Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121664 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ice Yulia Wardani
"Dalam rangka meningkatkan mutu asuhan keperawatan dibuka ruang Model Praktek Keperawatan Profesional di RS Dr H. Marzoeki Mahdi Bogor pada tanggal 28 Februari 2001. Di ruang inilah segala aspek keprofesionalan dalam keperawatan diterapkan, Penelitian ini mendeskripsikan klien-klien yang dirawat di ruang MPKP selama periode rawat Februari - Atli 2001 terhadap 79 orang klien. Dan basil penelitian teridentifikasi data demografi klien meliputi golongan usia terbesar adalah dewasa ( 25-55 tahun) sebanyak 45 orang (57%), jenis kelamin laki-laki 63%, pendidikan terakhir SMU 55,7%, status belum menikah 54,6%, pekerjaan penganguran 44,4%. Karakteristik keluarga klien terlihat klien-klien berasal dari tipe keluarga sedang (mempunyai 3-5 anak) sebesar 58,23%, menggunakan pola komunikasi mal adaptif65%, tidak pernah atau tidak rutin melakukan pertemuan dalam keluarga 67,76%. Dari status kesehatan klien teridentifikasi, tingkat ketergantungan klien saat datang 72,15% total care, saat puling 54,63 % minimal care. Alasan masuk RS klien terbesar adalah marah-marah 15,32%. Terapi keperawatan yang diberikan terhadap masalah keperawatan terbesar halusinasi (26,37%) meliputi TAK sosialisasi sebesar 37,02% sementara pendidikan kesehatan terhadap masalah harga diri rendah 76,42%. Dari aspek medis teridentifikasi diagnosa medis terbesar adalah Scizoprenia paranoid sebesar 43,7%."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ice Yulia Wardani
"Bagian Keperawatan Jiwa Komunikasi, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia (FIK UI) sejak bulan September 2000 mengembangkan Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) dalam area keperawatan jiwa di rumah sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. MPKP Jiwa, RS Dr, H. Marzoeki Mahdi Bogor merupakan MPKP pertama khusus jiwa. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei dengan metode kuantitatif, menggunakan rancangan cross sectional, yang dilakukan pada periode rawat 4 Februari sampai dengan 30 Juli 2001 terhadap status klien jiwa sebanyak 79 kasus. Tujuan penelitian ini adalah teridentifikasinya karakteristik klien yang dirawat di ruang MPKP. Pada penelitian didapatkan bahwa kelompok terbesar adalah kelompok usia dewasa (20-55 tahun) dan kelompok jenis kelamin laki-laki yang terutama berdomisili di daerah Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tanggerang dan Bekasi), khususnya di Bogor yaitu area terdekat dengan rumah sakit. Sebagian besar tidak bekerja, berpendidikan SMU sedangkan jumlah dengan status pernikahan "belum menikah" hampur sama dengan yang "sudah menikah"dan termasuk golongan etnik Sunda. Megenai diagnosis karakteristik keluarga klien yang terbanyak ditemukan sebagai berikut: tipe keluarga besar dengan anak lebih dari 2, pola komunikasi tertutup dan mengadakan pertemuan keluarga saat makan bersama. Status kesehatan yang terbanyak adalah alasan masuk rumah sakit adalah marah, marah dan bicara-tertawa sendiri dan kelompok sebelumnya tidak pernah dirawat dibandingkan dengan kelompok yang sebelumnya tidak pernah dirawat dibandingkan dengan kelompok yang pernah dirawat jumlahnya hampir sama, dengan rata rata lama rawat klien adalah 9 hari. Masalah keperawatan yang terbanyak adalah masalah halusinasi. Pendidikan kesehatan yang dilakukan adalah terutama terhadap masalah waham curiga dan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) ditujukan terhadap upaya sosialisasi. Sebagai diagnosis medik ditemukan terbanyak schizofrenia paranoid. Dengan demikian pada penelitian ini didapatkan bahwa karakteristik klien di ruang MPKP sangat bervariatif. Untuk melakukan terapi keperawatan yang optimah perlu adanya penetapan karakteristik klien yang akan dirawat di ruang MPKP
Characteristics of clients nursed in Professional Nursing Model, Psychiatric Unit, Dr. H. Marzuki Mahdi
Hospital Bogor. Since September 2000, Community and Mental Health Department Faculty of Nursing University of
Indonesia, have developed Professional Nursing Practice Model (PNPM) on Psychiatric Nursing at Dr. H. Marzoeki
Mahdi Health Hospital. PNPM at Marzoeki Mahdi Hospital is the first PNPM especially for mental health. The study
was a quantitative cross sectional study conducted during the period February 4th to July 30th 2001 and covering 79
client. The aim of the study was to identify characteristics of clients at PNPM. It was found that most of the clients were
males, aged 20-55 years, living in the area of Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang and Bekasi), especially in Bogor,
the city of the hospital. Most of them had no job, with a senior high school education whereas the number with
unmarried status was nearly the same with the number with married status and belonged to the Sundanese ethnic group.
