Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162069 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sihotang, Berliana Deborah
"Fenomena anak yang bekerja hingga saat ini masih menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi oleh negara Indonesia. Keseriusan pemerintah dalam mengatasi pekerja anak dapat dilihat dari komitmen pemerintah untuk menciptakan Indonesia bebas pekerja anak tahun 2025. Salah satu faktor yang paling sering disebut sebagai penyebab munculnya pekerja anak adalah kemiskinan. ILO mengungkapkan salah satu cara agar keluar dari kemiskinan, adalah dengan melakukan migrasi. Remitansi (kiriman uang) yang dikirimkan oleh para migran ke daerah asal sebagai produk dari migrasi menjadi alternatif pendapatan bagi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan hidup, sehingga diharapkan anak tidak harus terjun ke dunia kerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk melihat pengaruh remitansi terhadap partisipasi kerja anak adalah dengan menggunakan 2SLS dengan bantuan variabel instrumental. Hasil regresi 2SLS menunjukkan bahwa remitansi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap partisipasi kerja anak. Intervensi pemerintah dalam mengadakan pelatihan pengelolaan remitansi serta menyediakan sekolah gratis bagi masyarakat miskin diharapkan dapat mampu memperkecil partisipasi kerja anak.

The phenomenon of child labor has been a problem in Indonesia. The determination in dealing with this problem can be seen from the Government's commitment to free Indonesia from child labor by 2025. One of the factors most often cited as the cause of child labor is poverty. The ILO revealed that one of the ways to get out of poverty is by doing a migration. Remittances sent by migrants to areas of origin as a product of migration are an alternative income for households to meet their daily needs, so it is hoped that children do not have to enter the world of work just to make ends meet. In this study, the method used to see the remittances effect on children's work participation is the 2sls with the help of an instrumental variable. The regression result shows that remittances have a negative and significant effect on children's work participation. Government intervention in conducting training on remittance management and providing free schools for the poor is expected to reduce children's work participation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kharisma Ahmad Abdillah Putra Carensa
"xLatar belakang: Kejadian leukemia akut sebagai kanker tersering pada anak terus meningkat setiap tahun menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas tertinggi akibat penyakit. Umumnya, leukemia akut menyerang anak berusia <15 tahun dan remaja. Terapi definitif (kemoterapi) yang lama dan tidak menyenangkan berisiko dalam mengembangkan gangguan emosi dan perilaku pada anak. Di lain sisi, kehidupan pascapandemi juga turut meningkatkan penggunaan gawai pada kaum remaja yang turut berperan dalam terjadinya gangguan emosi dan perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu hubungan antara screen-time dengan gangguan emosi dan perilaku pada remaja leukemia. Metode: Desain penelitian ini adalah potong lintang yang dilakukan di Poli Hematoonkologi Anak RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo pada bulan November 2022. Penelitian ini menggunakan instrumen data screen-time dan kuesioner PSC-17. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan aplikasi SPSS versi 24. Hasil: Jumlah remaja leukemia di RSCM 23 orang, tersebar merata secara usia, didominasi anak laki-laki (13/23), jenis leukemia LLA (22/23), tingkat pendidikan anak SD (12/23), tingkat pendidikan ayah dan ibu menengah (11/23; 9/23), pendapatan keluarga < UMP DKI Jakarta (10/23), dan seluruhnya mendapat dukungan emosional keluarga. Nilai median usia dan durasi sakit (bulan) adalah 12,94 (10,05-17,18) tahun dan 16 (0,83-96) bulan. Tingkat screen-time sebagian besar >2 jam/hari (22/23) dengan penggunaan terlama >6 jam/hari (12/23) dan rerata 6.5 ± 3,25 jam/hari, serta digunakan untuk hiburan. Gangguan Emosi dan Perilaku terjadi pada 2/23 orang yaitu gangguan internalisasi (1) dan gangguan eksternalisasi (1). Hubungan antara screen-time dengan gangguan emosi dan perilaku tidak dapat disimpulkan. Kesimpulan: Tingkat screen-time yang tinggi pada remaja leukemia perlu diedukasi kepada orangtua dan remaja, serta 2 orang pasien dengan gangguan emosi dan perilaku perlu diperiksa lebih lanjut.

