Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169877 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Zidan Arsyad
"Pandemi global COVID-19 mendorong digitalisasi di seluruh dunia. Digitalisasi di berbagai aktivitas memicu pertambahan pengguna internet dengan pesat. Penambahan pengguna meningkatkan kebutuhan akan aplikasi pengecekan performa layanan internet. Pada saat ini, terdapat beberapa aplikasi untuk melakukan pengukuran performa internet, misalnya aplikasi Speedtest. Aplikasi tersebut menguji parameter konektivitas internet, seperti ping, jitter, serta kecepatan download dan upload. Namun, aplikasi itu tidak menyediakan penjelasan terkait istilah teknis yang dapat dipahami pengguna awam. Aplikasi Network Checker berbasis Java yang penulis kembangkan menggunakan fitur pengukuran performa internet dari LibreSpeed. Penulis juga menyediakan penjelasan mengenai istilah-istilah teknis tersebut dalam halaman bantuan. Selain itu, aplikasi ini memiliki fitur untuk mendeteksi persentase throughput. Fitur tambahan tersebut diterapkan dengan basis packet sniffer TCPDUMP. Besar data hasil tangkapan TCPDUMP per detiknya diubah menjadi persentase terhadap kecepatan download maksimal. Hasil pengujian Network Checker dengan aplikasi resmi LibreSpeed memiliki perbedaan di bawah 15% untuk ping dan download speed; perbedaan 21,9% dan 39,5% untuk jitter dan upload speed. Pengujian persentase throughput menunjukkan perbedaan hanya sebesar 0,29%. Pembandingan Network Checker dengan Speedtest memperlihatkan perbedaan ping dan download speed tidak lebih dari 8%; jitter dan upload speed sebesar 25,68% dan 58,16%. Aplikasi Network Checker unggul dalam segi fitur dibandingkan dengan Speedtest, namun dengan server yang terbatas.

The global COVID-19 pandemic was driving digitalization around the world. Digitization in various activities triggered the rapid increase in internet users. In addition to users increases, the need for internet service performance checking applications also grew. Currently, there are several applications to measure internet performance, such as the Speedtest application. This application tests internet connectivity parameters, such as ping, jitter, and download and upload speeds. However, the application does not provide explanations related to technical terms that can be understood by ordinary users. The Java-based Network Checker application that the author developed uses the internet performance measurement feature of LibreSpeed. The author also provides explanations of these technical terms in the help page. Furthermore, this application has a feature to detect the throughput percentage. These additional features are implemented on the basis of the TCPDUMP packet sniffer. The size of the TCPDUMP captured data per second is converted into a percentage of the maximum download speed. The test results of Network Checker with the official LibreSpeed application have a difference of under 15% for ping and download speeds; difference of 21.9% and 39.5% for jitter and upload speed. Throughput percentage testing shows a difference of only 0.29%. Comparison of Network Checker with Speedtest shows the difference in ping and download speed is not more than 8%; jitter and upload speed of 25.68% and 58.16%. The Network Checker application excels in features compared to Speedtest, but with limited servers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naibaho, Sakti Sahatma Samudra
"Seiring dengan meningkatnya pemakaian jaringan WiFi di perusahaan-perusahaan tertentu, semakin meningkat pula peluang keamanan jaringan WiFi tersebut dibobol oleh para hacker untuk alasan yang dapat membahayakan perusahaan tersebut. Salah satu bentuk penyadapan yang cukup berbahaya adalah Packet Sniffing. Agar dapat mengetahui tingkat keamanan jaringan WiFi dari perusahaan tersebut dapat dilakukan dengan menganalisa keamanan jaringan WiFi yang perusahaan tersebut gunakan.
Skripsi ini berfokus pada analisis keamanan dari empat jaringan WiFi suatu perusahaan dari penyadapan dengan menggunakan aplikasi InSSIDer dan Ettercap. InSSIDer merupakan suatu tools yang digunakan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi sinyal wireless yang terbuka. Kemudian Ettercap akan digunakan untuk melakukan penyerangan Packet Sniffing sebagai langkah pengujian keamanan jaringan WiFi tersebut.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan InSSIDer mampu mengidentifikasi informasi dari keempat jaringan WiFi dan Ettercap mampu melakukan penyerangan terhadap target dengan tingkat keberhasilan terendah adalah 78 , hingga tingkat keberhasilan tertinggi adalah 90 .

