Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149390 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andre Putra
"Latar Belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi perhatian utama di Indonesia. Pilar Safe Motherhood oleh WHO, diterapkan untuk mengatasi masalah ini. Asuhan antenatal sangat penting, dan profesional perawatan kesehatan yang kompeten sangat penting untuk penyediaannya. Menilai kompetensi petugas layanan kesehatan sangat penting untuk memastikan asuhan antenatal yang berkualitas.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi asuhan antenatal dokter umum yang bekerja di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Jakarta dan untuk meningkatkan kompetensi mereka.
Metode: Penelitian cross-sectional ini menilai kompetensi asuhan antenatal menggunakan kuesioner yang telah dikembangkan sebelumnya yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas. Kuesioner terdiri dari 22 pertanyaan yang dikategorikan ke dalam lima kelompok topik: layananasuhan antenatal terpadu, layanan terkait preeklampsia, rekomendasi nutrisi ibu hamil, USG dasar, dan persiapan persalinan.
Hasil: Dari 98 peserta, hanya 8,2% yang menunjukkan kompetensi yang baik dalam pelayanan antenatal care secara keseluruhan. Secara spesifik, masing-masing 50%, 13,3%, 23,5%, 68,4%, dan 12,2% menunjukkan pengetahuan yang baik tentang layanan terpadu, layanan asuhan antenatal terkait preeklampsia berat, rekomendasi nutrisi untuk ibu hamil, USG dasar, dan persiapan persalinan. Uji chi-square yang dilakukan pada faktor sosiodemografi, pendidikan, dan pekerjaan menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan dengan kompetensi dan pengetahuan dokter umum dalam layanan asuhan antenatal secara keseluruhan.
Kesimpulan: Pelayanan asuhan antenatal oleh dokter umum yang bekerja di Puskesmas di Jakarta perlu ditingkatkan. Program pemberdayaan direkomendasikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan asuhan antenatal. Penelitian di masa depan harus fokus pada program pelatihan yang disesuaikan untuk dokter umum dan metode penilaian alternatif untuk mengevaluasi keterampilan layanan asuhan antenatal.

Introduction: Maternal Mortality Ratio (MMR) is a major concern in Indonesia. Initiatives, such as the Safe Motherhood pillar by WHO, are being implemented to address this issue. Antenatal care (ANC) is crucial, and competent healthcare professionals are vital for its provision. Assessing healthcare workers' competence is essential for ensuring quality ANC.
Objective: This study aims to investigate the ANC competence of general practitioners working at Primary Health Care in Jakarta and to enhance their competence.
Methods: This cross-sectional study assesses the ANC competency using a pre-developed questionnaire that had undergone a validity and reliability testing. The questionnaire consists of 22 questions categorized into five topic groups: integrated ANC services, preeclampsia- related services, recommendations for pregnant women's nutrition, basic ultrasound, and labor preparation.
Results: Out of the 98 participants, only 8.2% demonstrated good competence in antenatal care services overall. Specifically, 50%, 13.3%, 23.5%, 68.4%, and 12.2% exhibited good knowledge regarding integrated services, ANC services related to severe preeclampsia, nutrition recommendations for pregnant women, basic ultrasound, and labor preparation, respectively. The chi-square tests conducted on sociodemographic, educational, and occupational factors revealed no significant relationships with the competence and knowledge of general practitioners in ANC services overall.
Conclusion: ANC services by general practitioners working at Primary Health Care in Jakarta require improvement. An empowerment program is recommended to enhance ANC service quality. Future research should focus on tailored training programs for general practitioners and alternative assessment methods to evaluate ANC service skills.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Fauziah Priani
"ABSTRAK
Antenatal care merupakan salah satu upaya mencegah kematian ibu dengan
mendeteksi lebih dini terjadinya risiko tinggi kehamilan. Penelitian ini bertujuan
untuk memperoleh gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi keteraturan ibu
hamil melakukan antenatal care di Puskesmas Cimanggis Kota Depok. Desain
penelitian ini adalah deskriptif dengan sampel ibu hamil trimester ketiga yang
sedang melakukan antenatal care di Puskesmas Cimanggis Kota Depok
berjumlah 82 orang. Hasil penelitian menemukan terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi keteraturan ibu hamil melakukan antenatal care, antara lain faktor
predisposisi meliputi usia ibu hamil rata-rata 21-35 tahun (74,4%), tingkat
pendidikan SMA (54,9%), tidak bekerja (82,9%), paritas sedikit (78%),
pengetahuan tinggi (76,8%), dan sikap negatif (61%). Faktor pemungkin meliputi
penghasilan rendah (63,4%), jarak tempat tinggal dekat (63,4%), media informasi
baik (52,4%), sedangkan faktor penguat yaitu adanya dukungan suami (90,2%).
Perlunya peningkatan penyuluhan oleh Dinas Kesehatan Kota Depok mengenai
antenatal care sebagai upaya meningkatkan pemanfaatan pelayanan antenatal
oleh ibu hamil.

