Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147738 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silaen, Uliria Desianna
"ABSTRAK
Konstruksi ruangan yang salah adalah salah satu dari penyebab terjadinya infeksi nosokomial pada luka operasi. Oleh karena itu kamar bedah harus dirancang khusus untuk keperluan tersebut, antara lain letaknya, bentuknya dan luasnya. Disamping itu perlu dipikirkan tata letak/ruang (space planing) yang baik untuk kenyamanan kerja bagi para petugas atau orang-orang yang bekerja di dalamnya.
Rancangan tata ruang kamar bedah Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi saat ini sangat riskan untuk terjadinya infeksi nosokomial luka operasi, hal ini terlihat antara lain dari tingginya angka kuman udara di kamar operasi, yaitu: 1667,7kolani/m3.(nilai normal:<350/m3)
Penelitian inl bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang tata ruang dan lingkungan dari kamar bedah Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi, dan membandingkannya dengan standar yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan. Selain hal tersebut, diteliti juga persepsi dan keinginan petugas kamar bedah dan orang-orang yang terkait terhadap Kamar Bedah RSUD Kota Bekasi, serta sumber dana untuk pemeliharaan/perbaikan Kamar Bedah RSUD Kota Bekasi.
Penetitian ini dilaksanakan secara kualitatif, dengan melakukan observasi langsung terhadap kamar bedah, menginput data sekunder, dan melakukan wawancara mendalam terhadap 10 informan yang dianggap berhubungan erat dengan kamar bedah.
Penelitian ini memberikan hasil bahwa tata ruang dan lingkungan Kamar Bedah Rumah Sakit Umum Kota Bekasi belum memenuhi standar yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan.
Adapun saran prioritas yang diberikan bagi rumah sakit adalah memperbaiki tata ruang dan lingkungan kamar bedah RSUD Kota Bekasi agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

ABSTRACT
Environment and Design Surgery Department Analysis from Bekasi District Public Hospital -2000In appropriate, room design is one of the things, which cause nossocomial infection on surgical wound. Hence, the operation room should be properly design including its location, physical shape, and area as well as comfort for working area.
Operation theatre layout in Bekasi District Public Hospital happens to be higher risk for nossocomial infection. It is shown by high rate of bacteria in this room, which is 1667,7 coloni/m3 (normal value :<350coloni/m3).
This research aims to get a clear picture of the operation theatre a, and the compare it with Depkes Standard.
In addition this research explores perception and expectation from surgery department staff, and all others related, and financial resources for maintenance.
This qualitative research approach includes direct observation of operation theatre, secondary data input, and intensive interview with 10 informants.
Research result shows that room design and environment of operation room in Bekasi District Public Hospital have not met the DepKes standard.
Therefore it is suggested to Management of Bekasi District Public Hospital to improve its Surgery Department design, in order to comply the DepKes standard.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Puspita
"RSUD Palembang BARI sebagai satu-satunya rumah sakit milik Pemerintah Kota Palembang perlu mengetahui .kinerjanya, terutama didalam era otonomi daerah, agar dapat eksis menghadapi situasi dan kondisi yang penuh persaingan. Unit rawat jalan yang merupakan pelayanan khusus dokter spesialis sebagai salah satu cerminan layanan di RSUD Palembang BARI, sebagai langkah awal untuk melakukan perbaikan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan terhadap pelanggan, perlu dilakukan penilaian kinerjanya secara komprehensif melalui pendekatan kansep balanced scorecard.
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan dengan survei terhadap responden (25 orang SDM di Unit Rawat Jalan, 100 orang pasien yang datang berobat di Poliklinik Spesialis Unit Rawat Jalan pads minggu ke 2 Februari sampai dengan minggu ke 2 Maret 2003, yang dipilih secara random). Alat penelitian yang digunakan yaitu kuesianer dan panduan observasi. Selanjutnya data yang dikumpulkan dianalisa secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan : 1) Kinerja Keuangan : Rasia tingkat pertumbuhan pendapatan adalah 2,45, saldo tahun 2001 dibandingkan dengan tahun 2002 terjadi peningkatan 276 %. 2) Kinerja Pelanggan : tingkat kepuasan pelanggan 80 % (puas 63 %) dan terdapat beberapa hal yang menjadi prioritas untuk diperhatikan yaitu masalah WC yang tidak bersih, pelayanan yang tidak sesuai jadwal dan sikap petugas yang tidak ramah. 3) Kinerja proses bisnis internal ; proses pelayanan pasien secara keseluruhan (meliputi waktu tunggu pasien mendapat pelayanan, waktu layanan oleh dokter dan asisten dakter, komunikasi pasca layanan) hanya 44 % proses pelayanannya baik 4) Kinerja pertumbuhan dan pembelajaran komitmen terhadap waktu layanan dan tingkat kepuasan SDM, SDM terutama dokter spesialis tidak komitmen terhadap waktu pelayanan pasien yang dimulai pukul 09.00. Tingkat kepuasan SDM, puas (52 %), dimana yang menjadi skala prioritas untuk diperhatikan adalah masalah insentif.
