Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221587 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Syafira Efrial
"Kondisi lingkungan pekerjaan yang saling mendukung secara sosial dan tekanan kerja yang mengakibatkan stres kerja adalah dua kondisi yang lazim dialami oleh individu karyawan swasta yang lebih dinamis, temuan dari penelitian sebelumnya menemukan dampaknya pada keinginan untuk meninggalkan pekerjaan dan tingkat kesejahteraan kerja. Penelitian saat ini mencoba melakukan integrasi dengan peran faktor adaptabilitas dalam karier dalam menjelaskan hubungan yang dan melihat bagaimana persepsi yang muncul pada karyawan yang bekerja pada sektor swasta. Penelitian ini memiliki tujuan dalam menganalisis peran mediasi adaptabilitas individu dalam karier untuk dalam pengaruh dukungan sosial dalam pekerjaan dan stres kerja ada intensi untuk melakukan dan kesejahteraan kerja karyawan. Metode Structural Equation Modeling (SEM) digunakan dalam analisis data pada 289 karyawan swasta. Pada hasil penelitian terlihat bahwa kondisi dukungan sosial dalam lingkungan kerja yang diterima oleh Individu dapat menambah kemampuan adaptabilitas dalam karier yang sebaliknya stres kerja dapat menurunkan kemampuan dalam adaptabilitas karier, kedua hal ini dapat berdampak pada keinginan untuk meninggalkan pekerjaan dan tingkat kesejahteraan kerja karyawan. Penelitian saat ini tidak dapat membuktikan peningkatan kemampuan adaptabilitas karier karyawan dapat menurunkan keinginan untuk meninggalkan pekerjaan melalui mediasi kesejahteraan kerja.

Socially supportive working conditions and high pressure that results in work stress are commonly experienced by private employees with dynamic environment, previous research has found the impact on the level of turnover intention and work satisfaction. This study tries to integrate the perceptions of career adaptability in explaining these relationship among employees who work in the private sector. This study aims to analyze the mediating role of individual adaptability in careers for the influence of social support at work and work stress there is an intention to make turnover and employee welfare. The Structural Equation Modeling (SEM) method was used in the collected data of 289 private employees. The results showed that the condition of work social support received by individuals can increase career adaptability, whereas work stress can reduce the ability in career adaptability, both have an impact on the level of turnover intention and work satisfaction. However, current findings found that work satisfaction does not mediate the career adaptability-turnover intention relationship."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Datita Charinta Ginbreta
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan peran fun at work dan social suppot terhadap organizational citizenship behavior pegawai pada Telkom Regional II. Penelitian ini juga menunjukkan variabel work engagement yang memediasi hubungan antar variabel tersebut. Total responden dalam penelitian ini berjumlah 348 orang. Responden dalam penelitian ini adalah pegawai tetap pada Telkom Regional II. Penelitian ini akan menggunakan SEM-Lisrel sebagai metode analisis data. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi untuk mengetahui langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan organizational citizenship behavior pada setiap pegawai di perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat efek mediasi work engagement antara fun at work dan social support dengan organizational citizenship behavior.

ABSTRACT
The objective of this research is to examine the influence of fun at work and social support on OCB of employees in Telkom Regional II, mediated by work engagement. Data of 348 respondents were collected using an online survey and analyzed usig SEM-Lisrel. The result showed that fun at work and social support was found to have direct and positive effect on OCB through work engagement. These findings provide information about managerial practices at state-owned enterprises to improve performance of the company by increasing the supporting factors in each variables."
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Belavita Dwi Jayanti
"Kelelahan emosional (emotional exhaustion) merupakan suatu proses psikologis yang dihasilkan akibat adanya beban kerja yang berlebihan (work overload) dan konflik pekerjaan-keluarga (work-family conflict). Konflik antara pekerjaan dan keluarga terjadi saat seseorang sulit untuk membagi waktunya dalam memenuhi kedua peran dalam waktu yang bersamaan. Perawat dapat menderita kelelahan emosional karena memiliki intensi emosional dalam pekerjaannya. Adanya beban kerja yang berlebihan menyebabkan perawat cenderung memiliki kelelahan emosional dan dalam jangka panjang dapat memicu terjadinya turnover intention. RS Harima merupakan salah satu RS Swasta di Depok yang mengalami peningkatan turnover setiap tahun khususnya perawat, sehingga hal ini menjadi suatu permasalahan yang harus diselesaikan oleh RS Harima. Penelitian ini bertujuan untuk mempertegas peran emotional exhaustion sebagai variabel mediasi pada hubungan work overload dan work-family conflict terhadap turnover intention. Responden yang terlibat dalam penelitian ini sejumlah 148 perawat yang bekerja di RS Harima. Peneliti menggunakan kuesioner untuk pengambilan data yang kemudian dianalisis dengan menggunakan SEM. Hasil pada penelitian ini menunjukkan emotional exhaustion memediasi hubungan work overload dan work-family conflict terhadap turnover intention. Selanjutnya work overload berpengaruh positif tidak signifikan terhadap turnover intention