ABSTRACT
Antenatal care is one of an intervention to prevent maternal mortality by early
detecting of high risk pregnancy. The aim of this study was to describe factors
affecting regularity of pregnant women doing antenatal care at Puskesmas
Cimanggis Depok. This study used descriptive design with 82 third-trimester
pregnant women who did Antenatal Care at Puskesmas Cimanggis Depok. The
result found there were factors affecting regularity of pregnant women doing
antenatal care such as predisposing factors include maternal age of average 21-35
years (74.4%), high school education level (54.9%), most women were
housewives (82.9%), low parity (78%), high knowledge level (76.8%), and
negative attitudes (61%). Enabling factors include low income (63.4%), closer
residence distance (63.4%), good media information (52.4%), and reinforcing
factor was husband support (90.2%). It?s suggested to Depok Health Department
to increase socialization about antenatal care as an effort to increase utilization of
antenatal care by pregnant women."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43115
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sarminah
"Skripsi ini membahas mengenai faktor - faktor apa saja yang berhubungan dengan kunjungan antenatal care di Provinsi Papua pada tahun 2010. Tujuannya adalah untuk mengetahui distribusi faktor - faktor yang berhubungan dengan peningkatan kunjungan antenatal. Metode penelitian dengan menggunakan desain cross sectional dengan menggunakan data yang diambil dari riset kesehatan dasar di Provinsi Papua pada tahun 2010 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Hasil penelitian ini menunjukkan ibu hamil di Provinsi Papua memiliki persentase sebesar 53,9% dalam melakukan kunjungan antenatal secara lengkap. Faktor yang dapat mempengaruhi kunjungan antenatal dalam penelitian ini adalah faktor penghasilan keluarga dengan persentase sebesar 67,9% yang melakukan kunjungan antenatal secara lengkap. Oleh karena itu perlu adanya monitoring serta evaluasi kegiatan ke seluruh masyarakat agar faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ibu hamil dalam berkunjung ke pelayanan antenatal dapat ditingkatkan, dengan adanya fasilitas yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

This paper discusses about what factors are associated with antenatal care visits in Papua Province in 2010. The aim was to determine the distribution of factors associated with increased antenatal visits. Methods of research using cross sectional design using data taken from health research base in Papua Province in 2010 conducted by the Agency for Health Research and Development.
The results of this study suggest pregnant women in the province of Papua has a percentage of 53.9% in antenatal visits are complete. Factors that can affect antenatal visits in this study is the factor of family income with a percentage of 67.9% of antenatal visits are complete. Therefore there is need for monitoring and evaluation activities to the entire community so that the factors that can affect pregnant women in antenatal care visit can be improved, with the facility affordable to all segments of society.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Kurniawan Jamal
"Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu di Indonesia adalah pelayanan antenatal (antenatal care). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan antenatal terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil mengenai pemilihan tempat kelahiran. Penelitian ini juga dilakukan untuk mencari hubungan kondisi sosioekonomi dan keadaan kehamilan terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil. Desain penelitian cross-sectional digunakan dalam penelitian ini yang berlangsung di Puskesmas Kecamatan Koja, Jakarta Timur, pada bulan Maret 2013. Sampel sebanyak 109 orang diambil dengan metode konsekutif. Kualitas pelayanan dinilai dengan mengisi daftar tilik selama proses pengamatan. Pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil dinilai dengan menjawab kuesioner yang diberikan oleh peneliti secara terpimpin. Dalam penelitian ini, tidak ditemukan hubungan signifikan antara kualitas pelayanan antenatal terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil mengenai pemilihan tempat kelahiran. Namun, ditemukan hubungan signifikan antara pendidikan dan sikap ibu hamil (p=0.048), pengalaman edukasi mengenai pemilihan tempat kelahiran dan perilaku ibu hamil (p=0.033), dan pemilihan tempat kelahiran sebelumnya terhadap perilaku ibu hamil (p=0.015). Tidak ditemukan hubungan yang signifikan pada variabel lainnya. Perlu peningkatan kualitas pelayanan antenatal untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil mengenai pemilihan tempat kelahiran. Pendidikan memegang peranan penting dalam membentuk sikap dan perilaku ibu hamil.

