Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182276 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Viorentina Yofiani
"Peran yang dimiliki oleh Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya, kini menjadi lebih penting lagi karena harus ikut andil dalam penanggulangan Covid-19. Di mana, Puskesmas turut turut berkecimpung dalam prevensi, deteksi, serta respon, dengan tidak melupakan penyelenggaraan UKM dan UKP dalam rangka pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Penambahan tanggung jawab ini dapat berimbas pada kepuasan kerja perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja perawat Puskesmas di Kota Bekasi pada masa Pandemi Covid-19 tahun 2022. Penelitian menggunakan desain potong lintang, pengumpulan data melalui pengisian kuesioner daring pada 86 perawat Puskesmas Kota Bekasi. Hasil penelitian menunjukkan 54,7% perawat Puskesmas di Kota Bekasi memiliki kepuasan kerja yang rendah pada masa Pandemi Covid-19. Uji bivariat menggunakan Chi-square menunjukkan bahwa pengakuan, prestasi, kemungkinan pengembangan diri, tanggung jawab, dan pekerjaan itu sendiri berhubungan secara signifikan dengan kepuasan kerja perawat Puskesmas. Namun pada uji regresi logistik ganda, hanya variabel tanggung jawab yang menunjukkan hubungan yang signifikan. Persepsi tanggung jawab merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan kepuasan kerja perawat Puskesmas di Kota Bekasi pada masa Pandemi Covid-19 tahun 2022.

The role that Primary Health Center (PHC) has as the spearhead of public health services in its working area has now become even more critical because it has to take part in the prevention of Covid-19. Where, PHC is also involved in prevention, detection, and response, by not forgetting the implementation of Community Health Efforts and Individual Health Efforts in the context of fulfilling Minimum Service Standards (MSS). This additional responsibility can have an impact on nurse job satisfaction. This study aims to determine the factors related to the job satisfaction of PHC’s nurses in the City of Bekasi during the Covid-19 Pandemic in 2022. The study used a cross-sectional design, collecting data by filling out online questionnaires on 86 PHC’s nurses in Bekasi City. The results showed that 54.7% of PHC’s nurses in Bekasi City had low job satisfaction during the Covid-19 pandemic. The bivariate test using Chi-square showed that recognition, achievement, the possibility of self-development, responsibility, and the work itself were significantly related to the job satisfaction of PHC’s nurses. However, in the multiple logistic regression test, only the responsibility variable showed a significant relationship. Perception of responsibility is the most dominant factor related to job satisfaction of PHC’s nurses in Bekasi City during the Covid-19 Pandemic in 2022."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Sina Vinci
"Peningkatan insiden kasus penyakit Covid-19 di rumah sakit menyebabkan peningkatan beban kerja level unit pada perawat yang bertugas di Ruang Isolasi. Beban kerja yang tinggi dapat menyebabkan kepuasan kerja yang rendah dan tingginya tingkat turn over. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin melihat hubungan antara beban kerja level unit dengan kepuasan kerja. Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang menggunakan instrumen berupa kuesioner daring kepada perawat yang pernah bertugas di Ruang Isolasi RSAU dr. Esnawan Antariksa pada pandemi Covid-19. Analisis persepsi beban kerja menunjukkan 91,9% dari responden merasakan beban kerja berat, sedangkan dari kepuasan kerja 87,1% dari responden merasakan kepuasan kerja yang tinggi tanpa adanya hubungan yang signifikan di antara keduanya (p value=0,0591). Hubungan antara beban kerja dan kepuasan kerja yang tidak terbukti pada penelitian ini menampilkan temuan terbaru yang menunjukkan variabel usia dan pengalaman bekerja memiliki hubungan yang signifikan terhadap beban kerja dan kepuasan kerja. Faktor yang menjadi determinan terjadinya temuan ini diantaranya adalah gairah dalam bekerja, self-reported bias, dan keterbatasan penelitian. Kebijakan yang dapat diterapkan terkait temuan ini diantaranya menetapkan kriteria kelayakan untuk perawat yang akan bertugas di Ruang Isolasi dan melakukan penilaian berkala beban kerja dan kepuasan kerja kepada perawat yang bertugas di Ruang Isolasi.

