Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194919 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tarigan, Chrisanta Veronica
"Pelayanan kefarmasian di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan salah satu aspek penting yang berorientasi kepada pelayanan serta penyediaan sediaan farmasi, alat kesehatan, serta bahan medis habis pakai yang bermutu dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Pelayanan informasi obat dibutuhkan untuk membantu mencegah kesalahan penggunaan obat. Leaflet menjadi salah satu media cetak yang mudah dijangkau masyarakat. Oleh karena itu, dilakukan pembuatan leaflet informasi mengenai cara penggunaan dan pembuangan berbagai jenis obat di Puskesmas Kecamatan Jatinegara.
Penelitian dilakukan secara observasional melalui pendekatan kualitatif. Adapun observasi dilakukan melalui studi literatur berdasarkan referensi ilmiah, regulasi nasional, dan dokumen operasional di Puskesmas Kecamatan Jatinegara. Analisa pemilihan informasi diperdalam dengan melakukan wawancara lanjutan, pencatatan, dan pengamatan secara langsung. Dilakukan penyusunan leaflet informasi obat dengan topik penggunaan lima bentuk sediaan obat dan cara pembuangan obat yang benar di rumah tangga. Kedua leaflet diletakkan pada lokasi pengambilan obat agar dapat dilakukan edukasi informasi obat secara bersamaan. Apoteker berperan penting dalam pemberian informasi obat agar dapat menjaga penggunaan obat rasional.

Pharmacy services at Community Health Centers (Puskesmas) are critical aspects oriented towards service and the provision of quality and affordable pharmaceutical preparations, medical devices and medical consumables for all levels of society. Drug information services are needed to help prevent drug misuse. Leaflets are one print media that is easily accessible to the public. An information leaflet on how to use and dispose of various types of drugs can be helpful at the Jatinegara District Health Center.
Observational research with a qualitative approach was done through literature studies based on scientific references, national regulations, and operational documents at the Jatinegara District Health Center. Follow-up interviews, recording, and direct observation were conducted to gain deeper information. Drug information leaflets were prepared with the topic of using five drug dosage forms and how to dispose of drugs in the household properly. Both leaflets were placed at the drug collection location so drug information education could be carried out simultaneously. Pharmacists are essential in providing information to maintain rational drug use.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Aprilia Sri Kartikasari
"Penanganan limbah farmasi di rumah tangga sangat penting. Limbah farmasi yang dibuang ke lingkungan dengan sembarangan berpotensi untuk merusak lingkungan, air, bahkan menimbulkan toksin bagi manusia maupun hewan. Limbah farmasi juga menimbulkan risiko penyalahgunaan limbah farmasi menjadi obat ilegal atau palsu. Oleh karena itu, manajemen limbah farmasi harus dilakukan dengan baik dan hati-hati. Apoteker atau tenaga kesehatan lain berperan penting dalam mengedukasi penanganan obat tidak terpakai, obat rusak, dan kedaluwarsa yang baik kepada masyarakat. Pemberian edukasi dilakukan sesuai dengan penyelenggaraan upaya kesehatan puskesmas yang lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif. Pada tugas khusus ini, pelaksanaan upaya promosi kesehatan menggunakan alat bantu leaflet. Leaflet dituliskan menggunakan desain yang menarik agar dapat menarik minat pembaca dan bahasa yang sederhana agar dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca. Leaflet berisi cara pembuangan sampah obat sediaan padat, cair, semi padat, inhalasi atau aerosol, dan antibiotika. Data dan referensi penulisan didapatkan dari pedoman maupun artikel yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Kemudian, leaflet diletakkan meja pengambilan obat sehingga mudah dilihat oleh pasien dan tenaga kesehatan dan dilengkapi dengan barcode sehingga siapapun, baik pasien, pengunjung, maupun tenaga kesehatan, dapat dengan mudah untuk membaca leaflet melalui gawai masing-masing.

