Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166547 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akmal Amambar
"Dalam menjaga keberlangsungan kegiatan usaha perasuransian, perusahaan asuransi diwajibkan untuk menjaga tingkat solvabilitas. Dengan munculnya pandemi membuat kondisi keuangan perusahaan asuransi sangat terpuruk yang membuat tingkat solvabilitas perusahaan turun dibawah standar minimum sehingga Otoritas Jasa Keuangan melakukan tindakan tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan. Pengaturan tingkat solvabilitas dan pengawasannya juga diatur dalam negara Kanada, yang telah lama mengatur dan mengawasi selama lebih dari tiga dekade. Oleh karena itu, skripsi ini akan membahas dan meninjau perbandingan pengaturan tingkat solvabilitas yang diatur dalam negara Kanada, yang diharapkan dapat memberikan rekomendasi dan evaluasi untuk perbaikan peraturan tingkat solvabilitas di Indonesia. Dalam penelitian ini akan digunakan metode yuridis normatif dengan tipologi deskriptif yang didasarkan oleh bahan hukum tertulis Seperti peraturan perundang-undangan Indonesia, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, bahan hukum sekunder dan bahan pustaka lainnya. Berdasarkan hasil perbandingan antara Indonesia dan Kanada, dapat disimpulkan bahwa pengaturan tingkat solvabilitas Indonesia masih belum dilakukan secara terstruktur dan masih terdapat opsi-opsi yang dapat dicontoh dari Kanada. Dengan demikian diperlukan evaluasi dan perubahan terhadap pengaturan tingkat solvabilitas perusahaan asuransi di Indonesia yang lebih terstruktur, komprehensif, dan represif.

In maintaining the continuity of insurance business activities, insurance companies are required to maintain a level of solvency. With the emergence of the pandemic, the insurance company's financial condition was very bad which made the company's solvency level fall below the minimum standard so that the Financial Services Authority took the necessary actions to resolve the problem. The level of solvency regulation and supervision is also regulated within the country of Canada, which has been regulating and supervising for more than three decades. Therefore, this thesis will discuss and review the comparison of solvency level regulations regulated in Canada, which is expected to provide recommendations and evaluations for improving solvency level regulations in Indonesia. In this study, a normative juridical method will be used with a descriptive typology based on written legal materials such as Indonesian laws and regulations, Financial Services Authority Regulations, secondary legal materials and other library materials. Based on the results of the comparison between Indonesia and Canada, it can be concluded that the regulation of Indonesia's solvency level has not been carried out in a structured manner and there are still options that can be imitated from Canada. Therefore, it is necessary to evaluate and make changes to the regulation of the solvency level of insurance companies in Indonesia which is more structured, comprehensive and repressive."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Arief Rahman Hakim
"ABSTRAK
Tesis ini menguji secara empiris pertumbuhan premi neto, risiko underwriting, dan profitabilitas terhadap tingkat solvabilitas perusahaan asuransi umum di Indonesia. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 perusahaan asuransi umum yang menjadi anggota Asosiasi Asuransi Umum Indonesia. Penelitian ini diuji menggunakan metode regresi linear berganda menggunakan data panel software Eviews 8.0. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pertumbuhan premi neto PPN , risiko underwriting Risk , dan profitabilitas ROA secara parsial mempengaruhi tingkat solvabilitas RBC secara signifikan. Pengujian secara simultan pada ketiga variabel tersebut menunjukkan pengaruh secara signifikan terhadap tingkat solvabilitas perusahaan asuransi umum di Indonesia.

