Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60597 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jasmine Anindita Putri
"Makalah proyek akhir ini membahas perilaku informasi pemilih pemula menjelang Pilpres 2024. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis jenis informasi yang dibutuhkan, sumber informasi yang digunakan, dan media sosial yang paling sering digunakan oleh pemilih pemula. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan 122 orang yang merupakan pemilih pemula berusia 17-21 tahun, belum pernah mengikuti kegiatan Pilpres, dan berdomisili di Jakarta menjadi responden penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis informasi yang paling dibutuhkan oleh pemilih pemula adalah kepemimpinan, program kerja, dan profil calon Presiden. Informasi mengenai Ideologi dan partai pengusung calon Presiden tidak terlalu dibutuhkan berdasarkan dari jawaban para responden. Sumber informasi yang paling sering digunakan adalah media sosial, situs web berita online, dan teman, kerabat, atau keluarga. Radio, situs partai politik, dan situs pribadi calon Presiden tidak menjadi pilihan sumber informasi terkait Pilpres oleh para responden. Media sosial yang paling banyak digunakan dalam mencari informasi adalah Instagram dan Twitter. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sumber informasi online seperti media sosial menjadi pilihan sumber informasi karena pemilih pemula didominasi oleh generasi Z yang tidak pernah lepas dengan internet dalam kehidupan sehari-harinya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memahami kebutuhan informasi dan perilaku pencarian informasi bagi partai politik dan kandidat calon Presiden serta mengembangkan strategi kampanye dengan baik.

This final paper discusses the information behavior of first-time voters ahead of the 2024 Presidential Election. The purpose of this research is to analyze the type of information needed, the sources of information used, and the social media that is most often used by first-time voters. This study uses a quantitative approach to the survey method. Data collection used a questionnaire and 122 people who were first-time voters aged 17-21 years, had never participated in presidential election activities, and were domiciled in Jakarta were the research respondents. The results showed that the types of information most needed by first-time voters were leadership, work programs, and profiles of presidential candidates. Information about ideology and the party carrying the presidential candidate is not really needed based on the answers of the respondents. The most frequently used sources of information are social media, online news websites, and friends, relatives, or family. Radio, political party sites, and personal websites for presidential candidates were not the preferred sources of information regarding the presidential election by the respondents. The most used social media in searching for information are Instagram and Twitter. This study concludes that online information sources such as social media are the preferred source of information because first-time voters are dominated by generation Z who are never separated from the internet in their daily lives. The results of this study are expected to help understand the information needs and information seeking behavior of political parties and presidential candidates as well as develop campaign strategies properly."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly Amanda Winarno
"Majunya perkembangan teknologi membuat media konvensional kini mulai ditinggalkan dan digantikan oleh media digital, hal ini menyebabkan terjadinya perubahan perilaku informasi, baik terkait pencarian maupun arus penyebaran informasi itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku pencarian informasi serta hambatan yang ditemukan mahasiswa program sarjana Universitas Indonesia. Mahasiswa Program Sarjana UI terbagi menjadi tiga rumpun yaitu sosial-humaniora, sains-teknologi, dan ilmu kesehatan. Informan merupakan kelompok Pemilih Pemula dalam Pemilu 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Mahasiswa Program Sarjana UI memilih media digital dengan memanfaatkan media sosial sebagai sumber utama dalam melakukan proses pencarian informasi terkait Pemilu 2024. Perilaku pencarian informasi Mahasiswa Program Sarjana UI pada tahapan monitoring menggunakan dua cara yang berbeda berupa informan laki-laki memilih untuk mengikuti akun media sosial yang dipercayai, sedangkan informan perempuan memilih untuk mempercayai algoritma media sosial yang ada. Penelitian ini menunjukkan bahwa hambatan yang ditemukan dalam melakukan pencarian informasi terkait Pemilu 2024 terbagi menjadi dua yaitu hambatan internal seputar psikologis informan dalam melakukan pencarian dan hambatan eksternal berupa aksesibilitas sumber informasi.