Handling pharmaceutical waste in the household is very important. Pharmaceutical waste that is thrown into the environment carelessly has the potential to damage the environment, water, and even cause toxins for humans and animals. Pharmaceutical waste also poses a risk of misuse of pharmaceutical waste into illegal or counterfeit drugs. Therefore, pharmaceutical waste management must be carried out properly and carefully. Pharmacists or other health workers play an important role in educating the public about the proper handling of unused, damaged and expired medicines. Providing education is carried out in accordance with the implementation of the health center's health efforts which prioritize promotive and preventive. In this report, the implementation of health promotion efforts uses leaflets as a tool. Leaflets are written using attractive designs to attract readers interest and simple language so that readers can easily understand them. The leaflet contains methods for disposing of waste from solid, liquid, semi-solid, inhaled or aerosol medicines, and antibiotics. Data and references were obtained from guidelines and articles published by the Indonesian Ministry of Health. Then, the leaflet is placed on the medicine collection table so that it is easily seen by patients and health workers and is equipped with a barcode so that anyone, whether patients, visitors or health workers, can easily read the leaflet using their respective devices.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azzahra Hiththah Bama Bihurinin
"Gastritis atau yang dikenal dengan penyakit maag merupakan penyakit yang berhubungan dengan mukosa lambung sehingga terjadinya peradangan dan menyebabkan pembengkakan pada mukosa lambung sampai terlepasnya epitel pada gangguan saluran cerna. Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan di masyarakat dengan prevalensi yang cukup tinggi. Kejadian gastritis dapat disebabkan salah satunya oleh kurangnya pengetahuan yang mengakibatkan pada kurangnya perilaku pencegahan yang dilakukan untuk mencegah terjadiya gastritis dan penggunaan obat gastritis yang tepat. Oleh karena itu, untuk mengurangi angka kejadian gastritis dan meminimalkan bahaya yang timbul akibat gastritis dapat dilakukan dengan cara memberikan pelayanan informasi obat mengenai penyakit gastritis dan penggunaan obat antasida yang benar yang disebarkan melalui media cetak leaflet. Pembuatan leaflet dilakukan dengan cara studi literatur melalui berbagai jurnal ilmiah lalu kemudian dianalisis dan dikaitkan hubungan antara satu dengan yang lainnya. Jika sudah cukup mendapatkan infromasi yang dibutuhkan, dibuat desain leaflet dengan menggunakan Canva lalu dicetak. Hasil studi literatur diantaranya ialah pengobatan gastritis dengan antasida dikonsumsi sebelum makan karena adanya makanan dapat mengurangi penyerapan antasida dalam tubuh sehingga menurunkan efektifitas antasida. Penulis sebagai calon apoteker mampu melaksanakan kegiatan PIO di Apotek Kimia Farma 143 Margonda dengan membuat media cetak leaflet yang akan menambah pengetahuan pasien mengenai gastritis.

Gastritis, commonly known as stomach ulcer, is a disease related to the gastric mucosa, causing inflammation and swelling of the gastric mucosa, leading to the detachment of the epithelium in the gastrointestinal tract. Gastritis is a significant public health issue with a relatively high prevalence. One of the causes of gastritis is the lack of knowledge, which results in insufficient preventive behaviors and improper use of gastritis medications. Therefore, to reduce the incidence of gastritis and minimize the risks associated with it, providing drug information services about gastritis and the correct use of antacids through printed leaflets can be an effective approach. The leaflet was created through literature study from various scientific journals, analyzed, and correlated with each other. Once sufficient information was gathered, a leaflet design was created using Canva and then printed. The literature study results indicated that antacids for gastritis should be taken before meals, as food can reduce the absorption of antacids in the body, thus decreasing their effectiveness. As a prospective pharmacist, the author was able to carry out the PIO activities at Kimia Farma Pharmacy 143 Margonda by creating a printed leaflet that would enhance patients' knowledge about gastritis.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Meltiara
"Salah satu aspek terpenting dari pelayanan farmasi adalah mengoptimalkan penggunaan obat, yang termasuk penyimpanan untuk menjamin keamanan dan keefektifan saat pengambilan dan pendistribusian obat. Sistem pergudangan dikatakan baik apabila mampu memanfaatkan untuk penyimpanan barang-barang secara efektif dan efisien, dimana diharapkan dapat meningkatkan produktivitas barang yang ada di Perusahaan. Perawatan dan penataan gudang perlu menerapkan prinsip 5R, yaitu ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin. Melalui prinsip 5S/5R gudang akan menghasilkan jasa layanan dan produk yang berkualitas bagi konsumen. Penerapan prinsip 5R sendiri sudah sering dilakukan dan terbukti efektif untuk memperbaiki produktivitas kerja dan mencegah dispensing error, yaitu kekeliruan dalam pengambilan obat. Dalam rangka menjamin efisiensi pergudangan, Puskesmas Kecamatan Ciracas melakukan evaluasi sistem penyimpanan secara rutin. Pada periode Februari 2023, dilakukan pembaharuan sistem penamaan locater pada rak obat dan pencetakan ulang label-label yang telah usang sesuai dengan persyaratan yang berlaku sehingga dapat mempermudah personil dalam mencari, mengidentifikasi dan mengambil obat, serta memberikan nilai estetika yang lebih baik.

