Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147058 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lilis Halim
"Kepuasan pasien sebagai indikator merupakan suatu ukuran kualitas atau mutu pelayanan kesehatan dan merupakan alat yang dapat dipercaya dalam menyusun perencanaan dan penilaian pengelolean suatu Rmah sakit. Fasilitas Instalasi Radiologi adalah instalasi penunjang medik yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah'45 Kabupaten Kuningan yang memberikan pelayanan pemeriksaan radiologi konvensional dan USG.
Dari temuan pre survey diketahui adanya ketidak puasan pasien pengunjung Unit Radiologi terhadap lamanya menunggu hasil proses pemeriksaan rontgen. Penelitian ini adalah survey analitik dengan melakukan pengamatan pengunjung di Unit Radiologi yang melakukan pemeriksaan rontgen tanpa kontras selama 6 hari kerja yaitu dari tanggal 10 April sampai dengan 15 April 2000.
Hasil analisis univariat didapatkan bahwa rata-rata lamanya waktu yang diperiukan untuk menunggu hasil proses pemeriksaan rontgen 76.10 menit dan ternyata hanya 29% yang lama yaitu lebih dari 100 menit . Dari hasil analisis bivariat didapatkan bahwa faktor pasien yang bermakna berhubungan dengan waktu menunggu hasil pemeriksaan rontgen adalah Hari, Jam kedatangan pasien, status pasien dan jenis pemeriksaan sedangkan status pembayaran tidak bermakna berhubungan dengan waktu menunggu hasil rontgen. Dari faktor proses ternyata waktu menunggu dokter radiologi sangat menentukan waktu menunggu hasil rontgen.
Beberapa alternatif untuk memenuhi tuntutan pasien adalah dibuatnya prosedur tetap peiayanan pemeriksaan rontgen dengan menggunakan standar waktu ditiap simpul kegiatan dan dibuatnya penjadwalan pengiriman pasien dari rawat inap dan rujukan dari puskesmas."
Universitas Indonesia, 2000
T2534
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Ruangan pesawat sinar-X Rumah Sakit Siti Aminah Bumi Ayu Jawa Tengah yang dilakukan disain ini dengan kapasitas 125 kV dan 200 mA, sebagaimana kita ketahui bahwa sinar-X dapat mengeluarkan radiasi pada waktu pengoperasiannya. Untuk menjaga agar paparan radiasi yang dihasilkan oleh sinar-X tidak membahayakan baik bagi pekerja radiasi maupun non-pekerja radiasi (masyarakat umum), maka perlu dilakukan perhitungan sesuai dengan standar, prosedur yang berlaku dan prinsip proteksi radiasi yaitu jarak, waktu dan shielding/pelindung. Diharapkan hasil disain pelindung/shielding ini mampu menahun paparan rediasi akibat pengoperasian pesawat sinar-X, dengan batas maksimum yang diizinkan baik bagi pekerja radiasi maupun non-pekerja radiasi. Dinding ruangan yang dirancang terbuat dari concrete dan timah hitam (Pb)."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan kadar gula lebih tinggi dari kondisi biasa/normal ."
610 JKKI 6:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I.G.A. Nyoman Partiwi
"Characteristic of Working Time Allocation of in Patient Room of Graha Medika General Hospital Nurses According to Their Activities and Nursing ProcessHospital is a health organization delivering service as its product. Nursing as a part of hospital manpower working for 24 hour need specific attention for either their quality or their quantity. Nursing with a professional ability can do prevention care previously done by doctor with lower cost.
The aim of this study is to know how nurses allocate their time in Graha Medika Hospital according their activities and nursing process.
This cross Study sectional is done to analyze nurse?s activities, with the mean of Work Sampling Method.
This study showed nurses spent their time with one patient for 79,3 minutes in the morning, 54 minutes in the afternoon and 41 minutes in the evening. Indirect Care showed 37,4 minutes in the morning, 40,3 minutes in the afternoon and 40,3 minutes in the night for one patient.
