Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119187 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dini Damayanti
"Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya rata-rata umur menarche dan hubungan antara faktor sosial ekonomi, tempat tinggal, IMT, dan rangsangan psikis dengan umur menarche. Disain penelitian yang digunakan adalah studi cross sectional dengan jumlah sampel 401 orang, Populasi dan sampel penelitian ini adalah mahasiswi baru Ul, perempuan, berumur 16-20 tahun yang masuk ke UI melalui jalur UMPTN/ PMDK.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata umur menarche mahasiswi baru UI adalah 12,25 + 0,12 tahun dan median umur menarche adalah 12 tahun. Umur menarche termuda 9 tahun dan tertua 16 tahun. 26,7% responden mengalami menarche sebelum berumur 12 tahun dan 73,3% responden mengalami menarche pada umur 12 tahun atau lebih. Jumlah anggota keluarga mempunyai hubungan bermakna dengan umur menarche (p=0,021 a=0,05). Sedangkan variabel sosial ekonomi lainnya yakni tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan pendapatan orang tua tidak berhubungan dengan umur menarche. Variabel tempat tinggal, IMT dan rangsangan psikis sebelum menarche juga tidak berhubungan dengan umur menarche.
Dalam penelitian ini diperoleh juga rata-rata umur menarche ibu dari 57 responden. Rata-rata umur menarche ibu dan anaknya berbeda 2 tahun (14,6 + 0,52 tahun dan 12,6 + 0,35 tahun). Umur menarche termuda ibu sama dengan anak, yakni 10 tahun, namun umur menarche tertua ibu (19 tahun) Iebih tua 3 tahun daripada umur menarche anak (16 tahun). Sayangnya, tidak terbukti adanya hubungan antara umur menarche ibu dengan umur menarche anak.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk menggunakan disain penelitian yang lebih baik dan mengadakan penelitian yang menganalisis umur menarche di Indonesia menurut waktu sehingga dapat membuktikan ada/ tidaknya secular trend terhadap umur menarche di Indonesia, Dengan adanya percepatan umur menarche, diharapkan dapat dilakukan pendidikan kesehatan reproduksi pada umur yang Iebih muda, yaitu pada usia sekolah SD dan SMP untuk mengantisipasi masalah kesehatan reproduksi yang berkaitan dengan umur menarche.

The objectives of this research are to know the rate of menarcheal age and the relationship among social-economic factors, residence, 1MT, psicological stimulus and menarcheal age. The design of research is cross sectional study with 401 people for samples. Population and samples are new students of UI, female, 16-20 year old, which came to UI by UMPTN/ PMDK.
This research shows that rate of menarcheal age of samples is 12,25 + 0,12 year and median of menarcheal age is 12 years. The youngest age is 9 year old and the oldest is 16 year old. 26,7% respondent got menarche before 12 year and 73,3% among them got menarche in 12 year old or more. Family members had a significant relationship with menarcheal age (p=0,021, a=0,05). But, others social-economic factors such as parent's education parent's occupation, and parent's income had not a significant relationship with menarcheal age.
This research also got menarcheal age of mothers from 57 respondents. The rate of menarchel age of mother is older than her daughter (mother = 14 + 0,52 year and daughter = 12,6 + 0,35 year). The youngest age of mother is similar to the age of daughter but the oldest age of mother is 19 year, older 3 years than daughter. Unfortunately, we have no evidence about relatioship between mother and daughter menarcheal age.
Base on the result of the study, for next research was suggested to use a better research design and to analyzed menarcheal age by time in Indonesia so we can proof the secular trend of menarcheal age in Indonesia. By menarcheal age accelaration, we espect to have a reproduction health education in younger female, such as female in elementary and junior high school to anticipate the reproduction health problem that related to menarcheal age.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T1465
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elva Atma Anugrah
"Menarche merupakan peristiwa pertama kali keluarnya darah melalui vagina pada anak perempuan. Seiring berkembangnya zaman, usia menarche mengalami penurunan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya adalah status gizi, persen lemak tubuh, asupan zat gizi, aktivitas fisik, stimulan psikis, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi (IMT/U), persen lemak tubuh, asupan energi dan lemak, aktivitas fisik, dan keterpaparan terhadap media cetak, elektronik serta lawan jenis dengan status menarche. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Populasi studi adalah seluruh siswi SDN 03 Pondok Cina tahun 2015 kelas 3, 4, dan 5 berusia 8-12 tahun yang berjumlah 89 orang ( total sampling).