One of the most important aspects of pharmaceutical services is optimizing drug use, which includes storage of products to ensure safety and effectiveness during drugs dispensing. Warehouse system are determined good if it is able to be used to store products effectively and efficiently, which is expected to increase the productivity in the company. Warehouse maintenance and arrangement needs to apply the 5R principles, namely concise, neat, tidy, well cared and diligent. Through the 5S/5R principles, the warehouse will produce quality services and products for consumers. The application of the 5R principle itself has often been carried out and proven to be effective in improving work productivity and preventing dispensing errors, namely mistakes when taking medication. In order to ensure warehousing efficiency, the Ciracas District Health Center regularly evaluates the storage system. During February 2023, the system for locaters sign on drug shelves will be changed as well as and reprinting obsolete labels in accordance with applicable requirements in order to make personnel easier to find, identify and taking medicines (dispensing), as well as provide better aesthetic value."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kanita Klara
"Kebutuhan untuk mempertahankan rantai dingin sangat penting dalam distribusi produk kesehatan dan farmasi untuk memastikan bahwa mereka tetap aman dan efektif di seluruh rantai pasokan. Hal ini terutama berlaku untuk produk yang sensitif terhadap suhu, seperti vaksin, obat-obatan, dan sampel darah untuk mencegah kerusakan atau hilangnya khasiat. Salah satu tantangan utama distribusi rantai dingin adalah kerumitan dan biaya pemeliharaan rantai dingin sehingga memerlukan strategi untuk pemeliharaan produk rantai dingin. Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk memahami dan membandingkan penerapan manajemen operasional di PT Anugerah Pharmindo Lestari National Distributing Center (APL NDC) dengan Cara Distribusi Obat yang Baik, terkhusus mengenai rantai dingin. Teknik pengambilan data yaitu dengan melakukan studi literatur serta informasi dari narasumber. Strategi yang diterapkan oleh PT APL NDC mencakup penggunaan kendaraan berpendingin, sistem pemantauan suhu, serta pelatihan bagi karyawan tentang penanganan yang aman dan penyimpanan produk yang sensitif terhadap suhu. Setiap personil juga diberikan pelatihan tindakan penanganan terhadap kedaruratan. Pemantauan suhuu pada area penyimpanan dipantau secara online dan offline. Saat pengambilan barang, APL NDC mempunyai air curtain atau plastik yang digunakan sebagai perlindungan terhadap perubahan suhu saat dilaksanakan loading-unloading. Selain itu, juga terdapat balon yang mengembang untuk menutupi sisi-sisi reefer truck yang didesain khusus untuk mempertahankan suhu. APL memiliki sebuah kontainer khas dengan hak paten dari Zuellig Pharma yang bernama Ez-Cooler. Kontainer ini telah tervalidasi dapat mempertahankan suhu 2-8°C dengan background suhu ambient selama 72 jam. Penerapan manajemen operasional untuk produk rantai dingin di PT APL NDC sesuai dengan Cara Distribusi Obat yang Baik dan memiliki inovasi dalam pemastian mutu produk yang diterima serta produk yang dikirimkan.

