Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189412 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devi Suryani
"Supply Chain Management (SCM) merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam dunia kesehatan karena berpengaruh langsung terhadap kualitas layanan yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas layanan supply chain management produk kesehatan terhadap kepuasan rumah sakit dan laboratorium klinik. Penelitian ini menggunakan enam dimensi kualitas layanan yaitu assurance, communication, empathy, reliability, responsiveness, and tangibles. Hasil survey dianalisis dengan Structural Equation Modelling-Partial Least Square (SEM-PLS). Sebanyak 67 rumah sakit dan laboratorium klinik menjadi sampel penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan supply chain management produk kesehatan berpengaruh positif terhadap kepuasan rumah sakit dan laboratorium klinik, dan reliability adalah dimensi kualitas yang paling berpengaruh terhadap kepuasan rumah sakit dan laboratorium klinik.

Supply Chain Management (SCM) is one of the critical things in healthcare sector because it has a direct effect on the quality of services provided. The aim of this study is to analyze the effect of Service Quality Supply Chain Management Healthcare Products on hospital and clinical laboratories satisfaction. The study adapted six dimensions of service quality namely assurance, communication, empathy, reliability, responsiveness, and tangibles. Survey data was analyzed Structural Equation Modelling-Partial Least Square (SEM-PLS). A total of 67 hospitals and clinical laboratories were the research sample. The results show that Service Quality Supply Chain Management Healthcare Product has a positive effect on hospital and clinical laboratories satisfaction Reliability is the most prominent dimension that determines hospital and clinical laboratory satisfaction."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Fitriana Anggraeni
"Penelitian dilakukan di Rumah Sakit XYZ yang mencapai indikator mutu dibawah target dalam proses pengadaan dan penerimaan obat dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Lingkup proses yang diteliti dalam penelitian ini mencakup proses perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian obat dengan menggunakan pendekatan lean six sigma untuk mengidentifikasi waste di dalam proses serta proses dengan tingkat kecacatan tertinggi. Hasil studi mendapatkan bahwa permasalahan utama dalam proses supply chain obat di RS XYZ adalah stok obat kosong. Beberapa faktor yang menyebabkan kosongnya stok obat di RS XYZ antara lain, penyelesaian dokumen purchase order dan kedatangan obat tidak sesuai dengan standar waktu yang telah ditetapkan, lock oleh vendor, kekosongan obat di principal, revisi purchase order dan faktur, serta variasi waktu approval purchase request. Bottleneck yang ditemukan dan menjadi salah satu penyebab stok obat kosong adalah proses penyelesaian dokumen purchase order yang merupakan proses dengan waktu terlama serta merupakan proses dengan nilai sigma paling rendah, yakni berada di rentang 1.2 hingga 1.8 di bulan Maret–Mei dan nilai defects per million yang cukup tinggi, yakni 365.714–580.000 di bulan Maret–Mei yang menunjukkan tingginya kecacatan berupa keterlambatan dalam proses penyelesaian dokumen purchase order. Tingginya variasi penyelesaian dokumen purchase order berdampak pada perencanaan penghitungan kebutuhan obat yang didasari pada penghitungan lead time.

This research used qualitative and quantitative analysis conducted at XYZ Hospital, which achieved quality indicators below the target in the supply chain process, specifically in the procurement and receiving of drugs. The scope of the processes examined in this study includes the planning, procurement, receiving, storage, and distribution of drugs using the Lean Six Sigma approach to identify waste within the processes and those with the highest defect rates. The study found that the main issue in the drug supply chain process at XYZ Hospital is drug stockouts. Several factors causing drug stockouts at XYZ Hospital include the completion of purchase order documents and drug arrivals not meeting the established time standards, vendor lock, drug shortages at the principal, purchase order and invoice revisions, and variations in the approval time for purchase requests. A bottleneck identified as one of the causes of drug stockouts is the process of completing purchase order documents, which is the longest process and has the lowest sigma value, ranging from 1.2 to 1.8 in March–May, with a high defects per million value of 365,714-580,000 in March–May, indicating a high defect rate in the form of delays in the purchase order document completion process. The high variation in the completion of purchase order documents impacts the planning of drug requirements calculation, which is based on lead time calculations.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandy Nestria Putri
"Makalah Non Skripsi ini disiapkan dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan membandingkan perbedaan strategi rantai pasok antara dua bisnis yang mapan, IKEA dan Walmart. Secara khusus, laporan ini akan menguraikan pendekatan mereka dalam hal aliansi strategis dengan mitra dagang, strategi pengadaan dan subkontrak, bagaimana mereka menghadapi tantangan dan risiko yang terkait dengan ekspansi global, penggabungan keberlanjutan dan kemajuan teknologi yang diadopsi dalam bisnis mereka.

