Ditemukan 135334 dokumen yang sesuai dengan query
Siti Maimunah
"Mahasiswa tingkat akhir sarjana menghadapi permasalahan-permasalahan akademik yang lebih sulit dari tingkat sebelumnya sehingga memerlukan resiliensi akademik. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa religiusitas Islam dapat meningkatkan resiliensi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar peran religiusitas Islam, beserta masing-masing dimensinya terhadap resiliensi akademik pada mahasiswa muslim berwarganegara Indonesia yang berada di tingkat akhir studi. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan hasil uji ( R2=.234, F(1,102)=31.245, p=.000) yang menunjukkan bahwa religiusitas Islam memiliki peran yang signifikan terhadap resiliensi akademik. Penelitian ini juga membuktikan dimensi Islamic worldview dan religious personality juga memiliki peran yang signifikan terhadap resiliensi akademik. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif untuk membantu mahasiswa tingkat akhir menghadapi permasalahan akademik yang dialami.
Undergraduate final year students face academic problems that are more difficult than the previous level and thus require academic resilience. The previous study finds that Islamic religiosity can enhance academic resilience. This research aims to examine the role of Islamic religiosity, along with its dimensions, to academic resilience of Indonesian Muslim students who are in their final year of study. This study employs the simple linear regression analysis with test results ( R2=.234, F(1,102)=31.245, p=.000) which show that Islamic religiosity has a significant role in academic resilience. This study also proves that both the Islamic worldview and religious personality dimensions also have a significant role in academic resilience. The results of this study are expected to be an alternative to help final-year students deal with academic problems they experience."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yasmin Syifa Syauqiyah
"Beragam kesulitan dan tuntutan akademik dapat terjadi pada mahasiswa ketika memasuki perguruan tinggi. Mereka dituntut untuk mampu beradaptasi dalam menghadapi tantangan dan kegagalan selama menjalani studi hingga tamat. Hal itulah yang membuat mahasiswa tidak lepas dari berbagai hal yang menimbulkan rasa stres dan kurang menerima diri sehingga bisa berdampak pada psychological wellbeing mereka. Beberapa penelitian terdahulu telah menemukan bahwa psychological wellbeing dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah resiliensi akademik. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peran resiliensi akademik terhadap psychological wellbeing pada mahasiswa. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan teknik analisis statistik regresi linear sederhana. Alat ukur yang digunakan adalah Ryff’s Psychological Wellbeing Scale dan Academic Resilience Scale-30. Partisipan penelitian ini melibatkan 238 mahasiswa (Perempuan = 73.9%; mean usia = 21.44; SD = 0.823). Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi akademik memiliki peran yang signifikan dan positif terhadap psychological wellbeing mahasiswa sebesar 33.7%. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana resiliensi akademik berperan penting terhadap psychological wellbeing mahasiswa.
The academic difficulties and demands can be faced by students when they pursue higher education. They are required to be adaptable in facing challenges and failures along their studies until they successfully graduate. This situation causes these college students to experience various issues that lead to stress and low self-esteem, which can impact their psychological wellbeing. Previous studies have found that psychological wellbeing is influenced by various factors, one of which is academic resilience. Therefore, the aim of this study is to examine the role of academic resilience in the psychological wellbeing of students. This research is a quantitative study using simple linear regression analysis techniques. The measurement tools used are the Academic Resilience Scale-30 and Ryff’s Scale of Psychological Wellbeing. The participants of this study involved 238 college students (Female = 73.9%; mean age = 21.44; SD = 0.823). The results of the study indicate that academic resilience has a significant and positive role in the psychological wellbeing of these students, accounting for 33.7%. The research results are expected to provide a deeper understanding of how academic resilience contributes to psychological wellbeing among college students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tia Septiana
"
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh religiusitas orang tua terhadap investasi pendidikan anak di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data Indoneian Family Life Survey IFLS tahun 2014 dengan menggunakan metode analisis regresi Ordinary Least Square OLS. Hasil analisis menunjukkan bahwa religiusitas orang tua tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi pendidikan. Penelitian ini juga menggunakan karakteristik anak-anak, usia tua dan kondisi sosial ekonomi, di mana karakteristik anak-anak seperti jumlah anak sekolah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap investasi pendidikan, serta pendidikan orang tua, usia orangtua, pengeluaran per kapita dan daerah tempat tinggal juga memiliki pengaruh positif terhadap pengeluaran rumah tangga untuk pendidikan.