The need to maintain a cold chain is critical in the distribution of healthcare and pharmaceutical products to ensure that they remain safe and effective throughout the supply chain. This is especially true for products that are sensitive to temperature, such as vaccines, drugs and blood samples to prevent spoilage or loss of efficacy. One of the main challenges of cold chain distribution is the complexity and cost of cold chain maintenance, so it requires a strategy for cold chain product maintenance. This report was created with the aim of understanding and comparing the implementation of operational management at PT Anugerah Pharmindo Lestari National Distributing Center (APL NDC) with Good Drug Distribution Methods, especially regarding the cold chain. The data collection technique is by conducting literature studies and information from informants. The strategy implemented by PT APL NDC includes the use of refrigerated vehicles, a temperature monitoring system, as well as training for employees on the safe handling and storage of temperature sensitive products. Each personnel is also given training in handling emergencies. Temperature monitoring in storage areas is monitored online and offline. When picking up goods, APL NDC has a water curtain or plastic that is used as protection against temperature changes when loading-unloading is carried out. In addition, there is also a balloon that expands to cover the sides of the reefer truck which is specially designed to maintain temperature. APL has a unique container with a patent from Zuellig Pharma called the Ez-Cooler. This container has been validated to maintain a temperature of 2-8°C with ambient temperature background for 72 hours. The implementation of operational management for cold chain products at PT APL NDC is in accordance with Good Drug Distribution Methods and has innovation in ensuring the quality of products received and products sent."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Syahda Nariswari
"Rumah Sakit Universitas Indonesia merupakan salah satu unit pelayanan medis sehingga harus memiliki penunjang medis antara lain laboratorium, radiologi, pelayanan farmasi, unit rehabilitasi medik dan fisioterapi. Rumah sakit memiliki biaya yang besar pada pengadaan sediaan farmasi sebesar 40-50% dari jumlah operasional pelayanan. Dalam jumlah tersebut harus dilakukan pengelolaan, terutama dalam hal perencanaan, pengadaan, dan peresepan. Perlunya dilakukan perencanaan dan pengadaan obat di RSUI dengan sebaik baiknya sehingga peresepan obat dapat terpenuhi. Tujuan dari penulisan adalah untuk mengetahui aktualisasi pengadaan dan pemesanan obat, rasionalitas pengadaan dan peresepan obat, rasionalitas perencanaan dan peresepan obat di RSUI pada tahun 2022. Pengambilan data digunakan dengan metode retrospektif dengan mengobservasi dan mengolah data PR Monitoring Transaction yaitu list obat yang dinaikkan PR (Purchase Request) selama bulan Januari s.d. Desember 2022 (perencanaan), Product Receipt Lines = list obat yang berhasil diadakan selama bulan Januari s.d. Desember 2022 (pengadaan). Stock Card Detail = kartu stok transaksi keluar dan masuk obat selama bulan Januari s.d. Desember 2022 (peresepan). Kemudian dilakukan observasi dan olah data menggunakan VLOOKUP dan pivot table sehingga dapat dilakukan analisa. Hasil analisa didapatkan hasil aktualisasi pengadaan terhadap perencanaan sudah sangat baik dengan memperhitungkan sisa stok, jenis perputaran obat dan seluruh obat yang dilakukan perencanaan juga dilakukan pengadaan. Perlunya dilakukan kontol terhdap beberapa kategori untuk menghindari adanya penumpukan stok dan mengurangi anggaran yang dialokasikan agat tidak menjadi asset mati.