ABSTRACT
This thesis empirically test Net Premium Growth, Underwriting Risk, and Profitability towards Solvency Level at General Insurance Companies in Indonesia. This study was conducted on 30 general insurance companies which member of Asosiasi Asuransi Umum Indonesia. This study tested using multiple linear regression using the Eviews 8.0 data panel software. Data analyze or regression test result indicate that premium growth PPN , Underwriting Risk Risk , and profitability ROA partially affect solvency level RBC significantly. Simultaneous testing on these three variables showed significant influence on solvency level of insurance companies in Indonesia. "
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviantika Agustine
"Penelitian ini membahas mengenai pertanggungjawaban hukum perusahaan asuransi atas terjadinya pemalsuan polis yang dilakukan oleh agen asuransinya. Penelitian ini ditulis dengan menggunakan metode doktrinal. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan hukum antara perusahaan asuransi dan agen asuransi, serta bagaimana bentuk tanggung jawab perusahaan asuransi dalam hal terjadi pemalsuan polis yang disebabkan oleh agen asuransinya. Agen asuransi berperan sebagai pihak yang mewakili perusahaan asuransi dalam memasarkan produk asuransi. Untuk itu, peran agen asuransi merupakan peran yang krusial. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan hukum yang didasarkan pada sebuah perjanjian kerjasama antara perusahaan asuransi dan agen yaitu Perjanjian Keagenan. Hubungan hukum yang timbul adalah kontraktual. Perusahaan asuransi memberikan kuasa kepada agen asuransinya untuk bertindak dan berwenang atas nama perusahaan. Untuk itu, kesalahan ataupun pelanggaran yang dilakukan oleh agen dalam menjalankan wewenangnya menjadi tanggung jawab perusahaan asuransi yang mereka wakili. Adapun, bentuk tanggung jawab perusahaan asuransi dapat berupa tanggung jawab perdata dan tanggung jawab pidana. Tanggung jawab perdata disebut juga dengan tanggung jawab pihak ketiga yang berdasar pada Pasal 1367 KUHPerdata atau dikaitkan dengan asas vicarious liability. Selain itu, juga terdapat pidana korporasi yang dapat dijatuhkan berdasarkan pada Pasal 81 Ayat (1) UU Perasuransian.

This research discusses the legal liability of insurance companies for the occurrence of policy forgery committed by their insurance agents. The article is written using a doctrinal method. The issues addressed include the legal relationship between the insurance company and its agents, as well as the extent of the insurance company's responsibility in cases of policy forgery by its agents. Insurance agents act as representatives of the insurance company in marketing insurance products, making their role crucial. The research concludes that there exists a legal relationship based on a cooperation agreement between the insurance company and its agents, as known as Agency Agreement. This legal relationship is contractual. The insurance company grants authority to its agents to act on its behalf. Therefore, any errors or violations committed by agents in exercising this authority are the responsibility of the insurance company they represent. The forms of responsibility of insurance companies can take the form of civil liability and criminal liability. The insurance company's liability can include civil liability, also known as third-party liability under Article 1367 of the Civil Code or under the principle of vicarious liability. Additionally, corporate criminal liability can be imposed under Article 81 (1) of the Insurance Law.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Ayu Pamungkas
"Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, perkembangan akan kebutuhan masyarakat pun turut mengalami peningkatan terutama kebutuhan dalam hal pembiayaan. Fakta ini mendorong perusahaan asuransi untuk mengembangkan kegiatan usaha perasuransian yang ditawarkannya. Salah satunya ialah memperluas kegiatan usaha asuransi dengan mengadakan kegiatan pinjaman polis. Konsep yang dijalankan dalam kegiatan pinjaman polis berbeda orientasi dengan konsep kegiatan pada perusahaan asuransi yang seharusnya. Pada umumnya, kegiatan pinjaman berorientasi pada pembiayaan yang diberikan kepada nasabah atau konsumen jasa. Sementara konsep usaha perasuransian bertitik tolak pada perlindungan, penyebaran dan pengalihan risiko dari tertanggung kepada penanggung (perusahaan asuransi). Kegiatan pinjaman polis melibatkan perjanjian pinjam-meminjam antara perusahaan asuransi sebagai kreditur dan tertanggung sebagai debitur. Adanya kegiatan pinjaman polis yang merupakan kegiatan pembiayaan yang diberikan oleh perusahaan asuransi harus memiliki pembatasan yang jelas dengan konsep pembiayaan yang diberikan oleh perbankan. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan adanya penelitian hukum terhadap pelaksanaan kegiatan pinjaman polis, terkait landasan hukum penyelenggaraan kegiatan pinjaman polis, mekanisme dan pembatasan kegiatan pinjaman polis, pengawasan kegiatan pinjaman polis serta upaya hukum untuk memberikan perlindungan bagi tertanggung selaku debitur.
Along with the advance in technology today, the development of any needs from society will also increased, especially in terms of financing needs. This fact stimulate the insurance companies to develop the insurance business activities which they offers. One of them is by expanding insurance business activities, which is by conduct lending the insurance policy. The concept which performed in policy loan activity have different orientation with the concept of the activity of the insurance company that are supposed to be. Generally, lending activity oriented to financing which given to the client or consumer of the service. While the concept of insurance business were focuses on protection, dispersion, and diversion the risk from the insured to the insurer (insurance company). Policy loan activity involves lending and borrowing between insurance companies as the creditor and insured as the debtor. This policy loan activity which is a financing activity that provided by insurance companies, still need to have clear limitation with financing concept that given from the banks. Based on that, it is necessary to make legal research towards implementationn of policy loan activity, pertaining to the law about implementation policy loan, the mechanism and the limitation of the policy loan activity, supervision of the policy loan activity and legal action to provide protection to the insured as the debtor."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S55584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Tandiono
"[ABSTRAK
Penting bagi perusahaan asuransi untuk memastikan kecukupan modalnya untuk menanggung risiko yang ada. Salah satu risiko yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah risiko munculnya kewajiban klaim dimasa yang akan datang.
Peraturan yang saat ini berlaku untuk mengukur kecukupan modal perusahaan adalah Modal Minimum Berbasis Risiko yang diatur oleh OJK. Dalam ketentuan ini, diatur risiko investasi, risiko mata uang, risiko underwriting, dan beberapa risiko lainnya. Risiko underwriting diukur dalam Risiko Liabilitas Asuransi dengan mempertimbangkan premi dan klaim.
Dalam ketentuan Solvency II, risiko pasar, risiko kredit, dan risiko underwriting juga diukur oleh perusahaan asuransi untuk memastikan kecukupan modal dengan mengukur tingkat kerugian maksimum pada tingkat kepercayaan tertentu. Faktor-faktor di dalam risiko underwriting yang perlu diperhitungkan adalah risiko premi, risiko cadangan, dan risiko katastropik. Formula standar sesuai solvency II dapat dijadikan patokan untuk mengukur risiko underwriting dan melihat kecukupan modal perusahaan.