The activity of nurses according to nursing process showed most of their time or about 80% is devoted to Implementation Activities. Assessment on Evaluation Activities showed only 8% of their time is this study also showed that they have no Nursing Care Plan for their patient."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T5915
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Drevina Ursula Andarini
"Kanker payudara merupakan jenis kanker penyebab utama kematian pada 40 dari 100.000 perempuan Indonesia. Salah satu metode deteksi dini kanker payudara yang paling mungkin dilakukan oleh perempuan di Indonesia adalah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan praktik SADARI, menggunakan desain cross sectional dengan sampel sebanyak 110 pasien perempuan berusia 15-75 tahun di Puskesmas Kecamatan Jatinegara. Hasil diperoleh pasien perempuan sebagian besar berusia <40 tahun (60%), sudah menikah (94,5%), tidak bekerja (78,2%), tingkat pendidikan tinggi (58,2%), dan tidak memiliki riwayat kanker pada keluarganya (77,3%), memiliki tingkat pengetahuan rendah (60%), persepsi kurang serius (54,5%) namun merasa cukup rentan terhadap kanker payudara (68,2%), persepsi manfaat tinggi (62,7%), serta persepsi hambatan rendah dalam mempraktikkan SADARI (98,2%). Faktor pengetahuan terkait kanker payudara dan SADARI menunjukkan hubungan signifikan positif terhadap praktik SADARI (p = 0,001; α = 0,05). Dapat disimpulkan melalui penelitian ini bahwa variabel pengetahuan merupakan faktor yang paling kuat dalam memprediksi praktik SADARI.

Breast cancer is one form of cancer which killed 40 out of 100.000 women in Indonesia. Various methods of early diagnosis are acknowledged until today. One which can be easily performed by women through any socio-demographical backgrounds known as breast self-examination (BSE). This study is conducted to find out about the factors associated with the practice of BSE carried out by female patients in Puskesmas Kecamatan Jatinegara using cross-sectional design and 110 women aged 15 through 75 were involved. The results show the proportion of patients are mostly aged under 40 (60%), married (94,5%), unemployed (78,2%), have high education level (58,2%), have no family history of cancer (77,3%), have poor knowledge about breast cancer and BSE practice (60%), low perceived seriousness of breast cancer (54,4%) but are tend to feel susceptible (68,2%), have high perceived benefits (62,7%), and are tend to have low percerived barriers in performing BSE (98,2%). Knowledge of breast cancer and how to perform BSE shows a significantly positive association with the BSE practice itself (p = 0,000; α = 0,05). This study conclude that knowledge is the best predictor of BSE practice among women."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Evi Melina
"Semakin berharganya waktu bagi masyarakat modern yang mobilitasnya semakin meningkat, menyebabkan waktu tunggu menjadi pertimbangan penting sebelum seseorang memutuskan memilih rumah sakit yang akan dikunjungi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan waktu tunggu pasien poliklinik rawat jalan di RSUD Pasar Rebo tahun 2011. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain potong lintang dengan sampel 199 pasien. Pasien yang terbanyak adalah pasien yang menunggu ≥ 60 menit (75,9 %). Faktor-faktor yang berhubungan dengan waktu tunggu adalah keterlambatan dokter (88,5 %), jenis pembayaran pelayanan terutama pada pasien askes (98,1 %), jenis poliklinik jantung (100 %), jumlah pasien ≥ 64 pasien sebesar (99 %), dan penyelenggaraan BRM (77,8%).

