Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156453 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reny Rohjani
"Musculoskeletal disorder (MSD) menjadi sangat penting karena MSD merupakan penyebab terbesar hilangnya hari kerja akibat cidera di hampir setiap jenis industri. Selain itu, musculoskeletal disorders, terutama pada bagian punggung merupakan masalah kesehatan yang paling memakan biaya. Sedangkan masalah musculoskeletal disorders ini belum banyak dipahami oleh perusahaan-perusahaan, terutama di Indonesia.
Penelitian terhadap kemungkinan timbulnya musculoskeletal disorders yang disebabkan oleh risiko ergonomi pada pekerjaan di pembuatan televisi dilakukan dengan pengamatan di lapangan secara langsung dan didukung oleh survey gejala untuk mendapatkan data keluhan dari operator. dan data medis yang didapatkan secara sekunder.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pekerjaan di unit Final Assembly, tepatnya pekerjaan packing II (menutup dus) merupakan pekerjaan yang mempunyai risiko yang melibatkan anggota badan terbanyak, meliputi tangan, bahu, leher dan punggung dan sekaligus mempunyai nilai risiko tertinggi.
Hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa risiko ergonomi di dept. TV terutama disebabkan oleh work station yang tidak sesuai dengan standar kriteria, disamping faktor dari pekerja dan lingkungannya. Faktor lain dari mesin yang mendukung timbulnya musculoskeletal disorders adalah masalah maintenance mesin dan desain dari handtool.
Selain work design, faktor lingkungan juga mempengaruhi timbulnya fatigue. Hampir di seluruh area, temperature nyata berada dalam kategori `caution' atau hati-hati, dimana pekerja dapat mengalami fatigue bila terpapar pada waktu yang lama dan terus menerus. Sedangkan di area finished good, temperatur nyata berada dalam kondisi `bahaya', dimana pekerja mempunyai kemungkinan mengalami heatstroke, heat cramp atau heat exhaustion bila terpapar pada waktu yang lama.
Daftar bacaan : 25 (1990-2002)

Ergonomic Risk Analysis at Television Department of PT. X on The Possibility of Musculoskeletal Disorders 2003MSD becomes very important recently because MSD is one of the major cause of employee absenteeism due to injury in almost any industry. Other than that, musculoskeletal disorders, especially in the back area is also one of the most costly injury problem.
In order to better understand MSD- from the ergonomic point of view, a study was conducted in the television department of an electronic manufacturing company called, PT. X.
The study was an observational study hick is conducted through a direct observation from the field to look at the ergonomic risk in each task that is being observed.. The field data is supported with symptom survey to capture the input/complain from the operator, and is also backed-up by secondary medical record.
The study revealed that the task in the Final Assembly unit, especially packing task 11 (closing the box) is the work that posses the risk which involved the most body parts, which is hands, shoulder , neck and back. This task also has the highest risk score.
Besides work design, the environmental factor is also play a part in generating fatigue. Almost in all area, the real temperature is in the `caution' category which means that the worker might fell fatigue when exposed to this condition continuously for a very long time. While in finished good area, the real temperature is in `danger' condition, which means that the worker might experience heatstroke, heat cramp or heat exhaustion when exposed to this condition for a long time.
References : 25 (1990-2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rahayu K
"Penerapan prinsip - prinsip ergonomi ditempat kerja masih kurang tersentuh atau mendapat perhatian secara penuh terutama pada pekerjaan perawat di rumah sakit. Postur kerja perawat selama memberikan pelayanan kepada pasien masih dengan postur yang janggal, hal ini dapat mengakibatkan timbulnya keluhan pada sisitem musculoskeletal.
Penelitian terhadap kemungkinan timbulnya risiko ergonomi di rumah sakit lebih difokuskan pada unit perawatan ICU dengan melakukan pengamatan lapangan secara langsung dan melakukan pengukuran risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs )
Musculoskeletal Disorders terjadi karena proses penumpukan cidera atau kerusakan , kecil pada sistem Musculoskeletal akibat trauma berulang sehingga membentuk kerusakan yang menimbulkan rasa sakit, keluhan MSDs bersifat universal dan subyektif. Nilai subyektifitas dapat ditingkatkan menjadi obyektifitas. Agar keluhan tersebut dapat menjadi nilai obyektif maka perlu bukti pengukuran dengan menggunakan metode OWAS.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pekerjaan perawat pada shift pagi, sore dan malam mengandung risiko keluhan MSDs. Kegiatan atau pekerjaan perawat yang mendominasi adanya postur janggal adalah kegiatan keperawatan pada shift pagi. Dan untuk pekerjaan perawat yang mendominasi kategori 3 dan kategori 4, yang dapat mengakibatkan kemungkinan timbulnya keluhan MSDs, adalah kegiatan memandikan, mengangkat pasien, melakukan ganti balutan luka , merubah posisi pasien dan melakukan pengukuran urine.
