Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163281 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asih Widowati
"ABSTRAK
Instalasi Gizi merupakan subsistem unit pelayanan penunjang medik, yang tidak kalah pentingnya, sebagai selayaknya pelayanan medik. Pelayanan yang diberikan oleh instalasi gizi adalah nutrisi untuk pasien yang dirawat inap, disamping pegawai rumah sakit seperti dokter jaga, tamu rumah sakit dan sebagainya. Pelayanan gizi ini amat penting dalam membantu pemulihan kesehatan pasien dan mempercepat kesembuhan serta memperpendek hari rawat (length of stay) yang merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan / citra dari pelayanan suatu rumah sakit. Dalam pelayanan gizi rumah sakit ini diperlukan biaya, yang dikeluarkan oleh rumah sakit, dan biaya ini dikelola penggunaannya oleh Departemen Gizi.
Maka sebaiknya penggunaan biaya ini dipertanggung jawabkan, dan pelaksanaannya sesuai dengan hal-hal yang telah direncanakan semula oleh rumah sakit.
Pada tahun 1995 di Rumah Sakit Bhakti Yudha telah terjadi kesenjangan dalam pemakaian dana atau anggaran yang pada pelaksanaannya melebihi dari rencana semula, sedangkan jumlah hari rawat yang telah ditetapkan oleh rumah sakit pun tidak tercapai. Bertolak dan permasalahan tersebut maka penelitian ini memperkirakan berapa besar selisih biaya tersebut. Hari rawat yang tidak tercapai itu berapa persen-kah besarnya.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif laralitatif, dengan: mengolah data primer dan data sekunder yang didapat dari Departemen Keuangan, informatika, ruang perawatan dan tim pengadaan bahan makanan rumah sakit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
1. Pada tahun 1995 di Departemen Gizi memang terjadi selisih biaya, yang besarnya menurut Departemen Keuangan adalah sebesar Rp. 12.321.262,- ; atau sebesar 7 %.
2. Jumlah hari rawat yang tidak tercapai adalah 868 hari rawat atau sebesar 3 %.
Pada saat perencanaan anggarcm, harus diperhitungkan dengan teliti jumlah kebutuhan bahan makanan pasien berdasarkan jumlah standar nilai gizi; berupa : kalori, karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin yang jumlahnya sudah baku. Jumlah bahan makanan ini sangat erat kaitannya dengan jumlah biaya yang dibutuhkan untuk anggaran belanja makan pasien selama satu tahun. Untuk hal itu harus dibuat rencana kebutuhan bahan makanan, yang juga mengacu kelas rawat.
Cara perhitungan rencana biaya, dipengaruhi beberapa faktor yang tidak dapat diperkirakan; seperti banyaknya pasien dan tingginya harga pada hari-hari raya, Tahun Baru, Natal dan selama bulan Ramadhan, maka seyogyanya dipakai sistem standar deviasi.
Maka dengan pemakaian sistem tersebut pada akhir tabun anggaran tidak terjadi kekeliruan dalam penilaian atau evaluasi.
Menu yang telah ditetapkan harus dilaksanakan dengan konsekwen, dengan demikian tidak akan terjadi pelanggaran harga makanan perhari rawat yang telah ditetapkan. Guna menjaga citra rumah sakit, perlu kiranya setiap empat sampai enam bulan diadakan modifikasi menu.
Efisiensi pada Departemen Gizi dengan Cara pengelolaan yang baik dan efektif serta mempertahankan mutu harus menjadi dasar falsafah.
Daftar kepustakaan : 33, (1979 - 1996).

ABSTRACT
The Nutritional Service is a subsystem of the unit for medical services support which is not less important, appropriate to medical services.
The services offered by the nutritional services is nutrition for patients staying at the hospital beside the employee of the hospital such as the ward physician, the hospital guests and others.
This nutrition services is very important to help the patient's recovery, to make the recovery of health of the patient faster and to make the length of stay shorter, which is one of the criteria of success I trademark of the hospital's services.
