Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4130 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tjahjo Harry Wilopo
Yogyakarta: Cheklist, 2022
155.25 TJA o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
King, Patrick
"Seringkali, kita dipertemukan dengan orang-orang yang memiliki sikap kasar. Entah itu orang-orang yang ada di dekat kita atau mungkin orang yang kita temui di jalan. Akan selalu ada orang-orang yang memang tidak sadar atau mengabaikan tingkat psikologis tiap orang berbeda-beda.
Jadi, kita sendiri tidak tahu bagaimana cara memberitahu mereka tentang sikapnya yang sudah melewati batas tanpa bersikap emosional. Jika kamu adalah orang yang selalu berkata “iya” dan tidak berani menolak atau menegur seseorang yang bahkan sudah membuatmu tidak nyaman, maka kamu perlu membaca buku ini. Di dalam buku ini, kamu akan menemukan banyak penjelasan bagaimana caranya berkata tidak dalam hal-hal yang memang tidak membuat kita nyaman.
Berbuat baik kepada orang lain itu perlu. Namun, jika lebih sering menyenangkan orang lain daripada menyenangkan diri sendiri, Anda dapat dikatakan sebagai people pleaser. People pleaser adalah seseorang yang selalu berusaha untuk membuat orang lain senang hingga melupakan kebahagiaan diri sendiri, dan membuang-buang waktu atau energi yang dimiliki. Stop People Pleasing adalah pandangan jujur ​​tentang kecenderungan untuk menyenangkan orang—dari mana asalnya, bagaimana manifestasinya, dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya. Buku ini menekankan taktik nyata dan dapat ditindaklanjuti untuk mengubah hubungan Anda dengan diri sendiri dan orang lain."
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2022
155.25 KIN K
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gottlieb, Lori
"Buku Semua Orang Butuh Curhat karya Lori Gottlieb ini membagikan kisah pribadi penulis saat melalui masa tersesat dan kehilangan arah. Dengan gaya bahasa yang ringan seperti berbagi cerita antar teman, penulis membeberkan kebenaran dan ilusi yang hadir saat kita berada di berbagai situasi genting, saat dihadapkan pilihan yang rumit. Penulis juga membagikan proses pengembangan diri ini dari segi pasien dan terapis yang ia temui masa itu, terapis veteran yang ia akui sesi-sesinya terbukti transformatif."
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2022
155.25 GOT s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sinek, Simon
Jakarta: Gramedia Pusaka Utama, 2024
158.4 SIN s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gobin, Robyn L., author
"Harus mencintai diri sendiri dulu? Bukan... Ini bukan sikap egois karena mencintai dan memperhatikan orang lain tidak akan menjadi terlalu melelahkan jika kita sudah cukup mencintai diri sendiri. Mencintai diri pun lebih dari sekadar memiliki "me time" sebab diri kita memiliki beberapa sisi yang berbeda. Sisi diri manakah yang perlu kita rawat saat ini? Fisik? Sosial? Emosional? Intelektual?"
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2022
155.25 GOB d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Banayan, Alex
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2025
155.25 BAN t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Tiffany Watt
"Penjelajahan yang kocak dan penuh pemahaman tentang Schadenfreude: sukacita yang kompleks. gelap tapi nikmat. yang sesekali kita rasakan saat mendengar kemalangan orang lain. Mungkin kita pernah merasakan Schadenfreude ketika ... seorang pria keren bersandar ke kursi dan terjungkal ke belakang; seorang selebriti vegetarian kepergok di lorong bagian penjualan keju; seorang pengemudi yang agresif menyalip dan memotong jalan kita. lalu dihentikan polisi; seseorang menyerobot antrian di ATM. Lalu kartunya tertelan mesin; teman kita yang selalu menarik lawan jenis tanpa harus berusaha ditinggalkan pacarnya. Kita semua mengenal kenikmatan yang dirasakan atas kemalangan orang lain. Orang Jerman menamakan kenikmatan yang diam-diam atas kemalangan orang lain ini Schadenfreude (dari kata Schaden yang berarti kerusakan dan Freude yang berarti sukacita). Dan ini telah membingungkan para filsuf dan psikolog selama berabad-abad. Mengapa menyaksikan kemalangan orang lain bisa terasa sangat memuaskan? Dan bila memang begitu. apa yang harus kita lakukan? Buku ini memberikan penjelasan tentang emosi tersembunyi ini. mengajak kita merenungkan kenikmatannya. Dan bagaimana kita menggunakan penderitaan orang lain untuk merasa lebih baik tentang diri sendiri. Ditulis dengan jelas dan gamblang. buku ini juga mencantumkan contoh-contoh Schadenfreude dari karya sastra, filosofi, film, dan musik, sekaligus pengalaman pribadi dan analisis sejarah serta budaya. Buku yang menghibur dan dekat dengan keseharian ini mengajak kita memikirkan kembali peran emosi yang dianggap jahat ini dalam hidup kita—dan mungkin malah merangkulnya."
