Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151421 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adani Minza
"Perubahan nilai organisasi merupakan suatu konsep yang diterapkan oleh BUMN dan juga anak perusahaannya setelah dikeluarkan surat edaran oleh Kementerian BUMN. Upaya perubahan nilai organisasi tersebut ditujukan untuk mencapai keadaan budaya organisasi yang lebih rekat dari sebelumnya, agar BUMN Indonesia berada pada keadaan yang mampu menghasilkan output yang maksimal, sehingga mampu bersaing tidak hanya antar sesama perusahaan di Indonesia, namun juga mampu untuk bersaing secara global. PT Kereta Commuter Indonesia selaku anak perusahaan dari BUMN, tidak terkecuali dalam menerapkan perubahan ini. Adapun skrispi ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengukur sejauh mana internalisasi akan nilai organisasi baru sudah terlaksana pada pegawai PT KCI. Penelitian ini menggunakan konsep Cultural Internalization Scale yang dikemukakan oleh Martin Lynch (2020). Penelitian ini menggunakan paradigm positivist, dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan penyebaran kuesioner serta wawancara mandalam. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat internalisasi nilai AKHLAK yang terjadi diantara pegawai PT Kereta Commuter Indonesia sudah tergolong tinggi, baik dari sisi motivasi internal maupun motivasi eksternal, dinyatakan pula bahwa terdapat beberapa hambatan yang ditemui dalam upaya menginternalisasikan nilai AKHLAK.

Changes in organizational valuess are a concept applied by BUMN and their subsidiaries after a circular letter was issued by the Ministry of BUMN. Efforts to change organizational valuess are aimed at achieving a stronger organizational culture than before, so that BUMN in Indonesia are able to produce maximum output, so that they are able to compete not only among companies in Indonesia, but also to compete globally. PT Kereta Commuter Indonesia as a subsidiary of BUMN, is no exception in implementing this change. This thesis is a research conducted to measure the extent to which the internalization of the new organizational valuess has been implemented in PT KCI employees. This study uses the concept of the Cultural Internalization Scale proposed by Martin Lynch (2020). This study uses a positivist paradigm, with data collection techniques carried out by distributing questionnaires and in-depth interviews. The findings of this study indicate that the level of internalization of AKHLAK valuess that occurs among employees of PT Kereta Commuter Indonesia is quite high, both in terms of internal motivation and external motivation, it is also stated that there are several obstacles encountered in an effort to internalize the valuess of AKHLAK."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nerissa Asriana Eka Putri
"Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi bisnis beroperasi melalui sistem nilai yang diperkenalkan ke pekerja dengan istilah budaya organisasi dan diharapkan menjadi pedoman bagi tiap anggotanya. Pimpinan manajerial PT. Barata Indonesia (Persero) memperkenalkan “AKHLAK” sebagai nilai utama dengan menginisiasi program kegiatan untuk menginternalisasikan nilai-nilai baru kepada pekerja sejak menerima arahan dari Menteri BUMN. Makalah ilmiah ini berisi refleksi saya ketika menjalani magang untuk menjelaskan fenomena internalisasi “AKHLAK” di PT. Barata Indonesia (Persero) melalui kerangka perspektif studi nilai dalam antropologi, khususnya antropologi bisnis. Metode yang digunakan pada makalah ilmiah ini adalah autoetnografi dan refleksi diri. Seluruh argumentasi dan kesimpulan dalam tulisan ini berasal dari pengalaman saya yang sangat mungkin terdapat limitasi dalam memperoleh data karena tidak melalui penelitian etnografi yang dirancang khusus. Oleh sebab itu, tulisan ini memang bukan ditujukan untuk mengevaluasi proses internalisasi secara keseluruhan, tetapi lebih kepada uraian kesimpulan yang diambil dari pengalaman saya. Hasil analisis menunjukkan program kegiatan yang dilaksanakan untuk menginternalisasikan “AKHLAK” menghadapi kendala yang cukup signifikan karena adanya keterikatan “AKHLAK” dengan nilai perusahaan yang sudah diterapkan sebelumnya dan kurangnya motivasi pekerja untuk menjalani program penunjang internalisasi di masa pandemi. Kondisi yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa proses penerapan suatu nilai memang tidak sederhana sebab banyak hal ikut mempengaruhi individu dalam menerima dan menerapkan suatu sistem nilai. Saya akan menceritakan pendapat tersebut dengan mengilustrasikan data pengalaman saya dimulai dari proses diperkenalkan, diinternalisasikan, terlibat dalam diskusi, dan penyusunan program usulan penunjang internalisasi “AKHLAK” di perusahaan.

