Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174060 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ramondias
"Personel Bhabinkamtibmas Polres Metro Jakarta Barat merupakan salah satu petugas polisi yang terdampak pandemi Covid-19, dengan penambahan beban kerja yang memicu stres kerja sehingga menurunkan kepuasan kerja yang pada akhirnya mengganggu efektivitas organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepuasan kerja dan faktor-faktor penentu kepuasan kerja personel Bhabinkamtibmas Polres Metro Jakarta Barat. Penelitian ini menggunakan paradigma positivisme dengan teknik pengumpulan data eksplanatori sekuensial mixed methods design yaitu intepretasi hasil analisis data kuantitatif yang di follow-up secara kualitatif dengan maksud agar data kualitatif membantu memberikan gagasan yang lebih mendalam dan memperluas atau menerangkan hasil kuantitatif yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan kepuasan kerja yang terbesar pada dimensi pelayanan sosial dan pengawasan-teknis. Personel Bhabinkamtibmas merasakan ketidakpuasan terbesar pada dimensi kompensasi dan peluang promosi. Seperempat dari populasi memiliki tingkat kepuasan kerja rendah. Faktor karakteristik demografis yang berpengaruh secara signifikan hanya masa kerja, sedangkan untuk jenis kelamin, usia, pangkat, tingkat pendidikan, dan status perkawinan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Faktor karakteristik organisasi yang mempunyai pengaruh terbesar terhadap kepuasan kerja adalah keadilan prosedural sedangkan untuk faktor karakteristik pekerjaan yang berpengaruh paling besar terhadap kepuasan kerja yaitu identitas tugas.

The Bhabinkamtibmas personnel of the West Jakarta Metro Police are one of the police officers affected by the Covid-19 pandemic, with an additional workload that triggers work stress, thereby reducing job satisfaction which in turn disrupts organizational effectiveness. This study aims to analyze job satisfaction and the determinants of job satisfaction of Bhabinkamtibmas personnel at the West Jakarta Metro Police. This study uses the positivism paradigm with sequential explanatory data collection techniques mixed methods design, namely the interpretation of the results of quantitative data analysis which is followed-up qualitatively with the intention that qualitative data help provide deeper ideas and expand or explain the quantitative results obtained. The results showed the greatest job satisfaction in the dimensions of social services and technical supervision. Bhabinkamtibmas personnel felt the greatest dissatisfaction with the dimensions of compensation and promotion opportunities. A quarter of the population has a low level of job satisfaction. The demographic characteristic factors that have a significant effect are only years of service, while gender, age, rank, education level, and marital status do not have a significant effect. The organizational characteristic factor that has the greatest influence on job satisfaction is procedural justice, while the job characteristic factor that has the greatest influence on job satisfaction is task identity."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyvia Ardianto
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja pada Ditintelkam Polda Lampung dengan variabel independen berupa leadership dan job placement, serta variabel mediator berupa job satisfaction dan motivation. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei terhadap 121 personel Ditintelkam Polda Lampung. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Leadership, job satisfaction, dan motivation terhadap Performance; leadership berpengaruh positif dan signifikan terhadap job satisfaction; job placement dan leadership secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap motivation pada personel Ditintelkam Polda Lampung

This study aims to analyze the performance of the Lampung Police Ditintelkam with independent variables in the form of leadership and job placement, as well as mediator variables in the form of job satisfaction and motivation. This research is a quantitative research with a survey method to 121 personnel of Ditintelkam Lampung Regional Police. The data obtained were processed using descriptive statistical analysis and SEM-PLS. The results of the study show that there is a positive and significant influence between leadership, job satisfaction, and motivation on performance; leadership has a positive and significant effect on job satisfaction; as well as job placement and leadership positively and significantly affect the motivation of the Lampung Regional Police Ditintelkam personnel."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rheza Kurnia Fajar
"Penelitian ini meneliti tentang pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap kinerja personel dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh Gaya Kepemimpinan yang ada di organisasi terhadap kinerja personel, Gaya Kepemimpinan yang ada di organisasi terhada kepuasan kerja, menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap Kinerja personel. Sampel dari penelitian ini adalah anggota POLRES Lebak. Teknik dalam pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling dan purposive sampling dengan pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan kuesioner. Kuesioner yang disebar adalah sebanyak 125 kuesioner, dan yang dapat digunakan adalah sebanyak 92 kuesioner. Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh adalah dengan teknik Partial Least Square (PLS) dengan menggunakan software Smart PLS. Dari hasil pengujian hipotesis, terdapat beberapa kesimpulan dalam penelitian ini yaitu, adanya pengaruh signifikan antara Gaya Kepemimpinan terhadap kinerja personel. Maka dapat disimpulkan bahwa Hipotesis 1 (H1) diterima. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Gaya Kepemimpinan terhadap kepuasan kerja. Maka dapat disimpulkan bahwa Hipotesis 2 (H2) di terima. Terdapat pengaruh positif signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja personel. Maka dapat disimpulkan bahwa Hipotesis 3 (H3) di terima. Sehingga, kepuasan kerja dapat memediasi Gaya Kepemimpinan terhadap kinerja personel.

