Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72169 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Jihan
"Pada 2019, Black Widow oleh Cate Shortland dirilis. Ceritanya berfokus pada karakter tentara super perempuan, Natasha Romanoff dan masa lalunya sebagai black widow (tentara super perempuan terlatih) dan membahas topik keibuan, keluarga, dan peran gender dalam bentuk semu. Artikel ini menganalisa dan mengembangkan teori keibuan semu atau inkonvensional milik Giallombardo dari studinya terhadap perempuan di penjara (1966). Menurutnya, di bawah keadaan yang keras, perempuan dapat membuat komunitas di mana salah satu dapat mengambil peran sebagai ibu di antara lainnya dan memiliki nilai keibuan, walaupun ia bukan ibu biologis lainnya. Artikel ini bertujuan untuk meneliti koneksi semu yang dapat dilihat dari interaksi antara kelompok yang terdiri dari Natasha dan black widow lainnya dengan membandingkannya dengan teori keibuan semu Giallombardo. Artikel ini menemukan bahwa Natasha Romanoff memiliki ciri keibuan semu yang tidak terlihat secara langsung dimana ia menerapkan ciri keibuan tradisional pada black widow lainnya yang disebabkan oleh tekanan keadaan sekitarnya yang keras.

In 2019, Black Widow by Cate Shortland is released. The story centers around the female super-soldier, Natasha Romanoff and her past as a black widow (trained female super soldier) and touches on the topic of motherhood, family, and gender roles in a pseudo form. This article analyzes and develops Giallombardo’s theory of pseudo or unconventional motherhood from her study of women in prison (1966). According to her, under harsh circumstances, women can create a community in which one will take the role of mother among others and possess motherhood values, despite not being the biological mother of the others. This article aims to examine these pseudo connections that can be seen through the interactions between the groups created by Natasha and the other black widows by comparing it with Giallombardo’s theory of pseudo or unconventional motherhood. The findings in this article states that Natasha Romanoff possesses pseudo motherhood traits where she performs traditional motherhood traits on the other black widows that are triggered by her harsh surroundings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Kurniawan
"Awal abad ke-21 merupakan masa dimana film-film superhero mulai bangkit menjadi genre yang populer di Hollywood. Selama satu dekade terakhir, film-film superhero menjadi salah satu genre yang paling populer dan menguntungkan dalam industri perfilman. Meski begitu, masih terdapat ketidakseimbangan dalam representasi tokoh perempuan di genre ini. Ketidakseimbangan tersebut terlihat tidak hanya dalam jumlah karakter namun juga dalam kualitas tokoh perempuan tersebut. Makalah ini menganalisis penggambaran tokoh Black Widow dalam film The Avengers sebagai heroine yang mendobrak stereotip perempuan di film superhero. Berdasarkan teori dan konsep gender dari penulis-penulis feminis seperti Simone de Beauvoir dan Kate Milltet, makalah ini membahas konstruksi gender yang muncul dalam film-film superhero dan bagaimana film The Avengers menyikapi isu feminis melalui penggambaran tokoh Black Widow. Tujuan dari makalah ini adalah untuk menunjukkan pentingnya tokoh perempuan yang mampu memiliki karakteristik maskulin namun tetap juga mempertahankan aspek-aspek feminin mereka.

