Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203730 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Fadillah
"Pendahuluan: Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam/dan faktor nonalam maupun faktor manusia. Bencana dapat bersifat internal maupun eksternal, seperti bencana alam yang menimbulkan korban jiwa massal atau kerusakan struktur rumah sakit. Perawat merupakan tenaga kesehatan yang kehadirannya sangat erat di fasilitas kesehatan, sehingga perawat perlu memahami tentang manajemen risiko bencana. Tujuan umum dilaksanakannya penelitian ini adalah, untuk mengetahui seperti apakah gambaran tingkat pengetahuan dan sikap perawat tentang bencana rumah sakit di Rumah Sakit.
Metode: Desain penelitian menggunakan metode deskriptif cross sectional, jumlah sampel sebanyak 67 responden, teknik pengambilan sampel non random sampling dengan metode accidental sampling dan analisis univariate.
Hasil: Didapatkan hasil secara keseluruhan pengetahuan Analisis deskriptif antara karakteristik responden dengan variabel univariate didapatkan hasil secara umum keseluruhan berdasarkan usia, pendidikan, pengalaman bekerja, pernah mengalami siap siaga sebelumnya, dan pernah mengikuti pelatihan kebencanaan terhadap pengetahuan dan sikap bencana rumah sakit.
Rekomendasi: Peneliti merekomendasikan fokus meneliti kesiapsiagaan bencana dengan menggunakan alat ukur berupa EPIQ (Emergency Preparedness Informational Questionnaire).

Introduction: Disaster is an event or series of events that threatens and disrupts people's lives and livelihoods caused by both natural and non-natural factors as well as human factors. Disasters can be internal or external, such as natural disasters that cause mass casualties or damage to hospital structures. Nurses are health workers who are very close to health facilities, nurses need to understand disaster risk management. The general aim of this research is to find out the level of knowledge and attitudes of nurses about hospital disasters in hospitals.
Methods: The research design uses a cross-sectional descriptive method, samples is 67 respondents, the sampling technique is non-random sampling using the accidental sampling method and univariate analysis.
Results: results knowledge Descriptive analysis between the characteristics of respondents with univariate variables obtained general results overall based on age, education, work experience, previous experience of preparedness, and had participated in disaster training on knowledge and attitudes towards hospital disasters.
Recommendation: Researchers recommend focusing on researching disaster preparedness using a measuring tool in the form of an EPIQ (Emergency Preparedness Informational Questionnaire).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saswita Kemala Dewi
"Latar Belakang: Negara Indonesia secara keseluruhan berada pada posisi rawan terjadinya bencana. Pada saat bencana semua fasilitas kesehatan berada pada garis depan penanganan korban kegawatdaruratan. Berdasarkan data yang dirangkum dari BNPB dari tahun 2009 s/d 2018 ditemukan jumlah angka kerusakan yang cukup siginifikan pada fasilitas kesehatan akibat bencana. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi bencana.
Metode: Metode penelitian ini menggunakan Hospital Safety Index yang dikeluarkan oleh WHO dan PAHO adalah alat penilaian kesiapsiagaan rumah sakit. Lokasi penelitian di Rumah sakit X berada di Provinsi DKI Jakarta merupakan rumah sakit Tipe A dengan pelayanan terlengkap, selain sebagai tempat rujukan nasional juga sebagai rumah sakit pendidikan. Berdasarkan data dari BNPB, Provinsi DKI Jakarta termasuk daerah yang berisiko terkena bencana tingkat sedang.
Hasil : Berdasarkan 3 (tiga) kriteria penilaian Hospital Safety Index pada penelitian ini didapatkan hasil : nilai kesiapsiagaan struktural sebesar 0,86, nilai kesiapsiagaan non struktural sebesar 0,96, serta nilai kesiapsiagaan manajemen kegawat daruratan dan bencana sebesar 0,73.