Hal yang mendasar, bahwa perawat bekerja dengan postur yang janggal adalah kurangnya pengetahuan dan ketrampilan tentang ergonomi dan tingginya beban kerja perawat di unit ICU, sehingga rumah sakit perlu melakukan evaluasi terhadap kinerja perawat dengan memonitor sistem kerja dan beban kerja yang dapat mengakibatkan keluhan MSDs serta membuat dan melaksanakan program pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ergonomi bagi perawat.

Ergonomic Risk Analysis among Nurses who Work Awkward posture in Intensive Care Unit, Serang Hospital, Leading The Possibility of Musculoskeletal Disorders The application of ergonomic principles at work station is still lack of concern, especially at hospital. The posture of nurses dealing with serving a patient is still on awkward posture. So they complaint of Musculoskeletal Disorders ( MSDs ).
The research on the possibility of the appearance of ergonomic risk at hospital activities are more focused on the nursing group in the unit of ICU by direct field observation
Musculoskeletal Disorders are caused by the process of the accumulation of injuries or small damage in musculoskeletal system. The complaint of MSDs is universal and subjective. Subjective value can be proofed to be objectives value. The subjective complaint to be objective value, is necessary to have an evidence through the measurement using OWAS method.
The result of the research is categorized by the groups nurse who work morning, afternoon, and evening shifts . The nurse works that dominated by awkward posture are the nursing activities in morning shift. For the nursing work of the three shift dominating category 3 and category 4, where the complaint of MSDs are the activities of bathing, lifting patients, replacing injury bandage, changing position of a patient, collecting and measuring of urine.
Basically nurses who work with awkward posture are due to lack of knowledge and skill in ergonomic and heavy working at ICU. Therefore a hospital needs to be evaluated an working pattern of nurses by monitoring work system and work burden that cause MSDs complaint through training program to improve knowledge and skill in ergonomics.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Octarisya
"Aktivitas penanganan barang secara manual handling merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya penyakit akibat kerja terkait ergonomi. Bahwa aktivitas kerja seperti manual handling, bekerja dengan gerakan yang cepat, sikap kerja yang tidak alamiah (sikap statis dalam waktu lama, gerakan memutar dan menunduk yang berulang), bekerja dengan menggunakan kekuatan yang berlebihan, gerakan yang berulang (repetitive) merupakan pemicu terjadinya ganguan MSDs. Kaitan antara aktivitas manual handling seperti mengangkat (lifting), mendorong (pushing), menarik (pulling), dan membawa (carrying) serta posisi atau postur janggal dengan timbulnya MSDs tidak hanya disebabkan oleh beratnya beban yang ditanggung otot tubuh, tetapi juga disebabkan oleh durasi yang pekerjaan yang lama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar tingkat risiko ergonomi dan distribusi keluhan MSDs di PT. Repex Departemen Operasional HLPA Station, RPX Center pada seluruh pekerja Departemen Operasional HLPA Station yang melakukan aktivitas manual handling dalam proses kerjanya dimana tools yang digunakan yaitu BRIEF (Baseline Risk Identification of Ergonomic Factors) dan kuesioner survei keluhan MSDs. Terdapat 6 jenis aktivitas manual handling yang paling dominan yang dilakukan pekerja Departemen Operasional HLPA Station, yaitu mengoper barang, mengangkat barang, menggunakan hand pallet, melakukan van scan dokumen dengan posisi jongkok, van scan barang, van scan dokumen dengan posisi duduk.