The increase in the incidence of Covid-19 disease cases in hospitals has led to the increase in the unit-level workload for nurses in the Isolation Ward. A high workload can lead to low job satisfaction and high turnover rates. The purpose of this study is to study the relationship between unit-level workload and job satisfaction. The study was conducted with a cross-sectional design using an instrument in the form of an online questionnaire to nurses who had served in the Isolation Room of RSAU dr. Esnawan Antariksa during the Covid-19 pandemic. Analysis of workload perceptions showed that 91.9% of respondents felt a heavy workload, while the 87.1% of respondents felt high job satisfaction without a significant relationship between the two variables (p value = 0.0591). The relationship between workload and job satisfaction which is not proven in this study shows the latest findings which show that age and work experience variables have a significant relationship to workload and job satisfaction. Factors that determine the occurrence of these findings include harmonious passion, self-reported bias, and research limitations. Policies that can be applied related to these findings include establishing eligibility criteria for nurses who will serve in the Isolation Ward and conducting periodic assessments of workload and job satisfaction for nurses serving in the Isolation Ward."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I. G. K. Wijasa
"Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kepuasan tenaga perawat yang bertugas di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Jakarta. Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan penelitian survai, yang sifatnya deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional.
Berdasarkan penelitian kepustakaan, diperoleh pemahaman bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh pelbagai keadaan seperti : prestasi kerja, pemberian penghargaan, pemberian tanggung jawab dan pemberian kesempatan berkembang.
Pola hubungan tersebut diteliti kebenarannya terhadap perawat di Ruang Rawat Inap RSUP Persahabatan, Jakarta. Data-data yang diperlukan, dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur, yang selanjutnya diolah serta dianalisis.
Sampel penelitian dipilih secara purposive yakni seluruh perawat yang bertugas di Ruang Rawat Inap Bedah sebanyak 60 orang. Adapun profil perawat yang menjadi sampel penelitian adalah 86,7% merupakan perawat wanita dan 13,3% perawat pria. Sebagian besar responden (45%) telah bekerja kurang dari 10 tahun, 40% antara 11-20 tahun dan 15% telah bekerja lebih dari 20 tahun. Sebanyak 70% dari responden berusia antara 30-50 tahun dan selebihnya (30%) berusia 22-29 tahun. Dilihat dari pendidikannya, sebagian dari mereka (83,4%) responden berpendidikan SPK, selebihnya 10% berpendidikan D3 Keperawatan, 3,3% S1 Keperawatan dan 3,3% berpendidikan lain-lain yang setara dengan SPK.
Hasil penelitian tentang gambaran kepuasan kerja menunjukkan bahwa 61,7% perawat di Ruang Rawat Inap Bedah RSUP Persahabatan Jakarta, dinyatakan telah mendapat kepuasan kerja. Sebanyak 88,3% menyatakan puas terhadap bentuk penilaian prestasi; 31,7% menyatakan puas terhadap penghargaan; 70% menyatakan puas terhadap tanggung jawab yang diberikan; 46,&% menyatakan puas terhadap kesempatan berkembang; dan 53,3% menyatakan puas terhadap pekerjaannya.
Selain dari pada itu didapatkan pula gambaran faktor intrinsik perawat yang dinyatakan telah mendapatkan penilaian prestasi amat baik 41,7%; yang diberi penghargaan 43,3%; yang diberi tanggung jawab 43,3% dan yang diberi kesempatan berkembang 11,7%.
Setelah dilakukan analisis bivariat menggunakan uji statistik Chi-Square terhadap hubungan keempat faktor intrinsik dan kepuasan kerja, ternyata hanya ada dua faktor intrinsik yang menunjukan hubungan bermakna yakni: faktor prestasi kerja (x=3,72469, df=1 dan c=O,05) dan faktor tanggung jawab (x=4,5.1776, df 1 dan c=0,05).
Oleh karena itu dari hasil penelitian ini, disarankan kepada Pimpinan RSUP Persahabatan Jakarta untuk mempertahankan dan menyempurnakan pola penilaian prestasi dan pemberian tanggung jawab kepada perawat dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja serta secara bertahap meningkatkan/memperbaiki pola pemberian penghargaan dan pemberian kesempatan berkembang agar lebih bermakna.