One program that can be done to minimize high mortality rates in Indonesia is antenatal care (ANC). This study determines relationship between quality of ANC with knowledge, attitudes, and practice about birthplace preference. This study also finds relationship between socioeconomic status and pregnancy state with knowledge, attitudes, and practice. Cross-sectional method was used in this study which is taking place in Puskesmas Kecamatan Koja, Jakarta Utara, in March 2013. Sample of 109 people was taken with consecutive method. Quality of ANC was assessed by completing a checklist during the observation process. Knowledge, attitude, and behavior were assessed by filling the questionnaire asked by researcher. In this study, there was no significant relationship between the quality of antenatal care on knowledge, attitudes, and practice about birthplace preference. However, a significant relationship was found between education with attitudes (p=0.048), educational experience about birthplace preference with practice (p=0.033), and the selection of the previous birthplace with practice (p=0.015). There was no significant relationship between other variables. In conclusion, quality of ANC needs to be increased to improve the knowledge, attitudes, and practice of pregnant women about birthplace preference. Education plays an important role in shaping the attitudes and behavior of pregnant women."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Purnaningsih
"Masih tingginya AKI di Indonesia mencerminkan bahwa intervensi untuk menurunkan AKI masih belum berjalan maksimal. Intervensi tersebut melalui antenatal care. Sayangnya, masih terdapat perbedaan cakupan antenatal care K6 yang cukup besar antara perkotaan dan pedesaan Indonesia. Cakupan K6 ditemukan lebih tinggi pada wilayah perkotaan (56.1%) bila dibandingkan dengan wilayah pedesaan (41.9%). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan kunjungan antenatal care (K6) pada ibu hamil di wilayah perkotaan dan pedesaan Indonesia. Sampel penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur yang tinggal di Indonesia serta memenuhi kriteria inklusi dengan jumlah sampel 6790 responden untuk wilayah perkotaan dan 7013 responden untuk wilayah pedesaan. Penelitian ini menggunakan uji chi square dan regresi logistik ganda dalam analisisnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa determinan kunjungan antenatal care (K6) pada wilayah perkotaan dan pedesaan Indonesia tahun 2017, yaitu usia, paritas, tingkat pendidikan ibu, pengetahuan terkait komplikasi kehamilan, indeks kekayaan rumah tangga, dukungan suami/pasangan, dan pengambil keputusan terkait perawatan kesehatan ibu. Paparan dengan media massa hanya berhubungan dengan kunjungan antenatal care (K6) pada wilayah perkotaan saja. Sementara, tempat/fasilitas pelayanan kesehatan hanya berhubungan dengan kunjungan antenatal care (K6) pada wilayah pedesaan saja. Tingkat pendidikan ibu menjadi variabel yang berhubungan paling dominan dengan kunjungan antenatal care (K6) pada wanita hamil di wilayah perkotaan dan pedesaan Indonesia.

