Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168621 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naolani Riona Faradilla
"Perilaku prososial adalah tindakan sukarela yang bertujuan untuk membantu dan menguntungkan individu lain, termasuk dalam perilaku membantu saat bencana alam. Salah satu faktor yang mendasari seseorang untuk berperilaku prososial adalah kepribadian. Berdasarkan golongan teori Big Five Personality Trait, beberapa golongan telah diidentifikasi memiliki hubungan dalam memberikan bantuan terkait dengan kecenderungan seseorang dalam berperilaku prososial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mendasari keputusan individual dalam perilaku prososial saat bencana alam terkait dengan faktor psikologis terfokus kepada tipe kepribadian agreeableness dan neuroticism. Dengan menggunakan metode penelitian korelasional, survey online diberikan kepada pengguna di sosial media (N = 327). Hasil menunjukan bahwa tipe kepribadian agreeableness memiliki korelasi positif dengan perilaku prososial dalam memberikan bantuan secara sukarela, sementara faktor neuroticism tidak terkait dengan keputusan individual dalam berperilaku prososial. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukan kecenderungan seseorang dalam berperilaku prososial, melihat faktor kepribadian yang mempengaruhi intensi dan keterlibatan seseorang dalam melakukan perilaku menolong saat bencana alam.

Prosocial behaviour characterised as the actions that benefit others, and personality is one of the factors that contribute to the likelihood of engaging in such behaviours including helping during natural disaster. Among the Big Five personality traits, certain traits have been found to have a relationship with prosocial and helping behaviours. This study analyses the underlying factors of helping decision and prosocial behaviour during natural disaster correlating to psychological factors more specifically on personality traits of agreeableness and neuroticism. Using correlational design, the relationship of agreeableness and neuroticism traits with prosocial behaviour is explored by conducting an online survey to the community (N = 327) shared through social media. Overall, these findings suggest that agreeableness and neuroticism correlate to the helping and intentions of prosocial behaviour. The results indicated that agreeableness has a positive correlation with prosocial behaviour while neuroticism was unrelated to individual decision of natural disaster helping behaviour."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Aurellia
"Bencana alam akan lebih sering terjadi dengan perkembangan pemanasan global. Peristiwa ini memiliki hasil yang menghancurkan bagi individu dan komunitas yang bergantung pada bantuan orang lain untuk pulih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan korelasional antara ekstraversi dan neurotisme dengan bantuan bencana alam melalui survei online yang disebarkan melalui media sosial, email, dan personal messaging. Sebanyak 327 peserta terlibat dalam penelitian ini. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari survei, terdapat korelasi positif signifikan antara ekstraversi sedangkan neurotisisme tidak ditemukan berkorelasi secara signifikan dengan bantuan bencana alam. Hasil ini memberikan informasi tentang perihal bagaimana mempromosikan bantuan bencana alam dengan membangkitkan perasaan bersalah dan menargetkan individu ekstrovert akan menghasilkan peluang yang lebih tinggi untuk berpartisipasi dalam membantu selama bencana alam.

Natural disasters are becoming a more frequent occurrence with the progression of global warming. These events have devastating outcomes to individuals and communities alike who depend on the assistance of others to recover. The aim of this study was to identify the correlational relationship between extraversion and neuroticism with natural disaster helping through an online survey disseminated via social media, email, and personal messaging. A total of 327 participants were involved in this study. Based on the data collected from the survey, there exists a significant positive correlation between extraversion while neuroticism was not found to be significantly correlated with natural disaster helping. These findings provide information on how to promote natural disaster helping such that evoking feelings of guilt and targeting extraverted individuals will yield higher chances of participating in helping during natural disaster."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Nanetya Belissa
"Tidak dapat dipungkiri bahwa bencana alam dan gangguan sumber daya alam sangat mempengaruhi kecenderungan perilaku prososial manusia. Dimensi ini termasuk termasuk perilaku empatik dan agreeableness terhadap orang lain. Empati dan agreeablenes ditunjukkan menjadi salah satu ciri nyata masyarakat dalam berkontribusi membantu masyarakat yang terkena dampak bencana alam. Dalam penelitian ini peneliti ingin menyelidiki empati dan agreeableness serta hubungannya dengan membantu korban bencana alam. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki sifat kepribadian manusia dan mengukur perilaku prosocial yang mendorong individu untuk membantu orang yang terlibat bencana alam. Hasil dari investigasi ini menunjukkan bahwa masyarakat cenderung membantu orang yang terkena bencana alam karena mereka empati dan rasa agreeableness yang tinggi. Hal ini mengimplikasikan bahwa empati dan rasa agreeableness memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku masyarakat dalam membantu saat adanya bencana alam.