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui kinerja keuangan dinyatakan tidak baik, walaupun rasio tingkat pertumbuhan pendapatan nilainya 2,45 (tetapi tidak dapat memuaskan kerja SDM) dimana insentif yang mereka terima jauh dibawah UMR dan saldo yang meningkat sampai 276%, sumber pendapatannya sebagian besar masih merupakan subsidi dari Pemerintah Kota Palembang. Kinerja pelanggan (kepuasan pasien), kinerja proses bisnis internal (proses pelayanan terhadap pasien), kinerja pertumbuhan dan pembelajaran (komitmen dan kepuasan pasien) masih kurang. Unit Rawat Jalan untuk meningkatkan kinerja keuangannya perlu membuka Poliklinik sore hari, melakukan penghematan biaya operasional (biaya bahan obat dan alkes) dan mengusulkan revisi polatarif. Kemudian melakukan pembenahan fisik (WC bersih, tersedianya papan informasi) dan mengadakan pelatihan/kursus kepribadian untuk petugas, mengadakan survei kepuasan periodik kepada pelanggan. Agar supaya pelayanan menjadi baik, dilakukan penyempurnaan/revisi SOP/ PROTAP. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penilaian kinerja selanjutnya dan sebagai langkah awal untuk menuju kearah perbaikan yang dilakukan secara berkesinambungan.

The General Hospital of Palembang BARI, as one of the hospitals controlled by the local government of Palembang, must evaluate its performance, especially in this area of provincial autonomy, in order to confront its competition. The outpatient unit which is comprised of specialists provides one reflection of the service offered at RSUD Palembang BARI. As a beginning step for improving the quality and quantity of service for the customers, it is necessary to do a performance evaluation in a comprehensive manner following the concept of Balanced Scorecard.
This study was designed as a descriptive study. The data used was primary and secondary data. The primary data came from the responses to several surveys (25 employees of the outpatient unit, 100 patients who received treatment in the specialist unit of the hospital from the second week of February 2003 through the second week of March 2003, using a random sample). The research instruments used included questionnaires and observation. Furthermore, the data was analyzed in a descriptive manner.
This research shows the following: 1) Financial Performance: The ratio of revenue growth is 2.45. The balance when comparing 2002 with 2001, the increase is 276%. 2) Customer Performance: The level of customer satisfaction is 80% (63%). Some matters, which need attention, include problems with the restrooms, which are not clean, the employees' failure to follow the work schedule and their lack of friendliness. 3) Internal Business Process: The process of caring for patients including all parts of their visit (including the service received during their time in the waiting room, the service received from the doctor and assistant doctor, and the communication after the service) is good only 44% of the time. 4) Learning and Growth Process: This includes the commitment of the employer towards the service time of the patient and the employer satisfaction. It is apparent that the specialists are not considerate of the patients' time, which is supposed to begin at 9:00 AM. The level of employee satisfaction is only 52%, which indicates that attention needs to be given to the present lack of incentive.
