Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185762 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fuad Fadli
"Derasnya arus reformasi dan informasi membuat bisnis media berkembang menjadi suatu bisnis yang sangat kompetitif. Untuk itu bisnis media membutuhkan strategi yang tepat agar dapat bersaing dalam bisnis media ini. Penelitian ini bermaksud menganalisis kondisi lingkungan eksternal dan internal yang dihadapi oleh Harian X dan memetakan posisi persaingan/competitive position. Harian X, Faktor-faktor utama yang dapat dijadikan penyusunan strategi dengan berbasis kompetensi inti untuk digunakan oleh Harian X, merancang dan menemukan arsitektur strategik dalam bisnis media. Sehingga dapat dijadikan sebagai arahan dan petunjuk dalam pengembangan strategi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitis. Populasi penelitian adalah para karyawan yang dinilai ahli dan berkompeten. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara riset pustaka dan lapangan melalui daftar kuesioner dilanjutkan dengan menggunakan wawancara tidak terstruktur.
Penelitian ini menggunakan aliran strategi konfigurasi, dengan aliran posisi untuk memposisikan diri (Harian X) dan aliran pembelajaran guna pengembangan strategi. Teori inti menggunakan peta posisi bersaing/competitive position atau yang biasa disebut dengan Matriks GE dengan didukung Metode pengambilan keputusan menggunakan The Analytic Hierarchy Process/AHP (Saaty; 1993) melalui program Expert Choice for Windows Version 9.0. Harian X dalam bisnis media memiliki kondisi eksternal dengan total nilai 3,4211 menunjukkan adanya daya tarik industri media ini termasuk sedang. Sedangkan kondisi pada lingkungan internal dengan total nilai 3,5684 secara umum adalah sedang cenderung tinggi yang menggambarkan kekuatan bisnis media pada Harian X. Pemetaan di posisi Matriks GE berada pada sel ke V, oleh karena itu investasi harus dilaksanakan secara Selektif. Strategi diarahkan dengan mengidentifikasi segmen pasar yang bertumbuh, pengembangan produk dan pasar, sedangkan investasi dilakukan selektif dan dipusatkan pada segmen dengan laba yang baik dan resiko yang rendah.
Bila ditinjau dari industri foresight dan rancangan arsitektur strategis, maka jenis kompetensi harian X adalah kelompok keahlian dalam menyajikan rubrik kriminal, berita, karikatur, ekonomi/politik/hukum, kelompok keahlian dalam menyajikan berita iklan dan problem seks, kelompok keahlian dalam menyajikan berita info keluarga, kelompok keahlian dalam menyajikan berita lowongan kerja, kelompok keahlian dalam menyajikan berita aktual dan banyak iklan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Medya
"Sebuah fenomena baru telah hadir di tengah masyarakat yang mungkin
akan terus menguat dan me|uas_ Secara bergantian orang sering menyebutnya dengan berbagai sebutan yaitu: "g|obaIisasi", 'keterbukaani dan "perdagangan bebas". Kehadirannya telah meningkatkan suhu persaingan usaha hingga oleh beberapa ahli dikatakan bahwa tingkat kompetisi saat ini berada pada level hypercompetitive.
Tldak ada yang dapat terhlndar dari gejala ini; termasuk dunia usaha. Diperiukan langkah-langkah antisipatif untuk menyikapi situasi yang "unpredictable" tersebut. Bagi kalangan bisnis artinya perlu menyusun suatu upaya yang dapat membuat perusahaan tidak sekedar mampu bertahan, namun lebih jauh lagi, dapat terus berkembang meraih peluang-peluang baru dimasa mendatang. ltulah yang melatarbelakangi penulls melakukan penelitian di PT. Pan Asia daiam rangka membantu perusahaan mengantisipasi situasi yang turbuiance ini.
Dalam kajian ini iandasan teori yang digunakan yailu Resource-Based Theory yaitu suatu pandangan berbasis sumberdaya. Melalui kajian ini penulis ingin mengetahui apa sesungguhnya sumber-sumber daya unggulan yang dimiliki perusahaan untuk dapat menjadi basis daya saing berkelanjutan dan sekaligus sebagai landasan perolehan peluang-peiuang baru.
Data-data yang diperlukan diperoleh melalui wawancara dengan Key-Informant, observasi langsung, dan kajian pustaka. Key-Informant ini dipilih berdasarkan kepada keahiiannya. Seteiah itu dilakukan pernetaan sumberdaya perusahaan identnikasi kompetensi inti, dan merancang arsitktur perolehan peluang-peluang baru.