The nutrition services require expenses, supplied by the hospital, the usage of this expenses is managed by the Department of Nutrition.
Therefore it is better that the usage of this expenses be accountable, and the usage conform to the cases formerly programmed by the hospital.
In the year of I995 at the hospital of Shakti Yudha has occurred a discrepancy in the execution of expenses or budget in which the usage differs in excess from the former program, while the length of stay plan by the hospital was not reached.
Commencing from the said discrepancy this study predicts the amount of the difference of the budget. The amount in percentage of the unreached length of stay.
The methods of study used is descriptive qualitative, in which the primary data and the secondary data obtained from the Department of Nutrition, the Department of Finance and Administration, informatics, cure rooms and the team of hospital raw material procurement for food are processed.
The result of the study discloses that :
1. In the year of 1995 at the Department of Nutrition a difference in budget has occured, at the amount of Rp. 12.321.262; , or 7 % ; conform to the Department of Finance and Administration.
2. The total amount of unreached length of slay was 868 days or 3 %.
During the planning of budget, proper calculation of the amount of food material proposed based on the amount of carbohydrate, fat, protein, minerals and vitamins; conform to the standard of nutrition. The amount of food is closely related to the amount of budget for the purchase of food for the patients for one year. For that reason the plan of food requirement has to be performed, and must comply to rooms category.
Misleading standard method of cost expenses plan due to some unpredictable factors, such as the number of patient and the higher price during holidays, New Year, Christmas and during the month of Ramadhan, it is appropriate to use the standard deviation system.
Hence by using the method, the discrepancy of calculation evaluation in costing at the end of the year can be eliminated
The Menu plan must be performed consequently, so that discrepancy from the plan of the cost per meal per day is checked. The well establishment of the hospital must be maintained by adopting menu modifications every four, or six months.
Efficiency in the Department of Nutrition by means of well and effectively management, and keeping quality is the idea to be the fundamental principle.
List of references : 33, (1979 - 1996).
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Silviana
"Kompetensi tenaga kesehatan adalah faktor yang sangat berpengaruh pada pencapaian kinerja rumah sakit. Pengukuran kompetensi tenaga kesehatan sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kompetensi tenaga kesehatan di Rumah Sakit Bhakti Yudha dengan menggunakan standar kompetensi organisasi tenaga kesehatan nasional Indonesia kepada delapan unit tenaga kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenaga kesehatan di Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok belum memenuhi ekspektasi manajemen. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa lama kerja dan banyaknya jumlah pelatihan yang diterima merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat kompetensi tenaga kesehatan.

Competency of healthcare provider has significant impact on performance of the hospital. Measuring competency of healthcare provider are essential to improve better quality of service provisioned. The study evaluates competency of healthcare provider at Bhakti Yudha Hospital by using the competency standards established by multiple organizations of Indonesian national healthcare provider association mapped against eight units of health provider. The result stated that competency level of healthcare providers at Bhakti Yudha Hospital have had not met the expectations. It is concluded that working experiences and number of relevant training received has significant impact on competency level of healthcare provider."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husin Usman
"Penelitian ini merupakan studi observasional melalui pendekatan analisis kuantitatif secara cross sectional yang meneliti tentang karakteristik pasien pada pemilihan rawat inap di RSUBY yang berlokasi di Kodya Depok merupakan salah satu rumah sakit yang memiliki fasilitas rawat inap yang lengkap di kawasan ini, Sejak tahun 1995 s/d 1999 terjadi penurunan tingkat hunian (BOR) yang cukup signifikan dan puncaknya terjadi pada tahun 1999 (54%). Banyak aspek yang berpengaruh pada penurunan angka BOR Mi. Pihak Rumah Sakit perlu menitikberatkan upaya secara proaktif pada upaya peningkatan BOR ini. Salah satunya dengan mengidentifikasi aspek-aspek yang berpengaruh pada pemilihan rawat inap.