This study examines the influence of Leadership Style on personnel performance with job satisfaction as an intervening variable. This study aims to analyze the influence of the leadership style in the company on the performance of personnel, the leadership style in the company on job satisfaction, and analyze the effect of job satisfaction on the performance of the personnel. The sample of this study were members of the Lebak POLRES. The sampling technique in this study used non-probability sampling and purposive sampling with data collection carried out by giving questionnaires. There are 125 questionnaires distributed, and 92 questionnaires can be used. The analytical technique used to analyze the data obtained is the Partial Least Square (PLS) technique using Smart PLS software. From the results of hypothesis testing, there are several conclusions in this study, namely, there is a significant influence between Leadership Style on personnel performance. So it can be concluded that Hypothesis 1 (H1) is accepted. There is a positive and significant influence between Leadership Style on job satisfaction. So it can be concluded that Hypothesis 2 (H2) is accepted. There is a significant positive effect between job satisfaction on personnel performance. So it can be concluded that Hypothesis 3 (H3) is accepted. Thus, job satisfaction can mediate Leadership Style on personnel performance."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwira Sena Adila
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara flexible working place dan flexible working time dengan job satisfaction, baik hubungan secara langsung maupun tidak langsung melalui work-life balance sebagai variabel mediasi. Penelitian ini dilakukan kepada pegawai di instansi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) baik pegawai tetap/Aparatur Sipil Negara (ASN) ataupun pegawai kontrak/Non-ASN menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan degan menyebarkan kuesioner kepada 148 responden serta dilakukan analisis dengan aplikasi Smart PLS versi 3.0 melalui metode Penelitian SEM PLS. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kedua variabel yaitu flexible working place dan flexible working time berpengaruh positif terhadap variabel job satisfaction. Sementara itu hubungan kedua variabel yaitu flexible working place dan flexible working time terhadap variabel job satisfaction yang dimediasi oleh variabel work-life balance memiliki pengaruh yang positif. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa penerapan flexible working time dan flexible working time dapat dikatakan berhasil dan berpengaruh positif terhadap job satisfaction dikarenakan terdapat peningkatan work-life balance yang dirasakan oleh pegawai Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

The aim of this study is to analyze the relation between the flexible working place and flexible working time on job satisfaction, directly or indirectly, with the itervention of the work-life balance as a mediating variable. This research is conducted to a civil servant and a non civil servant/contract-based staff in Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Center (INTRAC). Furthermore, the quantitative approach is used in this research. The data is collected by distributing a questionnaires to 148 respondents and being analyzed with Smart PLS program/application version 3.0 with Sem PLS method. The results concludes that both variables which are flexible working place and flexible working time makes a positive and significant effect on job satisfaction variable. Furthermore the flexible working place and flexible working time on job satisfaction with work-life balance as a mediating variable also have a positive effect. The results of this study explain that the implementation of flexible working place and flexible working time can be said to be successful and has a positive effect on job satisfaction because there is an increase in a work-life balance felt by employees of the Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Center (INTRAC)"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahril Ardiansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh transformational leadership dan organizational learning culture terhadap job performance baik secara langsung maupun melalui peran mediasi job satisfaction. