Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149611 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arya Radhitya
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh terhadap kepentingan Pemegang Saham Publik di PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan bagaimana pelaksanaan kewenangan pemerintah sebagai pemegang saham seri A dwi warna di PT Perusahaan Gas Negara Tbk sebelum dan sesudah pengalihan saham milik negara di PT Perusahaan Gas Negara Tbk ke PT Pertamina (Persero) terkait pengalihan saham milik negara di PGN ke PT Pertamina (Persero) (Pertamina). Sebagaimana diketahui jika saham seri B milik pemerintah dialihkan seluruhnya ke Pertamina, sehingga Pertamina menjadi holding dari PGN, dan PGN menjadi Subholding Gas dimana PT Pertamina Gas menjadi anak usaha PGN dan mempengaruhi status PGN dimana Persero hilang dan pemerintah memberikan kuasa kepada Pertamina atas hak-hak pemegang saham seri A dwiwarna. Penelitian hukum ini bersifat deskriptif kualitatif, menggunakan metode penelitian secara yuridis normatif. PGN menjalankan usahanya berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan dan di dalam Anggaran Dasar Perseroan dijelaskan hak-hak dari pemegang saham Seri B dan hak-hak dari pemegang saham Seri A Dwiwarna. Namun terdapat perbedaan antara kewenangan pemegang saham Seri B dan pemegang saham Seri A dwiwarna sebagaimana tercantum di dalam Anggaran Dasar Perseroan PGN sebelum dan setelah restrukturisasi.

This study aims to find out whether there is an influence on the interests of Public Shareholders at PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) and how the government's authority as a series A dual color shareholder at PT Perusahaan Gas Negara Tbk is exercised before and after the transfer of state-owned shares at PT Perusahaan Gas Negara Tbk to PT Pertamina (Persero) regarding the transfer of state-owned shares in PGN to PT Pertamina (Persero) (Pertamina). As is well known, if the government's Series B shares are entirely transferred to Pertamina, Pertamina will become PGN's holding, and PGN will become Subholding Gas where PT Pertamina Gas becomes a subsidiary of PGN and will affect PGN's status where Persero is lost and the government gives power to Pertamina over the rights bicolor series A shareholder. This legal research is descriptive qualitative, using normative juridical research methods. PGN runs its business based on the Company's Articles of Association and the Company's Articles of Association explain the rights of Series B shareholders and the rights of Series A Dwiwarna shareholders. However, there is a difference between the authority of the B Series shareholder and the Dwiwarna Series A shareholder as stated in the PGN Company Articles of Association before and after the restructuring."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Indra Sari
"Berlakunya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal seharusnya menjadi tonggak penting bagi terjaminnya penegakkan hukum dalam seluruh kegiatan di pasar modal, sehingga tercipta kepastian hukum bagi para pelaku pasar modal. Salah satu tindak pidana yang cukup berat sanksinya adalah tindak pidana insider trading (perdagangan orang dalam) yaitu 10 tahun penjara dan denda maksimum 15 miliar rupiah. Dengan beratnya sanksi pidana yang dikenakan kepada pelaku insider trading, jelas sekali landasan pemikiran dikeluarkannya undang-undang ini adalah untuk menegakkan hukum di pasar modal. Sebagai penyedia utama gas bumi, PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGN) memiliki dua bidang usaha yaitu distribusi (penjualan) dan transmisi (transportasi) gas bumi melalui jaringan pipa yang tersebar di seluruh wilayah usaha. Divestasi PGN sebesar 5%, yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah sebesar 61% dan oleh Masyarakat melalui Penawaran Umum sebesar 39% menjadi pemicu panic selling yang melanda investor asing maupun lokal, ternyata PGN terlambat memberitahukan ke publik tentang penyelesaian proyek Pipanisasi South Sumatera-West Java (SSWJ), akibatnya terjadi panic selling di Bursa Efek Jakarta. Berdasarkan indikator dari insider trading, yaitu; return or negative return, volatility, frequency transaction, volume transaction, dominasi anggota bursa, maka Bapepam-LK berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, seharusnya sudah dapat melakukan penyidikan dimana unsur-unsurnya telah terpenuhi. Sikap tegas dari Bapepam-LK sangat perlu, agar para investor mendapatkan kepastian hukum, dan mereka dapat mempercayai bahwa Bapepam-LK dapat diandalkan sebagai lembaga yang mempunyai otoritas."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
S24573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mussa Giovani
"Kebijakan pelepasan saham PT. Jasa Marga (Persero) Tbk ke publik sebagai Badan Usaha Milik Negara merupakan bagian dari wujud komitmen pemerintah terhadap negara, sebagai mana yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Infrastruktur Nasional 2010 – 2025. Pelepasan ini diharapkan akan lebih meningkat transparansi dan akuntabilitasnya, serta dapat dijadikan contoh, dari perspektif harga saham Jasa Marga di bursa yang kian membaik. Aset jalan tol yang dimiliki dan yang akan dibangun juga memberikan dampak yang positif tidak hanya untuk perseroan namun juga bagi kegiatan ekonomi di daerah sekitar jalan tol. Didukung dengan baru dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum dan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum yang dinilai akan dapat lebih mempercepat pembangunan nasional, dan juga akan mempermudah penyelesaian pembangunan khususnya ruas tol yang sering kali terhambat.