ABSTRACTThis study aims to analyze the influence of parentalreligiosity on education investment of children in Indonesia. This study uses data Indoneian Family Life Survey IFLS in 2014. The method in this study using Ordinary Least Square OLS regression analysis. The results of the analysis show that parents 39 religiosity has no significant effect on education investment. The study also used the characteristics of children, old age and socioeconomic conditions, where the characteristics of children such as the number of schoolchildren had a significant effect on educational investment, as well as parental education, parental age, per capita expenditure and the area of residence a positive influence on education spending. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ita Mariza
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
D1528
UI - Disertasi Open Universitas Indonesia Library
Kintan Latifaningrum
"Emotional Maltreatment diprediksi sebagai bentuk maltreatment yang paling sering terjadi, namun kasusnya sering kali diacuhkan terutama pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan emotional maltreatment pada dewasa muda selama masa perkuliahan, serta hubungannya dengan resiliensi akademik. Partisipan merupakan 177 mahasiswa di Indonesia (83.61% wanita, Mumur = 20.93, SD = 1.36; Msemester = 6.27, SD = 1.36) yang memiliki interaksi emosional dengan salah satu atau kedua orang tua kandung. Emotional maltreatment diukur menggunakan Childhood Trauma Questionare-Short Form (CTQ-SF), resiliensi akademik diukur menggunakan Academic Resilience Scale-Indonesia (ARS-I). Melalui analisa korelasi Pearson’s, ditemukan bahwa emotional maltreatment memiliki hubungan secara signifikan (r(177) = -0.257, p<.001, one-tailed) terhadap resiliensi akademik dan emotional neglect mempengaruhi resiliensi akademik lebih kuat dibandingkan emotional abuse. Bukti empiris ini membuktikan bahwa dewasa muda masih mengalami emotional maltreatment dari orang tua kandung dan mempengaruhi kualitas resiliensi akademik.
Emotional maltreatment has been predicted as the most common maltreatment to occur, however the cases seldom neglected, especially in college students. This study aimed to detect the existence of emotional maltreatment among young adults during college, also it’s relationship with academic resilience. Participants are 177 college students in Indonesia (83.61% women, Mage = 20.93, SD = 1.36; Mterm = 6.27, SD = 1.36 ) that have emotional interaction experiences with birth parents. Emotional maltreatment was measured with Childhood Trauma Questionnaire-Short Form (CTQ-SF), academic resilience was measured with Academic Resilience Scale-Indonesia (ARS-I). With Pearson’s correlation analysis, it is found that emotional maltreatment have a significant relationship (r(177) = -0.257, p<.001, one-tailed) with academic resilience; furthermore, emotional neglect effected academic resilience stronger than emotional abuse. This empirical finding prove that young adults still experience emotional maltreatment from birth parents and it’s effecting their quality of academic resilience."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Cut Annisa Meidina
"Motivasi belajar menjadi hal riskan bagi mahasiswa tingkat akhir yang memiliki banyak tuntutan dan tekanan untuk menyelesaikan masa perkuliahan dengan baik dan lulus menjadi seorang sarjana. Keseimbangan dalam motivasi belajar juga melibatkan kondisi kesejahteraan individu sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kesejahteraan spiritual dengan motivasi belajar pada mahasiswa tingkat akhir. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional pada 95 responden mahasiswa tingkat akhir di Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia dengan teknik consecutive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Spiritual Well-Being Scale untuk mengukur kondisi kesejahteraan spiritual dan Motivated Strategies for Learning Questionnaire untuk mengukur motivasi belajar.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 51,6 mahasiswa memiliki tingkat kesejahteraan spiritual rendah dan 50,5 memiliki tingkat motivasi belajar yang tinggi. Namun hasil uji statistik Chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan p = 0,605 > 0,05 antara kesejahteraan spiritual dengan motivasi belajar dan nilai OR dalam penelitian ini sebesar 1,346 yang memiliki arti bahwa mahasiswa dengan kesejahteraan spiritual tinggi mempunyai peluang 1,3 kali untuk memiliki motivasi belajar tinggi dibandingkan mahasiswa yang kesejahteraan spiritualnya rendah. Penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi bagi institusi pendidikan agar lebih mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai spiritual dalam konteks pembelajaran bagi mahasiswa.
