Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142439 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naqiba Hilwa Ernada
"Pada zaman Edo di Jepang, terdapat sistem kasta yang menjadikan kaum bushi (武士) atau pejuang sebagai kelas yang paling tinggi. Bushi terbagi menjadi Daimyo (大名) dan Samurai (侍). Daimyo memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada samurai, sebagai pemilik tanah dan pemberi upah kepada para samurai yang berjuang di bawah mereka. Namun, ada samurai yang menjadi ronin (浪人), yakni samurai tanpa tuan. Di Jepang terdapat salah satu kisah terkenal yang berkaitan dengan ronin , yaitu adalah kisah keempat puluh tujuh ronin yang membalas dendam atas kematian tuan mereka. Kisah ini kemudian diadaptasi menjadi film yang disutradarai oleh Kenji Mizoguchi. Meskipun berstatus sebagai ronin , keempat puluh tujuh pejuang tersebut tetap memegang nilai-nilai Bushido. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai Bushido berdasarkan deskripsi nilai-nilai bushido dari Nitobe Inazo yang terdapat dalam film "The 47 Ronin " karya Kenji Mizoguchi dengan menggunakan metode mise en scene yang dirujuk dari buku John Gibbs. Peneliti menemukan bahwa di dalam film ini Oishi menunjukkan nilai-nilai kebajikan, keadilan, kejujuran, kebenaran, kesetiaan , kehormatan, pengendalian diri.

During the Edo period in Japan, there was a caste system that placed the bushi (武士) or warriors as the highest class. The bushi were divided into Daimyo (大名) and Samurai (侍). Daimyo held a higher position than samurai, as they were landowners and provided salaries to the samurai who fought under them. However, there were samurai who became ronin (浪人), meaning samurai without a master. In Japan, there is a famous story related to the ronin, known as "The 47 Ronin," who sought revenge for the death of their lord. This story was later adapted into a film directed by Kenji Mizoguchi. Despite being ronin, the forty-seven warriors still adhered to the values of Bushido. This research aims to analyze the values of Bushido based on Nitobe Inazo's descriptions found in the film "The 47 Ronin" by Kenji Mizoguchi, using the mise en scene method referred to in John Gibbs' book. The researchers found that in this film, Oishi exemplified the values of virtue, justice, honesty, truth, loyalty, honor, and self-control.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ulyma Adventsia Octafiola
"Pariwisata dianggap sebagai salah satu sektor penting bagi pembangunan Indonesia dan pemerintah telah mencanangkan 'Lima Destinasi Wisata Super Prioritas' untuk meningkatkan industri; namun, pandemi telah menurunkan jumlah wisatawan asing dan keterbatasan bepergian ke luar negeri justru membuka peluang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik ke destinasi tersebut. Media sosial saat ini telah menjadi saluran penting dalam komunikasi pemasaran sektor ini karena representasi visualnya sehingga penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana proses persuasi melalui konten media sosial mempengaruhi citra destinasi yang dirasakan dan memberikan niat untuk melakukan perjalanan ke destinasi menggunakan kerangka Elaboration Likelihood Model (ELM). Data dikumpulkan melalui survei kepada 365 responden yang belum pernah berwisata paling tidak ke salah satu destinasi wisata super prioritas tersebut dan telah menonton konten terkait destinasi tersebut. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan software menggunakan PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun kredibilitas sumber tidak berpengaruh signifikan secara langsung terhadap persepsi citra destinasi dan niat berwisata, rute periferal lebih kuat dibandingkan rute sentral dalam mengubah perilaku konsumen melalui audience engagement. Hal ini memberikan wawasan dan saran untuk strategi pemasaran menggunakan media sosial untuk mempromosikan destinasi pariwisata.