Along with the increased use of WiFi networks in specific companies, the situation increases the probability that the WiFi network security can be cracked by hackers for reasons that could endanger the company. A form of eavesdropping that quite dangerous is Packet Sniffing. In order to determine the level of the enterprise WiFi networks security, it can be done by analyzing the security of WiFi networks that the company uses.
This thesis focuses on the analysis of a company 39 s wireless network security from eavesdropping by using the application inSSIDer and Ettercap. InSSIDer is a tool that is used to detect and identify open wireless signal. Ettercap will be used for offensive Packet Sniffing as a step of the WiFi network security testing.
The results of this study show that InSSIDer is able to hold information from WiFi network and Ettercap is able to attack target with the lowest acceleration is 78 , up to the highest acceleration which is 90.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athaya Fatihah Ragindita
"Seiring dengan terus berkembangnya teknologi telekomunikasi, dapat dilihat bahwa terdapat dampak signifikan dari penggunaan teknologi telekomunikasi di kehidupan masyarakat sehari-hari, dimana salah satu fungsi pentingnya adalah agar masyarakat dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya walaupun dalam keadaan jarak jauh. Sehingga, dibutuhkan infrastruktur telekomunikasi yang memadai, salah satunya adalah Base Transceiver Station (BTS) yang berfungsi untuk mengirim dan menerima sinyal radio menuju perangkat telekomunikasi lainnya, seperti contohnya dalam telekomunikasi seluler. Saat ini, Indonesia telah menerapkan teknologi 3G/4G, namun akibat persebaran infrastruktur teknologi telekomunikasi yang tidak merata, maka masih terdapat banyak wilayah blank spot di Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut, maka salah satu metode yang dapat dilakukan untuk mengetahui kebutuhan teknologi telekomunikasi di Indonesia adalah dengan melakukan perencanaan jaringan berdasarkan demand dan infrastruktur pada wilayah tersebut. Penelitian ini melakukan perencanaan jaringan pada Kabupaten Humbang Hasundutan, yang merupakan salah satu Kabupaten di Sumatera Utara dan berpotensi untuk dikembangkan kedepannya karena menjadi salah satu wilayah fokusan pemerintah dalam perkembangan food estate di Indonesia dan juga memiliki banyak objek wisata dan tempat bersejarah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah perencanaan kebutuhan BTS dan menara bersama untuk tahun 2024 berturut-turut sebanyak 97 dan 33 menara. Adapun salah satu solusi yang diusulkan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan penerapan menara bersama sebagai langkah untuk meningkatkan efisiensi lahan sehingga tidak terdapat wilayah blank spot terkhusus pada Kabupaten Humbang Hasundutan.

Along with the continuous development of telecommunication technology, it can be seen that there is a significant impact of the use of telecommunications technology in people's daily lives, one of its important functions is so that people can communicate with one another even though they are in long distances. Thus, adequate telecommunication infrastructure is needed, one of which is the Base Transceiver Station (BTS) which functions to send and receive radio signals to other telecommunications equipment, such as in cellular telecommunications. Currently, Indonesia has implemented 3G/4G technology, but due to the uneven distribution of telecommunications technology infrastructure, there are still many blank spot areas in Indonesia. To overcome this problem, one of the methods that can be used to determine the need for telecommunications technology in Indonesia is to make a network planning based on demand and infrastructure in that region. This research conducts network planning in Humbang Hasundutan District, which is one of the districts in North Sumatera and has the potential to be developed in the future because it is one of the focus areas in the development of food estate in Indonesia and also has many tourist attractions and historical places. The results of this research indicate that the number of planning needs for BTS and joint towers for 2024 is 97 and 33 towers, respectively. One of the solutions proposed in this study is to implement a joint tower as a step to improve land efficiency so that there are no blank spots specifically in Humbang Hasundutan District."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofwan Badri
Jakarta : Rineka Cipta, 1991
621.385 1 SOF d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rayyan Faqih Syahrizal
"Salah satu perkembangan yang memanfaatkan internet dan fiber optik adalah FTTH (Fiber to The Home). FTTH merupakan teknologi jaringan dari kantor pusat menuju ke kawasan pengguna dengan menggunakan kabel fiber optik. Daerah urban menjadi kawasan strategis untuk menggelar jaringan FTTH. Pada tahun 2022, Indonesia memiliki rata-rata kecepatan data 16,52 Mbps. Dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka dibutuhkan bandwidth yang lebih besar. Maka dari itu, dilakukan penelitian untuk merancang teknologi FTTH berbasis XGS-PON (10 Gigabit Symetrical – Passive Optical Network). Penelitian ini juga akan merancang 2 rangkaian teknologi XGS-PON, yaitu unidirectional dan bidirectional. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kinerja yang paling baik untuk teknologi XGS-PON. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan panjang kabel fiber pada rangkaian XGS-PON dengan menggunakan splitter 1:256. 1:128. 1:64. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa daya transmisi serta rasio splitter berpengaruh terhadap nilai BER yang dihasilkan, daya yang didapatkan, dan kelas atenuasi. Selanjutnya, didapatkan hasil bahwa baik rangkaian unidirectional maupun bidirectional memiliki kinerja yang layak pada panjang kabel fiber yang ditentukan pada standar ITU-T G.9807.1. Berdasarkan BER yang didapatkan pada rangkaian unidirectional dan bidirectional, dapat dilihat bahwa teknologi XGS-PON memiliki kinerja yang lebih baik pada rangkaian bidirectional.