Penelitian ini dilaksanakan pada fasilitas rawat inap umum RSUBY sejak 8 Rini ski 15 Juli 1999. Maksud penelitian ini untuk mengidentifikasi aspek karakteristik pasien yang terdiri dari aspek pribadi pasien dan aspek tempat pelayanan rumah sakit sebagai variabel bebas yang dihipotesiskan berhubungan dengan pemilihan rawat inap di RSUBY sebagai variabel terikat.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dari aspek karakteristik pasien variabel Alasan Pilihan Rumah Sakit, Tempat Tinggal Pasien, Penghasilan dan Pengalaman dirawat di Rumah Sakit lain berhubungan dengan Pemilihan Rawat Inap di RSUBY dan aspek Tempat Pelayanan Rumah Sakit variabel Tingkat Kepuasan Pelayanan Perawat, Tingkat Kepuasan, Pelayanan Administrasi dan Keuangan serta Tingkat Kepuasan Pelayanan Kebersihan dan Kenyamanan Ruang Perawatan berhubungan dengan Pemilihan Rawat Inap di RSUBY. Hasil Penelitian juga menemukan informasi lain seperti karakteristik profil konsumen, situasi persaingan dan kekuatan internal rumah sakit.
Pada bagian akhir, penulis menyajikan bentuk ulasan berupa aplikasi pemasaran berdasarkan hasil penelitian. Penulisan lebih terfokus pada komunikasi pemasaran secara event marketing yang didukung publisitas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianti
"ABSTRAK
Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pelayanan rumah sakit. Sedangkan pelayanan Unit Rawat Jalan merupakan pelayanan terdepan dan menampilkan citra rumah sakit, dimana kunjungannya dapat mempengaruhi pemakaian pelayanan rawat inap dan pelayanan penunjang. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang analisis kepuasan pasien di Unit Rawat Jalan RSBY menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional terhadap 110 sampel. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa 23 sampel (20,9%) menyatakan puas dan 87 sampel (79,1%) menyatakan tidak puas terhadap seluruh proses pelayanan di Unit Rawat Jalan RSBY.

ABSTRACT
Patient satisfaction is one of many indicators of hospital success key service measurement. Meanwhile outpatient unit service act out as the front liner in conveying the hospital image, whereas every visitation will effect the number of inpatient unit stay and support service utilization. This research analyzed patient satisfaction level in outpatient unit at RSBY using cross sectional quantitative method from110 samples. Research found that out of the total sample, 23 samples (20,9%) are satisfied while 87 other (79,1%) are not satisfied with the whole service thet outpatient unit in RSBY offer.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T40855
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krishna Susanti
"Tesis ini membahas analisis pelaksanaan bauran pemasaran jasa pada RS Bhakti Yudha. Pcnelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan survey dan wawancara. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode triangulasi, dengan menggabungkan antara hasil analisis data primer dan sekunder, yaitu kuesioncr dari pasien scbagai responden serta hasil wawancara dengan pihak manajemen rumah sakit pada setiap aspek bauran pemasaran. Hasil penelitian menyarankan bahwa perlunya disusun rencana kegiatan pemasaran yang ter-integrasi, strategi promosi yang efektif dan disusun organisasi pemasaran yang bettanggung jawab atas semua aktititns pemasaran termasuk memelihara dan rnengembangkan hubungan baik dengan mitra bisnis.

The focus of this thesis is to conduct an analysis regarding the implementation of the sewice marketing mix at Bhakti Yudha hospital. This research uses a descriptive-quantitative and qualitative method by using survey and interview approach. Data analysis method applied in this research is the triangulation method, by combining the results of the findings fiom the primary and secondary data, i.e. from the questionnaire targeted at the patients as well as from the interviews with hospital management on each aspect of the marketing mix. The results suggest the need for organizing an integrated marketing activity plan, constructing an effective promotional strategy as well as developing a structure of marketing organization that will be responsible for overall marketing activities including maintaining and developing good relationships with business partners."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32091
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suwandi Yapari
"Tidak tersedianya jumlah dan jenis tenaga yang cukup pada rumah sakit, tidak mungkin menyelenggarakan layanan kesehatan bermutu yang dapat mengantisipasi "demand" masyarakat yang selalu meningkat dari tahun ketahun.