Learning motivation become a risk case for final year college students who have many demands and pressures to finish their college lifes and become scholars. Balance in learning motivation will involve one rsquo s spiritual well being as one of human basic needs. This study aim to identify the relationship of spiritual well being and learning motivation in final year students. The design used in this study is the cross sectional with 95 respondents of final year students in Health Sciences Cluster Universitas Indonesia, which uses consecutive sampling technique. The instruments used in this study are Spiritual Well Being Scale to measure the spiritual well being level and Motivated Strategies for Learning Questionnaire to measure the learning motivation. This study shows 51,6 respondents have low spiritual well being level and 50,5 respondents have high learning motivation level. However the result with Chi square test shows that there is no significant relationship p 0,605 0,05 between spiritual well being and learning motivation and OR value 1,346 which means students with high spiritual well being level have a chance 1,3 to have high learning motivation level than other students with low spiritual well being level. This study can be a recommendation for the institution of education in order to develop and engraft the spiritual in learning context for students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sally Novena Tantowi
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana peran penyesuaian diri dan kecemasan memengaruhi prestasi akademik mahasiswa angkatan 2023, melihat banyaknya tantangan yang harus dihadapi mahasiswa tahun pertama pada masa transisi ke perguruan tinggi. Metode penelitian dilakukan secara kuantitatif dan instrumen penelitian yang digunakan adalah
College Adjustment Questionnaire (CAQ),
Hopkins Symptom Checklist-25 (HSCL-25), dan prestasi akademik diukur berdasarkan Indeks Prestasi Semester (IPS). Hasil penelitian menggunakan analisis regresi pada 114 mahasiswa menunjukkan bahwa secara bersama-sama tidak terdapat peran penyesuaian diri dan kecemasan yang signifikan terhadap prestasi akademik mahasiswa. Ketika dilakukan analisis regresi parsial, ditemukan hanya penyesuaian diri yang secara signifikan dapat memprediksi prestasi akademik mahasiswa. Saran untuk penelitian selanjutnya, dapat dilakukan pengukuran faktor-faktor lain yang memengaruhi prestasi akademik mahasiswa.
This research aims to examine the roles of self-adjustment and anxiety on the academic achievement among class of 2023 students, considering the numerous challenges faced by first-year students during their transition to college. This research employed a quantitative method, utilizing the College Adjustment Questionnaire (CAQ), Hopkins Symptom Checklist-25 (HSCL-25), and academic achievement measured by the Grade Point Average (GPA). Results from regression analysis on 114 students indicate that, collectively, self-adjustment and anxiety do not significantly influence students' academic performance. However, partial regression analysis reveals that only self-adjustment significantly predicts students' academic performance. It is suggested for future research to measure other factors that may affect students’ academic achievement."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Talitha Qurrotu Ainii
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih mata kuliah pilihan berbasis syariah. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksploratif. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan lulusan S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia jurusan akuntansi, manajemen dan ilmu ekonomi, yang berjumlah 103 responden. Data penelitian ini didapatkan dari kuesioner yang terdiri dari 21 pertanyaan yang dikembangkan dari penelitian terdahulu. Dengan menggunakan SPSS 22 dan metode analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkn bahwa faktor yang mempengaruhi mahasiswa FEB UI memilih mata kuliah pilihan berbasis syariah yaitu peran pengajar, nilai pembelajaran, pengaruh kelompok, ketertarikan dan tujuan di masa depan, serta kesiapan dan kemudahan. Dari kelima faktor tersebut, faktor peran pengajar memiliki pengaruh paling besar, sehingga diharapkan pihak FEUI dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pengajar berbasis syariah.
