Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56082 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Sri Yani
"Pokok masalah yang menjadi fokus penelitian ini adalah mengenai hubungan antara kompetensi manajerial dan komitmen organisasi dengan kinerja pejabat struktural di lingkungan Setjen DPR RI. Dengan pokok masalah seperti itu, maka penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara kemampuan manajerial dan komitmen organisasi dengan kinerja pejabat struktural di lingkungan Setjen DPR RI. Kompetensi manajerial yaitu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai seorang pejabat struktural yang telah menjadi bagian dalam dirinya sehingga dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotirik dengan, sebaik-baiknya yang terkait dengan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Komitmen organisasi yaitu kekuatan yang bersifat relatif dari individu mengenai rasa kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi, kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi, keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan, dan ketertarikan terhadap tujuan, nilai-nilai, dan sasaran organisasi. Sementara itu, kinerja adalah penilaian pegawai mengenai hasil kerja yang dicapal pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya ditinjau dari aspek kecepatan, layanan, nilai, terbuka untuk berubah, kreativitas, inisiatif dan perencanaan organisasi. Untuk sampai pada tujuan ini digunakan desain penelitian korelasional dengan melibatkan 125 responden yang diambil secara sensus. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang sebelumnya telah teruji validitas dan reliabilitas. Uji validitas melibatkan 30 sampel yang dianlisis dengan menggunakan korelasi Rank Spearman dan uji reliabilitas dengan menggunakan Spearman Brown. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan formula statistika, yakni korelasi Rank Spearmans dan uji t yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 12.
Hasil analisis deskriptif menujukkan kompetensi manajerial, komitmen organisasi dan kinerja pejabat struktural eselon III-IV pada Sekretariat Jenderal DPR RI secara umum tergolong baikltinggi. Kemudian dari hasil pengujian hipotesis disimpulkan bahwa kompetensi manajerial memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kinerja pejabat struktural eselon III-IV pada Sekretariat Jenderal DPR R1 dengan nilai koefisien korelasi 0,458. Demikian pula dengan komitmen organisal juga diketahui memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kinerja pejabat struktural eselon III-IV pada Sekretariat Jenderal DPR RI dengan nilai koefisien korelasi 0,646. Karena kompetensi manajerial dan komitmen organisasi terbukti memiliki hubungan positif dengan kinerja, maka perlu adanya upaya untuk memperbaiki keduanya, di antaranya dengan Cara: (1) menyelenggarakan pelatihan manajemen, kepemimpinan, dan kecerdasan emosional, baik dilakukan di dalam maupun di luar kantor, (2) memupuk kesadaran individual para pejabat terhadap tugas-tugas yang diembannya, dan secara eksternal dapat diupayakan melalui keteladanan pemimpin dan penghargaan baik yang bersifat material seperti gaji, tunjangan atau insentif maupun yang bersifat non-metarial seperti pujian.

The main subject being the focus of this research is about the relationship between managerial competence as well as organization commitment, and the performance of structural officials in the Secretariat General of the Indonesian Parliament. Based on the above subject, this research is aimed at discovering the relationship between managerial competence as well as organization commitment, and the performance of structural officials in the Secretariat General of the Indonesian Parliament. Managerial competence is the knowledge, skill and capability-owned by a structural official, which are parts of him/herself in order to perform cognitive, affective, and psycho-motored behaviors the best he/she can, related with planning, organizing, motivating, and controlling. Whereas organization commitment is some relative power coming out from individuals regarding their beliefs against the organization values, willingness to do the best for the sake of organization, willingness to maintain membership of the said organization, and their interest in the goals, values, as well as targets of the organization. Meanwhile, performance is an evaluation against an employee's work results achieved during his/her tasks, in accordance to responsibility given to him/her, seen from the aspects of speed, service, value, willing to change, creativity, initiative, and organization planning. In order to reach this goal, a co-relational designed survey is applied, involving 125 respondents taken based on census. Data collection is performed through a questionnaire already undergone test for its validity and reliability. Validity test includes 30 samples analyzed by using Rank Spearman co-relation, and reliability test using Spearman Brown. The data obtained are then analyzed by using statistical formulas, which is the Rank Spearman co-relation and t-test, with calculations performed using the help of SPSS program, version 12.
