Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94213 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rengganis Lenggogeni Biran
"Masa remaja adalah suatu masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada masa ini banyak terjadi perubahan pada beberapa aspek yang saling berhubungan, baik dalam aspek fisik, kognitif, maupun psikososial (Papalia, Olds & Feldman, 2001). Masa ini merupakan masa yang tergolong kritis dimana individu harus rnulai serius memikirkan masa depannya, termasuk didalamnya masalah karir. Merencanakan dan memilih karir yang sesuai dengan diri adalah suatu hal yang penting, karena karir seseorang akan menentukan berbagai segi kehidupannya (Sukadji, 2000). Pada remaja, perencanaan dan pemilihan karir adalah saatnya mengarahkan diri kepada Suatu tahap baru dalam kehidupan, melihat posisi mereka dalam kehidupan dan menentukan arah yang akan dituju. Suatu bidang pekerjaan biasanya didukung oleh program pendidikan tertentu. Hal ini dimulai dari penentuan jurusan atau program pendidikan (Bahasa, IPS maupun IPA) di sekolah lanjutan (SMU) kemudian diikuti dengan penetapan fakultas maupun jurusan bidang di perguruan tinggi (Sukadji, 2000).
Pada kenyataannya masih banyak remaja yang bingung akan arah karirnya, hal ini terkadang membuat mereka terjebak dalam arus yang penting kuliah atau yang penting jadi sarjana. Fenomena ini pun tampak di berbagai daerah di Indonesia. Melakukan perencanaan dan pemilihan karir memang bukan suatu hal yang mudah, karena hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor-faktor tersebut antara lain adalah: kemampuan, bakat, minat, pengetahuan vokasional, kepribadian, self-efficacy, keluarga, teman sebaya, sekolah. gender serta kemewahan dan gengsi. Mengingat pentingnya perencanaan karir yang tepat sangatlah dibutuhkan olah seorang remaja dan melihat kenyataan yang ada di kalangan remaja saat ini, peneliti merasa perlu diadakan semacam pelatihan yang djadakan bagi para remaja, khususnya para siswa sekolah menengah umum. Melalui pelatihan diharapkan para siswa SMU ini dapat mengembangkan perencanaan karir yang tepat sehingga dapat memberikan kepuasaan pada dirinya yang berdampak pada kualitas pekerjaan yang baik.
Untuk membuat rancamgan suatu program pelatihan perlu didahului dengan analisa kebutuhan. Analisa ini berguna untuk menentukan kebutuhan pelatihan dan jenis pelatihan yang dibutuhkan untuk mengatasi perbedaan yang tampak antara apa yang seharusnya dilakukan/terjadi dengan kenyataan yang muncul (Kroehnert, 1995). Hasil analisa kebutuhan untuk pelatihan ini dilakukan kepada 72 orang siswa dari berbagai SMU melalui teknik kuesioner dan 7 orang siswa juga dari berbagai SMU melalui teknik wawancara.