ABSTRACT
It is vital for insurance companies to ensure the adequacy of its capital to cover potential risks. One of the risks that need to be considered by the company is the risk of claims liability in the future.
Regulation currently in force for measuring capital adequacy of the company is the Risk-Based Capital Adequacy regulated by the Financial Services Authority (OJK). In this provision, it takes into consideration regulated investment risk, currency risk, underwriting risk, and other risks.
While stated in Solvency II provisions, market risk, credit risk and underwriting risk is also need to be measured by the insurance company to ensure capital adequacy. This is done by calculating the maximum level of loss at certain level of confidence. Factors in the underwriting risk which need to be taken into account is premium risk, reserve risk and catastrophic risk. Appropriate standard formula solvency II can be used as a benchmark to measure its underwriting risk and ensure capital adequacy.
, It is vital for insurance companies to ensure the adequacy of its capital to cover potential risks. One of the risks that need to be considered by the company is the risk of claims liability in the future.
Regulation currently in force for measuring capital adequacy of the company is the Risk-Based Capital Adequacy regulated by the Financial Services Authority (OJK). In this provision, it takes into consideration regulated investment risk, currency risk, underwriting risk, and other risks.
While stated in Solvency II provisions, market risk, credit risk and underwriting risk is also need to be measured by the insurance company to ensure capital adequacy. This is done by calculating the maximum level of loss at certain level of confidence. Factors in the underwriting risk which need to be taken into account is premium risk, reserve risk and catastrophic risk. Appropriate standard formula solvency II can be used as a benchmark to measure its underwriting risk and ensure capital adequacy.
]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagoes Harsono
"Tahun 2020 merupakan tahun dimulainya pandemi di seluruh negara. Kondisi pandemi menyebabkan tekanan secara drastis pada kondisi perekonomian global. Salah satu dampaknya dapat terlihat pada penurunan kinerja pasar di Indonesia. Pada Maret 2020 IHSG sempat menyentuh harga di bawah 4.000 sebelum akhirnya kembali memasuki tahun 2021. Ditengah tekanan ekonomi tersebut terdapat banyak perusahaan asuransi yang mengalami permasalahan keuangan yang disebabkan berbagai faktor. Dalam penelitian terdahulu metode Altman Z-score serta Ohlson O-score digunakan sebagai model dalam menentukan kondisi tekanan pada perusahaan asuransi. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tingkat akurasi dari metode Altman Z-score dan Ohlson O-score, serta menemukan model baru dengan metode analisis diskriminan untuk menentukan kondisi tekanan keuangan pada perusahaan asuransi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat akurasi metode Altman Z-score lebih baik daripada Ohlson O-score. Hasil analisis diskriminan menemukan model untuk mengidentifikasi kondisi financial distress ditentukan oleh variabel antara lain Net Working Capital Ratio, Return on Total Assets Ratio, Current Ratio, Investment Adequacy Ratio, dan Solvency Ratio.