Company as a form of business organization operates through a value system that is introduced to employees with the term organizational culture and is expected to be a guide for each of its members. Managerial leadership of PT. Barata Indonesia (Persero) introduced “AKHLAK” as the main value by initiating an activity program to internalize new values to workers since receiving directions from Minister of BUMN. This paper contains my reflection when participates in internship activities to explain the phenomenon of internalization of “AKHLAK” at PT. Barata Indonesia (Persero) through a value study framework in anthropology, especially business anthropology. The method used in this paper are autoethnography and self-reflection. All arguments and conclusions in this paper are derived from my experience where it is very possible that there are limitations in obtaining data because it is not through a specially designed ethnographic research. Therefore, this paper is not intended to evaluate the whole internalization process, but rather to describe conclusions drawn from my experience. The results of the analysis show that the program of activities carried out to internalize "AKHLAK" faces significant obstacles due to the attachment of "AKHLAK" to company values that have been previously implemented and the lack of motivation to undergo internalization support programs during the pandemic. This conditions shows that the process of applying a value is not simple because many things influence individuals in accepting and implementing a value system. I will discuss by illustrating my experience data starting from the process of being introduced, internalized, involved in discussions and preparing a proposed program to support the internalization of “AKHLAK” in the company."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marvin Abhista Rivaliano Bya
"Saat ini, daya saing tenaga kerja di Indonesia masih kalah dari negara-negara lainnya. Tingkat daya saing tenaga kerja di Indonesia mempengaruhi kinerja karyawan yang berpengaruh langsung kepada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dalam rangka meningkatkan daya saing tenaga kerjanya, BUMN memiliki suatu nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap SDM di perusahaan BUMN yang disebut AKHLAK. Saat ini, salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di industri minyak dan gas memiliki tingkat internalisasi AKHLAK yang rendah dan tidak mencapai target. Melalui penelitian ini, peneliti akan mengidentifikasi subkriteria prioritas yang diidentifikasi dari indikator kinerja nilai dasar AKHLAK dan melakukan pengembangan strategi peningkatan internalisasi nilai dasar AKHLAK berdasarkan subkriteria prioritas yang telah ditentukan. Dengan menggunakan DEMATEL-ANP, peneliti mengidentifikasi hubungan antar kriteria dan subkriteria (indikator kinerja) nilai dasar AKHLAK yang ditunjukkan pada diagram INRM. Selanjutnya, dilakukan pembobotan subkriteria untuk menemukan subkriteria prioritas yang akan dijadikan landasan dalam penyusunan strategi peningkatan internalisasi nilai dasar AKHLAK. Strategi dikumpulkan dari jurnal literatur dan kemudian divalidasi oleh para expert dengan metode I-CVI dan Modified Kappa. Sebanyak 13 strategi berhasil divalidasi dan kemudian disusun berdasarkan struktur hierarki menggunakan pendekatan Interpretive Structural Modeling. Model ISM menghasilkan 4 level implementasi strategi dimulai dari level terbawah terlebih dahulu baru ke level atasnya.

