Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 217772 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gantina Komalasari
"Penelitian ini berawal dari pemikiran bahwa memasuki pensiun bukan merupakan hal yang mudah dan sering kali menimbulkan masalah psikologis bagi yang menjalaninya. Pensiun selalu menyangkut perubahan peran, nilai dan pola hidup individu secara menyeluruh. Bagi individu yang belum siap menghadapi pensiun dan belum siap untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan psikologis, finansial dan social yang mungkin terjadi akan menganggap bahwa pensiun merupakan suatu periode kepahitan, kegetiran dan sesuatu yang mengancam, karena terpaksa harus kehilangan hal-hal yang pernah menjadi miliknya dan harus menyesuaikan diri dengan cara hidup baru yang belum diketahuinya.
Berbagai perubahan dan penyesuaian yang khas sifatnya akan dihadapi seorang individu pada saat memasuki masa pensiun, demikian pula di kalangan PNS. Keadaan ini menuntut pengertian dan perlakuan tersendiri dari orang lain maupun dirinya sendiri. Sejalan pula dengan arah pembangunan jangka panjang kedua, kita perlu memberi perhatian terhadap penduduk usia lanjut agar dapat tetap berperan dalam pembangunan khususnya pembinaan generasi muda dan masyarakat. Untuk itu pemahaman mengenai pensiun merupakan hal yang mendasar; dengan dasar pemahaman yang komprehensif diharapkan PNS yang MPP dapat menghadapi pensiun dengan lebih baik, yaitu terciptanya penduduk usia lanjut yang produktif dan kreatif, sehingga mampu mengisi hidupnya dengan sesuatu yang bermakna.
Penelitian ini mengkaji hubungan antara makna hidup, dukungan sosial dan sikap terhadap pensiun dengan kecemasan dalam menghadapi pensiun pada PNS yang MPP.
Berdasarkan kajian teori diajukan 4 hipotesis untuk dibuktikan kebenarannya. Penelitian ini dilakukan pada PNS yang MPP terdiri dari golongan I sampai golongan IV dari Departemen Penerangan, Departemen Tenaga Kerja dan Departemen 'Pendidikan Dan Kebudayaan di DKI Jakarta tahun 1994.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa :
1. Hasil analisis Korelasi Sederhana Product Moment dan analisis regresi berganda terhadap variabel yang diteliti menunjukkan Makna Hidup, Dukungan Sosial dan Sikap terhadap pensiun secara keseluruhan memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan Kecemasan menghadapi pensiun. Dengan perkataan lain semakin Bermakna Hidup PNS yang MPP, semakin tinggi Dukungan Sosial dan semakin positif Sikap terhadap pensiun, maka akan semakin rendah Kecemasan menghadapi pensiun. Akan tetapi berdasarkan analisis lanjutan Korelasi Parsial terbukti Dukungan Sosial tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan Kecemasan menghadapi pensiun.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa tinggi rendahnya tingkat kecemasan menghadapi pensiun pada PNS yang MPP hanya dipengaruhi tinggi rendahnya makna hidup yang dimiliki dan positif tidaknya sikap mereka terhadap pensiun.
2. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, menunjukkan PNS yang MPP pada umumnya memiliki Makna Hidup yang tinggi, Dukungan Sosial yang tinggi, Sikap yang positif terhadap pensiun dan Kecemasan yang rendah dalam menghadapi pensiun.
