Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143728 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haryanto
"Dalam Manajemen Konstruksi faktor utama dalam mengendalikan suatu proses pelaksanaan proyek adalah perencanaan (planning), penjadwalan (scheduling) dan kontrol (controlling). Faktor-faktor tersebut diatas merupakan kunci dari proses pengendalian pelaksanaan konstruksi.
Sedangkan perencanaan sendiri dalam hal ini meliputi penentuan faktor-faktor yang berperan dalam pelaksanaan , salah satu dari terobosan yang perlu dilakukan dalam melaksanakan suatu pekerjaan adalah penguasaan teknik metode pelaksanaan dengan baik. Penerapan faktor-faktor yang berperan dalam pelaksanaan memberikan konstribusi yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan suatu proyek.
Oleh karena itu penerapan metode pelaksanaan yang tidak tepat dalam pekerjaan tanah akan mengakibatkan biaya dan waktu tidak sesuai dengan rencana. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasikan peran faktor-faktor dalam penerapan pelaksanaan yang mempengaruhi kinerja biaya proyek pada pekerjaan tanah.
Studi/penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang sudah berpengalaman dalam mengerjakan pekerjaan tanah dan data yang diperoleh dianalisis dengan analisa statistik.
Dari hasil analisa statistik terhadap sample data kuesioner, diperoleh 2 (dua) variabel bebas faktor yang berperan dalam pelaksanaan pekerjaan tanah/cut fill yang berpengaruh terhadap kinerja biaya proyek yaitu pelaksanaan survey awal dan urutan kerja pelaksanaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T2899
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alkaf
"Proses penyelenggaraan konstruksi dimulai dengan tahap persiapan, tahap perancangan, tahap pelelangan dan tahap pembangunan serta tahap pemanfaatan. Tahap pembangunan tidak dapat dilakukan ketika kontraktornya mengalami kekalahan dalam tahap pelelangan. Oleh karena itu maka tahap pelelangan menjadi prioritas untuk dapat ditangani dengan sebaik mungkin.
Strategi penawaran harga yang sukses lebih tergantung pada penilaian manajemen pengambil keputusan. Merupakan fakta yang terbukti bahwa lebih banyak kegagalan dalam bisnis disebabkan penilaian yang buruk dari pada kurangnya pengetahuan atau kemampuan tehnik (William R. Park). Penyebab gagalnya bisnis jarang karena ketidakmujuran, namun karena praktek dan strategi yang buruk. Strategi melibatkan pengambilan keputusan yang kompetitif; semakin kompetitif suatu industri, semakin besar kebutuhannya akan pengambilan keputusan strategi. Kebutuhan ini paling besar terdapat pada industri konstruksi.
Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mencoba menggali pengaruh berbagai variabel-variabel kinerja biaya apa saja yang menjadi perhatian bagi para pengambil keputusan. Penelitian dilakukan dengan cara mempelajari penawaran-penawaran yang telah lewat dan intuisi yang terbentuk. Hal ini akan dapat memberikan gambaran pola apa saja yang terjadi serta alternatif-alternatif yang mereka ambil pada saat persiapan tender. Diharapkan dengan meningkatnya kualitas pengendalian dalam menyusun surat pelelangan, semakin tinggi perolehan rencana profit yang optimum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14685
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ario Wiriandhi
"Perkembangan dunia konstruksi yang semakin maju tidak hanya terfokus pada bidang teknologi pada peralatan dan perlengkapan, akan tetapi juga merambah pada bidang manajemen. Hal ini mengingat peran manajemen sangat besar dalam mengelola suatu proyek agar tingkat keberhasilan suatu pelaksanaan proyek menjadi lebih baik. Banyak Sekali metode pengelolaan proyek yang digunakan, mulai dari metode konvensional hingga metode manajemen konstruksi.