Characteristics of the family were mostly as followed: big family, with more than 2 children, closed communication and
family meeting during meals. On health status it was found that clients were admitted to the hospital because of
angry/violence, angry/violence and talking/laughing by themselves, whereas the number of clients in the group never
nursed in a hospital before were nearly the same as the number in the group ever nursed before, with average length of
staying in hospital 9 days. It was revealed that the problem of hallucination was mostly found among the nursing
problems. Health education was mostly on efforts to eliminate paranoid problems and Activity Group Therapy was
focused on efforts to socialize the clients. The medical diagnosis of most of the clients was paranoid schizophrenia. It
was concluded that in this study characteristics of the clients in PNPM was very varied. For optimal nursing criteria of
clients at PNPM who should be admitted should be established."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadly
"Isolasi sosial adalah salah satu tanda negatif dari skizofrenia. Isolasi sosial merupakan keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Praktik profesi ners merupakan proses pembelajaran di lahan praktek dengan melakukan asuhan keperawatan kepada klien secara langsung. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk menganalisis tentang asuhan keperawatan isolasi sosial pada Tn. P dengan skizofrenia paranoid. Proses asuhan keperawatan dilakukan berdasarkan standar asuhan keperawatan generalis selama enam hari rawat pada tanggal 7 - 12 Mei 2018 pada Tn. P dengan usia 32 tahun dan berjenis kelamin laki-laki.
Hasil didapatkan masalah keperawatan utama adalah isolasi sosial. Implementasi keperawatan berfokus pada kemampuan klien membina hubungan saling percaya dan meningkatkan kemampuan klien berinteraksi secara bertahap. Intervensi keperawatan memberikan dampak yang positif kepada klien dilihat dengan penurunan tanda dan gejala isolasi sosial pada aspek kognitif, afektif, fisiologis dan sosial, namun belum tampak penurunan pada aspek perilaku. Faktor yang menyebabkan klien sulit membina hubungan dengan perawat yaitu faktor internal dimana klien memiliki penilaian negatif terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan dan faktor eksternal dimana klien menganggap perawat sebagai stressor yang membahayakan. Rencana tindak lanjut pelayanan keperawatan diharapkan dapat dimaksimalkan baik secara individu, keluarga, kelompok dan komunitas.

Social isolation is among of the negative symptoms of schizophrenia. Social isolation is characterized by decline or loss inability to interact with others. Clinical practice learning in clinic providing nursing care directly to clients. This paper aimed to analyze the nursing care of social isolation on Mr. P with schizophrenia paranoid. The nursing care process is based on the standard of generalist nursing care witch provided for six days from May 7th throughout 12th 2018 on Mr. P aged 32 years male.
Main nursing problem was social isolation. Nursing intervention was emphasized on client's ability to establish mutual relationship and improve client's communication skills gradually. Nursing interventions affected client positively as manifested gy decreased signs and symptoms of social isolation on the cognitive, affective, physiological and social aspects, but there had not been a decline in behavioral aspects. Client's barriers in establishing relationship with nurses were internal factors in which clients had negative judgments about themselves, others and the environment and external factors where clients considered the nurse as a threatening stressor. Nursing care follow-up plans are expected to be maximized for individually, family, group and community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
David Abdullah
"Koping tidak efektif merupakan salah satu masalah psikososial yang dapat muncul di ruang rawat umum pada klien dengan stroke. Koping merupakan cara yang digunakan oleh individu untuk merespons segala stressor yang muncul. Penggunaan koping yang maladaptif dalam jangka waktu yang lama dapat mempengaruhi kondisi kesehatan individu. Karya ilmiah akhir ners ini bertujuan menganalisis intervensi masalah keperawatan psikososial koping individu tidak efektif pada klien dengan stroke di ruang rawat Gayatri Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi. Hasil intervensi menunjukkan klien mampu memilih koping yang konstruktif baik berfokus pada masalah atau emosi, meliputi kontrol diri, mencari makna positif, dukungan sosial, dan modifikasi perilaku. Penulis merekomendasikan kepada rumah sakit agar membuat standar asuhan keperawatan yang berfokus pada masalah psikososial terutama koping tidak efektif.

