Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 250875 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Huda Salasa Majid
"Industri maritim mendominasi mode transportasi dunia karena lebih dari 80% volume perdagangan internasional diangkut melalui laut. Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia memiliki peran yang besar terkait hal tersebut. Keputusan pendanaan sangat penting bagi perusahaan untuk kelangsungan perusahaan serta meningkatkan daya saing. Penelitian ini menunjukan pengaruh harga bahan bakar dan indeks konektivitas maritim (LSCI) terhadap hubungan antara struktur modal perusahaan dengan faktor determinanya. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 23 perusahaan di industri maritim di Indonesia. Data yang diolah diambil dari laporan keuangan tahun 2016-2020 dengan menggnakan metode andom effect model. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa harga bahan bakar dan LSCI memperkuat dan memperlemah hubungan antara leverage perusahaan dengan faktor-faktor determinannya seperti profitabilitas, tangibilitas, dan arus kas operasional. Hasil ini dapat membantu perusahaan untuk membuat keputusan terkait struktur modal yang optimal. Fokus utama dari penelitian ini adalah melihat pengaruh harga bahan bakar dan LSCI terhadap hubungan antara struktur modal perusahaan dan faktor determinannya di industri maritim di Indonesia. Perusahaan harus mempertimbangkan fluktuasi harga bahan bakar dan LSCI sebagai faktor penting dalam membuat keputusan terkait pendanaan dan investasi, selain itu perusahaan juga harus fokus kepada tangibilitas dan profitabilitas dalam membuat keputusan tersebut.

Maritime industries dominate the world’s trade transportation mode because more than 80% of international trade volume is transported by sea. Indonesia as the biggest maritime country in the world has a big contribution to international trade volume. Investment decision are very important for the sustainability & competitiveness of the companies in this industry. This article shows several variables such as oil crude price and maritime connectivity index have determined the capital structure of firms in maritime industry in Indonesia. The research analysed 23 listed company in maritime industry in Indonesia between 2016-2020 using ordinary least square and random effect model. The Study result in accordance to both trade-off theory and pecking order theory. It shows that financial leverage is negatively affected by return on asset, and positively affected by tangibility, and operating cash flow. In addition, oil crude price & maritime connectivity index have strengthened and weaken the correlations between financial leverage and its independent variable such as return of asset, tangibility and operating cash flow. These findings could help managers of the company to make a decision of their optimal capital structure based on those variables. This study has focused on macro economical factor that affect in firms’ capital structure such as Crude Oil Price & Maritime Connectivity. Companies in maritime industry in Indonesia have to be more focus on tangibility and profitability of the company to make an investment decision. Furthermore, the results show that fluctuations of crude oil price and maritime connectivity index also become factors to be consider to optimize the capital structure of the Companies."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catharina Wulandari Rivai
"Tujuan dari tesis ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemilihan struktur modal suatu perusahaan dengan melihat kondisi makro ekonomi di Indonesia. Beberapa faktor makroekonomi yang diperkirakan dapat memberikan pengaruh pada pemilihan struktur modal perusahaan di Indonesia adalah tingkat Inflasi, perubahan Produk Domestik Bruto, dan perubahan Indeks Harga Saham Gabungan. Penelitian ini menggunakan model regresi data panel random effect dan 206 sampel diambil dari perusahaan yang terdaftar di BEI sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2009. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tingkat Inflasi, perubahan Produk Domestik Bruto dan perubahan Indeks Harga Saham Gabungan memberikan pengaruh yang signifikan dan berlawanan dengan struktur modal perusahaan, dimana dengan semakin tingginya tingkat inflasi, perubahan PDB dan nilai IHSG, maka struktur modal perusahaan akan semakin rendah.