The objective of this study is to get information about job satisfaction of the nurses working in the hospital wards, of Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta. In this respect, a descriptive correlative field research was conducted by utilizing a Cross Sectional approach.
Based on literature study, it was found that job satisfaction is influenced by various conditions such as work performance, reward achievement, responsibility of growth.
In this study, such correlation patterns were observed to a number of nurses working in the surgery wards of RSUP Persahabatan, Jakarta. The necessary data were collected trough a structured questionnaire which were then processed and analyzed.
Samples of the study were selected purposively, those are 60 nurses working in surgery wards, consisting of females, (86,7%) and males (13,3%). A part of them (45%) had worked for less than 10 years, 40% between 11 and 20 years and 15% for more 20 years. Of the total respondents, 70% were 30 to -50 years old and the rest (30%) were between 22 and 29 years old. According to the educational background, most respondents (83,4%) graduated from the Nursing High School (SPK), 10% from Nursing Academy, 3,3% from the University and 3,3% from other institutions equal to the Nursing High School.
This study of job satisfaction found that 61,7% of the respondents, nurses in the surgery wards of RSUP Persahabatan Jakarta, said they had got satisfaction. Of the total respondents, 88,3% were satisfied with the performance; assessment with the reward achievement (31,7%); with the responsibility their job (70%); the possibility of growth (46,7%); and with the job (53,3%).
Besides, the study also found some intrinsic factors of the respondents which were stated as having the best performance (41,7%); rewards (43,3%); responsibility (43,3%) and possibility of growth (11,7%).
Having done the bivariat analysis by utilizing the Chi-Square statistical test on the correlation of the four intrinsic factors and job satisfaction, there were only two intrinsic factors showing significant correlation namely performance assessment factor (x=3,72469, df1 and a=0,05 and responsibility factors (x=4,51776, ,:11 and a-0,05).
Based on the study results and in order to increase job satisfaction of the nurses, it is suggested to RSVP Persahabatan Jakarta management to maintain the patterns of existing working system and to improve gradually the patterns of responsibility, reward achievement and possibility of growth so that it correlate to the nurse's performance assessment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saifuddin Abdurrahman
"Penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja di rumah sakit umum Sigli Kabupaten Pidie bertujuan untuk mengetahui variable-variabel yang mempengaruhi aspek kepuasan kerja perawat di RSU Sigli. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pengumpulan data yang bersifat potong lintang. Beberapa hipotesa akan diuji dalam penelitian ini yaitu adanya hubungan karakterisitk demografi perawat yang terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan, tempat tinggal dan status perkawinan, serta karakteristik pekerjaan yang terdiri dari lama tugas dan status kepegawaian dengan penilaian tentang kepuasan kerja. Instrumen yang digunakan untuk menilai kepuasan kerja perawat adalah kuesioner tertutup dengan menggunakan metode likert. Sampel penelitian adalah para perawat yang bertugas di ruang inap Rumah Sakit Umum Sigli sebanyak 110 orang. Pengambilan data dilapangan dilakukan selama 2 minggu. Hasil penelitian secara univariat menggambarkan sebagian besar perawat berusia muda dengan pendidikan akademi keperawatan, berstatus menikah serta tingggal di luar asrama. Secara umum perawat menilai kepuasan kerja yang diperoleh di RSU Sigli masih rendah. Komponen variabel kepuasan kerja yang dinilai paling kurang memuaskan bagi perawat adalah pengawasan oleh atasan, sedangkan variabel kepuasan kerja yang dinilai sudah memuaskan sebagian besar responden secara berurutan adalah jasa/reward, kondisi kerja, kelompok kerja dan peluang promosi. Uji hubungan dua variabel dengan menggunakan kai kuadrat menunjukkan bahwa karakteristik .perawat seperti umur, status perkawinan, dan pendidikan mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik terhadap kepuasan kerja.