The advancement of technological developments had led conventional media to be now starting to be abandoned and replaced by digital media, this has caused changes in information behavior, both regarding information seeking behavior and the flow of information dissemination itself. This research aims to analyze information seeking behavior and the obstacles found by undergraduate students at the University of Indonesia. UI undergraduate students are divided into three groups, namely social-humanities, science-technology, and health sciences. The informants are a group of Beginner Voters in the 2024 Election. The information seeking behavior of UI Undergraduate Program Students at the monitoring stage uses two different methods in the form of male informants choosing to follow social media accounts they trust, while female informants choose to trust existing social media algorithms. This research shows that the obstacles found in searching for information related to the 2024 Election are divided into two, namely internal obstacles regarding informants' psychology in carrying out searches and external obstacles in the form of accessibility of information sources."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sutrilastio
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa kebutuhan informasi dan perilaku pencarian informasi eks wanita tuna susila pada layanan Perpustakaan Elektronik Keliling (Pusteling) Perpustakaan Nasional RI. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus.. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa sumber informasi yang digunakan adalah facebook dan youtube. Topik informasi yang ditelusur yakni berita aktual dengan topik berita berkaitan erat dengan pengalaman masa lalu informan. Google menjadi alat penelusuran utama. Perilaku pencarian informasi eks wanita tuna susila pada layanan Pusteling dapat dijelaskan melalui model Wilson yaitu perhatian pasif, pencarian pasif, pencarian aktif, pencarian berkelanjutan. Hambatan yang terjadi pada saat penelusuran informasi di layanan pusteling adalah kemampuan menggunakan komputer yang masih minim, kebingungan dalam menncari informasi, internet yang lambat, waktu yang singkat, pustakwan kurang responsif, dan fasilitas lain seperti laptop, tempat duduk, dan pendingin ruangan yang kurang memadai. Informan belum mengetahui informasi yang ingin dicarinya dan muncul kebutuhan informasi pada saat berada di pusteling. Tujuan datang ke pusteling adalah untuk belajar dan melepas penat. Dalam menentukan sumber informasi, Informan tidak mengedepankan kredibilitas dan kebenaran (valid) pada sumber berita tetapi berdasarkan kebiasaan, kesukaan dan pengalaman.

This study aims to identify and analyze information needs and information retrieval behavior of ex-prostitute women at the Mobile Electronic Library Service National Library of Indonesia. This research uses a qualitative method with a case study approach. Data collection is conducted by observation, interviews and documentation studies. The results of this study found that the sources of information used were Facebook and YouTube. The topic of information traced is the actual news with the news topic is closely related to the informant's past experience. Google is the main search tool. Information seeking behavior can be described through Wilson model namely passive attention, passive search, active search and ongoing search. The obstacles that occur when searching for information on Pusteling services are the limited ability to use computers, confusion in searching for information, slow internet, short time, unresponsive librarian and other facilities such as laptops, seating, and inadequate air conditioning. Informants do not yet know the information they want to look for and information needs arise while in Pusteling. The purpose of coming to Pusteling is to study and refreshing. In determining the source of information, the informant does not prioritize credibility and truth (valid) in the news source."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T54717
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amartya Maulana Insan
"Penelitian ini menganalisis perilaku pencarian informasi Generasi Z melalui media sosial pada Pemilu 2024 yang penuh dengan tantangan dalam verifikasi informasi karena banyaknya hoaks di media sosial dan bias konfirmasi yang mempengaruhi penerimaan informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, wawancara semi-terstruktur, dan purposive sampling, penelitian ini melibatkan informan berusia 19 hingga 24 tahun yang berdomisili di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Generasi Z memulai pencarian informasi melalui platform seperti TikTok dan Instagram, menggunakan fitur "For Your Page" (FYP) untuk konten yang relevan dan singkat. Proses pencarian informasi melibatkan beberapa tahapan, dari starting hingga ending. Tantangan utama yang dihadapi adalah keberlimpahan informasi dan bias konfirmasi, yang menyebabkan kesulitan dalam membedakan antara fakta dan hoaks. Informan cenderung mengabaikan informasi yang bertentangan dengan keyakinan mereka, yang memperkuat preferensi politik yang sudah ada. Penelitian ini memberikan wawasan bagaimana Generasi Z menggunakan media sosial untuk mencari informasi politik dan tantangan yang mereka hadapi.