The increase of time value for the high mobility society has caused waiting time as an important factor and being considered by someone who will visit the hospital. The purpose of this study was to determine factors associated with patient waiting time at outpatient clinics in Pasar Rebo Hospital in 2011. It is quantitative study with a cross sectional design and 199 respondents. Most patients are waiting for ≥ 60 minutes (75,9%). Factors associated with waiting time in outpatient clinics are physician tardiness (88.5%), payment method especially on Askes? patients (98.1%), cardiology clinic (100%), quantity of patient ≥ 64 patients (99%), and the implementation of medical record (77,8%).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kadaryanto
"Terjadinya krisis moneter pada sebagian negara di Asia termasuk Indonesia pada tahun 1997 telah menyebabkan dampak perubahan yang sangat besar. Indonesia mengalami dampak paling parah dan berkepanjangan dibandingkan dengan negara Asia lainnya, karena yang terjadi bukan hanya krisis bidang ekonomi saja tetapi berubah menjadi krisis multidemensi seperti politik, hukum, dan sosial budaya.
Dari permasalahan tersebut diatas dengan dilatarbelakangi dengan masalah nasional yang terjadi, maka rumah sakit pemerintah pada umumnya perlu meningkatkan pola manajemen dengan menggunakan prinsip prinsip perencanaan-strategis.
Tujuan penelitian ini ialah untuk menjawab permasalahan yang ada dengan menetapkan kebijaksanaan melalui perencanaan strategis untuk pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah "45" Kuningan agar menjadi rumah sakit mandiri serta siap menghadapi persaingan dengan rumah sakit sekitarnya serta mampu memberikan pelayanan yang bermutu.
Kerangka konsep meliputi analisis lingkungan eksternal makro ialah geografi, demografi, sosio ekonomi, politik, tekhnologi dan analisis eksternal mikro yaitu pemasok, pesaing,dan pelanggan sedangkan analisis internal meliputi visi misi, manajemen, sarana dan prasarana, sumberdaya manusia, keuangan. pemasaran dan Sistem Informasi Manajemen.
Rancangan penelitian yang meliputi desain penelitian adalah penelitian dengan analisis deskriftif dan analisis strategik dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan lokasi dan waktu penelitian adalah lokasi penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah "45" Kuningan pada bulan Pebruari aid Maret 2001.
Pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam dengan pihak pihak terkait dengan RSUD "45" Kuningan,selain wawancara mendalam juga dilakukan fokus diskusi group yang pesertanya pejabat struktural serta ketua Komite Medik berjumlah 16 orang yang dipandu langsung oleh Direktur, jumlah ini dianggap dapat mewakili karyawan Rumah Sakit Umum Daerah "45" Kuningan, dari fokus diskusi group tersebut dapat diketahui pembobotan dari masing masing variabel dari faktor internal dan eksternal dengan menggunakan metode Delphi.
Data sekunder diperoleh dari diperoleh dari Sub Bagian Rekam Medik, Sub Bagian Kepegawaian serta Bagian Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah " 45 " Kuningan serta Kantor Statistik Kabupaten Kuningan.
Pengolahan data meliputi tahap input yaitu analisis lingkungan eksternal dan analisis lingkungan internal serta profil matriks kompetetif sedangkan tahap matching dengan analisis SWOT dan analisis SPACE Matriks, tahap decision dilakukan fokus diskusi group sekali lagi untuk menentukan attractive score terhadap strategi yang dipilih yaitu dengan cara quantitative strategic planning matriks ( QSPM ) sehingga akhimya didapatkan urutan prioritas dari strategi terpilih.
Dari hasil penelitian didapatkan hasil yaitu faktor eksternal potensial menjadi peluang yaitu : geografi, demografi, politik, teknologi dan pemasok sedangkan yang masih menjadi ancaman ialah pesaing, pelanggan dan sosial ekonomi sedangkan faktor internal yang menjadi kekuatan adalah sarana & prasarana, manajemen, keuangan dan terdapat kelarnahan pada visi SDM, pemasaran dan SDM.
Didapatkan posisi Rumah Sakit Umum Daerah "45" Kabupaten Kuningan pada posisi WO yaitu strategi dengan menggunakan peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan sehingga strategi dengan matriks SWOT dan SPACE matriks adalah strategi agresive dengan market penetration, market development dan product development.