(p4),O5). Sementara karakteristik perawat lainnya yang terdiri dari jenis kelamin, tempat tinggal, status kepegawaian dan lama bertugas tidak terbukti mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan kepuasan kerja. Hasil uji variabel terikat dengan tap variabel komponen kepuasan kerja dapat diketahui, umur mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik terhadap penilaian kepuasan kerja perawat tentang peluang promosi, pengawasan atasan dan kelompok kerja. Lama/masa bertugas berhubungan bermakna secara statistik dengan penilaian perawat tentang kepuasan terhadap kondisi kerja, kelompok kerja dan peluang promosi, namun tidak berhubungan secara bermakna dengan jasalreward dan pengawasan atasan. Uji kai kuadrat antara jenis kelamin dengan jasa/reward dan kondisi kerja terbukti menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik, namun sebaliknya hasil uji terhadap variable kepuasan tentang peluang promosi, pengawasan atasan dan kelompok kerja tidak terbukti mempunyai hubungan yang bennakna secara statistik. Status perkawinan berhubungan secara statistik dengan penilaian kepuasan tentang jasa/reward, peluang promosi, dan kondisi kerja dirumah sakit Sedangkan pengawasan atasan dan-kelompok kerja tidak terbukti berhubungan secara statistik. Hasil uji kai kuadrat tidak terbukti berhubungan secara statistik dengan penilaian perawat untuk semua komponen kepuasan kerja. Dalam penelitian ini pendidikan yang ditamatkan perawat terbukti mempunyai hubungan yang bermakna dengan tiga variabel komponen kepuasan kerja yaitu jasa/reward, peluang promosi, dan kelompok kerja, namun tidak bermakna dengan penilaian kepuasan terhadap kondisi kerja dan pengawasan atasan. Berdasarkan rangking, faktor utama yang memberikan sebagian besar perawat untuk dapat memperoleh kepuasan kerja yang tinggi adalah berkaitan dengan jasa/reward/upah, sedangkan diurutan kedua adalah peluang karir, sementara di urutan ketiga adalah kelompok kerja. Mengacu hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian besar perawat masih berusia muda dan minim akan pengalaman maka penulis menyarankan agar rumah sakit memberikan kesempatan kepada perawat untuk mengikuti berbagai pelatihan dalam rangkan peningkatan keterampilan. Hubungan atau interaksi sosial dengan sesama perawat yang telah berjalan cukup baik harus dapat dipertahankan oleh manajemen rumah sakit, sehingga kepuasan kerja perawat dapat dipertahankan. Berkaitan dengan masalah supervisi yang masih menjadi masalah dikalangan perawat, maka pihak manajemen hams melakukan perubahan metode atau teknik guna menghindari potensi konflik antara atasan dan bawahan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang bersifat komprehensif untuk mengetahui faktor-faktor kepuasan kerja yang bersifat individu dan menggambarkan secara sebenamya tentang kebutuhan dan harapan perawat terhadap organisasi.

Factors Related to Nurse Job's Satisfaction in Sigli Hospital, Pidie District, the Province of Aceh.Human Resources Development considered as the most crucial factor for hospitals in facing crisis as well as global market. Nurses as main resources in hospitals proved has played significant roles in providing quality of services in hospitals. Quality of services provided is triedly related with Nurses' job satisfaction on their daily work. Studies proved that nurses' job satisfaction related to both internal and external factors. This study tried to find factors related Nurses' Job Satisfaction in Sigh Hospital, Pidie District, the Province of Aceh. This study also tried to proved some Hypothesis on factors related to Nurses Jobs' Satisfaction. This descriptive-Analytic Study used Cross Sectional Design and Interviewed through questionnaire have been done for 110 respondents as a total sample. Study location took place at Sigli Hospital, about 200 km's from the Capital of Aceh Province and data collection obtained during 1999. Univariate analysis showed that 55.5% of respondent felt unsatisfactorily on their daily work, especially in dealing with supervisions by ordinates. The rests of respondents felt satisfactorily, especially towards rewards, job's environment and towards job's promotion. This study also proved that factors as "age", "marriage status" and "level of education" significantly related to Nurses jobs' satisfaction; but in the other side, "rewards". Job environment" and "team work" considered unsignificant statistically in relation with Job satisfaction. Based on ranking, the main factors that strongly related to jobs' satisfaction such as reward or salary, job promotion and team work beside, social relation among nurses considered positively related to jobs' satisfaction. Based on findings, this study recommend to provide continues, structured training programs in order to develop and increase knowledge and skill among nurses. This study also recommend to improve the methods of supervision by super ordinates in order to create more condusive jobs' environment Based on finding that better salary has strong association with jobs' satisfaction, this study recommend to improve rewards system in Sigh Hospital more appropriately. A need for further study also recommended, especially in order to find the best method to develop Nurses communication skills in dealing with customers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T739