Hasil yang diperoleh adalah kcbutuhan terbesar yang terkait dengan perencanaan karir adalah perlunya peningkatan self-efficacy. Hal ini disebabkan masih banyaknya siswa yang ragu dapat meraih pendidikan dan pekeljaan yang mereka inginkan. Ketidakyakinan ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: pemahaman diri yang belum cukup, keinginan yang masih berubah-ubah dan takut menghadapi kegagalan yang dapat menyebabkan kekecewaan yang mendalam. Hal-hal ini selanjutnya membuat mereka tidak berani untuk membayangkan dirinya di masa depan, sehingga mereka lebih memilih untuk menjalani aktivitas sehari-harinya saja tanpa ada tujuan yang jelas. Dengan melihat kondisi tersebut, maka perlu disusun suatu program pelatihan perencanaan karir yang dapat membantu meningkatkan self-efficacy para siswa. Pokok bahasan dalam modul pelatihan ini, adalahz (1) Mimpi dan Cita-cita, (2) Pengenalan Diri: kecerdasan/bakat, kepribadian dan minat, (3) Kesuksesan dan (4) Goal Setting. Melalui serangkaian pelatihan ini diharapkan para siswa dapat memperoleh bekal pengetahuan dan keterampilan untuk merencanakan karir yang terbaik baginya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18570
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartini Nara
"Hasil penelitian Post-Kommer dan Perrone (dalam Isaacson, 1996), diketahui bahwa 30 % dari siswa berbakat di sekolah menengah yang menjadi responden penelitian merasa tidak siap dalam membuat keputusan mengenai karir mereka. Menurut Santrock (2003), orang tua dan teman sebaya memiliki pengaruh yang sangat kuat pada pemilihan karir remaja. Suasana yang ada dalam keluarga banyak mempengaruhi perkembangan kepribadian anak, intelektual, konsep diri, dan selanjutnya juga mempengaruhi proses pemilihan karir. Suasana dalam keluarga terkait erat dengan pola asuh yang digunakan orang tua dalam membesarkan anaknya sehari-hari apakah otoriter (Authoritarian), permisif (Permissive) atau otoritatif (Authoritative) (Baumrind dalam Santrock, 2003).
Hal lain yang diduga mempengaruhi pemilihan karir adalah persepsi jender. Perempuan sering distereotipkan kurang kompeten dibandingkan laki-laki, penyatuan stereotip jender ke dalam konsep diri anak memicu anak perempuan ke arah rasa kurang percaya diri dibandingkan dengan anak laki-laki dalam kemampuan intelektual umum mereka. Kurangnya rasa percaya diri dapat menyebabkan anak perempuan memiliki harapan yang rendah untuk berhasil pada kegiatan akademis dan pekerjaan (Santrock, 2002).
Penelitian ini untuk menjawab permasalahan yang timbul dengan menguji 8 hipotesis. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh (otoriter, otoritatif, permisif) dan persepsi jender secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama terhadap pemilihan karir pada siswa akselerasi. Selain itu juga untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi jender antara siswa perempuan dan laki-laki.. Sampel penelitian adalah siswa kelas 2 program akselerasi dari 4 sekolah di Jakarta sebanyak 47 siswa. Analisa data yang digunakan adalah korelasi Pearsons Product Moment, Multiple Regression dengan metode step wise dan t-test.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pola asuh otoriter dan pola asuh permisif dengan pemilihan karir tetapi ada hubungan yang signifikan antara pola asuh otoritatif dengan pemilihan karir. Ditemukan juga ada hubungan yang signifikan antara persepsi jender dengan pemilihan kanr. Sedangkan secara bersama-sama, pola asuh otoriter, otoritatif, permisif dan persepsi jender memberikan sumbangan yang bermakna terhadap pemilihan karir namun hanya pola asuh otoritatif yang memberikan sumbangan sedangkan dua pola asuh yang lain tidak. Temuan yang cukup menarik adalah tidak adanya perbedaan persepsi jender antara siswa perempuan dan laki-laki, hal ini mengindikasikan adanya pergeseran cara pandang kaum muda terhadap peran jender tradisonal.
Saran kepada orang tua agar lebih mengutamakan penggunaan pola asuh otoritatif daripada dua pola asuh yang lain. Berusaha menjadi sahabat dan mendengarkan keinginan anak adalah salah satu cara untuk membantu mengarahkan mereka dalam pemilihan karir. Disarankan kepada guru bimbingan konseling agar lebih proaktif membantu anak akselerasi, mengeksplorasi berbagai informasi karir baik melalui penjelasan langsung maupun melalui media cetak dan elektronik."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18529
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melissa Angelia
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara adaptabilitas karir dan prestasi akademik pada mahasiswa. Pengukuran adaptabilitas karir menggunakan modifikasi dari Career Issues Survey milik Creed, Fallon dan Hood (2008). Untuk pengukuran prestasi akademik menggunakan indeks prestasi yang diraih oleh partisipan. Partisipan berjumlah 158 mahasiswa yang memiliki usia remaja, 18-19 tahun.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara adaptabilitas karir dengan prestasi akademik pada mahasiswa (r = 0.177; p = 0.026, signifikan pada L.o.S 0.05). Artinya, semakin tinggi adaptabilitas karir yang dimiliki seseorang, maka semakin tinggi prestasi akademik yang ia miliki. Berdasarkan hasil tersebut, seseorang perlu diintervensi dalam hal adaptabilitas karir agar ia memiliki kemantapan dalam tugas vokasional sehingga kesadaran akan pentingnya memiliki prestasi akademik akan tertanam sejak dini.