Based on this research, it is apparent that the financial performance is not good; although, the ratio of revenue growth is 2.45 (but does not create employer work satisfaction), the incentive that they receive is far below the standard. Also, although the balance increased 276%, a large part of it comes from local government subsidies. Therefore, customer performance (customer satisfaction), internal business process (the process of caring for the patient), and the learning and growth process (commitment and employer satisfaction) are still lacking. The outpatient unit, in order to increase its financial performance, must open its clinic in the afternoons. economize on its operational costs (costs of medicines and instruments), and propose a revised receipt for treatment. Also, improvements of the facility must be made (including cleaning the restrooms and adding an information board). Character building training for employees and periodic satisfaction surveys for the customers should also be added. So that service is improved, revisions must be made to the SOP. The results of this research serve as a foundational performance evaluation and provide beginning steps for continued improvement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12655
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Machfuddin
"Dampak krisis ekonomi mempunyai pengaruh besar terhadap pelayanan kesehatan gigi. Sebagian besar peralatan, obat dan bahan kedokteran gigi adalah import dengan harga yang meningkat ketika di sisi lain daya beli masyarakat berkurang. Bilamana pelayanan kesehatan gigi ingin tetap bertahan, maka diperlukan suatu pengendalian biaya agar pendapatan yang diperoleh dapat menutupi total biaya yang dikeluarkan.
Poli Gigi dan Mulut Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso adalah salah satu bagian yang memberikan pendapatan terbanyak, tetapi penerimaan subsidi dari pemerintah masih tetap berjalan. Untuk mengetahui keadaan tersebut diperlukan suatu analisis terhadap kinerja keuangan.
Penelitian merupakan kajian studi kasus dengan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk mendapatkan gambaran biaya total, biaya standar dan pendapatan di Rumah Sakit Dr. Soedarso Pontianak, tahun 2000 dengan menggunakan metode analisa double distribution, selanjutnya dilakukan perbandingan antara total biaya, total biaya pelayanan standar dengan total pendapatan saat ini.
Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran tentang kinerja keuangan berdasarkan tingkat pemulihan biaya pelayanan di Poli gigi dan mulut RSUD Dr. Soedarso, Pontianak Kalimantan Barat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa total pembiayaan yang dikeluarkan cukup tinggi di mana obat dan bahan medis habis pakai (58,49 %) merupakan komponen pengeluaran terbesar, sedangkan total pendapatan atau biaya pelayanan saat ini lebih kecil dari biaya pengeluaran atau dengan kata lain tingkat pemulihannya <100 % (CRR 1 = 72,40 %) tetapi bila dibandingkan dengan biaya pelayanan standar total pendapatan sudah dapat menutupi (CRR 2 = 115,44%). Berdasarkan jenis tindakan tingkat pemulihannya >100 % seperti odontectomy (144 %), namun demikian sebagian besar tindakan pelayanan tingkat pemulihan (CRR 1 dan CRR. 2) < 100 % kondisi tersebut dikarenakan tarif yang sebenarnya yang berlaku ini untuk sebagian besar tindakan lebih kecil dari biaya standar.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja keuangan saat ini mengalami defisit disebabkan karena total pendapatan lebih kecil dari biaya total di mana obat dan bahan habis pakai merupakan bagian pengeluaran terbesar dan tarif yang berlaku lebih rendah dari biaya pelayanan standar.
Penelitian ini menyarankan bahwa untuk mengurangi total pembiayaan perlu dilakukan efisiensi penggunaan obat dan bahan material serta tarif yang disesuaikan supaya Poli Gigi RSUD Dr. Soedarso memperoleh keuntungan.

Financial Performance Analysis Based On Cost Recovery Rate (CRR) of Dental Health Clinic of Doctor Soedarso Regional Public Hospital (RSUD) in Pontianak, 2000
The impacts of monetary crisis giving a big to affect dental health services. Most equipments, materials and medicines are imported, while the price is increasingly expensive, on the other hand the people purchasing power is decreasing. If dental health services maintain its survival, it must drive to the cost, in other than the cost revenue to cover the total cost.
Dental Health Clinic of RSUD Dr. Soedarso as one of clinic which given biggest cost of revenue, now that still receive subsidy from the government. To know, it has needed analysis of financial performance.
This research is a case study with a quantitative and qualitative approach by using descriptive analysis method to obtain description of cost in dental clinic of RSUD Dr. Soedarso Pontianak related to total cost, standard cost, cost of services up to now, cost of standard services and revenue by using double distribution analysis method.
The results of this research is indicated that total cost using is highly which material and medicine (58, 49 %) is a bigger component for out of cost, but total revenue or cost of services up to now less than out of cost or recovery level <100 % (CRR 1 = 72, 40 %), but when it compared with the standard cost, The total revenue has covered cost of services (CRR 2 = 115, 44 %). Based on kind in action of services recovery level >100 % like odontectomy (CRR 1 = 144 %), light curing filling (CRR 1 = 142 %), nevertheless it is bigger part level recovery (CRR 1 and CRR 2) less than cost standard and revenue.
