Ditemukan 183734 dokumen yang sesuai dengan query
Ferdi Firdausy
"Proyek EPC dan konstruksi umumnya memiliki tingkat kerumitan, dan ketidakpastian yang tinggi. Perubahan yang terjadi pada tahap engineering, konstruksi, sistem kontrol, dan sub-logistik akan berdampak pada kinerja biaya logistik dan pada akhirnya mempengaruhi margin proyek, lemahnya kontrol proyek, dan memiliki potensi risiko tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel risiko yang mempengaruhi kinerja biaya logistik, memperoleh identifikasi risiko tinggi dari variabel engineering, construction, dan system control yang mempengaruhi kinerja biaya logistik serta menentukan tanggapan dan rekomendasi risiko kepada meningkatkan kinerja biaya logistik pada proyek EPC di lokasi terpencil. Data dikumpulkan dari studi literatur, wawancara dengan responden, dan pakar. Dari 51 jawaban responden, risiko yang teridentifikasi adalah 30 faktor yang ditinjau dari probabilitas dan dampaknya. Metodenya melalui analisis deskriptif, uji validitas & reliabilitas, dan analisis risiko kualitatif. Selanjutnya, tindak lanjut hasil risiko akan dilakukan melalui mitigasi proaktif dan reaktif. Penelitian ini menemukan 7% variabel ekstrim, dan 93% adalah kategori berisiko tinggi. Dengan demikian bahwa semua variabel mempengaruhi kinerja biaya logistik dimana lokasi proyek yang jauh merupakan salah satu faktor utama kinerja biaya logistik.
The EPC and construction projects generally have a high level of complexity, and uncertainty. The changes that have occurred in the engineering, construction, control systems, and sub-logistics stages will impact logistics cost performance and finally affect the project margins, weak of project control, and high risk. The purpose of this study is to determine the variable risk that affects the performance of logistics costs, to obtain high-risk identification of engineering, construction, and system control variables that affect the performance of logistics costs and to determine the risk responses and recommendations to improve logistics cost performance on EPC projects in remote locations. Data was collected from literature studies, interviews with respondents, and experts. By 51 respondents' answers, the risk was identified are 30 factors in terms of the probabilities and impact. The method through descriptive analysis, validity & reliability testing, and qualitative risk analysis. Further, the follow-up of risk results would carry out through proactive and reactive mitigation. This research found 7% of the variables were extreme, and 93% were high-risk categories. Thus it indicates that all variables affect the logistics costs performance where the remote project locations are one of the main factors in increasing the logistics costs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rolina Oktapiani Zaqiah
"Pertumbuhan industri otomotif yang semakin meningkat di Indonesia belum diimbangi dengan jumlah pemasok bahan baku lokal dan membuat industri otomotif bergantung pada aktivitas impor. Seiring dengan banyaknya kebutuhan aktivitas impor ini, maka dibutuhkan pula aktivitas logistik yang lebih besar. Namun dengan biaya logistik yang tinggi, membuat perusahaan harus meningkatkan efisiensi untuk dapat terus bersaing dalam industri nasional. Oleh karena itu, perlu adanya perencanaan aktivitas inbound logistik yang mengatur pergerakan material dari pemasok hingga sampai ke pabrik.
Pada penelitian ini, dikembangkan sebuah model optimasi menggunakan pendekatan pemrograman non linier integer campuran yang diselesaikan dengan algoritma branch and bound.
Hasil dari penelitian ini, yaitu didapatkan total biaya inbound logistik yang optimal mencakup biaya material, biaya transportasi, dan biaya pelabuhan. Model ini juga dapat digunakan sebagai alat bantu perusahaan dalam pengambilan keputusan mengenai tipe kontainer dan jumlah kontainer yang digunakan beserta total muatan yang optimal dalam setiap kontainer, sehingga didapatkan nilai utilasi kontainer yang tinggi.
