Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154284 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Venny Hikmarizkika
"Perawatan paliatif diperlukan bagi pasien kanker dalam mengatasi gejala yang dihadapi sampai dengan bagaimana pasien dapat mempersiapkan kematian secara bermartabat dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan dukungan. Salah satu permasalahan yang terjadi adalah pemenuhan kebutuhan spiritual pada pasien. Karya ilmiah akhir menggunakan pendekatan laporan kasus untuk memberikan gambaran penerapan intervensi spiritual dengan model Intervensi Keperawatan Spiritual Islami (INSPIRASI) untuk meningkatkan kesejahteraan spiritual dengan cara memberikan edukasi baik kepada pasien maupun keluarganya. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan akan spiritualnya sehingga pasien dapat hidup dalam keharmonian melalui upaya meningkatkan kemampuan pasien untuk penguatan akan cinta, penguatan makna, penguatan doa dan penguatan religi hingga akhir kehidupannya. Evaluasi yang didapatkan selama enam hari dilaksanakan INSPIRASI, pasien dapat meningkatkan kesejahteraan spiritual.

Palliative care is needed for cancer patients in dealing with the symptoms they are experiencing to how the patient can prepare for death with dignity and the bereaved family gets support. One of the problems that occur is the fulfillment of spiritual needs in patients. The final scientific work uses a case report approach to provide an overview of the application of spiritual intervention with the Islamic Spiritual Nursing Intervention (INSPIRASI) model to improve spiritual well-being by providing education to both patients and their families. This program aims to improve their spiritual well-being so that patients can live in harmony through efforts to improve the patient's ability to strengthen love, strengthen meaning, strengthen prayer and strengthen religion until the end of life. The evaluation that was obtained for six days was carried out by INSPIRASI, the patient was able to improve spiritual well-being."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Herniyatun
"

Permasalahan pada kanker serviks meliputi permasalahan fisik, psikologis, sosial, spiritual dan seksual. Keperawatan holistik diperlukan dalam perawatan kanker serviks, spiritual merupakan dimensi inti yang akan mempengaruhi dimensi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh model intervensi keperawatan spiritual dengan nilai-nilai Islami yang dinamakan model intervensi keperawatan spiritual Islami (INSPIRASI) dan mengetahui pengaruhnya terhadap kualitas hidup dan kesejahteraan spiritual perempuan kanker serviks. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap satu penelitian untuk mengidentifikasi masalah pada kanker serviks dengan desan mix method, pada studi kuantitatif dilakukan survey pada 93 responden, dan metode kualititaif dengan wawancara mendalam pada tujuh partisipan. Tahap dua pengembangan model dengan cara mengintegrasikan hasil studi tahap satu, studi literatur, dan konsultasi pakar. Tahap tiga dilakukan penelitian quasi eksperiment dengan desain pre-post test control group design. Metode sampling consecutive sampling pada perempuan kanker serviks stadium II-IV yang menjalani terapi kemoradiasi usia 25-68 tahun dengan jumlah sampel 80 (40 kelompok intervensi, 40 kelompok kontrol). Hasil penelitian teridentifikasinya permasalahan, gambaran kualitas hidup dan gambaran kondisi spiritual perempuan dengan kanker serviks, terbentuknya model intervensi keperawatan spiritual islami INSPRIRASI dan terujinya model intervensi. Hasil uji didapatkan terdapatnya pengaruh model INSPIRASI terhadap kualitas hidup (p=0.021) dan kesejahteraan spiritual  (p=0.001). Dengan demikian diharapkan model INSPIRASI dapat dijadikan salah satu strategi intervensi keperawatan pada perempuan dengan kanker serviks yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan spiritual.

 


