Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146140 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emilia Abby
"Penelitian ini membahas tentang analisa positioning KidZania Jakarta dengan studi kasus pada program TeenZania, sebuah program yang dibuat sebagai strategi marketing untuk menghadapi situasi pandemi COVID-19. Namun, program ini tidak sesuai dengan positioning KidZania sebagai themepark untuk anak usia 2-16 tahun dengan konsep edukasi. Pada penelitian ini, peneliti menganalisa strategi komunikasi pemasaran KidZania menggunakan konsep dari Kotler (2020) dan positioning KidZania sebagai themepark dengan konsep edukasi untuk anak usia 2-16 tahun menggunakan konsep positioning Kotler & Armstrong (2021). Penelitian ini menggunakan paradigma post positivistic dengan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan narasumber, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa KidZania mengkomunikasikan positioning sebagai themepark dengan konsep edukasi untuk anak usia 2–16 tahun, dan walaupun KidZania membuat program TeenZania untuk remaja hingga dewasa yang merupakan suatu program yang berhasil, namun KidZania masih mempertahankan positioning nya dengan melakukan strategi komunikasi pemasaran lainnya agar KidZania masih erat dengan anak-anak di benak target market nya.

This research discusses the analysis of KidZania Jakarta's positioning with a case study on the TeenZania program, a program created as a marketing strategy to deal with the COVID-19 pandemic situation. However, this program is not in accordance with KidZania's position as a theme park for children aged 2-16 years with an educational concept. In this study, researchers analyzed KidZania's marketing communication strategy using the concept from Kotler (2020) and positioning KidZania as a theme park with an educational concept for children aged 2-16 years using the positioning concept of Kotler & Armstrong (2021). This study uses a post-positivistic paradigm with qualitative research methods. Data collection techniques were carried out by in-depth interviews with sources, observation, and documentation. The results showed that KidZania communicated positioning as a theme park with an educational concept for children aged 2–16 years, and even though KidZania made the TeenZania program for teenagers to adults which was a successful program, KidZania still maintained its positioning by implementing other marketing communication strategies so that KidZania still closely with children in the minds of its target market."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
N. Putranti
"Strategi positionning iklan merupakan salah satu cara
dalam menarik perbatian masyarakat akan suatu iklan dari
produk atau jasa yang di tawarkan be:cupaya
memberi makna dari suatu produ'k · kepada masyarakat.,
lebib mudatJ mengingat produk yang diiklankan. St>rategi
demikian d i tuangkan dala.m aspek. kreatif iklan, yang meliputi
v:isutd.iscisi, copy, ·ta:l::-a warna, dan ta·ta letak disal.n iklan.
Sa.le.b satu produk yang . iklannya menempuh :J trat.egi
I? O:':.dl.io1i .ing adalab . Cokla·t Wafer 'rop. Produk ini diposj_sikan
sebe.gai jajanan para remaja. Dalam iklannya menggunakan"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S4052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Nurul Hayati
"ABSTRAK
Indonesia ada pasar yang potensial untuk bisnis Teh Kemasan Botol, terlihat dan
semakin semaraknya pemain dalam industri ini, baik murni rasa teh seperti Teh Botol
Sosro dan Tekita, maupun teh dengan rasa dan aroma tambahan seperti Fruit dan Hi-C.
Dalam penelitian ini menghasilkan temuan-temuan berdasarkan data kuesioner dibantu
dengan data primer sebagai penuntun.
Peneltian analisa positioning produk teh kemasan botol dimata konsumen di
Jakarta, peneliti melakukan jugdementaI sampling untuk mendapatkan sample pada
tempat-tempat yang telah ditentukan agar mencakup target market minuman ini yang
hampir menyeluruh. Ternyata data responden yang didapat dari segi gender mempunyai
jumlah yang seimbang, berarti baik pria maupun wanita mempunyai kebiasaan untuk
meminum TKB, namun dari segi usia mayoritas berusia 20-30 tahun yang merupakan
usia yang sangat produktif, dimana pengeluaran dominan sebesar kurang dari Rp.