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebesar 16.9% responden sudah mengalami menarche, dengan rata-rata usia menarche adalah 9.47±0.915 tahun. Usia menarche termuda adalah 8 tahun sebanyak 1 orang (6.7%) dan usia menarche tertua adalah 12 tahun atau 1 orang (6.7%). Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan status menarche adalah persen lemak tubuh (p value = 0.001, OR= 18.375) dan asupan lemak (p value = 0.020, OR=0.199). Saran yang dapat diberikan kepada pihak sekolah adalah mengadakan sosialisasi terkait gizi seimbang khususnya asupan zat gizi yng berkaitan dengan status menarche seperti asupan lemak serta kesehatan reproduksi.

Menarche is the first event discharge of blood through the vagina in girls. As time, age of menarche has decreased, it is caused by several factors among which are the nutritional status, percent body fat, nutrient intake, physical activity, mental stimulant, and others. This study aims to investigate the relationship between nutritional status (BMI / U), percent body fat, energy and fat intake, physical activity, and exposure to print media, electronic as well as the opposite sex with menarche status. The study used a cross-sectional study design. The study population was all students of SDN 03 Pondok China 2015 grade 3, 4, and 5 aged 8-12 years, amounting to 89 people (total sampling).
The results showed that 16.9% of respondents had experienced menarche, with an average age of menarche was 9:47 ± 0915 years. Age of menarche youngest is 8 years as many as one person (6.7%) and the age of menarche oldest is 12 years old or 1 (6.7%). Variables that have a meaningful relationship with menarche status is the percent of body fat (p value = 0.001, OR = 18 375) and fat intake (p value = 0.020, OR = 0.199). Advice can be given to the school is held socialization balanced nutritional intake of nutrients yng especially relating to the status of menarche as fat intake as well as reproductive health.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S61248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamnah Tsabitah
"Menarche adalah salah satu fase penanda pubertas pada perempuan. Usia seorang perempuan saat mengalami Menarche sangat bervariasi akan tetapi apabila seorang perempuan mengalami Menarche pada usia yang dini dapat berdampak pada kesehatan salah satunya, yaitu meningkatkan faktor risiko terjadinya kanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Menarche dini. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan mengumpulkan data-data primer berupa berat badan, tinggi badan, asupan makan, aktivitas fisik, serta kebiasaan terkait penggunaan media cetak ataupun elektronik. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 130 siswi yang mencangkup siswi kelas VII dan VIII di salah satu sekolah menengah swasta di Depok.
Hasil penelitian menunjukkan dari seluruh siswi n = 130 yang telah mengalami menstruasi, sebesar 69,2 siswi masuk ke dalam kategori Menarche dini. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik, keterpaparan media elektronik, dan keterpaparan lawan jenis dengan kejadian Menarche dini. Peneliti menyarankan kepada pemerintah ataupun instansi kesehatan agar bekerja sama dengan pihak sekolah untuk mengadakan program pemantauan status gizi serta edukasi terkait kesehatan reproduksi. Kata Kunci: Menarche dini, siswa perempuan.

Menarche is one of the phases of puberty markers in women. The age of a woman during menarche is very varied, but if a woman has menarche at an early age can affect her health in a bad way, one of the effect is early menarche can increasing a risk factors of breast cancer. This study aims to determine the factors associated with early menarche. This study using cross sectional design by collecting a primary data such as body weight, height, feed intake, physical activity, and a habits related of media using. Total of respondents in this study is 130 female students from seventh and eighth grade in one of the private junior high schools in Depok.
