Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168804 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asep Wahyu Hidayat
"Karya Akhir ini membahas dampak kebijakan anggaran belanja militer Amerika Serikat terhadap investasi tiga perusahaan manajemen investasi di perusahaan industri militer Lockheed Martin dalam rentang waktu tahun 2021. Ketiga perusahaan manajemen investasi tersebut yakni State Street Corporation, Vanguard dan Blackrock. Perusahaan manajemen investasi sendiri memiliki posisi penting sebagai pemilik saham perusahaan industri militer. Melalui kepemilikan saham, perusahaaan manajemen investasi dapat memperoleh manfaat dan memiliki kekuasaan dalam mengontrol perusahaan industri militer. Peneliti menggunakan pisau analisis teori military Keynesianism. Teori ini digunakan untuk menjelaskan peran intervensi kebijakan anggaran belanja militer Amerika Serikat terhadap sektor industri militer. Adapun dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data kajian literatur. Peneliti mencari data sekunder yang relevan dengan topik penelitian yang bersumber dari literatur terdahulu, dokumen pemerintah, dokumen perusahaan dan artikel media. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan anggaran belanja militer Amerika Serikat yang dipengaruhi oleh koneksi politik perusahaan manajemen investasi dengan perumus kebijakan berhasil memberikan dampak positif terhadap investasi perusahaan manajemen investasi. Dampak positif tersebut tercermin pada adanya keuntungan dari pemberian dividen dan capital gain.

This final paper discusses the impact of the United States military budget policy on the investment of three investment management companies in Lockheed Martin's military industrial company in the span of 2021. The three investment management companies are State Street Corporation, Vanguard and Blackrock. Investment management companies themselves have an important position as shareholders in military industrial companies. Through share ownership, investment management companies can benefit and have the power to control military industrial companies. The researcher uses Keynesian military  theory which is able to explain the role of the United States military budget policy intervention on the military industrial sector. As for data collection, researchers used data collection techniques literature review. The researcher looks for secondary data that is relevant to the research topic from previous literature, government documents, company documents and media articles. The results of this study indicate that the United States military budget policy which is influenced by the political connection of investment management companies with policy makers succeeded in having a positive impact on the investment of investment management companies. This positive impact is reflected in the benefits of dividends and capital gains.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shakina
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang mungkin terjadi akibat dari penerapan manajemen modal kerja terhadap kinerja saham perusahaan, kinerja keuangan, keputusan investasi dan risiko perusahaan pada perusahaan yang bergerak di sektor industri pertambangan dan telah menjadi anggota Bursa Efek Indonesia minimal sejak tahun 2010 dengan periode penelitian dari tahun 2011-2013. Penelitian menggunakan data panel dengan variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Excess Return Stock, Return on Asset, Capital Expenditure, dan Standar Deviasi Imbal Hasil Saham, variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Excess NWC, dan variabel kontrol adalah Sales Growth, Cash Flow, Cash Reserves, Fixed Asset Growth, Intangible Asset, Sales Volatility, Age, Tobins Q, dan Dummy Financial Variabel. Dengan hasil penelitian manajemen modal kerja hanya memiliki pengaruh terhadap kinerja saham perusahaan dan capital expenditure yang menjadi ukuran keputusan investasi sedangkan terhadap kinerja keuangan dan risiko perusahaan, manajemen modal kerja tidak memiliki pengaruh.

This paper was intended to see the influence on the applied of Working Capital Management to the Company Stock Performance, Company Financial Performance, Investment Decision and Company Risk on mining company which has been member of the Indonesia Stock Exchange minimal since 2010 using research data from 2011 to 2013. This research is using panel data with dependent variable which are Excess Return Stock, Return on Asset, Capital Expenditure, and Standart Deviation of Stock Return, independent variable use in this research are Excess NWC. While the controlled variable are Sales Growth, Cash Flow, Cash Reserves, Fixed Asset Growth, Intangible Asset, Sales Volatility, Age, Tobins Q, dan Dummy Financial Variabel. The result of this research state that the working capital management only influence on the company stock performance and their capital expenditure as the measure of company investment decision and not giving any influence on the companya financial performance and risk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59480
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kurniasari
"Penelitian mengenai manfaat dari kandungan informasi mengenai aliran kas lebih berfokus pada kemampuan prediksi terhadap aliran kas (cash flow) dengan dividen masa depan. Maraknya penelitian mengenai manfaat laporan aliran kas dalam hubungannya atau kemampuan prediksinya dividen masa depan membuktikan bahwa laporan aliran kas memiliki manfaat tersendiri.