Prioritas strategi meliputi setelah melalui QSPM dan wawancara mendalam adalah pertama Meningkatkan SDM keperawatan baik ketrampilan profesional maupun manajerial, serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan, kedua menambah dan mengembangkan Ruang VIP dengan menggunakan SDM Rumah Sakit dengan memanfaatkan tehnologi modern, ketiga Memantapkan Rumah sakit umum daerah "45" Kuningan sebagai pusat rujukan di Kabupaten Kuningan dengan sasaran untuk meningkatkan jumlah kunjungan Rumah sakit, keempat meningkatkan komitmen terhadap Visi Misi RS dengan sosialiasi internal dan eksternal untuk lebih memfokuskan kepada tujuan yang ingin dicapai.

Analysis of Strategic Planning of General Hospital "45" Kuningan 2003-2008 Monetary crisis that hit to several Asia countries including Indonesia in 1997 had led to a big impact. Indonesia had faced to the most serious and prolonging impact compared to other Asian countries, because the crisis was not only in economic but also changed to multi-dimension crisis such are political, law, and socio-culture.
Based aforementioned problem in the setting of national problem, so government hospital in general needs to improve its management model using strategic planning principles.
This research aims at answering the existing problem with defining policy through strategic planning for the development of General Hospital of "45" Kuningan towards self-reliance hospital and ready to compete with other hospital and able to provide qualified services.
The framework of research is including macro external environment such are geography, demography, socio economic, politic, technology and micro external such are supplier, competitor, and customer. Internal analysis is including vision, mission, management, infrastructure and facility, human resources, financial, marketing, and management information system.
The research design is a research with descriptive and strategic analysis using qualitative approach. Location and time of study is in General Hospital of "45" Kuningan from February - March 2003.
Primary data collected by in-depth interview with respective parties of General Hospital "45" Kuningan, and also focused group discussion with 16 structural officers and medical committee guided by the director. This number of officer is representing total of hospital employees. From this focused group discussion can be generated the scoring of each variable from internal and external factors using Delphi method.
Secondary data was taken from Sub-Division of Medical Record, Sub-division of Personnel, and sub-division of Finance of General Hospital "45" Kuningan and Statistic Office of Kuningan.
Data management including steps of input such as analysis of external environment factors and analysis of internal environment factors and profile of competitive matrix, matching stage is using SWOT analysis and SPACE matrix, decision stage done through focused group discussion again to define attractive score to the chosen strategic through method of quantitative strategic planning matrix (QSPM) and finally the strategic priority can be generated.
The result of research shows that external factors that potential to be opportunities are geography, demography, political, technology, and supplier. Meanwhile the threats are competitor, customer, and socio economic. The internal factor that consider as strengths is facility and infrastructure, management, and financial. There are weaknesses such are vision, mission, human resources, marketing and management information system.
The position of. General Hospital of "45" Kuningan is at WO-position with the strategy is using the existing opportunities to overcome its weaknesses, so the strategic option of SWOT Matrix and SPACE Matrix is aggressive strategy with market penetration, market development, and product development.
Strategic priority after goes through QSPM and in-depth interview process is including: First: improving human resources of nursing either professional or managerial, and improving service quality to the customer. Second: increase and develop VIP Rooms, using Hospital MIS by utilizing modern technology. Third: develop General Hospital "45" Kuningan with the target to increase number of hospital visitor. Forth: improving commitment hospital to its vision and mission, and socialized it to internal and external to focus it towards the expected objectives.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T12566
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Eliawati
"Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan waktu tunggu rawat inap (Boarding Time)di UGD RS Awal Bros Pekanbaru.Variabel yang diteliti adalah tingkat kegawatdaruratan, pola pembayaran, pola kedatangan, kasus penyakit, jumlah pemeriksaan penunjang, jumlah konsul dokter spesialis dan jumlah pasien per hari.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, menggunakan data retrospektifdengan desain penelitian cross sectional. Pendekatan teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model konseptual waktu tunggu Input/Throughput/Output dengan memfokuskan pada proses input dan throughput. Sampel dalam penelitian ini menggunakan penghitungan rumus penelitian cross sectional, dengan jumlah sampel 374 sampel.Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dan data sekunder dari laporan kinerja UGD. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini pada analisis bivariat menggunakan uji chi square, dan pada multivariat menggunakan uji regresi logistik.