This research was conducted to find the correlation between career adaptability and academic achievement among students. Career adaptability was measured using a modification of Career Issues Survey from Creed, Fallon and Hood (2008). For academic achivement was measured using grade point average (GPA) index reached by the participants. The participants of this research are 158 students who have adolescent ages around 18-19 years old.
The main results of this research show that career adaptability positively correlated significantly with academic achievement (r = 0.177; p = 0.026, significant at L.o.S 0.05). That is, the higher career adaptability of one?s own, the higher having academic achievement. Based on these results, someone needs to intervened in the career adaptability, so they will have a readiness in vocational tasks, so that they will understand the importance of having an academic achievement.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Herwanto
"Konseling karier merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan karier yaitu pemberian bantuan secara tatap muka kepada individu ataukelompok dalam hubungan profesional yang dilakukan oleh konselor (bersertifikat dan memiliki asosiasi) kepada konseli agar dapat menyesuaikan diri, memperbaiki tingkahlaku, membantu pencapaian tujuan, penentuan diri dan mengembangkan potensinya kejalur karier yang realistis.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peran bimbingan dan konseling karier Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Badan Kepegawaian Negara Pusat Jakarta dan bagaimana memberdayakan peran Bimbingan dan Konseling Karier dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling karier Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Badan Kepegawaian Negara Pusat Jakarta.
Pendekatan penelitian ini adalah post-positivis karena berawal dengan menguji teori konseling karier, dengan menggunakan metode pengumpulan data kualitatif yaitu dengan wawancara mendalam (data primer) dan juga studi literatur (data sekunder) serta strategi triangulasi digunakan untuk validitas dan keabsahan data.
Hasil analisis bahwa Unit konseling karier BKN melakukan praktek konseling psikologis dan membantu kepada Pegawai yang mengalami masalah gangguan kejiwaan dan tidak terfokus pada layanan konseling karier sehingga perlu diluruskan persepsi dan batasan konseling karier itu sendiri dengan membangun struktur, arah dan tujuan konseling karier yang jelas kemudian memberdayakan peran Sumber Daya Manusia dalam memaksimalkan unit layanan konseling karier untuk mengatasi hambatan karier pegawai dan dapat memberikan manfaat bagi organisasi.

Career counseling is a series of activities the most basic of career guidance that is providing assistance in person to individuals or groups in a professional relationship conducted by counselor to the counselee in order to adapt, improve behavior, help meet the goals, self-determination and potential to develop realistic career path.
The purpose of this study is to analyze the role of guidance and career counseling for Civil Servants and how to empower the role of Career Guidance and Counseling in providing career guidance and counseling services for Civil Servants in the National Civil Service Agency (NCSA).
This research approach is post-positivist because it starts with career counseling theory testing, using the method of data collection in-depth qualitative interviews and literature as well as the strategy of triangulation is used for validity and validity of the data.
