Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197031 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufik Suprihatini
"Indonesia sebagai negara berkembang mempunyai potensi untuk maju kearah modernisasi. Namun untuk mewujudkan negara yang dicita-citakan, banyak faktor-faktor yang menghambat misalnya: masalah pendidikan, ekonomi, sikap mental, masalah integrasi dengan lain penduduk, juga masalah bangsa yang beraneka warna. Dampak dari faktor-faktor diatas sangat terasa khususnya di dalam pembangunan di tingkat daerah.
Dalam masyarakat multimajemuk sebagaimana yang ada di Indonesia, interaksi sosial yang terjadi sering menimbulkan adanya ketegangan, pertentangan atau konflik. Apabila kondisi demikian ini tidak dicari jalan pemecahannya, niscaya integritas sebagai salah satu indikator untuk menuju pada tingkat modernisasi sulit dapat terwujud.
Sebagai responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Jawa Nasional, masyarakat Jawa Islam, dan masyarakat Jawa Samin. Namun fokus penelitian lebih ditujukan kepada masyarakat Samin, dikarenakan adanya berbagai "Cap" yang diberikan oleh masyarakat luar kepada masyarakat Samin. Karena adanya berbagai "Cap" atau "label" pada masyarakat Samin, dalam penelitian ini ingin diketahui stereotip masing-masing kelompok terhadap kelompok lainnya; pendapat masing - masing kelompok mengenai jarak sosial diantara mereka; faktor-faktor yang mempengaruhi stereotip dan jarak sosial, dan ada tidaknya hubungan antara stereotip dan jarak sosial.
Berdasarkan observasi serta melihat kondisi masyarakat yang akan diteliti dimana mayoritas masyarakatnya berpendidikan rendah, memiliki adat istiadat dan nilai budaya yang berbeda, maka digunakan jenis penelitian yang sesuai yaitu metode penelitian kualitatif, dengan menggunakan wawancara tak berstruktur dan mendalam terhadap informan non -Formal yang mempunyai peranan dan pengaruh pada warga desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa interaksi antara ketiga kelompok masyarakat tersebut diwarnai aleh adanya stereotip, rasa curiga dan etnasentris. stereotip - stereotip ini ternyata juga mempengaruhi jarak sosial diantara ketiga kelompok masyarakat tersebut. Dalam arti keterdekatan hubungan atau penerimaan kelompok luar untuk menjadi anggauta kelompoknya secara tidak langsung disebabkan karena stereotip yang telah lama ada. Meskipun stereotip positip banyak diberikan kepada masyarakat Samin, namun hal ini tidak mempengaruhi keberhasilan komunikasi atau lebih jauh lagi keberhasilan program pembangunan. Hal ini disebabkan masing-masing kelompok kurang atau tidak mau memahami budaya kelompok lainnya, mempunyai persepsi yang berbeda, merasa lebih "superior" daripada kelompok lainnya.
Adanya stereotip dan jarak sosial juga menimbulkan adanya "jarak" yang cukup lebar diantara mereka, dalam arti jarak yang mengarah kepada ketidakintiman hubungan diantara ketiga kelompok masyarakat tersebut . Dari hasil analisa, nampaknya masalah "agama" merupakan masalah utama, disamping masalah sikap, perilaku, Bahasa, pendidikan, adat istiadat, sistem nilai, pengalaman pribadi, pengalaman orang lain dan persepsi yang mempengaruhi adanya stereotip dan jarak sosial. Dampak dari adanya stereotip dan jarak sosial mengakibatkan adanya pertentangan diantara ketiga kelompok masyarakat tersebut.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukita Mardhiah
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jarak sosial terhadap emosi syukur penerima setelah mereka mendapatkan kebaikan. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan mengikutsertakan konfederat dan tingkah laku nyata sehari-hari. Sebanyak 51 mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini. Partisipan dibagi ke dalam dua kelompok manipulasi, yakni jarak sosial dekat (n = 28) dan jarak sosial jauh (n = 23). Emosi syukur diukur melalui skor Gratitude Adjective Checklist (GAC) setiap partisipan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jarak sosial jauh antara pemberi dan penerima kebaikan lebih meningkatkan emosi syukur dibandingkan dengan jarak sosial dekat. Beberapa poin mengenai hasil penelitian didiskusikan lebih lanjut. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64611
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sartika Anissa Suciati