Problems in cervical cancer include physical, psychological, social, spiritual and sexual problems. Holistic nursing is needed in the treatment of cervical cancer, spiritual is a core dimension that will affect other dimensions. This study aims to obtain a model of spiritual nursing intervention with Islamic values called the Islamic spiritual nursing intervention model (INSPIRASI) and determine it is the effect on the quality of life and spiritual well-being of cervical cancer women. This research consisted of three stages. The first phase was to identify problems in cervical cancer with the desain mix method, a quantitative study surveyed 93 respondents, and a qualitative method with in-depth interviews with seven participants. The second phase of the model development was by integrating the results of the first phase study, literature study, and expert consultation. The third phase used a quasi-experimental study with a pre-posttest control group design. Method of consecutive sampling in women with stage II-IV cervical cancer undergoing chemo radiation therapy aged 25-68 years with total samples of 80 (40 intervention groups, 40 control groups). The results of the study identified problems, depictions of quality of life and depictions of the spiritual condition of women with cervical cancer, the formation of an Islamic spiritual nursing intervention model INSPIRASI and the testing of an intervention model. The test results found the influence of the INSPIRASI model on quality of life (p = 0.021) and spiritual well-being (p = 0.001). It is hoped that the INSPIRASI model can be used as one of the nursing intervention strategies in women with cervical cancer that can improve quality of life and spiritual well-being.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nursyifa Qolbi
"Kanker payudara merupakan kondisi akibat proliferasi sel yang abnormal pada sel mamae. Kanker payudara memiliki jumlah kasus baru terbanyak dari semua jenis kanker pada tahun 2020 dan menempati peringkat kedua sebagai kanker penyebab kematian. Penyakit kanker memiliki efek yang kompleks terhadap kehidupan, sehingga perawatan paliatif direkomendasikan untuk meningkatkan kualitas hidup secara fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Aspek spiritualitas merupakan komponen dasar dalam perawatan paliatif. Spiritualitas berperan dalam memberikan makna hidup, melalui pemahaman mendalam terhadap diri sendiri, lingkungan sosial, alam, dan Tuhan atau kekuatan tertinggi lainnya. Perawatan spiritual sangat dibutuhkan oleh pasien kanker. Karya tulis ini dibuat dengan tujuan untuk menganalisis intervensi perawatan spiritual Islami model INSPIRASI pada pasien dengan kanker payudara. Intervensi dilakukan selama empat hari, selama perawatan di rumah sakit. Intervensi diawali dan diakhiri dengan evaluasi objektif menggunakan kuesioner kualitas hidup dan kesejahteraan spiritual. Intervensi INSPRASI terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan spiritual pasien. Perawatan spiritual masih perlu dikembangkan untuk digunakan pada pasien dengan agama lainnya ataupun secara umum.

Breast cancer is a condition caused by abnormal proliferation of mammary cells. It’s ranked as first and second in incidence and mortality rate that reported in 2020. Cancer has complex effects that affect life. Palliative care is recommended to improve quality of life  as in physically, pyschologically, social, and spiritual. Spirituality is the base component of palliative care. Spirituality plays a role  in giving meaning to life, through a deep understanding of oneself, social environment, nature, and God or other higher force believed.  This case report aims to analyze Islamic spiritual care with INSPIRASI model on patient with breast cancer. The intervention was carried out for four days, during hospitalization. Objective evaluation is carried out before and after intervention to measure quality of life and spiritual well-being. This case report found that spiritual care with INSPIRASI model could be used to increase quality of life and spiritual well-being of breast cancer patient. Other spiritual care still is needed to be developed for use in patients with other religions or general."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Justitia Intan Miftakhul Jannah
"Nyeri pada pasien kanker serviks berupa nyeri kronik. Beberapa dampak dari nyeri kronik seperti kelemahan, depresi, insomnia, hambatan pada kehidupannya sehari-hari seperti mandi, berpakaian dan makan akan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Perawatan paliatif merupakan jenis pelayanan kesehatan yang berfokus untuk meringankan gejala seperti nyeri sehingga diharapkan kualitas hidup pasien dapat meningkat. Imajinasi terbimbing adalah terapi komplementer yang digunakan untuk mengurangi nyeri dengan memanfaatkan narasi atau cerita yang tujuannya untuk mempengaruhi pikiran seseorang agar fokus dalam berimajinasi dan berkhayal. Tujuan dari laporan asuhan keperawatan ini adalah untuk menganalisis manfaat penerapan intervensi imajinasi terbimbing pada pasien kanker serviks yang menjalani operasi laparatomi debulking dan sistoscopi. Intervensi keperawatan yang diberikan berupa intervensi relaksasi nafas dalam dan imajinasi terbimbing. Setelah diberikan terapi imajinasi terbimbing dengan durasi 30 menit selama 4 hari berturut-turut, terjadi penurunan skala nyeri dari nyeri sedang (skala 6-4) menjadi ringan (skala 1-3). Selain itu, pasien juga menunjukan ekspresi yang lebih tenang, meningkatnya toleransi dalam beraktivitas, dan tidak tampak meringis kesakitan. Oleh karena itu, intervensi imajinasi terbimbing dapat digunakan sebagai upaya alternatif nonfarmakologis yang melengkapi intervensi farmakologis analgetik untuk mengurangi nyeri pada pasien kanker. Kata kunci: imajinasi terbimbing, kanker serviks, nyeri, perawatan paliatif