Informasi aliran kas berguna untuk mengevaluasi perubahan struktur keuangan seperti likuiditas dan solvabilitas serta hubungannya dengan profitabilitas. Dividend cash merupakan arus kas ke luar bagi perusahaan, oleh karena itu bila perusahaan membayarkan dividen berarti harus bisa menyediakan uang kas yang cukup. Informasi aliran kas histroris berguna untuk memprediksi dividen, disamping merupakan indikator untuk menentukan apakah aliran kas yang dihasilkan cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi, serta melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber dana dari luar.
Penelitian ini akan membahas faktor financial yang diukur dengan menggunakan unsur - unsur kinerja keuangan perusahaan. Rasio keuangan digunakan sebagai variabel penelitian karena rasio keuangan merupakan salah satu alat analisis yang diperlukan untuk mengukur kondisi dan efisiensi operasi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu laba bersih. Dengan demikian factual problem dalam implikasi kebijakan dari penelitian ini adalah arus kas diharapkan menjadi prediktor dividen yang lebih baik dari pada rasio keuangan, karena arus kas kurang tunduk pada manipulasi akuntansi dari pada rasio keuangan.
Penelitian ini menyelidiki masalah untuk melihat apakah arus kas operasi adalah prediktor dari dividen yang lebih baik daripada rasio-rasio keuangan. Disamping arus kas operasi terdapat dua rasio keuangan yang digunakan sebagai variabel independen penelitian ini yaitu Debt Ratio (DR) dan Debt Equity Ratio (DER). Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dapat disimpulkan bahwa variabel Cash Flow Per Share (X1), Debt Ratio (X2), Debt Equity Ratio (X3) secara simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh terhadap Dividend Payout Ratio namun tidak signifikan.
Nilai R square yang telah disesuaikan. Berdasarkan output diperoleh angka 0,056 atau 5,6 %. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel independen yaitu Cash Flow Per Share (X1), Debt Ratio (X2), Debt Equity Ratio (X3) terhadap variabel Dividend Payout Ratio (Y) yaitu sebesar 5,6%. Atau variasi variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 5,6% variasi variabel dependen. Sedangkan sisanya sebesar 94,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak informasi lain yang dapat digunakan sebagai indikator kebijakan dividen perusahaan.

Research on the benefits of the information content of cash flow is more focused on the predictive ability of cash flow with future dividends. The rise of research on the benefits of cash flow statements in relation to dividends or the ability to forecast future cash flow statements show that has its own benefits.
Cash flow information is useful to evaluate changes in financial structures such as liquidity and solvability as well as its relationship with profitability. A cash dividend out of cash flow for the company, therefore if the company paying the dividends means must be provided enough cash. Histroris cash flow information is useful for predicting the dividend, as well as an indicator to determine whether the resulting cash flow sufficient to repay loans, maintain the operating capability, as well as make new investments without relying on outside funding sources.
This study will discuss the financial factor is measured using the elements - elements of the company's financial performance. Financial ratios are used as variables for the study of financial ratios is one of the necessary analytical tools to measure the condition and efficiency of company operations in achieving the objectives of the company's net profit. Thus the factual problems in the policy implications of this research is the cash flow expected to be a better predictor of dividends on financial ratios, because cash flows are less subject to accounting manipulation of the financial ratios.
This study investigates the problem to see if the operating cash flow was a predictor of better dividends than the financial ratios. Aside from operating cash flow, there are two financial ratios used as independent variables of this study is the Debt Ratio (DR) and the Debt Equity Ratio (DER). Analysis tool used is multiple linear regression analysis.
