Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138414 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sudirman
"ABSTRAK
Sistem inventori merupakan salah satu sistem yang cukup penting dan berpengaruh dalam suatu organisasi/perusahaan. Sistem inventori yang baik akan memberikan dampak yang positif bagi organisasi/perusahaan, karena dengan adanya sistem ini akan tercipta:
- Tertib administrasi barang-barang inventaris.
- Pengendalian dan pengawasan barang secara baik dan benar.
- Mendukung pengambilan kebutuhan pimpinan.
- Sebagai bahan untuk menghitung kekayaan organisasilperusahaan.
- Penghematan pengeluaran uang organisasi.
Dalam pembuatan sistem inventori, penulis mengacu kepada konsep analisa perancangan SDLC (System Development Life Cycle) , namun tidak semua tahapan SDLC diterapkan disini, tapi hanya tahap-tahap tertentu saja yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan sistem inventori. Dalam pengembangan sistem akan dilakukan Process Modelling meliputi pembuatan Data Flow Diagram level-O kemudian didekomposisi ke level-level berikutnya sesuai kebutuhan, Data Modelling dengan pembuatan Entity Relationship Diagram kemudian dipetakan ke dalam tabel-tabel dan akhirnya implementasi ditunjukkan dengan Prototyping.
Dalam mengimplementasikan rancangan Sistem Inventori ini, menggunakan perangkat lunak Visual Basic Versi 3.0 sebagai front-end-nya, sedangkan untuk backend-nya menggunakan Relational Data Base Management System (RDBMS) Sybase. Dengan diimplematasikannya sistem ini diharapkan masalah-masalah yang selama ini dihadapi khususnya tentang pengelolaan inventori, akan dapat teratasi serta dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan sehingga cita-cita yang selama ini diharapkan akan terwujud.

ABSTRACT
Inventory system is one of the system which is quite essential and full of influence in an organization/company. A good inventory system will give positive impact for organization/company, because the existence of this system will enable the creation of the following:
- Inventory goods/commodity administration order.
- Goods/commodity control and supervision can be carried out properly and correctly.
- Supporting decision making of management.
- A subject matter of calculating organization/company wealth.
- Economizing the expenditure of company money.
In making an inventory system the writer has based upon SDLC (System Development Life Cycle) designing analysis concept, yet not all SDLC phases are carried out here, but only certain phases which are in accordance with the inventory system development necessity. In this system development will be built Process Modeling including Data Flow Diagram level-0 will be carried out and afterwards decomposed into the next levels in accordance with necessity, Data Modeling with the making of Entity Relationship Diagram are afterwards mapping into tables and finally implemented is shown with prototyping.
The implementation this inventory system design, software of Visual Basic 3.0 Version is used as its front-end, whereas for its back-end, Relational Database Management System (RDBMS) Sybase is used. It is expected that the implementation of this system will enable us to solve problems, especially that which concerns inventory management which are faced during this time and will give added value to companies so that ambitions which have been expected during this time will be realized.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dania Amani Yapono
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan persediaan di UMKM X dan menjabarkan fakta-fakta terkait fungsi pengelolaan pada proses perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan pencatatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode penelitian berupa studi literatur, obervasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat kelemahan dalam pengelolaan persediaan di UMKM X. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan perbaikan pengelolaan persediaan pada tahap perencanaan berupa analisis klasifikasi ABC. Analisis klasifikasi ABC (Always, Better, Control) merupakan metode Pareto yang dapat digunakan untuk menentukan prioritas penanganan tanaman hias sehingga UMKM X dapat berfokus pada jenis tanaman yang kritis. Penelitian ini juga merekomendasikan pengelolaan persediaan pada proses selanjutnya dengan menggunakan metode peramalan Moving-Average, SKU, safety stock dan reorder point. Hasil penelitian belum tentu dapat diterapkan pada perusahaan lain dengan pola permintaan maupun pada perusahaan dengan industri berbeda. Selain itu, keterbatasan penelitian ini adalah sampel yang digunakan hanya persediaan tanaman hias sebagai barang dagang.