Selanjutnya dengan hasil temuan pada penelitian ini diajukan saran agar ditingkatkan usaha menumbuh kembangkan sikap positif terhadap pensiun dan makna hidup, melalui pengembangan situasi dan kondisi yang memungkinkan kedua aspek tersebut dapat berkembang secara optimal. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan meneliti individu yang telah memasuki masa pensiun, sehingga dapat ditelaah lebih lanjut bagaimana para pensiunan menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan yang terjadi dengan menggunakan metode pengumpulan data yang terpadu. Serta dimanfaatkannya hasil penelitian ini sebagai salah satu bahan masukan dalam upaya pengembangan program pelatihan pra pensiun agar individu siap untuk memasuki dan menyesuaikan din terhadap berbagai perubahan pada masa pensiun dan dapat mengembangkan produktivitasnya."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1995
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pensiun merupakan salah satu momok yang menakutkan bagi para individu dewasa madya, apalagi bila individu tersebut sedang berada di puncak kariernya. Ketakutan akan pensiun menyebabkan kecemasan. Penelitian ini bersifat korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan 'self efficacy' dengan kecemasan menghadapi pensiun pada pegawai negeri sipil. Sampel penelitian terdiri dari 87 orang yang menjelang pensiun hingga akhir tahun 2013 pada kementerian X. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan dua buah skala sebagai alat ukur, yaitu 'self efficacy' dan skala kecemasan dalam menghadapi pensiun yang diadaptasi dan dikembangkangkan oleh peneliti dengan menggunakan skala Likert berdasarkan komponen 'self eficacy'. "
JPSU 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dan dewasa. Pada masa transisi ini, banyak stressor yang mempengaruhi sehingga lebih mudah stres dibandingkan dengan masa perkembangan yang lain. Menghadapi ujian nasional merupakan suatu hal yang dapat menyebabkan terjadinya stres yang menimbulkan rasa cemas yang berbeda-beda tingkatannya. Dalam menghadapi hal tersebut remaja membutuhkan koping. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tingkat kecemasan dan mekanisme koping yang digunakan siswa kelas 3 SMA daIam menghadapi ujian nasional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2008 di SMA. Negeri 13 Jakarta. Desain penelitian deskriptif korelatif untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan koping menghadapi ujian nasional pada siswa kelas 3 SMA. Teknik pengambilan sampel metode simple random sampling sejumlah 69 responden. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini yaitu tingkat kecemasan pada 67 responden (97,1%) dalam menghadapi ujian nasional adalah rendah hingga sedang. Koping yang dilakukan 39 responden (56,52%) dalarn menghadapi ujian nasional adalah konstruktif. Ada hubungan yang lemah antara tingkat kecemasan dengan koping dalam menghadapi ujian nasional, yaitu 0,023. Arahnya negatif yaitu semakin rendah tingkat kecemasan semakin baik koping yang digunakan. Namun, hubungan yang terjadi tidak signifikan karena p=1,000 dengan alpha 0,05. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR=1,310, artinya tingkat kecemasan yang rendah mempunyai peluang 1,31 kali meoniliki koping konstruktif. Peneliti merekomendasikan agar pihak sekolah dan orangtua siswa memperhatikan kecemasan dan koping yang terjadi pada siswa."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5695
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bukit, Natalia Teresia
"Kecemasan dirasakan oleh siswa kelas XII dalam menghadapi ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Dukungan sosial dapat menurunkan tingkat kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan siswa kelas XII dalam menghadapi ujian masuk PTN melalui UTBK. Sampel penelitian adalah 319 responden dengan kriteria inklusi siswa kelas XII tahun ajar 2023/2024 serta siswa yang memiliki gawai. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel dengan tehnik Cluster Random Sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen TAS untuk mengukur kecemasan  dan instrumen MSPSS. Analisis data menggunakan uji Chi-Squre yang menunjukkan hasil terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan siswa kelas XII dalam menghadapi ujian masuk PTN melalui UTBK (p-value = 0,001). Penelitian ini merekomendasikan pemberi layanan, seperti petugas Unit Kesehatan Sekolah (UKS) untuk melakukan penyuluhan terhadap siswa kelas XII serta memberikan informasi kepada para orang tua dan guru untuk selalu memberikan dukungan sosial kepada para siswa kelas XII, baik dukungan emosional, informasional, intrumentasl, dan penghargaan.