One development that utilizes the internet and fiber optics is FTTH (Fiber to The Home). FTTH is a network technology from the head office to the user area using a fiber optic cable. Urban areas are strategic areas for deploying FTTH networks. In 2022, Indonesia has an average data rate of 16,52 Mbps. With an increasing population, greater bandwidth is needed. Therefore, research was conducted to design XGS-PON (10 Gigabit Symmetrical – Passive Optical Network) based FTTH technology. This research will also design 2 sets of XGS-PON technologies, namely unidirectional and bidirectional. This is done to find out the best performance for XGS-PON technology. The research was carried out by varying the length of the fiber cable in the XGS-PON circuit using a 1:256 splitter. 1:128. 1:64. Based on the research results, it can be seen that the transmission power and splitter ratio affect the resulting BER value, the power obtained, and the attenuation class. Furthermore, the results show that both unidirectional and bidirectional circuits have decent performance at fiber cable lengths specified in the ITU-T G.9807.1 standard. Based on the BER obtained on unidirectional and bidirectional circuits, it can be seen that XGS-PON technology has better performance on bidirectional circuits."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus R. Utomo
"ABSTRAK
Sistem jaringan distribusi, khususnya distribusi primer yang sudah lama dikenal, sebenarnya dapat dikembangkan lebih lanjut. Salah satu cara untuk itu ialah dengan memodifikasikan sistem jaringan lingkaran dengan sistem jaringan radial, yang dikenal sistem jaringan distribusi splndel. Dewasa ini sistem jaringan spindel tersebut diterapkan pada wilayah pengusahaan PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. Tujuannya untuk mendapatkan tingkat keandalan yang relatif tinggi, sesuatu dengan tingkat kopadatan bebannya. Dari hasil pengamatan dan evaluasi, ternyata sistem distribusi jaringan spindel ini dapat memenuhi harapan yang diinginkan, sesuai dengan kondisi dan tingkat teknologi yang dimiliki oleh negara kita."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
M. Helmi Mahara
"ABSTRAK
Manajemen jaringan menjadi isu yang sangat penting pada lingkungan yang heterogen dan terdiri dari bermacam-macam vendor jaringan komputer. Client/server dengan jumlah komputer yang sangat banyak membutuhkan manajemen jaringan untuk mengelola dan mengontrol jaringan dan komponen jaringan komputer.
Tesis ini merupakan studi kasus jaringan pada sebuah perusahaan energi. Perusahaan mempunyai sebuah kantor pusat dan beberapa kantor pendukung di Jakarta dan beberapa kantor di lapangan. Semua perkantoran mempunyai jaringan komputer lokal dan semuanya tersambung melalui Wide Area Network (WAN). Pertumbuhan jaringan dan penggunaan jaringan menimbulkan masalah yaitu dengan menurunnya kinerja jaringan terutama WAN. Studi dimulai dengan melihat permasalahan yang ada dan melakukan studi literatur yang berhubungan dengan masalah. Tahap selanjutnya adalah menjalankan platform manajemen jaringan yang telah dipunyai oleh perusahaan yaitu Openview. Data diambil dengan tujuan mendukung analisis dan selanjutnya untuk memberikan alernatif solusi. Parameter yang dipakai adalah parameter kinerja jaringan yaitu utilisasi dan traffic. Data diambil pada router utama yang menghubungkan antara kantor utama Jakarta dan site lain di lapangan dan Headquarter di USA. Masing-masing link yang terletak pada port serial diamati secara real time dan ditampilkan dalam grafik dengan selang waktu tertentu pada jam kerja maupun jam istirahat kemudian diperbandingkan. Beberapa referensi membuat kriteria untuk menentukan kinerja jaringan berdasarkan utilisasi sehingga berdasarkan pengamatan tersebut dapat diambil kesimpulan.