Hasil penelitian pada uji statistic bivariat, dari semua variabel yang diteliti ada 4 yang memiliki hubungan signifikan dengan boarding time, yaitu tingkat kegawatan (p value= 0,001), pola pembayaran (p value= 0,017), jumlah pemeriksaan penunjang (p value = 0,001) dan jumlah konsul dokter (p value = 0,041). Sedangkan pada uji multivariat, hanya 2 variabel yang signifikan, yaitu tingkat kegawatdaruratan (p value = 0,023) dan jumlah pemeriksaan penunjang (p value = 0,001).

The purpose of this research is to analyse factors contributing the boarding time in emergency department of Awal Bros Pekanbaru Hospital. Variables that include to this research are triage system, payment pattern, arrival mode, amount of diagnostic examination, amount of consulting doctors, and patients per day.
This research is quantitive, retrospective research, using the cross sectional design.A queing system theory describing in acute care process as Input/Throughput/Output model was the framework used in this study, which focusing at input and throughput process. The sample size calculated from the cross sectional research design formula, total sampel was 374. Data collecting using the research instrument and emergency department performance report. Data analysis using a cross-tabulation or chi-square for bivariate analysis, and using logistic regression for multivariate analysis.
The result of this bivariate analysis show that among all varaibles, factors that contributing to boarding time was triage system ( p value= 0,001), payment pattern (p value = 0,017), amount of diagnostic examination (p value=0,001) and amount of consulting doctor (p value = 0,041). Meanwhile from the multivariate analysis show that variables that contributing the boarding time was triage system (p value = 0,023) and amount of the diagnostic examination (p value = 0,001).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Mutiarawati
"Tingkat hunian rawat inap di rumah sakit QADR mengalami kemajuan pesat sejak diresmikan pada tahun 1993. Untuk tahun 1996 BOR yaitu 82,3 %. Dari hasil residensi diketahui bahwa penyelesaian administrasi pasien pulang merupakan rangkaian yang panjang sehingga pasien harus lama menunggu. Dari hasil penelitian sebelumnya pada tahun 1994 diketahui adanya ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan pembuatan faktur (invoice) 27,4 % menyatakan pelayanan lambat.
Penelitian ini adalah survey yang dilakukan secara cross sectional. Pengamatannya terhadap jumlah waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian setiap tahapan administrasi pasien rawat inap yang telah diperbolehkan pulang. Adapun tahapan proses penyelesaian administrasi meliputi bagian perawatan, bagian keuangan bagian kasir.
Populasi penelitian adalah seluruh pasien dengan biaya sendiri yang telah selesai dirawat mulai dari tanggal 3 Maret 1997 selama tiga minggu berturut - turut. Adapun hasil analisa secara univariat dapat diketahui bahwa :
1. Waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian adminstrasi pasien pulang pada bagian perawatan ternyata rata - rata 842,4 menit (78 responden ). Dari 26 responden dengan instruksi pulang pagi hari waktu yang dibutuhkan rata - rata 85 menit.
2. Waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian administrasi di bagian keuangan adalah rata - rata 248,3 menit ( 78 responden ). Pada pasien dengan instruksi pulang pada pagi hari membutuhkan waktu rata - rata 338 menit ( 26 responden ).
3. Waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian administrasi di bagian kasir rata - rata adalah 65,9 menit (78 responden ). Pada 26 responden dengan instruksi pulang pagi hari 42,7 menit.
4. Waktu yang dibutuhkan oleh pasien untuk kembali ke bagian perawatan sebelum pulang yaitu 20 menit.
Seluruh proses administrasi pasien pulang ini membutuhkan waktu 1176,6 menit (20 jam). Hanya 1 responden yang dapat menyelesaikan proses ini dalam 135 menit (2 jam l5 menit ). Dari 26 responden dengan instruksi pulang pada pagi hari membutuhkan waktu 486,7 menit ( 8 jam ).
Beberapa alternatif untuk mempersingkat waktu penyelesaian administrasi ini adalah Memperbaiki tata laksana penyelesaian adminstrasi rawat inap ini pada titik kritis yang terdapat di bagian perawatan, bagian keuangan dan bagian kasir.
Menambah jam kerja bagian penagihan lebih dari jam 16.00 dengan mempertimbangkan bahwa kasir masih bertugas sampal jam 21.00, sehingga pasien yang mendapat ijin pulang pada sore hari dapat segera pulang. Memakai peralatan komputer untuk billing sistem dan rekam medik.

The Time which was Needed by a Patient to Completing the Administration Matters of In-patient from QADR Hospital TangerangThe occupancy rate of in - patient in QADR hospital was very fast increase since it was operated in 1993. For the year of 1996 BOR is 82.3 %.From the result of the resident investigation it was known that administration of the patient leaving the hospital consist of a long chain process so that the patient have to wait for quite a long time. From the result of the investigation it was known that before the year of 1994 there was many unsatisfied patient for the service of invoicing, 27,4 % stated it was a very slow service.
This investigation is a survey which is done using cross sectional method. The observation on how many hours that was needed to completed every step of administration of in patient who will leave the hospital.
The administration process consist of : the nursing department, finance department, and cashier.
From result of the analysis by the univariat system it was known that :
1. The time that was needed to completed the administrative matters for leaving patient in the nursing department average 842,4 minute ( from 78 respondent) and if the patient got information to leave in the morning the time was average 85 minute (26 respondent ).
2. The time that was need to completed the administrative matters in finance department are 248,3 minute ( 78 respondent ). From 26 respondent with information to leave the hospital in the morning, the average was 338 minute.
3. The time that was needed to completed the administrative matters of the cashier are average 59 minute.( 78 respondent) From 26 respondent with information to leave the hospital in the morning, the average was 42,7 minute.
4. The time that was needed by a patient to come back to nursing department before leaving hospital are average 20 minute.
The whole administration process for a patient to leave hospital are 1176,6 minute ( from 78 respondent) counting from the time when the doctor permit the patient to leave the hospital. Only one respondent can completed the whole process in 135 minute_ From 26 respondent who got the information to leave the hospital in the morning the average was 486,7 minute.
Some alternative to shortening the administrative process :
1. Refining procedure of the administration of the in - patient at the critical points in nursing department, finance department, cashier.
2. To add the working hours in invoicing section over 16.00 o'clock with consideration that cashier still on duty until 21.00 o'clock so that the patient who get the permit to leave hospital in the afternoon can leave at the same day.
3. Computerization for billing system and medical record.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharno
"Masalah pokok yang dihadapi oleh organisasi kerja terutama adalah pencapaian tujuan atau sasaran dengan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara efisien dan penyediaan iklim atau suasana kerja yang dapat meningkatkan motivasi kerja dan tingkat kesejahteraan dari anggotanya. Salah satu aspek yang penting bagi petugas puskesmas dalam pencapaian tujuan program puskesmas digambarkan dengan meningkatnya penggunaan alokasi waktu kerja produktif yang meliputi kegiatan pelayanan kesehatan, penunjangladministratif, perkenan pribadi dan waktu kerja tidak produktif.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan alokasi waktu kerja produktif tenaga Dokter dan Bidan KIA di Puskesmas Kota Tangerang Propinsi Banten Tahun 2001.