Pain in cervical cancer patients in the form of chronic pain. Some of the effects of chronic pain such as weakness, depression, insomnia, obstacles in daily life such as bathing, dressing and eating will affect the patient's quality of life. Palliative care is a type of health service that focuses on alleviating symptoms such as pain so that the patient's quality of life is expected to improve. Guided imagination is a complementary therapy that is used to reduce pain by utilizing narratives or stories whose purpose is to influence one's mind to focus on imagining and imagining. The purpose of this nursing care report is to analyze the benefits of implementing guided imagination interventions in cervical cancer patients undergoing debulking laparotomy and cystoscopy. The nursing interventions provided are deep breathing relaxation interventions and guided imagination. After being given guided imagination therapy with a duration of 30 minutes for 4 consecutive days, the pain scale decreased from moderate pain (scale 6-4) to mild (scale 1-3). In addition, the patient also showed a calmer expression, increased tolerance in activities, and did not seem to wince in pain. Therefore, guided imagination intervention can be used as an alternative non- pharmacological effort that complements analgesic pharmacological interventions to reduce pain in cancer patients"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fardi Fajrian Ihsana
"Sebagian besar pendekatan perawat dalam merawat pasiennya ditentukan oleh peran gender, sehingga masalah seperti kesetaraan dalam pemberian perawatan keperawatan spiritual menjadi sangat penting. Studi-studi yang ada belum secara menyeluruh memfokuskan perbedaan peran gender dalam asuhan keperawatan spiritual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki hubungan antara kompetensi dalam pemberian asuhan keperawatan spiritual oleh setiap perawat berdasarkan peran gender bagi pasien perawatan paliatif kanker di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain korelasional kuantitatif potong-lintang dengan 110 perawat sebagai partisipan melalui teknik quota sampling dengan Bem Sex Role Inventory-Short Form (BSRI) dan Spiritual Care Competence Scale (SCCS) sebagai instrumen penelitian untuk mengukur peran gender dan kompetensi asuhan keperawatan spiritual. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan secara statistik antara feminitas (r = 0,530, p < 0,001) dan maskulinitas (r = 0,611, p < 0,001) dengan kompetensi asuhan keperawatan spiritual, serta adanya perbedaan dalam kompetensi asuhan keperawatan spiritual antara perawat dengan peran gender androgynous dan undifferentiated (p < 0,001). Rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang memiliki perawatan paliatif bagi pasien kanker seharusnya mendorong perawat, terlepas dari jenis kelamin biologisnya, untuk mengekspresikan kedua peran gender karena berkorelasi positif dengan kompetensi asuhan keperawatan spiritual. Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi lebih lanjut karakteristik masing-masing peran gender sehingga dapat ada bukti yang lebih definitif mengenai hubungan antara peran gender dan kompetensi perawatan keperawatan spiritual.

Every nurse regardless of their sociodemographic background must be competent in providing quality spiritual nursing care. As gender roles dictate much of nurses’ approach in caring for their patients, matters such as equality in the provision of spiritual nursing care becomes urgent. Existing studies have not focused thoroughly on the gender roles difference in spiritual nursing care. The aim of this study was to investigate the correlation between the competence of spiritual nursing care provision by each nurse by gender roles for cancer palliative care patients at Dharmais Cancer Hospital, Jakarta. This study used quantitative correlational cross-sectional design with 110 nurses as participants through quota sampling with Bem Sex Role Inventory-Short Form (BSRI) and Spiritual Care Competence Scale (SCCS) as the research instruments to measure gender roles and spiritual nursing care competence. Univariate analysis results showed that as much as 42,7% nurses had undifferentiated gender role followed by 39,1% nurses having androgynous gender role; while the median score of SCCS was 107, indicating high competence in spiritual nursing care. Bivariate analysis results showed that there were statistically significant correlations between femininity (r = 0,530, p < 0,001) and masculinity (r = 0,611, p < 0,001) with spiritual nursing care competence and that there was a difference in spiritual nursing care competence between nurses with androgynous and undifferentiated gender roles (p < 0,001). Existing hospitals or health facilities with palliative care for cancer patients should encourage nurses regardless of biological sex to express both gender roles as they correlate positively with spiritual nursing care competence. The next research can explore more regarding each characteristic in each gender role so that there can be more definitive evidence regarding the relationship between gender roles and spiritual nursing care competence."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Kurniawan
"Praktek Spesialis Keperawatan merupakan sebuah proses penting dari Pendidikan profesi dalam rangka mengaplikasikan peran perawat spesialis yang berdampak pada upaya peningkatan kualitas layanan keperawatan. Praktik ini dilakukan dan dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi melalui berbagai penelitian. Tiga kompetensi yang harus dicapai dalam praktik residensi ini adalah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori keperawatan, menerapkan implementasi keperawatan yang berbasis bukti ilmiah (evidence based practice) dan melakukan proyek inovasi keperawatan yang berguna bagi pelayanan keperawatan. Sebagai pemberi asuhan keperawatan, mahasiswa residensi telah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan Teori Adaptasi Roy pada 1 kasus kelolaan utama dan 30 kasus resume pasien HIV/AIDS dengan berbagai infeksi oportunistik. Sebagai peneliti, mahasiswa residensi telah mengaplikasikan penerapan tindakan keperawatan yang berbasis bukti ilmiah “Pemberian buah pisang gepok hijau (green banana) pada motilitas usus pasien dengan Diare di RSUP Fatmawati”. Sedangkan sebagai peran inovator, telah dilakukan proyek “VOSIL SPARTAN” berupa pemberian edukasi pencegahan infeksi oportunistik pada ODHIV dengan hasil peningkatan pengetahuan dan sikap ODHIV guna pencegahan munculnya infeksi oportunistik.