The result of descriptive analysis shows that the managerial competence, organization commitment and performance of the structural officials of Ranks III-IV at the Secretariat General of Indonesian Parliament are generally good/high. Further, from the result of hypothetical test, it's concluded that managerial competence has positive and significant relation with the performance of the structural officials of ranks III-IV of the Secretariat General of the Indonesian Parliament, with the value of co-relational coefficient of 0.458. Similarly, the organization commitment is known as having positive and significant relation with the performance of structural officials of Ranks III-IV of the Secretary General of the Indonesian Parliament, with the value of co-relational coefficient of 0.646. Since the managerial competence as well as organization commitment is proven to have positive relationship with performance, then there shall be efforts to improve the two, among others through: (1) running management training, leadership, as well as emotional intelligence, both in and out of the office, (2) maintaining the official's individual consciousness against the tasks they are assigned, and externally, an effort can be conducted through leader's modeling as well as rewarding, both materially such as salary, allowance or incentive, and immaterially such as admiration.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22629
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Nurul Amalia
"Tugas Akhir ini disusun untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang terjadi di PT.3X, sebagai perusahaan kontraktor dengan budaya keluarga, yang bergerak di bidang Sipil, Mekanikal, dan Elektrikal dengan pelanggan ldmusus perusahaan Multinasional Oil & Gas, serta upaya-upaya untuk mengatasi permasalahan yang tetjadi di PT.3X tersebut. Dari analisis berdasarkan interview yang dilakukan, diketahui bahwa masalah utama PT.3X ini berkaitan dengan masalah kompetensi para karyawannya khususnya para engineernya, dimana masalah kompetensi ini dapat ditingkatkan dengan mcnerapkan budaya belajar, baik melalui pengembangan dan peningkatan skill dan kompetcnsi para engineer dengan memberikan program Training Skill dart Kompetensi, maupun peningkatan skill dan kompetensi melalui coaching, mentoring, diskusi, seminar ataupun menciptakan budaya berbagi dengan memanfaatkan sistem pada data server dan intranet.

This linal project in order to get cleareance of description about the problem that happened in 3X Company, as a contractor company with family business culture, and their core business are civil, mechanical and electrical for oil & gas companyas customer, and some effort to overcome the problem that happened in 3X Company. Base on result analysis fiom interview data, we know that the core problem in 3X Company be related with competencies problem of their employees. especially their engineers, and this competencies problem can improvement by implementation of learning culture for developing and improving their skills and competencies, by coaching, mentoring, discussion, seminar or create sharing culture with using server data system and intranet."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34110
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Lipuringtyas Rudatin
"Strong public vocational higher education institution is needed as a key asset in today?s competence-based society, As a Competence Human Resource producer, it's core competence contribute with fundamental and applied knowledge to enhance human resource competencies to meet industry requirement. As a Public Vocational Higher Education Institution, Business Administration Study Program of the Jakarta State Polytechnic still wanted by many candidates students as well as industries.
This research was aimed to identify what is the core competence of Business Administration Study Program of the Jakarta State Polytechnic and how the will use it to exploit any opportunities they have.
Using survey method, 30 person (lecturer and management of the study program ) are given two kind of questionnaire as an instrument to collect data. Quantitative and qualitative methods were employed to analyze data. The research find that there are tive core competencies in Business Administration Program Study, they are; Location, Education System, Teaching Methodology, Ability to profile competencies of industry; ability to develop a competence-based curriculum.
The research also can find a model ofthe root of competitiveness of the program study, start from core competence to end product. Using the core competence, the Business Administration Study Program can develop a new business unit in being a consultant in several area especially in human resource development in business administration area.