Universitas Indonesia Hospital is one of the medical service units so that it must have medical support including laboratories, radiology, pharmaceutical services, medical rehabilitation units and physiotherapy. Hospitals have large costs in the procurement of pharmaceutical preparations amounting to 40-50% of the total service operations. In this amount, management must be carried out, especially in terms of planning, procurement, and prescribing. It is necessary to do the planning and procurement of drugs in RSUI as well as possible so that drug prescriptions can be fulfilled. The purpose of writing is to determine the actualization of drug procurement and ordering, the rationality of drug procurement and prescription, the rationality of drug planning and prescription in RSUI in 2022. Data collection is used with a retrospective method by observing and processing PR Monitoring Transaction data, namely a list of drugs that were raised by PR (Purchase Request) during January to December 2022 (planning), Product Receipt Lines = a list of drugs that were successfully held during January to December 2022 (procurement). Stock Card Detail = stock card of outgoing and incoming drug transactions during January to December 2022 (prescribing). Then observation and data processing using VLOOKUP and pivot table so that it can be analysed. The results of the analysis obtained the actual results of procurement against planning are very good by considering the remaining stock, the type of drug turnover and all drugs that are prescribed. It is necessary to control several categories to avoid stock accumulation and reduce the allocated budget so that it does not become a dead stock."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alifatha Amartya Naufal
"Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 74 Tahun 2016 mengenai Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, beberapa tugas apoteker dalam pelayanan farmasi klinik yang dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam meminum obat adalah pelaksanaan pelayanan informasi obat dan konseling. Pemberian konseling juga penting terutama pada pasien dengan penyakit kronis agar pasien memahami terkait pengobatan yang dilakukan, memiliki pengetahuan mengenai penyakitnya, dan mengetahui resiko jika tidak meminum obat secara tepat. Pengamatan kepatuhan dilakukan di Puskesmas Matraman di bagian Instalasi Farmasi dari pukul 07.30 – 16.00 dengan menggunakan kuisioner MMAS-8 dan wawancara terhadap pasien yang diresepkan obat Diabetes Mellitus dengan teknik accidental sampling. Kepatuhan pasien diabetes mellitus di Puskesmas Matraman dalam menggunakan obat adalah sebanyak 18 responden memiliki kepatuhan yang rendah, 13 responden dengan kepatuhan sedang, dan 2 responden dengan kepatuhan yang tinggi. Karakteristik yang memiliki hubungan signifikan dengan kepatuhan adalah umur dan lama pengobatan. Hal ini disebabkan karena semakin lama responden telah melakukan pengobatan, semakin menunjukkan pemahamannya dalam tujuan dari pengobatan yang dilakukan serta umur responden mempengaruhi proses degenerasi dari organ tubuh manusia, salah satunya penurunan memori yang menyebabkan meningkatnya resiko kelupaan pasien dalam meminum obat. Peran apoteker dalam meningkatkan dan mempertahankan kepatuhan pasien dalam minum obat diabetes melitus adalah dengan melakukan pelayanan informasi obat secara tepat dan konseling dengan baik agar tersampaikannya informasi dengan baik mengenai pengobatan yang sedang dilaksanakan pasien.

According to Minister of Health Regulation No. 74 of 2016 concerning Standards for Pharmaceutical Services at Community Health Centers, some of the duties of pharmacists in clinical pharmacy services that can increase patient compliance in taking medication are the implementation of drug information and counseling services. Counseling is also important, especially for patients with chronic diseases so that patients understand the treatment being carried out, have knowledge about their disease, and know the risks if they do not take the medicine properly. Observation of compliance was carried out at the Matraman Health Center in the Pharmacy Installation section from 07.30 – 16.00 using the MMAS-8 questionnaire and interviewing patients prescribed Diabetes Mellitus drugs using accidental sampling techniques. Compliance with diabetes mellitus patients at the Matraman Health Center using the drug was 18 respondents who had low adherence, 13 respondents who had moderate adherence, and 2 respondents who had high adherence. Characteristics that have a significant relationship with adherence are age and duration of treatment. This is because the longer the respondent has been taking treatment, the more he shows his understanding of the purpose of the treatment being carried out, and the age of the respondent affects the degeneration process of the human body's organs, one of which is memory loss which causes an increased risk of patient forgetfulness in taking medication. The role of pharmacists in improving and maintaining patient adherence to taking diabetes mellitus medication is to provide appropriate drug information services and good counseling so that good information is conveyed regarding the treatment being carried out by the patient."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Misbahul Fitri Hanifah
"Pemusnahan obat merupakan bagian dari standar pelayanan kefarmasian yang harus diterapkan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan. Pemusnahan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang tidak dapat digunakan lagi baik karena kedaluwarsa maupun rusak harus dilakukan dengan tata cara yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemusnahan obat yang tidak layak pakai penting untuk dilakukan dengan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku guna menjaga keamanan lingkungan. Pengelolaan limbah sediaan farmasi yang tidak benar dapat membahayakan lingkungan, yakni dapat menyebabkan kontaminasi pada air dan tanah. Untuk itu, pada laporan ini akan dibahas mengenai pemusnahan obat sediaan solid dan antibiotik yang terdapat di Apotek Kimia Farma sesuai dengan ketentuan pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek dan Pedoman Pengelolaan Obat Rusak dan Kedaluwarsa di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Rumah Tangga (2020).

