Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183755 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Avissa Nadindra
"Penelitian lampau menunjukkan bahwa kehadiran penonton dan kompetisi dapat meningkatkan kinerja individu dalam pekerjaan fisik yang mudah. Namun, pengaruh dari kehadiran penonton dan kompetisi pada kinerja individu belum pernah diteliti dalam pekerjaan mental yang sulit. Penelitian ini menganalisa bagaimana kehadiran penonton dan kompetisi dapat mempengaruhi kinerja individu dalam pekerjaan mental yang sulit. Attention-overload model menunjukkan bahwa pekerjaan sulit dapat menghambat kinerja individu karena hal tersebut akan memicu beban kognitif. 30 sampel partisipan diminta untuk mengerjakan sebuah pekerjaan mental dengan menduplikat huruf secara terbalik. Partisipan secara random ditempatkan dalam tiga kondisi: kondisi tidak ada penonton dan tidak ada kompetisi, kondisi dengan penonton dan tidak ada kompetisi, atau kondisi dengan penonton dan dengan kompetisi. Desain 3-tingkat antar subjek digunakan untuk membandingkan rata-rata skor dari tiap kondisi. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja individu dari masing-masing kondisi. Kehadiran penonton dan kompetisi tidak mempengaruhi kinerja individu dalam pekerjaan mental yang sulit. Oleh karena itu, penelitian ini tidak mendukung attention-overload model.

Past literatures revealed that the presence of audience and competition had been shown to be advantageous upon individual performances on simple physical tasks. However, the effect had not been explored further for complex mental tasks, such as the ones depicted on university exams. This study examined how the presence of competition and audience impacted individuals’ complex mental task performance. Attention-overload model proposed that complex tasks would impair individual performances as it triggered cognitive overload. 30 samples of participants were asked to perform a letter-copying task individually. They were randomly assigned to three conditions: no audience-no competition condition, audience-no competition condition, or audience-competition condition. 3-level between subjects design was used to compare means of score accuracy for each condition. Results showed that performance did not differ regardless conditions they were assigned to. The presence of audience and competition had no impact in the individual performance. Therefore, this showed no support for attention-overload model.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Malika Hisana Hasya
"Fenomena efek audiens terjadi ketika kinerja individu meningkat atau memburuk di hadapan orang lain. Menurut Triplett (1989), kinerja seseorang juga akan meningkat jika terjadi persaingan saat melakukan aktifitas tertentu atau hanya sekedar ketika individu lain melakukan tugas yang sama. Penelitian ini mengkaji bagaimana pengaruh audiens dan kempetisi mempengaruhi tugas kinerja fisik individu dalam melakukan wall sit. Terdapat 40 partisipan mahasiswa dari University of Queensland yang dianggap pemula atau tidak memiliki pengalaman ekstensif sebelumnya dalam wall sit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang efek positif signifikan pada pengaruh penonton, tetapi hasil yang sama tidak ditemukan dalam kondisi kompetisi. Namun, ada beberapa faktor luar yang perlu dipertimbangkan dan dievaluasi ulang untuk studi lebih lanjut.

Audience effect phenomenon happened when an individual performance in enhanced or deteriorated in a presence of others. According to Triplett (1989), performance would also enhance if there’s a competition when doing a certain task or just simply when another individual is doing the same task. This study investigates on how audience effect and competition effects individual physical performance task of wall sit. The participants were 40 students from University of Queensland who were considered novice or does not have any previous extensive experience in wall sit. The result showed that there was a significant positive effect difference when in audience effect, but the same result was not found in term of competition. However, there were some extraneous factors that needs to consider and re-evaluate for further study."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyaning Widhyastuti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran audience dan kompetisi antar kelompok sebagai variabel moderator dalam memengaruhi hubungan antara identifikasi kolektif dan ingroup criticism. Partisipan penelitian berjumlah 182 anggota Aremania (159 laki-laki), kelompok suporter klub sepak bola Arema, dengan rentang usia 14-42 tahun. Analisis data untuk menguji pengaruh moderasi menggunakan Process MACRO model 2 yang dikembangkan oleh Hayes dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi identifikasi kolektif baik dengan audience maupun dengan kompetisi antar kelompok, sehingga dapat dikatakan bahwa audience dan kompetisi antar kelompok dalam penelitian ini tidak mempengaruhi hubungan antara identifikasi kolektif dengan ingroup criticism. Namun ketika audience dan kompetisi antar kelompok  muncul bersamaan ditemukan hasil yang signifikan pada kondisi audience outgroup dan terdapat kompetisi antar kelompok, artinya partisipan dengan identifikasi kolektif tinggi akan semakin banyak menuliskan kritik terhadap ingroup ketika mengetahui bahwa kritik yang ditulis akan dibaca oleh outgroup dan kondisi ada kompetisi antar kelompok yang muncul.

