Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86025 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ellen Feodora Teh
"Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dampak pandemi Covid-19 terhadap layanan sirkulasi Perpustakaan Sekolah Kristen Calvin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus yang dilakukan di Perpustakaan Sekolah Kristen Calvin di Jakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan tinjauan dokumen. Informan yang terkait dengan penelitian ini ada tiga, yaitu kepala perpustakaan dan dua staf perpustakaan. Data yang dikumpulkan diinterpretasi dan diverifikasi dengan membandingkan data-data serta pengertian konteks Sekolah Kristen Calvin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dampak positif dalam upaya penanggulangan dampak negatif pandemi Covid-19 pada Perpustakaan Sekolah Kristen Calvin. Hanya saja, layanan sirkulasi Perpustakaan Sekolah Kristen Calvin mengalami penurunan dibandingkan saat sebelum pandemi.

This research aims to identify the impact of pandemic Covid-19 in the circulation service of Kristen Calvin School Library. This research used qualitative methods with a case study approach conducted in the library of Kristen Calvin School in Jakarta. The data collection techniques consist of observations, interviews, and document studies. The informant involved in the study was three people consisting the head of the school library and two library staff. The collected data was interpreted and verified by comparing various data sources based on the context in Kristen Calvin School Library. The study found that there are positive impacts in the midst of efforts to overcome the negative impacts of pandemic Covid-19 on the library. However, there is a decrease in the circulation service of the library compared to before pandemic Covid-19 arise."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Djoko Pranowo
"Sirkulasi atau peminjaman bahan pustaka merupakan salah satu jenis kegiatan yang ada di perpustakaan. Pada umumnya kegiatan ini sehari-hari ditangani oleh petugas sirkulasi dengan sistem manual. Penelitian mengenai pemakaian perangkat Inmagic dalam rangka automasi sirkulasi perpustakaan dilakukan di perpustakaan STIE Perbanas pada bulan Nopember 1989. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai kemampuan perangkat lunak Inmagic di dalam meningkatkan proses pengolahan pekerjaan-pekerjaan di bidang sirkulasi buku. Fungsi-fungsi yang terdapat dalam program Inmagic dicoba kemampuannya untuk mengolah data peminjaman bahan pustaka yang diambil dari perpustakaan STIE Perbanas.
Perangkat lunak Inmagic merupakan program yang secara khusus dipakai untuk keperluan perpustakaan. Namun sejauh ini belum banyak dimanfaatkan oleh perpustakaan. Oleh karena itu, pemprograman untuk keperluan sirkulasi bahan pustaka ini dicoba untuk mengetahui kemampuannya dan hasil yang dicapai. Penggunaan program Inmagic untuk keperluan sirkulasi bahan pustaka ternyata tidak begitu mudah kalau dibandingkan dengan penggunaannya untuk keperluan lain seperti pembuatan program pengadaan bahan pustaka, pembuatan katalog. Namun pada prinsipnya tetap sama. Bagaimana pun program ini bila dilakukan dengan baik dan tekun akan sangat membantu pekerjaan perpustakaan termasuk sirkulasi bahan pustaka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eki Febriansyah
"Pada saat pandemi COVID-19 muncul, sebagian besar aktivitas perpustakaan beralih secara online. Sebagai perpustakaan bank sentral Indonesia, Perpustakaan Bank Indonesia harus bisa beradaptasi dengan kondisi pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana perpustakaan beradaptasi dengan kondisi pandemi dan tantangan apa yang dihadapinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara. Penelitian ini juga menggunakan data sekunder seperti gambar dan presentasi. Hasil dari penelitian ini adalah Perpustakaan Bank Indonesia mengkonversi semua aktivitas perpustakaan menjadi online dan tetap menjalankan aktivitas fisik yang tidak bisa dijalankan secara online. Perpustakaan juga memaksimalkan penggunaan media sosial untuk mempromosikan layanan online yang dimilikinya. Tantangan yang dihadapi oleh Perpustakaan Bank Indonesia adalah perubahan kompetensi pustakawan, pergantian pustakawan dengan posisi penting, dan pengembangan media sosial.