The early of 21st century was the period when superhero movies started to revive into a popular genre in Hollywood. Throughout the last decade, superhero movies became one of the most popular and profitable genres in the film industry. However, there is still an inequality in the representation of women in the superhero movies. The inequality is seen not only in the quantity of female characters, but also in the quality of their roles. This paper analyzes the depiction of Black Widow in The Avengers as a heroine who breaks the stereotypes of women in superhero movies. Based on some theories and concepts of gender from feminist writers such as Simone de Beauvoir and Kate Millet, this paper examines gender construction that occurs in superhero movies and how The Avengers addresses the issue trough the portrayal of Black Widow. The goal of this paper is to show the importance of having female characters that can exhibit masculine traits, yet still maintain their feminine aspects.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Pertiwi
"Pada penelitian ini, penulis membuktikan bahwa terdapat upaya untuk mengembalikan hierarki rasial yang ada pada masyarakat di selatan Amerika. Upaya tersebut dilakukan oleh karakter Aunt Alexandra, perempuan berkulit putih, kepada Calpurnia, pembantu berkulit hitam, dalam novel To Kill a Mockingbird. Meskipun karakteristik Calpurnia seperti sosok Mammy, ia sebenarnya tergolong sebagai transitional maid, yakni seorang pembantu yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kehidupan anak-anak berkulit putih. Dengan mengajarkan nilai moral secara terus-menerus, Calpurnia berhasil membuat anak-anak tersebut peduli dengan keadaan hierarki rasial di masyarakat mereka. Melalui analisis teks, peneliti menganalisis posisi Calpurnia sebagai figur ibu sekaligus figur Mammy dan membuktikan bahwa karakter Calpurnia memang sengaja dibentuk agar menjadi sosok Mammy, sehingga ia tidak lagi dapat mempengaruhi anak-anak berkulit putih tersebut.

In this paper, I argue that there is an effort to bring back Southern racial hierarchy through the character Aunt Alexandra, a white Southern woman, through Calpurnia, a black maid, in the novel, To Kill a Mockingbird. Despite of Calpurnia's characteristics that are much like the "Mammy", she is actually a transitional maid who has a capability to affect the children's lives. By exposing moral values to the children, Calpurnia is able to make them aware of the racial hierarchy condition in their society. Through textual analysis, this paper attempts to reveal that Calpurnia is shaped to be a Mammy figure, so she no longer has the capability to influence the children by analyzing her position as a mother figure and the Mammy figure."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jennifer Otto Rivai
"Strategi ketidaksantunan adalah bentuk komunikasi yang bersifat tidak sopan dan menyerang wajah dari mitra tutur yang menyebabkan mitra tutur merasa tidak nyaman dan menimbulkan gangguan antara hubungan penutur dengan mitra tutur. Film Ferry (2021) merupakan film bergenre aksi mengenai tangan kanan mafia narkoba sehingga dalam dialog percakapannya banyak ditemukan tuturan dengan strategi ketidaksantunan dan trigger ketidaksantunan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi bentuk strategi ketidaksantunan dan trigger ketidaksantunan yang terdapat dalam tuturan pemeran film Ferry (2021) dan menghitung penggunaan strategi ketidaksantunan dan trigger ketidaksantunan yang terdapat dalam dialog film. Penelitian kualitatif ini menganalisis strategi ketidaksantunan dan trigger yang digunakan pada dialog film Ferry (2021). Data tuturan dengan strategi ketidaksantunan beserta trigger ketidaksantunan dikumpulkan untuk dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis tersebut dihitung jumlah penggunaannya untuk mendapatkan frekuensi penggunaan strategi ketidaksantunan dan trigger ketidaksantunan yang paling sering digunakan. Hasil menunjukkan frekuensi strategi ketidaksantunan paling banyak digunakan adalah strategi ketidaksantunan bald-on-record impoliteness dan trigger ketidaksantunan yang sering muncul adalah trigger insult. Hasil penelitian ini menemukan bagaimana bentuk strategi ketidaksantunan, trigger ketidaksantunan, dan bentuk umpatan yang umum digunakan oleh orang Belanda kepada mitra tuturnya.

