Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174187 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susanti Santalia
"Disfungsi keluarga merupakan isu penting yang masih sedikit diangkat di Indonesia. Keluarga sebagai tempat pertama anak bertumbuh menjadi titik fokus yang seringkali diabaikan. Keluarga yang berfungsi secara optimal akan membawa pengaruh lingkungan yang baik terhadap masing-masing anggotanya, termasuk anak. Remaja merupakan fase dari tumbuh kembang anak yang rentan terhadap berbagai macam perilaku berisiko. Salah satu hal yang penting untuk remaja adalah koping. Koping adalah hal esensial dalam hidup manusia tanpa memandang usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan disfungsi keluarga dengan koping remaja. metode yang digunakan adalah penelitian cross-sectional pada 105 responden pelajar SMA di DKI Jakarta dan analisis data dengan komputer. Hasilnya didapatkan tidak ada hubungan antara disfungsi keluarga dengan koping remaja. Peneliti merekomendasikan studi eksploratif lebih lanjut mengenai sebab-sebab disfungsi keluarga. Peneliti juga menyarankan penguatan koping pada remaja serta edukasi dan intervensi pada keluarga dengan disfungsi mengingat besarnya temuan remaja yang berasal dari keluarga dengan disfungsi sedang.

Family dysfunction is an important issue that is still rarely raised in Indonesia. The family as the first place where children grow up is a focal point that is often overlooked. A family that functions optimally will have a good environmental influence on each of its members, including children. Adolescence is a phase of child development that is vulnerable to various kinds of risky behavior. One of the important things for teenagers is coping. Coping is essential in human life regardless of age. This study aims to determine the relationship between family dysfunction and adolescent coping. The method used is a cross-sectional study on 105 respondents (high school students of DKI Jakarta) and data analysis using a computer. The results showed that there was no relationship between family dysfunction and adolescent coping. The researcher recommends further exploratory studies on causes of family dysfunction. Researcher also suggests encouragement of coping among adolescents as well as education and intervention on family with dysfunction due to numbers of adolescents who come from family with medium dysfunction."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minhalina Afiyah
"Tumbuh di lingkungan keluarga disfungsional tidaklah mudah, namun tidak semua individu yang berasal dari keluarga disfungsional akan terus mengalami kesulitan tersebut. Self-compassion, yaitu sikap pengertian terhadap diri sendiri, membantu individu mengelola emosi negatif dan melihat kesulitan yang dialami itu sebagai bagian dari kehidupan manusia. Sikap ini berkaitan erat dengan resiliensi, yaitu kemampuan untuk bangkit kembali dari kesulitan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dan resiliensi pada dewasa awal yang berasal dari keluarga disfungsional yang melibatkan 141 partisipan berusia 18-25 tahun. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara self-compassion dan resiliensi. Temuan ini menyatakan bahwa individu dengan tingkat self-compassion yang tinggi cenderung memiliki tingkat resiliensi yang tinggi juga.

Growing up in a dysfunctional family is not easy, but not all individuals who come from dysfunctional families will continue to experience these difficulties. Self-compassion, which involves understanding and kindness towards oneself, helps individuals manage negative emotions and view challenges as part of human life. This attitude is closely related to resilience, the ability to bounce back from such difficulties. This study aims to explore the relationship between self-compassion and resilience in young adults from dysfunctional families, involving 141 participants aged 18-25. The analysis results show a significant relationship between self-compassion and resilience. This finding suggests that individuals with high levels of self-compassion tend to also have high levels of resilience."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
La Syam Abidin
"Keterlibatan keluarga penting dalam melindungi remaja dari penggunaan zat alkohol, ganja, dan tembakau pada remaja melalui penyangga efek buruk dari masalah internal dan eksternal. Keluarga dapat berperan dalam bentuk promosi kesehatan dan penurunan risiko bahaya kesehatan. Untuk mengurangi atau menghilangkan masalah kesehatan dan mencapai kesejahteraan diantara anggota keluarga, maka keluarga sebagai unit berfungsi untuk melakukan tugas kesehatan keluarga.
Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara persepsi remaja tentang tugas kesehatan keluarga dengan perilaku merokok pada remaja di kelurahan Curug, kecamatan Cimanggis, kota Depok. Sampel adalah remaja usia 10-19 tahun N = 310 . Menggunakan teknik Stratified Random Sampling melalui survei cross-sectional. Model regresi logistik ganda multivariat digunakan untuk menguji hubungan antara persepsi remaja tentang pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dengan perilaku merokok remaja dengan mengendalikan faktor confounding.
Terdapat hubungan antara persepsi remaja tentang pelaksanaan tugas kesehatan keluarga secara keseluruhan dengan perilaku merokok remaja dan sebagai faktor yang dominan setelah dikontrol variabel usia, jenis kelamin, uang saku dan teman sebaya. Persepsi remaja tentang pelaksanaan tugas kesehatan keluarga secara keseluruhan sebagai faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku merokok remaja. Studi selanjutnya perlu mengeksplorasi pemahaman keluarga tentang tugas keluarga dalam bidang kesehatan secara kualitatif.