ABSTRACT
Network Management has become a critical issue particularly in heterogeneous environment and multivendor computer networks. Client-servers with a large number of computers need network management to manage and control the networks and components of networks.
It is a case study at an energy company that has a large computer network with its complexity since the company employee various platform that running multiprotocols. Company has main office and support offices in Jakarta and fields. Each office (site) has Local Area Network (LAN) and all of them were connected through Wide Area Network. Network growth rapidly and consequently the network performance decreases especially for Wide Area Network. First stage of study is investigation problem and learn from the literature related to problem. Second stage was try and run Network Management Platform Openview and setup the parameter and display. Data was acquired to support the analysis and eventually giving the solution. The parameter that was chosen for data acquisiton were utilization and traffic which are belong to performance management. Data was acquired at main router that makes connections between Jakarta - Fields, Jakarta - Headquarter and Jakarta to other Jakarta sites. The links that were located at serial ports of router were captured in real time mode in the work time and rest time and then were displayed in graphics. Some references made a criterion for network performance evaluation based on utilization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Nurdiansyah
"Sistem transportasi pada kota besar seperti Jakarta berkembang seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Salah satu transportasi di Jakarta yang dianggap dapat mengatasi masalah kemacetan adalah Transjakarta. Untuk dapat melayani calon penumpangnya terutama pada waktu sibuk maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik penumpang. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat model simulasi yang dijalankan pada berbagai skenario. Hasil simulasi pada skenario yang dibuat menggambarkan bahwa dengan peningkatan pelayanan yang relatif kecil dapat berdampak besar terhadap kualitas pelayanan.

Transportation system in a big city such as Jakarta grows corresponding to the growth of its population. Transjakarta is one of the transportation systems in Jakarta that expected to lessen the level of congestion. In order to be able to serve the passengers during peak time, the project needs to have a research to find out the passenger characteristics. It can be conducted by making model simulation that runs on different scenarios. The simulation results illustrate that with a relatively small increase in services could have a major impact on quality of service."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Purwa Pantu Fernandy
"ABSTRAK
Pada skripsi ini akan dibahas tentang perencanaan jaringan FTTH dengan teknologi GPON untuk Komplek Perumahan BPKP Cempaka Putih yang berada di daerah Cempaka Putih, Jakarta. Perumahan ini masih menggunakan kabel tembaga sebagai jaringan akses, sehingga jaringan akses FTTH direncanakan agar para pengguna FTTH mampu menikmati kualitas layanan triple play services yang lebih baik.Dalam proses perencanaan dilakukan pencarian data perumahan, dimana ada sekitar 68 rumah pada perumahan ini. Lalu didesain sebuah sistem jaringan akses FTTH dengan teknologi GPON yang membutuhkan 1 buah ODC, 9 buah ODP dan 68 buah ONT di rumah pengguna FTTH. Uji kelayakan jaringan dengan penghitungan link budget menunjukkan nilai margin yang didapat pada keadaan uplink adalah 6,0064 dB dan pada keadaan downlink adalah 7,0064 dB, keduanya di atas nilai margin 3 dB. Sedangkan untuk penghitungan rise time budget menunjukkan nilai rise time total yang didapat pada keadaan uplink adalah 0,25 ns dan pada keadaan downlink adalah 0,254 ns, keduanya tidak melebihi 70 persen periode bit NRZ, yaitu 0,563 ns untuk uplink dan 0,281 ns untuk downlink. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan sudah memenuhi kelayakan parameter link budget dan rise time budget

ABSTRACT
In this paper, FTTH network planning with GPON technology for BPKP Cempaka Putih Residence will be discussed. This residence still uses copper wires as the access network, so FTTH access network will be planned so that the occupants were able to enjoy triple play services with better quality. First, data searching about the residence will be conducted. Then a system of FTTH access network with GPON technology with 1 ODC, 9 ODP and 68 ONT at the costumer’s house will be designed. The link budget calculation indicates the value of the margins obtained are 6,0064 dB in uplink and 7,0064 dB in downlink, both are above 3 dB margin. As for rise time budget calculation, it shows that the total value of the rise time obtained are 0.25 ns in uplink and 0.254 ns in downlink, these two do not exceed 70 percent of the NRZ bit period, 0.563 ns in uplink and 0.281 ns in downlink. These results show that the FTTH network has fulfilled the eligibility of the link budget and rise time budget parameters."
2014
S54547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Battersby, Albert
London: Macmillan, 1971
658.403 2 BAT n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>