At the time of the COVID-19 pandemic, most library activities shifted online. As the library of Indonesia's central bank, the Bank Indonesia Library must be able to adapt to the conditions of the COVID-19 pandemic. This study aims to analyze how libraries adapt to pandemic conditions and what challenges they face. This research uses a qualitative approach with a case study method. The method of data collection in this study was conducted by interview. This study also uses secondary data such as pictures and presentations. The result of this study is that the Bank Indonesia Library converts all library activities into online and continues to carry out physical activities that cannot be run online. The library also maximizes the use of social media to promote its online services. The challenges faced by Bank Indonesia Libraries are changes in the competence of librarians, changes in librarians who have important positions, and the development of social media."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Badratun Nafis
"Pendahuluan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab keterlambatanpengembalian buku di UPT Perpustakaan USK. Penelitian ini diperlukan sebagai acuan evaluasi perpustakaan dalam meningkatkan pelayanan pengembalian dan sebagai wujud continuesimprovement pada layanan sirkulasi perpustakaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meminimalisir keterlambatan pengembalian buku oleh pemustaka dan meningkatkan kedisiplinan dan kualitaslayanan sirkulasi perpustakaan. Metode Penelitian. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, metode yang digunakan ialah survei. Populasi dalam penelitian ini ialah jumlah pemustaka yang terlambat mengembalikan buku tahun2017 berjumlah 6.101 orang, jumlah sampel ditetapkan berdasarkan dari rumus slovin 375 sampel, namun yang terkembali utuh yaitu sebanyak 373 kuesioner. Teknik pengumpulan data menggunakaninstrumen dengan mengedarkan kuesioner yang berisi 5 pertanyaan. Teknik analisis data padapenelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil dan Pembahasan. Berdasarkan hasil survei, rata-rata penyebab keterlambatan pengembalianbuku ialah karena lupa dengan 227 responden (60,9%), pilihan jawaban tidak mau mengembalikanbuku tepat waktu karena masih membutuhkan koleksi tersebut adalah sebanyak 78 orang (20,9%). Penyebab ketiga responden memilih alasan lainnya sebanyak 26 orang (7%), alasan karena bukudipinjam teman sebanyak 21 orang (5,6%). Responden yang memilih karena kehilangan strukpeminjaman sebanyak 13 orang (3,5), sedangkan yang menyatakan bahwa koleksi hilang dan baruditemukan sebanyak 5 orang (1,3%), pemustaka yang menyatakan tidak sempat mengembalian bukusebanyak 3 orang (0,8%). Rata-rata jawaban yang mendominasi, pemustaka lupa mengembalikanbuku sesuai dengan jadwal sehingga terlambat dan terkena sanksi denda. Kesimpulan. Penyebab pemustaka sering terlambat mengembalikan buku ialah lupa, dalammenindaklanjuti hasil tersebut perpustakaan dapat menimalisir penyebab keterlambatan denganmemanfaatkan pengembangan UILIS mobile, dengan menambahkan notifikasi sebelum jatuh tempominimal satu hari sebelumnya agar pemustaka lebih disiplin dan tidak terlambat mengembalikan buku."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2022
020 VIS 24:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aisti Mutia Azzahra
"Pandemi Covid-19 yang telah berselang selama lebih dari satu tahun di Indonesia mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Lembaga informasi seperti perpustakaan terkena dampak yang mengharuskan adanya kebijakan baru agar bisa mengoperasikan layanannya kepada masyarakat setempat. Penelitian ini membahas mengenai dampak pandemi Covid-19 terhadap penyediaan layanan di Perpustakaan Umum Kota Depok diantaranya adalah layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan anak, layanan depok corner dan layanan space room. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan Covid-19, serta apa saja tindakan yang dilakukan pihak perpustakaan dalam mengatasi permasalahan yang ada. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perpustakaan Umum Kota Depok terkena dampak pandemi covid-19 karena wilayahnya berada di zona merah dan harus menutup layanannya secara bertahap sesuai dengan kebijakan pemerintah. Penerapan protokol kesehatan di lingkungan Perpustakaan juga diberlakukan untuk pegawai yang masih bekerja di tempat. Dampak yang dialami memaksa para profesional perpustakaan memperbarui penyediaan layanan ke platform digital sehingga dapat tetap menyediakan layanan jarak jauh kepada pengguna.