The objective of this paper is analyzing the influence of the selection of companies? capital structure by looking at the macroeconomic conditions in Indonesia. Several macroeconomic factors that may influence the selection of corporate capital structure in Indonesia are the rate of Inflation, changes of Gross Domestic Product and changes of Composite Stock Price Index. This research is using regression models random effects panel data and 206 samples are taken from companies listed on the Stock Exchange from 2000 until 2009. The result from this research show that the rate of Inflation, GDP growth rate, and IHSG growth rate have a significant negative influence to corporate capital structure. Which increasing level of inflation, GDP growth rate and IHSG growth rate, will make debt to asset ratio of the company will be lower."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T21741
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gemilang Chairunisa
"ABSTRAK
Terdapat anggapan dan bukti luas jika aktivitas internasional memiliki pengaruh dan menjadi salah satu faktor penentu pemilihan struktur modal usaha. Performa ekspor dilihat menjadi salah satu faktor dan indikator kritis penentu performa dan keberlangsungan perusahaan yang memiliki kegiatan internasional secara umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh ekspor dan faktor-faktor spesifik perusahaan profitabilitas, tangibilitas aset, ukuran, likuiditas, dan risiko terhadap struktur modal. Penelitian menggunakan model regresi data panel terhadap 95 observasi penelitian seluruh perusahaan di industri kelapa sawit Indonesia yang tersedia datanya secara publik dalam periode 2011-2015. Dengan menggunakan variabel Total Debt sebagai proksi struktur modal, hasil penelitian membuktikan jika ekspor di perusahaan kelapa sawit non-listed signifikan berpengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan hasil berbeda didapatkan untuk perusahaan kelapa sawit listed dimana ekspor tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

ABSTRAK
There is a widespread assumption and evidence if the international activities have an influence and become one of the determinants of the choice of company rsquo s capital structure. Export performance is seen as one of the critical factors and indicators determining the performance and sustainability of the company who has international activities in general. The objective of this paper is to analyze the effect of export activities and firm rsquo s specific factors profitability, assets tangibility, size, liquidity, and risk on capital structure. This research use regression models with panel data and using 95 observations of all firms in Indonesia rsquo s crude palm oil industry which the data is available on public from 2011 2015. Using Total debt as the capital structure proxy, the result shows that export has significant effect on the capital structure in non listed palm oil companies. Different results are obtained for listed palm oil companies where exports have insignificant effect on capital structure."
2017
S67817
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Nur Aathif
"Tesis ini membahas mengenai preferensi kerja sama maritim terhadap isu kekerasan maritim di perairan Sulu-Sulawesi antara Indonesia dan Filipina pada tahun 2016-2020. Sebagai dua negara yang sama-sama berada di kawasan Asia Tenggara, berbentuk kepulauan-maritim, memiliki kepentingan di Laut Sulu-Sulawesi, dan memiliki identitas independen dalam politik luar negerinya, Indonesia dan Filipina faktanya memiliki preferensi kerja sama yang berbeda dalam menangani isu kekerasan maritim tersebut. Di satu sisi, Indonesia lebih memilih kerangka kerja sama maritim yang berdasarkan pada diplomasi maritim guna menghindari adanya dominasi, sedangkan Filipina di sisi lain lebih cenderung pragmatis dalam menginisiasi kerja sama dengan siapapun yang memang berpotensi memberikan kontribusi bagi pencapaian kepentingan nasional Filipina. Perbedaan preferensi kerja sama maritim kedua negara ini dianalisis dengan menggunakan Teori Peran milik Breuning, yang memiliki asumsi bahwa perilaku kebijakan luar negeri dilatarbelakangi oleh konsepsi peran nasional oleh para pembuat kebijakan yang mana dipengaruhi oleh faktor ideasional dan material. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus komparatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, dokumen arsip, dan wawancara. Tesis ini menemukan bahwa konsepsi peran nasional mempengaruhi perbedaan preferensi kerjasama maritim di antara kedua negara yang faktanya memiliki karakteristik yang hampir sama. Dengan mengkaji seluruh faktor pembentuk konsepsi peran nasional, ditemukan bahwa Indonesia memiliki peran nasional sebagai negara independen-aktif, negara maritim, dan pemimpin kawasan, sedangkan Filipina memiliki peran nasional independen-pragmatis, negara maritim, dan kolaborator.