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2023
155.25 SMI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Seongyong, Cho
"Kepada Diriku, aku ingin mengatakan bahwa hal yang terpenting dalam hidup, bukanlah kebenaran hidup--bukan pula bagaimana menjalani hidup seperti air mengalir. Merawat seorang `AKU`, berusaha untuk mengenal `AKU`, dan mencintai `AKU` adalah hal yang terpenting dalam hidup ini. Karena itu, semoga hari ini kita dapat lebih mencintai diri sendiri, daripada kemarin. Semoga kita dapat berpisah dengan masa lalu--tatkala kita lebih banyak memperhatikan orang lain namun malah mengabaikan diri sendiri." SEKARANG SAATNYA MENCINTAI DIRI SENDIRI. Buku ini terbit di Korea dan berhasil menjadi pegangan anak-anak muda Korea. Seperti yang kita tahu, identitas dan pencarian jati diri merupakan tema besar yang semakin menantang pada zaman ini. Si penulis sendiri adalah seorang remaja sekaligus selebgram dengan jutaan follower. Namun demikian, ia bercerita betapa sulitnya menjaga supaya tidak terseret dengan sikap kompromi dan mengikut arus. Apalagi semakin banyak orang yang salah mengerti, popularitas dan ketenaran di media sosial dikejar hingga lupa diri. Dia sendiri bersikukuh bahwa setiap orang tidak semestinya kehilangan dirinya, bahkan perlu menanamkan sikap berani untuk tidak disukai--sebab itulah yang membuat kita bahagia. Buku ini berisi tulisan-tulisan yang sangat hangat, singkat, ringan, dan sama sekali jauh dari kesan menggurui. Contoh-contoh yang dipakai adalah pengalaman jatuh bangun penulisnya, dan si penulis pun tidak ragu untuk menunjukkan kegagalan-kegagalan dalam hidupnya, entah itu dalam membangun relasi, mencari identitas, menerima kegagalan, atau menghadapi tekanan masyarakat--tentu saja harapannya, supaya kita tidak melakukan kesalahan itu. Selling Point: 1. Tulisan-tulisannya hangat membuat trenyuh, sehingga sangat cocok untuk penyembuhan jiwa. 2. Dikemas dengan gaya seperti puisi, tulisan-tulisan di buku ini akan sangat enak dibaca sambil santai, menjadi teman saat liburan. 3. Cocok dibaca oleh anak-anak muda yang mulai membina relasi yang matang. 4. Di dalamnya, terdapat ilustrasi yang manis, memberikan kesan hangat. 5. Ada pembatas buku yang cantik"
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia , 2024
155.25 SEO k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Tiffany Watt
"Penjelajahan yang kocak dan penuh pemahaman tentang Schadenfreude: sukacita yang kompleks. gelap tapi nikmat. yang sesekali kita rasakan saat mendengar kemalangan orang lain. Mungkin kita pernah merasakan Schadenfreude ketika ... seorang pria keren bersandar ke kursi dan terjungkal ke belakang; seorang selebriti vegetarian kepergok di lorong bagian penjualan keju; seorang pengemudi yang agresif menyalip dan memotong jalan kita. lalu dihentikan polisi; seseorang menyerobot antrian di ATM. Lalu kartunya tertelan mesin; teman kita yang selalu menarik lawan jenis tanpa harus berusaha ditinggalkan pacarnya. Kita semua mengenal kenikmatan yang dirasakan atas kemalangan orang lain. Orang Jerman menamakan kenikmatan yang diam-diam atas kemalangan orang lain ini Schadenfreude (dari kata Schaden yang berarti kerusakan dan Freude yang berarti sukacita). Dan ini telah membingungkan para filsuf dan psikolog selama berabad-abad. Mengapa menyaksikan kemalangan orang lain bisa terasa sangat memuaskan? Dan bila memang begitu. apa yang harus kita lakukan? Buku ini memberikan penjelasan tentang emosi tersembunyi ini. mengajak kita merenungkan kenikmatannya. Dan bagaimana kita menggunakan penderitaan orang lain untuk merasa lebih baik tentang diri sendiri. Ditulis dengan jelas dan gamblang. buku ini juga mencantumkan contoh-contoh Schadenfreude dari karya sastra, filosofi, film, dan musik, sekaligus pengalaman pribadi dan analisis sejarah serta budaya. Buku yang menghibur dan dekat dengan keseharian ini mengajak kita memikirkan kembali peran emosi yang dianggap jahat ini dalam hidup kita—dan mungkin malah merangkulnya."
Jakarta: Gramedia, 2022
155.25 SMI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>