Based on the results of multiple linear regression analysis can be concluded that the variable Cash Flow Per Share (X1), Debt Ratio (X2), Debt Equity Ratio (X3) simultaneously (together) have an influence on the Dividend Payout Ratio, but not significantly.
Value of the adjusted R square. Based on the output gained 0.056 points, or 5.6%. This shows that the percentage contribution of independent variables that influence Cash Flow Per Share (X1), Debt Ratio (X2), Debt Equity Ratio (X3) of the Dividend Payout Ratio variable (Y) is equal to 5.6%. Or variations of the independent variables used in the model can explain the 5.6% variation in the dependent variable. While the rest of 94.4% influenced by other variables not included in this study. This shows that there are many other information that can be used as an indicator of a firm's dividend policy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rakyan Gilar Gifarulla
"Penelitian ini dilakukan guna melihat bagaimana pasar saham mempengaruhi keputusan investasi dengan menggunakan empat hipotesa : passive informant, active informant, financing, dan stock market pressure. Peneliti menggunakan variabel pertumbuhan belanja modal sebagai proksi untuk mengukur keputusan investasi perusahaan. Periode penelitian ini adalah dari tahun 2004 sampai 2007 dengan dua jenis data yaitu data pasar dan data keuangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode data panel. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa passive informant hypothesis berlaku dengan pertumbuhan arus kas dan pertumbuhan hutang sebagai faktor yang signifikan mempengaruhi keputusan investasi perusahaan. Signifikansi pertumbuhan hutang menunjukkan bahwa dalam pengambilan keputusan investasi, manajer mempertimbangkan kemampuan pendanaan eksternal.

The purpose of this research is to investigate how the stock market determine investment decision within the context of four hypothesis : passive informant, active informant, financing, and stock market pressure. The author uses growth rate of capital expenditure as a proxy of measurement investment decision in firms. The period of this research is from 2004-2007 with two type of data which is market data and financial data. This research uses panel data method. This research finds that the passive informant hypothesis holds true, with only cash flow growth and debt growth as significant determinants of capital expenditure. This significance of debt growth shows that the manager, when taking decision about investment, considers the ability to finance externally."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6686
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bey Sapta Utama
"Tesis ini bertujuan menganalisis alokasi investasi optimal di perusahaan asuransi jiwa syari'ah dan membandingkannya dengan di perusahaan asuransi konvensional. Instrurnen investasi yang paling utama adalah deposito, karena itu studi ini fokus pada alokasi deposito di berbagai bank, SWBI dan SBI. Hasil studi menunjukkan bahwa alokasi deposito eksisting yang dilakukan oleh perusahaan asuransi syari'ah PT. Syari'ah A belum optimal. Ada alokasi lain yang memberikan tingkat imbal hasil lebih tinggi dengan standar deviasi lebih kecil. Jika batasan investasi di satu bank diterapkan, diperoleh tingkat imbal hasil portfolio yang lebih tinggi, namun risiko pun meningkat. Artinya, batasan investasi maksimum di satu bank memaksa perusahaan mengalihkan investasinya dari instrumen yang kurang berisiko ke instrumen yang lebih berisiko, walaupun tingkat imbal hasilnya lebih besar. Alokasi optimal pada deposito di bank konvensional memberikan tingkat imbal hasil yang lebih tinggi dengan tingkat risiko yang lebih tinggi pula dibandingkan alokasi optimal di deposito mudharabah di bank syari'ah. Penyebabnya adalah, tingkat bunga deposito di bank konvensional sangat berkorelasi dengan tingkat bunga SBI yang berfluktuasi sangat tinggi, yang ditunjukkan oleh koefisien variasi yang besar, sepanjang periode pengamatan, sebagai respons dari kondisi ekonomi makro. Sedangkan tingkat imbal hasil dari bank syari'ah terkait kepada kondisi ekonomi riel yang dicerminkan oleh fluktuasi pada Indeks Harga Konsumen, yang relatif stabil dalam periode waktu yang sama.

