Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137256 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zuhad Kurniawan
"Perkembangan industri telekomunikasi seluler, khususnya seluler GSM menunjukkan peningkatan yang sangat pesat. Dengan perkembangan ini mengakibatkan kompetisi di antara penyelenggara jaringan seluler berlangsung dengan ketat, karena masing-masing operator berusaha menawarkan layanan terbaik kepada konsumen agar mempunyai loyalitas yang tinggi. Namun iklim kompetisi yang sekarang sudah berjalan masih perlu untuk ditingkatkan lagi, sehingga pada akhirnya konsumen akan semakin dimanjakan dengan layanan-layanan yang inovatif.
Salah satu mekanisme yang dapat diterapkan untuk meningkatkan iklim kompetisi agar semakin terbuka dan sehat adalah dengan penerapan konsep Mobile Number Portability. Konsep ini menawarkan kepada konsumen untuk dapat berpindah-pindah penyedia layanan atau operator dengan tetap mempertahankan nomor yang dimiliki sebelumnya. Hal ini tentu saja merupakan Suatu tawaran yang menarik bagi konsumen, karena bagi sebagian orang nomor telepon merupakan suatu identitas pribadi, dan apabila nomomya harus berubah karena berpindah operator, tentu sangat merepotkan untuk menginformasikan nomor yang baru kepada koIeganya.
Ada beberapa jenis metode atau solusi teknis dalam penerapan layanan Mobile Number Portability, yaitu solusi berbasis Jaringan Cerdas, solusi berbasis Signalling Relay Function dan Solusi Pengalihan Panggilan. Dari beberapa solusi tersebut, solusi berbasis Jaringan Cerdas mempunyai beberapa keunggulan sehingga paling sesuai untuk diterapkan pada layanan Mobile Number Portability dimana dilihat dari sisi implementasi relatif lebih mudah karena semua operator telah menerapkan konsep jaringan cerdas. Sehingga hanya diperlukan beberapa modifikasi pada sistim perangkat lunaknya Serta sistim internal routing untuk menerapkan layanan mobile number portability.
Hal ini didukung dengan metode pengambilan keputusan berbasis Analisa Proses Berjenjang dengan delapan kriteria yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan, sehingga diperoleh metode berbasis jaringan cerdas sebagai solusi yang paling sesuai untuk diterapkan di Indonesia.

The growth in the cellular market over the coming years show rapid improvement. This will increase the competition among GSM operator due to each of them offer the best service to customers in order to keep their loyalty. The current competition needs to be improved and finally customers will get the best services.
One of method which can be applied to increase the fair competition among operators is to implement Mobile Number Portability service. This concept offers the ability to retain their MSISDN number when porting hom one service provider to others. Off course it?s interesting from customer?s point of view since generally the phone number reflect the private identity and ability to retain their number when porting avoid to re-inform the number to their colleagues.
Some methods or technical solution will support the implementation of Mobile Number Portability, they are : Intelligent Network based Solution, SRF based Solution and Call Divert Solution. Intelligent Network based Solution has more benefits than others and chosen as suitable solution for Mobile Number Portability with consideration all GSM operators have implemented Intelligent Network concept. To implement this solution need modifications on the switching software and internal routing.
This solution has been chosen supported by decision making method based Analytic Hierarchy Process (AHP) and eight criteria which most influence to choose suitable solution. Finally, the Intelligent Network method is suitable solution for Mobile Number Portability implementation in Indonesia."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16938
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Mobile Number Portability (MNP) service is one of the methods which applied to increase afair and
healthy competition among operators. This method offers the ability to retain customer?s MSISDN
number when porting from one service provider or operator to another. There are three options of
technical solution to support the implementation of this method they are Intelligent Network based
Signalling Relay Function based and Call Divert Solution. To decide the appropriate technical solution,
we use decision making method based Analytic Hierarchy Process (AHF) with eight criteria. Al-lP shows
that Inteligent Network is the appropriate choice because it has more benefits than others technical
solutions.