An impoliteness strategy is a form of communication that is impolite and attacks the face of the speech partner, which causes the speech partner to feel uncomfortable and creates a disturbance in the relationship between the speaker and the speech partner. Ferry (2021) is an action-genre movie about the confidant of the drug mafia in Amsterdam; therefore, there are many speeches with impoliteness strategies and impoliteness triggers in the dialogue. The purpose of this study is to identify the forms of impoliteness strategies and impoliteness triggers contained in the speech of the cast of Ferry (2021) and to calculate the use of impoliteness strategies and impoliteness triggers contained in the movie dialog. This qualitative research analyzes the impoliteness strategies and triggers used in the dialogue of Ferry (2021). The speech data with the impoliteness strategies and the impoliteness triggers are collected to be analyzed descriptively. The results of the analysis were counted to obtain the frequency of use of the most frequently used impoliteness strategies and impoliteness triggers. The results show that the most commonly used impoliteness strategy is the bald-on-record impoliteness strategy, and the most common trigger of impoliteness is the trigger insult. The results of this study found that the forms of impoliteness strategies, impoliteness triggers, and forms of swearing commonly used by Dutch people to their speech partners."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2023
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Ari Sadewa
"Perkembangan film genre horor hingga kini terus terjadi khususnya pada segi penceritaan yang memadukannya dengan elemen genre lain, serta dengan dikelompokkannya genre horor ke dalam beberapa subgenre. Film psychological horror-thriller asal Austria Goodnight Mommy dapat memberikan sensasi horor yang berbeda melalui unsur penceritaannya yang didasari oleh masalah kepribadian tokoh. Masalah kepribadian dialami oleh tokoh utama Elias sebagai akibat dari tingkat kecemasan yang tinggi terhadap kejadian traumatis yang sebelumnya telah dilaluinya. Penelitian ini membahas mengenai proses hilangnya figur ibu bagi tokoh Elias di dalam film Goodnight Mommy. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka. Analisis film dilakukan melalui pendekatan psikoanalisa Sigmund Freud, yang membahas mengenai struktur kepribadian, mekanisme pertahanan, dan mimpi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses hilangnya figur ibu yang menjadi ancaman besar bagi tokoh Elias dipicu secara bertahap oleh perubahan struktur kepribadian, mekanisme pertahanan, mimpi, serta pandangan dan prasangka buruk Elias terhadap ibu.

The development of the horror genre film continues to occur today, especially in terms of storytelling that combines it with other genre elements, and also by grouping the horror genre into several subgenres. The Austrian psychological horror-thriller film Goodnight Mommy can give different sensations through its storytelling that based on personality problem of the character. The main character, Elias, experienced personality problem as a result of high level anxiety over the traumatic event that he had previously been through. This study discusses the disappearance process of mother figure for Elias in Goodnight Mommy. The research method used is qualitative, with analysis descriptive approach. Film analysis is done through Sigmund Freud`s psychoanalysis approach, which discussed about structure of personality, defense mechanism, and dream. The result shows that the disappearance process of mother figure, which is a major threat for Elias, is triggered gradually by the changes of structure of personality, defense mechanism, dream, and Elias` bad perception and prejudice towards mother."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Eka Febriana
"Film merupakan sebuah media penyampaian pesan yang dapat membentuk dan mempengaruhi khalayak berdasarkan muatan pesan yang terkandung di dalamnya. Salah satu tujuan dalam pembuatan sebuah film ialah merepresentasikan kejadian-kejadian yang ada di dunia nyata dengan menyelipkan ideologi dari para pembuatnya, seperti halnya dengan film Black Panther. Menggunakan metode studi literatur, tulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana representasi kelompok kulit hitam yang terdapat dalam film Black Panther. Representasi tersebut dapat dilihat dari segi budaya, bahasa (aksara) dan identitas dari kelompok mereka. Tulisan ini juga menjelaskan bagaimana identitas dari kelompok mereka yang ditampilkan dalam film dan kehidupannya di dunia nyata, serta persepsi dari masyarakat dunia mengenai kulit hitam itu sendiri.