The still high MMR in Indonesia reflects that interventions to reduce MMR have not run optimally. The intervention is through antenatal care. Unfortunately, there are still quite large differences in coverage of K6 antenatal care between urban and rural Indonesia. K6 coverage was found to be higher in urban areas (56.1%) when compared to rural areas (41.9%). This study aims to identify the determinants of antenatal care (K6) visits to pregnant women in urban and rural areas of Indonesia. The sample for this study were all women of childbearing age living in Indonesia and meeting the inclusion criteria with a sample size of 6790 respondents for urban areas and 7013 respondents for rural areas. This study uses the chi square test and multiple logistic regression in its analysis. The results of this study indicate that the determinants of antenatal care visits (K6) in urban and rural areas of Indonesia in 2017, namely age, parity, education level of the mother, knowledge related to pregnancy complications, household wealth index, husband/spousal support, and decision makers regarding care mother's health. Exposure to the mass media is only related to antenatal care (K6) visits in urban areas. Meanwhile, health service places/facilities are only related to antenatal care (K6) visits in rural areas. Maternal education level is the most dominant variable related to antenatal care (K6) visits to pregnant women in urban and rural areas of Indonesia."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zikrillah Yazid
"Angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi. Penyebab langsung kematian ibu umumnya adalah trias pendarahan-infeksi-eklampsia yang berhubungan dengan rendahnya status gizi dan kesehatan ibu hamil yang diakibatkan berbagai faktor. Pelayanan antenatal merupakan komponen yang diperlukan bagi upaya mempertahankan kesehatan ibu yang perlu terus dimantapkan, bahkan lebih ditingkatkan baik cakupan maupun kualitas pelayanan dalam upaya akselerasi penurunan angka kematian ibu.  Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian  mengenai kualitas pelayanan antenatal yang kali ini dihubungkan dengan pengetahuan, sikap, perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kemilan.  Penelitian ini menggunakan desain survei dengan pendekatan cross-sectiona lterhadap ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Koja Kodya Jakarta Utara, pada Januari 2013 hingga Juli 2013, dengan menggunakan convenience sampling. Analisis korelasi Spearman digunakan untuk melihat keterkaitan antar variabel.  Hasil menunjukan tidak terdapat hubungan antara kualitas pelayanan antenatal dengan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kehamilan. Mayoritas ibu hamil (57,8%) belum mendapatkan pelayanan antenatal yang baik, namun demikian mayoritas ibu hamil (63,3%) sudah mendapatkan kualitas pelayanan antenatal yang baik mengenai nutrisi kehamilan. Tidak terdapat hubungan antara kualitas pelayanan antenatal mengenai nutrisi kehamilan dengan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil mengenai nutrisi kehamilan. Mayoritas ibu hamil memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik mengenai nutrisi kehamilan.

Nowadays, Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still high. The direct cause of maternal death is the triage haemorrhage-infection-eclampsia. Further findings show that this direct cause are related to the low nutrition and health status which caused by many factors. Antenatal care is a component needed to sustain maternal health must be established even improved. Therefore, a research on quality of antenatal care toward knowledge, attitude and practice of pregnant woman about nutrition during pregnancy is needed.This research used survey design and cross-sectional approach toward pregnant women in Puskesmas Kecamatan Koja Kodya Jakarta Utara, from January 2013 to July 2013 by using convenience sampling. Spearman’s correlation analysis is used to measurecorrelation between variables. The result shows that there is no correlation between quality of antenatal care toward knowledge, attitude and practice of pregnant woman about nutrition during pregnancy. Majority of the respondents (57.8%) do not get a good quality of antenatal care, but the majority of respondents(63,3%)have received a good quality of antenatal care about nutrition during pregnancy. Most of the respondents have good knowledge, attitude and practice about nutrition during pregnancy.

 

Keywords:  antenatal care, knowledge, attitude, practice, pregnant woman, nutrition, pregnancy

"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laeli Nur Maeni
"Masih banyaknya persalinan di rumah merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian maternal di Indonesia. Antenatal care merupakan sarana kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan secara rutin. Melalui antenatal care tenaga kesehatan dapat memotivasi ibu hamil untuk mempersiapkan persalinannya dengan tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Komponen antenatal yang lengkap dapat memotivasi ibu hamil untuk kembali memanfaatkan pelayanan tersebut untuk persalinan.
Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran antenatal care dapat mempengaruhi ibu untuk memilih melahirkan di fasilitas kesehatan. Penelitian cross-sectional ini menggunakan data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012 dengan mengukur konten-konten ANC yang diterima ibu.
Hasil penelitian menunjukkan ada asosiasi positif antara pemanfaatan antenatal care yang adekuat dengan persalinan di fasilitas kesehatan. Ibu dengan ANC adekuat berpeluang 6,6 kali untuk bersalin di fasilitas kesehatan (OR adjusted = 6,6, 95% CI: 4,8 - 9,1). Sedangkan ibu dengan ANC inadekuat berpeluang 2,8 kali lebih besar untuk bersalin di fasilitas kesehatan dibandingkan ibu yang tidak ANC (OR adjusted = 2,8, 95% CI: 1,9 - 4,0).