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifuddin Dwi Satria
"Penelitian ini bertujuan menganalisis tuntutan klien terhadap pelayanan kesehatan yang dipersepsikan oleh perawat dan dihubungkan dengan kepuasan kerja perawat. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa perawat masih menggunakan paradigma lama dalam memberikan pelayanan dan belum berorientasi pada kebutuhan klien. Tempat penelitian adalah RSUD dr. Soedomo Trenggalek dengan responden 120 orang perawat dari total 140 orang perawat pelaksana. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesi,oner dari PPM (a = 0,873) untuk kepuasan kerja dan kuesioner hasil modifikasi dari peneliti sendiri untuk tuntutan klien terhadap pelayanan kesehatan. Desain penelitian adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional Uji coba kuesioner dilakukan di RSUD dr. Iskhak Tulungagung diperoleh nilai a = 0,941. Untuk menjawab tujuan penelitian dilakukan uji statistik univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil uji bivariat dengan kai kuadrat diperoleh adanya hubungan yang signifikan antara tuntutan klieg terhadap pelayanan kesehatan yang dipersepsikan oleh perawat yang terdiri dari tuntutan disambut (p value = 0,009), tuntutan dimengerti (p value = 0,000), tuntutan rasa aman (p value = 0,000), tuntutan rasa nyaman (p value = 0,002) dengan kepuasan kerja. Tuntutan untuk dimengerti adalah variabel yang paling dominan berhubungan dengan kepuasan kerja. Hal ini bias berimplikasi pada penurunan pelayanan keperawatan karena perawat masih menganggap tuntutan klien rendah dan rata-rata tidak puas dengan pekerjannya. Rekomendasi untuk manajemen keperawatan Rumah Sakit terkait hasil penelitian ini adalah mempergunakan basil penelitian sebagai data awal guna pengembangan data awal manajemen keparawatan, mengadakan pelatihan atau seminar tentang pelayanan publik.

The aim of this research was to analyze client's demand for the health services which have been percept by nurses and correlated with nurses' job satisfaction. The background of this research was nurses still use old paradigm to give the health service to the client and have not oriented on the client's need. The place of this research in dr. Soedomo general hospital Trenggalek with 120 nurses as the sample which was taken of 140 nurses. Data was collected using the modification questioner of the researcher for client's demand (a = 0,941) and from PPNI for the nurses' job satisfaction (a = 0,873), Research design was co relational description with the cross sectional approach. For answer the research aim was using univariate, bivariate, and multivariate analysis.
The result of bivariate analysis with Chi-Square has been obtained there were significant relationship between the client's demands which was percept by nurses with nurses' job satisfaction. Severally client's demand for welcome (p value = 0,009), for understand (p value = 0,000), for security (p value = 0,000), and for comfort (p value = 0,002). The client's demand for understand was the most dominant variable which connect with nurses' job satisfaction. The recommendation for the Nursing Management in this general hospital are to use the result of this research as the beginning data to grow the data base nursing management, introduce the training and seminary about public services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18054
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Rusmianingsih
"Metoda pemberian asuhan keperawatan tim, apabila dilaksanakan secara efektif dan efisien menimbulkan kepuasan untuk perawat. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan penerapan metoda asuhan keperawatan tim dengan kepuasan kerja perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Desain menggunakan deskriptif korelasi dengan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 80 orang dengan total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara koordinasi dan supervisi dengan kepuasan kerja perawat (p < 0.05). Perlu peningkatan koordinasi di dalam tim dan unit terkait dan supervisi yang dilakukan secara berkala dan insidentil untuk peningkatan asuhan keperawatan.