"Penelitian ini adalah penelitian lanjutan dari studi Maglio, Trope, dan Liberman (2013b) mengenai pengaruh jarak spasial dalam mengurangi sensitivitas terhadap jarak sosial (studi 5). Penelitian lanjutan ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana faktor emosi yang diatribusikan pada jarak sosial yang jauh dapat memengaruhi efek jarak spasial terhadap jarak sosial, mengingat penilaian jarak sosial pasti melibatkan emosi yang dirasakan individu terhadap objek penilaian. Penelitian ini terdiri dari dua studi yang melibatkan 186 mahasiswa S1 psikologi UI sebagai partisipan. Studi pertama yang merupakan replikasi dari studi 5 Maglio, dkk (2013b) menunjukkan hasil serupa dengan penelitian acuan, yaitu kelompok dengan manipulasi jarak spasial jauh merasakan jarak sosial yang lebih dekat dibandingkan kelompok partisipan dengan manipulasi jarak spasial dekat, F(1, 59,6)= 5,12, p=0,04, η2= 0,06. Studi kedua mengungkap bahwa terdapat interaksi antara jarak spasial dengan emosi, ΔR2= 0,023, F(2,186)= 3,40, p= 0,03. Secara lebih detail, pemberian manipulasi emosi negatif pada jarak sosial jauh dapat menguatkan pengaruh jarak spasial terhadap jarak sosial, b=-13122,58, t= -2,46, p= 0,01 jika dibandingkan dengan kelompok tanpa manipulasi emosi, b= -11357,81,t= -2,17, p= 0,03. Sebaliknya, pemberian manipulasi emosi positif pada jarak sosial jauh membuat manipulasi jarak spasial tidak signifikan dalam mengurangi sensitivitas terhadap jarak sosial, b= 4866,67, t= 0,89, p= 0,37. Oleh karena itu, emosi dapat menjadi moderator antara pengaruh jarak spasil terhadap jarak sosial.

This research is the continuation of Maglio, Trope and Liberman (2013b) study about the influence of spatial distance in reducing sensitivity of social distance (study 5). This continuation study was conducted to discover how emotional factors that are attributed toward social distance can influence the effect of spatial distance toward social distance, considering how social distance perception must involves emotion felt by individual concerning perceived object. This research involves two studies with 186 undergraduate psychology UI students as the participants. The first study is a replication from Maglio, et al.(2013b) study 5, which resulted on similar result with the original study, whereas the group with far spatial distance manipulation perceive closer social distance compared to the group with near spatial distance manipulation, F(1,59,6)= 5,12, p= 0,04, η2= 0,06. The second study reveal that there is an interaction between spatial distance and emotion, ΔR2= 0,023, F(2,186)= 3,40, p=0,03. On more specific note, negative emotion manipulation on far social distance can enhance the influence of spatial distance toward social distance, b=-13122,58, t= -2,46, p= 0,01 compared to the group with no emotional manipulation, b= -11357,81, t= -2,17, p= 0,03. In contrast, positive emotion manipulation on social distance makes spatial distance manipulation insignificant in reducing sensitivity toward social distance, b= 4866,67, t= 0,89, p= 0,37. In summary, emotion can be a moderator between the influence of spatial distance toward social distance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45344
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Joshepina Dwinandasulistya
"Agentic engagement atau keterlibatan agentik berperan penting dalam proses belajar dan pencapaian prestasi pemelajar. Untuk terlibat dalam proses belajar secara aktif, salah satu faktor yang dapat menjadi kendala pemelajar adalah merasa malu atau tidak percaya diri untuk berbicara di depan orang banyak. Dalam hal ini kepribadian diasumsikan berhubungan dengan keterlibatan pemelajar di dalam kelas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepribadian dan agentic engagement. Partisipan penelitian ini adalah mahasiswa aktif dari universitas yang berlokasi di Jabodetabek. Agentic Engagement Scale (AES) digunakan untuk mengukur variabel agentic engagement. Kepribadian akan diukur menggunakan instrumen Mini IPIP-BFM-25. Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson pada 294 partisipan, ditemukan korelasi yang positif dan signifikan antara dimensi extraversion, agreeableness, conscientiousness, dan openness to experience terhadap agentic engagement. Implikasi hasil penelitian ini dapat memperkaya khazanah dalam ilmu Psikologi Pendidikan dan menambah wawasan bagi pemelajar maupun pengajar tentang agentic engagement dalam mengoptimalkan proses pembelajaran.