Film is a medium for delivering messages that can shape and influence audiences based on the messages that contained in them. One of the goals in making a film is to represent the events that exist in the real world by using the value of the ideology of the makers, such as discussing the film Black Panther. Using the literature study method, this paper is intended to see how the representation of black skin in the Black Panther film. The representation can be seen in terms of culture, language (script) and the identity of their group. This paper also explains how the identities of their groups are involved in film and life in the real world, as well as peoples perceptions of blacks themselves."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Aulia Shabira
"Penggunaan kata-kata kasar dalam sehari-hari sudah menjadi hal yang lumrah di masyarakat, terlepas dari penggunaan kata kasar tersebut dalam maksud negatif maupun netral. Kata kasar dalam bahasa Belanda terbagi menjadi dua yaitu vloeken (kutukan) dan schelden (makian). Dalam penelitian ini, kata kasar dikaji melalui tindak tutur yang menunjukkan ilokusi ekspresif kekesalan dalam kalimat atau kata yang diucapkan oleh tokoh-tokoh dalam film Ferry (2021). Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan peran konteks dalam identifikasi tindak tutur yang diungkapkan melalui ekspresi kekesalan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan teori tindak tutur J. L. Austin yang kemudian dikembangkan kembali John R. Searle. Hasil penelitian ini menunjukkan konteks percakapan berperan besar dalam identifikasi bentuk tindak tutur yang diungkapkan melalui kata-kata kasar untuk mengekspresikan kekesalan. Seperti pada kata godverdomme, kata tersebut termasuk ke dalam bentuk tindak tutur ekspresif yang biasa diungkapkan melalui mengutuk. Namun, apabila kata tersebut terletak pada kalimat help me godverdomme recht! dengan konteks memerintahkan seseorang untuk melakukan sesuatu maka bentuk tindak tutur berubah menjadi direktif yang diungkapkan melalui memerintah.

The use of profanity in everyday life has become commonplace in society, regardless of whether they are used in a negative or neutral sense. Profanity in Dutch are divided into two, namely vloeken (curses) and schelden (harsh). In this study, Profanity are studied through speech acts that show expressive illocution of annoyance in sentences or words spoken by characters in the movie Ferry (2021). The purpose of this study is to show the role of context in the identification of speech acts expressed through expressions of annoyance. The method used in this research is the descriptive qualitative method by using J. L. Austin's speech act theory which was then developed again by John R. Searle. The result of this research shows that the context of conversation plays a big role in identifying the form of speech acts expressed through harsh words to express annoyance. As in the word godverdomme, the word is included in the form of expressive speech acts that are usually expressed through cursing. However, if the word is located in the sentence help me godverdomme recht! with the context of ordering someone to do something then the form of speech act changes to directive which is expressed through commanding."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Putera Widhiatama
"ABSTRAK
Ideologi keibuan adalah konsep yang membuat seorang ibu berkontribusi dalam institusi keibuan, membentuk identitas dan peran keibuan. Wanita dalam perannya di sistem patriarki memiliki sifat pengasuh, melindungi, dan membesarkan seorang anak lebih besar daripada seorang pria maupun orang yang lebih tua. Ikatan seperti ini terjadi lebih besar antara ibu dengan anak laki-laki daripada ayah dengan anak perempuannya. Sifat pelindung dan rela berkorban di dalam keluarga tanpa peduli diri sendiri yang tidak hanya alami tetapi juga penting. Penelitian ini bertujuan mengungkap bagaimana ideologi keibuan direpresentasikan dalam film Mother. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa idelogi keibuan ini tidak bisa keluar dari peran dan intuisi seorang ibu di dalam keluarga.

