Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133294 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Kamilia Musri
"Peningkatan jumlah penduduk di Kota Banda Aceh berdampak signifikan terhadap pengeluaran masyarakat dalam mengonsumsi makanan dan minuman jadi yang bersumber dari rumah makan. Hal ini mengakibatkan semakin banyak timbulan limbah makanan yang dapat meghasilkan jejak karbon, sehingga berpotensi dalam peningkatan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Terkait dengan hal tersebut, maka pada penelitian ini dilakukan analisis komposisi dan timbulan limbah makan, analisis jumlah gas rumah kaca (CO2eq) yang dihasilkan dari timbulan sisa makanan edible serta pemberian rekomendasi terkait pengelolaan limbah makanan dari rumah makan di Kota Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling, yaitu memilih rumah makan dengan penyajian prasmanan dan kategori rumah makan menengah ke bawah. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini sesuai dengan Waste Composition Analysis (WCA) untuk memisahkan dan menimbang sisa makanan edible dan non-edible dari 50 piring sisa makanan konsumen pada masing-masing 10 rumah makan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan total timbulan limbah makanan rata-rata dari 10 rumah makan di Kota Banda Aceh adalah 1.253,3 g/rumah makan/hari dengan 896,3 g/rumah makan/hari adalah rata-rata total limbah makanan edible atau setara dengan 17,926 g/piring/hari. Komposisi limbah makanan rumah makan terdiri dari 50% makanan kaya karbohidrat, 31% buah dan sayur serta 19% makanan kaya protein, dengan sisa nasi merupakan timbulan limbah makanan terbesar. Nilai rata-rata jejak karbon yang dihasilkan limbah makanan dari rumah makan di Kota Banda Aceh sebesar 32,30 kgCO2eq/piring/tahun. Rekomendasi yang dapat diberikan berkaitan dengan pengurangan limbah makanan dari rumah makan dapat dilakukan dengan memberikan edukasi pada konsumen untuk mengambil makan secukupnya melalui poster yang menarik, perubahan cara pelayanan konsumen oleh pelayan rumah makan, donasi makanan layak konsumsi, serta pengolahan limbah makanan lanjutan sebagai kompos

The cost of consuming ready-to-eat food and drinks from restaurants has been significantly impacted by the increasing of population in Banda Aceh City. This causes a greater amount of food waste to be produced, which has the potential to increase greenhouse gas (GHG) emissions. In connection with this, the research examined the composition and generation of food waste, assessed the quantity of greenhouse gases (CO2eq) that produced as a result of edible food waste generation, and offered suggestions regarding initiatives to lessen food waste from restaurants in Banda Aceh City. This study was used a purposive sampling method in quantitative research and selects a middle-to-lower-priced restaurant with a buffet serving type. The waste composition analysis (WCA) sampling method was used in this study to separate and weigh edible and non-edible food waste from 50 plates of leftover consumer food in each of the 10 restaurants. According to the study, the average amount of food waste from 10 restaurants in Banda Aceh City daily was 1,253.3 grams, or 17.926 grams per plate. The average amount of edible food waste was 896.3 grams/restaurant/day. The food waste restaurants were made up of 50% carbohydrate-rich food, 31% fruit and vegetable food, and 19% protein-rich food, with rice residue being the biggest contributor to food waste. In Banda Aceh City, the average carbon footprint created by food waste from restaurants was 32.30 kgCO2eq/plate/year. The reduction of food waste from restaurants can be accomplished in a number of ways, including educating costumer to take enough food through eye-catching posters thus could minimize food waste production, altering the way waiters serve the food to the customers, collecting donations of proper food, and composting the food waste"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfiah Dyah Aqilah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis timbulan dan komposisi sisa makanan, menganalisis nilai jumlah emisi gas rumah kaca (CO2 eq) dari limbah makanan edible, dan memberikan rekomendasi terkait upaya pengurangan food waste (edible food) dari rumah makan di Kota Makassar yang menghasilkan jejak karbon. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan variabel bebas adalah jumlah rumah makan yang akan disampling, berat limbah makanan tiap kategori dan data kuesioner, sedangkan variabel terikatnya adalah Emisi Gas Rumah Kaca (CO2-eq) yang dihasilkan serta korelasi data responden dengan limbah makanan dan jejak karbon. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa timbulan sisa makanan edible yang dihasilkan pada 10 rumah makan adalah 26,71 g/piring/hari, dengan rata-rata fraksi edible adalah 70%. Adapun komposisi sampah makanan adalah makanan kaya karbohidrat sebanyak 34%, Buah dan Sayuran 37%, dan makanan kaya protein 29%. Besaran gas rumah kaca dari rumah makan di Kota Makassar adalah 44,69 kgCO2eq/piring/tahun, dengan komposisi terbesar berasal dari makanan kaya akan protein yaitu 62,38%. Rekomendasi yang dapat diberikan terkait upaya pengurangan food waste dari rumah makan di Kota Makassar yang menghasilkan jejak karbon adalah dengan menggunakan hierarki pemulihan makanan.