Kesimpulan: Secara keseluruhan nilai kesiapsiagaan pada rumah sakit X sebesar 0,86, termasuk pada Tipe A yang berarti tingkat kesiapsiagaan rumah sakit X sudah siap dalam keadaan darurat dan bencana. Namun pada kesiapsiagaan manajemen kegawat daruratan dan bencana masih perlu perbaikan dan penyempurnaan.

Introduction: The country of Indonesia as a whole is in a position prone to disasters. During a disaster, all health facilities are at the forefront of handling emergency victims. Based on data summarized from BNPB from 2009 to 2018, the number of damage figures was quite significant in health facilities due to the disaster.
Methode: The Hospital Safety Index issued by WHO and PAHO is a disaster assessment and hospital emergency tool. X Hospital is a Type A hospital with the most complete services, besides being a national reference place as well as a teaching hospital in the DKI Jakarta Province. Based on data from BNPB, DKI Jakarta Province includes areas that are at risk of being hit by a disaster.
Results: Based on three Hospital Safety Index assessment criteria, the results show that the structural preparedness value, non-structural preparednes value, and emergency management and disaster preparedness values was cited at 0.86 , 0,96, and 0.73 respectively.
Conclution: Overall the value of preparedness in hospital X is 0.86. It is categorized as Type A, which means that the level of preparedness for X hospitals is ready in emergencies and disasters. However, the emergency and disaster management preparedness still needs improvement and enforcement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53911
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Asshafa Firdausi
"ABSTRAK
Bencana yang terjadi di Provinsi DKI Jakarta rupanya telah menimbulkan kerusakan bangunan dan terganggunya fungsi rumah sakit. Maka dari itu, rumah sakit perlu meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapsiagaan bencana pada dua rumah sakit vertikal tipe A di Provinsi DKI Jakarta menggunakan studi deskriptif dengan metode campuran. Penelitian ini menggunakan Hospital Safety Index untuk menilai rumah sakit dari aspek keselamatan struktural; keselamatan non-struktural; serta manajemen bencana dan kegawatdaruratan yang kemudian diklasifikasikan ke dalam kategori A, B, atau C. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai Rumah Sakit X adalah 0,75 dan Rumah Sakit W adalah 0,77. Keduanya masuk pada tingkat kesiapsiagaan A yang berarti kedua rumah sakit dapat berfungsi saat bencana, namun manajemen bencana jangka panjang tetap perlu ditingkatkan untuk menjaga keselamatan jika terjadi bencana.

ABSTRACT
The disaster that occurred in DKI Jakarta Province has apparently caused damage to the building and disruption of hospital functions. Therefore, hospitals need to increase the preparedness in facing disasters. This study aims to analyze disaster preparedness on two vertical type A hospitals in DKI Jakarta Province using a descriptive study with mixed methods. This study uses the Hospital Safety Index to assess the hospitals in terms of structural safety; non-structural safety; and disaster and emergency management, which are then classified into three categories; A, B, or C. The results of the study show that the score of Hospital X is 0.75 and Hospital W is 0.77. Both are categorized into A, which means both hospitals will function during a disaster, but long-term disaster management still needs to be improved to maintain safety in case of disaster."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neni Herlina Rafida
"Secara geografis, Jakarta dilalui oleh 14 ruas sungai yang membentang mulai dari kanal timur yang berbatasan dengan Bogor sampai ke wilayah tanjung Priok Jakarta Utara. Dipicu oleh perubahan iklim dan pembangunan yang sangat pesat, DKI Jakarta memiliki potensi bencana banjir dan bencana hidrometerologis lain yang cukup tinggi. hal ini menjadikan Jakarta menjadi daerah krisis atau rawan apabila terjadi suatu bencana khususnya bencana banjir. Bencana banjir hampir terjadi di Jakarta setiap tahunnya. Hospital safety Index adalah indikator yang ditetapkan WHO dalam menilai Rumah sakit dalam menghadapi kesiapsiagaan bencana termasuk bencana banjir. Tujuan dari penulisan ini adalah membuat strategi model RS Tangguh bencana banjir berkelanjutan dengan mengambil sampel rumah sakit umum daerah milik pemprov DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan mix method. Pendekatan kuantitatif untuk menilai hospital safety index di RS terpilih dan analisa kualitatif dengan menggunakan analisa SWOT. Hasil yang didapatkan adalah dari lima RSUD yang dipilih sebagai sampel hanya satu RSUD yang dapat dikategorikan sebagai RS tangguh bencana banjir berkelanjutan yaitu RSUD Cilincing dengan nilai 0,9 atau denagn kriteria A. sedangkan RSUD Tarakan; RSUD Kalideres dan RSUD Budhi Asih dengan kriteria B dan RSUD Kebayoran Lama dengan kriteria C. Dengan penilaian ini dapat dijadikan dasar untuk kesiapsiagaan banjir di wilayah DKI Jakarta di masa yang akan datang sehingga dapat menyiapkan Rumah sakit sebagai rujukan pasien pada saat banjir dan menjadikan  rumah sakit yang tangguh bencana banjir berkelanjutan.