This thesis aimed to analyze inventory management in MSME X and describe facts related to inventory management in the planning, receiving, storage, distribution and recording processes. This research uses a case study approach with research methods in the form of literature studies, observations and interviews. The results show that there are still weaknesses in inventory management in MSME X. Therefore, this study recommends improving inventory management at the planning stage in the form of ABC classification analysis. ABC (Always, Better, Control) classification analysis is a Pareto method that can be used to determine priorities for handling ornamental plants so that MSME X can focus on critical plant species. This study also recommends inventory management in the next process using the Moving-Average, SKU, safety stock and reorder point forecasting methods. The research results may not necessarily be applied to other companies with demand patterns or to companies with different industries. In addition, the limitation of this study is that the sample used is only supplies of ornamental plants as merchandise."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maizkha Dahanagraha Sumbada
"Penelitian ini mengenai analisis manajemen persediaan pada GHJ yang merupakan unit bisnis XYZ Tbk. Telah ditemukan bahwa meskipun GHJ telah menjalankan manajemen persediaan yang baik namun GHJ masih memiliki kekurangan dalam sistem pengadaan barang dan pengendalian persediaan yang belum memadai.

This research is about inventory management analysis of GHJ, which is an unit business of PT XYZ Tbk. It had been found that while GHJ has a great inventory management, it has a flaw in their procurement system and a bad inventory control."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Indra Hartono
"Suatu sistem persediaan yang baik akan dapat meningkatkan efisiensi perusabaan serta mendukung kinerja proses produksi yang berlangsung pada perusahaan tersebut. Adapun permasalahan utama yang terlihat pada kebijaksanaan pengendalian persediaan pada P.T. X adalah masih kurang diperhatikannya faktor total biaya persediaan dalam penerapan sistem pengendalian persediaan yang ada sekarang. Penyebab lain adalah adanya kebijaksanaan dari pusat (Jepang) bahwa jumlah persediaan komponen yang harus tersedia sebagai safety stock sebesar 30 % dari total permintaan untuk periode tersebut.
Dengan demikian penulisan skripsi ini pada dasarnya dilakukan untuk memberikan suatu sistem pengendalian persediaan usulan, dimana pada sistem usulan ini akan dihitung standar safety srock yang optimal serta penerapan teknik Lotting yang tepat untuk masing-masing komponen yang akan memberikan total biaya persediaan terendah.
Untuk dapat memperoleh hasil penelitian yang lebih terarah, maka pada penulisan skripsi ini produk yang akan dianalisa dibatasi pada produk refrigerator 1 pintu tipe VR 120. Karena tidak semua data komponen penyusun lemari es tipe VR 120 yang berhubungan dengan biaya persediaan dapat diperoleh, maka proses analisa hanya akan dilakukan secara kuantitatif terhadap sepuluh komponen penyusun refrigerator tipe VR 120 yang dianggap dapat mewakili seluruh komponen penyusun refrigerator.
Metode yang digunakan adalah Material Requirement Planning (MRP). Sedangkan perhitungan Safety Stock dilakukan dengan metode Statistkal Distribution. Dan teknik Lotting yang digunakan adalah metode Lot for Lot, Economic Order Quantity, dan Period Order Quantity. Komponen biaya persediaan yang diperhitungkan adalah biaya kepemilikan dan biaya pemesanan.
Hasil akhir yang diharapkan adalah komposisi biaya persediaan yang ditimbulkan oleh sistem persediaan lama serta rancangan komposisi biaya persediaan untuk sistem persediaan usulan dengan 3 metode Lot Sizing. Selain itu dihitung perkiraan pengurangan biaya persediaan yang dapat dilakukan bila dilakukan pembahan sistem persediaan dengan menggunakan sistem yang diusulkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chita Dwi Lestari
"Penelitian ini berfokus pada prosedur internal PT X dalam rangka melakukan manajemen persediaan yang baik dan memenuhi seluruh permintaan pelanggan. Untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu kepuasan pelanggan, tidak jarang PT X tidak menghitung efisiensi dari metode pembelian yang selama ini digunakan, efektivitas dari persediaan yang ada, dan rasio likuiditas yang tergambar dari laporan keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan perhitungan antara metode pembelian yang selama ini digunakan dan implementasi dari metode economic order quantity. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan data internal dan dokumen-dokumen perusahaan.