The policy of release of shares of PT. Jasa Marga (Persero) Tbk to the public as a State-Owned Enterprises is part of the government's commitment to the state, which as stated in Law No. 17 Year 2007 on National Infrastructure Development Plan 2010 to 2025. The release is expected to further increase transparency and accountability, and can be used as an example, from the perspective of Jasa Marga's share price on the stock are getting better. Assets owned of toll roads to be built well and have a positive impact not only for the company but also for economic activities in the area around the highway. Powered by the new issuance of Law Number 2 Year 2012 on Land Procurement for Development for Public Interest and Presidential Decree No. 71 Year 2012 concerning Land Procurement for Development for Public Interest will be assessed further accelerate national development, and will also facilitate the completion of the construction in particularly on toll roads which are often hampered.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T32510
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denia Isetianti Permata
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S24615
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dharmadi Gusanto
"Studi ini mempelajari nilai akuisisi PT Pertamina Gas oleh Perusahaan Gas Negara Tbk. Nilai akuisisi diperoleh dari valuasi setelah memperhitungkan ekspetasi nilai sinergi dari perusahaan gabungan. Valuasi adalah prosess menentukan nilai wajar dari suatu asset atau perusahaan. Valuasi dapat dilakukan dengan analisis fundamental yang terdiri dari pendekatan top-down dan bottom-up. Studi ini menggunakan pendekatan top-down dengan melakukan analisis makroeokonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan kepada perusahaan pengakuisisi dan perusahaan target. Nilai sinergi diperoleh dari kenaikan arus kas setelah penggabungan perusahaan. Sinergi dapat diklasifikasikan menjadi sinergi operasional dan sinergi keuanganl. Metodologi valuasi menggunakan discounted cash flow dengan free cash flow to firm. Studi ini menggunakan data sekunder yang bersifat publik. Hasil studi menunjukkan bahwa akusisi yang dilakukan menghasilkan sinergi untuk perusahaan gabungan, dan Perusahaan Gas Negara membayar akuisisi secara wajar. Oleh karena itu, manajemen perusahaan diharapkan untuk secara cermat memperhatikan proses penggabungan perusahaan supaya dapat mewujudkan ekspetasi nilai sinergi secara penuh untuk kesejahteraan masyarakat.

This research examines the acquisition value of PT Pertamina Gas by Perusahaan Gas Negara Tbk. Acquisition value is derived from valuation after considering expected synergy value from the combined company. Valuation is the process of determining the fair value of an asset or a company. Valuation can be conducted with fundamental analysis which can be divided into top-down approach and bottom-up approach. This research uses top-down approach by performing macroeconomic, industry, and company analysis for both acquiring and target companies. Synergy value is derived from the incremental cash flow after combining two entities. Synergy can be classified into operating and financial synergies. Valuation methodology uses discounted cash flow with free cash flow to firm. This research relies on secondary resources which are publicly available. The results indicate that the acquisition creates synergy value for the combined company, and Perusahaan Gas Negara did not overpay the acquisition. Therefore, the company management is expected to closely monitor the integration process in order to fully realize the expected synergy value for benefitting the society.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulthani Adil Mangatur
"Keinginan masyarakat menyimpan uangnya pada investasi yang lebih berisiko saat ini semakin tinggi. Salah satu yang menjadi investasi primadona adalah dalam bentuk saham. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk dengan kode perdagangan saham PGAS adalah saham BUMN dengan likuiditas tinggi dalam transaksi harian BEI, sehingga selalu dipilih oleh investor lokal maupun asing. Dengan bisnis di bidang penjualan gas bumi, perusahaan memiliki prospek positif yang berpotensi memberikan keuntungan para pemegang sahamnya. Namun demikian, tentunya investor tetap harus mempertimbangkan kelayakan harga perusahaan. Analisa fundamental dengan pendekatan top-down dan analisa teknikal akan dipergunakan dalam mencari harga wajar saham PGAS sehingga risiko bagi investor diminimalisir. Berdasarkan analisa fundamental maka diperoleh harga wajar sahamnya senilai Rp. 4.725 dan analisa teknikal memperkirakan saham ini dalam kondisi uptrend dengan target Rp. 4.400 - Rp. 4.800. Dengan demikian, bila dibandingkan dengan kondisi harga saat analisa dilakukan maka rekomendasinya adalah buy.