Currently, the competitiveness of the workforce in Indonesia is still lagging behind other countries. The level of workforce competitiveness in Indonesia affects the performance of employees, which in turn has a direct impact on the overall performance of companies. In order to enhance c competitiveness, State-Owned Enterprises (BUMN) have a fundamental value that every employee in BUMN companies must possess, known as AKHLAK. Presently, one of the BUMN companies operating in the oil and gas industry has a low level of internalization of AKHLAK and has not achieved its target. Through this research, the researcher identified priority subcriteria from the performance indicators of the fundamental value AKHLAK and developed strategies to improve the internalization of this fundamental value based on the predetermined priority subcriteria. Using DEMATEL-ANP, the researcher identified the relationships between criteria and subcriteria (performance indicators) of the AKHLAK core values, as shown in the INRM diagram. Subsequently, subcriteria were weighted to determine priority subcriteria as a basis for developing strategies to enhance the internalization of the AKHLAK core values. Strategies were collected from journals literature and then validated by experts using the I-CVI and Modified Kappa methods. A total of 13 strategies were successfully validated and then organized based on a hierarchical structure using the Interpretive Structural Modeling (ISM) approach. The ISM model resulted in 4 levels of strategy implementation, starting from the lowest level and progressing to the top level.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfia Putri Rizki
"Aturan main (rules of the game) dapat ditemukan di berbagai kelompok masyarakat. Peduli Jilbab sebagai sebuah organisasi juga memiliki aturan mainnya tersendiri, khususnya berkenaan dengan penggunaan jilbab syar?i. Aturan main (rules of the game) penggunaan jilbab syar?i versi Peduli Jilbab tidak terbatas pada pembahasan bentuk pakaian saja, tetapi juga aturan lain yang melengkapinya. Penggunaan jilbab syar?i kemudian disosialisasikan oleh Peduli Jilbab kepada para anggota dan pengikutnya di media sosial. Aturan main yang disosialisasikan tersebut kemudian diinternalisasi sebagai pengetahuan baru oleh para anggota dan pengikut Peduli Jilbab. Pengetahuan baru yang dimiliki oleh para anggota dan pengikut Peduli Jilbab ini selanjutnya mempengaruhi mereka dalam suatu decision making terkait dengan apakah mereka memutuskan untuk segera menggunakan jilbab syar?i atau menundanya. Penelitian etnografi ini dilakukan dengan metode kualitatif, yaitu wawancara mendalam dan pengamatan terlibat.

Rules of the game can be found in any kind of society. Peduli Jilbab as organization has also their own rules of the game, especially the wearing of jilbab syar?i. These rules of the game are not only limited at the shape of the dress, but it has also another rules for completed it. The wearing of jilbab syar?i then socialized by Peduli Jilbab to their members and followers in social media. Rules of the game that socialized by Peduli Jilbab then internalized as new knowledge by the members and followers. This new knowledge then affects the members and followers in the process of their decision making whether they wear jilbab syar?i right away or delay it. This ethnographic research was carried out based on qualitative methods which included techniques of depth interview and participant observation."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S61722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevan Adika Admaja
"Internalisasi adalah proses penanaman nilai-nilai dasar (core values) ke dalam individu sebagai bagian dari organisasi. Proses tersebut merupakan bagian dari budaya organisasi yang diwujudkan secara nyata melalui budaya kerja. Penelitian ini membahas terkait proses internalisasi budaya kerja dalam ruang lingkup yang lebih spesifik, yakni pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Wilayah (Kanwil) Jakarta II. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih jauh terkait proses internalisasi budaya kerja yang terjadi di dalam organisasi tersebut, ditinjau dari 4 (empat) elemen internalisasi budaya kerja gagasan Hatch dalam Ekwutosi dan Moses (2013). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan post-positivist, didukung dengan wawancara mendalam (sebagai sumber primer) dan studi literatur (sebagai sumber sekunder) dalam teknik dari pengumpulan data. Wawancara mendalam yang dilakukan oleh penulis didasari pada teknik purposive sampling, yaitu berdasarkan kapasitas informan dalam menganggapi pertanyaan penelitian yang diajukan. Hasil dari penelitian berikut menunjukkan bahwa upaya internalisasi budaya kerja di BRI Kanwil Jakarta II sudah diselenggarakan dengan baik, didukung dengan implementasi dari 4 (empat) dimensi yang telah diturunkan ke dalam 10 (sepuluh) indikator yang relevan. Adapun rekomendasi yang penulis utarakan adalah mengoptimalkan dan meningkatkan kembali nilai-nilai dasar AKHLAK yang menjadi pedoman individu agar dapat mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan sebelumnya, ditinjau dari berbagai program maupun kegiatan yang relevan.