This study analyses the information-seeking behaviour of Generation Z through social media during the 2024 election, which is fraught with challenges in verifying information due to the prevalence of hoaxes on social media and confirmation bias affecting information reception. Using a qualitative approach, semi-structured interviews, and purposive sampling, this research involves informants aged 19 to 24 years residing in Jakarta. The findings show that Generation Z starts their information search through platforms like TikTok and Instagram, using the "For Your Page" (FYP) feature for relevant and concise content. The information-seeking process involves several stages, from starting to ending. The main challenges faced are information overload and confirmation bias, which make it difficult to distinguish between facts and hoaxes. Informants tend to ignore information that contradicts their beliefs, reinforcing existing political preferences. This study provides insights into how Generation Z uses social media to seek political information and the challenges they face.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Azhari Ilyas
"Penelitian ini membahas tentang perilaku informasi para pemain Genshin Impact. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kebutuhan informasi, sumber informasi, dan perilaku pencarian informasi pemain Genshin Impact. Metode penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian ini ditetapkan dengan menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara secara daring kepada para pemain Genshin Impact. Data yang telah didapatkan kemudian diolah dengan melakukan reduksi data, display data, serta verifikasi dan penarikan kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan informasi pemain Genshin Impact adalah mekanik permainan berupa elemental reaction dan combat, eksplorasi berupa eksplorasi peta dan cerita, serta team building. Sumber informasi yang digunakan oleh pemain Genshin Impact seluruhnya berasal dari internet dengan sumber berupa penyedia layanan video, komunitas online, maupun hasil diskusi dengan pemain lain. Kemudian, perilaku pencarian informasi para pemain Genshin Impact mengikuti seluruh tahapan pada model Information Search Process milik Kuhlthau dengan perbedaan pada tahapan exploration. Perbedaan ini dapat dikaitkan dengan pengalaman dalam bermain dan mencari informasi yang telah dimiliki oleh para informan.

This research discusses the information behavior of Genshin Impact players. The purpose of this research is to analyze the information needs, information sources, and information seeking behavior of Genshin Impact players. This research method was carried out with a qualitative approach. The informants of this study were determined using purposive sampling method. Data collection was carried out by online interviews with Genshin Impact players. The data that has been obtained is then processed by reducing data, displaying data, and verifying and drawing conclusions The results showed that the information needs of Genshin Impact players are game mechanics in the form of elemental reaction and combat, exploration in the form of map and story exploration, and team building. The sources of information used by Genshin Impact players all come from the internet with sources in the form of video service providers, online communities, and the results of discussions with other players. Then, the information search behavior of Genshin Impact players follows all stages in Kuhlthau's Information Search Process model with differences at the exploration stage. This difference can be attributed to the experience in playing and seeking information that the informants have had."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Viankakrisna Fadlil
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan perilaku penemuan
informasi editor media online LenteraTimur.com dengan menggunakan model
perilaku penemuan informasi Wilson yang pertama untuk menjelaskan perilaku
penemuan informasi di tingkat makro dan model perilaku penemuan informasi
Ellis untuk tingkat mikro. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif, dan menggunakan pendekatan deskriptif analisis. Sampel yang
digunakan adalah Pemimpin Redaksi sebagai editor LenteraTimur.com.
Pengumpulan data penelitian diperoleh dari hasil studi literatur, wawancara, dan
catatan lapangan. Hasil penelitian menyatakan bahwa kebutuhan informasi editor
LenteraTimur.com adalah 5W+1H dengan perspektif dari kebudayaan setempat.
Sumber-sumber informasi yang digunakan oleh editor LenteraTimur.com adalah
sumber-sumber primer yang didapatkan melalui wawancara langsung, internet,
maupun buku fisik. Sedangkan hambatan-hambatan yang muncul adalah
kemampuan evaluasi pengetahuan, latar belakang etnis, peran sebagai jurnalis,
keuangan, serta kompetensi kontributor. Sedangkan pada tingkat mikro, pada
tahap starting peran media sosial sangat membantu untuk mengetahui topik yang
akan dicari, pada tahap chaining dilakukan penelusuran terhadap kutipan, baik
tertulis maupun lisan, pada tahap browsing dilakukan penelusuran terhadap situssitus
yang berhubungan dengan multikulturalisme, pada tahap monitoring
dilakukan pemantauan terhadap media sosial dan situs yang sering digunakan,
pada tahap differentiating dilakukan pengecekan terhadap referensi yang
digunakan, pada extracting informasi yang ada akhirnya digunakan untuk
penyuntingan, pada tahap verifying dilakukan pengecekan terhadap kelengkapan
naskah, pada tahap ending dilakukan kegiatan untuk menampilkan naskah tersebut
di situs LenteraTimur.com. Dalam setiap aktivitas penemuan informasi ini,
kebenaran atas informasi yang didapatkan selalu diperiksa.

