Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127174 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farhan Ashar Hardyudha
"Tantangan program CSR korporasi di bidang industri ekstraktif Indonesia adalah merealisasikan keberlanjutan program, yang dinilai problematis sebab masifnya disharmonisasi serta rendahnya sinergitas antara pihak korporasi dengan pemangku kepentingan. Walaupun program CSR telah ditetapkan dengan wujud mandataris, keberlanjutan program CSR masih enggan diraih karena korporasi cenderung imperatif. Dalam cakupan model evaluasi program CSR, secara formatif dapat dipetakan menjadi tiga tingkatan yaitu internal program, organisasi pengelola, serta kemasyarakatan. Urgensi pada program CSR di indikasi terletak pada dimensi keberlanjutan, karena pada praktiknya pengelola terlalu mengabaikan durabilitas program tanpa merefleksikan potensi sosial, ekonomi, lingkungan, dan budaya masyarakat setempat. Merespon hal tersebut, korporasi dapat melakukan intervensi melalui rekonstruksi model evaluasi formatif dengan mempertimbangkan proses konsolidasi terhadap komunitas lokal. Penulis berargumen, jika prosedur konsolidasi terlaksana dengan baik, akan mampu memberikan pengaruh signifikan terhadap tingkat pemberdayaan dan tingkat partisipasi. Semakin tinggi tingkat konsolidasi, maka semakin tinggi tingkat pemberdayaan dan tingkat partisipasi, sehingga semakin tinggi pula tingkat keberlanjutan program CSR. Model Evaluasi dalam riset ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pengumpulan data melalui teknik Digital Research Methods milik Dawson, yakni melalui teknik e-questionnaires serta online interviews, dengan melibatkan kelompok pemanfaat program CSR PT. Pertamina Lubricants Production Unit Jakarta diidaerahiKelurahaniTuguiSelatan,iKecamataniKoja, KotaiJakartaiUtara. Riset ini menggunakan uji analisis regresi untuk memperoleh potret secara ekstensif terhadap tingkat keberlanjutan program. Hasil dari riset ini menunjukkan bahwa tingkat konsolidasi berada dalam kategori tinggi, hal ini berkesinambungan dengan tingginya tingkat pemberdayaan dan tingkat partisipasi pemanfaat program, sehingga keberlanjutan dari program ini seyogianya akan berakselerasi dengan baik.

The challenge of corporate CSR programs in the Indonesian extractive industry sector is to realize the sustainability of the program, which is considered problematic due to the massive disharmony and low synergy between the corporations and stakeholders. Although the CSR program has been established in a mandatory form, the sustainability of the CSR program is still reluctant to be achieved because corporations tend to be imperative. Within the scope of the CSR program evaluation model, formatively it can be mapped into three levels, namely internal program, managing organization, and community. The urgency of the CSR program is indicated to lie in the dimension of sustainability, because in practice the manager ignores the durability of the program without reflecting on the social, economic, environmental, and cultural potential of the local community. Responding to this, corporations can intervene through the reconstruction of a formative evaluation model by considering the consolidation process for local communities. The author argues, if the consolidation procedure is carried out properly, it will be able to have a significant influence on the level of empowerment and level of participation. The higher the level of consolidation, the higher the level of empowerment and the level of participation, so the higher the level of sustainability of the CSR program. The evaluation model in this research uses a quantitative approach with data collection methods through Dawson's Digital Research Methods technique, namely through e-questionnaires and online interviews, involving a group of beneficiaries of the CSR program PT. Pertamina Lubricants Production Unit Jakarta in Tugu Selatan Village, Koja District, North Jakarta City. This research uses regression analysis to obtain an extensive portrait of the level of program sustainability. The results of this research show that the level of consolidation is in the high category, this is continuous with the high level of empowerment and participation of program beneficiaries, so that the sustainability of this program should accelerate well."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Subangkit