It is undeniable that natural disasters and disruption of natural resources greatly influence the tendencies of human pro-social behaviour,. This includes empathetic behaviour, and agreeableness toward others. Empathy and sense of agreeableness is shown to be one of the evident trait of people in contributing to helping people who impacted by natural disaster. In this study researcherwanted to investigate empathy and agreeableness and their relationship with helping victims of natural disasters. This research was conducted by distributing questionnaires. This research aims to investigate prosocial traits in humans and measure which pro social traits are the strongest and encourage individuals to help people involved in natural disasters. The results of this investigation indicate that people tend to help people affected by natural disasters because they have trait that has strong association with empathy and a sense of agreeableness. This implies that empathy and a sense of agreeableness have a significant influence on people's behaviour, in helping natural disasters."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Putri
"Bencana alam didefinisikan sebagai sebuah peristiwa alam yang mengancam keselamatan baik individu maupun masyarakat yang ikut terkena dampak dari kejadian tersebut. Tindakan perilaku prososial biasa dikaitkan sebagai tindakan sukarela dalam bentuk pertolongan yang dapat memberi manfaat bagi orang lain dan diharapkan muncul ketika bencana alam terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana rasa empati dan kolektivisme dapat berperan dalam menentukan keberadaan perilaku prososial dalam bencana alam. Studi ini memprediksikan bahwa rasa empati dan kolektivisme akan berkorelasi positif terhadap pertolongan bencana alam. Partisipan dalam penelitian ini adalah convenience sample yang direkrut secara online melalui platform media sosial, email, dan pesan pribadi. Hasil dari studi ini menemukan adanya korelasi positif antara rasa empati dan kolektivisme dengan perilaku prososial ketika bencana alam. Aktifitas berupa kampanye yang dilakukan melalui media sosial serta adanya peran edukasi dapat membantu dalam upaya membangun rasa kebersamaan di dalam komunitas serta meningkatkan rasa keinginan setiap individu dalam melakukan perilaku prososial.

Natural disaster is defined as an event of nature which threatens the safety of both individuals and the community affected by the occurrence. The action of prosocial behavior, a voluntary act of helping that benefit others is closely linked and expected to occur during the unfolding tragedy. The study aimed to examine how both empathy and collectivism play a role in determining the presence of prosocial behavior during natural disasters. The study hypothesised that both empathy and collectivism will be positively correlated during natural disaster helping. Participants in the study were convenience sample from the community that was recruited online through social media platforms, email, and personal messages. The study found prosocial behavior between natural disaster to be positively correlated with empathy and collectivism. In promoting prosocial behavior, campaigns supported by the media as well as education can help establish a sense of community and increase the likelihood of individuals to engage in prosocial behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ananta Devi
"Media sosial menjadi suatu hal penting dalam ranah perilaku prososial dan empati. Selain memberi penggunanya cara baru untuk berkomunikasi dan berbagi informasi, media sosial juga menyediakan ruang bagi pengguna untuk meningkatkan kesadaran, menyebarkan informasi, dan memobilisasi dukungan selama krisis. Mengingat prevalensi penggunaan media sosial di masyarakat saat ini, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki peran empati dan penggunaan media sosial dalam bantuan bencana alam. Responden (n=327, 68% perempuan) direkrut melalui metode convenience sampling. Responden diminta untuk mengisi kuesioner online yang diadaptasi dari Toronto Empathy Questionniares (Mckinnon et al., 2009) dan Media and Technology Usage and Attitude Scale (Rosen et al., 2008). Uji statistika dengan Pearson’s r menunjukkan korelasi yang tidak signifikan antara penggunaan media sosial dan bantuan bencana alam. Namun, empati berkorelasi positif dengan bantuan bencana alam. Hasil menunjukkan bahwa empati dapat memiliki peran yang lebih penting dalam memotivasi orang untuk membantu selama bencana alam. Implikasi dari studi ini menyiratkan pentingnya empati dan menekankan keterbatasan media sosial sebagai alat untuk memobilisasi bantuan. Keterbatasan dari penelitian ini dan saran untuk penelitian selanjutnya dibahas lebih lanjut.