Team nursing method if this method carried out effectively and efficiently it could lead to nurses? satisfaction. The purpose of this study is to determine the relationship between the utilization of team nursing care method and the nurses? job satisfaction in Installation Inpatient Tangerang Regency Hospital. This was a descriptive correlation study using cross sectional design. A number of 80 nurses were involved using total sampling technique.
The results showed that coordination and supervision were significantly associated with nurses? job satisfaction (p <0.05). Therefore, there is a need to increase coordination both in the team nursing and other units related to nursing services, to conduct supervision periodically and incidentally, as well as to increase application of team nursing care method particularly in nursing care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31206
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Djuariah Chanafie
"Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain deskriptif korelasional yang bertujuan untuk menguji hubungan antara jenjang karir dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di RSUD Budhi Asih Jakarta. Populasi penelitian adalah 203 perawat pelaksana dengan latar belakang pendidikan SPKI Bidan. D3 Keperawatan/Kebidanan dan SI Keperawatan/Kesehatan Masyarakat yang bekerja di RSUD Budhi Asih. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah total populasi sebanyak 213 dan yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 145 perawat pelaksana. Untuk menguji hubungan antara persepsi perawat pelaksana terhadap jenjang karir dengan kepuasan kerja digunakan Pearson's Product Moment Correlation Coefficient.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat pelaksana di RSUD Budhi Asih rata-rata merasa agak puas terhadap pekerjaannya. Kepuasan paling tinggi adalah terhadap tanggung jawab dan kepuasan kerja yang paling rendah adalah terhadap gaji. Rata-rata persepsi perawat pelaksana terhadap jenjang karir adalah setuju dilaksanakannya penerapan sistem jenjang karir. dengan persepsi yang paling tinggi adalah pekerjaan yang menantang dan yang paling rendah adalah promosi. Didapatkan hubungan yang bermakna antara empat dmensi jenjang karir (pengembangan karir, penghargaan, pengakuan dan pekerjaan yang menantang) dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Dimensi penghargaan tidak berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Dengan analisis regresi linear ganda penelitian ini menyimpulkan bahwa persepsi yang dominan mempunyai hubungan yang bermakna dengan kepuasan kerja, adalah pengakuan dan dapat menjelaskan 22,1 % dari variasi kepuasan kerja. Hal ini dapat terjadi karena belum diterapkannya sistem kompensasi dan penghargaan atau sistem reward berbasis kinerja. Untuk itu manajemen Rumah Sakit bersama-sama dengan Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan serta Kasubsi Keperawatan segera membuat sistem jenjang karir perawat dan hasilnya disosialisasikan sehingga kepuasan kerja perawat meningkat dan kualitas pelayananpun dapat meningkat.

This research which was conducted by implementing correlated-descriptive model aims to examine the correlation between the level of career and job satisfaction of nurses in Budhi Asih Local Hospital in Jakarta. The number of research population is 203 nurses whose educational backgrounds arc Nursing Vocational School or Midwifery Vocational School. Nursing/Midwifery Academy, and Bachelor of Nursing or Bachelor of Community Health. The number of the samples is the total number of the samples including 58 nurses who are attending academy or university. Therefore, the total number is [45 nurses. Pearson?s Product Moment Correlation Coefficient was used to examine the correlation between the level of career and the job satisfaction.