Class XII students feel anxiety when facing the State University (PTN) through the Computer-Based Written Exam (UTBK). Social support can reduce anxiety levels. This research aims to determine the relationship between social support and anxiety of class XII students in facing the PTN entrance exam through UTBK. The research sample was 319 respondents with the inclusion criteria being class XII students for the 2023/2024 academic year and students who own devices. The research design used cross-sectional. The sampling technique is the Cluster Random Sampling technique. This research uses the TAS instrument to measure anxiety and the MSPSS instrument. Data analysis used the Chi-Squre test which showed that there was a relationship between social support and anxiety of class XII students in facing the PTN entrance exam through UTBK (p-value = 0.001). This research recommends that service providers, such as School Health Unit (UKS) officers, provide counseling to class XII students and provide information to parents and teachers to always provide social support to class XII students, including emotional, informational, instrumental, and award."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elissa Madarina
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3580
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rossy Candrawati
"[ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara makna hidup dan kecemasan kematian pada orang dengan kanker. Pengukuran makna hidup pada orang dengan kanker dilakukan dengan menggunakan Meaning in Life Scale (MiLS) yang dikembangkan oleh Jim et al. (2006). Di samping itu, pengukuran kecemasan kematian menggunakan Death Anxiety Scale (DAS) yang dikembangkan oleh Templer (1970). Secara keseluruhan, terdapat 54 orang orang dengan kanker (20 ? 65 tahun) dengan jenis penyakit kanker yang berbeda yang diikutsertakan sebagai partisipan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara makna hidup (M= 12.58, SD = 2.06) dan kecemasan kematian (M = 46.65, SD = 9.24) pada orang dengan kanker dengan r = -0.268, p=0.05, signifikan pada L.o.S 0.05.

ABSTRACT
, This research was conducted to examine the correlation between meaning in life and death anxiety among cancer survivors. Meaning in life in person with cancer was measured by using Meaning in Life Scale (MiLS), developed by Jim et al. (2006). Beside, death anxiety was measure by using the Death Anxiety Scale (DAS) developed by Templer (1970). Overall, there are 54 person with cancer (20 – 65 years) with different types of cancer that include in this research. The results showed a significant negative correlation between meaning in life (M = 12.58, SD = 2.06) and death anxiety (M = 46.65, SD = 9.24) in person with cancer with r = -0.268, p = 0.05 , significant at L.o.S 0.05.]
"
2015
S58930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Ahmad
"Mahasiswa berada pada usia dewasa awal yang sedang mengalami transisi kemandirian secara ekonomi. Permasalahan banyaknya pengangguran pada usia muda menimbulkan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa. Secara teori, dukungan sosial teman dan optimisme dapat membantu individu dalam mengurangi kecemasannya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial teman dan optimisme dengan kecemasan menghadapi dunia kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survei dan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Pada penelitian ini, responden diambil dengan menggunakan teknik simple random probability sampling sebanyak 165 responden mahasiswa tingkat akhir (angkatan 2020) di Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial, Universitas Indonesia. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Kendall’s Tau-b. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dukungan sosial teman dan kecemasan menghadapi dunia kerja memiliki hubungan yang lemah dan negatif, yakni - 0,231. Sedangkan, hasil analisis data antara optimisme dengan kecemasan menghadapi dunia kerja menunjukkan hasil yang cukup dan negatif, yakni - 0,440. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa optimisme lebih berhubungan dengan kecemasan menghadapi dunia kerja dibandingkan dukungan sosial teman dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.

Students who are at early adulthood, experiencing economic independence. However, the numerous unemployment issues among young people create anxiety when facing the working world among students. Theoretically, social support from friends and optimism can help individuals reduce their anxiety. This study aims to analyze the relationship between peer social support and optimism with anxiety when facing the working world. This study uses a quantitative approach with a survey and questionnaire as the research instruments. In this study, 165 final-year students (Class of 2020) from the Faculty of Political Science and Social Sciences, University of Indonesia were selected using simple random probability sampling. Data analysis in this study used Kendall’s Tau-b correlation test. The results of the data analysis show that peer social support and anxiety when facing the working world have a weak and negative relationship, with a value of -0.231. Meanwhile, the results of the data analysis between optimism and anxiety when facing the working world show a significant and negative result, with a value of -0.440. Therefore, it can be concluded that there is a difference in the relationship between peer social support and optimism with anxiety when facing the working world among final-year students at the Faculty of Political Science and Social Sciences, University of Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laurensia Megawati Suherman
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S16202
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Sri Mariana
"Pubertas merupakan suatu perubahan yang normal terjadi pada remaja putri. Perubahan yang terjadi meliputi aspek fisik, psikososial, emosional dan seksual. Perubahan dapat menjadi stressor yang dapat mencetuskan kecemasan bila tidak dipersiapkan dengan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang perubahan pada pubertas dari tingkat kecemasan menghadapi pubertas pada remaja putri. Penelitian ini dilalcukan pada 85 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian dengan teknik pengambilan sampel secara random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Penelitian ini menggunakan desain deksriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Data yang terkumpul dianalisis dengan rumus Chi-Square dengan α=0.05 CI=95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang perubahan pada pubertas dan tingkat kecemasan menghadapi pubertas pada remaja putri (p=0.044 ; α=0.05). Penelitian ini merekomendasikan perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan pengklasifikasian responden yang lebih spesifik menjadi pre-puberty, early puberty, dan post-puberty untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan tiap fase tersebut.