Emotional exhaustion is a psychological process that results from excessive workload and work-family conflict. Conflict between work and family occurs when a person is difficult to divide his time in fulfilling both roles at the same time. Nurses can suffer from emotional exhaustion due to having an emotional feeling at work. Excessive workload causes nurses to tend to have emotional fatigue and in the long run can trigger turnover intention. Harima Hospital is one of the Private Hospitals in Depok that experiences an increase in turnover every year, especially nurses, so this becomes a problem that should be solved by Harima Hospital. This study aims to reinforce the role of emotional exhaustion as a mediating variable in the relationship of work overload and work-family conflict to turnover intention. The respondents involved in this study were 148 nurses working in Harima Hospital. Researchers used a questionnaire for data retrieval which was then analyzed using SEM. The results of this study indicate that emotional exhaustion mediates the relationship of work overload and work-family conflict to turnover intention. Furthermore, work overload has no significant positive effect on turnover intention"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Caesara Ekhananda
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh empat tipe employee well-being berdasarkan model circumplex, yaitu work engagement, job satisfaction, burnout, dan workaholism, terhadap turnover intention. Penelitian ini juga melihat peran moderasi dari religiosity terhadap pengaruh work engagement dan turnover intention. Fokus penelitian ini adalah karyawan generasi Y di perusahaan swasta, karena penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa karyawan generasi Y memiliki kecenderungan untuk memiliki turnover intention yang tinggi. Penelitian dilakukan kepada karyawan generasi Y perusahaan swasta di Jakarta. Analisa data menggunakan Structural Equation Model pada AMOS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa job satisfaction memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan kepada turnover intention, dan burnout serta workaholism memiliki pengaruh yang positif dan signifikan kepada turnover intention. Namun, tidak ditemukan pengaruh work engagement terhadap turnover intention serta peran moderasi religiosity pada pengrauh work engagement terhadap turnover intention. Sehingga, organisasi perlu memperhatikan kesejahteraan karyawannya dan melakukan tindakan untuk meningkatkan kepuasan kerja, mengurangi burnout yang dialami karyawan dan menghindarkan karyawan dari menjadi workaholik untuk mengurangi kemungkinan turnover intention.


The purpose of this thesis is to study the effect of the four types of employee well-being based on circumplex model: work engagement, job satisfaction, burnout, and workaholism, to turnover intention. This study also explores the moderating role of religiosity to work engagement and turnover intention relationship. The focus of this study is on generation Y employees in the private sector, as previous studies showed that due to their characteristics, generation Y employees are prone to high turnover intention. The study was conducted on generation Y employees from private sector companies in Jakarta. The data were analyzed using Structural Equation Model on AMOS. The results showed that job satisfaction negatively and significantly affected turnover intention. However, burnout and workaholism positively and significantly influenced turnover intention. However, there was no significant effect found on work engagement to turnover intention and the moderating role of religiosity. It implied that organizations should concern about their employees well-being and ensure their employees satisfaction, lessen employees burnout and avoid the employees to become workaholics to minimize the turnover intention."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Adziani Hapsari
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran mediator dari harmonious work passion HWP dan obsessive work passion OWP dalam hubungan antara work engagement dan kinerja pada organisasi pemerintahan. Penelitian menggunakan responden PNS sebanyak 415 orang. Analisis pengujian hipotesis menggunakan macro PROCESS pada SPSS yang dikembangkan oleh Hayes. Hasil penelitian membuktikan bahwa work engagement berpengaruh positif dan signifikan pada HWP. HWP juga berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja. Namun OWP tidak berhubungan secara signifikan baik dengan work engagement maupun kinerja. Selanjutnya, HWP berperan sebagai mediator dalam hubungan antara work engagement dan kinerja. Akan tetapi peran mediator pada OWP tidak terbukti. Penelitian ini memberikan kontribusi secara empiris dan menambah literature mengenai hubungan work engagement, harmonious work passion, obsessive work passion dan kinerja.