Non Thesis Paper is prepared in with the purpose to identify and compare the difference of supply chain strategies between two well-established business, IKEA and Walmart. Specifically, this report will elaborate their approaches in terms of strategic alliances with trading partners, procurement and outsourcing strategies, how they deal with challenges and risks associated with global expansion, incorporation of sustainability and the advancement of technologies adopted in their business. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Nur Larasati
"Makalah ini memberikan wawasan tentang manajemen rantai pasokan Walmart, yang befokus kepada evolusi, integrasi teknologi, kemitraan strategis, dan inisiatif keberlanjutan dari Walmart. Dimulai dengan pendiriannya pada tahun 1962, Walmart telah berkembang secara global, memanfaatkan sistem Kolaborasi Rantai Pasokan (Supply Chain Collaboration) untuk meminimalkan biaya. Inovasi seperti database Retail Link dan strategi "cross-docking" mengoptimalkan efisiensi komunikasi dan distribusi, meningkatkan daya saing pasar. Kemitraan yang berhasil, seperti kemitraan Walmart dengan P&G, menunjukkan adopsi teknologi canggih untuk perencanaan kolaboratif dan manajemen inventaris. Komitmen Walmart terhadap keberlanjutan menegaskan kesadaran lingkungan proaktifnya. Melihat ke depan, makalah ini menekankan pentingnya adaptasi yang berkelanjutan bagi Walmart terhadap teknologi dan dinamika pasar yang terus berkembang untuk kesuksesan berkelanjutan.

This paper offers insights into Walmart's supply chain management, highlighting its evolution, technological integration, strategic partnerships, and sustainability initiatives. Beginning with its inception in 1962, Walmart has expanded globally, leveraging the Supply Chain Collaboration (SCC) system to minimize costs. Innovations like the Retail Link database and "cross-docking" strategy optimize communication and distribution efficiency, enhancing market competitiveness. Successful alliances, like the P&G partnership, showcase the adoption of advanced technologies for collaborative planning and inventory management. Walmart's commitment to sustainability, exemplified by the Responsibility Sourcing Program, underscores its proactive environmental stewardship. Looking ahead, the report emphasizes the importance of Walmart's continuous adaptation to evolving technologies and market dynamics for sustained success."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad A.M. Iryoso
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang bullwhip effect yang memberikan pengaruh terhadap kegiatan dari operasional perusahaan yang berfokus kepada kegiatan di dalam rantai pasokan perusahaan dan meneliti aspek-aspek dari rantai pasokan yang dapat dipengaruhi oleh bullwhip effect dan aspek apa saja yang dapat dijadikan sebagai alat penilaian untuk mengukur kinerja rantai pasokan dari jaringan rantai pasokan. Hasil penelitian menemukan bullwhip effect memberikan pengaruh yang negatif kepada rantai pasokan dimulai dari hulu sampai ke hilir atau dari pemasok sampai ke konsumen akhir, sehingga perlu dimitigasi oleh perusahaan agar pada saat berjalannya proses operasional tidak mengalami gangguan penurunan kinerja rantai pasokan, serta memberikan aspek-aspek dari kinerja rantai pasokan yang bisa dioptimalkan oleh perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.

ABSTRACT
This research discusses the bullwhip effect that influences the company operational activities that focus on activities in the company supply chain and examines aspects of the supply chain that can be influenced by the bullwhip effect and what aspects can be used as assessment tools to measure supply chain performance from the supply chain network. The results of the research found that the bullwhip effect had a negative influence on the supply chain starting from upstream to downstream or from suppliers to end-customers, so that it needed to be mitigated by the company so that during the operational process the supply chain does not experience a disruption in the supply chain, and provide aspects of supply chain performance that can be optimized by the company to gain a competitive advantage."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle
"Penelitian ini bertujuan untuk mendalami bagaimana proses supply chain management dijalankan di Wal-Mart dan IKEA, sebagaimana keduanya dikenal karena praktik supply chain yang dirancang dengan baik. Penelitian ini juga mengungkapkan tentang teknologi yang digunakan Wal-Mart dan IKEA dalam praktik supply chain-nya, strategi pengadaan logistik, serta strategi lingkungan dan Corporate Social Responsibility yang dimiliki keduanya. Wal-Mart menggunakan sistem cross-docking untuk mencapai strategi "Everyday Low Prices" mereka, di mana IKEA menggabungkan Vendor Managed Inventory dan Consignment Stock untuk mencapai efisiensi tinggi dan skema cost-sharing.
Namun, kami menemukan beberapa masalah yang terjadi dalam usaha mereka untuk memperluas perusahaan masing – masing secara global, contohnya seperti masalah birokrasi dan masalah perpajakan, serta masalah dengan supplier. Wal-Mart dan IKEA telah berhasil mengatasi beberapa masalah tersebut melalui praktik - praktik supply chain dan strategi logistik yang inovatif dan fleksibel.