Di dalam manajeman konstruksi, suatu proyek diwujudkan melalui beberapa tahapan penting mulai dari tahap konseptual hingga tahap pemeliharaan. Salah satu tahap yang penting adalah tahap pelelangan. Pada tahap ini dilakukan pemilihan jasa kontraktor yang mampu menawarkan jasa yang lebih baik dlbandingkan kompetitor lalnnya.
Adapun peran manajemen konstruksi pada tahap ini adalah untuk membantu memperoleh suatu kontrak proyek dengan blaya relatif rendah, dengan waktu penyelesaian yang lebih singkat dan memperoleh jasa yang berkualifikasi terbaik.
Didalam skripsi ini akan dibahas mengenai peran manajemen konstruksi pada tahap pelelangan dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinenja pelelangan proyek dalam hal waktu pelaksanaannya. Analisa yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan pengolahan data-data yang diperoleh di lapangan yang akan diolah secara statistik guna mencari suatu kesimpulan yang mewakili keadaan sebenamya di lapangan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Intan Agustian
"Pengelolaan subkontralctor dalam proyek konstruksi merupakan hal yang sangat panting dilakukan dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi. Hal ini disebabkan karena pengaruh subkontraktor dalam suatu proyek konstruksi mencapai 80 - 90 %
terhadap biaya total proyek. Dalarn pengelolaan subkontraktor terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan kinelja biaya proyell; Salah samnya dapat disebabkan oleh adanya pekerjaan Iambah kurang (change orderaj dan faktor ekstemal yang terjadi pada pelaksanaan proyek.
Dalam pelaksanaannya falctor-faktor tersebut dapat terjadi dengan peluang yang bervariasi pada setiap proyek konstruksi, untuk mengetahui besamya pengaruh falctor-
faktor tersebut terhadap terjadinya cos: overruns, didapatkan data-data dari hasil kuisioner dan selanjutnya dllakukan analisa dengan menggunakan analisa statistik dan metodejizzzy.
Dari hasil analisa ditemukan bahwa besamya cos! overruns akibat faktor-falnor dalam pelcerjaan tambah kurang (change orders) dan faktor ekstemal yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinexja biaya adalah antara 1,33 % - 7,ll %_"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Andy Kurniawan
"Dalam proyek pembangunan konstruksi, perencanaan komunikasi proyek merupakan bagian yang tak dapat dilepaskan dari perencanaan proyek secara keseluruhan. Dengan adanya perencanaan komunikasi yang baik, maka keperluan data atau informasi yang dibutuhkan bagi stakeholder dapat dikumpulkan dan didistribusikan dengan baik. Hal ini menjadi penting karena dengan terhambatnya informasi kepada stakeholder dapat mengakibatkan penundaan pengambilan keputusan yang akhirnya akan menghambat terselesaikannya proyek tepat waktu dan atau terjadi kesalahan pengambilan keputusan. Keterlambatan penyelesaian proyek akan sangat merugikan terutama akan menambah dari segi biaya terhadap keseluruhan biaya yang telah diperhitungkan. Dengan menggunakan pengolahan data matematis AHP, statistik (SPSS), simulasi Monte Carlo, serta optimasi Lingo dan Optquest untuk memperoleh suatu pola hubungan antara faktor-faktor perencanaan komunikasi proyek sebagai variabel tetap dengan kinerja waktu proyek sebagai variabel bebas. Hasil pengolahan AHP adalah hubungan flow koordinasi dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek yang kurang baik antar pihak terkait (owner, konsultan, kontraktor), kurang sesuainya laporan-laporan (harian, mingguan, bulanan) terhadap realisasi karena format, bentuk dan isi kurang dapat dipahami, ketidakpastian waktu dan bentuk komunikasi internal (rapat-rapat mingguan, site records, memo-memo, dll). Hasil pengolahan analisa cluster dibagi menjadi tiga kualitas. Pertama, kualitas komunikasi rendah adalah penetapan jadwal proyek yang ketat oleh pemilik, hubungan flow koordinasi dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek yang kurang baik antar pihak terkait (owner, konsultan, kontraktor), dan pemahaman terhadap kontrak kerja proyek yang tidak sama/ ketidaksepahaman aturan pembuatan gambar kerja). Kedua, kualitas komunikasi sedang adalah pemahaman terhadap kontrak kerja proyek yang tidak sama/ ketidaksepahaman aturan pembuatan gambar kerja) dan tidak jelasnya pembagian tugas dalam pembuatan program pelaksanaan). Ketiga, kualitas komunikasi tinggi, penyampaian bentuk strategi tim proyek yang kurang jelas), tidak jelasnya pembagian tugas dalam pembuatan program pelaksanaan, dalam menunjuk manajer proyek tidak melalui seleksi yang benar, dan kurang jelasnya spesifikasi teknis yang tertulis dan kurang lengkapnya requirement yang diminta dalam kontrak. Faktor-faktor ini merupakan faktor-faktor dalam perencanaan komunikasi proyek yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja waktu dan biaya proyek.