This thesis aims to analyze the generation and composition of food waste, analyze the value of the amount of greenhouse gas emissions (CO2 eq) from edible food waste, and provide recommendations regarding efforts to reduce food waste (edible food) from restaurants in Makassar City which produce a carbon footprint. This study uses a quantitative method with the independent variables being the number of restaurants to be sampled, the weight of food waste for each category, and questionnaire data, while the dependent variable is Greenhouse Gas Emissions (CO2-eq) produced and the correlation of respondent data with food waste and carbon footprint. From the results of the study, it was found that the food waste produced in 10 restaurants was 26.71 g/plate/day, with an average edible fraction of 70%. The composition of food waste is carbohydrates-rich as much as 34%, fruits and vegetables at 37%, and protein-rich at 29%. The amount of greenhouse gases from restaurants in Makassar City is 44.69 kgCO2eq/plate/year, with the largest composition coming from protein-rich, which is 62.38%. Recommendations that can be given regarding efforts to reduce food waste from restaurants in Makassar City that produce a carbon footprint are to use a food recovery hierarchy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryani Zahara Kartini
"Sistem pangan yang tidak stabil akan berdampak pada ekosistem alam dan rantai makanan. Salah satu bukti ketidakseimbangan ini adalah meningkatnya jumlah limbah pangan. Masalah dalam penelitian adalah limbah pangan di rumah tangga masih mendominasi, salah satunya informasi dan pengangan yang salah oleh ibu rumah tangga akan mengakibatkan sisa makanan yang masih layak dikonsumsi menjadi limbah. Tujuan penelitian ini menganalisis strategi yang tepat dalam mengolah limbah pangan rumah tangga. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode studi kasus dengan intervensi. Hasil pada penelitian adalah partisipan menyumbangkan limbah pangan non kemasan sebesar 327 g/hari sedangkan limbah pangan kemasan sebesar 24g/hari sebelum edukasi dan pelatihan, setelah dilakukannya edukasi dan pelatihan partisipan menyumbangkan limbah pangan non kemasan sebesar 8,43 g/hari sedangkan limbah pangan kemasan sebesar 0 g/hari setelah edukasi dan pelatihan. Berdasarkan hasil pelatihan 25 partispan yaitu partisipan yang memilih kompos Takakura sebanyak 18 orang, MoL sebanyak 2 orang dan yang memilih kedua-duanya sebanyak 5 orang. Kesimpulan penelitian ini adalah pelatihan pengenalan produk dan kompos Takakura dan MoL dapat memberikan perubahan dan solusi dalam mengelola limbah pangan skala rumah tangga.