Melihat besarnya alokasi biaya sektor ketenagaan di rumah sakit maka perlu direncanakan dengan teliti jumlah dan jenis tenaga yang dibutuhkan, sehingga dapat memberikan layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan mengumpulkan data melalui observasi langsung di rumah sakit, studi dokumentasi, kuesioner dan wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa jumlah dan jenis tenaga yang ada di rumah sakit Bhakti Yudha Depok, ternyata masih kurang bila dibandingkan dengan standar kebutuhan tenaga rumah sakit Tipe C (menurut DEPKES (PERMENKES 262/MENKES/VII/1979 dan Standar Kebutuhan Tenaga Minimal RSU Tipe C).
Dari penelitian ini juga didapatkan bahwa perencanaan ketenagaan yang ada di rumah sakit menggunakan metode penghitungan kebutuhan tenaga berdasarkan petimbangan/perkiraan saja, dan hanya bersifat tahunan dikaitkan dengan perencanaan program kegiatan tahunan, yang berdasarkan hasil kegiatan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena belum adanya master plan rumah sakit. Selain itu peranan struktur organisasi rumah sakit dalam proses perencanaan ketenagaan belum optimal karena masih ada formasi yang dirangkap.
Untuk itu diterapkan penghitungan kebutuhan tenaga di RSU Bhakti Yudha Depok untuk meramal kebutuhan tenaga di rumah sakit itu. Untuk menilai penghitungan kebutuhan tenaga yang tepat di RSU Bhakti Yudha Depok, dibentuk Peer Group dari rumah sakit tersebut, penilaian dilakukan dengan melihat kontribusi, biaya dan kelayakan.
Kelompok berpendapat untuk menghitung kebutuhan tenaga RSU Bhakti Yudha Depok yang benar-benar rasionil, masih diperlukan pembahasan yang lebih mendalam, namun demikian sebagai pedoman Indicator of Staff Need dapat digunakan di RSU Bhakti Yudha Depok dan untuk data-data kegiatan rumah sakit perlu dilengkapi."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustan Azidin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruang dengan komitmen perawat pelaksana pada organisasi di Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskreptiif korelasi dengan rancangan cross sectional, dan jumlah sampel 119 perawat pelaksana dengan teknik pengambilan total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi manajemen yang mempunyai hubungan dengan komitmen perawat pelaksana pada organisasi adalah fungsi perencanaan (p=0,47, 95% CI=1,005-4,480), fungsi pengarahan (p=0,017, 95% CI=1,255-5,576), dan fungsi pengendalian (p=0,012, 95% CI=1,312-5,844). Sedangkan dari karakteristik individu yang terdapat hubungan adalah tingkat pendidikan (p=0,048, 95% CI=0,899-66,204). Faktor paling berhubungan adalah fungsi pengarahan setelah dikontrol variabel tingkat pendidikan. Kepala ruangan perlu memberikan motivasi dan memfasilitasi perawat pelaksana untuk meningkatkan komitmen pada organisasi.