The results showed that from all students n 130 who had experienced menstruation, 69.2 of female students is categorized as early menarche. The result show that there i a significant relationship between physical activity, electronic media exposure, and exposure of the opposite sex with early menarche. The researcher suggested to government or health agency to cooperate with school party to conduct program of monitoring nutrition status and education related to reproduction health. Keyword early menarche, adolescent school girls.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhini Wulandari Leksono
"Menarche didefinisikan sebagai awal dari terjadinya menstruasi yaitu waktu dimana seorang perempuan mengalami menstruasi pertamanya. Usia menarche cenderung mengalami percepatan selama 100 tahun terakhir, disamping itu terjadi peningkatan persentase remaja yang mengalami menarche dini dari tahun ke tahun. Usia menarche dini berdampak pada kesehatan psikososial dan kesehatan fisik.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor-faktor yang berhubungan dengan usia menarche pada remaja putri. Penelitian ini berlangsung pada bulan Juni 2022 di SMP PGRI 3 Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan cara pengukuran antropometri menggunakan timbangan berat badan dan microtoise, serta pengisian kuesioner untuk mengetahui data usia menarche, tingkat stres, kualitas tidur, keterpaparan media elektronik dan internet, keterpaparan lawan jenis, uang jajan, pendidikan orang tua, dan pendapatan orang tua.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 36,2% responden yang sudah menarche mengalaminya pada usia dini. Faktor-faktor yang mempengaruhi usia menarche pada remaja putri ialah status gizi, keterpaparan lawan jenis, pendapatan orang tua, dan pendidikan ayah sebagai variabel confounding. Status gizi menjadi faktor paling dominan yang mempengaruhi usia menarche. Disarankan agar lebih memperhatikan asupan gizi siswi karena status gizi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi usia menarche.

Menarche is defined as the beginning of menstruation, which is when a woman experiences her first menstruation. The age of menarche tends to accelerate in the last 100 years. Furthermore, the percentage of adolescents experiencing early menarche was increased. Early age of menarche can have an impact on psychosocial and physical health.
This study aims to determine the factors associated with the age of menarche. This study took place in June 2022 at SMP PGRI 3 Jakarta. This study is a quantitative study using cross sectional study design. The data collection were process is conducted with anthropometric measurements using weight scales and microtoise, and self-administrered questionnaire to collect information about age of menarche, stress level, sleep quality, electronic media and internet exposure, boyfriend exposure, pocket money, parental education, and parental income.
The results showed that 36.2% of respondents who had menarche experienced it at an early age. The factors associated with age of menarche are nutritional status, boyfriend exposure, parental income, and father's education as confounding variables. The factor that has the highest association with age of menarche is nutritional status. It is recommended to monitor the nutritional intake of students because nutritional status is the dominant factor that affects the age of menarche.
"
Depok: Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginarhayu
"Beberapa hasil penelitian terdahulu menunjukkan adanya penurunan usia menarche yang diduga berhubungan dengan faktor endogen yaitu genetik dan faktor eksogen, yaitu status sosial ekonomi keluarga, status gizi, keadaan keluarga, tempat tinggal, kegiatan fisik dan keterpaparan terhadap media massa orang dewasa.
Lebih dari setengah abad ini rata-rata usia menarche mengalami perubahan dari usia 17 tahun menjadi 13 tahun (0,3 tahun untuk setiap dekade). Trend usia menarche yang semakin dini mempunyai implikasi antara lain bahwa resiko terjadinya kehamilan pada usia lebih muda menjadi lebih besar, usia menarche yang terlalu cepat pada sebagian remaja putri dapat menimbulkan keresahan, karena secara mental mereka belum siap. Menstruasi juga berarti pengeluaran Fe rata-rata pada setiap periode adalah kurang lebih 4 mg yang berarti apabila seorang remaja putri mengalami menarche I tahun Iebih awal maka dia akan kehilangan Fe sebanyak lebih kurang 48 mg dalam 1 tahun. Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa resiko terjadinya kanker payudara lebih tinggi pada wanita yang mengalami menarche dibawah usia 12 tahun.
Penelitian ini bertujuan diperolehnya informasi tentang rata-rata usia menarche dan faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan status menarche dan usia menarche remaja putri usia (9-15) tahun pada siswi Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di Jakarta Timur. Sampel diambil dari SDN 07 Petang dan SLTPN 258 Cibubur, SDN 03 Petang Pinang Ranti Jl. Taman Mini Indonesia Indah, dan SLTPN 20 Kramat Jati yang dianggap sebagai sekolah dengan status sosial ekonomi kurang. Kemudian dari SD dan SLIP Islam Al-Ma'ruf Cibubur dan SDN IMP Jakarta dengan SLIP Lab School Rawamangun yang dianggap mewakili sekolah dengan status sosial ekonomi tinggi. Faktor-faktor yang diteliti adalah status gizi (IMT), konsumsi makanan (sumber energi, karbohidrat, protein dan lemak), aktifitas olahraga, keterpaparan terhadap media informasi orang dewasa, usia menarche ibu dan status sosial ekonomi orang tua (pendidikan, pekerjaan, pendapatan orang tua), uang jajan siswi dan jumlah anggota keluarga yang hidup.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Besar sampel sebanyak 344 remaja putri yang diambil secara random dari 8 sekolah tersebut diatas. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat untuk melihat distribusi dan hubungan setiap variabel dan analisis multivariat untuk melihat distribusi hubungan dan faktor apa paling dominan yang berhubungan dengan usia menarche.