Internalization is a process to embedding the core values into the individuals as a part of the organization. That process becomes part of the organization culture that realized as a tangible thing, through the work culture. This research examines the internalization process in a specific scope, i.e. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Wilayah Jakarta II (regional office). This research also aims to discussing further about the internalization process that occurred in that organization, reviewed by 4 (four) element of work culture internalization, according to Hatch in Ekwutosi and Moses (2013). The approach used in this research is post-positivist, supported by in-depth interviews (as a primary source) and literature study (as a secondary source) in terms of data collection methods. The in-depth interviews using the purposive sampling technique; refers to the capability of the informant in order to response the asked questions. The result of this research shows that the effort to internalize the working culture in BRI Kanwil Jakarta II have been done, supported by the implementation of 4 (four) dimensions that have been realized into 10 (ten) relevant indicators. Thus, the recommendations suggested is to optimizing and improving the core values AKHLAK that guide the individuals in order to achieving the vision of the organization, reviewed with the programs and relevant activities."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melisa Bunga Altamira
"Budaya organisasi dalam sebuah perusahaan/institusi/organisasi tak hanya berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas perusahaan/institusi/organisasi, tetapi juga sebagai pedoman dan nilai-nilai berperilaku para anggota perusahaan/institusi/organisasi dalam beraktivitas seharihari. Sebagai fakultas kedokteran nomor satu di Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) merumuskan I?Ve Care sebagai budaya organisasinya. Studi ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan pembentukan budaya organisasi I?Ve Care, faktor-faktor yang menghambatnya dan evaluasi yang dibutuhkan FKUI ke depannya. Metode penelitian dilakukan secara kualitatif, studi kasus melalui wawancara mendalam.
Hasil yang didapat dari penelitian ini, bahwa pembentukan budaya organisasi belum optimal dikarenakan adanya faktor-faktor: pengkisahan, komunikasi, penyelesaian masalah yang positif, pengkisahan mengenai pendiri dan pemimpin, kepemimpinan, contoh role model, norma-norma, pengharapan, nilai-nilai, sistem penghargaan, manajemen karier, rekrutmen dan penempatan staf, sosialisasi kepada staf baru, pelatihan dan pengembangan, kontak anggota organisasi, partisipasi dalam pengambilan keputusan, koordinasi antar grup, dan perubahan personal. Diperlukan evaluasi dan saran yang holistis dalam pembentukan budaya organisasi di FKUI.

Organizational culture is a tool to increasing the qualities of the organization, and further as guidance and values for their daily activities as well. Faculty of Medicine, Universitas Indonesia (FKUI) as the leading medical faculty in Indonesia, is required to adapt with its external environment also. FKUI then formulate ?I?Ve Care? as its organizational culture. This study aim to analyze and describe the formation of I?Ve Care as the organizational culture, the factors that holded up, and the evaluation most needed. The research method is qualitative, by case study, through in depth interview.
The results obtained from this study, that the formation of organizational culture is not yet optimal embedded due to these factors: story telling, communication, positive problem solving, story telling about the founder and the leader, leadership, role models, norms, expectation, values, rewards system, career management, recruitment and staff placement, socialization to a new staff, training and workshop, organization contact number, participation in decision making, coordinating between groups, and personal transformation. However, FKUI needs a holistic evaluation regarding the formation of organizational culture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T44498
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahrotun Nissa
"Core Values BerAKHLAK merupakan satu budaya organisasi ASN diseluruh intansi pemerintah yang ditetapkan Kementerian PANRB bersama dengan Presiden Jokowi berdasarkan Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021. Peluncuran core values BerAKHLAK bertujuan untuk menyatukan nilai-nilai bagi seluruh ASN di Indonesia sehingga dapat menjadi dasar dari budaya kerja ASN yang profesional. BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Kementerian Investasi/BKPM/BKPM selaku intansi pemerintah juga wajib mengimplementasikan core values BerAKHLAK. Adapun skripsi ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengukur sejauh mana internalisasi core values BerAKHLAK pada pegawai Kementerian Investasi/BKPM. Penelitian ini menggunakan konsep Cultural Internalization Scale yang dikemukakan oleh Lynch (2020). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner dan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Tingkat internalisasi core values BerAKHLAK pada pegawai Kementerian Investasi/BKPM pada kategori tinggi, baik dari dimensi motivasi internal dan juga motivasi eksternal.