"
Lengkap +
Jurnal Teknologi, 21(3) September 2007 : 177-186, 2007
JUTE-21-3-Sep2007-177
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Eka Suarjaya
"Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pelanggan seluler terbesar di Dunia. Saat ini tingkat penetrasi pasar seluler di Indonesia sudah mencapai diatas 100%, hal ini menunjukkan pasar seluler sudah mengalami tingkat jenuh, pertumbuhan pelanggan operator seluler sudah tidak signifikan lagi jika dibandingkan dengan 5 tahun yang lalu. Hal ini berdampak terhadap persaingan yang ketat antar operator dalam hal menarik jumlah pelanggan dengan cara penurunan tarif yang signifikan namun tidak diikuti dengan kualitas layanan yang ditawarkan. Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan tingkat churn paling tinggi di Asia yaitu diatas 10%. Melihat kondisi tersebut, layanan Mobile Number Portability (MNP) dapat dijadikan salah satu alternatif solusi bagi pemerintah untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan seluler, mendorong persaingan yang sehat antar operator ditengah pasar seluler yang mulai jenuh dan mengurangi tingkat churn yang berdampak terhadap pemborosan blok nomor. Mobile Number Portability (MNP) merupakan layanan yang memungkinkan pelanggan untuk berpindah operator tanpa mengganti nomor telepon yang mereka miliki. Dengan implementasi MNP pelanggan seluler diuntungkan dengan kebebasan memilih operator dan tetap mempertahankan nomornya, serta mendapatkan tarif layanan yang lebih baik. Bagi operator, Mobile Number Portability akan mendorong untuk memperbaiki dan memberikan kualitas jaringan yang lebih baik bagi pelanggan, serta menawarkan iklim yang lebih kompetitif diantara operator yang sudah ada. Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan implementasi MNP di wilayah Jabodetabek dengan menggunakan metode Cost Benefit Analysis dengan obyek penelitian operator GSM.
Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa untuk kepentingan publik dan operator seluler dengan periode investasi 5 tahun, implementasi MNP ini layak untuk wilayah Jabodetabek. Sedangkan berdasarkan analisis sensitivitas diperoleh bahwa variabel tingkat porting dan nilai tukar (Dollar) merupakan variabel yang paling sensitif yang berpengaruh terhadap kelayakan implementasi MNP tersebut.

Indonesia is one of country with the largest number of mobile subscribers in the world . Currently the mobile market penetration rate in Indonesia has reached above 100 % , it indicates the mobile market has experienced saturation levels, the growth of mobile operator customers are no longer significant when compared to 5 years ago . This has implications for the intense competition between operators in terms of attracting subscribers with a significant decrease in rates but not followed by the quality of services offered. Indonesia is also one of the countries with the highest churn rate in Asia is above 10 %. Based on these conditions, Mobile Number Portability (MNP) services can be used as an alternative solution for the government to provide the best service for mobile customers, encouraging healthy competition among mobile operators amid market begins to saturate and reduce churn rate affecting waste block number. Mobile Number Portability is a service that allows customers to switch operators without changing their phone numbers. With the implementation of MNP, mobile customers benefit from the freedom to choose operators and retaining the number, good price and better service. For operators, Mobile Number Portability would push to improve and provide better network quality for customers, as well as offering a more competitive climate among existing operators. This study aims to analyze the feasibility of implementing MNP in the Greater Jakarta area using the Cost Benefit Analysis with the object of research GSM operators.
This study gives the conclusion that the public interest and the mobile operator with an investment period of 5 years, MNP implementation is feasible for the Greater Jakarta area. While based on the sensitivity analysis shows that the variable porting rate and exchange rates (Dollar) is the most sensitive variables that affect the feasibility of the implementation of MNP."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Darmawan Sidik
"ABSTRAK
Implementasi LTE yang menjanjikan dapat memberikan layanan dengan
kecepatan yang lebih baik dari pada teknologi sebelumnya, menuntut
penyelenggara untuk lebih memperhatikan kualitas layanan. Pelanggan
menginginkan adanya jaminan kualitas layanan agar aplikasi yang digunakan
dapat berjalan dengan baik. Disisi lain penyelenggara membutuhkan pendapatan
yang tidak sedikit agar dapat mengembangkan jaringannya dengan kualitas yang
baik. Tarif mempunyai peran yang penting untuk mengoptimalkan pendapatan
penyelenggara dan mengelola sumber daya jaringan. Penyelenggara perlu strategi
pentarifan agar memperoleh pendapatan yang mencukupi untuk biaya
penyelenggaraan, dan pelanggan mendapatkan kualitas layanan yang baik sesuai
kebutuhan. Model pentarifan dengan pendekatan kualitas layanan akan
memberikan manfaat bagi penyelenggara dan pelanggan. Model pentarifan
dibangun dengan memperhatikan biaya elemen jaringan dan biaya aktivitas
layanan retail yang dikeluarkan oleh penyelenggara, serta pembagian kategori
pelanggan berdasarkan QCI (QoS Class Identifier) yang terdapat pada sistem
LTE. Diharapkan dengan model pentarifan tersebut dapat digunakan menjadi
dasar dalam strategi pentarifan bagi penyelenggara dan sebagai masukan dalam
pengambilan keputusan bagi penyelenggara dan masyarakat.