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan purposive sampling yaitu pekerja pada perusahaan manufaktur di DKI Jakarta. Penelitian ini mendapatkan responden sebanyak 268 orang pekerja pada perusahaan manufaktur di DKI Jakarta. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS 24 dan Lisrel 8.80 untuk pengujian hipotesis menggunakan SEM. Temuan peneliti menunjukkan bahwa transformational leadership berpengaruh baik secara langsung maupun melalui peran mediasi job satisfaction terhadap job performance pada pekerja perusahaan manufaktur di DKI Jakarta. Tidak hanya itu, job satisfaction juga dapat memediasi hubungan antara organizational learning culture terhadap job performance. Penelitian ini memiliki sampel yang terlalu kecil untuk dapat merepresentasikan keseluruhan populasi dari pekerja pada perusahaan manufaktur di DKI Jakarta. Selain itu, tidak adanya pilihan jenjang jabatan dan domisili yang lebih spesifik pada kuesioner untuk dianalisis uji beda One-Way Anova yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini. Dengan penelitian ini, praktisi dapat menyadari bahwa peran kepemimpinan terutama kepemimpinan transformasional di dalam organisasi menjadi hal yang penting karena dapat berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja dan kinerja pekerjaan. Tidak hanya itu, praktisi juga dapat memperhatikan budaya pembelajaran organisasi untuk terciptanya inovasi dan inisiatif pada organisasi yang nantinya akan berdampak pada kepuasan kerja serta kinerja pekerjaan.

This study intends to investigate the effect of transformational leadership and organizational learning culture on job performance both directly and through the mediation role of job satisfaction. This research is quantitative research with a conclusive research design and using purposive sampling, namely workers in manufacturing companies in DKI Jakarta. This study obtained 268 respondents as workers in manufacturing companies in DKI Jakarta. Data processing was carried out using SPSS 24 and Lisrel 8.80 software for hypothesis testing using SEM. The findings of the researchers indicate that transformational leadership influences both directly and through the role of mediating job satisfaction on job performance in manufacturing company workers in DKI Jakarta. Not only that, job satisfaction can also mediate the relationship between organizational learning culture on job performance. This study has a sample that is too small to represent the entire population of workers in manufacturing companies in DKI Jakarta. In addition, there was no more specific choice of position and domicile in the questionnaire to be analyzed by the One-Way Anova test which was a limitation in this study. With this research, practitioners can realize that the role of leadership, especially transformational leadership in organizations is important because it can affect the level of job satisfaction and job performance. Not only that, practitioners can also pay attention to organizational learning culture to create innovations and initiatives in organizations that will later have an impact on job satisfaction and job performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daffa Muhammad Ichsan
"Perkembangan teknologi memicu persaingan yang kompetitif, termasuk dalam mempertahankan karyawan dari turnover. Generasi Z memiliki karakteristik penilaian di tempat kerja seperti persyaratan kerja yang realistis, keinginan untuk bekerja dengan menggunakan teknologi dan bisnis, dan gaya komunikasi interpersonal yang lebih menggembirakan. Industri start-up yang terus berkembang dan semakin diminati oleh para generasi Z untuk menjadi perusahaan tempat mereka bekerja juga perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi tenaga kerja generasi Z dan meningkatkan komitmen mereka agar mengurangi angka turnover pada perusahaan. Para tenaga kerja generasi Z memiliki harapan dan preferensi sendiri untuk sebuah pekerjaan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui penyebaran kuesioner secara daring kepada 181 responden karyawan perusahaan start-up di DKI Jakarta melalui teknik non-probability berjenis purposive sampling. Pengolahan dan analisis data dilaksanakan melalui analisis regresi, dan uji T. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional.