The purpose of this study is to identify how the supply chain management practices performed in Wal-Mart and IKEA, as both of them is known for their well-designed supply chain practices. It also reveals Wal-Mart and IKEA’s usage in technology, their procurement strategy, as well as their environmental strategy and Corporate Social Responsibility. Wal-Mart emphasizes on their cross-docking technology to achieve their "Everyday Low Prices" strategy, meanwhile IKEA combines Vendor Managed Inventory and Consignment Stock to attain higher efficiency and cost sharing scheme.
However, we found several problems occurred in their attempt to expand globally, such as bureaucracy and taxation problem, as well as problems with the suppliers. It is revealed that they have managed to overcome these challenges through innovative and flexible supply chain management practices and logistic strategies.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Syahnaz Fatmadila
"Rantai pasokan atau supply chain adalah jaringan antara perusahaan dan pemasoknya untuk memproduksi dan mendistribusikan produk tertentu kepada pembeli akhir. Jaringan ini mencakup berbagai aktivitas, orang, entitas, informasi, dan sumber daya. Rantai pasokan juga mewakili langkah-langkah yang diperlukan untuk mendapatkan produk atau layanan dari keadaan semula ke pelanggan. Dengan manajemen rantai pasokan, rantai pasokan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan dengan cara yang paling efektif dan efisien (Vallespir & Alix, 2010). Dalam industri manufaktur banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk memenuhi keinginan konsumennya atau yang disebut juga dengan focus pada customer oriented, dimana fokus ini akan berdampak pada 3 poin utama yaitu harga, kualitas dan pelayanan (kecepatan, kenyamanan dan kemudahan). segera). Sebagian besar industri manufaktur merekonstruksi bagian-bagiannya sehingga dapat fokus pada customer oriented, langkah yang paling banyak dilakukan adalah memilih pihak ketiga untuk proses pengiriman barang dari pemasok bahan baku atau bahan pendukung kegiatan produksi hingga distribusi barang jadi. barang ke konsumen akhir.
Hingga saat ini bisnis logistik atau forwarding masih sangat diminati masyarakat, berdasarkan statistik dunia, pasar sektor freight forwarding untuk 4 tahun ke depan diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu dan kebutuhan akan berbagai komoditas. Third party logistics (3PL) merupakan wujud dari implementasi one stop logistics solution, dimana Third party logistics (3PL) menawarkan layanan mulai dari penerimaan barang hingga pengiriman hingga ke tujuan akhir.
Untuk analisis strategi bisnis rantai pasok di logistik pihak ketiga akan mempertimbangkan berdasarkan integrasi rantai pasok termasuk integrasi internal, integrasi pemasok dan integrasi pelanggan dan operasi rantai pasokan termasuk biaya, kualitas, pengiriman dan fleksibilitas menggunakan metode PLS-SEM yang mana hasil dari penelitian terdapat supply chain integration berdampak positif pada competitive advantage yaitu Flexibility, supply chain operation berdampak positif cost dan quality dan human resource management berdampak positif terhadap delivery dan quality.