The purpose of this study is to determine the moderating role of audience and intergroup competition in the relationship between collective identification and ingroup criticism. The participants of this study were 182 Aremanias (159 men), Arema fans club, with ages between 14-42 years. The data analysis used to test the moderation effect using Hayes’ PROCESS Macro model 2 on SPSS program. The results revealed that there was no interaction between collective identification with the audience and intergroup competition, it can be said that the audience and intergroup competition in this study did not affect the relationship between collective identification and ingroup criticism. However, when audience and intergroup competition appear together, significant results are found in the outgroup audience conditions and there is intergroup competition. It means that participants with high collective identification will write more ingroup criticism when they know that the criticism will be read by outgroup and there is intergroup competition."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T52007
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Azzahra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek kehadiran penonton terhadap performa seseorang dalam menyelesaikan tugas. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 40 mahasiswa dari Universitas of Queensland. Mereka dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok tanpa kehadiaran penonton dan kelompok dengan kehadiran penonton. Tugas yang diberikan dalam penelitian ini adalah permainan Sudoku. Performa mereka diukur melalui waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan permainan sudoku dengan benar. Hasil penelitian menujukkan tidak terdapat perbedaan performa antara kedua kelompok.

The purpose of this current study is to know the audience effect under the condition of performing a task. There are 40 participants in this study that is categorised as student at the University of Queensland. Participants are divided into two different group, one with an audience presence and one without. A game known as sudoku is being used as the required task. Performance are measured through the overall time taken to complete the game in the right way. The results found that differences in performance across the two groups are not being found."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Permata
"Ketidakamanan pekerjaan telah diketahui berhubungan secara negatif terhadap kinerja tugas. Penelitian ini dilakukan untuk melihat peran pertukaran atasan bawahan sebagai moderator antara hubungan ketidakamanan pekerjaan dan kinerja tugas. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner. Penelitian ini menggunakan alat ukur Job Insecurity Scale dan self-report kinerja tugas yang telah diadaptasi oleh Piccoli, et al. (2017) dan LMX-7 rancangan Graen dan Uhl-Bien (1995). Partisipan pada penelitian terdiri dari 108 karyawan swasta dengan status karyawan kontrak dan karyawan tetap dalam rentang usia 21-50 tahun.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis peneliti tidak terdukung, di mana peran atasan bawahan tidak berperan sebagai moderator antara ketidakamanan pekerjaan dan kinerja tugas. Hal ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh karakteristik partisipan penelitian sebagian besar mengalami tingkat ketidakmanan pekerjaan yang rendah sehingga tidak merepresentasikan karyawan dengan tingkat ketidakmanan pekerjaan yang tinggi. Disamping itu, sebagian besar partisipan memiliki tingkat pertukaran atasan bawahan dan kinerja tugas yang cenderung tinggi.

Job insecurity has been known to be negatively correlated with task performance. This research is conducted to see the role of Leader-Member Exchange (LMX) as a moderator between job insecurity and task performance. The data is collected by questionnaire. This research used Job Insecurity Scale and self-report performance that has been adapted by Piccoli, et al. (2017) and LMX-7 developed by Graen and Uhl- Bien (1995) as measurement instrument. The participants of this research consisted of 108 contract-based and permanent employee in private sectors with the age range of 21-50 years.
This research shows that researchers hypothesis was declined, it turned out that LMX did not act as moderator between job insecurity and task performance This is most likely due to the job insecurity felt by the participants in this research was low, which did not represent employees whose job insecurity was high. Other than that, most participants also had high quality and task performance.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fachri Maldini
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat peran burnout sebagai mediator pada hubungan antara job insecurity (ketidakamanan pekerjaan) dan task performance (kinerja tugas). Partisipan penelitian ini adalah pekerja perusahaan swasta yang berjumlah 106 orang. Penelitian ini menggunakan kuesioner Job Insecurity Scale dan Task Performance Scale yang diadaptasi oleh Piccoli et al., (2017), serta Maslach Burnout Inventory-General Scale yang dikembangkan oleh Maslach et al., (1996). Hasil dari penelitian menunjukan bahwa burnout dapat memediasi secara parsial hubungan antara ketidakamanan pekerjaan dan kinerja tugas.