Core values of BerAKHLAK represent a unified organizational culture for ASN (State Civil Apparatus) across all government agencies, as established by the Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform (PANRB) in collaboration with President Jokowi, based on the Minister of PANRB Circular Letter No. 20 of 2021. The launch of BerAKHLAK core values aims to unify the values for all ASN in Indonesia, serving as the foundation for a professional ASN work culture. BerAKHLAK is an acronym for Service-Oriented, Accountable, Competent, Harmonious, Loyal, Adaptive, and Collaborative. The Ministry of Investment/BKPM, as a government agency, is also required to implement the BerAKHLAK core values. This thesis is a study conducted to measure the extent of internalization of BerAKHLAK core values among employees of the Ministry of Investment. The study utilizes the Cultural Internalization Scale concept proposed by Lynch (2020). This research employs a quantitative approach, with data collection techniques including questionnaires and in-depth interviews. The results of this study indicate that the level of internalization of BerAKHLAK core values among the employees of the Ministry of Investment is in the high category, both from the dimensions of internal motivation and external motivation."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meydathy Rahty Utami Patty
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh stres kerja terhadap komitmen organisasional karyawan kantor pusat PT Emax Fortune International. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 51 orang karyawan kantor pusat PT Emax Fortune International Jakarta dengan menggunakan Total Sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stres kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen organisasional. Sebesar 70% perubahan komitmen organisasional karyawan kantor pusat PT EFI disebabkan oleh stres kerja.

The purpose of this study is to analyze the influence of work stress on organizational commitment among the employee of PT Emax Fortune International. This study is using quantitative method. Sample of this study is 51 employees of PT Emax Fortune International Jakarta with Total Sampling Method. The instrument of this study is using questionnaire and analyzed with linear regression method. The result is that work stress has significant influence on organizational commitment. It is about 70% the change of organizational commitment on PT Emax Fortune International caused of work stress."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S53277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amy Sabrina Khairunnisa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peran lini kedua dalam mendukung efektivitas pengendalian internal berdasarkan prinsip pengendalian internal dan mengevaluasi efektivitas peraturan dan strategi yang dirumuskan oleh lini kedua dalam menginternalisasi budaya organisasi. Unit Kepatuhan Internal (UKI) merupakan second line of defense di Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Penelitian ini dilakukan pada Subdirektorat Kepatuhan Internal yang merupakan UKI setingkat Eselon I di DJP. Penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan deduktif dan dengan metode studi kasus dilakukan untuk menjawab permasalahan penelitian. Kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi peran lini kedua atas efektivitas pengendalian internal mengacu pada publikasi Committee of Sponsoring Organization of Treadway Commission (COSO) bekerja sama dengan Institute of Internal Auditors (IIA) pada Juli 2015 berjudul “Leveraging COSO Across Three Lines of Defense”. Sementara itu, kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi peran UKI dalam internalisasi budaya organisasi mengacu pada kriteria evaluasi kebijakan yang dirumuskan oleh Dunn (2014), yaitu: efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas, dan akurasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UKI berperan cukup baik dalam mendukung efektivitas pengendalian internal. Namun terdapat beberapa prinsip yang belum dilaksanakan secara optimal oleh UKI. Selain itu, terlihat bahwa program Internalisasi Corporate Value (ICV) yang dirumuskan UKI sudah cukup efektif untuk internalisasi budaya organisasi. Beberapa aspek yang pelaksanaannya perlu ditingkatkan adalah penyederhanaan program, pengadaan alat untuk mengukur efisiensi penggunaan dana ICV, dan durasi program ICV.