Diperoleh hasil bahwa dari 344 sampel 52.3 % (180 responden) sudah menarche sisanya 47.7 % (164 responden) belum menarche. Rata-rata usia menarche remaja putri adalah 147.3 ± 114 bulan 112.3 ± 1.1 tahun. Berdasarkan status sosiai ekonomi yang termasuk kedalam SES kurang (n = 105) rata-rata usia menarche 151.06 ± 35.9 bulan 1 12.6 ± 3 tahun. Yang termasuk dalam SES tinggi (n = 75) rata-rata usia menarche 141.96 ± 24.04 bulan 1 11,8 ± 2 tahun. Sedangkan dari variabel yang diteliti ternyata hasil uji bivariat menunjukkan hubungan yang bermakna antara status gizi, konsumsi energi, konsumsi protein, usia menarche ibu, pendidikan bapak, pendidikan ibu, pekerjaan bapak, pendapatan keluarga, dan uang jajan dengan usia menarche remaja putri, dan variabel status gizi, konsumsi protein, konsumsi energi, frekuensi konsumsi makanan lain, aktifitas olahraga, keterpaparan dengan media informasi, pendidikan bapak, pekerjaan bapak, dan uang jajan berhubungan bermakna dengan usia menarche.
Dari hasil uji multivariat terdapat 4 variabel yang berhubungan bermakna dengan usia menarche yaitu variabel, status gizi (IMT), jumlah anak hidup, umur menarche ibu, dan frekuensi konsumsi protein nabati. Dari ke 4 variabeI tersebut status gizi (IMT) merupakan faktor yang paling dominan.
Karena status gizi atau IMT adalah variabel yang paling dominan yang berhubungan dengan kejadian menarche dan usia menarche maka yang berkaitan dengan status gizi adalah konsumsi makanan sebagai asupan gizi remaja putri perlu mendapat perhatian yang utama. Oleh karena itu disarankan untuk memasyarakatkan pedoman umum gizi seimbang (PUGS) melalui sekolah-sekolah dan Kiat cara memilih makanan yang sehat (pengetahuan gizi) dan pengetahuan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi remaja perlu diberikan sedini mungkin.

Some previously observation findings, indicated that some decreasing of menarche age which is assumed relating to endogen factor that is genetic and exogenous factor, specifically family's social economic status, nutrient status, family condition, residence, physical activities and explanted with adult mass media. More than a half of this century average menarche age is experiencing alteration of 17 years age become 13 years (0.3 for each decade). Trend menarche age is earlier has implication are among others that the risk of pregnancy occurred at the younger age become grower, the age of menarche is too speed of some young girls, it may bring about restlessness, because mentally they have not ready yet. Menstruation is also means release of Fe, the average of Fe of each period is about 4 mg that means, if one of young girls has menarche 1 year earlier, she will suffer from a loss of Fe of approximately 48 mg in 1 year. The last progress shown that the risk of breast cancer is higher to women experiencing of menarche less than 12 years old.
This research aims to have some information regarding approximately the age menarche and the assumed that factor relation to menarche status and menarche age of young girls (9 - 15 years old) to student girl of Elementary School and Junior High School in East Jakarta. The samples are taken from SDN 07 Petang and SLTPN 258, Cibubur. SDN 03 Petang Pinang Ranti Jalan Taman Mini Indonesia Indah, and SLTPN 20 Kramat Jati that considered, as school with a status economy social is less. Then, from SD and SLTP Islam Al-Ma'ruf Cibubur and SDN IKIP Jakarta as well as SLTP Lab School Rawamangun considered as represent the school with high economy social status. The factor is examined that is nutrient status (IMT), foods consumption (energy resource, carbohydrate, protein and fat), sports activities, explanted of in information of the adult's mass media, the age of menarche of maternal and economy social status of parents (education, occupation, income of parents), the students girl's snack cost and the number of part of family is still being life.