The increasing growth of automotive industry in Indonesia has not been matched by the number of local suppliers and makes the automotive industry too dependent on imported raw materials. Along with the needs of import activities, it is also required a greater logistics activities. However, with high logistics costs, the manufacturer must increase efficiency to be able compete in the global market. This can be accomplished by planning inbound logistics activities that control the movement of materials from suppliers to the manufacture. In this research, an optimization methodology, based on Mixed Integer Nonlinear Programming MINLP approach is developed and solved with branch and bound algorithm. The result of this research, which obtained the total cost of optimal inbound logistics include material cost, transportation cost, and administration cost. This model can also be used as a tool for the company in making decisions about the type and the number of container also with the total of the optimal material load in each container, therefore the optimal container space utilization value can be obtained."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gavin Alif
"Target produksi batubara di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Pembangunan Coal Preparation Plant (CPP) merupakan suatu hal yang utama dalam meningkatkan kapasitas produksi batubara. Konstruksi CPP di pertambangan relevan dengan konstruksi industri karena proses perencanaan dan pelaksanaan proyek di pertambangan pada dasarnya sama dengan proses konstruksi apapun. Skema proyek yang umum diterapkan dalam pembangunan CPP adalah EPC (Engineering Procurement Construction). Proyek EPC memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi. Banyak faktor signifikan yang muncul yang menyebabkan keterlambatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi risiko, penyebab risiko dominan, dan strategi pengelolaan risiko sehingga dapat meningkatkan kinerja waktu penyelesaian proyek. Data dikumpulkan dengan menggunakan survei kuesioner dari kontraktor yang terlibat dalam proyek pembangunan CPP dan analisis risiko kualitatif. Hasil penelitian didapat sebanyak 35 variabel risiko dari 6 kategori risiko, 6 variabel risiko dominan, 13 tindakan preventif, dan 15 tindakan korektif. Dengan dilakukan riset ini, diharapkan dapat memberikan analisa untuk menerapkan mitigasi risiko sehingga dapat meningkatkan kinerja waktu pada proyek selanjutnya.
The target of coal production in Indonesia continues to increase from year to year. The construction of a Coal Preparation Plant (CPP) is a major matter in increasing coal production capacity. CPP construction in mining is relevant to industrial construction because the project planning and implementation process in mining is basically the same as any construction process. The project scheme that is commonly applied in CPP development is EPC (Engineering Procurement Construction). The EPC project has a fairly high level of risk. Many significant factors arise that cause delays. The purpose of this study is to identify risks, dominant risk causes, and risk management strategies so as to increase project completion time. Data was collected using a questionnaire survey of contractor involved in the CPP construction project and qualitative risk analysis. The results of the study obtained 35 risk variables from 6 risk categories, 6 dominant risk variables, 13 preventive actions, and 15 corrective actions. By conducting this research, it is hoped that it can provide an analysis for the application of risks so that it can increase performance time on subsequent projects."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Fikra Ananda
"Pelaksanaan proyek konstruksi yang menangani paket pekerjaan engineering, procurement, dan construction (EPC) sangat membutuhkan strategi pengelolaan yang cermat dari tahap perencanaan sampai tahap akhir pelaksanaan proyek. Masalah-masalah yang sering dihadapi dalam pelaksanaan proyek EPC pada umumnya adalah masalah koordinasi dan komunikasi diantara bagian-bagian divisi yang saling berkaitan satu sama lain dan bisa mempengaruhi produktivitas kerja. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan masukan kepada para kontraktor yang bergerak dalam bidang rekayasa, yang meliputi bidang engineering, procurement, dan construction agar dapat meningkatkan manajemen komunikasi yang telah dimiliki menjadi lebih optimal dan efektif.
Penelitian untuk mengetahui faktor-faktor risiko dilakukan secara kualitatif, dengan menganalisis data persepsi yang didapat dari kuesioner dengan responden manajer proyek dan team inti proyek yang mempunyai pengalaman dalam proyek EPC, analisa risiko dilakukan secara kuantitatif terhadap variabel risiko dari hasil kuesioner, selanjutnya data tersebut diolah dengan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk mendapatkan prioritas faktor risiko. Dari hasil penelitian terdapat 5 variabel peristiwa risiko yang diidentifikasi menjadi risiko yang utama dalam penerapan manajemen komunikasi pada proyek EPC.
The implementation of construction projects which handles package Engineering, Procurement, and Construction (EPC) in desperate need of careful management strategy from the planning to the final stage of the project. The problems are often encountered in the implementation of EPC projects in general is a problem of coordination and communication between the parts division that are related to each other and can affect work productivity. The objective is to provide input to the contractors engaged in the engineering, covering the fields of Engineering, Procurement, and Construction in order to improve the management of communication that has been held to be more optimal and effective.Research to determine the risk factors conducted qualitatively, by analyzing data obtained from questionnaires perception by respondents, project managers and project team who have experience in EPC projects, quantitative risk analysis conducted on risk variables from the questionnaire, then the data is processed the Analytic Hierarchy Process (AHP) to get priority risk factors. From the research there are five variables identified risk events into the main risk in the implementation of communication management in EPC project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44708
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Khadafi
"Proyek EPC Engineering, Procurement, and Construction memiliki tantangan yang sangat tinggi, mulai dari saling ketergantungan antar aktifitas yang ada, fase overlaps antar masing-masing aktifitas tersebut, pemecahan aktifitas menjadi aktifitas-aktifitas pekerjaan yang lebih detail, kompleksitas struktur organisasi, dan ketidakpastian dalam akurasi prediksi yang timbul selama masa pelaksanaan. Permasalahan utama yang sering dihadapi khususnya pada Proyek EPC Pipeline adalah terjadinya cost overrun dalam proses engineering, procurement dan construction. Perubahan selalu terjadi dengan persentase berkisar antara 5 - 10 dari kontrak. Keterlibatan pihak eksternal dan internal dapat memunculkan risiko baru terhadap pihak kontraktor terutama di fase pengendalian. Oleh karena itu, diperlukan analisis risiko berbasis PMBOK 2017 yang menemukan bahwa kesalahan dalam perbedaan persepsi desain DED dengan basis desain FEED dan tidak adanya struktur organisasi change order yang merupakan risiko dominannya. Selanjutnya dilakukan evaluasi dan diketahui bahwa mitigasi risiko merupakan respon preventif yang tepat. Sementara, tindakan korektif yang tepat adalah melakukan konsinyering pada fase engineering dimulai, mediasi dengan third party institution dan membuat struktur organisasi dalam prosedur change order. Sayangnya respon risiko tersebut masih belum berjalan secara optimal bahkan terdapat respon yang tidak diterapkan, maka dari itu diperlukan beberapa langkah untuk perbaikan.