An unstable food system will have an impact on natural ecosystems and the food chain. One proof of this imbalance is the increasing amount of food waste. The problem in this research is that food waste in the household still dominates, one of which is incorrect information and handling by housewives will result in leftover food that is still fit for consumption into waste. The purpose of this study is to analyze the right strategy in processing household food waste. This research method uses qualitative methods with case study intervention. The results of the study were that participants contributed 327 g/day of non-packaged food waste while 24g/day of packaged food waste before education and training, after education and training participants contributed 8.43 g/day of non-packaged food waste while packaged food waste of 0 g/day after education and training. Based on the results of the training 25 participants, namely 18 participants who chose Takakura compost, 2 people who chose MoL and 5 people who chose both. The conclusion of this research is the introduction of Takakura and MoL products and compost training can be said to provide changes and solutions in managing household-scale food waste."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idhar Muhtar
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara langsung jumlah jejak karbon yang dihasilkan oleh limbah makanan dari rumah makan di kota Ternate. Analisis ini menggunakan variabel bebas yaitu jumlah piring yang disampling dan berat dari limbah makanan yang dihitung pada setiap kategori yang ada. Serta, variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas dalam hal ini adalah emisi CO2 yang dihasilkan dari sampah makanan. Penelitian ini menggunakan metode literatur sebagai bahan pertimbangan, serta perhitungan dari jejak karbon menggunakan faktor emisi yang sudah ditetapkan oleh penelitian terdahulu. Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa komposisi limbah makanan yang di rumah makan pada kota Ternate didominasi oleh makanan pokok dalam hal ini nasi sebesar 38%, daging 35%, dan sayuran 13% dengan hasil rata-rata limbah makanan secara keseluruhan adalah 89,77 g/piring/hari. Jejak karbon yang dihasilkan sebesar 55,3 kg CO2eq/piring/tahun dan sekitar 75,2% total jejak karbon diakibatkan karena limbah makanan kategori pokok.

This undergraduate thesis aims to directly analyze the amount of carbon footprint produced by food waste from restaurants in the city of Ternate. This analysis uses the independent variables, namely the number of plates sampled and the weight of food waste calculated for each category. Also, the dependent variable, namely the variable that is influenced by the independent variable in this case is CO2 emissions generated from food waste. This study uses the literature method as a consideration, as well as the calculation of the carbon footprint using emission factors that have been determined by previous studies. From the results of the study, it was found that the composition of food waste in restaurants in the city of Ternate was dominated by staple foods in this case rice by 38%, meat 35%, and vegetables 13% with an overall average yield of food waste was 89,77 g/plate/day. The carbon footprint produced is 55,3 kg CO2eq/plate/year and about 75,2% of the total carbon footprint is caused by food waste in the main categories."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rahmawati
"Sampah makanan menjadi topik yang masih perlu diangkat dan digaungkan. Makanan yang menjadi kebutuhan manusia sehari-hari ternyata jika dibiarkan tersisa dan menjadi gunungan sampah akan membawa dampak buruk bagi lingkungan. Berita lingkungan atau jurnalisme lingkungan hadir untuk membangun persepsi publik terkait pengelolaan sampah makanan dan pentingnya untuk menjaga lingkungan. Jurnalisme lingkungan yang dikemas dalam format newsgame dapat memperdalam keterlibatan (engagement) audiens.

Food waste is a topic that still needs to be raised and echoed. Food that is a daily human need turns out to be left behind and becomes a pile of garbage, which will negatively impact the environment. Environmental news or environmental journalism exists to build public perceptions regarding food waste management and the importance of protecting the environment. Environmental journalism packaged in newsgame format can deepen audience engagement."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunisa
"Limbah makanan merupakan salah satu limbah yang jumlahnya paling tinggi. Untuk menurunkan timbulan limbah makanan maka perlu diupayakan pengelolaan melalui penurunan timbulan. Redistribusi makanan surplus mulai dilakukan sebagai cara untuk mengurangi limbah makanan dan kerawanan pangan. Makanan surplus adalah makanan yang jumlahnya berlebih namun masih aman dan layak dikonsumsi. Tujuan tesis ini adalah  Menyusun strategi pengelolaan makanan surplus sehingga tidak meningkatkan timbulan limbah dan berakhir di TPA. Metode yang digunakan adalah metode mix-method. Berdasarkan hasil penelitian, pengelolaan makanan surplus berjalan dengan bagus pada aspek teknis dan manajerial sedangkan aspek ekonomi tidak berjalan bagus. Penerima makanan surplus memiliki persepsi dan sikap yang baik terhadap redistribusi makanan surplus. Berdasarkan hasil analisis, tantangan yang ada saat ini adalah tidak adanya regulasi yang mengatur redistribusi makanan surplus dan rendahnya inisiatif atau dukungan dari pemerintah. Strategi yang direkomendasikan antara lain menetapkan peraturan yang mengatur pengelolaan redistribusi makanan surplus, adanya insentif dan disentif dalam upaya penurunan limbah makanan dan pengelolaan makanan surplus, pemberdayaan NFA dalam pengembangan foodbank dan menjaga kerja sama yang baik antara foodbank, donatur dan penerima.