Drug destruction is part of pharmaceutical service standards that must be implemented in all health service facilities. Destruction of pharmaceutical preparations, medical devices, and consumable medical materials that cannot be used because they are expired or damaged must be carried out in a right way that follows the provisions of applicable laws and regulations. It is important to destroy drugs that are not suitable for use properly by applicable regulations to maintain environmental safety. Improper management of pharmaceutical waste can harm the environment, like it can cause contamination of water and soil. For this reason, this report will discuss the destruction of solid preparation drugs and antibiotics found in Kimia Farma Pharmacy in accordance with the provisions of the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 73 of 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards in Pharmacies and guidelines for Managing Damaged and Expired Medicines in Health and Home Care Facilities (2020)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rezki Yuni Adelia
"Pelayanan kefarmasian di Puskesmas merupakan salah satu hal yang dapat menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu karena sifatnya yang langsung bertanggung jawab kepada pasien. Salah satu pelayanan kefarmasian yang penting di puskesmas yaitu pelayanan resep. Peresepan yang baik dapat meningkatkan penggunaan obat secara rasional sehingga pasien menerima obat sesuai dengan indikasi klinis, dalam dosis yang tepat, untuk jangka waktu yang cukup, serta dengan biaya yang rendah. Untuk itu, diperlukan suatu daftar (formularium) dari obat yang harus tersedia dalam fasilitas kesehatan tingkat pertama. Formularium Nasional berfungsi sebagai acuan atau pedoman bagi penyedia layanan kesehatan yang bertujuan untuk menyediakan obat-obatan yang aman, berkhasiat, bermutu, dan terjangkau dalam jenis dan jumlah tertentu. Namun, pengelolaan obat yang tidak efisien dapat memberikan dampak negatif, baik secara medis maupun ekonomi. Oleh karena itu, perlu adanya seleksi obat yang tepat melalui sistem formularium puskesmas untuk meningkatkan mutu terapi obat dan menurunkan kejadian efek samping obat. Analisis formularium nasional dilakukan dengan cara mendata obat-obat untuk dimasukkan ke formularium puskesmas lalu membandingkannya dengan Rencana Kebutuhan Obat (RKO) tahun 2022 dan tahun 2023. Daftar obat yang disusun sebagai formularium puskesmas didasarkan pada formularium nasional tahun 2021. Obat-obatan yang telah diseleksi dari formularium nasional lalu dibandingkan dengan RKO tahun 2022 dan tahun 2023. Dari hasil perbandingan, terdapat obat-obatan yang termasuk ke dalam RKO 2022 namun tidak termasuk dalam RKO 2023. Selain pelayanan resep, apoteker sebagai tenaga kesehatan di puskesmas memiliki tugas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan memberikan edukasi kesehatan kepada pengunjung puskesmas. Pemberian edukasi menggunakan alat bantu berupa leaflet dapat memudahkan peserta edukasi untuk memahami materi yang disampaikan. Pembuatan leaflet dilakukan dengan metode studi literatur, serta pelaksanaan edukasi kesehatan dilakukan dengan penyuluhan singkat serta penyebaran leaflet pada peserta penyuluhan. Pelaksanaan penyuluhan singkat menggunakan leaflet sebagai alat bantu sangat memudahkan materi sampai kepada peserta penyuluhan dan dipahami dengan baik.