As geographically, Jakarta is traversed by 14 river sections that stretch from the eastern canal which borders Bogor to the Tanjung Priok area of North Jakarta. Triggered by climate change and very rapid development, so Jakarta has a fairly high potential for floods and other hydrometerological disasters. This makes Jakarta a crisis or vulnerable area if a disaster occurs, especially a flood. We know that flood disasters almost occur in Jakarta every year. Eventually the Hospital Safety Index is an indicator by WHO to assess hospitals in encounter of disaster preparedness, including flood disasters. The aim of this research is to create a strategy for a sustainable flood disaster resilience hospital model by taking a sample of regional general hospitals belonging to the Province of DKI Jakarta government. This research uses a mix method approach. Quantitative approach to assess the hospital safety index in selected hospitals and qualitative analysis using SWOT analysis. The result obtained were that of the five RSUD only one hospital could be categorized as a sustainable flood disaster resilient hospital that RSUD Cilincing with the score 0,9 or with criteria ; But RSUD Tarakan, RSUD Kalideres adnd RSUD Budhi Asih with B criteria and RSUD Kebayoran Lama with C criteria. This assessment can be used as a basis for encounter flood  in the DKI Jakarta area in the future so that hospitals can be prepared as patient referrals during floods and offcourse can be a hospitals resilient to sustainable flood disasters."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Rissalwan Habdy
"Penelitian ini berfokus pada fenomena sistem keyakinan yang mempengaruhi pengetahuan lokal pada komunitas masyarakat yang bertempat tinggal di dekat ancaman bencana alam. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan kasus dua desa di sisi barat Gunung Galunggung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada empat dimensi spiritualitas yang terdapat dalam daur kehidupan masyarakat rawan bencana, yakni dimensi transendensi agama, dimensi adat istiadat, dimensi lingkungan alam dan dimensi akses informasi. Keempat dimensi spiritualitas ini dapat diketahui mana yang lebih dominan dengan menganalisisnya di dalam 6 kombinasi yang terdiri dari 2 dimensi. Dari keenam kombinasi tersebut yang juga didukung oleh data lapangan, dapat diketahui bahwa dimensi lingkungan alam adalah yang paling dominan. Kemudian diikuti dengan dimensi transedensi agama dan dimensi adat-istiadat. Selain itu, keempat dimensi spiritualitas tersebut membentuk apa yang dinamakan pengetahuan-semu yang merupakan bahan baku bagi pengetahuan lokal pada masyarakat rawan bencana. Secara umum, pengetahuan lokal warga masyarakat rawan bencana terwujud dalam arketipe ketidaksadaran kolektif yang bernama Ibu yang Agung.