Family involvement is important in protecting adolescents from the use of substances alcohol, marijuana, and tobacco in adolescents through the buffering effects of internal and external problems. Families can play a role in promoting health and reducing health hazards. To reduce or eliminate health problems and achieve welfare among family members, the family as a unit serves to perform family health tasks.
The aim of this research is to know the correlation between adolescent perception about family health task with smoking behavior in adolescent in Curug urban village, Cimanggis sub district, Depok city. The sample is a teenager aged 10 19 years N 310 . Using Stratified Random Sampling technique through cross sectional survey. Multiple multivariate logistic regression models were used to examine the relationship between adolescent perceptions about the implementation of family health tasks with adolescent smoking behavior by controlling confounding factors.
There is a relationship between adolescent perception about the implementation of family health task as a whole with the behavior of adolescent smoking and as the dominant factor after controlled variable of age, gender, pocket money and peers. Adolescent perception about the implementation of family health task as a whole is the most dominant factor related to teenage smoking behavior. Further studies need to explore family understanding of family duties in the field of health qualitatively.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50628
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Newbury Park: Sage Publications, 1988
362.82 VAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rintis Putri Nur Anggraini
"Komunikasi merupakan komponen yang panting dari tingkah laku manusia, termasuk komunikasi antara orang tua dan anak mengenai permasalahan seksual. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi korelatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pola komunikasi dalam keluarga dengan persepsi terhadap perilaku seksual pra nikah pada remaja dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 68 remaja di SMA Negeri 2 Nganjuk. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Sebanyak 20 remaja (52,6%) yang memiliki po|a komunikasi yang fungsional mempunyai persepsi yang positif.
Dari penelitian disimpulkan tidak ada hubungan pola komunikasi dalam keluarga dengan persepsi terhadap perilaku seksual pra nikah pada remaja (p = 0,80). Saran bagi peneliti selanjutnya adalah meneliti lebih jauh faktor Iain untuk mendapatkan gambaran yang lebih spesitik terkait dengan persepsi terhadap perilaku seksual pra nikah.

Communication is the most imponant things for human behavior, including the parent-child communication about several sexuality topics. This research is a descriptive correlative research using cross sectional design which the purpose is to investigate the relationship between pattem of family communication with adolescent’s perception about sexual behavior before married. The sample in this research is 68 adolescent from SMA Negeri 2 Nganjuk. The sampling technique used in this research is simple random sampling. Twenty (52,6%) of adolescent who has the iimctional pattem of family communication has a positive perception.
The conclusion from this research is there is not a relation between pattem of family communication with adolescent’s perception about sexual behavior before married (p=0,807). Recommendation for the next researcher is searching for the specific aspect that effect adolescent’s perception about sexual behavior before married.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5651
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Tryastuti
"Pre-hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik 120-139 mmHg dan tekanan darah diastolik 80-89 mmHg, diperkenalkan tidak sebagai katagorisasi penyakit tetapi untuk mengidentifikasi individu yang sangat berisiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular. Praktik kesehatan keluarga adalah upaya yang dilakukan keluarga untuk memelihara dan meningkatkan status kesehatan
keluarga, khususnya dalam pencegahan prehipertensi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan karakteristik individu, koping individu dan praktik kesehatan keluarga dengan kejadian prehipertensi pada usia dewasa. Desain
penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel penelitian sebanyak 107 orang yang diambil melalui teknik cluster
sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara karakteristik individu, koping individu dan praktik kesehatan keluarga dengan kejadian prehipertensi. Faktor yang paling dominan mempengaruhi prehipertensi adalah
Indeks massa tubuh (OR= 29,4). Hasil ini merekomendasikan perawat untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada seluruh penderita prehipertensi untuk melakukan perubahan gaya hidup agar tidak menderita hipertensi dan penyakit
kardiovaskuler dimasa akan datang.