The research concluded that financial performance at Dental Health Clinic at RSUD Dr. Soedarso to obtain deficit, because total revenue less than total cost where out of medicine and materials cost is a bigger part and tariff less than standard cost.
The research recommended that it is decrease of total cost have to inefficiency using medicines and materials and to adjust on of tariff in other than it giving surplus."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T4458
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gemala Chairunnisa Puteri
"Mengantisipasi persaingan yang semakin tinggi, Rumah Sakit Umum Zahirah berupaya mengadakan kerja sama dengan perusahaan. Indikator keberhasilannya tiga perusahaan per bulan atau 36 perusahaan per tahun, belum dapat terpenuhi. Penelitian dengan pendekatan kualitatif ini bertujuan mengetahui penyebab masalah dari sisi input maupun bauran pemasaran. Kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, kuantitas dan kesediaan anggaran, sarana dan prasarana yang ada, belum mencukupi. Program kerja yang tidak rutin dilakukan, kebijakan dan prosedur yang tidak didahului dengan identifikasi kebutuhan perusahaan yang akan diajak bekerjasama, merupakan penyebabnya. Selain itu, produk yang diminta perusahaan tidak dapat disediakan oleh rumah sakit dan tarif tidak sesuai plafon perusahaan. Lokasi juga dianggap kurang strategis. Promosi yang dilakukan masih terbatas di sekitar rumah sakit. Disarankan untuk mengupayakan perbaikan terhadap input dan bauran pemasaran, fokus kerja sama dengan pihak-pihak lainnya yang memberikan peluang lebih besar dalam peningkatan jumlah pasien dan pendapatan rumah sakit.

To anticipate increased competition, Zahirah hospital tries to increased number of company as client. Indicator of success is at least three companies per month or 36 companies per year, have not been met. This qualitative research aims to find the cause of the problem in terms of inputs and the marketing mix. Quantity and quality of human resources, quantity and availability of budget, facilities and infrastructure, were found inadequate. Other challenges were the program was not routinely performed, policy and procedure were not based on client’s need. In addition, the requested product could not be provided and exceeded company’s affordability. Location was also considered as less strategic. Promotion was limitedly done around the hospital area. It is advised to improve its input and marketing mix, as well as focusing on potential client to increase demand and revenue.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiman
"ABSTRAK
Tesis ini membahas kepatuhan para petugas di kamar operasi dalam menerapkan program keselamatan pasien, khususnya kepatuhan dalam menerapkan verifikasi perioperative di Instalasi Kamar Operasi RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional, dengan sampel 93 orang responden yang terdiri dari para dokter dan perawat . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kapatuhan dengan pendidikan ( p = 0,030 ) , semakin tinggi tingkat pendidikan akan menaikkan nilai kepatuhan sangat baik sebesar 1,545 kali dibandingkan dengan yang berpendidikan lebih rendah. Ternyata tidak terdapat hubungan antara kepatuhan dengan berbagai karakteristik lainnya ( usia, jenis kelamin, status perkawinan, lama bekerja, pengalaman pelatihan, pengetahuan, sikap dan peran kepemimpinan ). Kepatuhan petugas di Rumah Sakit Tentara kemungkinan memiliki budaya tersendiri dibandingkan dengan kepatuhan petugas di Rumah Sakit pemerintah lain maupun Rumah Sakit swasta, oleh karena kepatuhan merupakan hal yang mutlak dilaksanakan di Instansi tersebut. Disarankan agar faktor pendidikan dijadikan sebagai salah satu acuan dalam menempatkan personil di Instalasi Kamar Operasi.

