Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208424 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Wayan Putriana Dewi Agustina
"Prevalensi tertinggi penyakit pada lansia adalah hipertensi, yang dapat meningkatkan ketergantungan jika tidak ditangani dengan baik. Program pemerintah banyak dilaksanakan namun belum mampu menekan angka ketidakpatuhan minum obat dan kontrol rutin pada lansia. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan terstruktur terhadap dukungan dari keluarga dan kepatuhan minum obat pada lansia. Metode penelitian menggunakan desain kuasi eksperimen dengan pretest dan posttest serta kelompok kontrol digunakan. Besar sampel 60 orang dengan metode simple random sampling dengan masing-masing 30 orang pada kelompok kontrol dan intervensi. Analisis data dukungan dari keluarga menggunakan Paired t test dan Independent t test, sedangkan variabel kepatuhan minum obat menggunakan Wilcoxon sign- rank dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara pemberian edukasi kesehatan terstruktur terhadap dukungan dari keluarga (p = 0,982) dan terdapat pengaruh pemberian intervensi edukasi kesehatan terstruktur terhadap kepatuhan minum obat anti hipertensi (p < 0,0001). Pengaruh edukasi kesehatan terstruktur perlu ditingkatkan pada dukungan dari keluarga dengan melakukan perbaikan intervensi dan pengamatan jangka panjang. Dukungan dari keluarga pada perawatan lansia dengan hipertensi memerlukan waktu untuk menginternalisasi perubahan ketrampilan dan sikap keluarga dalam merawat lansia hipertensi. Intervensi pendampingan keluarga direkomendasikan untuk diintegrasikan pada pelatihan caregiver, dikombinasikan dengan intervensi bina keluarga, pengukuran tekanan darah berkala, dan pembentukan self-help group.

The highest prevalence of disease in the elderly is hypertension, which can increase dependency if not handled properly. Many government programs have been implemented but have not been able to reduce the rate of drug non-adherence and routine control in the elderly. The aim of the study was to determine the effect of structured health education on family support and medication adherence in the elderly. The research method uses a quasi-experimental design with pretest and posttest and a control group is used. The sample size is 60 people using simple random sampling method with 30 people each in the control and intervention groups. Analysis of family support data used the Paired t test and Independent t test, while the medication adherence variables used the Wilcoxon sign-rank and Mann Whitney. The results showed that there was no significant effect of providing structured health education on family support (p = 0.982) and there was an effect of providing structured health education interventions on adherence to taking antihypertensive medication (p <0.0001). The effect of structured health education needs to be increased on support from families by improving interventions and long-term observations. Support from the family in caring for elderly people with hypertension takes time to internalize changes in family skills and attitudes in caring for elderly hypertension. Family assistance interventions are recommended to be integrated into caregiver training, combined with family development interventions, periodic blood pressure measurements, and the formation of self-help groups."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Elki Putri
"Lansia dengan hipertensi belum mematuhi perawatan kesehatan, yang meningkatkan risiko komplikasi hipertensi. Kepatuhan pada perawatan diri merupakan tujuan dari asuhan keperawatan pada lansia dengan hipertensi agar mengoptimalkan derajat kesehatan fungsional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh manajemen diri terhadap kepatuhan merawat diri dan status kesehatan lansia hipertensi di Kota Pekanbaru. Desain penelitian ini adalah quasi-experimental with a pre-post test with a control group dengan empat sesi intervensi. Pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling, dengan jumlah responden sebanyak 134 orang. Instrumen yang digunakan adalah kepatuhan dalam kuesioner kepatuhan merawat diri dan Short Form 12 Health Survey (SF12) untuk lansia. Intervensi manajemen diri diberikan melalui kunjungan rumah kepada lansia hipertensi dengan pendampingan keluarga yang terdiri dari pemberian penjelasan hipertensi, cara perawatan dirumah, pemanfaatan pelayanan kesehatan untuk pengobatan dan monitoring tekanan darah, identifikasi faktor risiko yang dimiliki lansia; manajemen aktivitas fisik harian, manajemen nutrisi, relaksasi, dan pengurangan rokok dan alkohol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik lansia dengan hipertensi sebagian besar responden berusia 60-74 tahun (84,3%), berjenis kelamin perempuan (67,9%), etnis Minang (48,5%), SD (44%), tidak bekerja (81,3). %), memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi (50%), bukan perokok (52,2%), dan tidak pernah minum alkohol (95,5%). Terdapat pengaruh positif manajemen diri terhadap kepatuhan merawat diri (p value < 0,05) dan status kesehatan (p value < 0,05). Hasil uji mancova menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan merawat diri dan status kesehatan setelah dikontrol oleh variabel confounding adalah manajemen diri (p value < 0,05). Rekomendasi pemberian intervensi keperawatan dalam bentuk konseling manajemen diri pada lansia dengan hipertensi di komunitas dan terintegrasi dalam program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) di Indonesia.