The results of the analysis unit career counseling in the NCSA practice psychological counseling and help to Employees who experience problems psychiatric disorders and not focused on service career counseling so that needs to be clarified perceptions and limitations of career counseling itself by building the structure, direction and purpose career counseling clear then empower the role of Human Resources in maximizing unit career counseling services to overcome barriers to employee career and can provide benefits to the organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45650
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Petra Rumondang Uli Stefani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh dari motivasi pelayan umum, work value, dan perilaku prososial terhadap intensi mahasiswa untuk menjadi pelayan publik, dalam hal ini sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS. Responden penelitian ini adalah 174 mahasiswa perguruan tinggi di Jabodetabek. Penelitian ini diuji menggunakan regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa public service motivation PSM memiliki hubungan yang signifikan dan positif dengan pilihan mahasiswa untuk bekerja sebagai PNS. Dalam hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki tingkat PSM yang tinggi memiliki kecenderungan untuk memilih PNS sebagai tempat bekerja. Sementara itu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa work value tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan pemilihan mahasiswa untuk bekerja sebagai PNS, hanya nilai pekerjaan yang memberikan kontribusi kepada lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi keinginan mahasiswa secara positif. Nilai pekerjaan yang menarik dapat mempengaruhi juga tetapi secara negatif. Prosocial behavior tidak dapat diuji karena skala pengukuran yang direplika tidak reliabel.

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of public service motivation PSM, prosocial behavior, and work value on the choice of undergraduate students to work as public servant or pegawai negeri sipil. There are 174 undergraduate students from both public and private universities in Jabodetabek. This study is tested using binary logistic. The result of the study shows significant and positive relationship between PSM and the student intention. This means students with higher level of PSM will be more likely to choose to work as a public servant. On the other hand, work values do not show any significant relationship with students rsquo intention. Only interesting job shows a significanty negative relationship and job that gives contribution shows significantly positive relationship with students rsquo intention. Prosocial behavior could not be tested due to the unreliable measurement used in the study."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
vivianti Novita
"ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di jurusan Administrasi Niaga program studi
Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Medan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh baik secara sendiri-sendiri maupun
secara simultan variabel independen yaitu budaya, kelas dan status sosial,
pribadi, keluarga, situasi, sumber daya konsumen, keterlibatan dan motivasi,
pengetahuan konsumen, sikap dan kepribadian, nilai dan gaya hidup terhadap
variabel dependen keputusan mahasiswa dalam memilih program studi.
Metode penelitian yang digunakan adalah survei yang bersifat deskriptif
analitis. Teknik analisis data menggunakan korelasi dan regresi. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data
primer diperoleh melalui kuesioner berskala Likert 1-5, sedangkan data sekunder
diperoleh dari hasil laporan Politeknik Negeri Medan.
Hasit penelitian secara regresi ditemukan bahwa seoara simultan budaya,
kelas dan status sosial, pribadi, keluarga, situasi, sumber daya konsumen,
keterlibatan dan motivasi, pengetahuan konsumen, sikap, dan kepribadian, nitai
dan gaya hidup memiliki pengaruh terhadap keputusan mahasiswa memilih
program studi. Analisis secara sendiri-sendiri menunjukkan bahwa yang memiliki
pengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih program studi adalah
kelas dan status sosial, pribadi, sumber daya konsumen, keterlibatan dan
motivasi, pengetahuan konsumen dan sikap. Budaya, keluarga, situasi, dan
kepribadian, nilai dan gaya hidup tidak berpengaruh terhadap keputusan
mahasiswa dalam memilih program studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Medan."