The development of technology triggers competitive competition, including in retaining employees from turnover. Generation Z has workplace assessment characteristics such as realistic work requirements, a desire to work with technology and business, and a more encouraging interpersonal communication style. The start-up industry, which continues to grow and is increasingly in demand by generation Z to be the company they work for, also needs to prepare itself to deal with the generation Z workforce and increase their commitment in order to reduce the turnover rate in the company. Generation Z workers have their own expectations and preferences for a job. This study aims to analyze the effect of job satisfaction on organizational commitment. This research uses a quantitative approach through online questionnaire distribution to 181 respondents of start-up company employees in DKI Jakarta through non-probability purposive sampling technique. Data processing and analysis were carried out through regression analysis, and T test. The results showed the influence of job satisfaction on organizational commitment."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Harridhi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana urutan ekspektasi mahasiswa akuntansi sebelum menjalani program magang bagaimana urutan persepsi mahasiswa akuntansi setelah menjalani program magang bagaimana urutan gap yang muncul dari perbedaan ekspektasi dan persepsi dan bagaimana tingkat kepuasan secara keseluruhan terhadap program magang. Penelitian ini menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data Sampel yang digunakan adalah sebanyak 263 responden yang tersebar di Jabodetabek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekspektasi tertinggi mahasiswa akuntansi terhadap program magang adalah variabel pengalaman kerja kemampuan teknis dan pengembangan diri Ekspektasi terendah mahasiswa akuntansi terhadap program magang adalah variabel upah tunjangan kerja dan tekanan kerja. Persepsi tertinggi mahasiswa adalah variabel hubungan kerja kemampuan teknis identifikasi kelemahan dan kekuatan. Persepsi terendah mahasiswa akuntansi adalah atasan yang adil dan bijaksana tunjangan kerja dan upah Gap terendah adalah variabel penerapan teori upah kompetitif atasan yang adil dan bijaksana. Tingkat kepuasan mahasiswa akuntansi adalah sebesar 7,1558 dari skala 10

This study aims to find the expectation rank of accounting students before join the internship program the perception rank of accounting students after completed the internship program the gap rank that arised from expectations and perceptions difference and how is the overall satisfaction towards internship program. This study used questionnaires to collect the data The total samples are 263 respondents The result of this study shows that the highest expectations of accounting students towards internship program are working experience technical abilities and self development. While the lowest expectations of accounting students towards internship program are competitive salaries competitive fringe and working pressure. The highest perception of accounting student towards internship program are working relationship technical abilities and ability to identify the strenghtness and weakness of themselves. While the lowest perception of accounting students are fair and thoughtful superior competitive salaries competitive fringe. The lowest gap are able to implement the theory competitive salaries fair and thoughtful superior The overall satisfaction of accounting students towards internship program is 7,1558 from 10 point scale."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Burhanuddin
"Penelitian ini merupakan sebuah studi lanjutan yang meneliti konsep followership. Konsep followership ini merupakan konsep yang melengkapi konsep leadership dan dikembangkan untuk memahami secara lebih baik mengenai keberhasilan sebuah organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian sebelumnya yaitu apakah konsep followership tersebut memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi, kepuasan kerja dan organizational citizenship behavior dari karyawan di Indonesia.
Metodologi yang digunakan menggunakan penyebaran kuesioner dengan partisipan penelitian adalah karyawan dari tiga perusahaan yang bergerak untuk mendapatkan laba (for profit) dengan jumlah sebanyak 121 orang.
Hasil yang didapatkan oleh peneliti menunjukkan bahwa konsep followership memiliki pengaruh yang sama terhadap dimensi-dimensi lain yang diujikan dengan hasil penelitian Blanchard et al (2009) kecuali dimensi external job satisfaction, hal ini tidak terlepas dari mayoritas partisipan penelitian yang memiliki etnis suku bangsa jawa. Salah satu kesimpulan penting dari penelitian ini adalah karyawan di Indonesia, terutama yang memiliki etnis suku bangsa jawa, memiliki sebuah konsep external job satisfaction yang berbeda dengan partisipan dari Amerika dan oleh karena itulah perlu dilakukan studi yang lebih mendalam mengenai perbedaan karakteristik ini.