Hasil survei keluhan MSDs dari 9 bagian tubuh yang dinilai pada 27 responden pekerja Departemen Operasional di PT. Repex, HLPA Station didapatkan hasil mayoritas keluhan pada bagian tubuh leher yaitu sebesar 81,9%, 78% merasakan keluhan pada bagian punggung, 63% mengatakan merasakan keluhan pada bagian kaki, 40,7% merasakan keluhan pada bagian bahu kanan, sebanyak 29,6% mengalami keluhan pada bahu kiri, 33,3% merasakan keluhan pada tangan dan pergelangan tangan kanan, 22,2% merasakan keluhan pada tangan dan pergelangan tangan kiri, sebanyak 7,4% mempunyai keluhan pada bagian siku kiri dan kanan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agfa Al-Latief Hadi Putra
"Seiring dengan berkembangnya teknologi, kini pegawai dituntut untuk bekerja dan menghabiskan sebagian waktunya duduk fokus memandang komputer dan menggunakan mouse. Penggunaan komputer memiliki risiko ergonomic yang apabila dilakukan secara terus menerus dapat menyebabkan masalah kesehatan salah satunya gangguan muskoloskeletal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara risiko ergonomi dengan gangguan muskoloskeletal pada pekerja kantoran di PT. X. Metode yang digunakan adalah desain studi cross sectional dengan menggunakan instrument penelitian berupa Nordic Body Map dan Rapid Office Strain Assessment (ROSA). Penelitian ini dilakukan kepada 48 pekerja kantoran di PT. X. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat risiko ergonomi, dan keluhan muskoloskeletal dengan analisis univariat, dan bivariat. Dari 48 responden didapatkan 39 orang mengalami keluhan muskoloskeletal dengan keluhan terbanyak ada pada bagian leher atas, punggung, dan pinggang. Hasil penelitian menunjukan tidak adanya hubungan antara risiko ergonomi dengan usia, masa kerja dan jenis kelamin (p-value=1). Akan tetapi, terdapat hubungan yang berarti antara risiko ergonomic dengan gangguan muskoloskeletal (p-value=0,039).

Along with the development of technology, employees are now required to work and spend some of their time sitting focused on looking at computers and using mouse. The use of computers has ergonomic risks which if done continuously can cause health problems, one of which is musculoskeletal disorders. This study aims to analyze the relationship between ergonomic risks and musculoskeletal disorders in office workers at PT. X. The method used is a cross-sectional study design using research instruments in the form of Nordic Body Map and Rapid Office Strain Assessment (ROSA). This research was conducted on 48 office workers at PT. X. The variables studied in this study were age, gender, length of service, level of ergonomic risk, and musculoskeletal complaints with univariate, and bivariate analysis. From 48 respondents, 39 people experienced musculoskeletal complaints with the most complaints in the upper neck, back, and waist. The results showed no relationship between ergonomic risk with age, length of service and gender (p-value = 1). However, there was a significant association between ergonomic risk and musculoskeletal disorders (p-value = 0.039)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Astuti
"Forklift worker is one of the types of jobs that have a risk of musculoskeletal disorders due to individual factors, the environment, and jobs factors. This study was conducted to see a picture of the forklift worker`s jobs, determine the individual and environmental factors associated with musculoskeletal disorders in forklift workers in PT X in 2013 and see a picture of an occupational hazard. This research is quantitative research using cross-sectional study design with questionnaires and REBA. The study states that the duration of work affects the subjective complaints of musculoskeletal disorders and ergonomic risk level forklift workers including mild to moderate. It necessary to supervise forklift workers working posture control, setting the duration of the work, socialization musculoskeletal disorders, the symptoms, the risk factors, the method of prevention, and a simple way of treatment.

Pekerja forklift merupakan salah satu jenis pekerjaan yang memiliki risiko terkena musculoskeletal disorders karena faktor individu, lingkungan, dan pekerjaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pekerjaan forklift, faktor individu dan lingkungan yang berhubungan dengan musculoskeletal disorders pada pekerja forklift di PT X tahun 2013 dan melihat gambaran risiko pekerjaan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain studi potong lintang dengan kuesioner dan tools REBA. Hasil penelitian menyatakan bahwa lama kerja mempengaruhi keluhan subyektif musculoskeletal disorders dan tingkat risiko ergonomi pekerja forklift termasuk ringan hingga sedang. Sarannya, perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian postur kerja pekerja forklift, pengaturan durasi kerja, sosialisasi terkait musculoskeletal disorders, gejala, faktor risiko, tindakan pencegahan, dan penanganan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meigina Ramadhanti Putri
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26759
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Nur Hidayat
"Perkembangan teknologi yang pesat membuat hampir semua aktifitas pekerjaan manusia berhubungan erat dengan berbagai macam alat dan mesin. Tidak terkecuali dalam dunia industri yang saat ini terus berkembang dengan pesatnya. Namun dalam interaksi antara manusia, mesin dan lingkungan kerja terdapat berbagai risiko yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kecelakaan kerja bagi manusia. Salah satu penyakit akibat kerja yang kerap diderita oleh pekerja adalah penyakit yang berkaitan dengan otot serta rangka, atau lebih dikenal dengan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Penelitian ini dilakukan pada pekerja furnitur di PT. X di Klender, Jakarta Timur pada tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor risiko MSDs pada bagian tubuh dan gejala MSDs yang dialami oleh pekerja. metode penelitiain ini adalah kualitatif dengan desain studi observasional. Responden berjumlah 8 orang, dan tingkat risiko ergonomi dinilai menggunakan Rapid Entire Body Assessment (REBA). Penilaian menggunakan REBA mendapatkan hasil 1 tahapan pekerjaan (25%) termasuk dalam kategori medium risk (action level 3), dan 3 tahapan pekerjaan (75%) termasuk dalam kategori high risk (action level 4). Nordic Body Map (NBM) digunakan untuk mengetahui keluhan MSDs yang dirasakan pekerja dan didapatkan hasil 100% pekerja mengeluhkan gejala MSDs. Keluhan terbanyak dirasakan adalah pegal dan rasa sakit pada tubuh bagian pinggang, leher bagian bawah, dan betis.