2007
T22891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Rizky Amelia
"Sekolah Menengah Kejuruan berada pada posisi sulit akibat lambat merespon perubahan teknologi. Sementara itu, Teknologi telah mengubah sifat pekerjaan dan mendorong peningkatan permintaan tenaga kerja yang adaptable terhadap perkembangan teknologi di sektor dengan intensitas digital tinggi. Tidak hanya untuk pekerja dengan keterampilan tinggi, tetapi juga pekerja dengan keterampilan rendah-menengah. Berdasarkan teori signaling dan investasi modal manusia, permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan meningkatkan pendidikan dan pelatihan. Menggunakan data Sakernas 2015 dan 2018, dan regresi logistik, penelitian ini memiliki tiga point pembahasan (1) kecenderungan lulusan sekolah menengah untuk bekerja di sektor dengan intensitas digital tinggi (SID tinggi) (2) probabilitas SMK teknik dan teknologi, untuk berkerja di kerah putih SID tinggi, (3) kecenderungan pendidikan tinggi vokasi dalam meningkatkan probabilitas bekerja di pekerjaan kerah putih SID tinggi. Hasil analisis menunjukkan bahwa lulusan SMK teknik dan teknologi memiliki kecenderungan tertinggi untuk bekerja di SID tinggi. Namun bekerja di sektor tersebut tidak dapat diasosiasikan dengan jenis pekerjaan  dan kesejahteraan yang lebih baik (decent job) dibandingkan sektor lain. Hal ini mengacu pada temuan kedua yang menunjukkan lulusan SMK teknik dan Teknologi mempunyai probabilitas yang lebih rendah untuk bekerja sebagai kerah putih di SID tinggi. Maka dari itu, untuk meningkatkan upah dan posisi pekerjaan, dibutuhkan peningkatan pendidikan, karena dalam temuan terakhir pendidikan tinggi vokasi terbukti dapat meningkatkan probabilitas untuk bekerja di pekerjaan kerah putih SID tinggi.

As technology alters the way organizations work, the need for labor adjustment which more adaptable to technological changes has risen in high digital intensive sectors. This change will require not only high skill workers but also medium-low skill workers to update or deepen their existing skill sets. However, vocational graduates face difficulties regarding this situation as their vocational school failed to equip them with advanced technological skills. Based on signaling and human capital investment theory, this problem can be solved by increasing education and training. Using 2015 and 2018 Sakernas data and logit regression, this thesis seeks to answer three points, (1) The likelihood of secondary school graduates to work in high digital intensive sectors (HDI sectors), (2) The probability vocational engineering and technology graduates to work as white-collar in HDI sectors , and (3) The likelihood of vocational higher education increasing probability to works as white-collar in HDI sectors. The result shows that vocational engineering and technology graduates have the highest probability to work in HDI sectors. however, working in a HDI sector cannot be associated with a better type or a more decent job than other sectors. This refers to the second finding that shows graduates of engineering and technology vocational schools have a lower probability of working as a white-collar even working at HDI sectors. According to the last finding, vocational tertiary education has shown to increase the probability of working as white-collar in HDI sectors, therefore a level up in education is needed to increase wages and improve job positions."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T54743
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenty Tut Megasari
"Penelitian ini berisi tentang faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi minat mahasiswa dalam memilih karir di bidang akuntansi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi minat mahasiswa dalam pemilihan karir, baik yang berprofesi sebagai akuntan maupun yang tidak. Analisis dilakukan dengan melakukan penelitian melalui kuesioner yang disebarkan pada responden yang berasal dari tiga universitas yang berbeda. Pertama, faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam memilih karir di bidang akuntansi terdiri atas sembilan faktor. Kedua, faktor yang mempengaruhi mahasiswa tidak memilih karir di bidang akuntansi terdiri atas delapan faktor. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam memilih karir di bidang akuntansi, antara lain salary, independent dan business. Sedangkan faktor yang mempengaruhi mahasiswa tidak memilih karir di bidang akuntansi adalah other fields salary.

This study contains factors that can affect student interest in choosing a career in accounting. The purpose of this study was to determine the factors that can affect student interest in the choice of careers, both work as accountants or not. The analysis was done by conducting research through questionnaires distributed to the respondents came from three different universities. First, the factors that affect student interest in choosing a career in accounting consists of nine factors. Second, the factors that affect students do not choose a career in accounting consists of eight factors. The results of the analysis in this study shows that there are three factors that affect the interest of students in choosing a career in accounting, such as salary, independent and business. While the factors that affect students do not choose a career in accounting is the other field salary.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsha Renzani Hakim
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi mahasiswa untuk memilih akuntan publik sebagai pilihan karier. Analisis dilakukan dengan melakukan penelitian menggunakan kuesioner yang disebar kepada 135 responden yang merupakan mahasiswa tingkat akhir Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia FEB UI . Selain menggunakan kuesioner, metode wawancara terstuktur dilakukan kepada enam orang responden. Dalam penelitian ini, faktor yang dianggap dapat mempengaruhi mahasiswa memilih karier sebagai akuntan publik terdiri atas lima faktor yaitu potensi diri, ketidakcocokan, daya tarik profesi, tekanan pekerjaan, serta sosial dan lingkungan.Penelitian ini menggunakan model regresi logistik.