EPC Engineering, Procurement, and Construction projects have very high challenges, starting from interdependence between existing activities, overlapping phases between each activity, breaking activities into more detailed work activities, organizational structure complexity, and uncertainty in predictive accuracy arising during the execution period. The main problems that are often faced, especially in the EPC Pipeline Project is the cost overrun in the engineering, procurement and construction process. Changes always occur with percentages ranging from 5 10 of the contract. The involvement of external and internal parties can lead to new risks to the contractor, especially in the control phase. Therefore, it is necessary to simulate a risk model based on PMBOK 2017 which finds that difference of design perception of DED with design basis FEED and the absence of change order organizational structure are the dominant risk. Further evaluations are made and it is known that risk mitigation is an appropriate preventive response. Meanwhile, appropriate corrective action is to do consignment in the engineering phase begins, mediation with the third party institution and the making of an changes organizational structure in the change order procedure. Unfortunately, the risk response is still not running optimally and even there is a response that is not applied, therefore some steps needed to improve."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T49089
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Jefry Marihut Tandy
"Modifikasi dan konstruksi proyek EPC migas onshore brownfield melibatkan banyak komponen mulai dari engineering, material, sampai kepada metode konstruksi yang kritikal yang meningkatkan unsur risiko. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko yang terjadi dan pengaruh dominan terhadap kinerja waktu dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Studi ini juga memberikan peta alur risiko untuk variabel risiko dominan yang digunakan untuk menganalisis lebih jauh akar permasalahan dan dampaknya.
Hasil dari analisis ini menuntun kepada tindakan evaluasi terhadap kriteria kualifikasi tender EPC pada proyek migas yang memerlukan perbaikan pada kriteria manajemen proyek, project execution plan, kualifikasi personel dan pengalaman kontraktor dalam eksekusi proyek onshore.
Modification and constructing EPC oil & gas onshore brownfield comprises many components such as: engineering, materials, and critical construction methods which are certainly increasing risks during project execution. These study aims to investigate risks occur and dominant effect to project time performance using Structural Equation Modelling (SEM).This paper shall provide risk path mapping for dominan risks which shall be used to identify root cause and the consequences.The result of this analysis leads to improvement at criterion of EPC project tender qualification especially at project management, project execution plan, personnel qualification and contractor experiences for onshore project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T52657
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rosa Indah Vita Damayanti
"Proyek EPC umumnya dilaksanakan pada pekerjaan kompleks dengan unsur uncertainty yang tinggi. Proses Pengawasan dan Pengendalian dalam pelaksanaan proyek sangat diperlukan oleh fungsi manajemen namun terkadang hal ini kurang diperhatikan dan dianggap sepele sehingga mengakibatkan terlambatnya suatu proyek serta juga mengakibatkan terjadinya penambahan biaya proyek. Pada
penelitian ini dilakukan evaluasi serta pemetaan resiko tehadap system pengawasan dan pengendalian pada pelaksanaan proyek EPC Onshore Brownfild ditinjau dari
sisi pemiliki proyek dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukan bahwa pengendalian lingkup memiliki peran yang sangat dominan dalam pengawasan dan pengendalian proyek EPC Onshore brownfield. Integrated Control Change merupakan salah satu tindakan preventive untuk memantau perubahan lingkup kerja yang di pilih dalam rangka meningkatkan
kinerja biaya proyek EPC Onshore Brownfield.