This research focuses on the phenomenon of belief systems that affect local knowledge in the communities living in close proximity to the threat of natural disasters. The research approach used is qualitative research with case study of two villages on the west side of Galunggung Mountain. The results of this study indicate that there are four dimensions of spirituality contained in the life cycle of disaster-prone communities, namely the dimension of religious transcendence, the dimensions of customs, the dimensions of the natural environment and the dimensions of information access. Which one is more dominant of the four dimensions of this spirituality can be known by analyzing it in 6 combinations consisting of 2 dimensions. From the six combinations that are also supported by field data, it can be seen that the dimension of the natural environment is the most dominant. Then followed by the dimension of religious transcendence and the dimension of custom. In addition, these four dimensions of spirituality form what is called pseudo-knowledge which is a raw material for local knowledge in disaster-prone communities. In general, local knowledge of disaster-prone communities manifests in the collective unconscious archetype named Great Mother.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Prita Vaudika
"Penilaian pelayanan rawat jalan secara menyeluruh dibutuhkan oleh pihak manajemen rumah sakit untuk mengetahui posisi layanan saat ini sebagai langkah awal untuk menentukan strategi peningkatan kualitas pelayanan rawat jalan di sebuah rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pelayanan rawat jalan di RS Karya Bhakti Bogor tahun 2013, bersifat kualitatif dengan menggunakan standar Matriks Penilaian Pelayanan Rawat Jalan. Kebijakan rawat jalan RS Karya Bhakti telah memperhatikan standar yang ditetapkan oleh Pemerintah dan kebutuhan internal rumah sakit. Pelayanan rawat jalan RS Karya Bhakti termasuk ke dalam kategori transisi untuk indikator penjadwalan dokter, rencana strategis, struktur organisasi dan manajemen, kepuasan pasien, dokter, dan perawat rawat jalan serta tradisional-sangat berkembang untuk indikator pemanfaatan teknologi informasi. Evaluasi komitmen dokter terhadap jadwal praktik, pemanfaatan dan perincian aktivitas di rencana strategis, pengukuran kepuasan pasien, kepuasan kerja dokter dan perawat rawat jalan diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan rawat jalan rumah sakit.

An assessment of ambulatory care services is needed to determine current service position in order to improve the quality of ambulatory care in a hospital setting. This study was aimed to assess ambulatory care services in Karya Bhakti hospital on 2013. This is a qualitative study using Ambulatory Care Assessment Matrix as a standard. Ambulatory care policies in Karya Bhakti hospital have considered the Government and the internal needs of the hospital. Karya Bhakti hospital outpatient services assessed as trantition category for physician scheduling, strategic plans, organizational structure and management, patient-physician-nurses satisfaction and traditional-highly evolved category for information technology utilization. Evaluation of physician commitment to the practice schedule, utilization and activity details in the strategic plan, measuring patient, physicians and nurses satisfaction are needed to improve the quality of hospital ambulatory care services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35273
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Herlina
"Bencana bila menimpa rumah sakit mengakibatkan rusaknya sarana dan prasarana fisik rumah sakit. Perawat perlu dilatih sehingga diharapkan semakin lama bekerja, perawat semakin slap melakukan evakuasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dengan lama kerja perawat. Desain penelitian adalah deskriptif korelatif. Jumlah sampel sebanyak 51 mahasiswa yang masih bekerja di rumah sakit. Instrumen penelitian berupa kuesioner berisi 25 pertanyaan. Dengan uji Chi Square didapatkan hasil 0,081 alpha 0,05, yang berarti tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dengan lama kerja perawat. Penelitian selanjutnya sebaiknya di satu rumah sakit sehingga dapat dinilai lebih objektif.
Kata kunci: Bencana, evakuasi, lama kerja, pengetahuan, rumah sakit.

When disaster happening in the hospital it will become destroy. The infrastructure and instrument hospitality. Ners must be expert to overcome this problem. The study aims to identify the relationship between nursing knowledge within the periode of nursing working in hospital. Design research is descriptive correlative. The number of sample is 51 students whose still being college in hospital. Questioner used as instrument. Research which have 25 question with chi square as statistic test study and the result is P=0,081 alpha 0,05, it means there is no relation between nursing knowledge within period time of working as a nurse in hospitality. Furthermore, hopefully next researcher will be get this topic and expand this study in hospitality as objective as researcher do.