"Tesis ini mendiskripsikan strategi keberlanjutan dan manfaat program pemberdayaan bank sampah Gusling (Guntur Sadar Lingkungan) yang dilakukan oleh CSR Allianz di Kelurahan Guntur, Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara, studi literatur, dan dokumentasi. Data diolah dan dianalisa melalui teknik tiga tahap penyandian data: penyandian terbuka, aksial dan selektif. Argumen dirumuskan melalui analisa dengan menggunakan elemen pendekatan strategis oleh Smithies dan Webster (Banks, Butcher, Henderson, Robertson, 2004) sebagai kerangka berpikir utama. Dari hasil analisa, ditemukan bahwa CSR Allianz melakukan strategi pemberdayaan dalam mempersiapkan keberlanjutan program melalui kegiatan-kegiatan yang mendukung keterlibatan masyarakat. Strategi pemberdayaan yang dilakukan CSR Allianz melalui beberapa elemen pendekatan strategis dukungan keterlibatan masyarakat.Pada dukungan kerja komunitas menyiapkan anggaran dan alat operasional bank sampah.Dukungan infrastruktur komunitas memfasilitasi pertemuan antar anggota pengurus bank sampah. Dukungan infrastruktur profesional, mendukung upaya pengembangan sumber daya dengan memberikan pelatihan. Dukungan pengembangan organisasi, memfasilitasi terbentuknya sistem kepengurusan bank sampah secara formal dan menghubungkan jaringan kemitraan. Elemen-elemen pendekatan strategis tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Mereka merupakan hubungan yang saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Pada gilirannya. Penelitian ini juga menganalisasi beberapa manfaat dari berdirinya program bank sampah Gusling pada sisi ekonomi, lingkungan, dan sosial.

This thesis describes the sustainability strategy and benefits of the Gusling (Guntur Sadar Environment) waste bank empowerment program conducted by CSR Allianz in Guntur Village, South Jakarta. This study uses a qualitative approach. Data was collected through interview techniques, literature study, and documentation. The data is processed and analyzed through a three-stage data encoding technique: open, axial and selective encoding. The argument is formulated through analysis using elements of the strategic approach by Smithies and Webster (Banks, Butcher, Henderson, Robertson, 2004) as the main frame of mind. From the analysis, it was found that Allianz CSR implements an empowerment strategy in preparing program sustainability through activities that support community involvement. The empowerment strategy carried out by Allianz CSR through several elements of a strategic approach to support community involvement. In support of community work, prepare budgets and waste bank operational tools. Community infrastructure support facilitates meetings between waste bank management members. Professional infrastructure support, supporting resource development efforts by providing training. Organizational development support, facilitating the formation of a formal waste bank management system and linking partnership networks. The elements of the strategic approach are an inseparable unit. They are interrelated relationships and influence each other. In turn. This study also analyzes some of the benefits of the establishment of the Gusling waste bank program on the economic, environmental, and social sides."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Anjani Putri
"Kota Jakarta Pusat adalah wilayah administrasi terpadat di DKI Jakarta dengan volume timbulan sampah di Jakarta Pusat sebesar 310,26 ribu ton/ tahun. Untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA, Pemerintah Kota DKI Jakarta menginstruksikan pada setiap Rukun Warga (RW) untuk membentuk 1 (satu) bank sampah unit. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui pengelolaan sampah di bank sampah. Metode yang digunakan adalah observasi langsung, wawancara dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa Bank Sampah Unit Alamanda Rawasari memiliki total berat sampah rata-rata sebesar 663,93 kg dengan komposisi 97% adalah sampah anorganik dan 3% adalah minyak jelantah. Sedangkan untuk Bank Sampah Hijau Selaras Mandiri memiliki total berat sampah rata-rata sebesar 815,67 kg dengan komposisi sampah 77% sampah organik, 23% sampah anorganik dan 0,06% minyak jelantah. Nasabah dan non nasabah di kedua bank sampah ini sudah memiliki pengetahuan mendasar mengenai pengelolaan sampah. Berdasarkan uji kelayakan usaha, diketahui bahwa kedua bank sampah itu dapat dikatakan layak karena memiliki nilai R/C >1.