However, as a vocational higher education institution, Business Administration Study Program need to develop and improve their physical resources otherwise they will left behind by competitor."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22291
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayaturrachman
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pendidikan dan pelatihan, dan organisasi pembelajar terhadap kompetensi anggota reserse di Polres Metro Jakarta Utara. Kompetensi anggota reserse sangat penting untuk mengatasi berbagai kejahatan khususnya di wilayah hukum polres Jakarta utara. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 116 anggota reserse berasal dari enam polsek dan polres Jakarta utara, yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Pendidikan dan pelatihan dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan likert lima skala. Organisasi pembelajar menggunakan kuesioner yang dikembangkan Marquadht. Sementara, kompetensi menggunakan tes yang terkait dengan pengetahuan dasar tentang penyelidikan kejahatan. Hasil analisis deskriptip menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan memberikan manfaat bagi kompetensi anggota reserse di enam wilayah polsek dan polres. Lima dimensi organisasi pembelajar menunjukkan bahwa dinamika belajar tertinggi di polsek penjaringan, sementara transformasi organisasi, pemberdayaan sumberdaya manusia, manajemen pengetahuan dan aplikasi teknologi dipersepsikan tertinggi di polsek koja. Adapun, kompetensi pengetahuan dasar anggota reserse tertinggi di polsek penjaringan.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa organisasi pembelajar mempunyai korelasi yang paling kuat terhadap kompetensi anggota reserse (r=0.702;p<0.036) dibandingkan pendidikan dan pelatihan (r=0.228;P<0.05). Lima dimensi organisasi pembelajar dianalisis dalam model regresi berganda dan hasil menemukan bahwa transformasi organisasi paling kuat berkorelasi dengan kompetensi reserse (r=0.355; p<0.035); sumberdaya manusia (r= 0.19; p<0.852); dan pendidikan serta pelatihan (r= 0.183; p< 0.006). Sementara, dinamika belajar (r= 0.19;p< 0.0852), manajemen pengetahuan (r=0.16;p< 0.908) dan aplikasi tekonologi (r=0.041; p< 0.709) ditemukan tidak berkorelasi signifikan terhadap kompetensi reserse. Dapat disimpulkan bahwa transformasi organisasi sangat penting dan strategis untuk bergeser dari hakekat organisasi dengan struktur birokrasi menuju bentuk organisasi pembelajar. Kapasitas sumberdaya manusia harus lebih diberdayakan untuk mendukung pembangunan organisasi pembelajar dan atmospir organisasi pembelajar akan meningkatkan kompetensi reserse di polres Jakarta utara.

The purpose of this research was to investigate the effect of education and training and learning organization to the competency of investigators at north police district. The competencies of investigators were important to cope with the varierities of crime especially in the area of north police district areas. The number of sample in this study was 116 investigators at six north police subdistricts and north police district office, which were selected using simple purposive random sampling. The education and training data was collected using questionnaire with Likert five scale. The learning organization used questionnaire developed by Marquadht. While, the competency used the test related to the basic knowledge of crime investigation. The results of descriptive analysis indicated that training has benefitted to the investigators competencies at six north police subdistricts and north police district office. The five learning organization dimensions indicated that learning dynamic was highest at Penjaringan subdistrict office; while organization transformation, human resource empowerment, knowledge management, and technology application was highest at Koja police subdistrict. The knowledge competencies of investigators were highest at penjaringan police subdistrict office.
The findings of this study also indicated that learning organization has a stronger correlation to the competency of the investigators (r= 0.702;p<0.036) compare to education and training (r= 0.228; p<0.05). The five dimensions of learning organization were analysed in the multiple regression model and the results found that organization transformation has stronger correlation to the investigators competency (r= 0.355; p<0.035); human resource development (r= 0.338; p< 0.025); and education and training (r= 0.183; p< 0.06). While, learning dynamic (r=0.19; p<0.852), knowledge management (r=- 0.16;p< 0.908) dan tehnology application (r=0.041; p< 0.709) was not significantly correlated to investigators competency. It can be concluded that the organization transformation is important and strategic to shift from bureaucratic structure nature of organization to the learning organization type of organization. The human resource capacity should be more empowered to support the building of learning organization and the learning organization atmosphere will enhance the competencies of investigator at police north districts office.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T55463
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selvia Apriliana
"Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai dengan mempertimbangkan iklim organisasi sebagai variabel mediasi. Kompetensi diukur menggunakan dimensi dan indikator dari Daya Dimensi Indonesia yang terdiri dari 4 dimensi yang terdiri dari kemampuan berpikir, mengelola diri, mengelola orang lain, dan mengelola tugas. Variabel kinerja diukur dengan sasaran kerja pegawai yang terdiri dari dimensi output, kualitas, waktu, orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, kerjasama sedangkan iklim organisasi diukur menggunakan teori Stringer yang terdiri dari struktur, standar, tanggung jawab, pengakuan, dukungan dan komitmen. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, data penelitian dikumpulkan dengan pengisian kuesioner (skala likert) dengan sampel 130 pegawai di Sekretariat Kabinet dan didistribusikan secara online melalui google form.
Hasil analisis regresi mengindikasikan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kinerja pegawai, serta terdapat pengaruh antara kompetensi terhadap iklim organisasi, dan terdapat pengaruh antara iklim organisasi terhadap kinerja pegawai. Pada analisis jalur menghasilkan bahwa terdapat pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai dengan iklim organisasi sebagai variabel mediasi di Sekretariat Kabinet.