ABSTRACT
Implementation of LTE that promises to provide services at a better speed than
the previous technology, requires operators to pay more attention to quality of
service. Users want the guarantee of quality of service in order to use
applications that can run well. On the other hand the operators require revenue in
order to develop its network with good quality. Pricing have an important role to
optimize operator?s revenue and manage network resources. The operators need
the pricing strategy in order to get enough revenue to costs, and users get good
quality of service as needed. Pricing models with approach the quality of service
will provide benefits for the operators and users. The pricing models are built
with attention to the network elements cost and retail services activity cost
incurred by the operators, as well as the distribution of categories of customers
based on QCI (QoS Class Identifier) in the LTE system. The pricing model can be
used as pricing strategy for the operators and as an input in the decision making
for operators and the public."
Lengkap +
2015
T47148
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Darawani Talaohu
"Mobile JKN hadir sebagai upaya peningkatan efisiensi dan kualitas pelayanan, namun kunjungan dan pemberian layanan kepesertaan langsung di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Selatan tetap tinggi. Penelitian ini mengeksplorasi alasan peserta memilih datang ke kantor cabang BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Selatan dibandingkan dengan menggunakan aplikasi Mobile JKN, dengan mempertimbangkan preferensi dan faktor internal serta eksternal yang mendasarinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berupa studi kasus, dengan menerapkan metode wawancara mendalam dan observasi. Validasi data dilakukan melalui triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan lebih cenderung memilih pelayanan langsung daripada menggunakan aplikasi Mobile JKN, dengan alasan seperti preferensi pelayanan yang sesuai, kecepatan layanan langsung, dorongan dari orang sekitar, budaya tatap muka, dan harapan untuk dilayani dengan baik. Kendala pada penggunaan aplikasi Mobile JKN meliputi minimnya informasi, kendala kuota internet, rendahnya literasi digital, dan ketidaktahuan mengenai fitur aplikasi. Berdasarkan temuan dalam penelitian, disarankan untuk memperkuat pelayanan versi offline dengan menyediakan layanan call center, mengembangkan versi offline Aplikasi Mobile JKN, serta menjalin kerjasama dengan provider seluler dalam penggunaan aplikasi Mobile JKN untuk meningkatkan aksesibilitas dan penggunaan aplikasi tersebut.

Mobile JKN was introduced to improve efficiency and service quality, but visits and in- person membership service delivery at the BPJS Kesehatan South Jakarta Branch Office remain high. This study explores why participants prefer to visit the BPJS Kesehatan South Jakarta branch office instead of using the Mobile JKN app by considering their preferences and underlying internal and external factors. This research uses a qualitative case study approach by applying in-depth interview and observation methods. Data validation was conducted through source and method triangulation. The results showed that informants were more likely to choose direct service rather than using the Mobile JKN application, with reasons such as appropriate service preferences, speed of direct service, encouragement from surrounding people, face-to-face culture, and expectations to be served well. Obstacles to using the Mobile JKN application include lack of information, internet quota constraints, low digital literacy, and ignorance of application features. Based on the findings in the study, it is recommended to strengthen the offline version of the service by providing center services, developing an offline version of the JKN Mobile Application, and establishing cooperation with mobile providers in the use of the JKN Mobile application to increase accessibility and use of the application"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Padmi
"ABSTRAK
Layanan internet telephony di Indonesia merupakan suatu alternatif yang murah dalam melakukan sambungan langsung jarak jauh. Pentarifan layanan ini mengikuti sistem pentarifan time interconnection internet secara flat rate. Sistem pentarifan seperti ini kurang memenuhi prinsip fairness bagi pengguna. Oleh karena itu, diajukan dua model sistem pentarifan baru sebagai penyempurnaan dari sistem pentarifan yang sudah ada. Model pentarifan pertama adalah time interconnection dengan reduksi pada zona waktu sesuai keadaan kongesti jaringan. Model pentarifan kedua adalah perhitungan tarif berdasarkan paket suara yang dihabiskan pengguna selama melakukan pembicaraan dengan pentarifan dihitung benar-benar hanya selama pengguna menghasilkan sinyal suara. Perbandingan pentarifan dilaksanakan dengan metoda simulasi. Dari simulasi kedua model baru, didapatkan basil bahwa tarif reduksi berdasarkan jam pemakaian akan adil bagi pengguna bila pemakaian berada dalam zona waktu kondisi jaringan idle. Sedangkan, tarif paket yang dihabiskan pengguna akan adil bila jaringan berada dalam keadaan kongesti.