The city of Central Jakarta is the most densely populated administrative area in DKI Jakarta with a waste generation volume in Central Jakarta of 310.26 thousand tons/year. To reduce the volume of waste entering the landfill, the DKI Jakarta City Government instructed each Rukun Warga (RW) to form 1 (one) waste bank unit. So currently the City of Central Jakarta already has 1 BSI and 191 waste bank unit. This research aims to understand waste management in waste banks. The methods used are direct observation, interviews and questionnaires. The research results show that the Alamanda Rawasari Unit Waste Bank has an average waste generation of 663.93 kg with a composition of 97% inorganic waste and 3% used cooking oil. Meanwhile, the Hijau Selaras Mandiri Unit Waste Bank has an average waste generation of 815.67 kg with a waste composition of 77% organic waste, 23% inorganic waste and 0.06% used cooking oil. Customers and non-customers at these two waste banks already have basic knowledge about waste management. Based on the results of the questionnaire, BSU customers feel that the existence of the waste bank helps their economy and for noncustomers the biggest reason they do not join as customers is because they do not have time to sort their waste. Based on the business feasibility test, it is known that the two waste banks can be said to be feasible because they have value. R/C >1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Neratanti
"Skripsi ini membahas mengenai bagaimana proses pemberdayaan yang berlangsung dalam program CSR bank sampah yang diterapkan dengan model kemitraan antara PT. Unilever Indonesia bersama dengan Yayasan Rumah Pelangi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pemberdayaan masyarakat melalui program Bank Sampah Tri Alam Lestari (TAL) serta faktor pendukung dan penghambat apa saja di dalamnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi deskriptif melalui studi literatur, wawancara, dan observasi lapangan yang dilakukan pada tahun 2021 ditengah situasi pandemi serta berlokasi di Kelurahan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkan keberhasilan program dapat dilihat melalui pemberdayaan pada aspek ekonomi, lingkungan, dan pendidikan masyarakatnya. Peran stakeholder juga diidentifikasi dalam penelitian ini. Kesimpulan penelitian ini bahwa CSR Bank Sampah TAL telah fokus kepada penerapan triple bottom line, yaitu profit, people, dan planet dengan model kemitraan dengan Yayasan Rumah Pelangi selaku pelaksana program dengan perannya yaitu pendamping. Beberapa kegiatan pemberdayaan yang teridentifikasi adalah pengelolaan sampah di bank sampah, revitalisasi bantaran sungai, seminar dan workshop, kegiatan daur ulang, dan kelas kreatif. Selama bank sampah beroperasi, ditemukan faktor pendukung berasal dari adanya kekuatan individu pengelola bank sampah sedangkan hambatan terbesarnya adalah adanya konflik dengan pemegang jabatan di tingkat Kelurahan

This thesis discussed how the empowerment process takes place in the waste bank as a CSR program is being implemented by a partnership between PT. Unilever Indonesia and Yayasan Rumah Pelangi. The purpose of this study was to describe the process of community empowerment through the Tri Alam Lestari (TAL) and the supporting and obstacle factors in it. This research is qualitative research with a descriptive study through literature studies, interviews, and field observations conducted in 2021 in the midst of a pandemic situation located in Ulujami, Pesanggrahan, South Jakarta. The results of this study indicate the result of the CSR program can be seen through the empowerment of their society’s economic, environmental, and educational aspects. Involvement of other stakeholder is also found in this research. The conclusion of this study is that the CSR of the Tri Alam Lestari Waste Bank has focused on implementing the triple bottom line, namely profit, people, and planet using partnership model with Yayasan Rumah Pelangi as the program implementer. Some of the empowerment activities are waste management at the waste bank, riverbanks revitalization, seminars and workshops, recycled craft production activities, and creative classes. During the operation of the waste bank, it was found that the supporting factors came from the individual strength of the waste bank manager, while the biggest obstacle was the conflict with officeholders of Ulujami itself."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wikan Indrianingdyah Budiharto
"Sistem pengelolaan sampah di DKI Jakarta masih bertumpu dengan sistem Kumpul-Angkut-Buang sehingga menambah beban pencemar di TPST Bantargebang sebagai satu-satunya TPA Jakarta. JRC merupakan suatu program yang dibangun untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah terpadu dengan meningkatkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta sehingga dapat mengurangi sampah. Penilaian program seperti ini perlu dilakukan untuk melihat keberlanjutan sistem pengelolaan sampah di kemudian hari. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan penilaian program JRC dan menyusun strategi keberlanjutan sistem pengelolaan sampah terpadu. Metode yang digunakan adalah melakukan penilaian dengan instrument Wasteaware Benchmark Indicators yang kemudian dilakukan analisis Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats (SWOT). Hasil dari penelitian ini adalah keberlanjutan sistem JRC ini memberikan nilai yang sedang/tinggi sehingga perlu dilakukan penguatan pada kegiatan daur ulang, sistem finansial pengelolaan sampah, kerja sama dengan pihak swasta dan juga memperkuat kelembagaan.