The purpose of this study is to investigate the role of burnout as a mediator between job insecurity and task performance. The sample for this study is collected from 106 private company employees. This study is conducted by using Job Insecurity Scale and Task Performance Scale which was adapted by Piccoli et al., (2017), and Maslach Burnout Inventory - General Scale which was developed by Maslach et al., (1996). The result shows that burnout partially mediate the relationship between job insecurity and task performance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatina Nidhia Septianie
"ABSTRACT
Crowding atau kesesakan merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kinerja pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari audience effect dan kesesakan terhadap performa dalam mengerjakan tugas. Penelitian ini memprediksi bahwa kelompok partisipan dalam kondisi kesesakan akan memiliki performa yang lebih buruk dibandingkan dengan kelompok partisipan dengan pengamat dan tidak ada pengamat. Peneliti merekrut 30 mahasiswa dan membagi mereka ke dalam tiga kelompok untuk mengerjakan tugas spiral dengan waktu pengerjaan dicatat oleh peneliti. Partisipan di kelompok pertama mengerjakan tugas tanpa pengamat namun ditemani oleh
seorang peneliti. Kelompok kedua mengerjakan tugas dengan pengamat yang berdiri secara tersebar dalam jarak
sekitar 1,5 meter. Kelompok terakhir mengerjakan tugas dengan pengamat yang secara ramai berdiri di dekat partisipan dalam jarak kurang dari 1,5 meter. Hasil independent group t-test menunjukkan bahwa kelompok kesesakan memiliki performa yang lebin buruk dibandingkan dengan kelompok pengamat dan kelompok tidak ada
pengamat. Namun peneliti tidak menemukan perbedaan antara kelompok pengamat dan kelompok tidak ada pengamat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesesakan memengaruhi performa secara negatif.

ABSTRACT
Crowding found to have impact on workers performance. In this study, we examined audience effect and crowding
on performance. We hypothesised that in audience crowding condition, participants would perform worse than
participants in audience present and no audience conditions. We recruited 30 university students to complete spiral
task in three different experiment conditions and recorded the time. First condition is no audience, where
participants have to complete the task alone only accompanied by experimenter. In the audience present condition,
audience was present and scattered within 1.5 metres distance. In audience crowding condition, audience was
present and crowding around the participants in less than 1.5 metres distance. Independent groups t-test revealed that
participants in audience crowding condition performed worse than in audience present and no audience conditions.
However, there was no significant difference between audience present and no audience. The findings suggested that
crowding impacted individual performance negatively."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Norma Fitriati
"Penelitian ini dibuat untuk mengetahui peran masing-masing trait kepribadian Five Factor Model dalam memediasi hubungan antara keberfungsian keluarga dan kesehatan mental. Di sini keberfungsian keluarga diukur menggunakan instrumen Family Adaptation and Cohesion Evaluation Scale II (FACES II) dan Family Communication Scale (FCS), kesehatan mental menggunakan Mental Health Inventory-5 (MHI-5), dan trait kepribadian menggunakan mini International Personality Item Pool (mini-IPIP). Penelitian dengan partisipan 185 orang ini dilakukan pada anak dari keluarga dengan riwayat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang telah menginjak usia dewasa muda. Dari hasil analisis statistik menunjukkan hanya satu trait kepribadian yang merupakan mediator, yaitu trait neuroticism (c = 0,09, p < 0,05; a1b1 = 0,04, p < 0,05, PM = 0,39; c? = 0,06, p > 0,05). Sedangkan keempat trait lainnya, yakni extraversion, openness, agreeableness, dan conscientiousness, bukan merupakan mediator.