This research focuses on PT X internal procedure to have a good inventory management and meet all customer needs. In order to accomplish company goal which is customer satisfaction, PT X often does not count efficiency of its purchase system, the effectiveness of inventory hold, and liquidity ratio that captured in its financial statement. The purpose of this study is to have a comparative calculation between current purchase method and implementation of economic order quantity method. The data collected from company internal data and documentation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Batara T.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Savitri
"Persediaan suatu material menjadi penting karena di dalamnya terkandung modal yang relatif besar dan jika tidak digunakan akan menjadi beban (idle cost). Persoalan persediaan hampir selalu dihadapi oleh semua perusahaan manufaktur atau jasa, begitu juga di PT. Pelita Air Service. Salah satu divisi yang ada di lingkungan perusahaan adalah Procurement Division yang membawahi Warehouse Department. Warehouse Department inilah yang melakukan pengelolaan persediaan material pesawat, termasuk pengawasan terhadap seluruh transaksi mutasi persediaan. Investasi persediaan material pesawat memerlukan biaya tinggi, namun di lain pihak material pesawat tersebut harus siap tersedia di gudang saat dibutuhkan untuk menjamin kelangsungan kegiatan operasional penerbangan perusahaan. Bila tingkat persediaan rendah, maka akan mengurangi kepercayaan pencharter karena harus menunggu material pesawat yang dipesan tiba di gudang. Untuk mencapai tingkat kepuasan pencharter yang diinginkan, perusahaan harus menyimpan persediaan material pesawat sebanyak mungkin dalam gudang. Akibatnya adalah cash yang mati atau menganggur semakin besar dan perputaran persediaan semakin kecil. Oleh karena itu Warehouse Department harus dapat menyeimbangkan tingkat kepuasan pencharter dengan perputaran material pesawat yang tersimpan di gudang. Kerugian menyimpan persediaan bukan hanya dari segi arus kas perusahaan saja, tetapi juga biaya penyimpanan persediaan material pesawat itu sendiri. Semakin banyak jumlah material pesawat, semakin banyak peralatan yang diperlukan untuk mengelolanya, semakin banyak pekerja yang diperlukan untuk mengelolanya, dan semakin besar biaya operasional perusahaan. Selain itu, ketepatan jumlah material pesawat yang tercatat dengan kedaan sebenarnya di dalam gudang juga menjadi permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Perbedaan pencatatan tersebut terjadi karena ketidaktepatan input data ke dalam sistem dan ketidakdisiplinan petugas gudang dalam melakukan pencatatan atas seluruh transaksi mutasi persediaan. Saat ini, PT. Pelita Air Service menggunakan 2 sistem dalam mengelola persediaan material pesawatnya, yaitu MICS dan SAP. Namun kedua sistem tersebut tidak saling terintegrasi satu dengan yang lainnya. MICS yang selama ini digunakan tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dalam memperoleh informasi mengenai persediaan material pesawat sehingga beberapa tahap pencatatan masih dilakukan secara manual. Di lain pihak, perusahaan memiliki SAP yang didalamnya terdapat modul Material Management, dimana modul tersebut memiliki fungsi yang sama dengan MICS dan terintegrasi dengan modul lainnya di dalam SAP. Sistem Informasi Persediaan Material Pesawat yang dikembangkan oleh PT. Pelita Air Service sedikit mengubah prosedur pengelolaan persediaan material pesawat sebelumnya. Dengan demikian, pengembangan sistem informasi yang dilakukan PT. Pelita Air Service diharapkan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut di atas dan meningkatkan posisi perusahaan di pasar dalam memberikan pelayanan kepada pencharter. Namun Information System Effectiveness Review perlu dilakukan perusahaan secara periodik dan berkelanjutan untuk menilai dan menganalisa tingkat efektivitas sistem dan teknologi informasi dalam rangka menjawab kebutuhan terkini perusahaan.

Inventory is being important for a business entity because it is contained a big capital and could be an idle cost, if it is not used. Almost every company faces this inventory problem, and so do PT. Pelita Air Service. One of department in PT. Pelita Air Service that manages and handles aircraft?s material inventory is Warehouse Department - Procurement Division, include monitoring all inventory movement transactions. Investment in aircraft?s material inventory needs high cost, nevertheless that materials should be available in warehouse when needed to guarantee flight operation performances. If inventory level is low, then would abridge customer?s satisfaction because they should wait for aircraft?s material orders are ready-to-use. In order to achieve customer?s satisfaction level, the company should store aircraft?s material inventory as many as available in a warehouse. As a consequence, idle cash is bigger than inventory turn over. Because of it, Warehouse Department must balance between customer?s satisfaction level and aircraft?s material inventory turn over. Loss of inventory storage does not come from corporate cash flow only, but also its storage cost. The more amount of aircraft?s material, many tools needed to manage materials, and the bigger operational cost spent. In the other hand, the accuracy of aircraft?s material inventory amounts recorded and physically stored in warehouse are being the problem faced by PT. Pelita Air Service. The