"
Lengkap +
2000
S39650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggit Cahyo Utomo
"Kehadiran layanan ridesplitting memberikan manfaat lebih baik dibandingkan layanan ridesourcing karena menggunakan konsep ridesharing. Untuk meningkatkan potensi layanan ridesplitting perlu dilakukan identifikasi terhadap faktor pengaruh pemilihan moda antara layanan ridesourcing dengan ridesplitting. Identifikasi faktor pengaruh dilakukan dengan kajian literatur dan diseleksi dengan metode skala Likert dan metode Analytichal Hierchy Process. Hasil identifikasi menunjukkan faktor yang mempengaruhi pemilihan moda layanan ridesplitting terhadap ridesourcing adalah penghematan biaya perjalanan, selisih waktu perjalanan dan faktor keamanan yang direpresentasikan oleh parameter gender. Ketiga faktor tersebut digunakan dalam penyusunan survei stated preference untuk memperoleh preferensi dalam pemilihan layanan ridesplitting terhadap ridesourcing dan pengembangan model logit biner. Hasil analisis menunjukkan model penumpang pria lebih sensitif terhadap biaya dibandingkan model penumpang wanita. Penumpang wanita cenderung lebih ingin berbagi perjalanan dengan penumpang wanita lain. Peningkatan potensi layanan ridesplitting dilakukan dengan meningkatkan penghematan biaya perjalanan hingga 30%.

The presence of ridesplitting services provides better benefits than existing ridesourcing services. To increase the potential of ridesplitting services, identification the influence factor of the mode choice between ridesourcing services and ridesplitting must be performed. Identification of influence factors is based on reviewing the literature and selected by the Likert scale method and the Analytical Hierarchy Process method. The results of determining the factors that influence the choice of ridesplitting service modes from ridesourcing are savings in travel costs, difference in travel time and security factors presented by gender parameter. The influence factor is used in survey states the preference for obtaining preference in choosing a ridesplitting service and developing a binary logit model. The analysis shows that man passenger models are more sensitive to costs than the woman passenger models. Woman passengers are prefer to share trips with other woman passengers. Increasing the potential for ridesplitting services is performed by increasing travel cost savings by up to 30%.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bertha Septiani
"Mengingat begitu gencarnya iklan-iklan rokok di media massa, iklan layanan masyarakat "Jangan Merokok" diharapkan dapat menjadi pengimbang untuk menyadarkan masyarakat tentang bahaya rokok bagi kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melihat bagaimana efek iklan yang telah diputar di RCTI sejak Maret 1991 ini terhadap sikap khalayak, baik khalayak perokok maupun non perokok. Sikap khalayak disini dibahas berdasarkan komponen-komponennya (kognitif, afektif dan konatif), serta sikap itu sendiri secara keseluruhan. Lalu dibandingkan bagaimana sikap pada khalayak perokok dan non perokok. Untuk pengumpulan data, digunakan metode penelitian survei yang menggunakan kuesioner. Sampel sebanyak 100 orang diambil secara jatah (quota sampling), terbagi dalam 50 perokok dan 50 non perokok. Batasan usia sampel adalah 13 tahun ke atas dan pernah melihat ILM "Jangan Merokok". Sedang wilayah penelitian dilakukan di Kelurahan Pondok Kelapa, RW 01, Jakarta Timur. Metode pengolahan data yang digunakan ialah skala Likert, yang menggunakan respon subyek sebagai dasar penentuan skalanya. Sebelum penelitian yang sebenarnya dilaksanakan, diadakan pre-test terhadap 20 sampel. Dari hasil pre-test, didapatlah 14 pernyataan terbaik untuk digunakan dalam skala- sikap. Kesimpulan dari penelitian ini ialah: a. Secara umum, sikap khalayak (baik perokok maupun non perokok) menunjukkan