Older people with hypertension frequently do not adhere to health care advice, which increases their risk for complications. Adherence to self-care is the goal of nursing care for older people with hypertension to give them optimal functional health status. The purpose of this paper is to determine the effect of self-management on adherence to self-care and management of health status among older people living with hypertension in Pekanbaru City. This study design was quasi-experimental with a pre-post test with a control group for four sessions. Samples were taken by the consecutive sampling technique, and a total number of 134 older people were participants. The instruments used were an adherence to self-care questionnaire and the Short Form 12 Health Survey (SF12) for older people. The self-management intervention was provided through four home visits to older people living with hypertension with a care giver which consists of giving explanations of hypertension, home care methods, utilization of health services for medication and monitoring of blood pressure, identification of risk factors owned by the elderly; daily physical activity management, nutrition management, relaxation, and smoking and alcohol reduction. The results showed that most of the respondents with hypertension were 60-74 years of age (84.3%), were female (67.9%), of Minang ethnicity (48.5%), had completed primary school (44%), were unemployed (81.3) %), had a family history of hypertension (50%), were non-smokers (52.2%), and had never drunk alcohol (95.5%). The effects of self-management werw positive on adherence to caring for themselves (p-value < 0,05) and health status (p-value < 0,05). The results of the Mancova test showed that the most influencing factor on self-care compliance and health status after being controlled by confounding variables was self-management (p value <0.05). This intervention recommends that nursing interventions on self-management counseling for older people with hypertension in the community and should be integrated into the Community Health Nurses’ (Perkesmas) program in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Frida
"Proses penuaan berdampak pada penurunan fungsi tubuh dan menyebabkan adanya perubahan peran dalam kehidupan lansia serta berakibat memunculkan masalah psikososial. Tingkat stres karena persaingan hidup dan masih bekerja dihari tua menyebabkan lansia di perkotaan rentan mengalami penyakit hipertensi. Laporan kasus ini dibuat untuk menggambarkan hasil asuhan keperawatan pada lansia hipertensi dengan intervensi keperawatan menggunakan terapi rendam kaki dan aromaterapi. Hasil yang didapatkan adalah terjadi penurunan terkanan darah selama proses intervensi dilakukan. Intervensi rendam kaki dan aromaterapi dapat dipilih sebagai salah satu intervensi unggulan untuk mengontrol hipertensi pada lansia karena terbukti efektif menurunkan tekanan darah.