Prehypertension is a state where blood pressure sistolic 120-139 mmHg and diastolic 80-89 mmHG. It is not a catagorical of disease but for indicating individual that has higher risk of hypertension and cardiovasculer diseases. Family health practices are effort that was done by family to maintain and promote family health. Especially in the prevention of prehypertension. The
research aims to determinan assosiation of individual characteristics, individual copyng and family health practices with prehypertension at aged adults. The research design used observational descriptive design with cross sectional approach. Total sample of 107 people were taken by using a cluster sampling technique. The results showed that body mass index (OR =29,4) was the highest
factor that impact prehypertension case. The result recommended nurses to give health education to all of prehypertension adults to change life style to prevent
hypertension and cardiovasculer diseases in the future.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Alnoza
"Tulisan ini membahas secara kritis gaya pemerintahan Airlangga dengan menggunakan pendekatan analisis fungsional yang dikemukakan oleh Robert K. Merton. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana Airlangga menjalankan fungsinya sebagai
raja dalam struktur pemerintahan kerajaannya. Masalah tersebut berusaha dijawab dalam rangka mengetahui fungsi manifes, fungsi laten, dan aspek disfungsional dari Airlangga melalui kebijakan yang dikeluarkannya. Metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif
ini terdiri atas pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan pengolahan data dengan melakukan analisis dan interpretasi. Melalui kajian yang dilakukan dengan membandingkan kebijakan Airlangga dan konsep aṣṭabrata, dapat diketahui bahwa Airlangga menjalankan fungsi manifes dalam bidang bidang militer dan ekonomi, sedangkan fungsi laten dilakukan di bidang hubungan internasional. Aspek disfungsional Airlangga ditunjukkan melalui kurang berfungsinya Airlangga sebagai simbol kejayaan suatu negara dan penjaga kestabilan internal kerajaan. Oleh karena itu, kebaruan dari penelitian ini terletak pada pemosisian Airlangga sebagai sosok raja yang disfungsional di salah satu aspek yang harusnya dimiliki seorang raja."
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2022
900 HAN 5:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Budhi Mulyadi
"ABSTRAK
Remaja di 5 kota besar di Indonesia, yaitu : Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, dan Makassar diketahui bahwa 19,2 remaja telah melakukan seks pranikah Suparmi, 2015 . Kampanye penggunaan kondom untuk remaja tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Indonesia tidak dibenarkan pencegahan HIV dan kehamilan remaja dengan kampanye penggunaan kondom. Metode penelitian adalah studi operasional, yaitu terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama adalah studi kualitatif untuk mengidentifikasi masalah perilaku remaja berisiko seks bebas berdasarkan pengalaman perawat. Tahap kedua adalah studi literatur berdasarkan hasil penelitian tahap pertama, dan konsultasi pakar. Tahap ketiga adalah intervensi MPSR pada remaja berisiko seks bebas. Penelitian ini dilaksanakan di keluarga di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. Pengumpulan data sampai dengan intervensi MPSR dilakukan selama dua tahun dari tahun 2015-2017. Dari hasil penelitian tahap pertama terdapat tema-tema yaitu : kerjasama perawat, orang tua, peer educator sebaya remaja dalam rangka mengatasi perilaku remaja berisiko seks bebas. Tahap kedua penelitian diperoleh model dalam bentuk MPSR. Tahap ketiga dari hasil intervensi diperoleh peningkatan pengetahuan remaja berisiko seks bebas p-value