Technological developments that grow rapidly make almost human activities are closely related to tools and machinery. Industrial sectors is one of many sectors that grow rapidly as the human development. However, the interaction between human, machine and workplace environment have many risks that can make occupational disease or injury to the workers. One of the occupational diseases that often suffered by workers is a disease associated with muscle, bonesand joints, or known as Musculoskeletal Disorders (MSDs). This research was conducted on Furniture Workers PT. X, Klender, East Jakarta, in 2014. This research’s purpose are to know the musculoskeletal disorders risk factor in the body and symptoms experienced by workers. This research method is qualitative with observasional design. Respondents of this research were 8 production workers. Ergonomic risk level assessed using the Rapid Entire Body Assessment (REBA). The result from assessment using REBA are 1 task (25%) included medium risk category (action level 3), and 3 task (75%) include high risk category (action level 4). Nordic Body Map (NBM) is used to know the complaints about MSDs from workers, and the result is 100% of worker said that they have some symptoms of MSDs. Most of complaints are on the hip, lower neck, and calves."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwandi Raharjo
"Risiko ergonomi merupakan salah satu bentuk risiko yang disebabkan karena hubungan kexja manusia, mesin (alat) dan lingkungan. Faktor risiko ergonomi terdini dari faktor fisik, faktor psikososial dan faktor individu. Faktor fisik yang terdiri dari repetition, force, poslure, vibralion, compression, dan linglcungan (cahaya, bising, suhu), psikososial misalnya job content, work/time pressure, job control, social support, job dzlssaliwaction, dan falctor individu, misalnya, umur, status sosial- ekonomi, merokok, riwayat kesehatan, jenis keiamin, onthropomerry dan aktifitas fisik Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko egonomi pekerjaan pemanenan kelapa sawit secara manual dan hubungannya dengan keluhan MSDs.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah pekerja panen dan muat kelapa sawit di kebun kelapa sawit PT. X Sumatera Selatan tahun 2008. Sampel penelitian adalah selumh pekerja panen dan muat kelapa sawit yang beljumlah 117 orang. Variabel independen adalah postur, beban, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, umur, lembur dan lama kcrja. Variabel dcpenden adalah keluhan MSDs. Data diolah secara kualitatif dengan metode REBA dan analisis kuantitatif dengan bantuan software SPSS.
Hasil penelitian, berdasarkan metode REBA tingkat risiko ergonomi panen dan muat rnasuk kategori tinggi (8 - 10), tingkat aksi 3 dan dibutuhkan tindakan scgcra. Deskripsi dari responden adalah jenis pekerjaan (pemanen = 98 dan pemuat = 19), tingakt pendidikan (5 SD = 98 dan > SD = 19), kerja lembur ( lembur = 37 dan tidak lembur = 80), lama kerja (S 2 tahun = 37 dan > 2 tahun = 80), dan umur (< 45 tahun = 112 dan 2 45 tahun = 5). Dari uji bivariat didapat hasil bahwa variabel jenis pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap keluhan MSDS yaitu untuk pckerjaan pemanenan. Sedangkan variabel yang lain, yaitu status pernikahan, tingkat pendidikan, kexja lembur, lama bekerja dan umur pekerja tidak berpengaruh signifikan terhadap keluhan MSDs.