This research aims to examine the role of harmonious work passion and obsessive work passion as mediators in the relationship between work engagement and job performance at government organizations. Data are taken from 415 governmental employees. Data are analysed using Hayes rsquo PROCESS macro on SPSS. Results showed that work engagement was positively related to harmonious work passion but was not related to obsessive work passion. Job performance was predicted by harmonious work passion but not obsessive work passion. Harmonious work passion mediated the effect of work engagement on job performance. This study contributes to the work engagement and job performance literatures by empirically addressing the complex relationship between work engagement, work passion and job performance.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48550
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Setiawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh career adaptability, perceived organizational support, dan career satisfaction terhadap turnover intention pada tenaga kerja generasi milenial Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan cross-sectional design dan metode purposive sampling untuk mengumpulkan data primer. Sampel dalam penelitian ini diperoleh dari 424 tenaga kerja generasi milenial Indonesia (lahir antara 1980-2000) dan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa career satisfaction memiliki peran penting dalam mencegah turnover intention serta memediasi hubungan di antara career adaptability dan perceived organizational support terhadap turnover intention. Pemberdayaan berupa peningkatan adaptabilitas dan dukungan organisasi perlu diikuti dengan adanya kepuasan karier dalam rangka mencegah keinginan untuk keluar dari organisasi. Studi ini memberikan kontribusi kepada manajemen dan literatur sumber daya manusia mengenai pentingnya peran mediasi career satisfaction terhadap career adaptability dan perceived organizational support dalam rangka menurunkan turnover intention tenaga kerja generasi milenial di Indonesia.

This study aims to determine the effect of career adaptability, perceived organizational support, and career satisfaction on turnover intention on the Indonesian millennial generation. This research is a quantitative study using a cross-sectional design and purposive sampling method to collect primary data. The sample in this study was obtained from 424 Indonesian millennial generation workers (born between 1980-2000), and data processing was carried out using the Structural Equation Modeling (SEM) method. The results showed that career satisfaction has an important role in preventing turnover intention and mediating the relationship between career adaptability and perceived organizational support for turnover intention. Empowerment, in the form of improving individual adaptability and organizational support, needs to be followed by career satisfaction to prevent the desire to leave the organization. This study contributes to the management and human resource literature regarding the important role of career satisfaction mediation on career adaptability and perceived organizational support to reduce the turnover intention of the millennial generation in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lely Nur Azizah
"Masalah sehari-hari, seperti konflik dengan pasangan dan keluarga besar, stress pengasuhan, desakan kebutuhan ekonomi dan mahalnya akses pendidikan dan kesehatan, merupakan masalah yang pasti dialami oleh semua keluarga. Masalah-masalah tersebut dapat menjadi masalah yang serius jika keluarga tidak mampu mengelolanya dengan baik. Masalah-masalah tersebut jika tidak terkelola dengan baik dapat memperlemah fungsi keluarga dan mengakibatkan keluarga mengalami dampak buruk, seperti perceraian dan atau memburuknya kesehatan fisik dan mental anggota keluarga. Di sisi lain, masalah dapat menjadi titik balik yang positif bagi keluarga untuk menjadi resilien jika keluarga mampu mengakses dan mengelola faktor protektif yang dimilikinya. Selanjutnya, penelitian ini hendak menguji faktor protektif yang diduga mampu membuat keluarga menjadi resilien. Secara ringkas, penelitian ini menguji peran mediasi efikasi diri dalam menghadapi masalah hidup dalam hubungan dukungan sosial pasangan dan resiliensi keluarga. Sampel penelitian ini adalah 86 suami dan 219 isteri, sehingga total keseluruhan partisipan adalah 305 partisipan. Sampel diperoleh dengan menyebar pamflet dan kuesioner dalam media sosial berupa whatsapp, facebook, instagram dan twitter dengan meminta bantuan influencer. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Walsh Family Questionnaire untuk mengukur tingkat resiliensi keluarga, Perceived Social Support from Family untuk mengukur tingkat dukungan sosial pasangan, dan General Self Efficacy Scale untuk mengukur tingkat efikasi diri dalam menghadapi masalah hidup. Data dianalisis menggunakan analisis mediasi program PROCESS dari Hayes melalui SPSS 22. Hasilnya, peran mediasi efikasi diri dalam menghadapi masalah hidup tidak terkofirmasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial pasangan dapat berkontribusi langsung dalam meningkatkan resiliensi keluarga tanpa melalui variabel mediasi (p<0.05; r2=0.57). Efikasi diri turut berkontribusi terhadap pembentukan resiliensi keluarga secara langsung (p<0.05; r2=0.28), namun efeknya tidak lebih besar dari kontribusi dukungan sosial pasangan dalam membentuk resiliensi keluarga