This study aims to evaluate the second line roles in supporting the effectiveness of internal control based on its principles and investigate the effectiveness of regulations and strategies formulated by the second line functions to internalize the organizational culture. In the Directorate General of Taxes (DGT), the Internal Compliance Unit (hereinafter referred to as UKI) serves as its second line of defense. The present study was conducted at the Internal Compliance Sub-directorate which is the UKI Echelon I level at DGT. A descriptive qualitative research applying a deductive approach with a case study method was carried out to answer the research problems. The criteria used to evaluate the second line roles on the effectiveness of internal control refer to the publication of the Committee of Sponsoring Organization of Treadway Commission (COSO) in collaboration with the Institute of Internal Auditors (IIA) in July 2015 entitled “Leveraging COSO Across the Three Lines of Defense”. Meanwhile, the criteria used to evaluate the role of UKI in internalizing organizational culture refer to the policy evaluation criteria formulated by Dunn (2014), namely: effectiveness, efficiency, adequacy, alignment, responsiveness, and accuracy. The results of the study shows that the operation of UKI in supporting the effectiveness of internal control is quite satisfactory. However, several principles have not been implemented optimally. In addition, it can be seen that the Internalization of Corporate Value (ICV) program prepared by UKI has been quite effective for the internalization of organizational culture. Some aspects whose implementation needs improvement are program simplification, procurement of tools to measure the efficient use of ICV fund, and duration of the ICV program."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gottfried Hotma Toar
"Laju perkembangan ekonomi dan teknologi global membuat perubahan tidak dapat dihindari dalam kehidupan organisasi. Menurut Cummings & Worley (2008), kemampuan untuk mengelola perubahan akan terus menjadi sumber utama keunggulan kompetitif di semua jenis organisasi. Selain itu, kinerja dan kemampuan untuk menerapkan perubahan organisasi juga dipengaruhi oleh budaya organisasi, namun tanpa perubahan dalam kompetensi manajerial dalam organisasi, budaya organisasi tidak akan dapat berubah. Penelitian deskriptif ini berfokus pada diagnosis budaya organisasi dan kompetensi manajerial dalam perusahaan Public Relations (PR) Indonesia yang telah melalui berbagai perubahan sebagai akibat dari akuisisi oleh sebuah perusahaan PR global.Tujuan dari tesis ini adalah untuk mendiagnosa budaya organisasi dan kompetensi manajerial berdasarkan Competing Values Framework oleh Cameron dan Quinn (2006). Populasi adalah karyawan non-manajerial di PT. XYZ Indonesia, sebuah perusahaan PR multinasional yang sebagai hasil dari proses merger dan akuisisi. Penelitian ini menggunakan Organization Culture Assessment Instrument (OCAI) sebagai teknik analisis data untuk mendiagnosa orientasi dominan organisasi berdasarkan jenis budaya dan Managerial Skills Instrument Assessment (MSAI) untuk menggambarkan dan mendapatkan gambaran kompetensi manajemen di perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini budaya organisasi yang ada di PT. XYZ Indonesia, secara berurutan adalah Market, Clan, Adhocracy dan Hierarchy, sedangkan kompetensi manajerial yang dirasakan oleh para responden adalah Clan, Adhocracy, Market dan Hierarchy. Diagnosa gap antara budaya organisasi dan kompetensi manajerial di PT. XYZ Indonesia menunjukkan bahwa ada kesenjangan diantara keduanya dengan gap terbesar pada kompetensi Managing the Future, Managing the Development of Others dan Managing Teams.

The pace of global, economic, and technological development makes change an inevitable feature of organizational life. According to Cummings & Worley (2008), the ability to manage change continuously will be a key source of competitive advantage in all types of organizations. Moreover, an organization?s performance and ability to implement change are influenced by the organizational culture, but without an alteration in the managerial competencies demonstrated in the organization, the organization?s fundamental culture will not change. This descriptive research focuses on the diagnosis of the organizational culture and managerial competencies profiles in an Indonesian Public Relations (PR) company that had gone through some changes as a result of an acquisition by a global PR company. The purpose of this thesis is to assess the organization culture and managerial competencies based on the Competing Values Framework by Cameron and Quinn (2006). The population is the non-managerial employees of PT. XYZ Indonesia, a multinational Public Relations firm, an organization that is a result of a merger and acquisition. This research used Organization Culture Assessment Instrument (OCAI) as the instrument to diagnose the dominant orientation of organization based on the core culture types and Management Skill Assessment Instrument (MSAI) to describe and obtain description of the management competencies on the job. The results showed that the organizational cultures that are present in PT. XYZ Indonesia, in particular order are Market, Clan, Adhocracy and Hierarchy culture while the managerial competencies felt by the respondents are Clan, Adhocracy, Market and Hierarchy. For the assessment of the gap between the organizational culture and managerial competencies in PT. XYZ Indonesia shows that there is a discrepancy between the two and largest gap is on the Managing the Future, Managing the Development of Others and Managing Teams."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>