This thesis discusses the preferences for maritime cooperation on the issue of maritime violence in Sulu-Sulawesi waters between Indonesia and the Philippines in 2016-2020. As two countries that are both located in the Southeast Asia region, having archipelagic-maritime nature, having interests in the Sulu-Sulawesi Sea, and having independent identities in their foreign policy, Indonesia and the Philippines, in fact, possess different preferences for maritime cooperation in dealing with the issues of maritime violence. On the one hand, Indonesia prefers a maritime cooperation framework based on maritime diplomacy to avoid domination, while the Philippines, on the other hand, tends to be pragmatic in initiating cooperation with anyone who has potential to contribute to the achievement of the Philippine‟s national interest. Differences in maritime cooperation preferences between the two countries are analyzed using Breuning's Role Theory, which assumes that foreign policy behavior of a country is driven by particular national role conceptualized by its policy makers which is influenced by both the ideational and material factors. This thesis used a qualitative method with a comparative case study. Sources of data used in this thesis are documentation, archival documents, and interview. This thesis finds that the conception of the national role affects the differences in preferences for maritime cooperation between the two countries, although both have almost the same characteristics. By examining all the factors influencing the national role conception, it is found that national role conception of Indonesia are independent-active, maritime country, and regional leader, while the national role conception of Philippines are independent-pragmatic, maritime country, and collaborator."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachri Pramuja
"Globalisasi ekonomi merupakan titik kritis bagi perkembangan ekonomi politik internasional. Makalah ini mengkaji gambaran besar globalisasi ekonomi pada kebijakan negara dalam negeri, yang dalam hal ini adalah pembangunan infrastruktur maritim di era Presiden Joko Widodo (2014-2019). Menggunakan konsep kapasitas negara sebagai pisau analisis, makalah ini mengeksplorasi alasan baru untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur kelautan Indonesia yang dilaksanakan secara masif di bawah pemerintahan Joko Widodo. Di dalam Dalam tulisan ini, globalisasi ekonomi dilihat melalui kemampuan negara untuk menyediakan fasilitas dasar dalam pembangunan infrastruktur maritim dengan tujuan: efisiensi dan inovasi dalam menciptakan tingkat persaingan yang berkelanjutan daya saing) bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apalagi konteks globalisasi Perekonomian juga ditinjau melalui dinamika regional yang menghasilkan narasi kekuatan maritim dan kehadiran investasi asing sebagai penggerak pembangunan infrastruktur. Dengan menggunakan metodologi kualitatif, penelitian ini menggunakan tiga metode: pengumpulan dan analisis data, yaitu analisis isi, studi pustaka, dan wawancara dalam. Ketiga metode ini digunakan untuk memahami sudut pandang dalam artikel ilmiah, analisis kebijakan, dan situasi strategis kasus. Temuan dalam penelitian ini menjelaskan bahwa [1] realisasi pembangunan infrastruktur maritim di Indonesia masih banyak yang dalam tahap perencanaan sehingga menyebabkan biaya tidak turun logistik antara wilayah barat dan timur Indonesia secara signifikan, [2] ada perbedaan retorika pemerintah untuk mencapai pembangunan infrastruktur maritim dengan implementasinya, [3] pembangunan infrastruktur maritim di Indonesia masih minim pendanaan asing.

Economic globalization is a critical point for the development of international political economy. This paper examines the big picture of economic globalization in domestic state policies, which in this case is the development of maritime infrastructure in the era of President Joko Widodo (2014-2019). Using the concept of state capacity as an analytical knife, this paper explores new reasons for prioritizing the massive development of Indonesia's marine infrastructure under the Joko Widodo administration. In this paper, economic globalization is seen through the ability of the state to provide basic facilities in maritime infrastructure development with the aim of: efficiency and innovation in creating a sustainable level of competition (competitiveness) for Indonesia's economic growth. Moreover, the context of economic globalization is also reviewed through regional dynamics that produce a narrative of maritime power and the presence of foreign investment as a driver of infrastructure development. Using a qualitative methodology, this research uses three methods: data collection and analysis, namely content analysis, literature study, and internal interviews. These three methods are used to understand the point of view in scientific articles, policy analysis, and case strategic situations. The findings in this study explain that [1] the realization of maritime infrastructure development in Indonesia is still in the planning stage, causing logistics costs to not decrease significantly between the western and eastern regions of Indonesia, [2] there are differences in the government's rhetoric to achieve maritime infrastructure development with its implementation. , [3] the development of maritime infrastructure in Indonesia is still minimal in foreign funding."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hakim Arthur
"Tingkat keterlibatan kerja karyawan perusahaan Transportasi & Logistik Maritim masih cenderung rendah. Keterlibatan kerja dapat dipengaruhi oleh kondisi modal psikologis dan perilaku kreasi kerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran mediasi dari kreasi kerja terhadap hubungan antara modal psikologis dan keterlibatan kerja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tipe korelasional. Data diperoleh menggunakan metode convenience sampling pada 146 karyawan perusahaan Transportasi & Logistik Maritim pada rentang usia 20-56 tahun (M=33.9, SD=9.39) dengan masa kerja minimal 1 tahun. Alat ukur yang digunakan adalah UWES-9-Indonesian, PCP-12-Indonesian, dan JCS-Indonesian. Analisis korelasi Pearson menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara modal psikologis dengan keterlibatan kerja, r(146)= .541, p<0.05), kreasi kerja dengan keterlibatan kerja, r(146)= .519, p<0.05), dan antara modal psikologis dengan kreasi kerja, r(146)= .506, p<0.05). Analisis mediasi menunjukkan adanya pengaruh mediasi parsial dari kreasi kerja terhadap hubungan modal psikologis dengan keterlibatan kerja.