Covid-19 pandemic has been going on for more than a year in Indonesia and affected various aspects of life. Information institutions such as libraries were affected which required new policies in order to operate their services to the local community. This study discusses the impact of the Covid-19 pandemic on the provision of services at the Depok City Public Library, including circulation services, reference services, children's services, Depok corner services and space room services. The purpose of this study was to determine the impacts of Covid-19 and what the library did for handling the existing problems. This research used qualitative method through case studies. Data collection techniques used in-depth interviews, observation and literature studies. The results of this study indicate that the Depok City Public Library is affected by the COVID-19 pandemic because the area is in the red zone and must gradually close its services in accordance with government policy. The implementation of health and safety protocols in the library environment is also applied to employees who are still working in the library. The impact is forcing library professionals to update service provision to digital platforms so that they can continue to provide remote services to users."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ide Yohane
"Selama masa pandemi Covid-19, Perpustakaan Proklamator Bung Karno membuat inovasi barudalam layanan peminjaman buku, Inovasi tersebut adalah layanan peminjaman buku menggunakan layanan pesan antar Silakan (Anda Pesan Kami Antarkan). Dengan layanan Silakan, diharapkan koleksi perpustakaan bisa dimanfaatkan oleh pemustaka secara optimal dan aman, serta mengurangi resiko penyebaran dan penularan Covid-19 di lingkungan perpustakaan. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pemustaka terhadap layanan pesan antar Silakan dan Alat evaluasi pelayanan publik selama masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pemustaka sangat mengapresiasi dan memberi responpositif terhadap layanan pesan antar Silakan. Berdasarkan hasil survei layanan pesan antar Silakan, diketahui bahwa indeks kepuasan pemustaka yang dicapai adalah 3.765 (skala 4). Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa mutu pelayanan layanan pesan antar Silakan Perpustakaan Proklamator Bung Karno termasuk kategori A, yaitu persepsi kinerja pelayanan Sangat baik."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2022
020 VIS 24:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulanjari
"Kualitas jasa dapat diukur dari dua perspektif yaitu perspektif internal organisasi/penyedia jasa dan perspektif pengguna jasa/pernakai. Perspektif organisasi lebih cenderung memperhatikan kualitas teknis, sedangkan perspektif pemakai lebih cenderung memperhatikan kualitas fungsional. Di era ini setiap organisasi penyedia jasa dituntut untuk lebih berorientasi kepada pemakai. Penilaian pemakai terhadap kualitas jasanya, lebih panting daripada penilaian internal organisasi tersebut, karena layanan yang berkualitas ialah layanan yang memenuhi kebutuhan dan harapan pemakai. Bukan kualitas yang memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh manajemen.
Pada penelitian ini kualitas jasa diukur dengan membandingkan antara tingkat jasa yang diharapkan pemakai (expected services) dengan tingkat jasa yang sebenarnya mereka terima (received services) pada 5 dimensi kualitas, yaitu kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan/kepastian (assurance), empati (empathy) dan penampilan (tangibles).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa harapan pemakai selalu lebih tinggi daripada tingkat kinerja perpustakaan. 100% tingkat harapan pemakai berada pada kategori sangat tinggi. Sebagian besar tingkat kinerja (65 %) dinilai cukup, 20 % tingkat kinerja baik dan 15 % berkinerja baik.
Tingkat kinerja yang dinilai baik ada pada sikap staf (dimensi jaminan/kepastian), penampilan staf, perlengkapan dan suasana perpustakaan (ketiganya merupakan dimensi penampilan/tangibles).