The waste management system in DKI Jakarta still relies on the Collect-Transport-Disposal system, thereby increasing the pollutant load at the Bantargebang Landfill, the only landfill in Jakarta. JRC is a program to create an integrated waste management system that increases the participation of the community, government, and private sector to reduce waste. An assessment of a program like this needs to be carried out to determine the sustainability of the waste management system in the future. The purpose of this research is to evaluate the JRC program and develop a strategy for the sustainability of an integrated waste management system. The method used is to carry out an assessment with the Wasteaware Benchmark Indicators instrument, which is then followed by a SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) analysis. According to the findings of this study, the sustainability of the JRC system provides a medium-to-high value, indicating that it is necessary to strengthen recycling activities, the financial system for waste management, collaboration with the private sector, and institutions."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cholisa Amalia Putri Rinjani
"Adanya peningkatan jumlah kendaraan bermotor akan mengakibatkan timbulan limbah B3 dari bengkel juga akan meningkat. Hal ini membahayakan apabila pihak pengelola bengkel tidak melakukan pengelolaan dengan baik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komposisi dan jumlah, mengobservasi pengelolaan, serta memberikan rekomendasi pengelolaan limbah B3 untuk bengkel diler mobil yang berada di Jakarta Selatan. Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel, observasi, dan wawancara di tiga bengkel diler mobil yang ada di Jakarta Selatan. Hasil yang ditemukan adalah jenis dan komposisi limbah B3 yang ditimbulkan PT. X adalah 53,64% oli bekas, 29,37% onderdil bekas, 13,79% botol oli bekas, 2,84% kain majun bekas, dan 0,37% serbuk gergaji; Bengkel PT. Y adalah 71,22% oli bekas, 20,94% kain majun bekas, dan 7,84% botol oli bekas; Bengkel PT. Z adalah 90,67% oli bekas, 4,55% botol oli bekas, 3,17% kain majun bekas, 1,14% onderdil bekas, 0,25% serbuk gergaji, dan 0,22% botol pelarut bekas. Pengelolaan yang dilakukan oleh ketiga bengkel belum sepenuhnya memenuhi syarat dari Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 6 Tahun 2021. Beberapa rekomendasi pengelolaan yang diberikan adalah penggantian wadah, penambahan simbol dan label B3, memperbaiki tempat penyimpanan, dan membuat laporan pengelolaan limbah B3.

The increase of car units is directly proportional to the hazardous and toxic wastes generated from car repair shops. This will endanger the environment and health if the wastes are not effectively managed. This research aims to identify the types and compositions, observe existing management, and recommend the proper management of hazardous wastes generated from the repair shops. The methods used are sampling, observing, and interviewing three car dealership repair shops located in Jakarta Selatan. The result shows that in Bengkel PT. X, the composition consists of 53,64%  used oil, 29,37% used spare parts, 13,79% used oil bottles, 2,84% used rags, and 0,37% sawdust; PT. Y consists of 71,22% used oil, 20,94% used rags, and 7,84% used oil bottles; PT. Z consists of 90,67% used oil, 4,55% used oil bottles, 3,17% used rags, 1,14% used spare parts, 0,25% sawdust, and 0,22% used solvent bottles. The hazardous waste management done by each repair shop is still not fully in accordance with Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 6 Tahun 2021. Some recommendations for these repair shops are to change the waste containers, add hazardous waste symbol and label, fix the storage room according to existing regulation, and write biannual waste management report."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kezia Reniel Putri