In construction project development, project communication planning is a part that can't be separated from the whole project planning. With the existence of good communication planning, so the necessity of data or the necessary information to stakeholder can be collected and distributed well. This matter become important because when information is obstructed to stakeholder, it can cause the delayed of decision taking that finally can obstruct the completion of the project on time or wrong decision taking. The late project completion will cause the project to suffer loss, especially the increase of project financial aspect. With using mathematic data processing AHP, statistic (SPSS), Monte Carlo simulation. Lingo and Optquest optimization to gain a pattern or relation between project communication planning factors as dependent variables and time and cost performances as independent variables. Result of AHP data processing are bad flow coordination in planning and executing project among stakeholders, the reports are not appropriate to the realization (daily, weekly, and monthly) because the format can't be understood well, uncertainty time and form of internal communication (weekly meeting, site records, memo-memo). Results of Cluster Analysis data processing are divided into three quality. First, Low Quality Communication are determining of project schedule by owner that very strict, bad flow coordination in planning and executing project among stakeholders, deference understanding of working contract. Second, Medium Quality Communication are deference understanding of working contract and not clear in distribution task when making programs. Third, High Quality Communication are not clear of form strategic team project, when select the project manager not use the right selecting process, not clear in distribution task when making programs, not clear of written technical specification. These factors are factors that affect and dominate in communication planning phase to project time and cost performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35210
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saphira Kartiza
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T40638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Fajar Prayoga
"Material konstruksi merupakan salah satu sumber daya terbatas dalam suatu proyek konstruksi, sehingga menjadikan material sebagai salah satu fungsi utama dari kegiatan konstruksi. Penelitian ini memberikan gambaran kondisi manajemen material yang digunakan kontraktor dalam proses pengadaan dan pengendalian persediaan material pada proyek jembatan Flyover Kalibata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor dominan dalam manajemen material, tindakan yang diberikan terhadap faktor-faktor tersebut dan tingkat pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap kinerja waktu proyek.

Material of construction is one of the limited resources in a construction project, making material as one of the main functions of the construction. This study provides a picture of the management contractor of materials used in the process of procurement and inventory control of materials at Kalibata flyover bridge project. This study aims to determine the dominant factors in materials management, action which is given to these factors and the level of influence of these factors on the performance of the project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50693
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinand Fassa
"Saat ini banyak developer membangun proyek perumahan dengan segala fasilitas yang ditawarkan. Mulai dari perumahan sederhana sampai dengan perumahan mewah. Peran identifikasi faktor-faktor resiko dalam proyek pembangunan perumahan pada umumnya sering tidak diperhatikan pihak perusahaan khususnya kontraktor sebagai pihak pelaksana, sehingga hal ini tanpa disadari bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan biaya diluar perencanaan yang ada. Penelitian yang dilakukan adalah untuk mempelajari tentang faktor-faktor apa saja yang sangat mempengaruhi kinerja biaya dalam suatu proyek pembangunan perumahan. Dimana penelitian ini dilihat dari sudut pandang kontraktor sebagai pelaksana konstruksi.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah untuk mencari faktor-faktor apa saja yang paling dominan dalam mempengaruhi kinerja biaya konstruksi sehingga nantinya bisa membantu mengurangi ataupun mencegah terjadinya pembengkakan biaya dari proyek yang akan dikerjakan oleh suatu perusahaan jasa konstruksi khususnya pada proyek pembangunan perumahan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada dua faktor resiko yang paling signifikan dalam mempengaruhi kinerja biaya konstruksi yaitu penjadwalan proyek yang buruk dan skill SDM yang buruk.