This study analyzed the optimal investment allocation in syariah life insurance company and its conventional counterpart. The most important instrument is time deposit, therefore this study focus on allocation of time deposit, SWBI and SBI. The result showed that existing allocation in syari'ah life company studied, PT. Syari'ah A, was not optimal. There was another allocation with better rate of return and smaller variability. When the maximum limit of allocation on time deposit in each bank was introduced, the optimal allocation came out with higher rate of return and higher variability. It means that deposit limitation forces the investment to relocate to higher risk instruments. Optimal allocation in conventional banks by the counterpart conventional life insurance company yielded higher rate of return and higher variability than that in mudharabah deposit in syari'ah banks. The study showed that the return and variability in conventional deposit was highly correlated with SBI whose return and variability during the time horizon studied was high, whilst the mudharabah deposit is more correlated to real sector variable such as price index, that was less fluctuated."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T12059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hera Fendayani Haryn
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variabel institusional dari Bank Dunia, yaitu kritik dan akuntabilitas Voice of Accountability, stabilitas politik dan ketiadaan kekerasan Political Stability and Absence of Violence, efektivitas pemerintah Government Effectiveness, kualitas regulasi Regulatory Quality, supremasi hukum Rule of Law, dan pengendalian korupsi Control of Corruption bagi penanaman modal asing di negara di negara di BRICS Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan dan Negara MINT Meksiko, Indonesia, Nigeria, dan Turki. Periode penelitian adalah selama enam tahun, sejak tahun 2010 hingga tahun 2016. Penerapan analisis ekonometrika ini menggunakan regresi linier berganda multiple linier regression data panel untuk mengestimasi parameter dalam hubungan antara variabel terikat berupa Penanaman Modal Asing PMA, dengan variabel bebas berupa 6 indikator institusional dari Worlwide Governance Indicators WGI. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa ada 2 variabel institusional WGI yang berpengaruh signifikan pada PMA, yakni Rule of Law signifikan negatif dan Regulatory Quality berpengaruh positif.

The purpose of this study is to conduct an analysis of institutional variables from World Bank which are Voice of Accountability, Political Stability and Absence of Violence, Government Effectiveness, Regulatory Quality, Rule of Law, and Control of Corruption for Foreign Direct Investment in BRICS countries Brazil, Russia, India, China, South Africa and MINT countries Mexico, Indonesia, Nigeria and Turkey. The research periods are six years, from 2010 to 2016. This study applied econometrics analysis, using multiple linier regression of panel data to estimate the parameters of the relationship between the dependent variable in the form of Foreign Investment PMA, with the independent variable in the form of 6 the institutional indicators from The Worlwide Governance Indicators WGI. It is found that there are 2 institutional variables of WGI which have significant influence on PMA, namely Rule of Law significant negative and Regulatory Quality significant positive."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49972
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuningsih
"Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui keterkaitan hubungan dalam pengambilan keputusan investasi, hutang dan dividen yang dilakukan oleh manajemen keuangan dari perusahaan-perusahaan manufaktur go-public di Bursa Efek Jakarta. Jika pengambilan keputusan antara investasi, hutang dan dividen tersebut telah dilakukan dengan saling terintegrasi maka diharapkan akan dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan sistem persamaan simultan dengan pooling data yaitu kombinasi dari time series dan cross section data. Adapun metode estimasinya adalah metode seemingly unrelated regression MIR), yang memiliki kelebihan yaitu diperhatikannya efek gangguan berupa korelasi antar gangguan yang berasal dari beberapa persamaan yang berbeda, disebut contemporaneous correlation, sehingga hasil estimasinya menjadi lebih efisien, terbaik dan tidak bias (Judge, 1988).
Variabel instrumen yang digunakan dalam sistem persamaan simultan ini adalah profitabilitas (RGl), likuiditas (CR), pertumbuhan (GR) dan tingkat suku bunga hutang (Intr). Populasi penelitian adalah perusahaan-perusahaan manufaktur go-public di Bursa Efek Jakarta, sementara sampel penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang cukup aktif dalam investasinya selama periode pengamatan, yaitu periode tahun 1990 - 1995, sejumlah 81 perusahaan. Data penelitian berupa data sekunder yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory, Corporate Handbook : Indonesia serta Laporan JSX.