A supply chain or supply chain is a network between a company and its suppliers to manufacture and distribute certain products to final buyers. This network includes various activities, people, entities, information, and resources. The supply chain also represents the steps required to get a product or service from its original state for the customer. With supply chain management, the supply chain is designed in such a way that it can be carried out in the most effective and efficient manner (Vallespir & Alix, 2010). In the manufacturing industry, many companies are vying to fulfill the desires of their consumers or what is also known as a focus on customer orientation, where this focus will have an impact on 3 main points, namely price, quality and service (speed, comfort and convenience). quick). most of the manufacturing industries reconstruct their parts so that they can focus on customer oriented, the most common step is choosing a third party for the process of shipping goods from suppliers of raw materials or materials supporting production activities to distribution of finished goods. goods to the final consumer.
Until now, the logistics or forwarding business is still in great demand by the public, based on world statistics, the freight forwarding sector market for the next 4 years is expected to continue to increase in line with the passage of time and the need for various commodities. Third party logistics (3PL) is a manifestation of the implementation of a one-stop logistics solution, where third party logistics (3PL) offers services from receiving goods to delivery to final destinations.
For supply chain business strategy analysis in third party logistics will consider based on supply chain integration including internal integration, integration and integration and supply chain operations including cost, quality, delivery and flexibility using the PLS-SEM method where the results of the research show that supply chain integration has an impact positive impact on competitive advantage i.e. Flexibility, supply chain operations have a positive impact on cost and quality and human resource management has a positive impact on delivery and quality.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisner, Joel D.
New York: Thomson, 2005
658.7 WIS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abimanyu Prabaswara Dharmawan
"Toyota Motor Corporation adalah salah satu produsen otomotif terkemuka dari Jepang. Laporan ini adalah analisis manajemen rantai pasok Toyota yang menyeluruh untuk mengungkap Sistem Produksi Toyota, mempelajari filosofi dan strategi Toyota terkait aliansi strategis, pengadaan dan pengalihdayaan, tantangan dan risiko internasional serta pendekatan terhadap keberlanjutan dan teknologi. Tujuan dari laporan ini adalah untuk mengidentifikasi potensi kesenjangan antara tujuan perusahaan dengan pelaksanaan agar dapat merumuskan rekomendasi untuk meningkatkan performa rantai pasok Toyota secara keseluruhan.

Toyota Motor Corporation is one of the leading automotive manufacturers from Japan. This report is a thorough supply chain management analysis of Toyota to uncover the Toyota Production System (TPS), learning philosophies and its strategy regarding strategic alliances, procurement and outsourcing, international challenges and risks, approach to sustainability and technology. The aim of this report is to identify potential gaps in the company’s objectives and its current execution to ultimately formulate key recommendations to improve Toyota’s overall supply chain."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Arighi Geraudi
"Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi proses supply chain PT Rajatani Agro Nusantara spesifik pada komoditas sayuran segar ke industri katering dengan menggunakan Supply Chain Operational Reference (SCOR) Revisi 11.0. Penelitian ini akan mengidentifikasi proses tersebut menggunakan SCOR Level 1, 2, dan 3, untuk mendapatkan akar permasalahan dalam proses rantai pasok perusahaan yang kemudian dianalisis penyebab dan mitigasinya. Data yang digunakan adalah data penjualan pada tahun 2017 – 2019, khususnya pada kegiatan supply chain yang terkait dengan industri catering. Sebagai bahan pendukung, dilakukan wawancara dengan pihak internal perusahaan untuk mengevaluasi faktor penyebab yang teridentifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat gap pada 3 metrik yang belum optimal. Order Fulfillment Cycle Time (OFCT) dengan gap 1 hari, Supply Chain Response Time (Source Leadtime) dengan gap 1 hari, dan Cash-to-cash cycle time (C2C) dengan gap 2-4 hari. Sedangkan POF telah melampaui target perusahaan sebesar 99,77%. Pada SCOR Level 3 diketahui bahwa akar permasalahan adalah keterlambatan pembayaran dari pembeli dan keterlambatan persiapan barang karena beberapa faktor yang diperoleh melalui wawancara dengan pihak internal perusahaan.

The main objective of this research is to evaluate PT Rajatani Agro Nusantara's supply chain process with the commodity of fresh vegetables to the catering industry by using Supply Chain Operational Reference (SCOR) Revision 11.0. This study will identify the process using SCOR Level 1, 2, and 3, to obtain the root of the problem in the company's supply chain process which is then analyzed for causes and mitigations. The data used is sales data in 2017 – 2019, specifically on supply chain activities related to the catering industry. As supporting material, interviews were conducted with the company's internal to evaluate the identified causal factors. The results of this study show that there is a gap in the 3 metrics that are not yet optimal. Order Fulfillment Cycle Time (OFCT) with a gap of 1 day, Supply Chain Response Time (Source Leadtime) with a gap of 1 day, and Cash-to-cash cycle time (C2C) with a gap of 2-4 days. Meanwhile, the POF has exceeded the company's target of 99.77%. It was identified in SCOR Level 3 that the root cause of the problem was the delay in payment from the buyer and the delay in the preparation of the goods due to several factors which are obtained through an interview with the internal company"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>