Nowdays every developer make housing project with all facilities that they give. From small housing to luxurius housing. Roles risk identification factors in construction companies commonly did not notice by the contractor as the excecutioner, so this things can cause cost overrun. This paper search how risk factors can disturb cost performace in housing project. Which is saw at contractor side.
Goal of this paper is to find the most significant factors in disturbing cost performance, in the it can help to overcome cost overrun in housing project. The conclusion of this paper is there are two significant factors that disturb cost performance. First Bad schedulling and second bad human resource skill."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25057
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abidzar Basaib
"Beberapa waktu terakhir, pembangunan infrastruktur menjadi perhatian dan prioritas utama pemerintah Indonesia. Anggaran infrastruktur tumbuh pesat, salah satu proyek besar adalah revitalisasi infrastruktur olahraga penunjang Asian Games 2018. Pembangunan ini melibatkan kontraktor besar, dibawah pengawasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. PT. ABCD merupakan salah satu subkontraktor yang terlibat di berbagai proyek tersebut. Dikarenakan tingkat kompleksitas dan keterbatasan waktu serta sumber daya, mayoritas proyek yang dikelola kontraktor mengalami keterlambatan. Penelitian ini ingin mencari faktor utama penyebab keterlambatan proyek konstruksi olahraga, variabel apa yang mempengaruhi dan bagaimana cara mengatasinya. Penulis menggunakan PT. ABCD sebagai studi kasus, dan menyebar kuesioner pada 35 karyawan aktif yang terlibat pada manajemen proyek infrastruktu, dengan pengujian pada 32 variabel penyebab keterlambatan dari penelitian terdahulu. Setelah data terkumpul analisa dilakukan dengan kombinasi kuantitatif dan kualitatif serta melihat implikasi manajerial dengan acuan PMBOK Guideline. Penulis menemukan bahwa faktor yang menjadi penyebab adalah keterbatasan sumber daya yang dimiliki, serta variabel ketidakakuratan Bill of Quantity menjadi penyebab keterlambatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan PT. ABCD dan pelaku usaha di industri yang serupa dapat memiliki rekomendasi untuk pencegahan terjadinya keterlambatan.

Infrastructure development is the governments main objective in recent years in Indonesia. The budget is growing significantly, and one of the biggest project is the infrastructure of Asian Games 2018. The development is involving a lot of contractors under the Ministry of Public Works, and PT. ABCD is one of the subcontractors that involved in certain numbers of projects. Because of the complexity and limitation of time and resources, most of the projects that managed by contractors are delayed, including the subcontractors projects. This paper wants to find out the main factor that causing delay in sports construction and what the variables are and how to deal with it. The author using PT. ABCD as a case study, and conduct a survey to 35 employees that involved in the project management at PT. ABCD, then testing 30 variables that causing delay from previous study. Then we analyzed the data collected, and combined the quantitative analysis with the qualitative analysis to see the managerial implication by analyzing literature and PMBOK. Author found out that the main factor that causing a delay is because of inaccurate Bill of Quantity, and followed by other factors, such as limited resources. The purpose of this paper is to give PT. ABCD and other company in common, a preventive action and recommendation."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54632
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>