Hasil empiris dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengambilan keputusan terhadap ketiga hal tersebut masih cenderung dilakukan secara parsial atau kurang terintegrasi satu sama lain, kecuali pengambilan keputusan investasi yang telah dilakukan dengan memperhatikan keputusan tentang hutang yang akan ditariknya. Secara keseluruhan hasil estimasi menunjukkan bahwa Hubungan keterkaitan antara keputusan investasi dan hutang adalah positif dan bidirectional. menunjukkan adanya kecenderungan perusahaan untuk membiayai investasi yang dilakukan dengan mengadakan pembelanjaan hutang.
Tidak ada hubungan keterkaitan yang signifikan antara keputusan investasi dan dividen secara bidirectional, menunjukkan tidak adanya indikasi bahwa perusahaan cenderung mendanai investasinya dengan menggunakan retained earning, ada kemungkinan perusahaan lebih tertarik pada pembelanjaan eksternal seperti hutang.
Tidak ada hubungan keterkaitan yang signifikan antara keputusan hutang dan dividen secara bidirectional, sehingga mengindikasikan bahwa perusahaan memang lebih tertarik mengandalkan hutang guna membelanjai investasinya meskipun sebenarnya cukup tersedia dana internal yang seharusnya tidak perlu dibagikan sebagai dividen jika memang terdapat peluang investasi yang menjanjikan.
Dari hasil estimasi ini, dengan demikian dapat disimpulkan juga bahwa ada indikasi kecenderungan perusahaan untuk lebih mengandalkan pembelanjaan hutang guna membiayai investasinya dibandingkan pembelanjaan internalnya berupa laba ditahan.
Ada kemungkinan hal ini dilakukan karena peluang investasi yang memang besar pada periode tersebut karena adanya beberapa deregulasi di bidang perekonomian yang dilakukan pemerintah, seperti PMA 100%, penghapusan Daftar Negatif Industri, dan sebagainya yang sangat menarik bagi investor. Juga adanya kemudahan dalam menarik pinjaman seperti yang dipraktekkan beberapa pengusaha yang menarik pinjaman dari bank yang berada dalam grupnya sendiri.
Ada kelemahan dalam penelitian ini yaitu terbatasnya jumlah sampel data yang digunakan serta terbatasnya jumlah variabel instrumen yang digunakan. Oleh karena itu dapat dilakukan penelitian lanjutan yang lebih komprehensif dalam hal data maupun variabel instrumennya sehingga akan lebih merepresentasikan kompleksitas masalah manajemen keuangan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azizon
"Penetapan Undang-Undang No 40 Tahun 2004 tentang SJSN dan Undang-Undang No 24 tahun 2011 tentang BPJS memberikan pedoman baru dalam pelaksanaan program pensiun nasional. Kondisi baru ini melahirkan tantangan, terutama dalam pengelolaan investasi, agar terjadi kecukupan dana pensiun. Melalui penyusunan model yang kemudian digunakan dalam simulasi, dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan kunci penting untuk tercapainya kecukupan dana pensiun, dalam setiap pendekatan; skema individual, skema agregat angkatan, maupun agregat periodik.

The implementation of Law 40/2004/SJSN and Law No24/2011/BPJS has turned the landscape of pension program in Indonesia. The new condition implanted brings challenges in the implementation of national pension program, especially in fund management, in order to achieve the sustainability of the program. Using simulation based on the constructed model, it is concluded that investment is the key factor to achieve the adequacy of pension fund, whether in individual approach, cohort aggregate, or periodically cohort aggregate.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukria
"RINGKASAN EKSEKUTIF
PT Siera adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi yang mempunyai keyakinan industri telekomunikasi akan bergeser ke industri multimedia dimana konsumen tidak hanya membutuhkan telekomunikasi tradisional (suara) tetapi lebih kepada berbagai nilai tambah. Untuk mengantisipasi itu PT Siera melakukan ekspansi (diverifikasi) pada industri multimedia.
Pada pertengahan tahun 1997, PT Siera hendak melakukan investasi pada perusahaan penyiaran tekevisi swasta yaitu TV Beta, tetapi dibatalkan karena dianggap nilai (value) TV Beta ada pada kondisi under value, walaupun begitu PT Siera masih diberi kesempatan untuk melakukan investasi dalam bentuk Convertible Bond (CB) bernilai Rp150 milyar dengan tingkat bunga 7% dan deferred rate 19% untuk jangka waktu 5.