Everyday problems, such as conflicts with spouses and extended families, stress of parenting, pressing economic needs and expensive access to education and health, are problems that must be experienced by all families. These problems can become serious problems if the family is not able to manage them properly. These problems if not managed properly can weaken family functions and cause the family to experience adverse effects, such as divorce and or worsening physical and mental health of family members. On the other hand, problems can be a positive turning point for families to become resilient if the family is able to access and manage the protective factors they have. Furthermore, this study aims to examine protective factors that are thought to be able to make families resilient. In summary, this study examines the mediating role of self-efficacy in dealing with life problems in the social support relationship between couples and family resilience. The sample of this study was 86 husbands and 219 wives, so that the total number of participants was 305 participants. Samples were obtained by distributing pamphlets and questionnaires on social media in the form of WhatsApp, Facebook, Instagram and Twitter by asking influencers for help. Measuring instruments used in this study were the Walsh Family Questionnaire to measure the level of family resilience, Perceived Social Support from Family to measure the level of social support for couples, and the General Self Efficacy Scale to measure the level of self-efficacy in dealing with life problems. Data were analyzed using the PROCESS program mediation analysis from Hayes through SPSS 22. As a result, the mediating role of self-efficacy in dealing with life problems was not confirmed in this study. The results showed that social support from partners can directly contribute to increasing family resilience without mediating variables (p <0.05; r2 = 0.57). Self-efficacy directly contributed to the formation of family resilience (p <0.05; r2 = 0.28), but the effect was not greater than the contribution of social support for couples in shaping family resilience. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hans Pratama Putra Wiyono
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari persepsi ethical leadership terhadap perilaku organisasi para bawahannya. Perilaku organisasi yang hendak diukur adalah work engagement dan perilaku kerja inovatif dari karyawan. Penelitian ini menggunakan model mediasi sederhana. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam dua tahap untuk mengatasi common method bias. Tahap satu terdiri dari 27 aitem untuk gabungan aitem IV dan mediator. Tahap dua sebanyak sembilan aitem untuk DV. Responden dalam penelitian ini berjumlah 91 orang yang bekerja sebagai sales/marketing dari berbagai perusahaan. Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, ditemukan persepsi ethical leadership berpengaruh positif signifikan terhadap work engagement dan work engagement berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku kerja inovatif. Melalui analisa mediasi Hayes dan Sobel rsquo;s test ditemukan bahwa work engagement memiliki peran dalam memediasi hubungan antara persepsi ethical leadership dengan perilaku kerja inovatif karyawan.