Tourism is considered as one important sector for Indonesia’s development and the government has launched ‘Five Superpriority Tourism Destinations’ to enhance the industry; however, the pandemic has decreased the number of foreign tourists and limitation to travelling abroad actually creates an opportunity to increase domestic tourist visits to these destinations. As social media nowadays has become an important channel in marketing communication of this sector due to its visual representation, this research aims to investigate how persuasion process through social media content affects perceived destination image and give intention to travel to the destinations using Elaboration Likelihood Model (ELM) framework. Data is collected through a survey to 365 respondents who have not traveled to at least one of the super priority destinations and have watched the content in social media about the destination. Data is analysed using Structural Equation Modelling (SEM) with PLS software. The results shows that even though source credibility does not have significant effect directly on perceived destination image and intention to travel, the peripheral route is stronger than central route through audience engagement in changing consumer behavior. This provides insights and suggestions for marketing strategy using social media to promote tourism destinations."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vega Karina Andira Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan social media serta bentuk integrasi social media yang tepat bagi brand dengan proses pengambilan keputusan konsumen melalui high maupun low involvement dalam komunikasi pemasaran brand. Dari hasil studi komparasi ditemukan perbedaan dalam pemanfaatan social media dan bentuk integrasi social media antara high dengan low involvement decision brand. Perbedaan dapat dilihat dari proporsi penggunaan media digital, akun social media tools yang dikelola brand, konten tiap akun social media, kerjasama dengan buzzer, dan hubungan antar social media tools. Selain itu, ditemukan juga bahwa brand yang sukses melakukan komunikasi pemasaran melalui social media adalah brand yang mengelola komunitas online dengan baik.

This research conducted to understand social media utilisation and the forms of the right social media integration for high and low involvement decision brand in the brand marketing communication. Comparative studies found there was a difference between them, seen from the digital media use proportion, social media account tools managed by brand, contains of each social media account, partnership with buzzer, and social media tools inter-elationship. Beside that, it is discovered that a successful brand, which carried out marketing communication through social media, is a brand whose online community is well-managed."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41595
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Sakti Andarini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media sosial dalam kampanye pemasaran sosial oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia di era New Wave Marketing, dengan memperhatikan social media marketing dan model adopsi yang sesuai, sehingga diharapkan proses adopsi produk sosial semakin besar. Menggunakan metode kualitatif dan strategi studi kasus, penelitian ini menunjukkan elemen social media marketing yang diterapkan yaitu communitization, confirming, clarifying, commercialization, co-creation, coding, caring, character, dan collaboration. Jenis media sosial yang dimanfaatkan dan sesuai dengan model adopsi learn-feel-do yaitu website, facebook dan mailing list; model do-feel-learn yaitu facebook, website, mailing list, twitter dan youtube; dan model adopsi learn-do-feel yaitu facebook.

This research conducted to understand social media utilisation in social marketing campaign by Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia in New Wave Marketing Era, using social media marketing and adoption model of social product. The study was conducted with qualitative methods using a case study as strategy. Research shows that social media marketing which is used by organization are communitization, confirming, clarifying, commercialization, co-creation, coding, caring, character, and collaboration. Social media types which is used learn-feeldo model are website, facebook, and mailing list; learn-feel-do model is used by facebook, website, mailing list, twitter and youtube; and learn-feel-do model is used by facebook."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feiby Paula
"Fenomena kekerasan di sekolah yang dilakukan oleh teman dan senior semakin marak terjadi di Indonesia. Kekerasan di sekolah banyak terjadi pada remaja sekolah menengah pertama dan atas. Oleh karena itu yang menjadi khalayak sasaran pada kampanye ini adalah remaja usia sekolah menengah pertama dan atas. Kampanye ini bertujuan untuk memberi informasi mengenai kekerasan yang terjadi di sekolah dan mengubah sikap khalayak sasaran untuk percaya pada kemampuan diri serta menumbuhkan rasa percaya diri tersebut. Dikarenakan remaja yang memiliki percaya diri mampu menyelesaikan masalah yang datang pada dirinya. Kampanye akan berlangsung selama 6 bulan dimulai dari pertengahan tahun 2012 dan dibagi kedalam beberapa tahapan kerja. Keseluruhan biaya kampanye pemasaran sosial ini adalah Rp 1.009.650.000.