Year 2020 is the year that pandemic started in all over the world. This condition causing global economic distress. One of the effects can be seen in the declining market performance in Indonesia. In March 2020, IHSG price drop below 4,000 before recovering in 2021. In the midst of these economic distress, there were many insurance companies experiencing financial problems caused by various factors. In previous studies, the Altman Z-score and Ohlson O-score methods were used as models in determining the financial distress on insurance companies. This study aims to examine the accuracy of the Altman Z-score and Ohlson O-score methods, as well as to find a new model with the discriminant analysis method to determine the financial distress condition on insurance companies. The results showed that the accuracy level of the Altman Z-score method was better than the Ohlson O-score method. The results of discriminant analysis found a model to identify financial distress conditions determined by Net Working Capital Ratio, Return on Total Assets Ratio, Current Ratio, Investment Adequacy Ratio, and Solvency Ratio."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dandy Karnida
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan pertumbuhanberkelanjutan pada dua perusahaan asuransi serta strategi yang digunakan olehkedua perusahaan asuransi tersebut untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan.Metode yang digunakan adalah analisis rasio keuangan dan analisis deskriptifkualitatif. Untuk analisis rasio keuangan adalah menggunakan pendekatan EarlyWarning System, penghitungan tingkat pertumbuhan berkelanjutan atausustainable growth rate (SGR), dan penghitungan economic value added (EVA)yang dihubungkan dengan strategi keuangan matriks dalam rangka mencaristrategi keuangan yang tepat. Adapun analisis deskriptif kualitatif adalahmenggunakan metode sustainability competitive advantage dalam upayamendapatkan keunggulan kompetitif berkelanjutan pada kedua perusahaan asuransi tersebut.
Hasil yang diperoleh adalah pada dua perusahaan asuransi sebagai objek studi yaitu PT Asuransi Bintang Tbk dan PT Lippo General Insurance Tbk, berdasarkan lima tahun periode penelitian, tingkat SGR adalah cenderung untuk lebih rendah dari AGR atau pertumbuhan penjualan. Kedua perusahaan tersebut lebih memilih peningkatan profit margin ketimbang strategi lainnya pada saat kondisi AGR yang lebih besar ketimbang SGR. Sedangkan strategi yang digunakan untuk menciptakan keunggulan kompetitif agar dapat bertumbuh secara berkelanjutan adalah dengan strategi fokus-diferensiasi yaitu strategi menargetkan segmen tertentu dengan mengandalkan diferensiasi pada produk asuransi yang ditawarkan.

The objective of this study is to analyze and compare the sustainable growths in two insurance companies and the strategies used by the companies to obtain them. The methods used in this study are financial ratio analysis and qualitative descriptive analysis. To find the suitable financial strategy, a financial ratio analysis which refers to early warning system approach and calculations of sustainable growth rate (SGR) and economic value added (EVA), which is related to financial strategy matrix, is used. To get the competitive advantage of the two insurance companies, sustainable competitive advantage method is used.
The objects of this study are two publicly listed insurance companies in Indonesia representing two levels of asset values, Rp 1 trillion and above (PT Lippo General Insurance), and below Rp 1 trillion (PT Asuransi Bintang). Based on five-year research period, 2009 - 2013, the level of SGR has a lower value than AGR which represents the sales growth. Both companies prefer increasing their profit margin rather than others such as lowering assets requirement ratio, lowering dividend, increasing leverage ratio, right issue, exiting loss business unit, and merging or taking over other company. To achieve competitive advantages, focusdifferentiation strategy is found to be the best strategy chosen by both companies."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42979
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ariesta Nouvaldy
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor determinan yang diproksikan dengan Combined Ratio, Investment Performance, Liquidity, Premium Growth, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap tingkat kesehatan keuangan perusahaan asuransi yang diproksikan dengan rasio Risk Based Capital pada perusahaan asuransi kerugian yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan periode 2010-2014 dengan total observasi sebanyak 315 observasi. Dengan menggunakan analisis regresi logistik, didapatkan hasil bahwa Combined Ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat kesehatan keuangan perusahaan asuransi. Sedangkan Premium Growth berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat kesehatan keuangan perusahaan asuransi.