ABSTRACT
This research aimed to find out the effect of perceived ethical leadership on the employee rsquo s organizational behavior. Employee rsquo s organizational behaviors which were measured in this research were work engagement and work innovative behavior. This research used simple mediation model. The questionnaires used in this research were split into two stages. The first stage contained 27 items for predictor and mediator variable. The second stage contained nine items for the outcome variable. There were 91 sales marketing peoples from different organizations included in this research as respondents. The result showed that perceived ethical leadership is indeed having a positive significant effect on work engagement and work engagement also has a positive significant effect on innovative work behavior. Through Hayes mediation analysis and Sobel rsquo s test, researcher found that there rsquo s a positive significant effect from perceived ethical leadership on innovative work behavior through the mediation of work engagement."
2017
T47559
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkia Kartika Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh motivating dan interfering elements of work from home, employee productivity, dan employee satisfaction, terhadap intention to continue with hybrid work pada karyawan sektor keuangan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, cross-sectional design dan sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menguji 213 data yang diperoleh dari karyawan sektor keuangan di Indonesia yang pernah dan sedang melakukan sistem kerja jarak jauh. Pengolahan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa motivating elements of work from home berpengaruh positif signifikan terhadap productivity dan satisfaction, interfering elements of work from home tidak berpengaruh signifikan terhadap productivity dan satisfaction. Kemudian, hasil penelitian ini juga menemukan adanya pengaruh positif signifikan dari employee satisfaction terhadap intention to continue with hybrid work. Namun, tidak menemukan adanya pengaruh yang signifikan pada employee productivity terhadap intention to continue with hybrid work. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis berupa saran-saran sebagai bahan pertimbangan manajerial bagi perusahaan untuk merancang kebijakan dan strategi sumber daya manusia selama dan pasca Pandemi Covid-19.

interfering elements, employee productivity and employee satisfaction, on the intention to continue with hybrid work in the context of financial sector employees in Indonesia. Align with the research aim, quantitative research procedure with cross sectional design and purposive sampling method were used. This study examined 213 data obtained from financial sector employees in Indonesia who have and are currently implementing remote working system. The data were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) method. The results of this study indicate that there is positive relationship between work from home motivational elements on productivity and satisfaction, there is no significant relationship between work from home disruptive elements on productivity and satisfaction. Then, the results of this study also highlight the significant effect of employee satisfaction on intentions to continue with hybrid work. However, this research also found that there is no significant effect from employee productivity on intentions to continue with hybrid work. This research provides practical contributions in the form of managerial considerations to design HR policies and strategies during and after the Covid-19 pandemic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frisca Silmy Elfiona
"Perubahan organisasi merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari, dan dapat menjadi salah satu faktor yang membantu perusahaan mempertahankan bisnisnya. Dalam pengimplementasian program perubahan, diperlukan peran anggota perusahaan, salah satunya adalah komitmen karyawan terhadap perubahan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah keterbukaan terhadap pengalaman memiliki peran mediasi dalam hubungan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif terhadap perubahan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode korelasional dan multiple regression. Partisipan dari penelitian ini adalah karyawan generasi langgas yang bekerja di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam mengukur variabel keterbukaan terhadap pengalaman, peneliti menggunakan Openness to Experience Inventory. Variabel kepemimpinan perubahan diukur dengan Skala Kepemimpinan Perubahan, sementara variabel komitmen afektif terhadap perubahan dengan Skala Komitmen Afektif terhadap Perubahan. Hasil analisis menunjukkan bahwa keterbukaan terhadap pengalaman memediasi secara parsial hubungan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif terhadap pengalaman. Hal ini membuat pelatihan kepemimpinan, dan program lokakarya menjadi salah satu hal yang penting dilakukan.

Organizational change is something that cannot be avoided, and instead, can be one of those factors that helps a company maintain its business. In implementing the change program, the role of company members is needed, one of which is the employee's commitment to change. The main objective of this study is to determine whether openness to experience has a mediating role in the impact of change leadership towards affective commitment to change. This research is a quantitative study that uses correlational and multiple regression methods. Participants in this study were employees from millenial generation who are currently working in state-owned companies. In measuring the openness to experience variable, researcher used the Openness to Experience Inventory. The change leadership variable is measured by the Change Leadership Scale, while the Affective Commitment to Change variable is measured by the Affective Commitment Scale for Change. The results of the analysis show that openness to experience partially mediates the relationship between change leadership and affective commitment to experience. This makes leadership training and workshop programs one of the most important things to do"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>