Social media has gained significance in the realms of prosocial behaviour and empathy. Providing individuals with new avenues for communication, social media also provides a space for users to raise awareness, disseminate information, and mobilize support during times of crisis. Given the prevalence of social media platforms particularly during times of crisis, this study seeks to examine the interplay between empathy, social media use, and natural disaster helping. Respondents (n=327, 68% female) were recruited via convenience sampling. Respondents were asked to fill out an online questionnaire adapted from Toronto Empathy Questionnaires (Mckinnon et al., 2009) and Media and Technology Usage and Attitude Scale (Rosen et al., 2008). Statistical analysis using Pearson’s r revealed a non-significant correlation between social media use and natural disaster helping. However, empathy was positively correlated with natural disaster helping. This suggests that empathy may be more important for motivating people to help during natural disasters. The result implies the importance of empathy and emphasizes social media's limitations as a tool for mobilizing help. Limitations of the study and suggestions for further research are discussed further."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Maharani Nugroho
"Saat ini, krisis iklim menjadi salah satu fenomena yang memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan manusia. Hal ini dapat digambarkan sebagai eco-anxiety. Eco-anxiety adalah pengalaman akan kecemasan yang dirasakan terkait krisis iklim dan kerusakan lingkungan. Salah satu yang dapat memengaruhi eco-anxiety adalah kepribadian. Terdapat tiga kepribadian yang dapat memengaruhi eco-anxiety, yaitu neuroticism, openness, dan conscientiousness. Individu dengan tipe kepribadian neuroticism cenderung memiliki kecemasan akan lingkungan. Untuk individu dengan tipe kepribadian openness digambarkan memiliki rasa ingin tahu terhadap lingkungan, dan pada tipe kepribadian conscientiousness digambarkan sebagai individu yang berhati-hati, memiliki tujuan, dan mengikuti norma terkait lingkungan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat peran ketiga kepribadian tersebut terhadap eco-anxiety dengan menggunakan metode kuantitatif dan desain korelasional dengan multiple analysis regression. Eco-anxiety diukur dengan menggunakan Hogg Eco-Anxiety Scale (HEAS- 13) (Hogg et al., 2021) dan kepribadian diukur dengan menggunakan Ten Item Personality Inventory (TIPI Indonesia) (Akhtar, 2018). Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 552 dengan rentang usia 19-65 tahun. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peran pada ketiga tipe kepribadian neuroticism, openness, dan conscientiousness terhadap eco-anxiety dengan F = 2.93, p = 0.033 < 0.05, R2 = 0.016. Dalam hal ini ditemukan jika neuroticism (B= -0.545, t = -2.686, p = 0.007) dan conscientiousness (B = 0.520, t = 2.076, p = 0.038) memiliki hubungan yang signifikan, sedangkan openness tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap eco-anxiety. Temuan ini dapat digunakan untuk melihat kebutuhan pasar pada perusahaan industri, aktivis lingkungan, dan psikolog agar dapat mengurangi eco-anxiety yang disesuaikan dengan kepribadian individu.