ABSTRACT
This thesis discusses the compliance officers of the operating room in implementing patient safety programs, especially in the compliance verification in the operating room perioperative Installation RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad. This research is quantitative research with cross sectional design, with a sample of 93 people respondents consisting of doctors and nurses. The results showed that there is a relationship between compliance with education ( p = 0.030 ). The higher the level of education will raise the value of the excellent compliance of 1,545 times compared to the lower educated. It turns out there was no relationship between compliance with a variety of other characteristics ( age, sex, marital status, number of years work experience, training, knowledge, attitude and leadership roles ). Compliance officers at Army Hospital likely has its own culture compared with compliance officers at government hospitals and private hospitals by the due obedience is an absolute must be carried out in the establishments."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapti Sri Wuryani
"Unit pelayanan rawat jalan merupakan bagian strategis dari suatu rumah sakit. Penampilan rumah sakit juga mencerminkan citra rumah sakit, sehingga keberhasilan pelayanan yang memenuhi tuntutan pasien sangat menentukan. Beberapa faktor penting yang menentukan adalah kelancaran alur pasien pada pelayanan rawat jalan. Hal ini dapat dicapai dengan memperhatikan penatalaksanaan baik bangunan fisik rawat jalan, maupun tenaga pelaksananya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas dan benar mengenai upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rawat jalan, dengan mengetahui analisa situasi, tatalaksana, serta mengidentifikasi permasalahan akhirnya mengembangkan usulan peningkatan efektifitas alur pasien rawat jalan.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan pendekatan pemecahan selain dikarenakan tataletak bangunannya, juga karena kapasitas ruang yang tersedia kurang memadai.
Dengan melakukan wawancara pada petugas pelayanan rawat jalan, maka diketahui permasalahan yang ada di masing-masing unit, serta usulan pemecahan masalahnya. Dihubungkan dengan kepustakaan yang ada serta keinginan para pelaksana rawat jalan, maka dikembangkan usulan tataletak bangunan fasilitas rawat jalan dan diharapkan alur pasien yang terjadi menjadi lebih efektif.

Outpatient Department is one of the strategic units in a hospital, because its performance become one indicator of hospital performances and also acts a show window of the hospital. Several factors affecting Outpatient Department's effectiveness i.e. flow of outpatient services, design of outpatient facilities, and knowledge and skill of their personnel's.
The objective of this study is to develop a framework to improve the outpatient department services in Sumedang General Hospital. To achieve this objective, the researcher did three activities, i.e. mapping the design of outpatient facilities, charting the flow of outpatient services from the time of patient's arrival to their departure in all clinics; and finally interviewing personals at the outpatient department. Design of this study is a case study in one hospital utilizing a problem solving approach activities.
Result of the situational analysis showed that the design of outpatient facilities in Sumedang Hospital had an impact on the effectiveness of patent services. Using a hypothetical flow of services from patient from intemaland surgery units, the study shown a crisscrossing pattern and the accumulation of crowd In the waiting area. Interview of the outpatient personnel's shown that many problems had not been treated properly in the past, and several solutions was proposed by the outpatient personnel's.
A new design of the outpatient facilities is proposed to reduce the crowding of patients in the waiting area, and improved the effectiveness of patent services in the outpatient department.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
J. Guwandi
Jakarta: Balai Penerbit FK UI, 1991
613.793 GUW d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Soebagio T.
"Rumah sakit sebagai lembaga sosio-ekonomi mempunyai tanggung jawab social terhadap kesehatan masyarakat. Dalam melaksanakan fungsi sosialnya diperlukarn dana yang cukup agar rumah sakit dapat terus melangsungkan kegiatan operasionalnya secara wajar. Oleh karena itu rumah sakit harus mempunyai unit-unit layanan yang menghasilkan pendapatan (revenue). Dalam pelaksanaan pendanaan rumah sakit terdapat suatu sistim subsidi-silang (cross subsidi) yang sifatnyamelalui alokasi dana dari unit-unit yang menghasilkan pcndapatan (revenue) terhadap unit-unit yang dianggap merugi.
Rumah Sakit Umum Palang Merah Indonesia (RSU-PMT) Bogor merupakan salah satu rumah sakit yang melakukan pengelolaan keuangan dengan sistim subsidi silang. Hal irki untuk melaksanakan misi rumah sakit yang pada intinya adalah pengabdian sosial bagi masyarakat.
Unit-unit layanan yang diharapkan dapat menghasilkan pendapatan (revenue) diantaranya adalah ruang rawat inap kelas I Utama dan kelas I, serta penunjang medis. Dalam hal rawat inap kelas I Utama dan kelas I di RSU-PMI Bogor, pcnggtmaan (BOR) belum optimal sehingga kurang mendukung sistim subsidi-silang. Untuk mencapai tingkat penggunaan yang optimal harus dicari suatu strategi yang sesuai dcngan keadaan rumah sakit. Dengan melakukan analisis situasi dan pengambilan keputusan strategis maka diharapkan akan terpilih strategi yang tepat.