differences are caused by inaccuracy of data entry to the system and in disciplinary storekeeper in recording all inventory movement transactions. At this moment, PT. Pelita Air Service implements two information technologies to manage its aircraft?s material inventories, there are MICS and SAP. However both of technologies didn?t integrate each other. MICS which is used for some years could not fulfill company?s needs in acquiring information about aircraft?s material inventory that some recording levels had to do manually. In contrast, company has SAP contained Material Management Module which has the same functions with MICS and being integrated with other modules inside. Material Inventory Information System developed by PT. Pelita Air Service changes at least previous aircraft?s material inventory management procedures. Thus, the developed information system could solve the problems above and increase company market position in order to serve customers. But, management of PT. Pelita Air Service must review the Information System Effectiveness periodically and continually to evaluate and analyze system effectiveness level and its information technology for updating company?s needs."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23843
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ashlihati Kusuma Dewi
"Pengendalian Persediaan (Inventory Control) merupakan salah satu kegiatan kelogistikan yang sangat penting. Persediaan yang berlebihan di satu sisi akan meningkatkan Service Level atau memperkecil stock out, tetapi di sisi lain investasi yang tertanam akan sangat besar termasuk diantaranya biaya pemesanan dari biaya penyediaan material. Begitu pula sebalikrrya, jika jumlah persediaan terlalu kecil atau ketiadaan persediaan yang sangat diperlukan untuk kegiatan operasi, akan mengakibatkan kerugian terlebih lagi bilamana menyangkut peralatan yang sifatnya vital maka kerugian yang ditimbulkan akan semakin besar pula. Tapi ini tidak berarti bahwa semua jenis material yang diperlukan harus tersedia di gudang, karena tidak ekonomis menyimpan persediaan berlebihan. Untuk itu harus dapat diperhitungkan jumlah dan jenis material apa saja yang perlu disimpan dalam persediaan diesuaikan dengan kebutuhan operasi pada tingkat yang optimal.
Faktor yang mempengaruhi nilai persediaan adalah pemakaian, lead time dan kebijakan. Pemakaian yang fluktuatif, lead time yang panjang dan penerapan kebaakan yang kurang memberikan hasil positif akan berakibal kurang mendukung dalam upaya pencapalan tingkat persediaan yang optimal. Dalam pemilihan dan penerapan kebijakan ini dipengaruhi oleh kondisi operasional perusahaan yang dimaksudkan untuk memperbaiki/meningkatkan tingkat pelayanan dan TOR, memperpendek lead time serta meminimasi biaya-biaya lain yang kesernuanya mengarah kepada optimasi persediaan.
Langkah yang diambil untuk mencapai tingkat persediaan suku cadang yang optimal adalah dengan menghitung tingkat persediaan yang layak untuk UP IV Cilacap disesuaikan dengan target yang ditentukan oleh Divisi Logistik, disamping menerapkan alternatif penggunaan formula pemesanan untuk mengetahui keekonomisannya. Sedangkan upaya untuk mempersingkat lead time adalah dengan memperbaiki pengelolaan KIMAP dan melakukan kebijakan dalam hal pengadaan barang. Ini semua harus didukung dengan sistem dan prosedur seperti komputerisasi dan sumber daya manusia yang memadai serta penerapan kebijakan yang berhubungan dengan pengendalian persediaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T1486
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kelly Nagaruda
"Proses perencanaan dan pengendalian obat yang dilakukan dengan baik akan memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada pasien. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengendalikan persediaan, salah satunya adalah metode minimum-maximum stock di mana saat persediaan sampai ke tingkat minimum, pemesanan bahan baku harus dilakukan kembali agar menempatkan persediaan pada tingkat maksimum. Pada pengerjaan tugas khusus kali ini, sumber data akan diambil melalui data transaksi di depo farmasi rawat jalan, kemudian stok minimum dan maksimum dapat ditentukan dengan melihat penggunaan rata-rata dari tiga bulan, yaitu Januari, Februari, dan Maret 2023. Stok minimum dan maksimum telah didapatkan dan dapat dijadikan sebagai acuan paling baru untuk menentukan kapan harus memesan barang serta jumlah barang maksimum yang dapat dipesan untuk depo rawat jalan Rumah Sakit Universitas Indonesia.

The process of drug planning and control that is carried out properly will provide optimal health services to patients. There are several methods that can be used to control inventory, one of which is the minimum-maximum stock method where when inventory reaches a minimum level, ordering raw materials must be re-ordered in order to place inventory at the maximum level. In carrying out this special assignment, data sources will be retrieved through transaction data at the outpatient pharmacy depot, then the minimum and maximum stock can be determined by looking at the average usage of three months, namely January, February and March 2023. Minimum and maximum stock has been obtained and can be used as the most recent reference to determine when to order goods and the maximum number of items that can be ordered for the outpatient depot at the University of Indonesia Hospital."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>