The progress in reducing maternal mortality has been slow in Indonesia. Maternal mortality could be reduced if all women had a skilled institutional delivery. Antenatal care (ANC) is the first and regular contact between pregnant woman and health professionals. The adequate antenatal care may play an indirect role by motivating (encouraging) women to have a skilled institutional delivery.
The objective of this study is to investigate the role of antenatal care in motivating women to have a skilled institutional delivery. This cross sectional study measures the adequacy of antenatal care using Indonesian Demographic and Health Survey 2012.
This study shows a positive association between adequate ANC and skilled institutional delivery. Women with adequate ANC were significantly more likely to deliver in health facility rather than women with no ANC (OR adjusted = 6,6, 95% CI: 4,8 - 9,1). Meanwhile, women with inadequate ANC were also significantly more likely to deliver in health facility rather than women with no ANC (OR adjusted = 2,8, 95% CI: 1,9 - 4,0).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanik Setyawati
"Antenatal care merupakan layanan kesehatan kepada ibu hamil, bertujuan menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta untuk meningkatkan kesehatan yang optimal pada masa kehamilan. Wanita hamil harus memiliki akses terhadap perawatan ANC yang berkualitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas pelayanan ANC Kabupaten Tegal, dengan menggunakan kerangka konsep Donabedian. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kategorik dengan pendekatan cross sectional melalui metode observasi. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan responden bidan yang melakukan layanan ANC sebanyak 30 orang di 15 puskesmas kecamatan.
Hasil penelitian menunjukkan kualitas layanan ANC pada 15 puskesmas kecamatan di kabupaten Tegal baik, secara struktur/sarana prasarana kualitas baik 100, pada proses/SOP ANC terdapat 66,7 bidan melaksanakan ANC dengan kualitas baik dan 33,3 kurang baik serta pada outcome/manajemen ANC baik 100. Peneliti berpendapat perlu adanya monitoring dan evaluasi yang kontinyu terhadap pelaksanaan layanan ANC.

Antenatal care is a type of healthcare provided for pregnant women with the goal of reducing morbidity and mortality and promoting optimal health throughout the pregnancy. Expectant mother should be facilitated with access to a high quality antenatal care.
This study aimed to identify descriptive of quality of antenatal care in Tegal district by utilizing Donabedian framework. The study design was descriptive with cross sectional approach through observation method. 30 midwives who provided antenatal care in 15 health centers were selected through total sampling method.
The result demonstrated that quality of antenatal care in 15 health centers was good, 100 good in terms of structure, 66.7 of midwives provided antenatal care with a good quality in terms of procedure, and 100 good in terms of outcome management. The study recommends the need for continuous monitoring and evaluation of antenatal care implementation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S68650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Awalia Hanifah
"Angka cakupan K1 dan K4 di wilayah UPT Puskesmas Kecamatan Cimanggis pada tahun 2013 adalah sebesar 99,4% dan 91%. Dukungan suami merupakan salah satu faktor yang berperan penting terhadap kesehatan ibu pada masa kehamilan, termasuk pada kunjungan ANC. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran faktor predisposisi, pemungkin, dan penguat dukungan suami pada kunjungan ANC istri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rencangan Rapid Assessment Procedure (RAP). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga faktor tersebut berperan terhadap dukungan suami pada kunjungan ANC istri, dan tingkat pendapatan suami paling memiliki peran terhadap dukungan suami. Disarankan bagi petugas kesehatan untuk mendorong suami sehingga suami dapat memberikan dukungan secara maksimal kepada istri.