Keywords: Disaster, evacuation, hospital, time period, knowledge.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5750
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Haerurohman
"Hasil observasi dalam pelaksanaannya saat ini, pengajuan klaim biaya perawatan pasien korban bencana masih menggunakan media kertas , belum terintegrasi antara empat instansi yang terlibat dalam proses klaim, selain itu secara geografis letak empat instansi tersebut berjauhan, dan sulitnya melakukan pemantauan perkembangan proses pengajuan klaim. Anggaran operasional penanggulangan bencana yang tersedia di Kementerian Kesehatan digunakan untuk penanggulangan krisis kesehatan secara umum. Untuk mempermudah pemantauan kebutuhan pelunasan dana klaim perawatan pasien korban bencana dibutuhkan data klaim yang akurat, tepat waktu serta realtime.
Penelitian bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi dan basis data terintegrasi klaim biaya perawatan pasien korban bencana di RSUP Dr. Sardjito. Metodologi yang digunakan untuk pengembangan sistem yaitu Sistem Development Life Cycle (SDLC) dengan pendekatan prototype. Pengumpulan data primer dengan cara wawancara mendalam (indepth interview). Data sekunder dilakukan dengan
mempelajari berkas serta telaah dokumen. Keluaran informasi yang dapat dihasilkan dari prototype antara lain informasi yang dapat digunakan untuk pelunasan biaya perawatan pasien korban bencana secara realtime.

The observations results in the current implementation, the filing of claims for the care cost of disaster victim’s patient are still using paper media. It has not integrated between the four units involved in the claims process, in addition to the geographic location of the four units apart, causing difficulty of monitoring the development of the filing a claim process. Operating budget for disaster management available in the Ministry of Health, used for general health crisis funds needed accurate, timely and realtime claims data of disaster victims.
The research aims to develop information systems and databases integrated with care costs claims of disaster victims in the Dr. Sardjito's hospital. The methodology used for developing the system is System Development Life Cycle (SDLC) with a prototype approach. Primary data collection is done by doing of in-depth interviews. Secondary data is done by reviewing the file and document. Output information that can be generated from the prototype include information that can be used for repayment of the cost of treatment of patients affected in realtime.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43530
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapti Sri Wuryani
"Unit pelayanan rawat jalan merupakan bagian strategis dari suatu rumah sakit. Penampilan rumah sakit juga mencerminkan citra rumah sakit, sehingga keberhasilan pelayanan yang memenuhi tuntutan pasien sangat menentukan. Beberapa faktor penting yang menentukan adalah kelancaran alur pasien pada pelayanan rawat jalan. Hal ini dapat dicapai dengan memperhatikan penatalaksanaan baik bangunan fisik rawat jalan, maupun tenaga pelaksananya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas dan benar mengenai upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rawat jalan, dengan mengetahui analisa situasi, tatalaksana, serta mengidentifikasi permasalahan akhirnya mengembangkan usulan peningkatan efektifitas alur pasien rawat jalan.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan pemecahan selain dikarenakan tataletak bangunannya, juga karena kapasitas ruang yang tersedia kurang memadai.
Dengan melakukan wawancara pada petugas pelayanan rawat jalan, maka diketahui permasalahan yang ada di masing-masing unit, serta usulan pemecahan masalahnya. Dihubungkan dengan kepustakaan yang ada serta keinginan para pelaksana rawat jalan, maka dikembangkan usulan tataletak bangunan fasilitas rawat jalan dan diharapkan alur pasien yang terjadi menjadi lebih efektif.

Outpatient Department is one of the strategic units in a hospital, because its performance become one indicator of hospital performances and also acts a show window of the hospital. Several factors affecting Outpatient Department's effectiveness i.e. flow of outpatient services, design of outpatient facilities, and knowledge and skill of their personnel's.
The objective of this study is to develop a framework to improve the outpatient department services in Sumedang General Hospital. To achieve this objective, the researcher did three activities, i.e. mapping the design of outpatient facilities, charting the flow of outpatient services from the time of patient's arrival to their departure in all clinics; and finally interviewing personals at the outpatient department. Design of this study is a case study in one hospital utilizing a problem solving approach activities.