arah sikap yang positif terhadap ILM "Jangan Merokok", namun derajat kepositifan sikap non perokok lebih kuat dibanding perokok. b. Dilihat dari segi hubungan antara komponen-komponen sikap, ditemukan bahwa pada non perokok semua komponen sikapnya konsisten satu sama lain. Sedang pada perokok, komponen kognitif konsisten dengan komponen afektif, namun komponen afektif tidak konsisten dengan komponen konatif. Hal ini disebabkan karena intensitas sikap perokok tidak cukup kuat untuk mendorong terjadinya perubahan perilaku. Dengan kata lain, sikap positif perokok terhadap ILM "Jangan Merokok" tidak dapat mendorong perokok untuk berhenti merokok."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4140
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Metode LibQual+TM adalah bentuk survei dalam konteks penelitian di perpustakaan untuk mengevaluasi kualitas layanan perpustakaan, atau dengan kata lain bahwa metode LibQual+TM ini mengukur kualitas layanan perpustakaan berdasarkan harapan dan persepsi pemustaka terhadap dimensi layanan. Beberapa kegiatan dalam metode ini adalah mengukur kualitas perpustakaan UI. Menganalisis untuk tahu rata-rata yang dirasakan, minimum, dan diinginkan. Mengevaluasi kualitas layanan perpustakaan yang digunakan pada sebagai bentuk usulan dasar yang diinginkan dan dirasakan pengguna dengan LibQual+TM metode. Biasanya cara untuk menunjukkan bahwa kualitas layanan perpustakaan perbedaan analisis T-test berarti."
JIPI 1:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
"[Semakin ketatnya persaingan profesi Notaris seiring dengan bertambahnya jumlah Notaris setiap tahunnya untuk itu Notaris harus bersikap profesional dan meningkatkan kualitas dirinya, salah satunya dengan memberikan layanan jasa satu pintu atas permintaan klien dengan konsekuensi akan adanya biaya-biaya operasional untuk pengurusan dokumen-dokumen ke Instansi Pemerintahan yang besaran jumlah biayanya tidak pasti dan biaya tersebut biasanya banyak yang tidak bersifat resmi
sehingga sulit untuk membuktikan bahwa biaya tersebut memang biaya yang bukan termasuk dalam jasa atau penghasilan Notaris karena tidak adanya kuitansi atas pengeluaran biaya tersebut. Pelayanan satu pintu dapat dilakukan oleh Notaris/PPAT namun dalam pembukuan klien dan Notaris/PPAT harus jelas bahwa biaya-biaya operasional (under table) tidak termasuk dalam penghasilan atas jasa Notaris/PPAT.

Increasing competition in the profession of Notary, a Notary must be professional and improving himself, by providing one-stop service at the request of the clients with the consequences of their operational costs for the processing of documents to Government Agencies a large amount of uncertainty and the costs are usually not officially, making it difficult to prove that the cost is not included in the cost or income Notary services in the absence of receipts. One-stop service can be performed by a Notary however the client bookkeeping and Notary should be clear that the operational costs (under the table) and is not included in the income of a Notary services., Increasing competition in the profession of Notary, a Notary must be professional and
improving himself, by providing one-stop service at the request of the clients with the
consequences of their operational costs for the processing of documents to
Government Agencies a large amount of uncertainty and the costs are usually not
officially, making it difficult to prove that the cost is not included in the cost or
income Notary services in the absence of receipts. One-stop service can be performed
by a Notary however the client bookkeeping and Notary should be clear that the
operational costs (under the table) and is not included in the income of a Notary
services.]
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T43241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>