This study is designed to further continue the study of followership . Using previous study as a base, this study plan to test the hipothesis that has been established about the concept of followership in Indonesia with the addition of OCB as a dependent variable. The concept of followership is developed as an addition to the concept of leadership to better understand the reason behind organizational success.
This study uses questionnaire as a mean to get the data required from three different company with 121 employee as respondent. Active engagement have this score toward other variables (β=0.493, sig=0.003; β=0.189, sig=0.685; β=0.275, sig=0.075; β=0.42, sig=0.369; β=0.113, sig=0.79). Independent critical thinking have this score toward other variables (β=-0.309, sig=0.563; β=0.038, sig=0.943; β=-0.544, sig=0.264). Interaction between active engagement with independent critical thinking have this score toward other variables (β=-0.336, sig=0.039; β=0.436, sig=0.608; β=0.158, sig=0.304; β=-0.047, sig=0.956; β=0.839, sig=0.279).
The result shows that the concept of followership have a relationship with all dimensions of variables except of the external job satisfaction.It seems that ethnic background has different influence to employee's concept of satisfaction because the majority of respondent is known to be of Javanese ethnicity. One of the major conclusions in this paper suggest that Indonesian employee have a different concept about satisfaction due to their ethnic characteristics and this opens the door to the next study about followership and ethnicity in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T32537
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Pramesti, Author
"Studi ini bertujuan untuk menganalisis domain personal (konflik pekerjaan-keluarga, tingkat stress, dukungan sosial) dan domain kepuasan atas pekerjaan (kepuasan kerja, kepuasan finansial) terhadap kepuasan hidup. Desain penelitian yang dilakukan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode sampling non-probability secara purposive. Populasi ditetapkan menjadi 2 kategori, yaitu buruh pabrik garmen di KBN Cakung, DKI Jakarta dan buruh konveksi di PIK Penggilingan, DKI Jakarta. Kriteria sampel yang ditetapkan adalah buruh perempuan yang sudah menikah, bekerja minimal selama 1 tahun dan bekerja di bagian produksi. Terdapat 350 responden dari pabrik garmen dan 279 responden dari pabrik konveksi. Periode pengumpulan data dilakukan selama bulan Mei sampai September 2021. Pada model kepuasan hidup buruh perempuan di pabrik garmen dan konveksi menunjukkan kemiripan hasil uji. Perbedaan diperlihatkan pada pengaruh dukungan sosial terhadap kepuasan hidup, konflik pekerjaan-keluarga terhadap kepuasan finansial, dan peran mediasi kepuasan finansial antara konflik pekerjaan-keluarga dan kepuasan hidup. Studi ini menyimpulkan bahwa domain kepuasan atas pekerjaan berpengaruh pada kepuasan hidup buruh pada kedua kategori sampel. Kepuasan finansial berpengaruh positif lebih kuat dibandingkan kepuasan kerja. Kepuasan finansial juga terbukti berpengaruh positif signifikan pada kepuasan kerja. Pada buruh garmen, domain personal tidak berpengaruh pada kepuasan hidup. Pada buruh konveksi, domain personal yang berpengaruh pada kepuasan hidup, hanyalah dukungan sosial. Ditemukan peran mediasi pada domain kepuasan (kepuasan kerja dan kepuasan finansial) antara domain personal (konflik pekerjaan-keluarga, tingkat stress dan dukungan sosial) dan kepuasan hidup. Namun, pada buruh pabrik garmen, kepuasan finansial tidak terbukti memediasi konflik pekerjaan-keluarga dan kepuasan hidup

This study aims to analyze the personal domain (work-family conflict, stress level, social support) and the domain satisfaction on the job (job satisfaction, financial satisfaction) on life satisfaction. The research design used was a quantitative approach with a purposive non-probability sampling method. The population is divided into 2 categories, namely garment factory workers at KBN Cakung, DKI Jakarta and factory workers at PIK Milling, DKI Jakarta. The sample criteria set are female workers who are married, work for at least 1 year and work in the production department. There were 350 respondents from garment factories and 279 respondents from clothing factories. The data collection period was carried out from May to September 2021. The life satisfaction model for female workers in garment and garment factories shows similar test results. Differences are shown in the effect of social