Pharmaceutical services at Community Health Centers are one of the things that can support quality health services because they are directly responsible to patients. One of the important pharmaceutical services at community health centers is prescription services. Good drug prescribing can increase the rational use of drugs so that patients receive drugs according to clinical indications, in the right dose, for a sufficient period of time, and at a low cost. For this reason, a list (formulary) of drugs that must be available in first-level health facilities is needed. The National Formulary functions as a reference or guideline for health service providers whose aim is to provide safe, efficacious, quality and affordable medicines in certain types and quantities. However, inefficient drug management can have negative impacts, both medically and economically. Therefore, there is a need for appropriate drug selection through the health center formulary system to improve the quality of drug therapy and reduce the incidence of drug side effects. National formulary analysis is carried out by listing the drugs to be included in the health center formulary and then comparing it with the 2022 and 2023 Drug Needs Plans (RKO). The list of drugs compiled as a health center formulary is based on the 2021 national formulary. from the national formulary and then compared with the 2022 and 2023 RKO. From the comparison results, there are medicines that are included in the 2022 RKO but are not included in the 2023 RKO. Apart from prescription services, pharmacists as health workers at community health centers have the task of improving community welfare, one of which is by providing health education to health center visitors. Providing education using tools in the form of leaflets can make it easier for education participants to understand the material presented. Making leaflets was carried out using the literature study method, and the implementation of health education was carried out by providing short counseling and distributing leaflets to counseling participants. Carrying out short counseling using leaflets as a tool really makes it easier for the material to reach the counseling participants and be understood well.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Hanunah Ulfa
"Pelayanan kefarmasian menjadi salah satu aspek yang sangat penting dalam rangka memenuhi hak asasi akan kesehatan. Pelayanan farmasi klinik di apotek bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien yang meliputi rangkaian pelayanan dari pengkajian dan pelayanan resep, dispensing, pelayanan informasi obat (PIO), home pharmacy care, pemantauan terapi obat (PTO), dan monitoring efek samping obat (MESO). Observasi ini bertujuan untuk menilai kesesuaian sistem pelayanan kefarmasian di Apotek Kimia Farma 050 Merdeka dengan standar pelayanan kefarmasian di Apotek, serta memperoleh data kesesuaian dan kelengkapan resep yang diterima Apotek Kimia Farma 050 Merdeka. Data dikumpulkan secara deskriptif. Analisa resep dilakukan berdasarkan aspek administratif, farmasetik dan klinis, kemudian ditentukan apakah pemberian resep tersebut sudah sesuai persyaratan aspek atau belum. Hasil observasi menunjukkan bahwa sistem pelayanan kefarmasian yang diterapkan di Apotek Kimia Farma 050 Merdeka meliputi pengkajian resep secara administratif, farmasetik, klinis dan Pelayanan Informasi Obat (PIO), serta resep-resep yang diterima pada periode April di Apotek Kimia Farma 050 Merdeka telah sesuai, ditinjau dari aspek administratif, farmasetik dan klinis.

Pharmaceutical services are a very important aspect in order to fulfill the human right to health. Clinical pharmacy services in pharmacies aim to improve the quality of life of patients which includes a range of services from assessment and prescription services, dispensing, drug information services (PIO), home pharmacy care, monitoring drug therapy (PTO), and adverse drug reaction monitoring (MESO). This observation aims to assess the suitability of the pharmaceutical service system at Apotek Kimia Farma 050 Merdeka with pharmaceutical service standards at the Pharmacy, as well as to obtain data on the suitability and completeness of prescriptions received at Apotek Kimia Farma 050 Merdeka. Data was collected descriptively. Prescription analysis is carried out based on administrative, pharmaceutical and clinical aspects, then it is determined whether the prescription meets the aspect requirements or not. The observation results show that the pharmaceutical service system implemented at Apotek Kimia Farma 050 Merdeka includes reviewing administrative, pharmaceutical, clinical prescriptions and Drug Information Services (PIO), as well as prescriptions received in the April period at Apotek Kimia Farma 050 Merdeka are appropriate, from administrative, pharmaceutical and clinical aspects."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>