Kesimpulan, hasil score REBA hight, keluhan terbanyak dialami pada bagian leher dan punggung bawah, dan paling sedikit dari responden adalah pada bagian pantat, jenis pekerjaan berpengaruh signifikan tcrhadap jumlah keluhan. Saran kepada manajemen, perlu pengecekan kesehatan terkait keluhan otot rangka, penyuluhan kepada pekezja pzmcn dan muat TBS tentang tata cara kerja yang aman, selamat dan sehat, pengaturan waktugam keqa terkait pemulihan kcscgaran tubuh, termasuk kebijakan lembur dan program mekanisasi pekmjaan pemanenan dan pemuatan TBS. Saran untuk pekcnja, agar mclaporkan kepada Puskesbun jika merasakan/mengalami gangguan otot-rangka, menerapkan perilaku hidup sehat (tidak/kurangi merokok, waktu istirahat cukup, makan makanan bergizi seimbang) dan mcmatuhi prosedur kerja pemsahaan yang telah ditetapkan terkait kexja yang aman, sehat dan selamat. Saran lmtuk peminat K3, perlu penelitian lanjutan mengenai hubungan faktor risiko ergonomi (termasuk fbktor psikososial) dengan keluhan MSDs, aspek K3 pemanenan kelapa sawit.

Ergonomic risk is a risk fonn due to relation among people task, machine, and environment. Ergonomic risk factor include physical factor, psichosocial factor and individual factor. The physical factor sucah as repetition, force, posture, vibration, compression, and environment (lighting, noise, temperature), psycosocial factor consist of job content, work/time pressure, job control, social support, job dissatisfaction, and individual factor suach as age, social-economic status, smoking, health historical, gender, anthropometry and other physical activities.
This research aimed at knowing the ergonomic risk factor and level and MSDs discomfort on harvesters of oil palm plantation in PT. X South Sumatera. This research is classified as an observational research with the plan of cross sectional research. The research population is the workers in harvesting and fresh fruit bunch (FFB) loading to truck in PT. X South Sumatera year 2008. The research sample is total populasi as amount 117 respondences. The independent varibale are posture, force, type of job, educational level, age, over time work, and age of work. The dependent variable is MSDS discomfort. The data is processed qualitatively by REBA method and quantitative analysis with the computere help.
The result of this research, ergonomic risk level (REBA) score is 8 to 10, action level 3 and necessary soon, the highest level is loading worker. The description of the respondence, type of job (harvesters = 98, loaders = 19), educational elevel (S elementary = 98 dan > elementary = 19), overtime( yes = 37, no = 80), age of work (5 2 years = 37, > 2 years = 80), and age (< 45 years = 112, 245 years = 5). The result of bivariate analysis shows that type of job has significant relations with MSDS discomfort (p-value = 0.027, OR = 0.29l, 95% CI : 0,106 - 0,799). Others variables, marital status, educational elevel, over time, age of work, and age have no significant relation with MDSs.
Conclusion, REBA score is hight, the most discomfort are neck and low back, the lesst is hip/buttock. Type of job (harvesting) has significant correlation with MSDS discomfort. Suggestion for management, need checking the healthly related to MSDs discomfort, socialise to working regarding safe and health harvesting and loading FFB, arrangement of working hour related to recovery and overtime policy, mechanisation program for harvesting, for worker, inform to Puskesbun if feel discomfort of MSDS, healhty life style, and complince with company procedure, and for OIIS concemers, need the next research about ergonomic risk including psicosocial factors and MSDS discomfort of harvesting job, and OHS aspect of oil palm harvesting.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34286
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Dwi Chrismastuty
"Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan terhadap pekerja kusen di UD X Tangerang Selatan untuk mengetahui tingkat risiko ergonomi pada pekerja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penulisan cross sectional yang bersifat deskriptif analitik. Penulis melakukan observasi dan analisis risiko MSDs menggunakan metode REBA. Hasilnya, tahapan aktivitas pekerjaan pembuatan kusen, daun pintu dan daun jendela di UD X Tangerang Selatan memiliki tingkat risiko MSDs sedang sampai tinggi sehingga harus segera dilakukan tindakan perbaikan. Hal ini terjadi karena kombinasi beberapa faktor yang ada dalam pekerjaanya, yaitu postur janggal, frekuensi, durasi, dan beban kerja.

This research is conducted on the sills workers in UD X South Tangerang to determine the ergonomic risk level on the workers. This research is a quantitative research with a cross sectional descriptive analytical design. Authors conducted observations and MSDs risk analysis using REBA method. The result, the sills, doors, and shutters making activity stages in UD X South Tangerang have a level of moderate to high risk of MSDs so the corrective action must be done immediately. This happens because there is a combination of several factors at work, which is awkward postures, frequency, duration, and workload."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggiri Herliani
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26423
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>