Dari hasil analisis dan pembahasan akhimya dapat diketahui bahwa perusahaan memiliki beberapa sumberdaya unggulan yang memungkinkannya untuk tidak sekedar survive, namun Iebih dari itu, dapat berkembang dengan sejumiah peiuang baru di bidang iasa-jasa: marine survey, warehousing, dan sertifikasi.
Sebagai masukan, penulis menyarankan agar dibentuk sebuah bagian yang bedanggungjawab khusus memanajemeni kompetensi intl perusahaan."
2001
T4764
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manulang, Thurman
"Prospek bisnis ritel sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor ekonomi, politik maupun sosial budaya. Hal tersebut dapat diperhatikan dari perkembangan ekonomi dan politik akhir-akhir ini, bisnis ritel mengalami kelesuan dan menghadapi tantangan yang cukup berat. Dalam situasi krisis demikian yang dapat dilakukan para pelaku bisnis ritel adalah bagaimana aktivitas bisnisnya bertahan.
PT. Sarinah sebagai salah satu BUMN di bawah Depperindag, yang bergerak di bisnis ritel menghadapi berbagai masalah antara lain mengalami penurun tingkat pertumbuhan penjualan, ketatnya persaingan di bisnis ritel baik yang datang dari pengusaha domestik maupun yang datang dari investor asing, diberikannya kesempatan bagi investor asing untuk menanamkan modalnya di bidang ritel sampai di tingkat Kabupaten. Untuk itu PT. Sarinah perlu mempersiapkan suatu strategi bersaing, dan mencari solusi melalui analisis secara komprehensif sehingga diperoleh gambaran posisi bersaing.
Penelitian ini diawali dengan menganalisis kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Dalam menganalisis digunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA) untuk membobot derajat kepentingan setiap faktor. Sedangkan untuk menentukan posisi bersaing PT. Sarinah digunakan General Electric Matrix.
Analisis PHA menunjukkan kekuatan bisnis ritel PT. Sarinah terletak pada pangsa pasar, fasilitas, sedangkan daya tank bisnis ritel PT. Sarinah terletak pada ukuran pasar dan kesetiaan pembeli. Dari uji PHA dan GE Matrix diperoleh posisi bersaing PT. Sarinah pada area atau sel V GE Matrix, dengan strategi hold dan maintain. Artinya PT. Sarinah berada pada area atau sel selektif. Untuk itu PT. Sarinah perlu berhati-hati apabila ingin melakukan investasi baru.
Dengan melihat posisi bersaing, kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman diberikan alternatif pemilihan strategi bersaing perusahaan untuk dapat mendukung keberhasilan perusahaan di dalam menghadapi persaingan. Sehubungan dengan itu perlu menggunakan strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan produk."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Dwi Suciani
"Dalam tesis ini mencoba merumuskan strategi bersaing dalam bisnis e-commerce. Seperti diketahui internet telah membudaya dalam masyarakat dunia, digunakan untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan sebagai alat transaksi. E-commerce merupakan transaksi elektronik yang dilakukan melalui media internet. Di pasar internasional, ecommerce menjadi alat pembayaran utama bagi pelaku bisnis online, karena kemudahan dan keefisienanya, serta tidak memiliki batas dalam ruang dan waktu. Secara umum diharapkan di negara-negara maju akan menerapkan e-commerce dan paperless trading pada tahun 2005, sedangkan pada negara berkembang termasuk Indonesia dimulai pada tahun 2010. Pelaku bisnis diharapkan dapat mengembangkan bisnis e-commerce ditengah hambatan yang ada, agar dapat dijadikan landasan untuk bersaing di pasar internasional.

In this thesis, I would like to formulate the strategy of competition in e-commerce business. As has been known that internet has been entrenched in the world community, which is used to obtain information, communication and as a mean of transaction. Ecommerce is an electronic transaction conducted through internet. In international markets, e-commerce has become a major tool for online businesses due to its efficiency, effectiveness and flexibility as well as the unlimited of the usage. Generally expected that the developed countries will start implementing e-commerce and Paperless trading in the year of 2005 whereas the developing countries; including Indonesia; will commence in 2010. The business people are expected to develop an ecommerce business in the middle of the existing obstacles hence could be used as the basis for competing in international markets."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T29098
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Madani
"Penelitian ini dilakukan untuk menjawab inti permasalahan apakah terdapat perbedaan antara sistem bisnis waralaba dengan sistem bisnis tradisional yang diterapkan pada P.T. Boogie Adventure Indonesia. Dengan demikian ada dua variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini, yaitu sistem bisnis tradisional dan sistem waralaba. Penulis melakukan penelitian ini karena melihat bahwa P.T. Boogie Adventure Indonesia masih memiliki potensi untuk berkembang.