ABSTRACT
Teenagers in 5 major cities in Indonesia Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, and Makassar noted that 19.2 of teens have premarital sex Suparmi, 2015 . The campaign of condom use for teenagers is incompatible with Indonesian culture. Indonesia does not justify HIV prevention and teenage pregnancy with condom use campaigns. The research method is operational study, which consists of three stages. The first stage were a qualitative study to identify the problem of teenagers behavior at risk of free sex based on the experiences of the nurse. The second phase were a literature study based on first stage research results, and expert consultation. The third stage were PAFM intervention in teenagers at risk of free sex. This research was conducted in families in Central Jakarta and East Jakarta. Data collection up to PAFM intervention is conducted for two years from 2015 2017. The research results of the first phase there are themes that are cooperation of nurse, parents, peer educator as teenagers peer to prevent teenagers behavior at risk of free sex. The second stage of the research obtained model in the form of PAFM in family. The third stage of the intervention results obtained increased knowledge of teenagers at risk of free sex p value "
2018
D2377
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriani Cendra
"Kesepian merupakan perasaan yang paling sering muncul dan menimbulkan masalah pada masa remaja dibandingkan pada usia lainnya. Faktor keluarga yaitu keberfungsian keluarga diduga mempengaruhi munculnya rasa kesepian pada remaja di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara keberfungsian keluarga dan kesepian. Partisipan penelitian berjumlah 200 orang remaja laki-laki dan perempuan yang berusia antara 13-21 tahun. Penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengukuran keberfungsian keluarga menggunakan alat ukur family assessment device sementara kesepian diukur menggunakan revised UCLA Loneliness Scale. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara keberfungsian keluarga dan kesepian pada remaja Indonesia (r = -.375, p < 0.01). Sebagai tambahan, hasil penelitian menemukan bahwa dimensi komunikasi dari keberfungsian keluarga paling berkorelasi dengan kesepian remaja. Tahap perkembangan remaja akhir juga menunjukkan rasa kesepian yang lebih tinggi dibandingkan remaja awal maupun tengah.

Loneliness is a feeling that most frequently arise and cause problems in adolescence than at any other age. Family factors such as family functioning are thought to influence the emergence of loneliness in adolescents in Indonesia. This study was conducted to find the relationship between family functioning and loneliness in Indonesian adolescents. Participants study of 200 teenage boys and girls between the ages of 13-21 years. The study was a correlational study using a quantitative approach. The results showed a significant relationship between family functioning and loneliness (r = -.375, p < 0.01). In addition, this research found that the communication dimension of family functioning most correlated with a lonely teen. Final stages of adolescent development also showed a sense of loneliness which is higher than the early adolescent and middle adolescent.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rifka Asriati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat asosiasi hubungan antara pola komunikasi keluarga dan conduct problems pada remaja di DKI Jakarta. Pengambilan data dilakukan pada lima kotamadya di DKI Jakarta, menggunakan Revised Family Communication Pattern Ritchie, 1991 untuk mengukur pola komunikasi keluarga dan The Strength and Difficulties Questionnaire Goodman, 1997 untuk mengukur conduct problems. 632 responden pada penelitia n ini merupakan siswa SMA berusia 15-19 tahun yang tinggal bersama kedua orangtua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada kedua dimensi pola komunikasi yang diterapkan ibu dengan conduct problems, dimana dimensi conformity orientation menunjukkan hubungan positif sedangkan conversation orientation memiliki hubungan negatif. Namun demikian, pada pola komunikasi yang diterapkan oleh ayah, hanya dimensi conformity orientation yang memiliki hubungan positif signifikan dengan conduct problems remaja. Berdasarkan hasil tersebut, maka sangat penting bagi orangtua terutama ibu dalam menerapkan pola komunikasi yang efektif, sebab hal tersebut berhubungan dengan masalah kesehatan mental remaja yaitu conduct problems.

ABSTRACT
This correlational research aimed to investigate the association as correlation of family communication pattern and conduct problems among adolescent in DKI Jakarta. This research were conducted in five urban cities in DKI Jakarta province. Family communication were measured with Revised Family Communication Pattern Ritchie, 1991 and conduct problems were measured with The Strengths and Difficulties Questionnaire Goodman, 1997 . 632 respondents were high school student aged 15 19 years old who live together with their parents. The result of this research showed a significant correlation on those dimension of family communication pattern which applied by mother, whereas the conformity orientation dimension had positive correlation otherwise conversation orientation has negative correlation on conduct problems. On the other hand, family communication pattern which applied by father showed that only conformity orientation dimension had a significant ands positive correlation on conduct problems. This research indicated that it is very important to parents, especially mother to use the effective communication pattern to their children, because it is related to adolescent rsquo s mental health problems called conduct problems. "
2017
S67752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>