500.000, yang memang responden dari penelitian ini adalah sebagian dari kalangan
pelajar dan mahasiswa.
Untuk mendapatkan faktor-faktor yang berpengaruh terbadap konsumen untuk
mengkonsumsi teh kemasan botol, penelitian ini membandingkan 4 merek teh kemasan
botol yang telah beredar di Jakarta, yaitu Teh botol Sosro, Tekita, Hi-C dan Fruit tea.
Dari ke 4 merek tersebut Sosro merupakan pioner dari jenis produk ini, jadi
sepantanyalah kalau Sosro sebagai merek Top of mind dibenak konsumen, tapi TOM
ini belum tentu menunjukan merek yang dikonsumsi. Kemapan Teh botol Sosro ini
ternyata dikarenakan oleh adanya atribut yang diingat dan alasan responden mayoritas
menjawab ingat akan keunikan rasanya yang berbeda dengan merek lain, mereknya yang
mudah diingat dan sudah bertahan lama dan terakhir adalah kemudahan didapat.
sedanglcan merek unaided awareness menunjukan Tekita sebagai merek kedua setelah
Sosro.
Hasil analisa menggambarkan perilaku konsumen dalam mengkonsumsi teh
kemasan botol terbanyak adalah berkisar antara 3 hingga 4 botol. Pertama kali
mengetahul produk teh yang dikonsumsi saat ini mayoritas diketahui melalui TV, begitu
pula, dengan promosi produk yang paling sering dilihat dan diingat oleh responden
adalah ikian yang ditayangkan melalui TV, hal ini berlaku untuk merek Sosro, Tekita dan
Fruit tea, sedang promosi Hi-C jarang ditemui oleh responden karena kurang gencarnya
promosi yang dilakukan, merck Hi-C ini mengiklankan produknya melalui warung/toko
yang menjual Coca cola dengan box pendinginnya.
Produk teh kemasan botol ini bukanlah produk dengan loyalitas yang tinggi,
mungkin diakibatkan atribut produk yang tidak terlalu jauh berbeda, jadi tingkat
perpindahannya tinggi, seperti perilaku konsumen dalam membeli teh kemasan botol,
ternyata teh yang biasa dibeli tidak ada, ada beberapa alternatif yang dilakukan tapi
mayoritas mereka akan membeli teh kemasan botol lain sedangkan konsumen yang loyal
hanya 33% untuk tidak jadi membeli dan 8.7% untuk mencari ketempat lain. Karena
Dominan konsumen meminum teh botol sosro sebagai pilihan pertama maka Tekita
terhitung sebagai pilihan kedua untuk sesama teh kemasan botol. Sedangkan pilihan
kedua untuk selain teh kemasan botol adalah Coca-cola dan air mineral.
Dari seluruh konsumen (150 orang) yang menjadi responden menyatakan kalau
mereka sudah pernah mengkonsumsi Sosro dan Tekita, sedangkan Hi-C 79 orang dan Fruit tea
104 orang. Alasan mereka untuk mengkonsumsi , masing-masing mempunyai alasan
yaitu, Sosro karena rasanya pas dan sangat mudah untuk didapat, Tekita karena
Volumenya yang lebih besar 330ml (sedangkan Sosro hanya 220ml), Fruit tea karena
rasanya enak dengan rasa tambahannya (jeruk, lemon, apel) sedangkan Hi-C dikonsumsi
konsumen disebabkan karena tidak adanya pilihan lain pada saat mereka ingin membeli.
Dari 8 faktor maka yang dianggap paling penting oleh responden adalah Rasa
dan kemudahan didapat sebagian besar menganggap atribut tersebut sangat penting,
didukung oleb bukti mean dan atribut tersebut.