Agentic engagement plays an important role in the learning process and achievement of learners' achievements. To be actively involved in the learning process, one of the factors that can be an obstacle for learners is to feel embarrassed or not confident to speak in front of a crowd. In this case the personality is assumed to be related to the involvement of the learner in the classroom. This study aims to see the relationship between personality and agentic engagement. The participants of this study are active students from universities located in Jabodetabek. The Agentic Engagement Scale (AES) is used to measure agentic engagement variables. Personality will be measured using the Mini IPIP-BFM-25 instrument. Based on the results of the Pearson correlation test in 294 participants, a positive and significant correlation was found between the dimensions of extraversion, agreeableness, conscientiousness, and openness to experience to agentic engagement. The implications of the results of this study can enrich the treasures in educational psychology and add insight for learners and teachers about agentic engagement in optimizing the learning process."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Tasya
"Penerapan sistem pembelajaran jarak jauh sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19 memberikan pengaruh terhadap kesehatan jiwa remaja. Selama pembelajaran jarak jauh, remaja seringkali mengalami jenuh; malas melakukan aktivitas; tugas yang terlalu banyak; sulit berkonsentrasi; cemas; bahkan stres yang nantinya berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan jiwa. Dukungan sosial dari orang disekitarnya terutama orang tua yang merupakan orang terdekat bagi remaja akan memberikan pengaruh positif kepada remaja terutama selama pembelajaran jarak jauh ini. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan sosial orang tua pada remaja selama pembelajaran jarak jauh. Sampel penelitian ini adalah 313 siswa SMP Negeri 5 Depok dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen Child and Adolescent Social Support Scale (CASSS) (r = 0,962) hanya mengukur pada Sub Skala Dukungan Sosial Orang Tua. Hasil penelitian menunjukkan selama pembelajaran jarak jauh remaja memperoleh dukungan sosial orang tua yang tinggi. Diperlukan adanya promosi kesehatan terkait pentingnya dukungan sosial orang tua bagi perkembangan dan kesehatan jiwa remaja terutama selama melaksanakan pembelajaran jarak jauh.

The application of the distance learning system as an effort to prevent the transmission of COVID-19 has an impact on the mental health of adolescents. During distance learning, adolescents often experience boredom; are lazy to do activities; have too many tasks; difficulty concentrating; anxiety; and even stress that has the potential to cause mental health problems. Social support from the people around them, especially parents who are the closest people to adolescents, will have a positive influence on adolescents, especially during distance learning. This study is a quantitative study with a descriptive design that aims at the description of parent social support to adolescents during distance learning. The sample in this study was 313 students of SMP Negeri 5 Depok with a simple random sampling technique. This study used the Child and Adolescent Social Support Scale (CASSS) instrument (r = 0.962) only to measure the Parental Social Support Sub Scale. The results showed that during distance learning, adolescents received high parental social support. There is a need for health promotion related to the importance of parental social support for the development and mental health of adolescents, especially during distance learning."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eunike Theofilla
"Selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), para siswa mengalami berbagai tantangan yang dapat menurunkan semangat untuk belajar. Situasi pembelajaran yang baru dan terbatasnya interaksi fisik dengan orang lain menyebabkan siswa perlu beradaptasi untuk menjaga performanya di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi dari persepsi dukungan sosial dan efikasi diri akademik secara bersamaan terhadap motivasi akademik, serta variabel yang berkontribusi lebih besar pada motivasi akademik siswa SMA selama PJJ. Motivasi akademik mengacu pada self-determination theory dan diukur menggunakan Academic Motivation Scale (AMS), persepsi dukungan sosial diukur menggunakan Social Provisions Scale (SPS), dan efikasi diri akademik diukur menggunakan Self-Efficacy Questionnaire for Children (SEQ-C). Partisipan penelitian adalah 223 siswa SMA berusia 15-18 tahun yang sedang menjalani PJJ (N laki-laki = 23, N perempuan = 200). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi dukungan sosial dan efikasi diri akademik berpengaruh signifikan secara bersamaan, serta berkontribusi sebesar 20,1% terhadap motivasi akademik siswa SMA. Selain itu, penelitian ini menunjukan bahwa kontribusi varians efikasi diri akademik lebih besar dibandingkan persepsi dukungan sosial terhadap motivasi akademik. Berdasarkan hasil tersebut, motivasi akademik siswa SMA dapat lebih meningkat ketika memiliki efikasi diri akademik dan mampu mempersepsikan dukungan yang didapatkannya.