"Tahun 2021 timbulan sampah pada Kota Depok meningkat sebesar 6.806,52 ton dan Jakarta Timur meningkat sebesar 7.223,34 ton. Peningkatan timbulan sampah ini menjadi permasalahan pada kedua wilayah tersebut. Terobosan yang diharapkan mampu mengoptimalkan pengelolaan sampah di Kota Depok dan Jakarta Timur adalah Bank Sampah. Oleh karena itu dilakukan penelitian pada Bank Sampah Hasvil, Kelurahan Pancoran Mas, Kota Depok dan Bank Sampah Sekar Wangi, Kelurahan Pulo Gebang, Jakarta Timur, untuk mengevaluasi kinerja dan potensi reduksi sampah pada kedua bank sampah. Dalam penelitian ini metode pengambilan data primer dengan observasi, wawancara, dan kuesioner pada 104 responden. Kinerja pada kedua bank sampah tersebut telah berjalan dengan baik. Berdasarkan data kesesuaian fasilitas dan tata kelola pada Permen LHK RI No 14 Tahun 2021 diperoleh persentase kesesuaian pada Bank Sampah Hasvil sebesar 81% dan 70%, sedangkan pada Bank Sampah Sekar Wangi sebesar 74% dan 80%. Dari hasil analisis dan pengolahan data diperoleh rata-rata timbulan sampah pada Bank Sampah Hasvil sebesar 0,08 kg/orang/hari dan Bank Sampah Sekar Wangi sebesar 0,12 kg/orang/hari, yang didominasi oleh sampah kertas. Bank Sampah Hasvil mereduksi timbulan sampah perorangan yang masuk ke TPA sebesar 33% pada ±120 orang, sedangkan Bank Sampah Sekar Wangi mereduksi timbulan sampah perorangan yang masuk ke TPA sebesar 52% pada ± 80 orang.

In 2021, the waste generation in Depok City increased by 6,806.52 tons and East Jakarta increased by 7,223.34 tons. This increase in waste generation is a problem in both regions. The breakthrough that is expected to optimize waste management in Depok City and East Jakarta is the waste bank. Therefore, a study was conducted at Hasvil Waste Bank, Pancoran Mas Village, Depok City and Sekar Wangi Waste Bank, Pulo Gebang Village, East Jakarta, to evaluate the two waste banks' performance and reduction potential. This study’s primary data collection method was observation, interviews, and questionnaires to 104 respondents. The performance of the two waste banks has been running well. Based on data on the suitability of facilities and governance in Permen LHK RI No. 14 of 2021, the percentage of suitability at Hasvil Waste Bank is 81% and 70%, while at Sekar Wangi Waste Bank it is 74% and 80%. The results of data analysis and processing obtained an average waste generation at Hasvil Waste Bank of 0,08 kg/person/day and Sekar Wangi Waste Bank of 0,12 kg/person/day, which is dominated by paper waste. Hasvil Waste Bank reduced individual waste generation that goes to landfill by 33% for ± 120 people, while Sekar Wangi Waste Bank reduced individual waste generation that goes to landfill by 52% for ± 80 people."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcell F.A.M. Sinay
"Permasalahan sampah merupakan salah satu isu sosial yang dihadapi masyarakat. Dalam mengatasi masalah sampah, pemerintah mendorong peran serta masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah, salah satunya adalah melalui program bank sampah. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses pengembangan kapital sosial yang terjadi di Bank Sampah, dengan mengambil lokasi penelitian di Bank Sampah CIBER yang berada di Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Tujuan penelitian yang kedua adalah untuk menggambarkan manfaat dari kapital sosial dalam pengelolaan bank sampah CIBER. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan melakukan wawancara mendalam terhadap tujuh orang informan yang dipilih menggunakan metode nonprobability sampling, dengan teknik sampling bertujuan (purposive sampling). Analisa penelitian menggunakan konsep kapital sosial menurut Coleman, yaitu kapital sosial bergantung dari fungsi yang ada dalam struktur sosial yang memfasilitasi tindakan tertentu dari berbagai individu di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat upayaupaya pembentukan dan pengembangan kapital sosial yang dilakukan bank sampah CIBER kepada para stakeholdernya sehingga menghasilkan struktur pengelolaan sampah yang mampu berjalan secara mandiri dan berkelanjutan. Struktur pengelolaan sampah tercermin dari adanya hubungan sosial yang dibangun oleh bank sampah CIBER kepada para mitranya yaitu supplier eksternal yang merupakan penjual sampah dari luar kelurahan, supplier internal yang terdiri dari nasabah dan cabang bank sampah CIBER di salah satu RT, serta pembeli sampah. Proses pembentukan dan pengembangan kapital sosial yang terjadi di bank sampah CIBER memenuhi unsur-unsur hubungan sosial yang dapat membentuk sumber daya modal yang berguna bagi para individu, diantaranya kewajiban dan harapan, kepercayaan, hubungan otoritas, norma, serta peluang informasi. Sementara itu dengan adanya kapital sosial dalam pengelolaan bank sampah CIBER ini didapatkan manfaat yaitu dari sisi mendukung produktivitas, pendapatan, tabungan, dan juga informasi.