Background: The incidence of acute leukemia, the most common cancer in children, continues to increase yearly, becoming the highest cause of morbidity and mortality due to disease. Generally, acute leukemia attacks children aged <15 years and adolescents. Long and unpleasant definitive therapy (chemotherapy) is at risk of developing emotional and behavioral disorders in children. On the other hand, post-pandemic life has also increased the use of gadgets among adolescents, contributing to emotional and behavioral disorders. This study aims to determine the relationship between screen time and emotional and behavioural disorders in leukaemic adolescents. Methods: The design of this study was a cross-sectional study conducted at the Children's Hematooncology Polyclinic at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo in November 2022. This study used screen-time data instruments and the PSC-17 questionnaire. The analysis was carried out univariate and bivariate using the SPSS version 24 application. Results: The number of leukemia adolescents in RSCM was 23 people, evenly distributed by age, dominated by boys (13/23), type of leukemia ALL (22/23), education level of children SD (12/23), middle education level of father and mother (11/23; 9/23), family income < UMP DKI Jakarta (10/23), and all of them received family emotional support. The median values for age and illness duration (months) were 12.94 (10.05-17.18) and 16 (0.83-96). The screen-time level is mostly >2 hours/day (22/23), with the most frequent use being >6 hours/day (12/23) and an average of 6.5 ± 3.25 hours/day, and it is used for entertainment. Emotional and behavioral disorders occur in 2/23 people, namely internalization disorders (1) and externalization disorders (1). The relationship between screen time and emotional and behavioral disorders is inconclusive. Conclusion: The high level of screen time in adolescents with leukemia needs to be educated to parents and adolescents, and two patients with emotional and behavioral disorders need to be examined further."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evelyn Fairuz Wibowo
"Indonesia telah memasuki periode penuaan penduduk atau ageing population. Jumlah penduduk lanjut usia (lansia) yang meningkat tajam tanpa diiringi kepemilikan jaminan sosial membuat penduduk lansia rentan miskin. Tuntutan finansial membuat penduduk lansia harus tetap bekerja di usia senja, meskipun mengalami penurunan kondisi biologis dan psikologis. Penelitian menganalisis pengaruh jaminan pensiun dan jaminan kesehatan terhadap partisipasi kerja penduduk lansia yang dikontrol berdasarkan karakteristik individu, rumah tangga, dan sosial. Hasilnya menunjukan bahwa kepemilikan jaminan pensiun dan jaminan kesehatan memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap partisipasi kerja lansia. Penduduk lansia yang berstatus kepala rumah tangga, berpendidikan rendah, berjenis kelamin laki-laki, tinggal di pedesaan, tidak memiliki gangguan kesehatan, jumlah anggota keluarga bekerja banyak, dan kondisi ekonomi di bawah garis kemiskinan cenderung tetap bekerja di usia pensiunnya.

Indonesia has entered a period of aging population. The number of elderly people has increased sharply without social security ownership, making the elderly population vulnerable to poverty. Financial demands make the elderly must continue to work in their old age, even though their biological and psychological conditions are declining. The study analyzes the effect of pension insurance and health insurance on the work participation of the elderly population which is controlled based on individual, household and social characteristics. The results show that the ownership of pension security and health insurance has a significant negative effect on the work participation of the elderly. Elderly people who are heads of households, have low education, male, live in rural areas, have no health problems, have a large number of working family members, and whose economic conditions are below the poverty line tend to continue working at retirement age. Keywords : Elderly Work Participation, Labor Supply, Elderly, Pension Insurance, Health Insurance, Social Insurance, Islamic Economic"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Direja
"ABSTRAK
Penelitian ini mengestimasi keputusan bersama antara keputusan bekerja dan keputusan pilihan tipe pengasuhan bagi wanita yang sudah menikah dan memilki paling tidak seorang anak kecil berusia 0-5 tahun dalam suatu rumah tangga. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data hasil Survei Biaya Hidup SBH pada tahun 2012. Hasilnya menunjukkan jika harga mengasuh anak tidak berpengaruh terhadap partisipasi kerja wanita yang sudah menikah dan memiliki anak kecil berusia 0-5 tahun. Dan juga hasil upah perkiraan dari wanita tersebut menunjukkan pengaruh positif baik terhadap partisipasi kerja maupun tipe pengasuhan.