Currently, the climate crisis is a phenomenon that has a major impact on human life. This can be described as eco-anxiety. Eco-anxiety is the experience of anxiety related to the climate crisis and environmental damage. One thing that can affect eco-anxiety is personality. There are three personalities that can affect eco-anxiety, such as neuroticism, openness, and conscientiousness. Individuals with neuroticism tends to have environmental anxiety. Individuals with openness are described as having a curiosity about the environment, and the conscientiousness personality type is described as an individual who is careful, has goals, and follows environmental norms. Therefore, this study aims to examine the role of these three personalities on eco-anxiety by using quantitative method and correlational multiple analysis regression. Eco-anxiety was measured using the Hogg Eco-Anxiety Scale (HEAS-13) (Hogg et al., 2021) and personality was measured using the Ten Item Personality Inventory (TIPI Indonesia) (Akhtar, 2018). The number of participants in this study was 552 with an age range of 19-65 years. The results showed that there was an role on the three personality types of neuroticism, openness, and conscientiousness on eco-anxiety with F = 2.93, p = 0.033 < 0.05, R2 = 0.016. In this case, it was found that neuroticism (B= -0.545, t = -2.686, p = 0.007) and conscientiousness (B = 0.520, t = 2.076, p = 0.038) had a significant relationship, while openness had no significant relationship to eco -anxiety. These findings can be used to see the market needs of industrial companies, environmental activists, and psychologists in order to reduce eco-anxiety that is tailored to individual personalities."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Maryam Purboningsih Mudaffar Syah
"Terlepas dari pengalaman yang menghibur, penggunaan TikTok memiliki sejumlah konsekuensi yang merugikan bagi kesehatan mental penggunanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji korelasi antara kesepian, neurotisisme, dan penggunaan TikTok. Penelitian ini memiliki 381 partisipan dan data dikumpulkan dari survei online yang dikirim melalui media sosial, email, dan kontak pribadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi antara konsumsi TikTok dan hubungannya terhadap kesepian dan neurotisme. Implikasi praktis dari temuan ini sangat penting karena banyak pengguna TikTok mungkin tidak sepenuhnya mengenali bagaimana kesepian dan neurotisisme dapat memengaruhi konsumsi TikTok. Memahami implikasi ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran di antara pengguna dan mempromosikan penggunaan TikTok yang terinformasi, yang berpotensi mengarah pada peningkatan kesejahteraan mental di antara audiensnya.

Despite the entertaining experience, TikTok usage has a number of detrimental consequences for its users’ mental health. The purpose of this study was to examine the correlation between loneliness, neuroticism, and TikTok usage. The study had 381 participants and data was collected from online surveys sent via social media, email, and personal contact. The results showed that there is a correlation between TikTok consumption and its relationship to loneliness and neuroticism. The practical implications of these findings are significant as many TikTok users may not fully recognize how loneliness and neuroticism can impact TikTok consumption. Understanding these implications is crucial to raising awareness among users and promoting informed TikTok usage, potentially leading to improved mental well-being among its audience."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lifianti Amalia Putri
"Tujuan dari studi ini adalah untuk memperkenalkan skala neurotik yang telah dikembangkan dan untuk mengevaluasi reliabilitas dan validitas dari skala tersebut. Skala yang dibuat ini ditujukan untuk menutupi kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh skala yang telah ada. New Neuroticism Scale (NNS) terdiri dari 11 butir pertanyaan dalam format 7-poin skala likert. Studi ini melibatkan 246 mahasiswa psikologi program sarjana dari University of Queensland sebagai partisipan. Para peserta diminta untuk menyelesaikan sebuah kuesioner yang terdiri dari NNS dan 2 skala lain sebagai alat untuk memvalidasi skala NNS. Dua skala lain ini adalah Behavioral Inhibition System Scale (BISS) dan International Personality Item Pool: Extraversion (IPIP). Dengan menggunakan Cronbach's Alpha, NNS ditemukan memiliki distribusi normal dan reliabilitas yang baik dengan α = 0.81. Melalui Pearson Correlation, sampel kami menemukan bahwa ada korelasi positif yang signifikan antara NNS dan BISS, juga korelasi negatif yang signifikan antara NNS dan IPIP Extraversion. Namun dengan menggunakan independent t-test, tidak ada perbedaan yang signifikan ditemukan pada variabel jenis kelamin. Dengan menggunakan item discrimination index, kami menemukan bahwa banyak butir pertanyaan yang memiliki diskriminasi yang lemah dan perlu diperbaiki. Dengan demikian, studi yang akan datang disarankan untuk memperbaiki kata-kata yang dipakai di dalam butir pertanyaan demi meningkatkan reliabilitas skala.