Merek teh botol Sosro adalab merek yang sudah sangat terkenal, karena sudah
lama bermain dalam industri ini. Sehingga sebagai pioner tentunya merupakan
keunggulan bersaingnya. Persepsi konsumen terhadap merek ini, mempunyai kualitas
produk yang baik dan rasanya yang unik dan pas di lidah masyarakat Jakarta, image
harga teh botol cenderung ke murah yang mayoritas responden mempunyai price
awarenessnya Rp. 1000. sedangkan saluran distribusinya telah terkordinir dengan baik
sehingga konsumen dapat menemukan teh botol Sosro ini sampai ke plosok-plosok,
warung-warung kecil dengan kotak pendinginnya yang khas berwarna oranye
"
2001
T2905
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thabita Putri Chrysti Pitoi
"Pandemi COVID-19 membawa perubahan kebiasaan masyarakat Indonesia, termasuk dalam hobi-hobi yang mereka lakukan. Hobi yang bisa dilakukan di dalam rumah menjadi pilihan untuk menghilangkan rasa penat dan mengisi waktu luang, salah satu hobi tersebut adalah memelihara tanaman hias. Saat ini pandemi sudah berangsur selesai namun tanaman hias masih memiliki peminat. Hiskia Flora hadir untuk menyediakan tanaman hias bagi para hobbyist yang ingin mempercantik lingkungan rumah dan mengisi waktu luang. Karya Akhir ini menjelaskan tentang strategi brand positioning dan content marketing media sosial Instagram yang bisa dilakukan Hiskia Flora untuk menjangkau dan menjadi mitra bagi audiensnya dalam memilih, membeli dan memelihara tanaman hias.

The COVID-19 pandemic brought changes to the habits in Indonesian society, including the hobbies they did. Hobbies that could be done at home were selected as a choice to relieve stress and spend their free time. One of those hobbies is taking care of decorative plants. Even though the pandemic is gradually stopping, people still want to have decorative plants to decorate their house and spend their free time. This final work explains the brand positioning and Instagram content marketing strategy that Hiskia Flora could apply to be their audience’s companion on choosing, buying and maintaining their decorative plants."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Filza Alifah Hasny
"Penelitian ini menganalisa strategi komunikasi positioning layanan jasa kebersihan yaitu Panggilaja.com berdasarkan persepsi konsumen di wilayah Jakarta. Panggilaja.com memanfaatkan teknologi informasi sebagai media untuk menjalankan strategi komunikasi pemasaran dengan positioning. Terdapat komponen positioning yang di terapkan oleh Panggilaja.com sebagai bentuk strategi komunikasinya seperti fitur produk, kualitas produk, harga produk, merek produk, kompetitor dan juga aplikasi. Tujuan dari strategi komunikasi tersebut untuk memberikan citra terhadap konsumen yang pada akhirnya mempengaruhi konsumen terhadap presepsi Panggilaja.com. dengan itu peneliti juga menggunakan teori Technology Acceptance Model sebagai alat untuk menganalisa presepsi konsumen terhadap Panggilaja.com. menggunakan metode analisa kualitatif hasil penelitian ini ditemukan menggunakan data wawancara terhadap konsumen Panggilaja.com di wilayah Jakarta bahwa penerapan strategi positioning berhasil di terapkan dan membantu dari aspek kemudahan dan kegunaan berdasarkan persepsi konsumen yang di analisa melalui Technology Acceptance Model.

This study analyzes the positioning communication strategy for cleaning services, namely Callaja.com, based on consumer perceptions in the Jakarta area. Panggilaja.com utilizes information technology as a medium for carrying out a marketing communication strategy with positioning. There are positioning components implemented by Panggilaja.com as a form of communication strategy such as product features, product quality, product prices, product brands, competitors and applications. The purpose of this communication strategy is to provide an image to consumers which ultimately influences consumer perceptions of Panggilaja.com. With that, researchers also use the theory of Technology Acceptance Model as a tool to analyze consumer perceptions of Panggilaja.com. Using a qualitative analysis method, the results of this study were obtained using interview data with Panggilaja.com consumers in the Jakarta area, that the positioning strategy was successfully implemented and helped from the convenience and usability aspects based on consumer perceptions which were analyzed through the Technology Acceptance Model."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenny Purnawan
"Peranan komunikasi dalam pembangunan telah mendapat
perhatian yang serius dari berbagai pihak yang terlibat di
dalam pembangunan sektor sekitar tahun 60-an. · Salah satu
strategi komunikasi pembangunan yang berke bang sejak tahun
70-an adalah strategi pemasaran sosial (social marketing).