The phenomenon of bullying at school by peer or senior is getting more frequent in Indonesia. This violence or bullying happens a lot at junior high school. Because of that, the main target for this campaign is youth at junior high school and higher. This campaign has an objective of giving information about the bullying that happens at school and try to change the attitude of target audience to trust at their own abilities and try to flourish that self esteem. Because of that, it is know that youth that have a high self esteem can finish all their problems. This campaign will run for 6 month from half of 2012 and will be divided to couple of process. This social campaign will cost at around Rp 1.009.650.000.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aqila Kiani Indra
"Penelitian ini fokus terhadap masalah kekerasan seksual terhadap penyandang disabilitas di Indonesia, dan mendalami bagaimana pemasaran sosial dapat mengurangi terjadinya hal tersebut di konteks Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2021 pada masa pandemic COVID-19. Metode penelitian yang digunakan adalah tinjauan pustaka, dimana penulis meninjau berbagai literatur seperti jurnal, buku, dan laporan terkait isu terkait. Hal tersebut dilakukan agar penulis dapat menjangkau berbagai data dan kasus di skala lebih luas dari luar negeri dan juga dari berbagai daerah di Indonesia. Pertama, penulis menganalisis bagaimana penyandang disabilitas dipandang dalam masyarakat Indonesia. Selanjutnya, penulis mendalami contoh kasus keberhasilan pemasaran sosial yang telah dilakukan dalam Indonesia, serta pemasaran sosial yang berfokus pada masalah diskriminasi terhadap penyandang disabilitas yang telah dilakukan di luar negeri. Hasil tinjauan pustaka menunjukan bahwa stigmatisasi terhadap penyandang disabilitas masih ditemukan dalam masyarakat, pemerintahan, dan juga di pusat rehabilitasi sosial. Stigmatisasi tersebut menjadi akar masalah dari munculnya kekerasan terhadap penyandang disabilitas. Pemasaran sosial dapat digunakan sebagai suatu intervensi untuk mengurangi stigma dalam masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari kampanye-kampanye pemasaran sosial yang pernah dilakukan di Indonesia. Dalam konteks kekerasan dan stigma terhadap penyandang disabilitas, kampanye pemasaran sosial juga telah dilakukan di luar negeri dengan hasil cukup baik. Akhirnya, penulis berfokus pada potensi pemasaran sosial di Indonesia. Pertama, kerjasama dengan tokoh masyarakat dapat membantu membuat masyarakat sasaran lebih berterima dan tertarik. Selanjutnya, penggunaan internet tinggi dapat meningkatkan efektivitas pemasaran sosial melalui media online. Disarankan bahwa perlu ada lebih banyak upaya untuk menghadapi masalah diskriminasi terhadap penyandang disabilitas di Indonesia, dan juga perlu lebih banyak penelitian yang mendalami evaluasi pemasaran sosial hak disabilitas yang dilakukan di Indonesia.

This research focuses on the issue of sexual violence against people with disabilities in Indonesia, and explores how social marketing can reduce this in Indonesia. This study was conducted in 2021 during the COVID-19 pandemic. The research method used is literature review, where the writer analyzes various literatures such as journals, books, and related reports to form a conclusion. This is done so that the writer can obtain various data and cases on a wider scale from both abroad, as well as also from various regions in Indonesia. First, the writer analyzes how people with disabilities are seen in Indonesian society. Furthermore, the writer explores examples of successful cases of social marketing that have been carried out in both Indonesia, as well as social marketing that focuses on the problem of discrimination against persons with disabilities that has been carried out in other countries. The results of the literature review show that the stigmatization of people with disabilities can be found in the community level, government level, and in social rehabilitation centers. This stigmatization is the root cause of the emergence of violence against them. In this case, social marketing can be used as an intervention method to reduce stigma in society. This can be seen from the social marketing campaigns carried out in Indonesia. In the context of violence and stigma against persons with disabilities, social marketing campaigns have also been carried out abroad with good results. Finally, the writer focuses on the potential of social marketing in Indonesia. First, collaboration with prominent community figures can help make target communities more accepting and interested. Furthermore, high internet usage can increase the effectiveness of social marketing through online media. It is suggested that more efforts need to be made to address the issue of discrimination against persons with disabilities in Indonesia, and also more research is needed to investigate the evaluation of social marketing of disability rights conducted in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adilla Anggraeni
"Studi ini berfokus pada beberapa faktor yang mempengaruhi pemasaran sosial bantuan hukum di Indonesia. Variabel-variabel dalam studi ini antara lain adalah variabel dalam theory of planned behaviour sikap, norma-norma subyektif, persepsi kontrol perilaku dan beberapa variabel tambahan yang dapat mempengaruhi sikap dan intensi persepsi biaya, persepsi kebutuhan, persepsi resiko, persepsi keuntungan. Responden pada studi ini meliputi warga negara Indonesia yang saat ini memiliki dan tidak memiliki akses terhadap program bantuan hukum. Metode survey digunakan sebagai metode pengumpulan data utama.
Temuan dalam studi ini menunjukkan bahwa sikap tidak mempengaruhi intensi untuk menggunakan bantuan hukum. Untuk responden tanpa akses pada program bantuan hukum, norma-norma subyektif terbukti sebagai prediktor terkeuat dari intensi menggunakan bantuan hukum dibandingkan dua variabel dari theory of planned behaviour lainnya. Temuan studi ini diharapkan memberikan masukan dalam praktek pemasran social terutama yang terkait dengan bantuan hukum khususnya dan layanan masyarakat pada umumnya.