ABSTRACT
This study estimates a joint decision between a work decision and a decision on the choice of care type for a married woman and has at least one 0 5 years old child in a household. The data used in this study is data from the Survey Cost of Living SBH in 2012. The results indicate if the price of childcare does not affect the participation of working women who are married and have small children aged 0 5 years. And also the results of the wage estimates of the women showed a positive influence both on the participation of work and the type of care. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rieke Nurcahyaningsih
"Penelitian ini ingin melihat pengaruh dari pendapatan orang tua dan kepemilikan aset terhadap partisipasi anak untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Indonesia dengan menggunakan data cross-section dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2022. Sampel penelitian adalah anak usia 19-23 tahun dengan total sampel sebanyak 24.833. Dengan menerapkan metode regresi logistik, penelitian ini menemukan bahwa pendapatan orang tua dan kepemilikan aset berupa rumah serta perangkat TIK tidak berpengaruh signifikan terhadap peluang anak untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi. Sementara kepemilikan aset alat transportasi dan gabungan perangkat TIK & alat transportasi mempengaruhi secara signifikan. Selain itu terdapat faktor lainnya yang mempengaruhi partisipasi anak untuk melanjutkan pendidikan tinggi seperti usia ibu dan karakteristik wilayah.

This research aims to examine the effect of parental income and asset ownership on children's participation in attending higher education in Indonesia using cross-section data from the National Socio-Economic Survey (SUSENAS) 2022. Sample of this research is children aged 19-23 years with a total sample of 24,833. Applying logistic regression, this research found that parental income and asset ownership in the form of houses and ICT devices did not have a significant effect on the probability of children’s participation in higher education. Meanwhile, ownership of transportation assets and a combination of ICT devices & transportation devices significantly affect the children's participation. In addition, other factors influence children's participation in continuing higher education, such as maternal age and regional characteristics."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsha Ayu Wulandari
"Pada tahun 2007, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan menurun antara kelompok umur 20-24 dan 30-34 tahun. Keberadaan anak umur tertentu dikatakan menjadi penyebab perubahan partisipasi kerja perempuan ini. Dengan menggunakan data SAKERTI 2000 dan 2007, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh umur anak terhadap transisi keluar kerja perempuan menikah menjadi ibu rumah tangga. Penelitian ini menemukan bahwa anak umur 0-2 tahun merupakan faktor utama yang mendorong perempuan menikah untuk keluar kerja. Selain itu, anak umur 3-5 dan 18 tahun ke atas cenderung mendorong perempuan menikah untuk keluar kerja, sementara anak 12-14 tahun cenderung mendorong perempuan menikah untuk tetap bekerja.

In 2007, Female Labor Force Participation Rate declined between the ages of 20-24 and 30-34 years old. It was said that the presence of children at certain ages cause changes in women’s work participation. Using IFLS 2000 and 2007, this study aims to analyse the effect of children’s age on married women’s transition out of employment to become housewives. This study finds that children aged 0-2 are the main factor that encourage married women to exit employment. Moreover, children aged 3-5 and 18 years and over are more likely to encourage married women to exit employment, while children aged 12-14 are more likely to encourage married women to stay employed.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Setiawan
"Remitansi merupakan outcome dari fenomena migrasi yang efeknya dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga migran, sehingga dapat memengaruhi alokasi dana untuk pendidikan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris pengaruh remitansi terhadap pendidikan anak serta mengidentifikasi perbedaan pendidikan anak pada rumah tangga penerima remitansi dan non penerima remitansi. Data yang digunakan bersumber dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) gelombang 5 yang dikumpulkan pada tahun 2014. Untuk mengatasi permasalah endogenitas pada variabel remitansi digunakan instrumen variabel yaitu traditional migrant-sending district dan deviasi curah hujan. Dengan menggunakan metode recursive bivariate probit, penelitian ini menemukan bahwa remitansi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pendidikan anak. Pengaruh negatif remitansi dapat dijelaskan dari perbedaan karakteristik rumah tangga penerima remitansi dan non penerima remitansi. Selain itu pengaruh negatif remitansi terhadap pendidikan juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti absenya orang tua dalam rumah tangga, kondisi pasar tenaga kerja, dan adanya efek insentif.