Result of the situational analysis showed that the design of outpatient facilities in Sumedang Hospital had an impact on the effectiveness of patent services. Using a hypothetical flow of services from patient from intemaland surgery units, the study shown a crisscrossing pattern and the accumulation of crowd In the waiting area. Interview of the outpatient personnel's shown that many problems had not been treated properly in the past, and several solutions was proposed by the outpatient personnel's.
A new design of the outpatient facilities is proposed to reduce the crowding of patients in the waiting area, and improved the effectiveness of patent services in the outpatient department.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dion Zein Nuridzin
"Latar belakang: Indonesia termasuk negara dengan jumlah kejadian bencana yang banyak dan jumlahnya cenderung mengalami peningkatan. Namun sistem yang ada saat ini belum merespon kebutuhan korban bencana terutama pada kondisi pascabencana dimana jaringan seringkali tidak berfungsi.
Tujuan: Mengembangkan prototipe sistem informasi kebencanaan yang dapat digunakan dalam peningkatan respon yang cepat dan tepat saat terjadi bencana, mulai dari prediksi korban, pendataan, pemetaan masalah, dan penentuan wilayah prioritas sesuai dengan kebutuhan di lokasi terdampak bencana.
Metode: Analisis kebutuhan sistem melalui literature review dan wawancara mendalam kepada sembilan informan, dilanjutkan dengan perancangan prototipe sistem informasi kebencanaan, pengumpulan data fasilitas berbasis online, dan perancangan dashboard sistem informasi kebencanaan.
Hasil: Prototipe sistem informasi kebencanaan telah dibuat meliputi pengumpulan data yang sesuai untuk kejadian bencana (dapat digunakan secara offline), terintegrasi dengan surveilans demografi dan kesehatan (SDK) dan data prabencana, beserta dashboard Sistem Informasi Kebencanaan yang user friendly dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG). Kesimpulan: Peluang pengembangan sistem informasi kebencanaan sangat memungkinkan untuk dilakukan (feasible) dengan integrasi data SDK dan data prabencana (meliputi kontak dan koordinat untuk fasilitas kesehatan, ambulans umum, perkiraan tempat untuk pengungsian, fasilitas air bersih, MCK). Prototipe ini sesuai dengan kondisi bencana, membuat proses pencatatan dapat lebih cepat, efektif dan dapat menampilkan dashboard interaktif berbasis SIG untuk prediksi korban berdasarkan kelompok rentan, kebutuhan bantuan logistik, perencanaan tempat pengungsian dan fasilitas yang tersedia, serta untuk koordinasi dengan fasilitas kesehatan, dan pembagian sumber daya maupun relawan sesuai hasil pemetaan prioritas wilayah.

Background: Indonesia is a country with a large number of disaster events and the number tends to increase. However, the current system has not responded to the needs of disaster victims, especially in post-disaster conditions where the network often does not function.
Objective: Develop a prototype of a disaster information system that can be used to improve a fast and accurate response when a disaster occurs, starting from disaster victims prediction, data collection, problem mapping, and determining priority areas according to needs in disaster-affected locations.
Method: Analysis of system requirements through literature review and in-depth interviews with nine informants, followed by the design of a disaster information system prototype, online-based facility data collection and the design of a disaster information system dashboard.
Results: A prototype of a disaster information system has been created which includes data collection suitable for disaster events (can be used offline), integrated with demographic and health surveillance (DHS) and pre-disaster data, along with a user-friendly disaster information system dashboard by utilizing the geographic information system (GIS).
Conclusion: Opportunities to develop a disaster information system are very possible with the integration of DHS data and pre-disaster data (including contacts and coordinates for health facilities, public ambulances, estimated places for evacuation, clean water facilities, toilets). This prototype is in accordance with disaster conditions, making the recording process faster, more effective and able to display a GIS-based interactive dashboard for prediction of victims based on vulnerable groups, logistical assistance needs, planning for evacuation places and available facilities, and for coordination with health facilities, and distribution resources and volunteers according to the results of regional priority mapping.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>