Selama ini P.T. Boogie Adventure Indonesia banyak menemukan permasalahan dengan diterapkannya sistem tradisional. Sebagai contohnya adalah keterlambatan dalam melakukan ekspansi bisnisnya. Sementara itu sistem bisnis waralaba menawarkan prospek yang lebih baik untuk pengembangan bisnis. Namun bagi kedua sistem bisnis ini tetap akan ada masalah-masalah yang muncul. Oleh karena itu, penelitian ini lebih terfokus pada perbandingan dari kedua sistem bisnis tersebut.
Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah menggunakan kuesioner yang disebarkan pada 63 karyawan. Cara pengambilan sample dilakukan secara sampel jenuh. Dengan penelitian ini diharapkan dapat membuktikan ada atau tidaknya perbedaan antara sistem waralaba dengan sistem tradisional pada P.T. Boogie Adventure Indonesia berdasarkan persepsi karyawan.
Dari hasil penelitian menunjukkan secara umum berdasarkan tanggapan responden bahwa memang terdapat perbedaan sistem bisnis tradisional dengan waralaba. Konsep bisnis waralaba direspon secara baik oleh karyawan untuk semua indikatornya sementara bisnis tradisional dianggap tidak begitu baik oleh karyawan khususnya indikator tentang hubungan dengan pelanggan, inovasi dan prospek pengembangan bisnis.
Untuk menganalisis perbedaan antara sistem waralaba dengan sistem tradisional digunakan analisis t-test of related.
Berdasarkan pengujian hipotesa didapatkan bahwa antara sistem waralaba (franchise) dengan sistem tradisional memiliki perbedaan yang signifikan dalam implementasi bisnis PT. Boogie Adventure Indonesia. Hal ini terlihat dari nilai t-hitting (5.112) yang lebih besar dari t-tabel (1.665).
Pada akhirnya untuk mengoptimalkan sistem waralaba PT Boogie harus mengelolanya dengan prinsip-prinsip manajemen yang profesional dan ikatan yang baik terhadap mitra waralaba."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T4639
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puncky Purdatiningrum
"Bisnis Eceran/Ritel dinilai memiliki pertumbuhan mengesankan, dan mencapai hasil yang pesat dalam perkembangannya. Dalam waktu relatif singkat, muncul pusat perbelanjaan baru, toserba, pasar swalayan, yang kira-kira sepuluh tahun lalu masih menjadi barang yang langka.
Para pengusaha ritel tidak sekedar menjual saja namun mereka berusaha berpacu dalam hal melayani sistem distribusi untuk memberikan nilai lebih. Mereka ingin menjadi yang utama dan memiliki keunggulan yang kompetitif, terutama dalam melayani kebutuhan pelanggannya.
Atas dasar itulah, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih jauh faktor-faktor keberhasilan bisnis ritel dengan studi kasus PT Hero Supermarket.
Penelitian dan pengumpulan data dilakukan melalui telaah pustaka dan teknik wawancara (in depth interview). Analisis data dilakukan secara kualitatif. Temuan penelitian menunjukan hal-hal sebagai berikut:
Pertama, Bisnis Ritel ini merupakan ritel nasional yang cukup memiliki prestasi yang membanggakan sejak didirikan tahun 1971 dan telah mampu menunjukkan kemampuan bersaingnya dengan pendahulunya dan peritel baru bahkan peritel asing.
Kedua, Bisnis Ritel Multi Grosir Hero, saling timbal balik menjalankan usahanya dengan pengembangan usaha lainnya yang cukup ekspansif dapat menunjang Hero dalam mempertahankan kelanggengan usaha diantara pesaingnya.
Ketiga, Hero dalam beberapa hal dapat dikategorikan cukup berhasil, karena sebagai riteler nasional Hero menunjukkan hasil penjualan yang cukup baik, dan menempatkannya sebagai riteler yang ekspansif.
Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:
Pertama, Hero sebagai sebuah riteler menganut bermacam-macam tipe yaitu bentuk Supermarket, Convenience Store, Specialty Store, dan memiliki sistim distribusi yang canggih dengan memperpendek rantai distribusi.
Kedua, pendapat yang mengatakan bahwa yang terbesar yang terbaik tidak dapat disebut sebagai ukuran sukses, karena tanpa efisiensi dan kontrol yang ketat hal ini menjadi tidak berguna. Hero harus mempertimbangkan keinginan ekspansinya untuk menekan biaya pengeluaran umum hingga kondisi perekonomian membaik.