ABSTRACT
Mother ideology is a concept that makes a mother contributing in mothers institution, forming motherhood identity and role. Women in the patriarchal system have norturing, protecting and raising a child more than a man or older person. A bond like this is more stronger between mother and her son rather than father and his daughter. the protective nature and willingness to sacrifice in the family without caring for herself which isnt only natural but also important. This study aims to reveal how mother ideology is represented in film  Mother. This research uses descriptive-analytical methods. The result of this study is mother ideology cant get out of the role and intuition of a mother in a family."
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Shafa Nada Khalishah
"Film Wish dragon adalah film yang ditulis dan disutradarai oleh Chris Appelhans pada tahun 2021. Film Wish dragon menceritakan tiga tokoh utama yaitu Shen Long, Ding Siqi, dan Wang Lina. Ding Siqi yang ingin mewujudkan harapannya dibantu oleh Shen Long. Penelitian ini membahas mengenai bagaimana tokoh Shen Long dalam film merepresentasikan keterkaitan naga dalam kebudayaan Tiongkok dan simbol fú福 sebagai harapan ideal berupa kemakmuran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Film ini menampilkan simbol naga dan simbol fú福 secara konsisten, yang menjadi fokus analisis penelitian. Ditemukan bahwa tokoh naga Shen Long, secara simbolis membawa kebahagiaan, keberuntungan, panjang umur, dan kekayaan, menciptakan harapan ideal akan kemakmuran. Simbol fú福 turut memperkuat pesan ini, terutama ketika muncul bersamaan dengan keberuntungan, kekayaan, kebahagiaan, dan panjang umur yang dibawa oleh naga. Film ini tidak hanya menjadi kolaborasi antara Amerika dan Tiongkok, tetapi juga menjadi media merawat simbol budaya khas Tiongkok, tidak hanya untuk masyarakat Tiongkok sendiri, tetapi juga secara internasional. Serta memperkenalkan budaya khas Tiongkok kepada masyarakat internasional dalam memperkaya pemahaman global terhadap keberagaman budaya Tiongkok.

Wish dragon is a movie written and directed by Chris Appelhans in 2021. The movie Wish dragon tells the story of three main characters namely Shen Long, Ding Siqi, and Wang Lina. Ding Siqi who wants to realize his wish is helped by Shen Long. This research discusses how Shen Long's character in the movie represents the connection between the dragon in Chinese culture and the fu福 symbol as an ideal hope in the form of prosperity. The research method used in this study is qualitative research method. The movie displays the dragon symbol and the fú福 symbol consistently, which is the focus of the research analysis. It was found that the dragon character Shen Long, symbolically brings happiness, luck, longevity, and wealth, creating an idealized expectation of prosperity. The symbol fú福 also reinforces this message, especially when it appears alongside the luck, wealth, happiness, and longevity brought by the dragon. The movie is not only a collaboration between America and China, but also a medium for preserving Chinese cultural symbols, not only for the Chinese people themselves, but also internationally. It introduces Chinese culture to the international community to enrich global understanding of China's cultural diversity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yani Osmawati
"Tesis ini membahas mengenai perbedaan citra ras kulit hitam, kulit putih dan Hispanik yang direpresentasikan dalam serial drama Orange is the New Black. Serial drama ini menampilkan tahanan-tahanan perempuan yang bergabung ke dalam sebuah kelompok berdasarkan identitas ras. Dalam tesis ini, kelompok yang direpresentasikan dalam serial drama tersebut dilihat sebagai kelompok pseudo-family, kelompok yang khas di dalam penjara perempuan, yang mereplikasi hubungan yang ada di dalam sebuah keluarga. Pseudo-family sering dijelaskan sebagai sesuatu memberikan manfaat bagi tahanan perempuan di dalam penjara karena hubungan yang saling mendukung dan melindungi. Namun dalam Orange is the New Black, pseudo-family juga diperlihatkan sebagai sesuatu yang bersifat manipulatif dan mempengaruhi anggotanya melakukan pelanggaran hukum. Hal tersebut terutama ketika tayangan ini menggambarkan pseudo-family dari kelompok tahanan kulit hitam. Namun, kelompok Hispanik digambarkan lebih positif dengan penggambaran pseudo-family yang bersifat memberdayakan anggotanya.

This thesis examines the difference of black, white, and Hispanic images who were represented by drama series tittled Orange is the New Black. This drama series represents women prisones who join prison group based on their race identity. In this thesis, the groups who are represented by this drama series refered as pseudo family, typically prisoner group in women prison. Pseudo family is often explained as group that gives benefit for women prisones who are join in group because they support and protect each member. Yet, in Orange is the New Black, Pseudo family is depicted as group that manipulative and influence their members to break the law, especially when the drama depicted black pseudo family. In the other hand, Hispanic group is depicted to be more positive by showing Hispanic pseudo family that empower their member."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T49152
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>