ABSTRACT
The focus of this study is to identify and describe the information seeking
behavior of the editor of LenteraTimur.com using the Wilson’s first model of
information seeking at the macro level and Ellis’ information seeking model at the
micro level. This study used qualitative research methods and descriptive analysis
approach. The sample used in this research was the Editor in Chief as the editor of
LenteraTimur.com. The collection of research data was obtained from the
literature review, interviews, and field notes. The study states that the information
needs of LenteraTimur.com’s editor is 5W +1 H with the perspective of the local
communities. The sources of information used by the editor of LenteraTimur.com
are primary sources that have been obtained through direct interviews, the internet,
and printed books. The intervening variables that came up are the ability of
knowledge evaluation, ethnic background, role as a journalists, financial, and the
competence of contributors. While at the micro level, at the starting stage social
media is very useful assist the editor to find the topic of news production. At the
chaining stage is following the sources of quotes, whether it is written or oral for
the news production. At the browsing stage is browsing the multicultural based
sources of information. At the monitoring stage is monitoring the social media and
websites that are often used to find the information for news editing. At the
differentiating stage is checking the references used in information used in news.
At the extracting stage, the information is used for news editing. At the verifying
stage is checking the completeness of the news properties. And at the ending stage
is displaying the text on the LenteraTimur.com’s site. In every activities of
information seeking, the truth of an information is always checked."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Putri Melfiani
"Sebagai respon dari adanya pandemi COVID-19, pertunjukan musik virtual bertajuk #TogetheratHome di Instagram Live muncul dan menjadi pelopor konser virtual pada masa ini. Jika pada konser biasanya interaksi antara musisi dan audiensnya terbatas dan didominasi oleh interaksi satu arah, yakni dari musisi ke audiens, karena timpangnya jumlah audiens yang membludak dengan atensi dari musisi yang terbatas, konser virtual melalui layanan siaran langsung memungkinkan para musisi dan audiens untuk bertukar informasi secara lebih intens dengan perantara media sosial. Penelitian ini mengkaji alur perilaku informasi dalam pelaksanaan pertunjukan musik di Instagram Live pada rangkaian konser virtual #TogetheratHome. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis alur perilaku informasi dalam rangkaian konser virtual #TogetheratHome serta menganalisis interaktivitas antarpenggunanya. Penelitian ini menggunakan metode analisis konten kualitatif dengan pendekatan deduktif. Data yang dianalisis di dalam penelitian ini bersumber dari video Instagram Live yang menyiarkan para musisi dunia yang tampil dan berinteraksi dengan audiens dalam rangkaian konser virtual #TogetheratHome. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku informasi di dalam konser virtual ini mengalami sejumlah modifikasi dari perilaku informasi yang terdapat pada konser nonvirtual pada umumnya. Terdapat bentuk-bentuk interaksi baru di dalam konser ini dengan adanya perantara media sosial melalui fitur-fiturnya, yang dapat berkembang menjadi budaya baru dalam melaksanakan konser di masa depan.

As response to the emergence of COVID-19 pandemic, virtual concert series titled #TogetheratHome on Instagram Live appeared to be the pioneer of virtual concerts in this era. If at concert generally interaction between the musicians and audience is limited and dominated by one-way interaction from the musicians to the audience, since there is a gap between the abundance of audience and limited attention from the musicians, virtual concerts through live streaming service enable musicians and audience to exchange information in a more intense way via social media. This research is dealing with a new pattern of information behavior in delivering musical performance on Instagram Live in context of #TogetheratHome virtual concert series. This research aims to analyze the dynamics of information behavior in the virtual concert series and also to analyze the interactivity among the users. This research uses qualitative content analysis method with deductive approach. Data analyzed in this research are taken from Instagram Live videos broadcasting international musicians performing in front of and interacting with the audience on the virtual concert series. The results show that information behavior in this virtual concert has spurred some modifications in comparison with information behavior in nonvirtual concerts. There are some new forms of interaction in this concert with a role of social media through its features, which may develop as a new culture to hold a concert in the future."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Gardito Qastalani
"ABSTRACT
Penelitian ini merupakan penelitian mengenai kebutuhan informasi mahasiswa tingkat akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apa kebutuhan informasi mahasiswa tingkat akhir dan bagaimana strategi pemenuhan kebutuhan informasi mereka. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Terdapat beberapa kebutuhan informasi mahasiswa tingkat akhir ilmu perpustakaan dan informasi yakni kebutuhan informasi untuk menyelesaikan tugas akhir, mencari pekerjaan, dan hiburan. Strategi yang digunakan oleh mahasiswa tingkat akhir ilmu perpustakaan dalam pemenuhan kebutuhan informasi adalah pencarian informasi. Para informan dalam melaksanakan strategi pemenuhan kebutuhan informasinya menggunakan sumber informasi daring dan tercetak. Sumber informasi yang digunakan dalam media daring oleh para informan berupa Google. Google digunakan sebagai mesin pencari untuk menemukan informasi yang dibutuhkan. Sumber informasi tercetak didapatkan oleh para informan dengan mengakses perpustakaan baik itu perpustakaan Universitas maupun perpustakaan lain. 