The result shows that the average of the nurses feel quite satisfied with their jobs. The highest satisfaction is regarding with the job responsibility, while the lowest satisfaction is regarding with the salary. The average nurses' perception concerning the level of career is to agree on the implementation of level of career system. The highest perception is regarding with the challenge, while the lowest is regarding the promotion. The result of correlation analysis, with alpha= 0.05, shows that there is a significant relationship between the four dimensions of the level of career and the job satisfaction. The four dimensions include career development, recognition. promotion, and challenging jobs. Appreciation has no relationship with the job satisfaction. Applying double linear regression analysis, the researcher conclude that the main perception of the level of career has significant correlation with job satisfaction even though only 22.1% of job satisfaction variants can be simultaneously described by the level of career and the most influencing variable is the recognition. This is due to the lack of compensation and appreciation system or performance-based reward system. Therefore, the hospital management in addition to The Head of Medical and Nursing Service Division and The Head of Nursing Section ought to design the system of nurse career and socialize the outcome, so that job satisfaction will increase and the quality of service increases accordingly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Wahyudi
"Latar Belakang: Pelayanan keperawatan di Puskesmas saat ini belum sepenuhnya menampilkan kemandirian profesi keperawatan sehingga kinerja dan kepuasan kerja perawat terkait pemberian asuhan keperawatan menjadi tidak optimal. Model Tata Kelola Klinis Pelayanan Keperawatan INPRO merupakan upaya penataan kegiatan pelayanan keperawatan dalam gedung puskesmas untuk meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja perawat puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas model tata kelola klinis pelayanan keperawatan INPRO terhadap peningkatan kinerja dan kepuasan perawat di Puskesmas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian operasional dengan tiga tahap penelitian. Tahap pertama yakni penelitian eksplorasi melalui studi kuantitatif dan kualitatif dengan jumlah responden studi kuantitatif sebanyak 96 responden dan 18 partisipan untuk studi kualiatif. Tahap kedua, proses pengembangan model melibatkan 3 pakar dan 7 responden untuk uji keterbacaan .Tahap ketiga merupakan uji efektivitas model dengan disain kuantitatif kuasi eksperimen pre-post test with control group, dengan jumlah responden sebanyak 56 responden yang terbagi dalam dua kelompok. Hasil: Penelitian tahap 1 teridentifikasi 6 temuan yang menunjukkan bahwa perlu upaya penataan pelayanan keperawatan didalam gedung puskesmas. Tahap 2 dihasilkannya model tata kelola pelayanan keperawatan INPRO dalam gedung Puskesmas yang berlandaskan pada otonomi profesi, kepemimpinan dan hubungan profesional. Tahap 3 diperoleh hasil terdapat perbedaan signifikan peningkatan rerata kepuasan kerja (p<0,05) dan kinerja perawat (p<0,05) sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok intervensi. Kesimpulan: Model tata kelola klinis pelayanan keperawatan Inpro efektif dapat meningkatkan kepuasan dan kinerja perawat. Saran: Model ini dapat digunakan pada pelayanan keperawatan dalam gedung puskesmas untuk meningkatkan kepuasan dan kinerja perawat.

Background: Nursing services at Community Health Centers (Puskesmas) currently do not fully display the independence of the nursing profession so that Nurse performance and job satisfaction regarding to providing the nursing care was not optimal. The INPRO Nursing Service Clinical Governance Model is an effort to manage nursing service activities for increasing the satisfaction and performance of nurses. This study aims to examine the effectiveness of the INPRO nursing service clinical governance model for increasing nurse satisfaction and performance at community health center. Methods: This study used an operational research with three stages of research. The first stage is exploratory research through quantitative and qualitative studies with 96 respondents and 18 participants for qualitative studies. The second stage is the model development process involved 3 experts and 7 respondent to test readability.. The third stage is a test of the effectiveness of the model with a quasi experiment pre-post test with control group design, with a total of 56 respondents divided into two groups. Results: Stage 1 research identified 6 findings that showed that efforts were needed to manage nursing services. stage 2 produced a clinical governance model of INPRO nursing services at Puskesmas based on professional autonomy, leadership and professional relationships. Stage 3 obtained the results that there was a significant difference in the average increase in job satisfaction (p<0.05) and nurse performance (p<0.05) before and after the intervention for the intervention group. Conclusion: The clinical governance model of Inpro nursing services can effectively improve nurse satisfaction and performance. Suggestion: This model can be used for nursing services at puskesmas to improve nurse satisfaction and performance."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Soemardjono Djajoesman
"RSCM sebagai suatu rumah sakit rujukan tertinggi Nasional, harus memiliki peralatan kedokteran yang canggih dan lengkap. Untuk membeli alat kedokteran canggih tersebut dibutuhkan biaya yang tinggi. Demikian pula untuk biaya pemeliharaannya. Mengingat kesanggupan pemerintah untuk menyediakan anggaran sangat terbatas, maka dilakukan terobosan untuk mendapatkan dana dengan cara menswastakan sebagian tempat tidur RSCM, yaitu dengan mendirikan Paviliun Khusus Swasta (PKS).