The level of work engagement of Maritime Transportation & Logistics company employees still tends to be low. Work engagement can be influenced by the condition of psychological capital and employee work creation behavior. This research aims to examine the mediating role of job creation on the relationship between psychological capital and work engagement. This research uses quantitative methods with a correlational type. Data was obtained using the convenience sampling method on 146 employees of Maritime Transportation & Logistics companies in the age range 20-56 years (M=33.9, SD=9.39) with a minimum work period of 1 year. The measuring instruments used are UWES-9-Indonesian, PCP-12-Indonesian, and JCS-Indonesian. Pearson correlation analysis showed a significant positive relationship between psychological capital and work engagement, r(146)= .541, p<0.05), job creation and work engagement, r(146)= .519, p<0.05), and between capital psychology with job creation, r(146)= 0.506, p<0.05). Mediation analysis shows that there is a partial mediating effect of job creation on the relationship between psychological capital and work engagement."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Hidayat
"Penelitian ini menganalisa pengaruh harga bahan bakar minyak Eceran dan Industri (premium dan solar) terhadap indeks harga kelompok komoditi pembentuk indeks harga konsumen (IHK) dan pengaruh antar indeks harga tujuh kelompok komoditi tersebut. Dengan menggunakan Vector Autoregression - Vector Error Correction Model (VAR-VECM) untuk melihat pengaruh kejutan dan kontribusi tiap-tiap variabel terhadap respon dan variabilitas variabel lainnya pada periode bulan Januari 2004 sampai dengan Desember 2008. Berdasarkan analisa impulse respon, harga bahan bakar minyak berpengaruh terhadap indeks harga kelompok komoditi pembentuk indeks harga konsumen (IHK). Pengaruhnya positif terhadap IHK rata-rata sebesar 1,263%. Hal ini bermakna bahwa harga bahan bakar minyak premium eceran berpengaruh positif mendorong meningkatnya IHK rata-rata sebesar 1,263%. Pengaruh terbesar berasal dari kejutan harga bahan bakar minyak premium eceran yang mendapat respon indeks harga kelompok komoditi rata-rata sebesar 1,052%. Kejutan harga bahan bakar minyak industri secara kumulatif mendapat respon indeks harga kelompok komoditi rata-rata sebesar 0,370%. Hal ini bermakna bahwa harga bahan bakar minyak industri berpengaruh positif mendorong meningkatnya IHK rata-rata sebesar 0,370%. Pengaruh terbesar berasal dari kejutan harga bahan bakar minyak solar yang mendapat respon indeks harga kelompok komoditi rata-rata sebesar 0,297 %. Berdasarkan analisa Variance Decomposition, kontribusi harga bahan bakar minyak industri kepada varian indeks harga kelompok komoditi rata-rata sebesar 7,82%. Kontribusi variabel harga bahan bakar minyak eceran lebih berperan dalam varian indeks harga kelompok komoditi dibandingkan harga bahan bakar minyak industri yaitu rata-rata sebesar 23,55%.