This study aimed to determine the relationship between implementation of headnurse's management functions and the nurse's commitment to the organization at Bhakti Yudha Hospital Depok. This research was descriptive correlation study with cross-sectional design and 119 sample nurses working in hospital, recruited using total sampling technique. Results of this study indicated that the management functions which associated with the nurse's commitment were planning (p=0,47, 95% CI=1,005-4,480), directing (p=0,017, 95% CI=1,255-5,576), and controlling functions (p=0,012, 95% CI=1,312-5,844). The individual characteristics that associated with nurse's commitment was the education level (p=0,048, 95% CI=0,899-66,204). The most related factor was a directing function after it has been controlled by education level. Head nurse needs to motivate and facilitate nurses to develop and improve the commitment to organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Fitriana Lupitaningrum
"Apotek merupakan tempat yang menyediakan, menyimpan, dan mendistribusikan obat-obatan serta produk kesehatan lainnya. Apotek juga berperan sebagai pusat informasi, pelayaan kesehatan, dan sebagai mitra manajemen penyakit kronis. Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di Apotek harus dapat menjamin ketersediaan obat yang aman, bermutu, dan juga berkhasiat. Pengkajian resep pasien merupakan hal yang penting dalam menjaga kualitas pelayanan kefarmasian dan mencegah terjadinya medication error. Data didapatkan dengan mengklasifikasikan resep yang diterima di Apotek Kimia Farma 389 berdasarkan tanggal diterima resep dan asal rumah sakit pasien. Data yang diambil adalah sebanyak lima resep pasien penyakit kronis RS Bhakti Yudha Depok selama bulan Oktober 2023 di Apotek Kimia Farma 389 yang diambil secara acak. Pada resep pasien ditemukan beberapa masalah terkait obat pada aspek administratif seperti paraf/tanda tangan dokter, berat badan pasien, dan alamat pasien. Masalah terkait obat pada pertimbangan klinis seperti dosis obat yang kurang dan interaksi antara obat yang perlu diperhatikan. Masalah tersebut dapat diatasi dengan mengatur jadwal konsumsi obat pasien dan mengkonsultasikan kembali kepada dokter terkait pemberian obat yang kurang dosis. Perlu dilakukan pengkajian resep secara rutin untuk menjamin rasionalitas dan kesesuaian dosis obat yang akan diterima pasien dan meminimalisir terjadinya kesalahan medikasi (medication error) dan masalah terkait obat.

A pharmacy is a place that provides, stores and distributes medicines and other health products. Pharmacies also act as information centers, health services, and as chronic disease management partners. The provision of pharmaceutical services in pharmacies must be able to guarantee the availability of safe, quality and efficacious medicines. Reviewing patient prescriptions is important in maintaining the quality of pharmaceutical services and preventing medication errors. Data was obtained by classifying prescriptions received at Kimia Farma 389 Pharmacy based on the date the prescription was received and the patient's hospital origin. The data taken were five prescriptions from patients with chronic diseases at Bhakti Yudha Hospital, Depok during October 2023 at Kimia Farma 389 Pharmacy which were taken randomly. In the patient prescriptions, several drug-related problems were found in administrative aspects such as the doctor's initials/signature, the patient's weight, and patient address. Drug-related problems in clinical considerations such as insufficient drug dosage and interactions between drugs that need to be considered. This problem can be overcome by arranging the patient's medication consumption schedule and consulting the doctor again regarding administering insufficient doses of medication. It is necessary to review prescriptions regularly to ensure the rationality and suitability of the dosage of medication that the patient will receive and minimize the occurrence of medication errors and problems drug related.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wenny Setyorini
"Rekam medis merupakan sebuah catatan medis yang berisikan data dan informasi yangharus dibuat oleh sebuah pelayanan kesehatan yang memuat tentang riwayat kesehatanseorang pasien selama pasien tersebut mendapatkan pelayanan, mulai dari anamnesa,riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan pemeriksan penunjang lainnya, diagnosis,perawatan sampai tindakan medis. Kelengkapam sebuah rekam medis sangatdibutuhkan sebagai tanda bukti sah bahwa seorang pasien mendapatkan pelayanankesehatan dengan semestinya, khususnya resume medis dapat digunakan sebagai lembarklaim rumah sakit ke asuransi yang bekerjasama dengan rumah sakit. Masih rendahnyaangka kelengkapan rekam medis di Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok menjadi dasarpeneliti melakukan penelitian. Ketidaklengkapan pengisian rekam medis dikarenakanbanyak faktor, diantaranya dorongan atau motivasi yang dimiliki oleh tenaga medisyang bertanggung jawab terhadap rekam medis. Penelitian ini merupakan penelitiankualitatif yang didahulukan oleh studi dokumenter documentary study denganmemeriksa kelengkapan rekam medis menggunakan alat bantu daftar tilik yang dibuatoleh peneliti. Motivasi ekstrinsik akan mempengaruhi tenaga medis dalam pengisianrekam medis, diantaranya kerjasama tim dan beban kerja. Motivasi intrinsik sepertipengetahuan dan persepsi dalam pengisian rekam medis juga akan mempengaruhiketidaklengkapan pengisian rekam medis di suatu pelayanan kesehatan. Motivasi daripekerja kesehatan berpotensi mempengaruhi penyediaan layanan kesehatan. Semangatrendah diantara pekerja dapat merusak kualitas penyediaan layanan, sementarakehadiran pekerja yang bermotivasi tinggi dan berkualitas merupakan aspek kunci darikinerja sistem kesehatan.