This study aims to analyze factors that influence students in Faculty of Economics and Business, University of Indonesia in choosing sharia-based selective courses. This study is an exploratory study. Respondents in this study are students and undergraduated students of the Faculty of Economics and Business, University of Indonesia majoring in accounting, management and economics, totaling 103 respondents. Data are obtained from a questionnaire consisting of 21 questions developed from previous studies. Using SPSS 22 and factor analysis method, it was found that the factors influencing students in faculty of economics and business, university of indonesia in selecting sharia-based selective courses are teachers role, learning value, group influence, future interests and goals, and readiness and easiness. Of the five factors, the teachers role has the greatest influence, thus FEB UI is expected to be able to improve the quality and quantity of sharia-based teachers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Pruedence Zuleyka
"Pendidikan tinggi memiliki sistem, tututan akademik, serta cara belajar dan berpikir yang berbeda dengan jenjang pendidikan sebelumnya. Hal ini membuat mahasiswa harus mengembangkan sifat yang sesuai untuk dapat membantu mereka dalam menjalani pendidikan serta memperoleh performa akademik yang baik di perguruan tinggi. Salah satu virtue yang dikatakan dapat membantu mahasiswa untuk berperforma dengan baik adalah intellectual humility. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana arah hubungan antara intellectual humility dan performa akademik pada mahasiswa sarjana di Universitas Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada 80 mahasiswa dari Universitas Indonesia, dengan menggunakan alat ukur Comprehensive Intellectual Humility Scale untuk mengukur intellectual humility dan IPK untuk mengukur performa akademik. Hasil analisis korelasi Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara intellectual humility dan performa akademik mahasiswa (r (80) = 0,189, p<0.05, one tailed) dengan effect size sebesar 0,030, yang mengindikasikan bahwa korelasi antara intellectual humility dan performa akademik tergolong lemah.
Higher education has different systems, academic demands, and ways of learning and thinking from previous levels of education. College students have to develop appropriate viertues to be able to help them to obtain good academic performance. One of the virtues that is said to be able to help students to perform well is intellectual humility. This study aims to see the direction of relationship between intellectual humility and academic performance in undergraduate students of Universitas Indonesia. This research was conducted on 80 students from Universitas Indonesia, using the Comprehensive Intellectual Humility Scale to measure intellectual humility and GPA to measure academic performance. The results of the Pearson correlation analysis showed that there was a significant positive relationship between intellectual humility and student academic performance (r (80) = 0.189, p<0.05, one tailed) with an effect size of 0.030, which indicates that the correlation between intellectual humility and academic performance is relatively weak."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yustika
"Selama pandemi covid-19, siswa kelas 12 SMA merasa lebih stres dan jenuh akibat isolasi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan resiliensi akademik agar siswa dapat menghadapi permasalahan akademik yang ada. Ditemukan bahwa ternyata self-compassion dapat menumbuhkan resiliensi. Penelitian ini ingin melihat bagaimana hubungan antara self-compassion menggunakan alat ukur Self-Compassion Scale versi Bahasa Indonesia dengan resiliensi akademik menggunakan alat ukur Academic Resilience Scale-30. Partisipan merupakan 277 siswa kelas 12 SMA yang sedang melaksanakan pembelajaran daring. Hasil pengujian korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang kuat antara self-compassion dengan resiliensi akademik (rs = 0.52, p < 0.05). Hal ini mengindikasikan bahwa self-compassion dapat membantu siswa untuk lebih resilien dalam menghadapi beban akademik di masa pandemi covid-19. Penelitian selanjutnya dapat mengambil data demografis, seperti apakah ada yang membantu siswa selama belajar dari rumah serta bagaimana tingkat stres siswa agar mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.
During the covid-19 pandemic, the 12th grade senior high school students felt more stressed and tired due to continued isolation. Therefore, academic resilience is needed so that students can face existing academic problems. It was found that self-compassion can foster resilience. This study wants to see the relationship between self-compassion using the Indonesian version of the Self-Compassion Scale measuring instrument and Academic Resilience using the Academic Resilience Scale-30 measuring instrument. Participants are 277 12th grade senior high school students who are implementing online learning. Results show that there is positive correlation between self-compassion and academic resilience (rs= 0.52, p < 0.05). This research gives a new finding of how students could be more academically resilient in facing the academic burden during the covid-19 pandemic. Future studies can take demographic data, such as whether anyone helps students while learning from home and how stressed students are to get a more comprehensive picture."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library