This study analyzed the influence of retail and industrial fuel prices (gasoline and diesel fuel) to the commodity group price index of forming index consumer price index (CPI) and the effect of inter seven commodity groups price index. Using Vector Autoregression - Vector Error Correction Model (VARVECM to see the impact of shocks and the contribution of each variable to The response and variance of the other variables in the period January 2004 until December 2008. Based on Impulse Response Analysis, the result is fuel prices influence the price index of commodity groups to forming the consumer price index (CPI). The influence is positive averaged 1,263 on the CPI. This means that retail premium fuel prices encourage positive average increase of CPI 1,263% . The biggest influence comes from the premium oil price shock, which received responses the commodity groups price index average 1,052. Respond of commodities price index to industrial gasoline prices shocks average 0.370%. This means that industry fuel prices have encouraged positive CPI increased an average of 0.370%. The biggest influence comes from the premium oil price shock, which received responses the commodity groups price index average 0.297%. Based on Variance Decomposition Analysis, the contribution of industrial fuel prices to variance of commodity group price index average 7.82%. The contribution of retail fuel prices a greater role in changing the variance of the commodity group price index compared to the industry in fuel prices which averaged 23.55%."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T 27630
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Ayunita Pratiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Struktur modal terhadap harga saham pada perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 Sampai dengan 2014. Penelitian dilakukan terhadap seluruh sektor industri non-kenangan; sektor industri pertambangan; sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi. Pengujian dilakukan dengan model regresi linear berganda yang menggunakan model Generelized Least Square (GLS). Hasil penelitian ini menemukan bahwa secara simultan struktur modal (Leverage) berpengaruh terhadap harga saham perusahaan di Indonesia. Debt to Equity Ratio (DER) dan Long Term Debt to Equity (LDER) pada ketiga objek penelitian secara signifikan berpengaruh terhadap harga saham. Debt to assets ratio (DAR) Pada penelitian seluruh sektor perusahaan non-keuangan dan sektor infrastruktur, utilitas, transportasi secara signifikan berpengaruh terhadap harga saham sedangkan pada sektor pertambangan menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Equity to Assets Ratio (EAR) pada hasil penelitian seluruh sektor perusahaan non-keuangan dan sektor infrastruktur, utilitas, transportasi secara signifikan merniliki pengaruh terhadap harga saham; Sedangkan pada sektor pertambangan menunjukkan hasil yang tidak signifikan terhadap harga saham. Interest Coverage Ratio (ICR) pada seluruh sektor industri non-keuangan dan sektor infrastruktur, utilitas, transportasi memiliki hasil yang tidak signifikan; pada sektor pertambangan ICR merniliki pengaruh terhadap harga saham.

This study aimed to analyze the effect on the capital structure of the companys stock price Listed in Indonesia Stock Exchange Period 2010 until 2014. The research was conducted on all non-financial industry sectors; sectors of the mining industry; irifrastructure, utilities and transportation. Testing is done with a multiple linear regression model using model Generelized Least Square (GLS). Results of the study found that simultaneous capital structure (Leverage) effect on the company's stock price in Indonesia. Debt to Equity Ratio (DER) and Long Term Debt to Equity (LDER) in the third study area significantly affect stock prices. Debt to assets ratio (DAR) In the study the entire non-financial corporate sector and the irifrastructure sector, utilities, transportation significantly affect stock prices; while in the mining sector showed no significant results. Equity to Assets Ratio (EAR) on the research results throughout the non-financial corporate sector and the infrastructure sector, utilities, transportation significantly have an effect on stock prices; While the mining sector showed results that are not significantly influence stock prices. Interest Coverage Ratio (ICR) on all non­ financial sectors of industry and irifrastructure sectors, utilities, transportation has no significant results; the mining sector showed significant results that have an impact on stock prices.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fahreza
"Skripsi ini membahas hubungan kointegrasi dan kausalitas antara harga emas, harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, dan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG tahun 2007-2016. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data dari tahun 2007 hingga 2016. Data harga emas diperoleh dari World Gold Council, harga minyak dunia menggunakan West Texas Intermediate dari US Energy Information Administration, nilai tukar dari Bank Indonesia, serta IHSG dari laporan statistik Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel harga emas, harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, dan IHSG tidak memiliki hubungan kointegrasi dan variabel IHSG dan harga minyak dunia memiliki hubungan kausalitas terhadap nilai tukar rupiah.

This thesis discusses the cointegration and causality relationship between gold price, crude oil price, rupiah exchange rate, and Indonesia Stock Exchange Composite Index IHSG period 2007 2016. This research is quantitative research with data from 2007 until 2016. Gold price data obtained from World Gold Council, crude oil price using West Texas Intermediate from US Energy Information Administration, exchange rate from Bank Indonesia, and IHSG from Indonesia Stock Exchange statistics report.
The results of this study indicate that the variable gold price, crude oil prices, exchange rate of rupiah, and IHSG has no cointegration relationship and variable IHSG and crude oil price has causality relationship to rupiah exchange rate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bahrul Qamar
"Sarana pendukung dalam perdagangan internasional sebagai bagian dari globalisasi adalah transportasi angkutan laut yang merupakan sarana angkutan massal dengan kemampuan jarak yang jauh. Indonesia sebagai Negara kepulauan yang terlibat dalam arus globalisasi harus mempunyai angkutan laut yang mampu bersaing dengan Negara lain. Untuk mendukung hal tersebut maka Pemerintah mengeluarkan undang-undang untuk menetapkan pelayaran Negara Indonesia menggunakan Asas Cabotage. Dengan Asas ini, perusahaan pelayaran di Negara Indonesia harus mampu memanfaatkan peluang dengan memiliki kemampuan bersaing yang baik.