Pemasaran sos ial merupakan s u_atu strategi yang
mempergunakan prinsip-p rinsip pemasaran yang d ikenal
sebagai 4P (product~ price~ place~ promotion), untuk
memperoleh manfaat sosial. Sebagaimana diketRhui, ilmu
pemasaran biasanya digunakan untuk memasarkan produk-produk
komersial. Namun kini, prinsip pemasaran juga dilirik untuk
memasarkan produk dan gagasan sosial"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S4051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arvin Mahardika Maulana
"Strategi pemasaran melalui media iklan terus berkembang seiring dengan adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Iklan dinilai akan semakin efektif dan menguntungkan ketika menggunakan pendekatan psikologis, salah satunya melalui pendekatan keyakinan agama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pesan iklan dan tingkat religiositas seseorang memiliki pengaruh terhadap cara konsumen dalam menyikapi sebuah iklan, sehingga akan memengaruhi minat pembelian produk yang diiklankan. Dengan menggunakan metode eksperimen, sumber data primer diolah dengan teknik analisis SEM menggunakan aplikasi SmartPLS dan Stata. Sebanyak 250 Warga Negara Indonesia menjadi responden dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pesan iklan dan tingkat religiositas berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen yang kemudian juga berpengaruh pada minat pembelian. Pada tingkat religius yang sama, responden akan menunjukkan sikap dan minat pembelian yang lebih tinggi pada produk yang diiklankan dengan pesan religius. Variabel sikap konsumen juga ditemukan memiliki pengaruh mediasi secara penuh. Dengan hasil penelitian tersebut, penelitian ini dapat menjadi referensi bagi pelaku usaha dalam mengembangkan metode iklan yang efektif.

Marketing strategies through advertising media continue to develop along with advances in technology and science. Advertising is considered to be more effective and profitable when using a psychological approach, one of which is through the approach of religious beliefs. This study was conducted to determine whether the advertising message and the level of religiosity have an influence on the way consumers respond to an advertisement, so that it will affect their interest in buying the advertised product. By using the experimental method, the primary data source is processed with SEM analysis techniques using SmartPLS and Stata applications. A total of 250 Indonesian became respondents in this study. The results of this study indicate that advertising messages and the level of religiosity have a significant effect on consumer attitudes which then also affect purchase intention. At the same religious level, respondents will show higher attitudes and purchase intention in products advertised with religious messages. The consumer attitude variable was also found to have a fully mediating effect. With the results of these studies, this research can be a reference for business actors in developing effective advertising methods."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Safanta
"Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi TI di Indonesia mempengaruhi tren atas pembentukan startup berbasis TI. Salah satu contohnya adalah PT. Mitra Digital Laboratorindo dengan produknya yang bernama Pesanlab. Pesanlab merupakan sebuah platform penyalur jasa pemeriksaan kesehatan diagnostik antara laboratorium dengan konsumen. Proses bisnis yang dimiliki oleh Pesanlab begitu unik, sehingga memerlukan strategi-strategi yang dapat membantu dalam memenuhi target yang telah ditentukan. Kerangka kerja yang digunakan adalah RACE Planning yang merupakan adopsi dari SOSTAC . Secara keseluruhan perumusan strateginya memang mengikuti tahapan SOSTAC , hanya saja di dalam pemilihan strateginya tidak menggunakan teori-teori yang baku. Strategi-strategi diadopsi dari e-commerce di Indonesia. Penelitian ini menghasilkan 3 target, 9 strategi dan 32 taktik sesuai dengan analisis situasi yang dilakukan dengan wawancara kepada top management PT. Mitra Digital Laboratorindo.