Tingkat jasa yang dinilai buruk ada pada staf perpustakaan yang dinilai kurang memberi informasi tentang jasa-jasa baru yang tersedia di perpustakaan (dimensi daya tanggap), koleksi yang dinilai tidak relevan dan tidak mutakhir (dimensi empati) dan tidak tersedianya sarana transportasi umum untuk mencapai perpustakaan (dimensi penampilan).
Urutan dimensi kualitas menurut tingkat kepentingannya bagi pemakai adalah empati, kehandalan, jaminan, penampilan dan daya tanggap. Urutan dimensi kualitas menurut tingkat kinerjanya adalah jaminan, kehandalan, penampilan, empati dan daya tanggap. Ada ketidaksesuaian _antara peringkat nilai kepentingan dan peringkat kinerjanya. Misalnya dimensi empati adalah dimensi yang diangap terpenting oleh pemakai tetapi kinerjanya hanya berada pada peringkat ke-4. Seharusnya dimensi yang dianggap terpenting oleh pemakai juga menunjukkan kinerja terbaik diantaradimensi-dimensi lain. Dimensi jaminan dan penampilan menunjukkan peringkat kinerja yang lebih tinggi daripada tingkat nilai kepentingannya bagi pemakai. Dimensi jaminan dan daya tanggap-sudah menunjukkan kesesuaian antara peringkat nilai kepentingannya dengan peringkat nilai kinerjanya.
Urutan dimensi menurut tingkat kualitas jasanya adalah jaminan, kehandalan, penampilan, daya tanggap dan empati. Jaminan merupakan dimensi dengan kualitas jasa terbaik, sedangkan empati merupakan dimensi dengan kualitas jasa terburuk. Empati dianggap sebagai dimensi dengan kualitas jasa terburuk karena salah satu indikator dimensi ini yaitu koleksi dinilai tidak relevan dan tidak mutakhir.
Walaupun selalu ada perbedaan antara tingkat harapan pemakai dengan tingkat kinerja perpustakaan, dan tingkat harapan pemakai selalu lebih tinggi daripada tingkat kinerja perpustakaan, tetapi tidak ada nilai perbedaan yang signifikan antara kedua nilai tersebut. Jadi hipotesis penelitian yang menyatakan ada perbedaan yang signifikan antara tingkat harapan pemakai dengan tingkat kinerja perpustakaan tidak terbukti. Dapat disimpulkan lebih lanjut bahwa kualitas jasa layanan perpustakaan ini dinilai cukup baik oleh pemakai. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S15370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Sulistyowati
"Penelitian mengenai kinerja layanan telah dilakukan di News Library Metro TV, Jakarta Barat, pada bulan Maret-Mei 2004, tujuannya ialah untuk mengetahui pendapat jurnalis televisi terhadap layanan perpustakaan, baik dari segi layanan pustakawannya, sistem temu kembali informasi yang ada, maupun koleksi di News Library Metro TV dan mengetahui masalah-masalah yang menjadi kendala bagi jurnalis televisi dalam mendapatkan informasi yang diinginkan. Pengumpulan data dilakukan melalui tiga tahap yaitu: observasi, penyebaran kuesioner dan wawancara mendalam kepada responden. Cara penyusunan wawancara, pembentukan kerangka sampel, dan pemilihan sampel dijelaskan. Hasilnya menunjukkan seluruh responden menyatakan bahwa mereka memerlukan layanan penelusuran yang cepat dan tepat untuk menunjang pekerjaan mereka. Mereka merasakan bekerja di suatu stasiun televisi berita berhubungan dengan penyampaian informasi yang akurat dan tepat, dan kecepatan merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi karena Metro TV mengemban visi dan misi sebagai penyampai berita tercepat dan menjadi panutan bagi televisi lain. Oleh karena itu mereka mengharapkan peningkatan kualitas layanan yang diberikan oleh pustakawan, setidaknya pustakawan tahu betul koleksi yang dimiliknya dan menginformasikan koleksi tersebut kepada pemakai. Di samping itu, pustakawan harus mampu berperan aktif dalam penyediaan informasi yang cepat dan tepat. Penyampaian informasi ini tentu harus didukung dengan sistem temu kembali yang cepat dan tepat pula, sehingga tidak mengecewakan pemakai ketika mereka mendapatkan informasi tersebut. Kinerja layanan di News Library Metro TV sudah cukup bagus, namun perlu adanya beberapa usaha sebagai berikut: 1. Peningkatan layanan dari segi kontak langsung staf perpustakaan dengan pemakai, staf harus ramah, membantu dan siap melayani dalam kondisi apapun. 