Untuk masa mendatang disarankan agar Hero tetap konsisten dengan bisnis intinya (core business) di bidang pasar swalayan dan tetap unggul di bidangnya. Selain itu Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia juga harus memainkan perannya agar dapat menentukan batasan dan kebijakan bagi ritel asing sehingga tidak mengancam keberadaan ritel nasional.
Di samping itu keberhasilan Hero dapat menjadi contoh yang baik bagi riteler nasional lainnya, termasuk PD Pasar Jaya dalam mengelola pasar-pasar tradisional mau belajar dari cara-cara pengelolaan pasar modern seperti Hero Supermarket ini."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T5945
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Gustina
"Perkembangan Internet di seluruh dunia cukup pesat. Internet kini sudah menjadi sebuah industri jasa di bidang teknologi informasi. Namun, industri jasa teknologi informasi di Indonesia khususnya jasa akses Internet merupakan salah satu industri yang masih kurang mendapat perhatian dibandingkan industri jasa atau barang lainnya. Industri jasa akses Internet saat ini sangat membutuhkan perhatian berbagai kalangan baik Pemerintah. Swasta, Asosiasi maupun Lembaga dan pihak terkait lainnya. Perusahaan Penyelenggara Jasa Internet (PJI) adalah perusahaan yang menyediakan layanan untuk dapat melakukan akses Internet. Kumpulan perusahaan sejenis ini menciptakan sebuah industri jasa akses Internet di Indonesia.
Pada tahun 1995, di masa Internet mulai berkembang di Indonesia, muncul beberapa perusahaan yang menyediakan layanan bagi masyarakat untuk dapat melakukan akses Internet. Pada masa itu, pemerintah belum sepenuhnya menyadari pentingnya keberadaan perusahaan ini sehingga beberapa perusahaan tersebut berdiri tanpa campur tangan pemerintah. Baru pada tahun-tahun berikutnya Pemerintah mulai sedikit menyadari arti penting perusahaan-perusahaan penyelenggara jasa akses Internet ini dan mencoba menyusun berbagai regulasi berkaitan dengan industri tersebut. Meskipun, hingga saat ini sebagian dari peraturan maupun kebijakan tersebut masih menjadi kontroversi bagi pihak-pihak terkait.
Internet di Indonesia merupakan sebuah fenomena yang cukup mendapat perhatian masyarakat. Meskipun perkembangan industri Internet di Indonesia relatif lambat dibandingkan negara-negara tetangga, hingga saat ini pengguna Internet baru sekitar 2 juta (hanya sekitar 1% dibandingkan jumlah penduduk) yang berpotensi memasuki tren Internet.
Perusahaan penyelenggara jasa akses Internet yang sudah mendapat ijin dari Ditjen Pos dan Telekomunikasi, menurut data APJII saat ini berjumlah 180 perusahaan dan 119 perusahaan diantaranya merupakan anggota APJII.
PT XYZ sebagai salah satu perusahaan peyelenggara jasa akses Internet saat ini dapat dikatakan sebagai salah satu pemimpin pasar (market leader) di dalam industri jasa ini. Sebagai salah satu perusahaan yang berdiri di awal Internet mulai berkembang di Indonesia, perusahaan ini cukup bertahan (survive) dan berkembang (growth) hingga saat ini. Hal ini tidak lain disebabkan reputasi perusahaan yang cukup baik sehingga perusahaan memiliki pelanggan yang loyal. Di samping itu, kemampuan perusahaan untuk mengantisipasi perubahan lingkungan perusahaan baik eksternal maupun internal yang kadangkala tidak terduga dengan cara menggali dan mengembangkan kompetensi inti yang dimiliki oleh perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kondisi lingkungan eksternal dan internal perusahaan selanjutnya menemukan faktor kunci keberhasilan perusahaan dan menentukan strategi bersaing perusahaan untuk mencapai keunggulan bersaing perusahaan yang berkelanjutan.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metoda expert judgment yang kemudian dimasukkan ke dalam matrik Eksternal-Internal untuk melihat posisi perusahaan dalam industri, selanjutnya menentukan alternatif strategi perusahaan berdasarkan expert judgment dengan menggunakan perangkat pengolah data (software) Expert Choice Versi 9.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan eksternal yang paling mempengaruhi perusahaan adalah lingkungan operasional diikuti lingkungan industri dan lingkungan jauh. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan operasional PT XYZ yang terdiri dari profit pesaing, profitl pelanggan, profit kreditor, profit pemasok dan sumber daya manusia memberikan kontribusi pengaruh yang cukup signifikan bagi perusahaan.