Nursing Specialist Practice is an important process of professional education in order to apply the role of specialist nurses which has an impact on efforts to improve the quality of nursing services. This practice is carried out and developed based on science and technology through various studies. Three competencies that must be achieved in this residency practice are providing nursing care using a nursing theory approach, implementing evidence-based nursing practice and conducting nursing innovation projects that are useful for nursing services. As a nursing care provider, residency students have provided nursing care using the Roy Adaptation Theory approach in 1 main management case and 30 resume cases of HIV/ AIDS patients with various opportunistic infections. As a researcher, residency students have applied the application of scientific evidence-based nursing actions "Giving green banana to the intestinal motility of patients with diarrhea at Fatmawati General Hospital". While as an innovator role, the "VOSIL SPARTAN" project has been carried out in the form of providing education on the prevention of opportunistic infections in ODHIV with the result of increasing the knowledge and attitude of ODHIV to prevent the emergence of opportunistic infections."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Romaully
"Salah satu tindakan keperawatan mandiri perawat adalah mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam. Dalam karya Ilmiah ini diterapkan  tindakan keperawatan tersebut kepada klien kanker payudara yang telah bermetastase dan terjadi efusi pleura sehingga klien mengalami sesak, batuk kelelahan. Klien menderita kanker payudara disebabkan karena klien tidak menikah dan telah  berusia 51 tahun. Tindakan yang diberikan dilakukan tiga kali sehari selama lebih kurang 15 menit. Sebelum dan sesudah  melakukan teknik relaksasi nafas dalam klien diukur saturasi oksigennya,dan jumlah pernafasannya. Selama diberikan tindakan  relaksasi nafas dalam ini klien menunjukkan semakin baik tingkat saturasi oksigennya dan  terlihat  perbaikan  pola nafas. Tindakan relaksasi nafas dalam ini dinilai penting untuk dilakukan kepada klien yang mengalami sesak nafas dan kelelahan karena bertujuan untuk memperkuat otot pernafasan,mengurangi kelelahan dan meningkatkan kapasitas vital paru. Tindakan teknik relaksasi nafas dalam ini akan lebih terlihat hasilnya apabila dilakukan murni tanpa intervensi medis seperti pemberian obat-obatan dan dilakukan saat klien dalam kondisi tenang dan kooperatif.

One of the nurse's independent nursing actions is to teach deep breathing relaxation techniques. In this Scientific work is applied nursing actions to clients who have metastasize breast cancer and pleural effusion occurs so that clients experience shortness, cough fatigue. Clients suffering from breast cancer are caused because the client is not married and has 51 years of age. The action given is done three times a day for approximately 15 minutes. Before and after doing breath relaxation techniques in the client measured oxygen saturation, and the amount of breathing. During this breathing relaxation action the client shows the better the oxygen saturation level and the improvement of the breath pattern. This deep breath relaxation action is considered important to do to clients who experience shortness of breath and fatigue as it aims to strengthen the respiratory muscles, reduce fatigue and increase vital capacity of the lung. This deep breath relaxation technique action will be more visible if done purely without medical intervention such as drug delivery and performed when clients are calm and cooperative.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Helzah
"Kanker rektum merupakan salah satu penyakit keganasan saluran pencernaan yang banyak dialami masyarakat perkotaan. Salah satu gejala yang dirasakan oleh pasien kanker rektum adalah nyeri. Upaya untuk mengatasi nyeri dapat dilakukan secara farmakologi dan non farmakologi. Salah satu intervensi non farmakologis adalah teknik relaksasi napas dalam. Teknik relaksasi napas dalam merupakan metode yang mudah dilakukan untuk mengurangi nyeri dan ansietas. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengidentifikasi efek teknik relaksasi napas dalam terhadap nyeri kronik pada pasien kanker rektum. Evaluasi hasil setelah diberikan intervensi adalah skala nyeri berkurang dari empat menjadi tiga, tekanan darah menurun dari 168/78 mmHg menjadi 137/70 mmHg, dan membuat pasien menjadi lebih rileks dan nyaman. Teknik relaksasi napas dalam dapat direkomendasikan untuk mengurangi nyeri pada kanker.