Sektor Minyak dan Gas di Indonesia membutuhkan jasa pengangkutan laut untuk mendukung proses bisnisnya. PT Pertamina Tongkang yang berada dalam sektor ini harus mempunyai strategi bisnis yang tepat dalam mengembangkan usahanya dan menjadi penguasa pangsa pasar di Indonesia. Dalam penetapan strategi pengembangan bisnis ini, PT Pertamina Tongkang harus memperhatikan beberapa faktor, yaitu faktor eksternal yang terdiri dari lingkungan umum dan lingkungan industri dan faktor internal perusahaan.
Faktor lingkungan umum yang berpengaruh terhadap industri jasa maritim sektor migas adalah demografi, ekonomi, hukum, sosial dan budaya, serta perkembangan teknologi. Sedangkan faktor lingkungan industri menggunakan pendekatan Five?s Forces oleh Michael E. Porter yaitu ancaman dari pesaing di dalam industri, ancaman pendatang baru potensial, ancaman produk subtitusi, kekuatan tawar menawar dari pembeli, dan kekuatan tawar menawar dari pemasok. Serta faktor internal perlu dianalisis untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dari perusahaan. Faktor-faktor yang dianalisis yaitu kondisi pemasaran, kondisi sumber daya manusia, kondisi jasa dan operasi, serta kondisi keuangan Strategi pengembangan bisnis yang tepat akan didapatkan dari ketiga analisis diatas. Dengan menggunakan strategi generik, maka dapat dirumuskan bahwa PT Pertamina Tongkang dapat menggunakan strategi fokus.
Pengembangan dari strategi fokus PT Pertamina Tongkang maka bisa ditentukan cara untuk meraih peluang bisnis yang ada yaitu dengan meningkatkan publisitas jasanya terhadap para pelanggan yang ada maupun potensial, mencoba mengenalkan jasa yang ada saat ini kepada wilayah baru, serta meningkatkan fungsi Research and Development. Persiapan PT Pertamina Tongkang dalam terjun ke pasar global dilakukan dengan pendekatan analisa Grand Strategy Matrix. Dimana perusahaan berada dalam posisi kuadran kedua, yaitu dalam pertumbuhan pasar yang tinggi serta posisi kompetitif yang lemah.

Supporting Facilities in international trade as part of globalization is sea transportation, which are facilities for mass transportation with remote capability. Indonesia as an archipelagic country and involved in globalization has to have a good sea transportation which is can compete with other country. To support that, The Government issued regulation to regulate Indonesia?s Shipping with Principal of Cabotage. With Principal of Cabotage, shipping company should be able to use the opportunity with good ability to compete with other.
Oil and Gas Sector in Indonesia requires sea transportation services to support its business. PT Pertamina Tongkang who involved in this business has to have right business strategy to develop its business and to become a leader market in Indonesia. To decide or execute business strategy, PT Pertamina Tongkang has to concern some factors, external factors consist of general environment and industry environment, and internal factor is the company its self.
General Environment which is affected to maritime services in oil and gas sector is demography, economy, laws, social-culture, also technology development. For Industry Environment used Five?s Forces approach by Michael E. Porter, rivalry among competing firms in industry, threats from new potential new entrants, threats from subtitute product, bargaining power of buyers, and bargaining power of suppliers. Internal Factors need to be analyze are marketing conditions, human resources, services and operation condition also financial condition. Internal Factor need to be analyzed, to know the weakness and the strength of the company.
Right business strategy can be achieved from three analyses above. Using Generic Strategy can be formulated, that PT Pertamina Tongkang can use Focus Strategy. Development of Focus Strategy PT Pertamina Tongkang can be determined with how to achieve business opportunity that exist, such as increase publicity to the customers (potential costumers and customers who already exist), try to promote and explain the services in a new area, also increasing function of Research and Development. Preparation of PT Pertamina Tongkang in global market can be done by Grand Strategy Matrix analysis approach. The company position in second quadrant, it means high growth and in weak competitive completion.
"
2011
T29560
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>