The aim of this study is to introduce the New Neuroticism Scale (NNS) and analyze its reliability and validity. The scale was formulated to improve the weaknesses of existing scales on neuroticism. NNS consists of 11 items with a 7-point likert scale response format. The current study involved 246 undergraduate psychology students from the University of Queensland. The participants were asked to complete a questionnaire relating to NNS with 2 validating scales, the Behavioral Inhibition System Scale (BISS) and the International Personality Item Pool: Extraversion (IPIP). Using Cronbach’s Alpha, NNS was found to have a normal distribution and a good reliability with α = 0.81. Through Pearson Correlation, it was found that there was a significant positive correlation between NNS and BISS, and also a significant negative relationship between NNS and IPIP Extraversion. Through Independent Sample t-test, there was no significant relationship found in terms of gender. Using the item discrimination index, it was discovered that most items have a weak discrimination and need to be improved further. Thus, future study should consider improving the item’s wording in order to increase the reliability of NNS.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Teresa Almaputri Lestario
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran neurotisisme terhadap kecanduan aktivitas seksual daring dengan mengontrol jenis kelamin dan lama penggunaan internet sebagai variabel kovariat. Partisipan penelitian berjumlah 181, yang terdiri dari 102 perempuan dan 79 laki-laki. Karakteristik individu pada periode emerging adulthood yang berumur 18-25 tahun dan aktif dalam menggunakan internet. Alat ukur yang digunakan untuk penelitian adalah International Personal Pool Big Five Factor Model version 50 items (IPIP-BFM-50) untuk mengukur neurotisisme dan Internet Sex Screening Test (ISST) yang digunakan untuk mengukur kecanduan aktivitas seksual daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa neurotisisme tidak memiliki peran yang signifikan terhadap kecanduan aktivitas seksual daring (β= .057, t(181) =1.539, p<.05). Analisis terhadap variabel kovariat menemukan bahwa  jenis kelamin dan lama penggunaan internet memiliki hasil yang signifikan terhadap kecanduan aktivitas seksual daring. 

This study aims to examine the role of neuroticism in cybersexual addiction with controlling gender and duration internet use as covariate variables. This study was conducted on 181 participants, which consisted of 102 women and 79 men. The characteristics of individuals were in the emerging adulthood period aged 18-25 and active in using the internet. The measurement instruments used are International Personal Pool Big Five Factor Model version 50 items (IPIP-BFM-50) for measuring neuroticism and Internet Sex Screening Test (ISST) for measuring cybersexual addiction. The result of this study showed that neuroticism did not have a significant role in cybersexual addiction, (β= .057,t(181) =1.539, p<.05). Analysis of the covariate variables found that gender and duration of the internet use had significant results on cybersexual addiction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Audia Wira Tenri
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur validitas dan reliabilitas skala baru dari Neuroticism. Peneliti membuat skala baru neuroticism yang terdiri dari tiga skala, yaitu neuroticism, anxiety, and social relationship. Dalam penelitian ini, 129 mahasiswa dan mahasiswi Universitas Queensland ikut serta sebagai partisipan untuk menguji skala baru neuroticism. Peneliti menemukan bahwa terdapat korelasi yang significant antara skala original neuroticism dan skala neuroticism yang baru terdapat pula korelasi skala neuroticism dan anxiety.
Hasil dari penelitian ini memperlihatkan validitas antara original neuroticism dan skala baru neuroticism. Meskipun dalam penelitian ini tidak ditemukan korelasi antara skala baru neuroticism dan skala relationship. Peneliti juga menemukan bahwa terdapat reliabilitas yang bagus M=46.32, SD=6.38, dan item discrimination indices yang konsisten. Untuk penggunaan selanjutnya diharapkan untuk mempertimbangkan items yang berada di posisi rendah di dalam items discrimination indices.

The aim of this study is to test validity and reliability of the new scale of neuroticism. We made the new neuroticism scale and another three scales, which are original neuroticism scale, anxiety, and relationship. There were 129 students of University of Queensland. We found that there was positive significant correlation between original scale of neuroticism and new scale of neuroticism, and positive significant correlation between the new scale of neuroticism and anxiety.
The result also shows there is validity in our new scale and original scale of neuroticism. However, we found that there was no positive significant correlation between our new scale of neuroticism and relationship. We also found that our new scale has good reliability M 46.32, SD 6.38 , and item discrimination indices are consistent. Further uses should be considering the low items in discrimination indices.
"
Depok: Fakultas Psikologi Univeraitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>