Remmitances are direct outcome of the migration that can increase the income of the migrant households. Therefore, it affects the budget allocation for their children's education. This research aims to empirically study the effect of remittances on children's education and identify differences in children's education in remittance-receiving households and non-remittance-receiving households. We use data from the 5th batch of the Indonesia Family Life Survey (IFLS) which was collected in 2014. To overcome the endogeneity problem in the remittance variable, instrumental vareables are used, namely traditional migrant-sending district and rainfall deviation. Using the recursive bivariate probit method, this study showed that remittances negatively and significantly effected children's education. The negative effect of remittances can be explained from the differences in the characteristics of remittance-receiving households and non-remittance-receiving households. In addition, the negative effect of remittances on education can also be caused by several factors such as parental absence, labor market conditions, and the incentive effects.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Putri
"Ada anggapan umum dalam literatur dan diantara pembuat kebijakan bahwa remitansi migran memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan rumahtangga migran di daerah asal. Penelitian ini meneliti mengenai remitansi baik internasional maupun internal di Indonesia yang dilakukan untuk memberikan kontribusi dalam menilai dampak dari remitansi pada kesejahteraan rumahtangga. Dengan menggunakan data longitudinal dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2000 sampai dengan tahun 2007 yaitu pada gelombang 3 dan 4, penelitian ini akan mengamati pengaruh dari perkembangan pendapatan remitansi pada investasi aset rumahtangga sebagai ukuran kesejahteraan antara penerima dan non-penerima.
Penelitian ini menggunakan metode propensity score matching (PSM)untuk mengukur dampak pendapatan dari remitansi pada aset rumahtangga dan membandingkannya dengan rumahtangga non-remitansi. Ditemukan bahwa rumahtangga penerima remitansi secara signifikan memiliki tingkat kesejahteraan lebih tinggi sebesar 29,1% pada tahun 2000 dan 22,2% pada tahun 2007 ketika dibandingkan dengan rumahtangga nonpenerima remitansi.

There is a common assumption in the literature and among policy makers that migrant remittances have an important role in improving the welfare of migrant households in the regions of origin. This study observe the international and internal remittances in Indonesia are being made to contribute in assessing the impact of remittances on household welfare. Using longitudinal data from Indonesia Family Life Survey (IFLS) during 2000 until 2007 on wave 3 and 4, the study will observe at the impact of the development of remittance income on the household accumulated asset as a measure of well-being between recipients and non-recipients.
This research using propensity score matching (PSM) method to measure the revenue impact of remittances on household assets and comparing it to non-remittance households. It was found that remittance recipient households had significantly higher levels of welfare by 29.1% in 2000 and 22.2% in 2007 when compared to non-recipient households remittances.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T52574
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novrian Satria Perdana
"Pendidikan merupakan salah satu bentuk investasi jangka panjang dan merupakan salah satu aspek utama keberhasilan program pembangunan suatu negara, oleh karena itu Pemerintah terus berupaya mengembangkan kualitas pendidikan agar tercapai peningkatan kualitas SDM sehingga produktifitas mereka turut meningkat. Kondisi saat ini latar belakang pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh pekerja di Indonesia adalah jenjang Sekolah Dasar (SD) sehingga hal ini berdampak pada produktifitas mereka karena minimnya pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki akibat dari rendahnya tingkat pendidikan. Rendahnya capaian tingkat pendidikan saat ini mengindikasikan partisipasi masyarakat dalam memperoleh pendidikan di Indonesia masih rendah. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menempuh pendidikan (bersekolah) perlu dicari faktor apa saja yang berpengaruh terhadap partisipasi sekolah di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut penulis melakukan penelitian tentang faktor internal dan eksternal apa saja yang mempengaruhi partisipasi anak-anak untuk bersekolah.
Penelitian ini menggunakan data SUSENAS 2012 dengan unit analisis anak-anak dengan usia 13-23 tahun, sehingga diperoleh responden sebanyak 219.009 anak. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah partisipasi bersekolah anak usia 13-23 tahun, dan variabel bebasnya antara lain faktor jenis kelamin anak, wilayah tempat tinggal, latar belakang pendidikan orangtua, jarak ke sekolah, usia perkawinan orangtua, pendapatan per kapita rumahtangga, dan jumlah anggota rumah tangga. Penelitian ini menggunakan model regresi logit dengan software pengolah data STATA 13.
Hasil dari penelitian ini adalah faktor internal berupa anak berjenis kelamin perempuan, wilayah tempat tinggal anak di perkotaan, latar belakang pendidikan Ibu yang semakin tinggi, jarak ke sekolah yang dekat, orangtua yang menikah di usia produktif, semakin besarnya pendapatan per kapita rumahtangga dan semakin sedikitnya jumlah anggota rumah tangga adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap partisipasi sekolah untuk anak-anak di Indonesia. Setelah dilakukan olah data dengan menggunakan software STATA 13 dari 219.009 observasi diperoleh hasil Prob>chi2 =0.0000 yang artinya bahwa model yang diujikan dalam penelitian ini signifikan dan nilai correctly classified sebesar 99,17% menunjukkan bahwa model ini mampu memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi sekolah anak-anak usia 13-23 tahun, serta menjelaskan bahwa variabel terikatnya dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel bebasnya sebesar 99,17 persen.