In the Cimanggis Public Health Center working area, Coverage of both ANC1 and ANC4 was 99,4% (2013) and 91% (2014) respectively. The husbands? support is one of the factors that play an important role in mothers? health seeking behavior during pregnancy, including ANC visit. This study aims to assess predisposing, enabling, and reinforcing factors of the husbands? support towards their wives? ANC visit. This study used a qualitative method research using a Rapid Assessment Procedure design. The result of this study shows that those three factors play an important role to the husbands? support towards their wives? ANC visit. In addition, the level of income is estimated to play the most important role towards the husbands? support. It is recommended for the health care personnel to encourage the husbands so that they feel more supported by health care personnel. Thus, they are expected to provide optimum support for their wives.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dalri Muhammad Suhartomo
"Latar belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang
digunakan untuk mengukur status kesehatan ibu pada suatu wilayah. Asuhan antenatal
merupakan salah satu pilar utama safe motherhood untuk menuju kesehatan ibu yang
berkualitas. Melalui kerjasama Kemenkes perbaikan kualitas pelayanan asuhan antenatal
di Indonesia melalui penyusunan Instrumen Umpan Balik Untuk Pengumpulan Data
Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir.
Tujuan: Diketahuinya data kualitas pelayanan asuhan antenatal di RSCM dengan
menggunakan Instrumen Umpan Balik Pengumpulan Data Kualitas Pelayanan Kesehatan
Ibu dan Bayi sehingga dapat dilakukan optimalitasi dan perbaikan terhadap komponenkomponen
terkait.
Metode: Rancangan penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif yang
menganalisis data kualitas pelayanan asuhan antenatal di RSCM. Penelitian ini akan
berlangsung pada bulan September pada fasilitas pelayanan asuhan antenatal di RSCM.
Sampel penelitian ini menggunakan total sampling. Rancangan penelitian ini
menggunakan desain deskriptif kualitatif yang menganalisis data kualitas pelayanan
asuhan antenatal di RSCM. Penelitian ini akan berlangsung pada bulan September pada
fasilitas pelayanan asuhan antenatal di RSCM. Sampel penelitian ini menggunakan total
sampling.
Hasil: Penelitian dilakukan selama 1 bulan dengan cara melakukan observasi fasilitas
pelayanan, observasi dan wawancara petugas kesehatan, evaluasi rekam medik serta
wawancara pada pasien pelayanan asuhan antenatal di RSCM dari sarana fisik dan
kelengkapan medis mencakup 45 dari 66 butir (72 %), obat-obatan dan bahan medis 68
dari 71 butir (97%), Pemerikaan laboratorium 36 dari 36 butir (100%), kualitas pengisian
buku KIA serta rekam medis rata-rata 54 %, kualitas penerimaan informasi dan persepsi
pasien menyatakan puas terhadap pelayanan di RSCM.
Kesimpulan: Kualitas pengisian buku KIA dan kelengkapan rekam medis di RSCM
menurut Instrumen Umpan Balik Untuk Pengumpulan Data Kualitas Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir masih sangat kurang. Persepsi ibu hamil yang
diwawancara pada penelitian ini menunjukkan persepsi yang puas terhadap pelayanan
dan kualitas pelayanan asuhan antenatal di RSCM. Temuan yang tidak sesuai standar
sebagian karena ketidak sesuaian standar instrumen tersebut dengan standar RSCM
sebagai rumah sakit rujukan tipe A.

Backgrounds : Maternal Mortality Rate (MMR) is one indicator used to measure
maternal health status in an area. Antenatal care is one of the main pillars of safe
motherhood to achieve quality maternal health. Through the collaboration of the Ministry
of Health to improve the quality of antenatal care services in Indonesia through the
preparation of a Feedback Instrument for Collecting Data on the Quality of Maternal and
Newborn Health Services.
Aim : Knowing the quality of antenatal care service data at the RSCM by using the
Feedback Instrument Quality Data Collection of Maternal and Infant Health Services so
that it can be optimized and improved on related components.
Method : The design of this study uses a qualitative descriptive design that analyzes data
on the quality of antenatal care services at RSCM. This study will take place in September
at the antenatal care facility at RSCM. This study sample uses total sampling.
Result : The study was conducted for 1 month by observing service facilities, observing
and interviewing health workers, evaluating medical records and interviewing patients
with antenatal care services at RSCM from physical facilities and medical equipment
including 45 out of 66 items (72%), medicines and medical materials 68 out of 71 items
(97%), laboratory examination 36 out of 36 items (100%), quality of KIA book filling
and medical records an average of 54%, the quality of information reception and patient
perceptions expressed satisfaction with the service at RSCM.
Conclusion: The quality of filling KIA books and the completeness of medical records
at RSCM according to the Feedback Instrument for Data Collection of Quality of Health
Services for Mothers and Newborns is still very poor. The perception of pregnant women
interviewed in this study shows a satisfying perception of the service and quality of
antenatal care services at RSCM. The findings that are not in accordance with the standard
are partly due to the incompatibility of the instrument standards with the RSCM standard
as a type A referral hospital.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58943
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>