Waste problem is one of the social issues faced by the community. In overcoming the waste problem, the government encourages community participation in waste management, one of which is through the waste bank program. The objective of this research is to describe the process of social capital development that occurs in the waste bank, which location at the CIBER Waste Bank in Cilincing Village, Cilincing District, North Jakarta. The second objective is to describe the benefits of social capital in the management of the CIBER Waste Bank. This research uses a qualitative approach, by conducting in-depth interviews with seven informants who were selected using a non-probability sampling method, with purposive sampling technique. Analysis in this research uses the concept of social capital according to Coleman, which define social capital is depends on the functions that exist in the social structure that facilitate certain actions of individuals in it. The results of the research indicate that there are efforts to establish and develop social capital by the CIBER waste bank to its stakeholders, so as to produce a waste management structure that is able to run independently and sustainably. The structure of waste management is reflected in the social relationships built by the CIBER waste bank to its partners, namely external suppliers who are waste sellers from outside the village, internal suppliers consisting of waste bank members as well as CIBER branch in one neighborhood, and waste buyers. The process of social capital formation and development that occurs in the CIBER waste bank fulfills the elements of social relations that can form useful capital resources for individuals, which is obligations and expectations, trust, authority relations, norms, and information potential. Meanwhile, the existence of social capital in the management of the CIBER waste bank, benefits are described in terms of facilitate productivity, income, savings, and also information."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
John Philip Yosua Badawi
"[ Nama John Philip Yosua BadawiProgram Studi Teknik LingkunganJudul Studi Timbulan dan Komposisi Limbah Padat untuk Memaksimalkan Potensi Reduksi Timbulan yang Dihasilkan Oleh Rumah Kost Kawasan Kukusan Teknik Kelurahan Kukusan Beji Depok Penelitian ini membahas mengenai timbulan dan komposisi limbah padat yang dihasilkan oleh rumah kost di kawasan Kukusan Teknik kelurahan Kukusan Beji Depok Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar timbulan limbah padat dan komposisinya merancang rekomendasi sistem teknis operasional limbah padat dan mengetahui potensi reduksi pengurangan limbah padat Metode yang digunakan yaitu SNI 19 3964 1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan Hasil dari penelitian ini adalah sistem teknis operasional mulai dari pewadahan pengumpulan pemindahan dan bank sampah Volume rata rata dari rumah kost RW 01 dan RW 03 adalah 49 5 L berat rata rata dari rumah kost RW 01 dan RW 03 adalah 19 47 kg hari berat total timbulan adalah 342 79 Kg hari Timbulan orang hari adalah 218 99 gr orang hari atau 2 151 L orang hari Komposisi limbah padat yang dihasilkan oleh rumah kost di kawasan RW 01 dan RW 03 Kelurahan Kukusan Beji Depok adalah Kertas 36 Plastik 26 Organik 22 Kaca 6 Logam 5 B3 0 5 Kayu 1 dan lain lain 4 Potensi pengurangan limbah padat pada rumah kost di kawasan RW 01 dan RW 03 Kukusan Bej Depok setelah adanya alternatif sistem teknis operasional adalah sebesar 60 9 Kata Kunci Timbulan limbah padat komposisi limbah padat rekomendasi sistem teknis operasional limbah padat bank sampah, ABSTRACT Name John Philip Yosua BadawiStudy Program Environmental EngineeringTitle Study of Solid Waste Generation and Composition to Maximizing the Potential Reductionof Solid Waste at Rumah Kost Kukusan Teknik Kukusan Village Beji Depok This study discusses the generation and composition of solid waste generated by the boarding houses in the area Kukusan Teknik Kukusan Village Beji Depok This study aims to determine the major solid waste generation and composition designing technical systems operational