Education is one of the long-term investment and one of the main aspect of the success of development program in a country. Therefore, the government is always working to develop the quality of education in order to achieve the improvement of human resources quality so that their productivity is also improve. Current conditions the highest educational background is attained by workers in Indonesia is the Elementary level so that it makes the impact on their productivity due to the lack of knowledge and skills that they have because the low level of education. The low level of education indicates for community participation in school, necessary to find factors that influence to the participation of schools in Indonesia.
Based on these, the writer did the research about what kind of factors internal and external that influence the participation or students for school. In order to obtain many respondents 219.009 children, and independent variables are children genders, region of residence, educational background of parents, distance to school, the age of parents marriage, household income per capita, and the number of household members. This research used logit regression model with the data processing software Stata 13.
Based on the calculations, the results Prob> chi2 =0.0000 it means that the model tested in this research significant and the value of correctly classified is 99,17 percent show that this model is able to predict school participation of children in 13-23 years old in Indonesia and the dependent variable in this research may be influenced by the independent variables in the amount of 99,17 percent. For the next, it can be concluded that the factors that influence to the school participation of children 13-23 years old are: children female, residential areas of children are in urban area, the higher education background of their mother, school distances are close, parents who are married at the productive age, the increased of household income per capita, and fewer number of family members."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziah Rudhiati
"Kurang nafsu makan merupakan masalah makan pada anak usia 1-3 tahun yang sering dikeluhkan ibu, dan dapat mempengaruhi berat badan anak serta status gizi anak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi akupresur terhadap nafsu makan anak usia 1-3 tahun yang mengalami gizi kurang.
Desain penelitian yang digunakan randomized controlled trial dengan jumlah responden 38 orang. Baik pada kelompok kontrol maupun intervensi sama-sama menunjukkan peningkatan pada nilai nafsu makan, akan tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik pada selisih rerata nafsu makan sesudah fase terapi baik pada kelompok kontrol maupun intervensi (P>0,05).
Penelitian ini merekomendasikan untuk dilakukan penelitian ulang dengan menggunakan desain randomized controlled trial cluster dan melakukan pengontrolan yang lebih ketat terhadap variabel perancu nafsu makan anak.

Lack of appettite is an eating problem in children age 1-3 years, which is often complained by mothers. Lack of appettite affects children‟s weight and their nutritional status. This study aimed to identify the effect of acupressure therapy on children age 1-3 years with undernutrition.
The research design randomized control trial was used. Involving 38 respondent. The result of this study showed that there was no significant diferences between appetitte score before and after intervention among control and intervention groups (p control= 0,08; p intervention= 0,41; α= 0,05).
This research recommends that acupressure therapy can be used to support the intervention in therapeutic feeding center program at puskesmas.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35211
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>