This study aims to examine the effect of competency on employee performance by considering organizational climate as a mediating variable. Competency is measured using the dimensions and indicators of Daya Dimensions Indonesia which consists of 4 dimensions consisting of the ability to think, manage themselves, manage others, and manage tasks. Performance variables are measured by employee work goals consisting of dimensions of output, quality, time, service orientation, integrity, commitment, discipline, cooperation while the organizational climate is measured using Stringer's theory consisting of structure, standards, responsibility, recognition, support and commitment. Research uses a quantitative approach, research data is collected by filling out questionnaires (Likert scale) with a sample of 130 employees in the Cabinet Secretariat and distributed online through the google form.
The results of the regression analysis indicate that competence influences employee performance, and there is an influence between competency on organizational climate, and there is an influence between organizational climate on employee performance. In the path analysis it was found that there was an influence of competence on employee performance with organizational climate as a mediating variable in the Cabinet Secretariat.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
T51849
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S9203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandi Rahayu
"Sudah menjadi fenomena yang diterima umum bahwa pembelajaran organisasi
rnemungkinkan perusahaan unluk beradaptasi dengan lebih baik dan lebih cepat
terhadap perubahan lingkungannya I-lanya pembelajaran yang dilakukan di seluruh
level organisasi lah yang mcmungkinkan perusahaan untuk memiliki kecepatan,
inovasi dan kualitas yang dibutuhkannya untuk merespons dengan bail-c ekspektasi-
ekspektasi pelanggannya yang terus berubah_ Pembelajaran telah menjadi satu-satunya
keunggulan kompetitif yang tems berkelanjutan, baik bagi individu-individu dalam
organisasi maupun kolektivitas rnereka; dan berguna untuk tetap menjaga posisi
perusahaan dalam pasar.
Penelitian ini disusun untuk menclaah variabel-variabel yang dianggap
mempengaruhi kinerja pembelajaran organisasi (Y), yaitu pembelajaran individual
(XI) dan pembelajaran kelompok (XZ), hubungan masing-masing variabel bebas (X,
dan (X;) terhadap variabel tergantung (Y) dan kedua variabel (X| bersama-sama dengan X2) terhadap variabel tergantung. Obyek penelitian ini dengan scndirinya
adalah kinerja pembelajaran organisasi PT. KJA dengan populasi sebanyak 132 orang
kaqawan tetap Perusahaan. Dengan menggunakan teknik ?purposive sampling?
berdasarkan rumus Slovin maka dipcroleh sampel sebesar 100 orang_ Instrumen yang
digunakan adalah kuesioner baku dalam 5 skala Likert, dan telah melalui tahapan uji
validitas serta reliabilitas. Data hasil penelitian diolah secara dcskriptif dengan
mcnggunakan instrumen uji statistik analisis regresi dan korelasional _
Hasil analisis data rnenunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang
signifikan antara pembelajaran individu dengan kinerja pembelajaran organisasi_
Begitu pula terdapat hubungan positif yang signitikan antara pembelajaran kelompok
dengan kineaja pembelajaran organisasi dan antara pembelajaran individu dan
kelompok secara bersama-sama dengan kinerja pembelajaran organisasi.
Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja
pembelajaran organisasi dapat ditingkatkan melalui usaha-usaha pcningkatan
kemampuan pembelajaran individu dengan cara melatih strategi pembelajaran
individu, membedkan input agar tiap individu mempunyai penilaian yang positif
terhadap diri mereka sendiri dan mempunyai motivasi yang memadai baik untuk
berhasil maupun untuk menghindari kegagalan. Sebaliknya kinerja pembelajaran
kelompok dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kualitas pertanyaan guna
mendukung pengertian kelompok terhadap masalah dan tugas yang dihadapi,
memperbaiki kemampuan mendengarkan dan refleksi masing-masing anggota
kclompok, meningkatkan kualitas penyampaian dan pemecahkan masalah,
pengambilan tindakan, budaya pembelajaran serta kualitas pemimpin kelompok.

Abstract
It has been widely accepted that organizational learning promotes any
company to better and faster adapt to its turbulent environment changes- Only by
organization wide learning will a company have the speed, innovation and quality
essential to respond with competence to the ever-growing expectations of its clients
and customers. Learning has really become the only sustainable competitive
advantage, individual or collectively to keep on any company?s position in the market.
The aim of this research is therefore to study the relationship between variables
of individual leaming, team learning on the performance of organizational lemming.