The type of this research is quantitative with research design was applied is Cross Sectional. The number of samples as many of 344 young girls is taken randomly from 8 the school above. The data analysis including univariate analysis, bivariate analysis to observe distribution and correlation both variable and multivariate analysis to observe distribution of correlation and what the factor is the most dominant correlating with the age of menarche.
The findings of result are found that of 344 samples of 52.3% (180 respondents) have menarche and the remaining of 47.7% (164 respondents) have not yet menarche. The average of the age of menarche of young girls is 147.3 ± 13.4 months 1 12.3 ± 1.1 years. Based on economy social status including into SES is less (n = 105), The average of the age of menarche is 151.06 ± 35.9 months 1 12.6 ± 3 years. The including into high SES (n = 75) average of age of menarche of 141.96 ± 24.04 months 1 11,8 ± 2 years. Temporarily from the researched variable is appeared that the result of vicariate test represented the significant correlation of nutrient status, energy consumption, frequency of the other foods, sports activities, explanted to media information, paternal education, occupation and snack cost is significant correlation with the age of menarche. From the findings of multivariate test, there are 4 variables which significant correlation with the age of menarche that are variables, nutrient status (IMT), the number of the infants was being alive, the age of maternal menarche, the frequency of vegetables protein consumption. From the four variables, the nutrient status is a most dominant factor.
Because of nutrient status or IMT is a dominant variable is correlating with occurring of menarche and the age of menarche, then it is relating to nutrient status is foods consumption as the nutrient intake of the young girl is needed to obtain the main attention. As a result, suggest that socialize the equal nutrient (PUGS) through the schools and key of how to choose the health foods (nutrient knowledge) and health knowledge concerning with reproduction health of teenager it is necessary to give as early as possible.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T2038
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Amelia
"Menarche merupakan peristiwa yang normal terjadi pada anak perempuan, yang merupakan tanda bahwa anak tersebut sudah memasuki masa pubertas. Namun dalam beberapa penelitian disebutkan bahwa respon emosional yang dialami sebagian besar anak perempuan saat menarche adalah negatif salah satunya yaitu kecemasan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kecemasan pada anak perempuan usia 9-16 tahun saat mengalami menarche.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kecemasan anak perempuan saat mengalami menarche. Tujuan khusus adalah (1) mengidentifikasi tingkat pengetahuan anak perempuan tentang menarche. (2) mengkaji perbedaan tingkat kecemasan yang dialami saat menarche. (3) mengidentifikasi usia rata-rata anak perempuan mengalami menarche. (4) mengidetifikasi respon emosional lain selain kecemasan. (5) mengidentifikasi faktor utama yang menimbulkan kecemasan saat menarche."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5385
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Oktavianto
"Usia menarche yang semakin dini dari tahun ke tahun menunjukkan adanya suatu tren pada usia menarche remaja putri. Penurunan pada usia menarche diduga berkaitan dengan faktor internal (genetik) dan faktor eksternal (lingkungan). Semakin cepat usia menarche maka semakin cepat pula remaja putri bersinggungan dengan kehidupan seksual aktif yang akan berdampak path resiko terjadinya kehamilan remaja, HIV-AIDS & penyakit menular seksual lainnya. Tujuan peneIitian ini adalah diketahuinya rata-rata usia menarche mahasiswi FIK UI dan hubungan usia menarche dengan indeks massa tubuh dan usia menarche ibu. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif (deskriptif-korelatif) dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata usia menarche mahasiswi FIK Ul adalah 12,52±1,24 tahun dan rata-rata usia menarche ibu adalah 13,61±1,55 tahun. DaIam penelitian ini disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia menarche mahasiswi FIK UI dengan indeks massa tubuh dan usia menarche ibu, terIihat pula tren usia menarche yang semakin muda pada wanita di Indonesia. Maka dari itu diharapkan sasaran pelayanan kesehatan terkait kesehatan reproduksi wanita diarahkan pada usia yang lebih muda yaitu sekitar usia SD dan SMP. Dengan demikian remaja putri mernperoleh pengetahuan terkait kesehatan reproduksi mereka pada saat yang tepat.