The aging process has an impact on the decrease in body function and causes changes in the role of life in the elderly and results in psychosocial problems. The level of stress due to competitive life and still working in the old days causes the elderly in urban areas to be prone to hypertension. The purpose of this case report is to describe the results of nursing care in elderly with hypertension with nursing intervention using foot bath and aromatherapy. The results obtained were decreased blood levels during the intervention process. Foot bath and lavender aromatherapy interventions can be chosen as one of interventions to control hypertension in family with elderly and effective in lowering blood pressure."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Niar Afdhal Luthfi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh program bantuan sosial lansia pemda terhadap belanja kesehatan out-of-pocket (OOP) kelompok lansia miskin di Indonesia. Data yang digunakan adalah data Susenas bulan Maret tahun 2020 dengan menggunakan analisis counterfactual. Karena syarat untuk dapat melakukan analisis counterfactual adalah subjek dari penelitian harus memiliki karakteristik yang sama/seimbang, maka data yang digunakan dibatasi pada lansia kelompok ekonomi 40 persen terbawah. Selain itu, dilakukan teknik randomisasi metode Propensity Score Matching-Nearest-Neighbors (PSM-NN) yaitu mengkonstruksi data yang memiliki karakteristik serupa menjadi dua grup yaitu grup yang mendapatkan perlakuan (treatment) dan grup yang tidak mendapatkan perlakuan (grup kontrol). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok lansia miskin yang mendapatkan bantuan sosial lansia pemda memiliki belanja kesehatan OOP lebih tinggi sebesar 28,3 persen dibanding kelompok lansia miskin yang tidak mendapatkan bantuan. Tingginya belanja OOP ini terutama disebabkan oleh peningkatan belanja untuk pengobatan/kuratif.

This research aims to examine the effect of the local government's elderly social assistance program on out-of-pocket (OOP) health spending for the poor elderly group in Indonesia. The data used is Susenas data March 2020 using counterfactual analysis. What is meant by counterfactual in the context of this research is to compare the actual condition of OOP health spending for the elderly when receiving interventions from local government elderly social assistance and without receiving intervention. Because the requirement to be able to carry out a counterfactual analysis is that the subjects of the study must have the same/balanced characteristics, the data used is limited to the elderly in the bottom 40 percent of the economic group. Moreover, the randomization technique is also carried out using the Propensity Score Matching-Nearest-Neighbors (PSM-NN) method, namely constructing data that has similar characteristics into two groups: the group that received treatment and the group that did not receive treatment. The results of this study indicate that the poor elderly group who receive elderly social assistance from the local government has a higher OOP health spending of 26.6 percent compared to the poor elderly group who do not receive assistance. The high spending on OOP was mainly due to an increase in spending on curative."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahri Gunawan
"Pendahuluan Penyaktit Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular yang membutuhkan waktu pengobatan sampai 6 bulan. Dukungan PMO keluarga berperan penting dalam meningkatkan pengetahuan, tindakan pencegahan dan kepatuhan pasien. Salah satu metode yang telah terbukti memberikan efek positif adalah Intervensi edukasi kesehatan terstruktur. Tujuan Mengidentifikasi pengaruh intervensi edukasi kesehatan terstruktur terhadap dukungan PMO keluarga dan kepatuhan minum Obat anti Tuberkulosis (OAT) di Kabupaten Muaro Jambi. Metode Penelitian quasy eksperimen dengan pretest and posttest with control goup. Sampel 38 responden pada kelompok intervensi dan 38 pada kelompok kontrol. Analisa data menggunakan uji independent t-tes.dan Mann Whitney Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh edukasi kesehatan terstruktur terhadap dukungan PMO keluarga setelah diberikan intervensi dengan nilai p=0.001 .Terdapat pengaruh edukasi kesehatan terstruktur terhadap kepatuhan minum OAT setelah diberikan intervensi dengan nilai p=0.003. Kesimpulan : edukasi kesehatan terstruktur bertujuan untuk memberikan informasi kepada PMO keluarga akan meningkatkan pendidikan kesehatan, pada akhirnya akan mempengaruhi tindakan yang sehat dalam dukungan keluarga dan meningkatkan kepatuhan minum OAT pada pasien TBC.