The study indicates that there is significant positive relationship between individual
learning and organizational leaming; a significant positive relationship between team
Ieaming and organizational Ieaming performance, and a significant positive
relationship between individual learning and team learning altogether with the
performance of organizational learning. dengan X2) terhadap variabel tergantung. Obyek penelitian ini dengan scndirinya
adalah kinerja pembelajaran organisasi PT. KJA dengan populasi sebanyak 132 orang
kaqawan tetap Perusahaan. Dengan menggunakan teknik ?purposive sampling?
berdasarkan rumus Slovin maka dipcroleh sampel sebesar 100 orang_ Instrumen yang
digunakan adalah kuesioner baku dalam 5 skala Likert, dan telah melalui tahapan uji
validitas serta reliabilitas. Data hasil penelitian diolah secara dcskriptif dengan
mcnggunakan instrumen uji statistik analisis regresi dan korelasional _
Hasil analisis data rnenunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang
signifikan antara pembelajaran individu dengan kinerja pembelajaran organisasi_
Begitu pula terdapat hubungan positif yang signitikan antara pembelajaran kelompok
dengan kineaja pembelajaran organisasi dan antara pembelajaran individu dan
kelompok secara bersama-sama dengan kinerja pembelajaran organisasi.
Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja
pembelajaran organisasi dapat ditingkatkan melalui usaha-usaha pcningkatan
kemampuan pembelajaran individu dengan cara melatih strategi pembelajaran
individu, membedkan input agar tiap individu mempunyai penilaian yang positif
terhadap diri mereka sendiri dan mempunyai motivasi yang memadai baik untuk
berhasil maupun untuk menghindari kegagalan. Sebaliknya kinerja pembelajaran
kelompok dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kualitas pertanyaan guna
mendukung pengertian kelompok terhadap masalah dan tugas yang dihadapi,
memperbaiki kemampuan mendengarkan dan refleksi masing-masing anggota
kclompok, meningkatkan kualitas penyampaian dan pemecahkan masalah,
pengambilan tindakan, budaya pembelajaran serta kualitas pemimpin kelompok."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T6489
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.Y. Retno Dwidarsih
"Paradigma pembangunan yang semula bertumpu pada kekuatan Sumber Daya Alam telah berubah menjadi bertumpu pada kekuatan Sumber Daya Manusia, sehingga dalam jangka panjang investasi dibidang pembangunan SDM akan sangat bemilai. Penegasan bahwa pendidikan dan pelatihan akan memberikan kontribusi yang sangat besar pada pembangunan ekonomi didasarkan pada asumsi bahwa kedua hat tersebut akan menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan produktif.
Laju pertumbuhan angkatan kerja Indonesia melebihi laju pertumbuhan kesempatan kerja tetapi dilain pihak banyak jabatan yang diisi oleh Tenaga Kerja Asing (untuk selanjutnya disingkat TKA) karena angkatan kerja yang ada kurang memenuhi persyaratan. Dengan demkian perlu adanya peningkatan dalam pemberdayaan tenaga kerja melalui pelatihan agar jabatan dalam pasar domestik dapat terpenuhi dengan tenaga kerja dalam negeri sekaligus kelebihannya mampu bersaing di pasar internasional. Peranan lembaga pelatihan perlu ditingkatkan agar dapat memberikan nilai lebih yaitu dengan cara dikelola seperti suatu organisasi bisnis dengan cara memperhatikan unsur-unsur manajerialnya terutama yang berkaitan dengan pengembangan SAM yang terlingkup didalamnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan, iklim organisasi dan karakteristik individu dengan kepuasan kerja instruktur di Balai Latihan Kerja (untuk selanjutnya disingkat BLK). Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan populasi penelitian adalah para instruktur BLK se Jawa Barat.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kepemimpinan dan iklim organisasi di BLK dengan kepuasan kerja instruktur. Serta terdapat perbedaan yang signifikan antara iklim organisasi dan kepuasan kerja instruktur di BLK tipe A dan BLK tipe B.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka untuk meningkatkan kepuasan kerja instruktur maka disarankan perlunya peningkatan efektivitas kepemimpinan di BLK dan terjaganya iklim organisasi yang kondusif. Peningkatan efektivitas kepemimpinan dapat dilakukan dengan pelatihan-pelatihan atau pengembangan pribadi.
Iklim organisasi yang kondusif akan tercipta melalui gaya kepemimpinan yang diterima karyawan, pola interaksi yang positif antar karyawan atau sistem pengelolaan organisasi yang menunjang.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1558
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>