Mencoba melakukan analisis dengan metodologi penelitian operasional secara deskriptif yang menggunakan kerangka formulasi 3 (tiga) tahap (David, 1997) :
1. Tahap Masukan, dilakukan analisis Matriks EFE dan Matriks IFE
2. Tahap Perryesuaian, dilakukan analisis Matrik TOWS dan Matriks BCG
3. Tahap Keputusan, dilakukan analisis QSPM
Disertai dengan tinjauan dari aspek pemasaran berupa fenomena-fenomena pemasaran pengambilan keputusan konsumen, segmentasi, siklus hidup produk, penempatan (positioning), respons pasar, dan perilaku kompetisi.
Hasil penelitian mengarahkan untuk mengembangkan rawat inap kelas I Utama dan kolas I (product development) disertai pengembangan pasar (market development) dengan strategi pcmasaran kepemimpinan biaya (cost leadership) dan differensiasi.

Analysis Of Development And Marketing Strategy Palang Merah Indonesia Hospital In Bogor DistrictHospital as socio-economic institution has social responsibility for health community. In order to social function, hospital needs fund for continuing operational with normal activity. Cause of that social function, hospital must have revenue center for funding the operational activity. There is Cross-Subsidies System for funding the hospital activity, that allow allocation fund from revenue center units to the other units who needs for operational activity.
Palang Merah Indonesia (PMI) hospital in Bogor was funding with Cross-Subsidies System. Its system applies because the core business PMI hospital is social for well being communities.
One of healthcare units that generate revenue is inpatient healthcare from VIP and First Class room. also medical supporting healthcare. In order inpatient with VIP and Fiat Class room PMI Hospital in Bogor, bed utilization (BOR) didn't optimum for Cross Subsidies System. To achieve the optimum utilization must have strategies that match with hospital situation. With situation analysis and strategic decision making in hospital, the expectation that right strategies was made.
This thesis will analyze with operational research methodology based on three stages formulation framework (David, 1997) :
1. Input Stage, made EFE Matrix and IFE Matrix analysis.
2. Matching Stage, made TOWS Matrix and BCG Matrix analysis
3. Decision Stage, made QSPM analysis
Accomplished the analysis with review aspects of the underlying marketing phenomena : consumer decision making position in life cycle, segmentation, positioning market response, and competitive behavior.
Results of the research are to develop inpatient care especially VIP and First Class room (Product Development) with extension the market (Market Development), suggest cost leadership and differentiation for marketing strategy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanwar Hadiyanto
"Telah dilakukan penelitian riset operasional, kualitatif untuk pembuatan desain cetak biru layanan bedah elektif di rumah sakit Pondok Indah – Pondok Indah. Tujuan penelitian ini adalah memetakan pengalaman pasien bedah elektif di RSPI Pondok Indah saat ini, mendesain cetak biru layanan pasien bedah elektif yang dapat menjadi pedoman dalam penyusunan perencanaan perbaikkan mutu layanan, khususnya bedah elektif di RS Pondok Indah - Pondok Indah dan memberikan saran agar cetak biru layanan bedah elektif yang dihasilkan dapat diimplementasikan.
Hasil penelitian ini adalah peta pengalaman pasien bedah elektif dan cetak biru layanan bedah elektif yang masing-masing terbagi dalam 4 tahap yaitu rawat jalan, rawat inap pre-operasi, kamar operasi dan rawat inap paska-operasi. Peta pengalaman pasien bedah elektif di RS Pondok Indah- Pondok Indah memperlihatkan banyak potensi untuk perbaikkan proses khususnya dalam memperbaiki pengalaman pasien saat ini.
Cetak biru layanan bedah elektif yang dihasilkan merupakan masukkan untuk memperbaiki pengalaman pasien di rumah sakit di mana penelitian ini dilakukan dan langkah-langkah pembuatan cetak biru ini dapat menjadi contoh bagi rumah sakit lain untuk mengelola pengalaman pasien dan pelengkap yang bermanfaat dalam pembuatan standar pelayanan kesehatan dalam pelayanan pasien yang berfokus pada pasien sesuai amanat dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tentang Rumah Rumah Sakit karena cetak biru ini memperhatikan semua aspek layanan dari sisi pasien maupun dari sisi semua pemberi layanan termasuk yang bukan dokter dan perawat.