advice on solid waste and determine the potential reduction of solid waste reduction The method which being used is SNI 19 3964 1994 on Sample Collection and Measurement of the Composition and Urban Waste The results of this study are operational technical systems ranging from storage collection removal and waste bank The average volume of the boarding house of RW 01 and RW 03 is 49 5 L the average weight of a boarding house of RW 01 and RW 03 was 19 47 kg day the total weight of generation is 342 79 kg day Generation person day is 218 99 g person day or 2 151 L person day The composition of solid waste generated by the boarding houses in the area of RW 01 and RW 03 Kukusan Beji Depok is 36 paper 26 plastic 22 Organic Glass 6 metals 5 0 5 B3 Wood 1 and others 4 Potential reduction of solid waste at boarding houses in the area of RW 01 and RW 03 Kukusan Depok after alternative technical systems operations amounted to 60 9 Keywords Generation of solid waste solid waste composition recommendations of operational technical system of solid waste waste bank]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S60545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifaldi Luthfi
"Seiring dengan meningkatnya jumlah masyarakat yang menggunakan kendaraan roda dua dimana menurut informasi dari Badan Pusat Statistik Kota Jakarta Selatan bahwa Tahun 2018 jumlah kendaraan bermotor di Kota Jakarta Selatan berjumlah 8.136.410 motor dan hal ini terus bertambah hingga tahun 2020. Dengan perawatan yang dilakukan pengendara motor, akan menghasilkan jumlah limbah yang tinggi khususnya untuk jenis limbah B3. Oleh karena itu, maka perlu adanya penelitian yang berkaitan dengan pengelolaan limbah B3 pada aspek mengetahui komposisi, timbulan, evaluasi alur pengelolaan limbah B3 dari kegiatannya, pengetahuan pihak bengkel terkait pengelolaan limbah B3, serta memberikan rekomendasi dari hasil evaluasi dan pengamatan. Metode yang dilakukan adalah memberikan wawancara dan pengamatan secara langsung ke bengkel non resmi dan untuk pengambilan sampel dilakukan berdasarkan SNI 8529 : 2018 untuk pengambilan sampel, SNI 19 – 3964 – 1994 yakni metode pengukuran timbulan dan komposisi sampah perkotaan serta cara penilaian berdasarkan literatur. Jumlah komposisi limbah B3 yang dihasilkan dari tiga bengkel X, Y, dan Z yang paling banyak adalah pada oli bekas yaitu 48%, 49%, dan 73%, sedangkan timbulan tiga bengkel X, Y, dan Z yang dihasilkan rata – rata sejumlah 0,81 kg/motor, 0,83 kg/motor, dan 0,54 kg/motor. Secara keseluruhan, pengelolaan limbah B3 untuk ketiga bengkel ini tergolong buruk dari hasil penilaian. Adanya rekomendasi terkait alur pengelolaan yang belum sesuai dari berbagai jenis limbah B3 yang dihasilkan.

According to Badan Pusat Statistik Kota Jakarta Selatan, the number of motorcycles in Jakarta has increased to 8.136.410 motors in 2018 and keep increasing until 2020. This affects the waste generation from the maintenance and repairs of motorcycle users, especially the hazardous and toxic waste. Therefore, this research aims to identify the activities that generate hazardous and toxic waste, analyze the existing hazardous and toxic waste management and its facilities, analyze composition and amount of hazardous and toxic waste generated, and give recommendations according to existing regulations. The method used in this research is interview and direct observation. Sampling is done according to SNI 85:2018, while the measurement of waste generation and its composition is done according to SNI 19-3964-1994. The result shows that used engine oil takes up the most part of hazardous and toxic generation in each repair shop, which are 48% for repair shop X, 49% of repair shop Y, and 73% for repair shop Z. The average hazardous and toxic waste generated from repair shop X is 0,81 kg/motor, Y is 0,83 kg/motor, and Z is 0,54 kg/motor. Overall, the hazardous and toxic waste management classified as bad from the result of the assessment. The recommendations for these repair shops are for container, storage, and transportaion aspects.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>