Menarche age that is early from year to year showed existence of a trend by menarcheal age of young girls. Decreasing at menarcheal age is assumed relating to internal factor (genetic) and external factor (environment). Trend of menarcheal age is earlier with active sexual life that will affect to risk the happening of adolescent pregnancy, HIV-AIDS & others sexual transmition dissease. The objectives of this research are to know the average of menarcheal age of FIK UT's coed and relationship between menarcheal age with body mass index and menarcheal age of the mother. The type of this research is the quantitative (deskriptive-korelative) by using cross sectional research design. This research result shows that the average of menarcheal age of FIK UI's coed is 12,52 ±1,24 year and the average of menarcheaI age of the mother is 13,61±1,55 year. This research concluded that there is no significant correlation between menarcheal age of FIK UI's coed with body mass index and menarcheal age of the mother, seen also trend of menarcheal age that growing young at woman in Indonesia. From the result that expected health care target relates health of woman reproduction is aimed at younger age which is about age elementary and junior high school. So That they will be getting the knowledge which relates with their reproduction health at the right time."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5748
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Swasti Setyorini
"Beberapa studi menunjukkan adanya penurunan rata-rata usia menarche di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Rata-rata usia menarche wanita di Amerika menurun sebesar 0,9 tahun dari tahun 1920 hingga 1980an (McDowell, 2007). Berdasarkan survei nasional pada tahun 1992 – 1995 rata-rata usia menarche remaja putri di Indonesia adalah 12,96 tahun dengan prevalensi menarche dini sebesar 10,3 % dan menarche terlambat sebesar 8,8 % (Batubara, 2010). Faktor determinan dari menarche dini dan menarche terlambat adalah status gizi, lemak tubuh, asupan makronutrien, asupan mikronutrien, sosial ekonomi, rangsangan psikis, hormonal, umur menarche ibu, outcome kelahiran, dan aktivitas fisik. Penelitian ini menggunakan data Riskesdas tahun 2010 dan mengikutsertakan 5358 remaja putri (10-19 tahun) diseluruh wilayah Indonesia sebagai populasi eligible. Studi ini menggunakan metode penarikan sampel non simple random sampling, strata, dan cluster sehingga menggunakan desain complex sample dalam analisisnya. Analisis model akhir menggunakan regresi logistik multinomial. Pada hasil multivariat, faktor risiko untuk menarche dini adalah kegemukan/obesitas (POR 3.03, 95% CI 2.39-3.83), hormonal banyak (POR 1.57, 95% CI 1.21-2.05), umur menarche ibu cepat (POR 1.74, 95 % CI 1.39 – 2.19) dan jumlah anak dalam keluarga sedikit (POR 1.64, 95 % CI 1.21-2.23). Sementara itu faktor protektif untuk menarche dini adalah asupan energi kurang (POR 0.73, 95 % CI 0.56-0.94). Faktor risiko untuk menarche terlambat adalah usia menarche ibu yang lambat (POR 2.1 95 % CI 1.68-2.61). Sementara itu faktor protektif untuk menarche terlambat adalah kegemukan/obesitas (POR 0.42, 95% CI 0.27 to 0.63), hormonal banyak (POR 0.7, 95% CI 0.62-0.95), asupan protein rendah (POR 0.68, 95% CI 0.51-0.91), asupan lemak tinggi (POR 0.75, 95 % CI 0.59- 0.95), umur menarche ibu yang lebih muda (POR 0.6, 95 % CI 0.44 – 0.84), pendidikan bapak yang tinggi (POR 0.73, 95 % CI 0.57-0.92) dan jumlah anggota keluarga yang besar (POR 0.75, 95 % CI 0.57-0.99). Pentingnya upaya meningkatkan program pencegahan kegemukan/obesitas anak dan remaja serta meningkatkan program penyuluhan kesehatan reproduksi dengan sasaran usia yang lebih muda yaitu murid sekolah dasar (SD) dan sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) baik di unit pemerintah maupun swasta.