Lingkungan internal menunjukkan bahwa kapabililas perusahaan memberikan kontribusi pengaruh sedikit lebih besar dibandingkan sumber daya perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa PT XYZ cukup baik dalam pendekatan fungsional, namun masih perlu menggali komptensi inti perusahaan melalui sumber daya perusahaan yang terdiri dari aset berwujud, aset tidak berwujud dan sumber daya manusia. Sedangkan pada pemtlihan alternatif strategi terlihat bahwa strategi pengembangan sumber daya manusia menjadi prioritas utama."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12421
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husein Umar
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997
650 HUS s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Neila Marini
"Kondisi pasar kendaraan roda empat dalam era perdagangan babas ASEAN (AFTA 2003) membuka peluang sekaligus ancaman bagi industri otomotif dan pasar di Indonesia. Pemerintah berusaha menghadapi fenomena ini dengan mengeluarkan berbagai kebijakan yang berkaitan dengan kemudahan impor kendaraan roda empat untuk berbagai jenis kendaraan, antara lain dengan mengeluarkan kebijakan dalam pajak barang mewah untuk kelas kendaraan niaga kategori I. Kondisi eksternal perusahaan dalam aspek ekonomi, sosial dan budaya, politik dalam taraf pemulihan di lingkungan masyarakat.
Penelitian ini melakukan analisis strategi bisnis PT Indomobil Niaga Internasional dalam meraih pangsa pasar kendaraan di segmen MPV (Suzuki Aerio) yang diluncurkan penjualannya pada bulan Oktober tahun 2002. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitis yaitu rancangan penelitan studi kasus yang mengganibarkan strategi bisnis PT. IMNI pada suatu periode waktu tertentu (periode dari 1 Oktober 2002 hingga 31 Maret 2003). SampeI ditentukan dari anggota populasi penelitian sebanyak 10 orang yang terdiri Bari beberapa manajer, asisten manajer, staf dan cumber lain yang mengetahui bisnis kendaraan Suzuki Aerio yang bertindak sebagai responden dalam penelitian ini. Adapun teori yang digunakan sebagai pijakan strategi bisnis diawali dengan melakukan analisa lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan. Oleh karena .itu dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sehingga dapat ditentukan alternatif strategi bisnis yang tepat untuk meraih pangsa pasar di segmen MPV.
Strategi yang telah dijalankan oleh perusahaan adalah menjadi mitra usaha terbaik, yang memiliki produk yang lengkap dan tepat, yang selalu memberikan pelayanan, mutu dan kepedulian terbaik bagi konsumen; mendukung sepenuhnya mitra usaha dalam pengembangan dan pemasaran produk; menjadi yang terbaik dalam segmen pasar tertentu. Strategi yang dimiliki perusahaan digunakan sebagai kondisi saat ini. Lalu dilakukan penelitian dengan mengolah data primer dan data sekunder untuk dapat merumuskan langkah-langkah yang harus ditempuh perusahaan dalam mengantisipasi perkembangan dan persaingan di bidang industri otomotif di masa berikutnya.
Sebagai dasar kerangka analisis menggunakan kerangka dasar proses manajemen strategik dengan menggunakan metode analisis SWOT yang meliputi matriks EFE (External Factors Evaluation) merupakan faktor peluang dan ancaman, dan IFE (Internal Factors Evaluation) sebagai faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan. Matriks TOWSISWOT digunakan untuk mengembangkan strategi yang ada. Dari Matriks IE (Infernal-External) dan Matriks Grand Strategy dapat disimpulkan bahwa perusahaan berada dalam kuadran I tahap pertumbuhan yang diperoleh dua strategi yaitu strategi pengembangan pasar dan strategi integrasi vertikal. Dari Matriks Quantitative Strategies Planning dipilih strategi bisnis yang menjadi prioritas perusahaan yaitu strategi pengembangan pasar.
Hasil analisis yang menunjukkan bahwa strategi pengembangan pasar dilakukan dengan Cara mempertahankan pangsa pasar Aerio yang sudah ada dan memperluas akses pasar, meningkatkan penjualan dan tetap mempertahan kualitas produk serta memperluas jaringan distribusinya untuk meraih pangsa pasar dalam memenangkan persaingan bisnis di masa depan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12018
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zalmi Zubir
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006
650.0285 ZAL b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>