ood waste is one of the highest sources of waste. Finding management through reduction is essential to lowering the production of food waste. The redistribution of surplus food began to be carried out to reduce food waste and food insecurity. Food surplus is food that is in excess but is still safe and suitable for consumption. This thesis aims to devise a strategy for managing food surpluses so that they do not increase waste generation and end up in landfills. The method used is the mix-method method. Based on the research results, food surplus management went well in the technical and managerial aspects, while the economic aspects did not. Recipients of food surplus have a good perception and attitude toward receiving redistributed food surplus. The current challenges are the absence of regulations about redistributing surplus food and the need for more initiative or support from the government. The recommended strategies include establishing regulations governing the redistribution of surplus food, providing incentives to reduce food waste and manage surplus food, empowering NFA to develop food banks and maintaining good cooperation between food banks, donors, and recipients."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naula Hamidah
"Skripsi ini merupakan sebuah penelitian kualitatif mengenai pengaturan dalam rumah tangga yang berhubungan dengan konsumsi dan kaitannya dengan proses terjadinya sampah makanan. Penelitian ini menggunakan perbandingan antara dua rumah tangga kelas menengah yang berlokasi di daerah sub-urban Jakarta Barat, Indonesia. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bagaimana makanan dimaknai oleh kedua rumah tangga sudah terbentuk sejak proses pengadaan, kemudian diekspresikan dalam proses pengolahan dan konsumsi makanan, dan hasil akhirnya ditentukan oleh keputusan yang dibuat pada tahap penyimpanan yang ada di rumah tangga. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa masyarakat telah memiliki sistem pencegahan yang bersifat kultural, disimbolkan dengan adanya tabu tentang “nasi menangis“ yang telah diturunkan secara turun-temurun. Diskusi tentang “nasi menangis” ini juga menunjukkan bagaimana peran tenaga kerja domestik, dalam hal ini didominasi perempuan (ibu, kakak perempuan, asisten rumah tangga), dapat menginternalisasikan pola ‘conscious consumption’ (konsumsi sadar) dalam anggota rumah tangga.

This thesis is a qualitative study on household arrangements related to consumption and the process of food waste. This study uses a comparison between two middle class households located in the sub-urban area of West Jakarta, Indonesia. The results of this study explain how the meaning of food by the two households has been formed since the procurement process, then expressed in the food-processing and consumption process, and finally determined by decisions made at the food-storing stage in the household. This study also shows that the community originally possessed what is called a cultural prevention system, symbolized by the taboo on “crying rice” which has been passed down from generation to generation. This discussion about “crying rice” also shows how the role of domestic workers, in this case dominated by women (mother, older sister, household assistant), can internalize the pattern of 'conscious consumption' within household members."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umniah Hanesti
"Sampah makanan merupakan jenis sampah yang banyak dihasilkan dari berbagai sektor, seperti rumah tangga, restoran, dll. Hal ini menyebabkan timbulan sampah di Kota Jambi cukup besar yaitu 433,17 ton/hari. Penelitian ini bertujuan menganalisis timbulan dan komposisi sampah makanan restoran, potensi ekonomi, pengetahuan, sikap dan perilaku konsumen serta pengelola restoran dalam mengurangi sampah makanan, merekomendasikan konsep pengelolaan sampah makanan berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah SNI 1903964-1994, analisis nilai ekonomi dan deskriptif, regresi linear berganda, dan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan timbulan & komposisi sampah restoran didominasi sampah makanan 88%, memiliki nilai ekonomi ketika diolah menjadi larva BSF dan kompos. Pengetahuan dan sikap pengunjung berpengaruh positif dan signifikansi dalam mempengaruhi perilaku pengunjung, sedangkan pengelola hanya pengetahuan saja yang berpengaruh pofitif. Rekomendasi konsep pengelolaan sampah makanan restoran yaitu pemerintah menetapkan aturan kepada restoran untuk bekerjasama dengan TPS3R dan Bank Sampah, dan adanya kolaborasi oleh setiap stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan sampah makanan restoran.