This study is aimed to examine the mediating role of each personality trait from Five Factor Model on relationship between family functioning and mental health. This study using Family Adaptation and Cohesion Evaluation Scale II Family (FACES II) and Communication Scale (FCS) to measure family functioning, Mental Health Inventory-5 (MHI-5) to measure mental heslth, and mini International Personality Item Pool (mini-IPIP) to measure personality trait. The 185 people who participated in this study is an emerging adulthood?s child with domestic violence history. The present result showed that neuroticism was the only personality trait which mediated (c = 0,09, p < 0,05; a1b1 = 0,04, p < 0,05, PM = 0,39; c? = 0,06, p > 0,05) the relationship between family functioning and mental health. However the other traits, extraversion, openness, agreeableness, and conscientiuosness, were not the mediator."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kumari Nihal Kaur
"Teori evaluasi aprehensi dikuak dalam konteks berbicara di depan publik dan kinerja daya ingat, juga dengan memperhitungkan tingkat evaluasi dari publik. Tiga puluh partisipan diinstruksikan untuk mengingat 20 kata dalam 60 detik, serta untuk mengingat kata-kata tersebut kembali dalam 60 detik. Para partisipan diuji untuk mengingat sendirian, dengan kehadiran experimenter yang sedikit evaluatif, atau dengan kehadiran experimenter yang sangat evaluatif. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa partisipan dapat mengingat lebih banyak jumlah kata dalam kondisi sendirian dibandingkan dua kondisi lainnya. Tidak ada perbedaan ditemukan di dalam kondisi rendah evaluasi dan tinggi evaluasi. Penemuan-penemuan ini didukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya mengenai teori evaluasi aprehensi. Penelitian di masa mendatang harus dapat membedakan antara rendah evaluasi dan tinggi evaluasi.

The effect of evaluation apprehension theory in public speaking context on verbal recall performance was explored, while taking into account low and high evaluation conditions.  Thirty participants were required to memorise a list of 20 words for 60 seconds and to recall them for another 60 seconds, either alone, with the presence of an inattentive experimenter or attentive experimenter.  Findings of this study revealed that participants recalled more words correctly in the alone condition compared to evaluation conditions.  There was no difference in recall performance between low and high evaluation condition.  These findings supported previous studies regarding evaluation apprehension theory.  Future studies should successfully distinguish low and high evaluation conditions."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitra Dharma
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah kinerja pemerintah daerah dan political budget belanja bantuan sosial (bansos) berpengaruh terhadap perolehan suara kepala daerah incumbent. Juga untuk membuktikan apakah kompetisi politik dan kapasitas keuangan daerah menjadi faktor yang memoderasi pengaruh kinerja dan political budget bansos terhadap perolehan suara kepala daerah incumbent.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kinerja terutama kinerja pendidikan dan political budget belanja bantuan sosial pemerintah daerah berpengaruh langsung (direct effect)  terhadap perolehan suara kepala daerah incumbent. Hasil ini sesuai dengan temuan Brender (2003), Happy (1992) juga James dan John  (2006) serta Boyne (2009). Kompetisi politik berperan signifikan bagi perolehan suara incumbent ketika diuji bersama dengan kinerja pendidikan dan kesehatan serta political budget bansos. Kapasitas keuangan daerah yang menunjukkan ragam program yang dapat dilakukan oleh kepala daerah juga berperan meningkatkan perolehan suara incumbent ketika diuji bersama dengan kinerja. Tetapi ketika kapasitas keuangan daerah diuji bersama political budget bansos tidak berpengaruh signifikan meningkatkan perolehan suara incumbent.

The purpose of this research is to provide empirical evidence whether the local governments' performance and the political budget for social assistance spending affect the incumbents' regional heads votes in the local election. Also to prove whether political competition and municipal financial capacity are factors moderate the influence of performance and political budget.
Research results show that hat educational performance and social assistance spending directly influence the incumbents' votes. These results are consistent with  Brender (2003), Happy (1992), James & John (2006) and Boyne (2009). Political competition plays a significant role in incumbent votes when tested along with educational and health performance and social assistance spending. municipal financial capacity and performance also plays a role in increasing incumbents' votes, but not with the political budget."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
D2574
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>