support on life satisfaction, work-family conflict on financial satisfaction, and the mediating role of financial satisfaction between work-family conflict and life satisfaction. This study concludes that the domain of job satisfaction affects the life satisfaction of female workers in both categories. Financial satisfaction has a stronger positive effect than job satisfaction. Financial satisfaction is also proven to have a significant positive effect on job satisfaction. For garment workers, the personal domain has no effect on life satisfaction. For convection workers, the only personal domain that influences life satisfaction is social support. It is found a mediating role in the satisfaction domain (job satisfaction and financial satisfaction) between the personal domain (work-family conflict, stress level and social support) and life satisfaction. However, for garment factory workers, financial satisfaction was not proven to mediate work-family conflict and life satisfaction"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofa Sakinah
"Pertumbuhan Startup di Indonesia sangat pesat dengan adanya dukungan pemerintah dengan 1000 Startup digital dan akan menjadi puncaknya pada tahun 2030 dengan diimbangi kenaikan ekonomi digital hingga empat kali lipat di tahun tersebut dan dibarengi dengan meledaknya penduduk usia produktif yang didominasi oleh generasi milenial pada kurun waktu tersebut. . Adanya kegagalan yang dialami oleh 90% perusahaan startup, pelaku industri startup perlu mempertimbangkan berbagai hal untuk menghindarinya. Komitmen pegawai terhadap organisasi merupakan salah satu dari beberapa faktor yang mampu mensukseskan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Selain itu, komitmen pegawai instansi pemerintahan yang berfungsi sebagai pelayan publik harus berkomitmen penuh terhadap pekerjaannya sehingga menghasilkan output yang maksimal. Kepuasan kerja diyakini sebagai faktor penentu komitmen pegawai terhadap organisasi. Organizational dissent dinilai menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kepuasan kerja pegawai. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh organizational dissent terhadap kepuasan kerja dan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner ke 389 karyawan milenial di perusahaan startup. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa organizational dissent memiliki hubungan positif terhadap kepuasan kerja pegawai, organizational dissent memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, dan kepuasan kerja pegawai memiliki hubungan positif terhadap komitmen organisasi pegawai. Selain itu, hasil penelitian ini dapat direkomendasikan kepada organisasi, terutama di perusahaan startup untuk meningkatkan komitmen karyawan milenial.

Startup growth in Indonesia is very rapid with the support of the government with 1000 digital startups and will be at its peak in 2030 by being offset by a four-fold increase in the digital economy that year and accompanied by the explosion of the productive age population, which is dominated by the millennial generation at that time. Due to the failure experienced by 90% of startup companies, startup industry players need to consider various things to avoid it. Employee commitment to the organization is one of several factors that can make the company successful in achieving its goals. In addition, the commitment of government agency employees who function as public servants must be fully committed to their work so as to produce maximum output. Job satisfaction is believed to be a determining factor for employee commitment to the organization. Organizational dissent is considered to be one of the factors that affect employee job satisfaction. Therefore, this study aims to determine the effect of organizational dissent on job satisfaction and to determine the effect of job satisfaction on organizational commitment. This study uses a quantitative method by distributing questionnaires to 389 millennial employees in startup companies. The results of this study indicate that organizational dissent has a positive relationship to employee job satisfaction, organizational dissent has a significant positive relationship to employee job satisfaction, and employee job satisfaction has a positive relationship to employee organizational commitment. In addition, the results of this study can be recommended to organizations, especially in startup companies to increase millennial employee commitment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>