This research is an qualitative, operational research to design service blueprint for elective surgery at the Rumah Sakit Pondok Indah - Pondok Indah. The purpose of this study was to map the current experience of elective surgery patients in Pondok Indah RSPI, to design service blueprint for elective surgery patients which would be a guide in the preparation for the hospital in the planning process of service quality improvement, particularly in elective surgery in Pondok Indah Hospital and provide suggestions to the management for this service blueprint of elective surgery produced can be implemented.
The results of this study are elective surgical patients experience maps and service blueprint for elective surgery which both are divided into 4 stages outpatient, inpatient pre - surgery, operating room and post -operative hospitalization. Surgical patients experience maps in Pondok Indah Hospital - Pondok Indah shows a lot of potential for improvement in process especially in improving the current patient experience.
Service blueprint for elective surgery has provided an input to improve the patient experience at the hospital where the study was conducted and the steps to create this blueprint can be an example for other hospitals to manage patient experience and a useful complement to standard-setting in patient care according to the mandate of the Indonesia Law Number 44 of 2009 regarding Hospital, because this blueprint considers both aspects of the service, patient and providers perspective, including those who are not physicians and nurses.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T38917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reisty Ria Handayani
"Komplikasi maternal terjadi pada 15-20% kehamilan sehingga perlu ditolong di rumah sakit. Pelaporan SIRS data morbiditas pasien rawat inap (RL2A) masih rendah, yaitu 29,22% pada 2009 dan menurun menjadi 24,63% pada 2010 sehingga perlu dilakukan penelusuran keadaan pelaporannya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran komplikasi maternal pada rumah sakit berdasarkan provinsi dan umur, serta keadaan pelaporannya melalui SIRS dengan membandingkannya pada Riskesdas tahun 2010.
Desain penelitian deskriptif digunakan untuk membandingkan jumlah kejadian pada SIRS dan Riskesdas. Dihasilkan under reported SIRS berdasarkan Riskesdas mencapai 70-99% lebih pada kejadian komplikasi maternal yang diteliti kecuali pada preeklampsia/eklampsia di Pulau Jawa dan Bali dengan under reported berkisar 5- 40% lebih. Terdapat 18 dari 33 provinsi dengan pelaporan SIRS ≤rata-rata nasional; 2 provinsi tidak melaporkan data melalui SIRS. Proporsi pelaporan SIRS ≤25,57% lebih tinggi pada provinsi yang memiliki kab/kota daerah tertinggal kategori agak tinggi (80%), tinggi (66,67%), dan sangat tinggi (75%).
Dapat disimpulkan, persentase under reported SIRS tinggi berdasarkan Riskesdas. Under reported dapat disebabkan karena kejadian komplikasi maternal tersebut tidak terjadi di RS, atau terjadi di RS namun tidak dilaporkan melalui SIRS. Dengan demikian perlu dilakukan peningkatan pembinaan pelaporan SIRS bagi rumah sakit di Indonesia, terutama pada rumah sakit di provinsi dengan pelaporan SIRS yang rendah.

Maternal Complications occur in 15-20% of pregnancies that need to be helped in hospital. SIRS reporting on patient morbidity (RL2A) remained low at 29.22% in 2009 and decreased to 24.63% in 2010. It is necessary to search the state of SIRS reporting. The purpose of this research is to describe maternal complications in hospitals by province and age, and its reporting through SIRS by comparing to Riskesdas in 2010.
Descriptive observation is used by comparing absolute incidence of SIRS and Riskesdas. Under reporting SIRS by Riskesdas reach 70- 99% more on maternal complications that were observed, except preeclampsia/eclampsia in Java and Bali which are under reported between 5-40% more. There are 18 of 33 provinces with SIRS reporting ≤ national average; 2 provinces did not report data through SIRS. The proportion of SIRS reporting that ≤25,57%, is higher in provinces with district/town of disadvantaged areas with rather high (80%), high (66.67%), and very high (75%) category.
In conclusion, under reporting SIRS is high based on Riskesdas. Under reported can be caused by maternal complications do not occur in hospital or they occur in hospital but not reported through SIRS. Thus, it is necessary to improve the development of SIRS reporting for hospitals in Indonesia, particularly in hospitals in provinces with a low SIRS reporting.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>