Introduction Tuberculosis (TB) is an infectious disease that requires treatment for up to 6 months. Family PMO support plays an important role in increasing knowledge, preventive measures and patient compliance. One method that has been proven to have a positive effect is a structured health education intervention. Objectives To identify the effect of structured health education interventions on family PMO support and adherence to taking anti-tuberculosis drugs (OAT) in Muaro Jambi District. Quasy experimental research method with pretest and posttest with group control. A sample of 38 respondents in the intervention group and 38 in the control group. Data analysis using independent t-test. The results showed that there was an effect of structured health education on family PMO support after being given an intervention with a value of p=0.001. There was an effect of structured health education on adherence to taking OAT after being given an intervention with a value of p=0.003. Conclusion: structured health education aims to provide information to PMO families will improve health education, will ultimately affect healthy actions in family support and increase adherence to taking OAT in TB patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Rosanty
"ABSTRAK
Lansia merupakan populasi rentan yang berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan salah satunya adalah hipertensi. Sebagian besar komplikasi dan kematian karena hipertensi disebabkan karena kurangnya manajemen perawatan diri. Beberapa faktor yang mempengaruhi manajemen perawatan diri adalah efikasi diri dan motivasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengindentifikasi pengaruh coaching berkelompok manajemen perawatan diri terhadap efikasi dan motivasi pada lansia dengan hipertensi. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan eksperimen semu quasi experiment dengan menggunakan quasi experiment pre test and post test design with control grup. Melalui tehnik cluster random sampling diperoleh 80 lansia yang dibagi dalam kelompok intervensi dan kelompok non intervensi di Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa. Data dianalisis dengan paired t test dan pooled t test. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada pengaruh yang bermakna terhadap efikasi diri dan motivasi responden setelah diberikan coaching berkelompok manajemen perawatan diri pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok non-intervensi dengan hasil p = 0,001 p < 0,05 . Berdasarkan hasil penelitian tersebut, efikasi diri dan motivasi dapat ditingkatkan dengan cara coaching berkelompok sehingga dapat digunakan sebagai salah satu pilihan intervensi dalam upaya promotif dan preventif yang dapat dilakukan perawat dalam merubah perilaku lansia dengan hipertensi sesuai dengan teori Health Promotion Model HPM .Kata kunci: coaching berkelompok; efikasi diri; hipertensi; lansia; motivasi

ABSTRACT
Elderly is a vulnerable population so that the risk of having health problems one of them is hypertension. Most of the complications and deaths due to hypertension are due to the lack of self care management. Some of the factors that affect the management of self care are self efficacy and motivation. The objective of this study was to identify the effect of coaching on self management group on efficacy and motivation in elderly with hypertension. The research method used is a quasi experiment design using quasi experiment pre test and post test design with control group. Through cluster random sampling technique, 80 elderly were divided into groups of intervention and non intervention group in Sumbawa District, Sumbawa Regency. Data were analyzed by paired t test and pooled t test. The results stated that there was a significant effect on self efficacy and respondent motivation after coaching grouped in self care group in intervention group compared with non intervention group with p 0,001 p "
2018
T50931
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamdana Eka Putri
"Penuaan adalah suatu proses terjadinya perubahan pada setiap sistem tubuh. Berbagai perubahan ini dapat mempengaruhi tingkat aktivitas fisik lansia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat aktivitas fisik pada lansia. Penelitian ini dilakukan pada 99 responden di Kelurahan Mekarwangi Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor.
Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas lansia memiliki tingkat aktivitas fisik sedang (49,5%); selebihnya tingkat aktivitas fisik rendah (25,3%); dan tingkat aktivitas fisik tinggi (25,3%). Hasil penelitian ini sudah menunjukkan tingkat aktivitas fisik pada lansia yang sesuai akan tetapi perlu diteliti lebih lanjut keterkaitan aktivitas fisik dengan istirahat yang diperlukan lansia.

Aging is a process in which all systems of the body undergo changes. These changes can influence physical activities level of the elderly. Thus, this work is a descriptive research which aims to discern physical activities level of the elderly. The data of this research are 99 people in Mekarwangi village, Tanah Sareal subdistrict, Bogor city.