Food waste is a type of waste that is often generated from various sectors, such as households, restaurants, etc. This causes waste generation in Jambi City to be quite large, namely 433.17 tons/day. This research aims to analyze the generation and composition of restaurant food waste, economic potential, knowledge, attitudes and behavior of consumers and restaurant managers in reducing food waste, recommending the concept of sustainable food waste management. The methods used are SNI 1903964-1994, economic value and descriptive analysis, multiple linear regression, and SWOT. The research results show that the generation & composition of restaurant waste is dominated by 88% food waste, and has economic value when processed into BSF larvae and compost. Consumers knowledge and attitudes have a positive and significant to influence consumers behavior, while the restaurant managers knowledge just has a positive influence. The recommended concept for managing restaurant food waste is that the government sets rules for restaurants to collaborate with TPS3R and the Waste Bank, and there is collaboration by every stakeholder involved in managing restaurant food waste."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Citra Lestari
"ABSTRAK
Sampah makanan atau sampah organik merupakan kontributor terbesar timbulan sampah rumah tangga di Indonesia. Besarnya dampak yang disebabkan sampah makanan memerlukan pergeseran fokus penanganan yang mengarah pada peningkatan kesadaran masyarakat. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa rumah tangga sebagai konsumen akhir dalam rantai pasok makanan adalah penghasil utama sampah makanan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi berbagai faktor potensial yang mempengaruhi timbulan sampah makanan rumah tangga, dengan menganalisis aktivitas sehari-hari seperti kebiasaan perencanaan dan belanja, motivasi yang mendorong mengurangi timbulan sampah makanan, serta kebiasaan mengelola sampah. Dengan menggabungkan metode analisis deskriptif yang didukung dengan analisis regresi, penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 277 responden rumah tangga di kota Depok. Penelitian ini menemukan bahwa kebiasaan pemilahan sampah, perencanaan dalam penyediaan makanan, serta motivasi ekonomi berpengaruh terhadap timbulan sampah makanan yang dihasilkan rumah tangga.

ABSTRACT
Organic waste, which include food waste, are the biggest contributor of Indonesias waste generation. Many previous studies reported that household as the last downstream tier of food chain supply were the biggest contributor of food waste generation. This study attempts to identified various factors which affecting household food waste generation by analyzing household socio-demographic characteristics, motivations, food provision practices including planning and shopping habits, and waste management activities. By combining descriptive and regression analysis, a survey held in Depok municipality, by interviewing 257 households through questionnaires. The result showed that indeed waste sorting, economic motivation, planning habit in household are important determinants to how much food being wasted at home.