During distance learning, students experience various challenges that can reduce their enthusiasm for learning. With this new learning situation and the limited physical interaction with other people, students need to make adaptations to keep their performance at school. This study aims to investigate the contribution of perceived social support and academic self- efficacy simultaneously to academic motivation, as well as variables that contribute more among senior high school students' academic motivation during distance learning. Academic motivation refers to the self-determination theory and was measured with the Academic Motivation Scale (AMS), perceived social support was measured with the Social Provisions Scale (SPS), and academic self-efficacy was measured with the Self-Efficacy Questionnaire for Children (SEQ-C). The participants of this study were 223 high school students aged 15- 18 years who are currently going distance learning (N male = 23, N female = 200). Results of this study shows that students’ perceptions of social support and their academic self-efficacy simultaneously affect academic motivation. The two variables contributed to 20,1% of academic motivation among senior high school students. In addition, this study also found that academic self-efficacy has more contribution to academic motivation than perceived social support. Based on these results, high school students show better academic motivation when they have academic self-efficacy and can perceive the support they get."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Kementerian Kebudayaan dan pariwisata, 2004
305.8 KEA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Davi Ravindra Aziz
"Penyebaran virus Covid-19 di Indonesia pada tahun 2020 berdampak pada bidang edukasi dimana diberlakukan kebijakan pembelajaran jarak jauh, baik untuk sekolah maupun kegiatan edukasi non-formal. Dikarenakan kondisi tersebut, portal pembelajaran daring di Indonesia semakin gencar mempromosikan layanannya pada media sosial yang dimiliki untuk mendapatkan pelanggan. Analisis deskriptif ini menganalisis unggahan media sosial oleh empat portal pembelajaran daring di Indonesia yang paling dikenal dan aktif dalam menggunakan media sosial, yang merupakan Ruangguru, Quipper School, Rumah Belajar, dan Kelas Pintar. Kerangka analisis yang digunakan untuk menganalisis unggahan media sosial portal pembelajaran daring dari tanggal 16 Maret hingga 16 April 2020 ini adalah tabel strategi konten pemasaran media sosial. Hasil dari analisis ini adalah unggahan media sosial oleh empat portal pembelajaran daring sesuai dengan strategi konten kreatif media sosial tersebut, dan Ruangguru merupakan portal pembelajaran daring di Indonesia yang paling aktif dalam menggunakan media sosial. 

The spread of Covid-19 in Indonesia in 2020 impacted the education system in the country where school from home regulations applies to formal and informal education activities. Due to these regulations, online learning platforms in Indonesia promoted more of their services through social media platforms they own. This descriptive analysis analyzes social media posts made by four online learning platforms in Indonesia that are most known and active on social media usage, which includes Ruangguru, Quipper School, Rumah Belajar, and Kelas Pintar. The analytical frame that is used to analyze the social media posts from March 16 through April 16, 2020 is the table of content strategies on social media marketing. The results of this analysis includes social media posts made by four online learning platforms are in line with the content strategies on social media marketing table, and the most active online learning platform on social media usage in Indonesia is Ruangguru."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tengku Vanescy Fianny
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai pengaruh kepercayaan terhadap kepuasan hubungan pacaran jarak jauh pada dewasa muda. Pengukuran kepercayaan menggunakan alat ukur trust scale (Rempel, Holmes, dan Zanna, 1985) dan pengukuran kepuasan hubungan menggunakan alat ukur Relationship Assessment Scale (Hendrick, 1988). Partisipan berjumlah 60 dewasa muda yang menjalani pacaran jarak jauh antar negara.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh kepercayaan yang signifikan terhadap kepuasan hubungan pacaran jarak jauh pada dewasa muda (r2 = 0.396; p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). Artinya, peningkatan kepercayaan akan menyebabkan peningkatan kepuasan hubungan pacaran jarak jauh pada dewasa muda.

This research was conducted to find the effect of trust towards satisfaction in long distance dating relationships among young adults. Trust was measured using trust scale (Rempel, Holmes, dan Zanna, 1985) and relationship satisfaction was measured using Relationship Assessment Scale (Hendrick, 1988). The participants of this research are 60 young adults in long distance dating relationship across countries.
The main results of this research show that trust significantly effect towards satisfaction in long distance dating relationships among young adults (r2 = 0.369; p = 0.000, significant at L.o.S 0.01). That is, increased trust in one’s partner, will lead to increased satisfaction in long distance dating relationships among young adults.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52419
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Destia Anggraini Rahmawati
"Dukungan sosial yang didapatkan dari lingkungan sosial dapat berkontribusi terhadap perilaku belajar yang diterapkan siswa selama proses pembelajaran. Perawat memiliki peran penting dalam membantu siswa mendapatkan dukungan yang maksimal dari keluarga, teman, dan guru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dukungan sosial terhadap perilaku belajar siswa SMP selama melakukan pembelajaran daring. Desain penelitian deskriptif dengan menggunakan metode cross sectional melibatkan responden sebanyak 500 siswa SMP di Jakarta yang melakukan pembelajaran daring dalam kurun waktu minimal 6 bulan yang dipilih secara cluster random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan mencakup Depression Anxiety and Stress Scale (DASS-21), Multidimensional scale of perceived social support (MSPSS), dan Student Study Behavior Inventory (SSBI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama melakukan pembelajaran daring 61,8% siswa mendapatkan dukungan sosial tinggi dan 41,8% siswa menerapkan perilaku belajar baik. Terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan sosial dan perilaku belajar siswa selama melakukan pembelajaran daring (ρ=0,000; α=0,05). Peneliti merekomendasikan untuk peneliti selanjutnya melihat faktor lain yang dapat memengaruhi perilaku belajar dan menggunakan metode observasi.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>