A medical record is containing data and information to be made by a health service thatcontains a patient 39 s medical history during the patient is receiving services, fromanamnesis, history of the disease, physical examination and other investigations,diagnosis, treatment to action medical services. The completeness of a medical record isdesperately needed as a valid proof that a patient is properly receiving health care,especially medical resume can be used as hospital claim sheets to insurance incollaboration with hospitals. The low number of completeness medical record in BhaktiYudha Depok Hospital is the basis for the researcher to conduct the research. Theincomplete filling of medical records is due to many factors, including the motivationpossessed by the medical personnel responsible for the medical record. This research isa qualitative research which takes precedence by documentary study by examining thecompleteness of medical record using the check list tool made by the researcher.Extrinsic motivation will affect medical personnel in filling out medical records,including teamwork and workload. Intrinsic motivation such as knowledge andperception in filling medical record will also affect the incomplete filling of medicalrecord in a health service. The motivation of health workers has a potential affect theprovision of health services. Low morale among workers can damage the quality ofservice provision, while the presence of highly motivated and qualified workers is a keyaspect of health system performance."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49562
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Hasanah
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan keinginan pindah kerja perawat RSU Bhakti Yudha. Variabel yang diteliti adalah karakteristik perawat, faktor pendorong dan faktor penarik. Karakteristik meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan terakhir, jarak rumah ke tempat kerja, jumlah anak yang dimiliki, lama kerja dan status kepegawaian. Faktor pendorong antara lain meliputi persepsi terhadap kompensasi RS, sistem kerja keperawatan, pengembangan karir dan lingkungan kerja. Faktor penarik meliputi persepsi terhadap kesempatan kerja dan kompensasi perawat RS lain. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif secara cross sectional pada 95 perawat. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Analisis bivariat menggunakan T Test, Annova dan Korelasi Regresi, sedangkan multivariat menggunakan Regresi Linear Ganda. Pemodelan bivariat dengan menggunakan metode enter. Hasil analisis didapatkan kompensasi RS dan kompensasi perawat RS lain yang paling dominan berhubungan dengan keinginan pindah kerja perawat.Saran untuk rumah sakit berdasarkan hasil penelitian adalah RS perlu meninjau ulang mengenai cara pemberian kompensasi terutama uang lembur kepada perawat dan RS diharapkan mempertimbangkan standar kompensasi perawat RS lain dalam memberikan kompensasi.

The aim of this thesis is to analyze of factors associated with desire to move (Turnover Intention) of Nurse In Bhakti Yudha Public Hospital In 2013. Variable which researched is charactheristics of nurse are age, sex, marrital state, the last education, the distance between house and hospital, the amount of children, the lenght of employment, and the state of employment . The Push factors which the perceptions of compensation oh hospital, nursing work system, career development, and work environment. The pull factors containe the opportunity of job and the level compensation of the other hospital. The methode of research which used is quantitatively with cross sectional design which done for ninety five nurses. The analyses which used is univariate, bivariate, multivariate. Bivariat Analysis use T Test, Anova and Regression Correlation, whereas multivariate Regreesion of Binary Logistic. Bivariate model use enter methode. The result of analysis is gained The perseption of Compensation of hospital and the other hospital have the most infuence variable which correlated with turnover intention. The suggestions for Bhakti Yudha hospital are based on the result of analysis are reviewing about its compensation especialliy overtime payment compensation to the nurses and Bhakti Yudha hospital is expected reviewing about the compensation of the other hospital in compensation giving"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>