ABSTRACT
This research focus on information fullfillment strategy. The purpose of this study is to identify strategies for meeting the information needs of student. This study use qualitative approach and case study method. There are several students information needs such as the needs to complete final assignment, finding a job, and entertainment. The strategies which used by students are information seeking. Informants use printed and online information source. Informants use Google as the main source of online information source. By searching from google, informants can seek more information sources which possibly contain the information they need. Not all information from the internet is accurate nor reliable. In that case, informants filter the information which they already gather to get the most reliable information. For the offline information source, such as book and other printed material, informants tend to go to the library. They go to the University Library or public library based on what their research are."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khadija Mutiara Adidandisa
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas pola perilaku pencarian informasi advokat.
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif.
Analisis dilakukan dengan tiga alur kegiatan, yaitu, reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan. Model operasional penelitian ini adalah Model of
Information Seeking of Professional yang dikembangkan oleh J. Leckie, Karen E.
Pettigrew, dan Christian Sylvain. Hasil penelitian ini adalah (1) Pola perilaku
pencarian informasi advokat dapat dibagi menjadi dua pola pencarian yang
berdasarkan pada jenjang karir dan spesialisasi advokat. (2) Pada model atau pola
pencarian informasi Leckie et. al. tidak semua komponen dapat ditemukan dalam
pencarian informasi advokat. (3) Hambatan selama proses pencarian informasi
advokat umumnya berkaitan dengan peraturan yang sulit dicari.

ABSTRACT
This mini thesis examines model of information seeking behavior of
advocate. This research is qualitative research with case study method. The
operational model of this research is Model of Information Seeking of
Professional by J. Leckie, Karen E. Pettigrew, and Christian Sylvain. The
following are the research results: (1) Model of information seeking behavior
advocate divided into two models which based on career stage and specialization,
(2) In model of information seeking of professional by Leckie et.al. not all
component applicable in information seeking advocate, (3) Barriers during
process of seeking information related to difficulties of regulation law seeking.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43638
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Fattah Robbani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan informasi serta perilaku pencarian informasi mahasiswa tingkat akhir Program Studi Arkeologi Universitas Indonesia dalam penelitian skripsi. Penelitian ini juga mencoba untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan yang ditemui mahasiswa arkeologi baik pada saat penelusuran informasi maupun mengakses sumber-sumber informasi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode wawancara dan observasi dalam memperoleh informasi dari informan. Penelitian ini menggunakan model dari perilaku pencarian informasi yang dikemukakan oleh Ellis yang selanjutnya ditambahkan oleh Wilson untuk mengidentifikasi keadaan yang sebenarnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan mahasiswa Program Studi Arkeologi memiliki kebutuhan informasi berdasarkan topik penelitian yang diteliti. Mahasiswa arkeologi melakukan tahapan-tahapan pencarian informasi sesuai dengan model perilaku pencarian informasi Ellis.
Lokasi dari objek arkeologi yang diteliti menjadi hambatan yang paling banyak ditemui pada penelitian mahasiswa Program Studi Arkeologi.

This study aims to identify information needs and information seeking behavior of their final year students of Archaeological Studies Program, Universitas Indonesia in the research thesis. The study also tries to identify the obstacles encountered both archeology student at the time of the search of information and access to sources of information.
This study is a qualitative study using interviews and observations in obtaining information from informants. This study uses a model of information seeking behavior expressed by Ellis are then added by Wilson to identify the real situation.
The results of this study indicate Archaeological Studies Program students have a need for information based on research topics studied. Archeology students doing the stages of information search in accordance with a behavioral model of information retrieval Ellis.
The location of archaeological object under study into the barriers most commonly found in the research students of Archaeology.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>