The results show that the majority of the elderly have moderate level of physical activities (49,5%); the rest has low physical activities (25,3%) and high physical activities (25,3%). The results show the appropriate level of physical activities for the elderly, yet further research is needed to understand the relation between physical activities and the amount of rests required.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46485
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Ramadayanti
"ABSTRAK
Hipertensi disebut silent killer karena muncul tanpa gejala yang spesifik. Tinjauan tren saat ini menunjukkan bahwa jumlah orang dewasa dengan hipertensi meningkat dari 594 juta pada tahun 1975 menjadi 1,13 miliar pada tahun 2015, dengan peningkatan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Prevalensi hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia dengan prevalensi tertinggi pada kelompok usia lanjut. Hipertensi yang tidak mendapatkan perawatan dengan baik dapat menjadi hipertensi tidak terkendali, yakni kondisi medis serius yang secara signifikan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, gagal ginjal, dan kebutaan. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Dari perkiraan 1,13 miliar orang yang memiliki hipertensi, kurang dari 1 dari 5 orang yang hipertensinya terkendali. Meskipun demikian, masih sedikit penelitian yang membahas mengenai faktor risiko dari hipertensi tidak terkendali pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko hipertensi tidak terkendali pada lansia hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan data sekunder dari register kohort dan hasil pemeriksaan kesehatan lansia di Posyandu Lansia Sehat Sejahtera Desa Tales Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri pada periode November 2019-Maret 2020. Peneliti menggunakan analisis bivariat dengan uji Chi Square serta menggunakan nilai Prevalens Rasio (PR) sebagai ukuran asosiasi. Berdasarkan hasil analisis bivariat, ada hubungan yang signifikan secara statistik antara jenis kelamin, tidak minum obat anti hipertensi, kepatuhan pemeriksaan tekanan darah, dan riwayat diabetes mellitus dengan kejadian hipertensi tidak terkendali. Upaya untuk meningkatkan keaktifan lansia melakukan kunjungan ke posyandu lansia perlu dilakukan untuk menurunkan kejadian hipertensi tidak terkendali dan mencegah komplikasi. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Hayatunnisa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial terhadap perilaku sehat lansia yang tinggal bersama anak. Diketahui bahwa sebagian besar lansia di Indonesia tinggal bersama anaknya. Tinggal bersama anak merupakan salah satu contoh dari pengaturan tempat tinggal living arrangement bagi lansia. Untuk mengukur kedua variabel dalam penelitian, yaitu dukungan sosial dan perilaku sehat, peneliti menggunakan alat ukur mengenai dukungan sosial yang telah diadaptasi oleh Gupta dan alat ukur perilaku sehat yang telah dikembangkan oleh tim penelitian perilaku sehat mahasiswa UI. Dukungan sosial terdiri dari tiga dimensi yaitu dimensi informasi, dimensi nyata atau langsung, dan dimensi emosional. Teknik analisis multiple regression dilakukan untuk mengetahui pengaruh ketiga dimensi dukungan sosial terhadap perilaku sehat. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 102 lansia yang tinggal bersama anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dimensi dukungan informasi diperoleh t 102 = 0,13 dengannilai p=0,901, pada dimensi dukungan nyata atau langsung diperoleh pada t 102 = 0,92 dengannilai p=0,36, dan pada dimensi dukungan emosional diperoleh t 102 = 0,39 dengannilai p=0,699. Berdasarkan hasil tersebutdapat disimpulkan bahwaketiga dimensi dukungan sosial yang diberikan oleh anak tidak dapat memengaruhi perilaku sehat lansia yang tinggal bersama anak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial terhadap perilaku sehat lansia yang tinggal bersama anak. Diketahui bahwa sebagian besar lansia di Indonesia tinggal bersama anaknya. Tinggal bersama anak merupakan salah satu contoh dari pengaturan tempat tinggal living arrangement bagi lansia. Untuk mengukur kedua variabel dalam penelitian, yaitu dukungan sosial dan perilaku sehat, peneliti menggunakan alat ukur mengenai dukungan sosial yang telah diadaptasi oleh Gupta dan alat ukur perilaku sehat yang telah dikembangkan oleh tim penelitian perilaku sehat mahasiswa UI. Dukungan sosial terdiri dari tiga dimensi yaitu dimensi informasi, dimensi nyata atau langsung, dan dimensi emosional. Teknik analisis multiple regression dilakukan untuk mengetahui pengaruh ketiga dimensi dukungan sosial terhadap perilaku sehat. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 102 lansia yang tinggal bersama anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dimensi dukungan informasi diperoleh t 102 = 0,13 dengannilai p=0,901, pada dimensi dukungan nyata atau langsung diperoleh pada t 102 = 0,92 dengannilai p=0,36, dan pada dimensi dukungan emosional diperoleh t 102 = 0,39 dengannilai p=0,699. Berdasarkan hasil tersebutdapat disimpulkan bahwaketiga dimensi dukungan sosial yang diberikan oleh anak tidak dapat memengaruhi perilaku sehat lansia yang tinggal bersama anak.