Several studies have shown a decrease mean age of menarche in the world, including in Indonesia. The mean age of menarche in U.S. women declined by 0.9 years from 1920 to the 1980s (McDowell, 2007). Based on National Suveys conducted in 1992-1995, the mean age of menarche in Indonesian girls was 12.96 years with prevalence of early menarche was 10.3% and late menarche was 8.8% (Batubara, 2010). Determinant factors of early and late menarche was nutritional status, body fat, macronutrient intake, micronutrient intake, social economy, psycological stimulate, height/hormonal, maternal age of menarche, birth outcome, family structural, and phisical activity. This study used data of Basic Health Survey 2010 and include 5358 girls (10-19 years) in all region of Indonesia as eligible population. This study used non simple random sampling, strata, and cluster sampling method so that the analysis using complex sample design. In multivariate, this study using multinomial logistic regression. The risk factors of early menarche is overweight/obesity (POR 3.03, 95% CI 2.39-3.83), more height girls (POR 1.57, 95% CI 1.21-2.05), early maternal age of menarche (POR 1.74, 95 % CI 1.39 – 2.19), small number of children in families (POR 1.64, 95 % CI 1.21-2.23). Meanwhile the protective factors of early menarche is low energy intake (POR 0.73, 95 % CI 0.56-0.94). The risk factors of late menarche is late maternal age of menarche (POR 2.1 95 % CI 1.68-2.61). Meanwhile the protective factors of late menarche is overweight/obesity (POR 0.42, 95% CI 0.27 to 0.63), more height girls (POR 0.7, 95% CI 0.62-0.95), low protein intake (POR 0.68, 95% CI 0.51-0.91), high fat intake (POR 0.75, 95 % CI 0.59-0.95), early maternal age of menarche (POR 0.6, 95 % CI 0.44 – 0.84), high level of father education (POR 0.73, 95 % CI 0.57-0.92), small number of families (POR 0.75, 95 % CI 0.57-0.99). So, this is important to improve prevention programs of child/adolescent obesity and reproductive health education for elementary and junior high school students both in government and private sectors."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35981
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Susanti
"Remaja adalah periode peralihan, dimana pada usia ini terjadi pematangan organ fisik seksual dan untuk pertama kalinya akan mengalami menarche. Menarche bisa menimbulkan stress bagi remaja, dan peristiwa ini sering menimbulkan emosi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi ada tidaknya hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang menarche dengan tingkat kecemasan saat mengalami menarche. Penelitian ini dilaksanakan di SMP 34 Bandung denganjumlah responden 83 orang. Penelitian deskriptif korelasi ini menggunakan pengetahuan dengan 20 pertanyaan dan kecemasan dengan menggunakan HRS-A (Hamilton Razing Scale for Anxiexy). HasiI dari penelitian didapatkan bahwa nilai p (0,029) kurang dari cc (0,05) sehingga keputusan Ho ditolak artinya ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang menarche dengan tingkat kecemasan saat mengalami menarche. Institusi kesehatan dan keperawalan diharapkan memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi dan pembekalan yang harus dipersiapkan untuk menghadapi menarche."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5885
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Media massa adalah pengantar pesan untuk masyaxakat umum yang dibedakan menjadi 3 jenis yaitu media cetak, media elektronik dan media online. Isi dari media massa mampu menimbulkan rangsangan psikologis yang akan memacu kelja horrnon sehingga tetjadi percepat/an dalam pencapaian usia menarche.
Menarche adalah menstmasi pertama. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui hubungan media massa dengan usia menarche pada siswi SMP. Jenis penelitian deskriptif korelatif dengan desain cross sectional dan jumlah sampel 96 siswi yang telah mengalami menarche. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square.
Rata-rata usia menarche yaitu 11.52 1: 0.754 tahun. Usia menarche termuda yaitu 10 tahun dan tertua adalah 13 tahun. Usia menarche terbanyak adalah pada umur l I tahun (51%), Sebagian besar responden menggunakan media elektronik dibandingkan media massa lain. Tidak ada hubungan yang bermakna antara televisi dengan usia menarche (p va1uc= l.000; a=0.05).
Tidak ada hubungan yang bermakna amara film VCD,DVD, dan bioskop dengan usia menarche (p value=0.l 81; a=0.05). Tidak ada hUbl1l'lg3.I\ yang bermakna antara media cetak dengan usia menarche (p value=0.638; a=0.05). Tidak ada hubungan yang bermakna antara media online dengan usia rnenaxche (p value=0.282; a=0.05)"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5850
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>