Ineffective coping is one of the psychosocial problems that can arise in the outpatient room of the client with a stroke. Coping is a way used by individuals to respond to any stressors that arise. The use of maladaptif coping in the long term can affect the health conditions of individuals. This paper aims to analyze the intervention of psychosocial nursing problems of ineffective coping in client with stroke in the Gayatri room, Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Hospital. The results of the intervention showed the client was able to choose a good constructive coping focused on problems or emotions, including self-control, looking for positive meaning, social support, and behavior modification. The authors recommend to hospitals to make nursing care standards that focus on psychosocial issues especially ineffective coping."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Luciana Kabang
"Halusinasi merupakan salah satu gejala skizofrenia paranoid. Halusinasi merupakan persepsi sensorik palsu yang tidak berkaitan dengan stimulus eksternal yang nyata. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk menyampaikan asuhan keperawatan halusinasi pada Tn. R dengan skizofrenia paranoid. Proses asuhan keperawatan dilakukan berdasarkan standar asuhan keperawatan generalis kepada Tn. R yang berusia 28 tahun selama 11 hari rawat pada tanggal 7 ndash; 18 Mei 2018. Implementasi keperawatan berfokus pada kemampuan klien mengenal dan mengontrol halusinasinya serta mengikuti program pengobatan secara optimal. Intervensi keperawatan memberikan dampak yang positif kepada klien terlihat dari penurunan tanda dan gejala halusinasi yang diperlihatkan oleh klien serta kemampuan klien mengaplikasikan kegiatan yang dilatih. Rencana tindak lanjut pelayanan keperawatan diharapkan dapat dimaksimalkan baik secara individu, keluarga dan kelompok.

Hallucination is one of clinical manifestations of paranoid schizophrenia. Hallucination is a false sensory perception which has no association with the actual external stimulus. This study case aimed to elaborate on nursing care provided for Mr. R with hallucination and paranoid schizophrenia. The nursing care was provided for Mr. R, 28 year old male, for 11 days long starting from 7th to 18th of May 2018 by referring to standards of generalist nursing care. The nursing intervention emphasized on client rsquo;s ability to recognize and control his hallucination as well as to comply with the regimen program properly. The interventions provide positive impact on client as manifested by relieved signs and symptoms of hallucination and his proficiency in applying trained activities. Follow-up plan of care is supposed to be promoted for individual, family, group, and community."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiana Intan Rahayu Pertiwi
"ABSTRAK
Ansietas merupakan kecemasan yang tidak disertai objek yang jelas. Namun seseorang yang memiliki ansietas dapat terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah. Pasien yang memiliki tanda-tanda fisik mengarah ke ansietas jika diukur tekanan darahnya akan mengalami yang peningkatan tekanan darah. Penderita Hipertensi, merupakan penderita yang pada dasarnya memiliki tekanan darah diatas 140 untuk sistol dan diatas 90 untuk diastol. Seseorang yang tidak memiliki ansietas dapat meningkatkan tekanan darahnya, demikian pada penderita hipertensi, maka dampaknya akan bisa menjadi lebih buruk. Untuk itu, karya ilmiah akhir ners ini dilakukan bertujuan agar masalah psikososial Ansietas menjadi perhatian bagi implikasi keperawatan khususnya perawat agar dapat diterapi sehingga masalah fisik akan terbantu jika masalah psikososial juga diatas dengan baik. Penulisan ini melibatkan satu klien yang memiliki masalah ansietas pada kondisi fisiknya yaitu hipertensi. Hasil menunjukkan bahwa asuhan keperawatan ansietas selama 6 hari pada klien dapat menurunkan skor ansietas dengan menggunakan Skor HARS (Hamilton Anxiety Ratng Scale) menjadi 15 poin pada akhir pertemuan dari 27 poin pada awal pertemuan. Asuhan keperawatan yang digunakan hingga skor dapat turun diantaranya melakukan tarik nafas dalam distraksi, hipnotis 5 jari spiritual dan terapi though stopping.