Secara keseluruhan sebelum krisis monoter terjadi, lingkungan eksternal yang mempengaruhi industri oenyiaran televisi sangat mendukung bagi perkembangan industri tersebut.
Belanja iklan nasional selama 4 tahu terakhir (1992-1996) ini mengalami pertumbuhan rata-rata lebih dari 40% pertahun dan diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan rata-rata 25% pertahun sampai dengan tahun 2001. Dari belanja iklan nasional tersebut lebih dari 50% akan disalurkan melalui media televisi.
TV Beta adalah salah satu perusahaan oenyiaran televisi swasta yang pada wal berdirinya ditujukan untuk program pendidikan tetapi kemudian berubah menjadi televisi komersial
Kinerja TV Beta selama ini kurang baik, disamping itu TV Beta memiliki banyak kekurangan, sehingga akan diperlukan investasi tambahan yang cukup besar untuk meningkatkan kinerja perusahaan tersebut.
Sehubungan dengan itu, investasi melalui pembelian CB lebih baik dari pada investasi langsung, walaupun begitu bunga CB sebesar 7% pertahun masih jauh dibawah bungan CB rata-rata yang besarnya 1% diatas rata-rata bungan deposito 6 bulan dari 3 bank pemerintah dan 3 bank swasta. Berdasarkan proyeksi kinerja keuangan TV Beta, kemampuan TV Beta dalam membayar bunga cukup baik.
Lingkungan umum yang besar peranannya dalam mempengaruhi industri penyiaran televisi di era krisis tahun 1998 yang sedang terjadi di Indonesia adalah lingkungan ekonomi dan lingkungan politik, kedua lingkungan tersbeut kurang mendukung bagi perkembangan industri penyiaran televisi.
Belanja iklan nasional melalui media televisi tahun 1998 mengalami penurunan secara drastis menjadi sekitar Rp 900 milyar atau turun lebih dan 70% dari yang diproyeksikan Rp 4,3 triliun.
Strategi yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan penyiaran televisi selama krisis ditujukan pada usaha-usaha untuk bisa bertahan hidup
Berdasarkan proyeksi keuangan, TV Beta akan mengalami net income negatif sampai dengan tahun 2002 dan akan mengalami defisit pada tahun 1999, sehingga kemampuan perusahaan dalam membayar bunga juga tidak cukup baik, hal itu ditujukan dengan interest coverage ratio yang masih dibawah 100%
Berdasarkan hasil analisis disarankan agar PT Siera mencairkan convertible bond tersebut atau mengambil alih perusahaan secara keseluruhan/mayoritas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriya Raharja Yuwono
"Berbagai penelitian mempelajari hubungan antara saham dan faktor-faktor determinan seperti umur, jenis kelamin, investasi pada rumah tinggal, investasi properti, persepsi terhadap risiko, kewirausahaan (kepemilikan usaha), jumlah pendapatan, informasi atau pendapat ahli, kesehatan, pengetahuan, dan motivasi untuk menabung. Namun belum ditemukan riset di Indonesia yang meneliti hubungan faktor-faktor tersebut kepada minat berinvestasi pada saham.
Penelitian ini menemukan bahwa tidak semua faktor tersebut memiliki hubungan yang konsisten bila dibandingkan dengan penemuan penelitian lainnya di luar negeri. Walaupun jumlah individu yang berminat investasi saham relatif besar namun tidak dapat mewakili jumlah investor saham yang sebenarnya.

Many researches have studied the relationship between stock and other factors such as age, gender, housing investment, property investment, risk attitude, entrepreneurial risk, labor income, professional investment advice, health, knowledge, and saving motives. However none has been found to study the relationship of those factors with investment intentions in stock in Indonesia.
This research has found that not all factors tested have a consistent relationship compared to the findings of other research abroad. Although the amount of individual willing to invest in stock is relatively large, it does not represent the real number of investor.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29488
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>