The rapid development of Information Technology IT in Indonesia influences the trend towards the establishment of IT based startup. One of example is PT. Mitra Digital Laboratorindo with its product called Pesanlab. Pesanlab is a healthcare diagnostic platform connecting laboratories to consumers. Its business processes are so unique that they require strategies that can assist in accomplished predetermined targets. The framework which being used is RACE Planning which is an adoption of SOSTAC . Overall the formulation of the strategy does follow the SOSTAC stages, but in the making of strategy does not use standard theories. Strategies adopted from various e commerce in Indonesia. This research produces 3 targets, 9 strategies and 32 tactics according to the situation analysis conducted by interview to top management of PT. Mitra Digital Laboratorindo."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tina Fauzi Putri Tewali
"Pada tahun 2015, PT. Phapros, Tbk memulai langkahnya memasuki lini bisnis baru yaitu Alat Kesehatan yang dimulai dengan produk Implant Arthroplasty. Hal ini dipicu oleh adanya program kemandirian kesehatan serta tingginya potensi demand dari kalangan masyarakat lansia yang merupakan salah satu target pasar produk ini. Meskipun memiliki peluang yang cukup besar, perusahaan perlu merencanakan working capital management untuk mengatur siklus operasi dan kas dari produk serta menentukan apakah perusahaan memerlukan sumber dana eksternal atau tidak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metodologi studi kasus. Objek dari penelitian ini adalah PT. Phapros, Tbk khususnya pada bidang keuangan, marketing, dan pengembangan bisnis. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan menggunakan strategu low-cost provider dalam pemasarannya dan perusahaan juga membutuhkan dana eksternal sebesar Rp 4.6 miliar dalam satu tahun untuk mendanai kegiatan operasinya yang menyebabkan adanya biaya bunga sehingga meningkatkan target BEP dari 121 unit menjadi 179 unit.

At the year of 2015. PT. Phapros, Tbk starts its path to enter a new business line which is medical device started from Implant Arthroplasty. The independence of medical devices program and high demand potential from elder citizen becomes the trigger of this idea. However, the company needs to have a good working capital management to maintain the operating and cash cycle of the product as well as identify whether the company needs external short-term financing source or not. This research is a qualitative research using study case methodology. The object of this research is PT. Phapros, Tbk particularly in finance, marketing, and business development. The result of this research shows that the company using low-cost provider strategy and also needs external financing of Rp. 4.6 billion a year to finance the day-to-day operating activities which cause the appearance of interest expense so that the BEP target is increasing from 121 units to 179 units."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasywa Syakira Nurrurrahmah
"Penggunaan transmedia storytelling, melalui media sosial, dianggap sebagai salah satu strategi yang efektif untuk menyampaikan pesan kepada audiens. Penelitian ini akan menganalisa penerapan konsep tersebut dalam kampanye pemasaran musim pertama serial Bridgerton oleh Netflix dan Shondaland. Dengan menerapkan tujuh prinsip transmedia storytelling milik Jenkin, tulisan ini akan berfokus pada analisis konten dan bentuk promosi lainnya yang diunggah melalui Instagram (@bridgertonnetflix), Tiktok (@Netflix), dan Youtube (@stillwatchingnetlix dan @Netflix). Konten pemasaran Bridgerton dalam media tersebut dikaji dengan menggunakan pendekatan kualitatif serta metode content analysis. Penelitian ini menemukan bahwa, meskipun tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di seluruh platform media sosial yang tersedia, strategi konten pemasaran musim pertama Bridgerton telah berhasil menerapkan ketujuh prinsip tersebut.

The use of transmedia storytelling, mainly through social media, is considered as one of the effective strategies to deliver messages to the audience. This study will analyze the application of the particular concept in the marketing campaign of the first season of the Bridgerton series by Netflix and Shondaland. Applying Jenkin’s seven principles of transmedia storytelling, the article focuses on analyzing the contents and other forms of promotion uploaded through Instagram (@bridgertonnetflix), TikTok (@Netflix), and Youtube (@stillwatchingnetlix and @Netflix). Bridgerton's marketing content in those media were examined using a qualitative approach with a content analysis method. The study found that, despite the various levels of engagement across the available social media platforms, Bridgerton's season one marketing content strategy has successfully implemented all seven principles."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>