Hasil regresi menunjukkan bahwa secara serentak seluruh faktor berpengaruh terhadap pemilihan karier sebagai akuntan publik. Namun berdasarkan uji parsial hanya terdapat tiga faktor yang secara signifikan mempengaruhi mahasiswa dalam memilih karier sebagai akuntan publik yaitu daya tarik profesi, tekanan pekerjaan, serta sosial dan lingkungan.Faktor daya tarik profesi dan sosial dan lingkungan secara signifikan berpengaruh positif terhadap pemilihan karier mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik. Sedangkan faktor tekanan pekerjaan secara signifikan berpengaruh negatif terhadap pemilihan karier mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor ekstrinsik dan pengaruh dari pihak luar secara signifikan mempengaruhi pemilihan karier mahasiswa sebagai akuntan publik.

The purpose of this study is to determine any factor that could influence accounting student in becoming a public accountant. The analysis was done by conducting research through questionnaires distributed to 135 senior year accounting students in Faculty of Economics and Business Universitas Indonesia. Other than using questionnaires, structured interview was done to six respondents. On this research, the factors considered influencing students to choose public accountant as a career consist of self potential, incompatibility between personality and profession , profession attractiveness, work pressure, and social environment.This research used logistic regression model.
The result shows that all factors simultaneously affect the choice of career as public accountant. However, based on partial test conducted, there are only three significant factors that affect students to choose public accountant as career which are profession attractiveness, work pressure, and social environment. Profession attractiveness and social environment have positive significant effects on students rsquo career choice as public accountant. While work pressure has negative significant effects on students rsquo career choice as public accountant. This result shows that extrinsic factors and influence from external parties significanly affect students rsquo career choice as public accountant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thalia Zamira
"Siswa SMK yang menjalani kurikulum berorientasi kerja yang dilengkapi kegiatan magang, diharapkan untuk dapat memilih pilihan karir yang sesuai bidang studinya. Walaupun begitu, hasil wawancara awal menunjukkan siswa SMK masih mengalami kesulitan dalam pengambilan keputusan karirnya. Seharusnya melalui pengalaman magang ini siswa SMK memiliki kecerdasan emosional dan goal commitment yang dapat membuat mereka tidak mengalami kesulitan dalam pengambilan keputusan karirnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran goal commitment sebagai mediator dalam hubungan antara kecerdasan emosional dan kesulitan pengambilan keputusan karir. Penelitian dilakukan pada satu SMK di Kabupaten Bogor pada 173 partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa goal commitment terbukti berperan sebagai mediator parsial pada hubungan antara kecerdasan emosional dan kesulitan pengambilan keputusan karir. Dalam penelitian ini juga diuraikan mengenai keterbatasan dan saran-saran terkait.

Vocational high school students experienced a specially-designed curriculum with an internship program to accommodate them on transitioning into the working industry. Elicitation studies show that vocational high school students had career decision making difficulties. The internship program is supposed to enrich students’ emotional intelligence and goal commitment that would prevent career decision making difficulties to occur. This research aims to study the mediation effect of goal commitment in the relationship between emotional intelligence and career decision making difficulties. This research is conducted in a vocational high school in Bogor with a total of 173 participants. Result shows that goal commitment plays a partial mediation role in the relationship of emotional intelligence and career decision making difficulties. This research will also present the limitations and suggestions for future study."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>