"
2019
T52628
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Khairiah
"Penambahan substrat sampah makanan dan limbah minyak dan lemak berpotensi menghasilkan akumulasi VFA yang berdampak kepada ketidakseimbangan proses AD. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kesesuaian limbah minyak dan lemak dengan sampah makanan dan kotoran sapi yang dioperasikan menggunakan AD terhadap parameter kualitas efluen dengan mengidentifikasi hubungan antara akumulasi VFA dan LCFA dalam pembentukan biogas dan VSD. Penelitian ini dilakukan selama 245 hari menggunakan Continuous Stirred Tank Reactor CSTR dengan kapasitas 400 L dengan rata-rata suhu 29 0,90 C dan pH 6,2 0,71. Reaktor dioperasikan dengan Organic Loading Rate OLR 10 Kg VS/m3.2-3hari dan pengadukan 30 rpm selama 4 jam/hari. Penelitian terdiri dari tiga variasi, yang terdiri dari variasi 1 sampah makanan dan kotoran sapi dengan perbandingan 9:1, variasi 2 limbah minyak dan lemak dengan sampah makanan dan kotoran sapi dengan perbandingan 1:7, dan variasi 3 limbah minyak dan lemak dengan sampah makanan dan kotoran sapi dengan perbandingan 1:2. Pada kondisi steady state, Variasi 1 menunjukan rata-rata reduksi COD 54,24 7,11 ; VSD 75,8 6,47 ; amonia 1,17 6,74 ; dan pH 6,0 3,87. Penambahan limbah minyak dan lemak dengan variasi 2 menunjukan hasil pengujian yang berbeda secara signifikan dengan variasi 1 yang ditandai dengan uji test-T dengan tingkat kepercayaan 95. Hasil pengujian varasi 2 menunjukan rata-rata reduksi COD mencapai 57,6 6,9 ; VSD 88,9 5,49 ; amonia 1,08 11,55 ; pH 5,82 3,6 , dan rasio VFA/TA akhir proses dengan nilai 0,36 yang menunjukan proses AD berjalan stabil dan tidak ada akumulasi VFA dan LCFA. Sedangkan variasi 3 lebih efisien dalam mengolah limbah minyak dan lemak menggunakan reaktor AD sampah makanan yang dibuktikan dengan reduksi COD diatas 50 dengan range 52,21 ndash; 68,27, rata-rata VSD 93,46, rasio VFA/TA akhir proses 0,69 yang menunjukan ada beberapa ketidakstabilan akan terjadi pada proses AD, akan tetapi, tetap tidak terjadi akumulasi VFA pada dan LCFA pada variasi 3, serta menghasilkan volume biogas tertinggi hingga 980 L/hari.

The addition of food waste substrate and waste oils and fats has the potential to produce VFA accumulation which has an impact on the imbalance of the AD process. This research was aimed to determine the suitability between of fat, oil, and grease FOG wastes, and food waste and cow mannure that was operated using AD on effluent quality parameter by identifying the relationship between VFA and LCFA accumulation in the formation of biogas and VSD. This research was conducted for 245 days used Continuous Stirred Tank Reactor CSTR with it area of capacity 400 by its averages temperature and pH, were 29 0,90 C and pH 6,2 0,71, respectively. To operate the reactor using Organic Loading Rate OLR 10 Kg VS m3.2 3day and steering 30 rpm for 4 hours day. The study consisted of three variations, consisting of variation 1 food waste and cow mannure in the ratio of 9 1 , variation 2 waste of fat, oil, and grease with food waste and cow mannure in the ratio of 1 7 , and variation 3 waste of fat, oil, and grease with food waste and cow mannure with a ratio of 1 2. In steady state conditions, Variation 1 shows the average COD reduction reached 54,24 7,11 VSD 75.81 6,47 ammonia 1,17 6,74 and pH 6,0 3,87, respectively. The addition of FOG waste with variation 2 have significantly different test results with variation 1 characterized by a test T with a 95 confidence level. The test results of variation 2 obtained that the average reduction of COD reached 57,6 6,9 VSD 88,9 5,49 ammonia 1,08 11,55 pH 5,82 3,6, and a final process VFA TA ratio of 0,36 indicating that the AD process is stable and there is no accumulation of VFA and LCFA, respectively. While the addition of FOG waste variation 3 more efficient in treating FOG waste using AD reagent food waste as evidenced by the reduction of COD above 50 with a range of 52.21 68.27 and average VSD 93.46, a final process VFA TA ratio of 0,69 indicates that some instability will occur in the AD process, however, there is no VFA accumulation in and LCFA in variation 3 with produce highest biogas volume up to 980 L day. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>