Nowadays, people are getting more interested in risky investment. One of the most attractive forms of this kind of investment for the investors is the share trading. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, a public listed state-owned company with the ticker of PGAS in Bursa Efek Indonesia, has high liquidity in daily trading so that it always attracts many local and foreign investors. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk's core business is delivering natural gas to the end user, a field which so far has always given its investors a positive yield on their investments. However, it is still necessary for every investor to mull over the value of each company in which s/he would like to invest. For this purpose, a fundamental analysis with a top-down approach along with a technical analysis should be applied to determine the fair price of the PGAS share so that the risks for the investors could be minimized. The fundamental analysis shows that the fair price of PGAS share is about Rp 4,725,- whilst the technical analysis predicts that the sentiment toward this share is improving, ascending the trading trend of the stock within the price target of Rp 4,400,- to Rp 4,800,-. The gap between its actual value and the value at which the stock has been traded at the time this study was conducted shows how investors could multiply the value of their investments by buying the PGAS? share, so that the recommendation for the investors would be buy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28214
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Machmudin
"Dengan semakin menurunnya cadangan minyak bumi di Indonesia yang selama ini penggunaan energi minyak bumi mempunyai peran yang dominan dalam semua sektor yang memanfaatkannya di Indonesia, maka untuk kedepannya pemanfaatan energi gas bumi sebagai pengganti dari minyak bumi yang sudah menipis cadangannya tersebut harus ditingkatkan pemanfaatan dan penggunaannya di Indonesia. Apalagi dalam masa pembangunan Indonesia yang akan menjadi negara industri baru maka penggunaan energi gas bumi akan semakin dibutuhkan pada masa-masa mendatang. Oleh Karena itulah PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor hilir gas bumi harus mampu memf ungsikan perannya tersebut. Dalam melakukan peran dan misinya, PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk melakukan hubungan hukum yang berupa jual beli gas dengan semua sektor yang membutuhkannya, khususnya dalam hal ini dengan sektor industri dan komersial yang paling besar menggunakan energi gas bumi dibanding sektor lainnya. Dan dalam jual beli dan penyaluran gas bumi ini, pihak Perusahaan Gas Negara dengan pelanggannya akan menghadapi resiko-resiko yang tidak terduga yang akibatnya akan menimbulkan perselisihan. Oleh karena itulah untuk adanya kepastian hukum didalam jual beli gas ini, maka dibuatlah perjanjian jual beli dan penyaluran gas tarif kontrak antara pihak Perusahaan Gas Negara dengan pelanggan industri dan komersial. Skripsi ini akan meninjau dari segi hukum mengenai perjanjian jual beli dan penyaluran gas tarif kontrak dan bagaimana masalah resiko diatur dan cara penyelesaian perselisihan dalam perjanjian jual beli dan penyaluran gas tarif kontrak."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
S21172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Derry Udjang Sai
"Privatisasi BUMN banyak diartikan sebagai penyerahan kepemilikan perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah kepada swasta melalui penjualan saham-sahamnya (divestasi). Hal ini menyebabkan timbulnya pro dan kontra dalam masyarakat terhadap kebijakan privatisasi ini. Alasan yang pro terhadap privatiasi BUMN bahwa dalam pengembangan BUMN khususnya dalam bidang permodalan diperlukan dana segar dan besar, hal ini tidak cukup diperoleh dari negara selaku pemodal BUMN tersebut. Bagi yang kontra privatisasi alasan yang diajukan adalah bahwa berdirinya BUMN merupakan amanat Pasal 33 UUD 1945 yang menyatakan, ayat (2) Cabang-cabang produksi yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Ayat (3) Bumi dan air dan kekayan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Dari sini timbul pemikiran bahwa kalau BUMN diserahkan kepada swasta dikhawatirkan bahwa kemakmuran (bagi seluruh) rakyat tidak akan tercapai karena pemilik modal swasta hanya akan mengejar keuntungan mereka sendiri dan bahkan dapat saja dengan mengabaikan kemakmuran rakyat.