ABSTRACT
Anxiety is a general term for several disorders that cause nervousness, fear, apprehension
and worrying, which did not accompanied by clear measure. However, people with anxiety
could be diagnosed by their physical symptoms because they tend to have an increase in
blood pressure. Hypertension is defined as a systolic blood pressure (SBP) of 140 mm Hg or
more or a diastolic blood pressure (DBP) of 90 mm Hg or more. Hypertensive patient could
worsen their condition if they also have anxiety as their blood pressure could increase even
more. Therefore this scientific journal done to make the psychosocial problem of anxiety
become a concern for nurses as physical problems could be treated better when psychosocial
problems were also handled well. This paper involves one patient who have hypertension
with anxiety. The anxiety scores is measured by HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) score
and results showed that an anxiety nursing care for 6 days on patient could reduce anxiety
score from 27 points to 15 points. The nursing care used includes deep breathing
distraction, five spiritual fingers hypnosis and though stopping therapy"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Saadah Az Zahro
"[ABSTRAK
Ansietas merupakan salah satu masalah psikososial yang sering terjadi di masyarakat
perkotaan. Ansietas merupakan perasaan was-was, ketakutan atau ketidakberdayaan
terhadap sesuatu yang dilami oleh individu. Pengobatan yang tertunda atau
penghindaran terhadap pengobatan menjadi salah satu akibat dari ansietas pada klien
dengan penyakit kronis. Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah ansietas yaitu teknik napas dalam, teknik distraksi, dan hypnosis 5
jari. Intervensi tersebut terbukti berhasil dapat digunakan oleh perawat untuk
memabantu menurunkan dan mengontrol tingkat ansietas yang dialami klien di ruang
perawatan umum.

ABSTRACT
Anxiety is one of the health problems which is dominated in urban community.
Anxiety is feeling fear, worrying, or vague as respon something toward can?t
described. Delayed in medical or avoiding medical is one of the effect of anxiety in
client with chronicle disease. Intervention given by implementation strategy of
nursing actions related to anxiety problems. Intervention of anxiety are deep breath
relaxation, distraction, finger hypnosis, and spiritual activity successful to reduce
anxiety that nurses can do.;Anxiety is one of the health problems which is dominated in urban community.
Anxiety is feeling fear, worrying, or vague as respon something toward can?t
described. Delayed in medical or avoiding medical is one of the effect of anxiety in
client with chronicle disease. Intervention given by implementation strategy of
nursing actions related to anxiety problems. Intervention of anxiety are deep breath
relaxation, distraction, finger hypnosis, and spiritual activity successful to reduce
anxiety that nurses can do.;Anxiety is one of the health problems which is dominated in urban community.
Anxiety is feeling fear, worrying, or vague as respon something toward can?t
described. Delayed in medical or avoiding medical is one of the effect of anxiety in
client with chronicle disease. Intervention given by implementation strategy of
nursing actions related to anxiety problems. Intervention of anxiety are deep breath
relaxation, distraction, finger hypnosis, and spiritual activity successful to reduce
anxiety that nurses can do.;Anxiety is one of the health problems which is dominated in urban community.
Anxiety is feeling fear, worrying, or vague as respon something toward can?t
described. Delayed in medical or avoiding medical is one of the effect of anxiety in
client with chronicle disease. Intervention given by implementation strategy of
nursing actions related to anxiety problems. Intervention of anxiety are deep breath
relaxation, distraction, finger hypnosis, and spiritual activity successful to reduce
anxiety that nurses can do., Anxiety is one of the health problems which is dominated in urban community.
Anxiety is feeling fear, worrying, or vague as respon something toward can’t
described. Delayed in medical or avoiding medical is one of the effect of anxiety in
client with chronicle disease. Intervention given by implementation strategy of
nursing actions related to anxiety problems. Intervention of anxiety are deep breath
relaxation, distraction, finger hypnosis, and spiritual activity successful to reduce
anxiety that nurses can do.]"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ollyvia Freeska Dwi Marta
"Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi pada masyarakat perkotaan. Prevalensi hipertensi lebih tinggi pada penduduk yang tinggal di perkotaan. Menurut Setiawan (2006) dalam perbandingan kota di Indonesia kasus hipertensi cenderung tinggi pada daerah urban seperti : Jabodetabek, Medan, Bandung, Surabaya, dan Makassar yang mencapai 30 - 34%. Dampak yang diberikan dari hipertensi tidak hanya menyangkut masalah fisik saja namun juga berpengaruh terhadap masalah psikososial seperti ansietas.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan tahun 2007, diketahui bahwa 11,6% penduduk Indonesia usia di atas 15 tahun mengalami masalah gangguan kesehatan jiwa (depresi dan ansietas). Asuhan keperawatan yang telah dilakukan untuk mengatasi ansietas pada pasien ibu S adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan terkait persiapan operasi dan melatih teknik relaksasi napas dalam.