Rectal cancer is a malignancy of the gastrointestinal tract that is experienced by the urban community. Pain is one of the symptom that felt by the patient with colorectal cancer. The pain management that can be used to reduce the pain is trough pharmacological and non- pharmacological. One of the non-pharmacological intervention is by doing a deep breathing relaxation technique . Deep breathing relaxation technique is a simple technique to reduce  pain and anxiety. The purpose of this paper is to identify the effect of deep breathing relaxation in rectal cancer patients with chronic pain. The evaluation results after patients was given intervention was pain scale decreased from four to two, blood preasure decreased from 168/78 mmHg to 137/70 mmHg, and patients was more relaxed and comfortable. Deep breathing relaxation can be recommended in reducing cancer pain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Munawaroh
"Fraktur merupakan salah satu masalah perkotaan akibat cedera fisik. Penatalaksanaan fraktur patologis cukup kompleks dan mengakibatkan imobilisasi yang lama. Tingkat kemampuan mobilisasi pasien pasca total hip replacement dapat ditingkatkan melalui therapeutic exercise yang meliputi latihan range of motion, angkle pump, quads statis dan gluteal statis, serta latihan ambulasi menggunakan alat bantu yang telah diajarkan selama masa rawat.
Hasil latihan menunjukkan meningkatnya kemampuan mobilisasi secara bertahap dan aman. Therapeutic exercise merupakan latihan efektif untuk meningkatkan mobilisasi dan mendukung ambulasi. Perawat perlu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan melakukan therapeutic exercise untuk meningkatkan mobilisasi dan dibarengi peningkatan status kesehatan dengan perbaikan masalah kesehatan pasca THR.

The most frequent problem of urban health is fractures due to physical injuries. The management of pathological fracture is complex and leads to prolong immobilization. Patients ability level after total hip replacement surgery can be enhanced by therapeutic exercise that includes range of motion, ankle pump, quads and gluteal static exercise, and ambulatory exercises using walker in rehabilitation phase while hospital stays.
The results of exercise show patients ability had increased gradually and secure to perform mobilizations. Therapeutic exercise is an effective exercise to improve mobilization and support ambulation. Nurses need to improve their knowledge and ability to perform therapeutic exercise as treatment of mobilization and be accompanied by improved patient health status from potential health problems after total hip replacement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asnidar
"Pneumothorax iatrogenic merupakan suatu kondisi dimana terdapat udara pada rongga pleura yang disebabkan oleh tertusuknya paru saat prosedur medis dilakukan. Pneumothorax menyebabkan masalah ketidakefetifan pola napas. Salah satu penatalaksanaan untuk pasien dengan pneumothorax adalah pemasangan WSD. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis intervensi pemberian posisi dan monitoring WSD pada pasien dengan pneumothorax yang dilakukan selama lima hari. Berdasarkan hasil evaluasi didapatkan berkurangnya keluhan sesak dan menurunnya frekuensi pernapasan pasien dari dari 36 x/menit hingga 24 x/menit, serta nyeri dapat terpantau. Positioning dan monitoring WSD dapat direkomendasikan sebagai tindakan untuk pasien pneumothorax dengan WSD.

Iatrogenic pneumothorax is a condition where there is air in the pleural cavity caused by puncturing the lungs when a medical procedure is being carried out. Pneumothorax causes ineffective breathing patterns problems. One of treatment for pneumothorax is the using of WSD. This paper aimed to analyze positioning and WSD monitoring interventions in pneumothorax patients that was done for five days. Based on the evaluation results showed that shortness of breath decreased subjectively, respiratory rate decreased from 36 bpm till 24 bpm, and pain level monitored. Positioning and WSD monitoring intervention can be recommended as a nursing intervention to pneumothorax patients.  "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>