Puberty is a change transition period from childhood to become adolescent and this is normally happened. Changes in this period involve physical, psychosocial, emotional, and sexual aspect. This change will become a stressor that can trigger a anxiety, if not well prepared.
This research had purpose to analyze the relation between level of knowledge about puberty and level of anxiety to face puberty in adolescent. Amount of respondents are 85 students base on inclusion characteristics with a random sampling method. Questionnaire was used as a instrument to measure knowledge level and anxiety level. This research used descriptive correlative design, and cross sectional approximation method. The processing of data used chi-square with α=0.05 and CI =95%.
The result from this research is any Correlation between level of knowledge about puberty and anxiety level to face puberty in adolescent. This research recommend to give specific classification respondent to become pre-puberty, early puberty, and post puberty to know the differences anxiety level for each phase.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5932
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Nurul Anisyah Iryantie
"Kecemasan menghadapi ujian merupakan pengalaman umum di kalangan mahasiswa yang dapat berdampak negatif pada hasil akademik ketika dialami dalam tingkat tinggi. Oleh karena itu, penting untuk mengeksplorasi hubungan dari kecemasan menghadapi ujian, salah satunya adalah intellectual humility. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk melihat hubungan antara intellectual humility dengan kecemasan menghadapi ujian pada mahasiswa. Intellectual humility diukur dengan menggunakan alat ukur Comprehensive Intellectual Humility Scale (CIHS) sedangkan untuk kecemasan menghadapi ujian diukur dengan menggunakan alat ukur Test Anxiety Inventory (TAI). Partisipan pada penelitian ini merupakan 143 mahasiswa aktif dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, dengan rentang usia 18-25 tahun. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang positif antara intellectual humility (M = 76,87, SD = 9,431) dengan kecemasan menghadapi ujian (M = 52,27, SD = 11,285) pada mahasiswa, r = +0,190, p < 0,05, r² = 0,036, one-tailed. Limitasi penelitian ini yaitu jumlah partisipan perempuan (80%) jauh lebih banyak dibanding dengan jumlah partisipan laki-laki (20%) sehingga tidak berimbang dan data penelitian dari salah satu variabel yaitu variabel intellectual humility ditemukan memiliki hasil distribusi data yang tidak normal.

Test anxiety is a common experience among college students that can negatively impact academic results when experienced at high levels. Therefore, it is essential to explore the relationship between test anxiety, one of which is intellectual humility. This quantitative study aims to see the relationship between intellectual humility and test anxiety in college students. Intellectual humility was measured using the Comprehensive Intellectual Humility Scale (CIHS), while test anxiety was measured using the Test Anxiety Inventory (TAI). Participants in this study were 143 active college students from various universities in Indonesia, with an age range of 18-25 years. The results showed that there was a positive relationship between intellectual humility (M = 76,87, SD = 9,431) and test anxiety (M = 52,27, SD = 11,285) for in college students, r = +0,190, p < 0,05, r² = 0,036, one-tailed. The limitation of this study is that the number of female participants (80%) is far more than the number of male participants (20%) so it is not balanced and research data from one of the variables, namely the intellectual humility variable, is found to have abnormal data distribution results."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>