This study focuses on the different factors influencing social marketing programme implementation of legal assistance in Indonesia. The variables being examined are variables in theory of planned behaviour attitude, subjective norms, perceived behavioural control and additional variables influencing attitude and intention perceived costs, perceived needs, perceived risks, perceived benefits. The respondents of this study consist of Indonesian citizens with and without current and existing access to legal aid programme. Survey method was utilized as the main data collection method.
The findings suggest that attitude does not have any direct influence on intention to use legal aid. For the respondents without existing access to legal aid programme, subjective norms were found to be the strongest predictor of intention to use the legal aid service among the three original components of theory of planned behaviour. The findings are expected to shed some lights on the social marketing practices of legal aid in particular and government services in general.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
D2261
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Tri Kumolosari
"Permasalahan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) telah berkembang menjadi permasalahan yang krusial dan mengkhawatirkan baik. secara kualitas, kuantitas maupun persebarannya. Upaya penangannya antara lain dilakukan melalui pencegahan. Selama ini pemerintah dan LSM dalam hal ini instansi terkait maupun organisasi pelayanan masyarakat banyak melakukan penyuluhan sebagai kegiatan pencegahan penyalahgunaan NAPZA. Padahal, pencegahan penyalahgunaan NAPZA tidak cukup hanya dengan penyuluhan. Diperlukan upaya lain yang relatif komprehensif yang memfokuskan pada perubahan perilaku target adapter. Upaya itu adalah melalui pendekatan pemasaran sosial. Salah satu yang mempraktekkan pemasaran sosial tersebut adalah Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB).
Rumusan masalah penelitian diajukan dalam bentuk pertanyaan yaitu "Bagaimanakah pendekatan pemasaran sosial yang dilakukan oleh Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) dalam pencegahan penyalahgunaan NAPZA ?" Pertanyaan ini kemudian diuraikan lagi menjadi 1) Bagaimanakah penerapan pemasaran sosial dalam pencegahan NAPZA yang dilaksanakan oleh YCAB ? dan 2) Apakah hambatan yang dihadapi dalam penerapan pemasaran sosial pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilaksanakan oleh YCAB? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara lebih rinci dan mendalam tentang pendekatan pemasaran sosial pencegahan penyalahgunaan NAPZA yang dilakukan oleh Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik penjabaran laporan penelitian secara deskriptif. Dalam kaitan itulah data dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data studi dokumentasi, wawancara mendalam dan pengamatan (observasi) tidak berstruktur. Lokasi penelitian ini di Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Jakarta, SMUK Santa Ursula BSD Tangerang, SMU Negeri 39 Jakarta Timur dan SMU Bhakti Mulya 400 Jakarta Selatan. Informan dalam penelitian ini sebanyak 11 orang terdiri dari 4 orang informan berasal dari Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) dan 7 orang informan berasal dari sekolah yaitu 3 orang guru dan 4 orang siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pemasaran sosial yang dilaksanakan oleh Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) terdiri dari dua tahap yaitu tahap pra pelaksanaan dan tahap pelaksanaan. Tahap pra pelaksanaan merupakan tahap perumusan atau perencanaan pemasaran sosial yang terdiri dari penentuan tujuan dan strategi pemasaran, penentuan produk sosial, penentuan target adopter dan tenaga pemasaran. Sementara pada tahap pelaksanaan maka pemasaran sosial tersebut dilaksanakan melalui YADA Interschool Campaign (YISC) dan YADA Workshop. Dalam penelitian ini jugs ditemukan bahwa antara YADA Interschool Campaign (YISC) dan YADA Workshop belum merupakan kegiatan pemasaran yang berkesinambungan. Hal. ini lebih disebabkan karena belum adanya segmentasi dalam perekrutan target adopter. Hambatan yang ada dalam pelaksanaan pemasaran sosial tersebut selain berkaitan dengan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang dalam hal ini adalah sebagai tenaga penyuluhltenaga lapanganjuga hambatan Bari luar yaitu karena adanya mekanisme penolakan (denial) terhadap permasalahan penyalahgunaan NAPZA dan birokrasi.