2. Peningkatan kualitas sistem temu kembali informasi dengan compiling kaset per tema/subjek yang lebih memudahkan jurnalis dalain mendapatkan alternatif informasi lain yang mereka cari, di samping itu juga akan lebih menghemat waktu bagi jurnalis maupun staf perpustakaan itu sendiri. 3. Peningkatan koleksi dengan updating peristiwa-peristiwa yang bisa diperbaharui dalam jangka waktu 1-3 bulan sekali dan kualitas gambar (dari segi editing)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rachma
"Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas layanan sirkulasi dilihat dari tingkat kepuasan pemakai, serta masalah yang dihadapi pada layanan sirkulasi di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data utama melalui kuesioner, ditunjang dengan wawancara dan penelusuran literatur. Pengambilan sampel dilakukan secara kebetulan (accidental sampling) dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Data yang terkumpul diolah dan dianalisa dengan menggunakan rumus Persentase dan Skala Sikap Liken.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa tingkat kepuasan pemakai terhadap prosedur dan persyaratan keanggotaan serta OPAC adalah tinggi; tingkat kepuasan pemakai terhadap jam buka perpustakaan, katalog, kecepatan layanan serta layanan dan bantuan staf perpustakaan adalah cenderung tinggi; tingkat kepuasan pemakai terhadap sistem layanan tertutup, prosedur peminjaman dan layanan fotokopi adalah cenderung rendah; tingkat kepuasan pemakai terhadap sistem baca di tempat adalah rendah.
Diketahui pula bahwa pengetahuan pemakai terhadap Perpustakaan Nasional Republik Indonesia adalah cenderung rendah. Pemakai tidak mengetahui tugas dan fungsi perpustakaan nasional sebagai pusat deposit dan pelestarian literatur nasional. Hal inilah yang menjadi masalah dalam layanan sirkulasi. Pemakai merasa kebebasan mereka dalam mengakses dan memperoleh bahan pustaka yang dibutuhkannya dibatasi oleh kebijakan yang diterapkan perpustakaan nasional yang cenderung lebih melindungi koleksinya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
S14851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Nurul Nabila
"Tulisan ini memuat penelusuran dibalik fenomena kecenderungan masyarakat dalam melaksanakan pendidikan secara tatap muka di tengah pandemi COVID 19. Pengambilan data dilakukan secara kualitatif dengan mengikuti kontroversi dan aktor-aktornya. Dengan menggunakan ANT (Actor Network Theory) penelitian ini berfokus pada tindakan-tindakan yang dilakukan oleh para aktor selama proses belajar dilaksanakan. Penulis berargumen bahwa anggapan anak-anak tidak belajar selama pendidikan jarak jauh adalah keliru secara empiris dan fenomena anggapan tersebut bisa terjadi karena tindakan-tindakan yang dilakukan para aktor tidak terlepas dari peranan non manusia seperti, kondisi tempat tinggal, teknologi smartphone serta pasar bebas.

This paper consists investigations behind the trend among the majority of people wanted offline learning amidst the pandemic of COVID 19. Data collection acquired through qualitative research by following the controversy and the actors. Using ANT (Actor Network Theory) the author focused the research examining the action of the actors during and related to learning process. The author argues that the assumption about children losing their time of learning due to online learning is fallacious. Nonetheless the assumption is the phenomenon that actually happened because of the doings of the actors that can’t be separated with the other non-human actors such as the house atmosphere, technology, and the free market."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>