Rancangan penelitian ini adalah survei observasional dan cross sectional untuk mendapatkan gambaran penggunaan alokasi waktu kerja produktif dan melihat hubungan umur, pendidikan, pendapatan, kemarnpuan, pengalaman, pengetahuan, sikap, motivasi, situasi kepemimpinan, struktur disain organisasi, sarana prasarana dengan penggunaan alokasi waktu kerja.
Pada penelitian pengamatan sampel penelitian adalah 4 Puskesmas (Paris pelawad, Cibodasari, Ciledug, Jatiuwung) dengan unit analisis tenaga Dokter dan Bidan KIA. Pada penelitian cross sectional sampel penelitian adalah tenaga Dokter dan Bidan KIA di 22 Puskesmas Kota Tangerang yang berjumlah 95 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alokasi waktu kerja produktif tenaga kesehatan Puskesmas sebesar 52,4%. Dengan metoda work sampling diperoleh kegiatan penunjang/administrasi sebesar 27,2%; kegiatan pelayanan kesehatan sebesar 24,8%; kegiatan perkenan pribadi sebesar 3,3% dan kegiatan tenaga Dokter 53,3%; tenaga Bidan 57,3%. Faktor pendidikan, pengalaman, sikap, struktur disain organisasi, sarana prasarana berhubungan bermakna dengan penggunaan alokasi waktu kerja. Sementara faktor umur, pendapatan, kemampuan, pengetahuan, motivasi, situasi kepemimpinan tidak berhubungan bermakna dengan penggunaan alokasi waktu kerja produktif.
Hubungan yang dominan dengan penggunaan alokasi waktu kerja produktif adalah pengalaman, sarana prasarana, struktur disain organisasi dan pendidikan Pengalaman kerja, tersedianya sarana prasarana yang lengkap, struktur disain organisasi yang jelas dan pendidikan petugas sangat berperan dalam meningkatkan penggunaan alokasi waktu kerja produktifnya. Dinas Kesehatan agar memperhatikan aspek ini karena terbukti telah dapat meningkatkan penggunaan alokasi waktu produktifnya.

The main barriers which always facing by work organization is how to achieve the objectives or aims by using the resources eficiently and provide working environment which could improve work motivation and welfare of the members. One of the important aspect for public health centers staffs to achieve programs objectives describe by the increasing of productive working time allocation usage, including, health services activities, administratif activities, personal activities, and non productive working time.
This research aimed to find out description and factors related to utilizing of Productive Working Time Allocation of Physicians and Midwives in Mother Child health division (KIA) in Primary health Center Tangerang, Province of Banten.
Design of this research using cross sectional design and observational design to find out correlation between age, education, income, skill, experience, knowledge, attitude, motivation, leadership, organizational structure design, infrastructure with working time allocation usage.
Sample of this research is 4 primary health center (Poris pelawad, Cibodasari, Ciledug, Jatiuwung) with unit analysis Physicians and Midwives in KIA division. For cross sectional design, the sample is 95 Physicians and Midwives of KIA division from 22 Primary health center.
The results showed that productive working time allocation usage by medical personnel in primary health centers is 52,4%. By work sampling method administration activity is 27,2%, health service activity is 24,8%, self inisiatived activity is 3,3% and Physicians activity is 53,3%, also Ntidewives activity is 57,3%. Education, experience, attitude, organization design structure, and infrastructure have significant relationship with working time allocation usage. The other factors like, age, income, knowledge, skill, motivation and leadership have no significant relationship to usage of working time allocation. Dominant relationship to usage of working time allocation are experience, infrastructure, organizational design structure and education.
Experience, good infrastructure, clear organizational design structure, and education have important to increase productive working time allocation. Health office should be consider this aspects to improve primary health centers performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T8845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>