Privatisasi BUMN tidak sejalan dengan amanat Pasal 33 UUD 1945 tetapi karena alasan untuk dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat maka pemerintah maka dilakukan privatisasi terhadap BUMN. Hal ini perlu diatasi dengan adanya pengaturan melalui peraturan perundang-undangan yang baik termasuk law enforcementnya antara lain melalui penerapan prinsip good corporate governance."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18227
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leony Wesvalia. author
"Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, perusahaan dituntut untuk menjadi ambidextrous melalui manajer yang bersikap ambidextrous dengan cara menciptakan sebuah konteks yang mendukung. Berdasarkan literatur konteks pembelajaran dan organisasi, perusahaan yang ambidextrous dikarakterisasi oleh adanya organisasi pembelajaran. Tesis ini membahas pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap organisasi pembelajaran dan kreativitas karyawan dalam upaya menumbuhkan sikap ambidextrous karyawan dalam konteks PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional mempengaruhi sikap ambidexterous manajer melalui organisasi pembelajaran dan kreativitas. Data berasal dari 202 manajer pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

In facing a competitive business environment, companies are needed to be ambidextrous through its ambidextrous managers by creating of a supportive context. Building on the learning and organization context literatures, ambidextrous companies are characterized by a context of learning organization. This research analyzes the influence of transformational leadership on learning organization and creativity to produce the ambidextrous managers at PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. The results showed that learning organization and creativity mediate the relationship between transformational leadership and managers? ambidexterity. Data collected from 202 managers in PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43180
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanita Ariyanti
"Salah satu bentuk keputusan bisnis pelaku usaha untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi adalah melakukan pengambilalihan saham perusahaan lain (akuisisi). Fokus pembahasan dalam penelitian ini adalah pengambilalihan saham PT Pertamina Gas (Pertagas) oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dalam perspektif hukum persaingan usaha. Terdapat beberapa hal dalam hukum persaingan usaha yang harus diperhatikan diantaranya adalah dampak pengambilalihan saham PT Pertamina Gas oleh PT Perusahaan Gas Negara, menilai apakah pengambilalihan saham PT Pertamina Gas oleh PT Perusahaan Gas Negara telah sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 1999 dan peraturan terkait dibawahnya, serta mengetahui apakah terdapat kewajiban yang harus dilakukan pelaku usaha atas pengambilalihan saham PT Pertagas oleh PT PGN berdasarkan hukum persaingan usaha Indonesia. Hal tersebut penting untuk diperhatikan agar iklim persaingan yang sehat tetap terjaga. Persaingan yang sehat menciptakan keuntungan bagi seluruh pihak, yakni konsumen, pelaku usaha, serta negara. Dalam penulisan ini, penulis menggunakan peraturan perundang-undangan, buku dan jurnal sebagai sumber bacaan, serta wawancara. Pada akhir penelitian ini, Penulis berkesimpulan bahwa pengambilalihan saham PT Pertamina Gas oleh PT Perusahaan Gas Negara belum dapat dikatakan sebagai pelanggaran ketentuan hukum persaingan usaha. Selain itu, tidak ada kewajiban notifikasi yang harus dilakukan pelaku usaha karena keduanya telah merupakan perusahaan terafiliasi.

One form of business decision that can be taken by a business actor to increase effectivity and efficiency is acquisition. The focus of this thesis is about the acquisition PT Pertamina Gas (Pertagas)s shares conducted by PT Perusahaan Gas Negara (PGN) in the perspective of business competition law. There are number of things in business competition law that must be considered including impacts of acquisition, assessing whether the acquisition is in accordance with Law Number 5 Year 1999 and related regulation below, and is there any follow-up action that should be taken by the business actor in accordance with Indonesia business competition law. These are very important to be considered in order to keep a fair competition. Fair competition will create benefits for all parties, namely consumers, business people, and the state. The author uses legislation, books and journals as sources of reading, and also interviews to write this thesis. At the end of this study, the authors conclude that acquisition of PT Pertamina Gas (Pertagas)s shares by PT Perusahaan Gas Negara (PGN) is not a violation of the provisions of business competition law. There is also no obligation to make a notification because the two companies already affiliated."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>