Pada akhirnya penelitian ini menyimpulkan bahwa Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) merupakan organisasi pelayanan masyarakat yang bergerak dalam pencegahan primer penyalahgunaan NAPZA,yaitu merupakan agen perubah, yang telah menerapkan praktekpraktek pemasaran sosial. Hal ini setidaknya tercermin dari adanya produk sosial yang ditawarkan, target adopter dan adanya tahap-tahap (proses) dalam penerapan pemasaran sosial tersebut. Oleh karena itu saran atau rekomendasi yang diberikan adalah memposisikan kembali Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) sebagai lembaga pelayanan masyarakat yang melaksanakan pencegahan penyalahgunaan NAPZA secara primer melalui pemasaran sosial yang lebih memperhatikan keragaman target adopter dengan cara memperjelas segmentasinya. Sementara itu, berkaitan kurangnya jumlah dan perangkapan tugas atau deskripsi kerja tenaga penyuluh maka saran yang diberikan adalah penambahan tenaga penyuluh dan pembagian tugas dan fungsi yang lebih jelas dan tidak saling merangkap, sehingga spesialisasi dan profesionalisasi tenaga penyuluh dapat terwujud."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11553
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katarina Menik Astuti
"Salah satu bentuk perilaku yang dapat menurunkan school well being dan membuat iklim sekolah menjadi tidak menyenangkan adalah perundungan. Pada fenomena perundungan, selain sebagai pelaku dan korban, siswa juga dapat berperan sebagai saksi yang berpotensi sebagai pembela korban. Sebagian besar penelitian dan program anti perundungan selama ini berfokus pada penurunan aspek negatif siswa, seperti agresi, padahal menurut studi literatur, para saksi dapat menjadi kunci untuk menanggulangi perundungan dengan mengembangkan aspek positifnya. Maka dari itu, penulis bersama tim menyusun rangkaian intervensi dengan menggunakan kerangka program CEPIDEA yang diadaptasi dalam pelatihan yang diharapkan akan meningkatkan perilaku prososial siswa SMA XYZ. Rangkaian intervensi terdiri dari studi baseline, pelatihan, penguatan melalui media sosial dan evaluasi. Penelitian ini akan berfokus pada tahapan penguatan melalui media sosial kepada 20 siswa sekolah menengah atas dengan menggunakan media Instagram. Hasil intervensi menunjukkan adanya peningkatan efikasi diri siswa dalam menampilkan perilaku prososial di sekolah, namun perlu adanya peranan dari seluruh pihak sekolah untuk dapat meningkatkan efikasi komunitas. Secara keseluruhan, rangkaian intervensi ini terbukti dapat meningkatkan perilaku prososial siswa, sehingga kedepannya program ini dapat dikembangkan sebagai program penanggulangan perundungan di sekolah.
One form of behavior that can reduce school well being and make school climate unpleasant is bullying. In bullying, students can be involved as bully, victim and also a bystander who are potentially become the defender. Most anti bullying studies and programs are more focused on reducing the negative aspects of students, such as aggression. Whereas according to the literature, witness or bystander could be the key to reduce bullying. Therefore, the author and the team, develop a series of intervention using the CEPIDEA program framework that adapted in training module. The series of interventions consisted of baseline study, training, strengthening through social media and evaluation. This study will focus on strengthening through social media to 20 high school students using Instagram as a platform. The result of this intervention indicate an increase on student rsquo s self efficacy in displaying prosocial behavior in school, but it is necessary to involve the whole school to improve the collective efficacy. This series of interventions proved to improve student rsquo s behavior, so it could be used as interventions in other schools. "
2018
T50838
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dotulong, Christian Maxius
"Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di lembaga negara bidang pertahanan dan keamanan untuk melihat bagaimana pemasaran sosial dilakukan untuk mengkonstruksi citra lembaga negara. Aspek publisitas dalam social marketing mix menjadi fokus utama riset penelitian ini. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa lembaga negara mengemas nilai-nilai lembaga negara ke dalam konten media sosial melalui tiga proses: analisis internal, analisis eksternal, dan perumusan narasi. Dalam perumusan narasi, pelibatan publik untuk membuat konten media sosial juga diperlukan agar nilai-nilai lembaga negara bisa diterjemahkan menurut perspektif publik dan disebarkan dalam jaringan publik tersebut.

This research is a case study conducted in state institution in the field of defence and security to see how social marketing is carried out to construct the image of state institutions. The publicity aspect of social marketing mix is the main focus of this research. From the results of the study, it was found that state institutions package state institution values into social media content through three processes: internal analysis, external analysis, and narrative formulation. In the formulation of narratives, public involvement in creating social media content is also needed so that the values of state institutions can be translated according to public perspectives and disseminated in the public network."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T54100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>