The purpose of this study is to examine the effect of social support on health behavior among older people coresidence living. It is known that most older people in Indonesia live with their children. Living with children is one of living arrangements for older people. To assess both variables in this study, which are social support and health behavior, the researcher use an instrument of social support that has been adapted by Gupta and an instrument of health behavior developed by the UI student health behavior research team. Social support consists of three dimension informational, tangible, and emotional. Multiple regression analysis is conducted to determine the effect. The sample of this study is 102 older people coresidence living. The result of this study found that on the informational support obtained t 102 0,13 with p 0,901, on the tangible support obtained t 102 0,92 with p 0,36, and on the emotional support dimension obtained t 102 0.39 with p 0,699. Based on these results, it can be concluded that the three dimension of social support cannot be effect the health behavior among older people in coresidence living."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alyani Yasmin
"ABSTRACT
Pola makan merupakan salah satu modifikasi gaya hidup bagi pasien hipertensi. Hipertensi merupakan masalah kesehatan utama pada lansia. Pola makan yang disarankan ialah pola makan Dietary Approach to Stop Hypertension (DASH) yang berfokus pada pembatasan konsumsi garam, lemak dan memperbanyak konsumsi kalium. Pola makan ini memiliki kaitan dengan status gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi natrium, kalium dan lemak dengan status gizi lansia hipertensi berdasarkan The Mini Nutritional Assessment (MNA). Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Sampel sebanyak 107 lansia hipertensi di Pancoran Mas. Hasil penelitian menemukan bahwa lansia hipertensi tergolong lansia muda, perempuan, tidak lulus SMA, tidak merokok, memiliki riwayat keluarga hipertensi, IMT >25 (gizi lebih), sering mengonsumsi natrium, kalium, lemak dan status gizi normal berdasarkan MNA. Ditemukan adanya hubungan antara konsumsi lemak (p=0,031, OR=0,387) dengan status gizi lansia hipertensi. Tidak ditemukan hubungan antara konsumsi natrium (p=0,172) dan kalium (p=0,68) dengan status gizi lansia hipertensi. Perawat perlu melakukan edukasi untuk memilih jenis lemak yang dikonsumsi lansia, serta menganjurkan untuk pembatasan konsumsi lemak harian pada lansia hipertensi. Meskipun tidak berhubungan dengan status gizi, pembatasan pada konsumsi natrium serta meningkatkan konsumsi kalium pada lansia berperan dalam menstabilkan tekanan darah.

ABSTRACT
Dietary Pattern is one of lifestyle modification for hypertensive patients. Hypertension is known as the  primary health problem of older adults. Dietary Approach to Stop Hypertension (DASH) diet is recommended to reduce blood pressure. This diet is focusing on reducing natrium and fat consumption, meanwhile it needs higher pottasium consumption. Research found that maintaining DASH diet can influence nutritional status measured by Body Mass Index (BMI). The aim of this study to determine the correlation between natrium, pottasium, and fat consumption with nutritional status of older adults based on The Mini Nutritional Assessment. This study apply cross-sectional method design. Sample is currently reach about 107 hypertensive older adults patients in Pancoran Mas. Result shows that most of respondents are young elderly, women, lower education, having hypertensive family history, not a smoker, BMI >25, consuming more natrium, pottasium and fat, and having normal nutritional status measured by MNA. Fat consumption is associated with nutritional status of hypertensive older adults (p=0,031, OR=0,387). There is no significant correlation between natrium (p=0,172) and pottasium (p=0,68)  consumption with nutritional status of hypertensive older adults. Nurse should educate hypertensive older adults to manage type of fat consumed and advising to reduce fat in daily consumption. Reducing sodium consumption and increasing pottasium consumption is recommended for them to maintain blood pressure, although it is not correlated with their nutritional status."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>