Tarif yang berlaku di PKS adalah tarif yang jauh lebih mahal daripada tarif yang umum berlaku di ruang perawatan RSCM yang lain. Oleh karena itu wajar bila para pasien PKS lebih menuntut untuk memperoleh pelayanan yang lebih tinggi mutunya daripada dirawat di ruang perawatan RSCM yang lain. Maka PKS harus memiliki perawat yang lebih cekatan, lebih ramah tamah, dan lebih terampil daripada perawat yang ada di bagian RSCM yang lain, agar menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi memenuhi harapan pasien dan harapan pihak manajemen PKS. Motivasi merupakan unsur penting untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi karena produktivitas adalah perkalian antara kemampuan dan motivasi.
Peneliti ingin mendapat gambaran motivasi kerja perawat PKS. Selain itu peneliti ingin mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan motivasi kerja. Dari teori motivasi Herzberg, terungkap bahwa motivasi kerja berhubungan dengan faktor motivasi dan faktor hygiene. Selain itu motivasi juga berhubungan dengan karakteristik individu.
Metode penelitian yang dilakukan adalah Deskriptif analitik, dengan rancangan krosseksional, dengan lokasi penelitian di, ruang rawat inap PKS mulai dari pelaksana perawatan sampai dengan pengelola keperawatan. Variabel yang diteliti mengenai karakteristik individu, faktor motivator, dan faktor hygiene. Data penelitian diperoleh dengan membagikan daftar pertanyaan terstruktur. Data yang diperoleh diolah dan kemudian diuji dengan uji stalistik Non Parametrik (koefisien korelasi C, G, O.).
Hasil pengujian didapatkan adanya hubungan antara motivasi kerja dengan sembilan dari tiga belas variabel yang diteliti. Variabel yang terbukti berhubungan dengan motivasi kerja adalah : Umur, pendidikan dasar profesi, masa kerja, penilaian atas prestasi kerja, penghargaan, kebijaksanaan organisasi, fasilitas kerja, lingkungan kerja dan status pekerjaan.
Diharapkan dari hasil penelitian ini, pimpinan PKS dapat melakukan usaha untuk meningkatkan motivasi kerja perawat PKS dengan mengetrapkan hal -hal yang telah terbukti pada penelitian ini.

Factors Related To Work Motivation In Private Special Pavillion ( PKS )
Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta
Cipto Mangunkusumo hospital, the national top refferal hospital, should be equipped with complete and sophishicated medical instruments. To purchase nor maintain those sophishicated instrument a huge sum of money is needed. ue to the limited ability of the government to provide enough fund, a break through was done, by creating Private Special Pavillion (PKS ).
The tariff of PKS is far higher than general tariff of Cipto hospital. That is why naturally the customer demands high quality of service. For this reason PKS should have nurses who are quicker, more friendly, and more expert than nurses of the other department of Cipto hospital, to produce high job productivity to fullfili the expectation of its patients and PKS management. Motivation is an important element to produce high productivity, because productivity is the result of multiplication of ability times motivation.
The author intends to know the description of PKS nurses's work motivation. Also the author wants to know factors related to work motivation. Based on Herzberg motivation theory it is known that motivation is related to 'motivator factor and hygienic factor. Beside that motivation is also related to individual characteristic.
The method used in this study is analitical description study, by implementing cross sectional method, places of study are wards of PKS, the object of this study : All ward nurses of PKS. Variabel in this study are : Individual characteristics, motivator factors and hygienic factors. Data is obtained by distributing written and structured questionnaires. The obtained data is processed and tested with Non parametric statistical test ( correlation keefisient C, G10 ).
The result of this study : There is relationship between work motivation and 9 out of 13 studied variables. They are : Age, profesional basic education, length of service, performance evaluation, appreciation, company policy, work facility, work environment and job status.
The PKS Management is expected to take action to improve the work motivation of its nurses by implementation of .the result of this study."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T1471
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Hutami
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26496
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>