This study aimed to analyzed determinant factors proxied by combined ratio, investment performance, liquidity, premium growth, profitability, and size of firm on financial health of insurance companies proxied by risk based capital ratio at listed general insurance companies in Otoritas Jasa Keuangan. This study took period of 2010-2014, which there are 315 observations. By using logit regression analysis, this study found a negative and significant effect of combined ratio on financial health of general insurance companies. Then there is a positive and significant effect of premium growth on financial health of general insurance companies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S64440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Anjani
"Pentingnya industri asuransi bagi perekonomian, maka penetapan standar akuntansi dalam laporan keuangan perusahaan asuransi sangat diperlukan untuk mendukung peningkatan tata kelola perusahaan. Sampai saat ini penyusunan laporan keuangan perusahaan asuransi di Indonesia masih mengikuti standar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 62 Tentang Kontrak Asuransi yang merupakan standar sementara, sehingga diperlukan standar baru yang lebih baik yaitu PSAK 74 yaitu adopsi IFRS 17 dan akan berlaku efektif secara internasional pada tanggal 1 Januari 2023, sedangkan di Indonesia akan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2025. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan perusahaan asuransi dalam mengimplementasikan PSAK 74, dampaknya terhadap penyajian laporan keuangan, dan untuk mengetahui permasalahan kesenjangan yang terjadi dalam penerapan PSAK 74. Penelitian ini merupakan studi kasus kualitatif dengan data primer dan sekunder yang diambil melalui teknik wawancara semi terstruktur, observasi dan dokumentasi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Perusahaan Asuransi X sudah mulai melakukan persiapan penerapan PSAK 74, namun masih terdapat kesenjangan terkait beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penerapannya. Sementara itu, penyajian laporan keuangannya sendiri tidak mengalami perubahan signifikan kecuali penyesuaian beberapa akun terkait penerapan PSAK 74.

The importance of the insurance industry for the economy, the establishment of accounting standards in the financial statements of insurance companies is needed to support the improvement of corporate governance. Until now, the preparation of financial reports for insurance companies in Indonesia still follows the standards of Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) 62 concerning Insurance Contracts which is a temporary standard, so a new, better standard is needed, namely PSAK 74 which is an adoption of IFRS 17 and will become effective internationally on January 1, 202s3, while in Indonesia it will become effective on January 1, 2025. This study aims to determine the readiness of insurance companies in implementing PSAK 74, its impact on the presentation of financial statements, and to find out the issue of gaps that occur in the implementation PSAK 74. This research is a qualitative case study with primary and secondary data taken through semi-structured interview techniques, observation and documentation. From the research results, it was found that Insurance Company X had started to make preparations for the implementation of PSAK 74, but there were still gaps related to several issues that must be considered in its implementation. Meanwhile, the presentation of the financial statements themselves did not experience significant changes except for adjustments to several accounts related to the implementation of PSAK 74."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjutak, Alvina Dian P.
"Penelitian ini meneliti pengaruh regulasi kecukupan modal dan karakteristik perusahaan terhadap perubahan tingkat modal dan risiko perusahaan. Observasi dilakukan terhadap 58 perusahaan asuransi kerugian di Indonesia selama kurun waktu 2007-2011. Data yang digunakan merupakan balanced panel data yang bersumber dari data perusahaan yang terdaftar di BAPEPAM-LK. Dengan menggunakan model estimasi Three-Stage Least Square (3SLS), diperoleh hasil bahwa regulasi kecukupan modal tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan tingkat modal dan risiko. Karakteristik perusahaan berupa peluang pertumbuhan, volatilitas risiko, dan investasi saham berpengaruh signifikan terhadap tingkat modal, sementara diversifikasi, ukuran perusahaan, dan investasi saham berpengaruh signifikan terhadap tingkat risiko. Perusahaan dengan modal rendah lebih cepat menyesuaikan modal dan risiko mereka dibandingkan perusahaan dengan modal tinggi.

This research examine the impact of Risk Based Capital (RBC) and firms? characteristics on changes of insurers? modal and risk level. 58 general insurance companies in Indonesia are observed within period of 2007-2011. By using balanced panel data of firm data and by using Three-Stage Least Squares (3SLS) estimation model, this research finds that RBC does not significantly affect modal and risk level. The firms characteristics, which are growth opportunities, risk volatility, and stock investment affect change of capital level significantly, while diversification, size, and stock investment affect change of risk level significantly. Low-capital insurers adjust capital and risk faster than insurers with high capital."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46760
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>