Hasil yang didapatkan dari pemberian asuhan keperawatan ini adalah tingkat ansietas ibu S dari ansietas sedang berkurang menjadi ansietas ringan. Rekomendasi untuk perawat adalah dengan menggabungkan dua tindakan keperawatan yaitu pendidikan kesehatan dan teknik relaksasi napas dalam untuk membantu mengurangi ansietas pasien dengan hipertensi.

Hypertension or high blood pressure is a common health problem in urban communities. The prevalence of hypertension is higher among people living in urban areas. According to Setiawan (2006) in a comparison of cities in Indonesia tend to be higher in the case of hypertension urban areas such as: Jabodetabek, Medan, Bandung, Surabaya, and Makassar which reaches 30-34%. Given the impact of hypertension is not only a physical problem, but also the psychosocial problems such as anxiety.
Based on the Ministry of Health (Primary Health Research) in 2007, found that 11.6% of Indonesia's population aged over 15 years of experience mental health problems (depression and anxiety). Nursing care that has been done to overcome anxiety problem in Mrs. S is to provide health education related to the preparation of operations and training deep breathing relaxation techniques.
The results obtained from the provision of nursing care are anxiety level Mrs. S was reduced from medium anxiety to mild anxiety. Recommendation for nurses is to combine the two of nursing care, health education and deep breathing relaxation techniques to help reduce anxiety in patients with hypertension.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Sudiatmika
"Karya Ilmiah Akhir ini bertujuan memberikan gambaran manajemen kasus spesialis keperawatan jiwa pada klien harga diri rendah kronis melalui pendekatan model adaptasi Roy di Ruang Yudistira Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Rational emotive behavior therapy (REBT) dan cognitive therapy (CT) diberikan kepada 25 klien.
Hasil yang ditemukan REBT dan CT efektif dalam menurunkan gejala harga diri rendah kronis yang ditunjukkan melalui respon kognitif, afektif, fisiologis, perilaku dan sosial. REBT dan CT direkomendasikan sebagai terapi spesialis keperawatan pada klien harga diri rendah kronis.

This study aims to describe the case management specialist in mental nursing to the patients with chronic low self-esteem using Roy adaptation model approach at Yudistira Room Dr. H. Marzoeki Mahdi Hospital in Bogor. Rational emotive behavior therapy (REBT) and cognitive therapy (CT) provided to 25 clients.
The results of REBT and CT were found effective in reducing symtoms of chronic low self-esteem is demonstreted through the response of cognitive, affective, physiological, behavioral and social. REBT and CT is recommended as therapy of nursing specialists at the client's chronic low selfesteem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Tobing, Duma
"Isolasi sosial merupakan keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain dianggap menyatakan sikap negatif dan mengancam bagi dirinya yang mengakibatkan individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir adalah memberikan gambaran pemberian asuhan keperawatan pada isolasi sosial melalui pendekatan model interpersonal Peplau dan modeling and role modeling model Erikson, Tomlin dan Swain di Ruang Bratasena Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Manajemen asuhan keperawatan spesialis jiwa ini dilakukan pada 15 klien isolasi sosial dengan pemberian terapi social skills training dan psikoedukasi keluarga. Hasil pemberian terapi menunjukan adanya peningkatan kemampuan klien dalam bersosialisasi, penurunan tanda dan gejala isolasi sosial dan peningkatan kemampuan keluarga merawat klien dengan isolasi sosial. Efektifitas terapi menunjukan bahwa terapi social skills training efektif menurunkan gejala isolasi sosial khususnya pada gejala kognitif, sosial dan perilaku. Terapi social skills training dapat direkomendasikan sebagai standar terapi spesialis keperawatan pada klien isolasi sosial

Social isolation is a state of loneliness experienced by a person because of other people's negative attitudes and states considered threatening to the individual which resulted in decreased or even not at all able to interact with others around them. The purpose of the study was described an overview nursing management to the patients with social isolation using Peplau interpersonal model and modeling and role modeling Erikson,Tomlin & Swain approach at Bratasena Room Dr. H. Marzoeki Mahdi Hospital in Bogor. Social social skills training and family psychoeducation were recognize as a nursing specialists intervention provided 15 clients. Results of therapy shown that increased client's ability to socialize, reduction of signs and symptoms of social isolation and increased the ability of families caring for clients with social isolation. Effectiveness of therapy showed that social skills training therapy was effective in reducing symptoms of social isolation particulary cognitive, social and behavioural. Social skills training therapy can be recommended as standard therapy nursing specialists on client social isolation"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>