EPC projects are generally carried out on a complex job with a high element of uncertainty. Process Monitoring and controlling of a project is required by the management function but sometimes this activity considered insignificant, resulting delays in project and further impacted to project cost overun. This study intended to evaluate and map the risks of failure in project monitoring and controlling system using Structural Equation Modeling (SEM). The research resulted that the scope control has the significant role in monitoring and controlling EPC Onshore Brownfield. Integrated control change is one of the preventive response for monitoring and controlling process in onshore brownfild facilities.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T54616
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Andriani Karunia Prameiswari
"Proyek EPC memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi. Permasalahan yang biasanya terjadi dalam proyek EPC adalah keterlambatan dan cost overrun. Pada proyek konstruksi, pengadaan material memiliki 50-60% dari total biaya. Angka tersebut cukuplah besar sehingga pengadaan material ini memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap risiko yang mungkin saja terjadi dalam proyek EPC. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berpengaruh, penyebab risiko dominan dan rekomendasi risiko.Data yang didapatkan akan dilakukan analisa risiko, analisa korelasi, analisa faktor dan analisa regresi. Hasil penelitian berupa faktor risiko dominan yang berpengaruh terhadap kinerja waktu yaitu "Perubahan Spesifikasi yang Mempengaruhi Pembuatan" dan "Ketidaktersediaan Material" sedangkan untuk kinerja biaya "Perubahan Spesifikasi Material" dan "Perencanaan dan estimasi biaya tidak dilakukan dengan tepat".
EPC project has high risk level. Problems that usually happen in EPC project are delay and cost overrun. On the construction project, 50-60 % of project work to be performed by material procurement. The percentage is large enough so that provision of material has a considerable influence on the risk that may occur in the EPC Project.fy factor influencing risk, the risk causes dominant and recommendation of risk. Data analyzed by risk analysis, correlation, factor analysis and regression analysis.The result is the dominant risk factor that affect the time performance are "Change specification that affect production" and "Not availability Material" while factor that affect cost performance are "Change specification that affect production" and "Planning and cost estimation not precisely""
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55988
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Heru Yandri
"Proyek Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) dilaksanakan dengan melibatkan banyak pihak dan memakai berbagai macam sumberdaya, dan juga menghadapi banyak masalah, masalah pengadaan menjadi penting karena resiko proyek EPC yang tinggi, persaingan antar perusahaan EPC dan porsi nilai pengadaan yang tinggi dalam pelaksanaan proyek. Proyek pengadaan sangat menentukan dalam keberhasilan kinerja biaya proyek karena rata-rata porsi pengadaan pada proyek EPC mencapai 70% dari nilai proyek.
Tujuan dari penelitian adalah untuk menentukan strategi proses pengadaan yang efektif pada posisi critical dan leverage untuk meningkatkan kinerja biaya proyek EPC. Penelitian untuk mengetahui strategi pengadaan dengan menggunakan teknik Delphi yang didapat dari wawancara dengan pakar project management dan metode AHP untuk analisa hasil kuesioner manajer proyek dan team inti proyek pada perusahaan PT X.
Engineering, procurement and construction proyect were involved with many participant and used to many kind of resources and too many problem, procurement problem to be important because EPC project hight risk, EPC company competition and value of high procurement portion in project execution. Procurement process very important to increase project cost performance because procurement portion average in EPC project almost seventy percent from project contract. Goal of this research is to prepare effectiveness of procurement process strategy in critical and leverage position to increase cost performance EPC project. Research is to know procurement strategy with used Delphy method and AHP method to analize result of quesitioner from PT X."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40724
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Heru Yandri
"Proyek Engineering, Procurement dan Construction (EPC) dilaksanakan dengan melibatkan banyak pihak dan memakai berbagai macam sumberdaya, dan juga menghadapi banyak masalah, masalah pengadaan menjadi penting karena resiko proyek EPC yang tinggi, persaingan antar perusahaan EPC dan porsi nilai pengadaan yang tinggi dalam pelaksanaan proyek.
Proses pengadaan sangat menentukan dalam keberhasilan kinerja biaya proyek karena rata-rata porsis pengadaan pada proyek EPC mencapai 70% dari nilai proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan strategi proses pengadaan yang efektif pada posisi critical dan leverage untuk meningkatkan biaya proyek EPC.
Penelitian untuk mengetahui strategi pengadaan dengan menggunakan teknik Delphi yang didapat dari wawancara dengan pakar project management dan metode AHP untuk analisa hasil kuesioner manajer proyek dan team inti proyek pada perusahaan PT X.
Engineering, procurement and construction project were involved with many participant and used to many kind of resources and too many problem, procurement problem to be important because EPC project high risk, EPC company competition and value of high procurement portion in project execution. Procurement process very important to increase project cost performance because procurement portion average in EPC project almost seventy percent from project contract. Goal of this research is to prepare effectiveness of procurement process strategy in critical and leverage position to increase cost performance EPC project. Research is to know procurement strategy with used Delphy method and AHP method to analyze result of questioner from PT. X "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T 24948
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library