Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75114 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meyke Rosdiana
"Perubahan yang terjadi akibat dampak dari kanker ginekologi dan terapinya tidak hanya dialami oleh penyintas kanker ginekologi tetapi juga pada pasangan mereka termasuk pada hubungan intimasi penyintas kanker dan pasangannya. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi adaptasi hubungan intimasi pada suami penyintas kanker ginekologi di Indonesia. Tujuh suami penyintas kanker ginekologi berpartisipasi dalam penelitian deskriptif kualitatif melalui wawancara mendalam. Data dianalisis menggunakan metode analisis tematik. Terdapat tiga tema utama dan 4 sub tema berdasarkan analisis tematik. Tema yang dihasilkan dari data wawancara adalah berkurangnya hasrat dan keintiman seksual (sub tema: hasrat dan frekuensi hubungan seksual menurun; tidak bisa disalurkan lewat hubungan seksual), cara lain untuk memenuhi kebutuhan seksual dan menjadi perawat untuk istri dibanding sebagai kekasih (sub tema: membantu pekerjaan rumah tangga dan merawat istri; pemulihan istri adalah tujuan utama).

Changes that occur due to the impact of gynecological cancer and its therapy are not only experienced by gynecological cancer survivors but also in their partners, including the intimate relationship between cancer survivors and their partners. This study aims to explore the adaptation of intimate relationships among husbands of gynecological cancer survivors in Indonesia. Seven husbands of gynecological cancer survivors participated in a qualitative descriptive study through in-depth interviews. Data were analyzed using thematic analysis methods. There are three main themes and 4 sub themes based on thematic analysis. The themes generated from the interview data are reduced sexual desire and intimacy (sub-theme: decreased sexual desire and frequency; cannot be channeled through sexual intercourse), other ways to meet sexual needs and become a caregiver for a wife rather than as a lover (sub-theme: help housework and taking care of the wife; wife's recovery is the main goal)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selly Kresna Dewi
"

Pasien penyintas kanker ginekologi mengalami masalah kesehatan yang kompleks dan memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Pasien penyintas kanker dengan masalah kekambuhan kanker mengharuskan pasien beradaptasi secara adaptif dan mendapatkan kenyamanan dalam menjalani kondisinya saat ini. Teori yang dapat digunakan pada kasus dengan kekambuhan adalah teori adaptasi Roy dan kenyamanan Kolcaba. Penerapan teori keperawatan pada lima pasien kelolaan yang mengalami kekambuhan dengan berbagai diagnosis kanker yang berbeda-beda. Dua orang didagnosis kanker serviks, dua orang lainnya kanker ovarium dan satu orang lainnya kanker vagina. Karena respon yang berbeda dari setiap pasien terhadap asuhan keperawatan yang diberikan, maka dilakukan modifikasi intervensi keperawatan. Kedua teori ini sesuai untuk diterapkan pada pasien penyintas kanker ginekologi dalam meningkatkan kenyamanan dan membantu klien beradaptasi secara fisiologis dengan kondisi yang dialaminya.

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

 

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×


Penerapan teori keperawatan Roy Adaptation dan Comfort Kolcaba pada Kanker Ginekologi. Kasus pasien kanker Ginekologi mengalami masalah kesehatan yang tidak terduga dan kebutuhan yang tidak terpenuhi. Kebutuhan tersebut antara lain fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Penderita masalah kekambuhan kanker dituntut untuk beradaptasi secara adaptif dan merasa nyaman dalam menjalani kondisi mereka saat ini. Teori-teori yang dapat digunakan dalam kasus-kasus berulang adalah adaptasi Roy dan kenyamanan Kolcaba. Penerapan teori keperawatan pada lima pasien yang dirawat yang mengalami kekambuhan dengan berbagai diagnosa kanker yang berbeda. Dua orang didiagnosis menderita kanker serviks, dua lainnya menderita kanker ovarium dan satu lagi menderita kanker vagina. Karena setiap pasien memberikan respon yang berbeda terhadap asuhan keperawatan yang diberikan, maka modifikasi intervensi keperawatan harus dilakukan.

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

 

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

or reload the browserDisable in this text fieldEditEdit in GingerEdit in Ginger×

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Kadek Puspitasari Ayu
"Takut kambuh kanker dan dukungan sosial mempengaruhi kualitas hidup penyintas kanker ginekologi. Penelitian ini bertujuan menganalisa hubungan takut kambuh kanker dan dukungan sosial terhadap kualitas hidup penyintas kanker ginekologi. Desain penelitian menggunakan analisis deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional dan jumlah sampel sebanyak 106 menggunakan kuesioner Penn State Worry Questionnaire, Multidimensional Scale of Perceived Social Support, dan European Organization for Research and Questionnaire-C30. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan signifikan antara engagement of worry dan absence of worry dengan fungsi peran, fungsi kognitif, kelelahan, nyeri, dan kesulitan keuangan, sedangkan item fungsi fisik, peran, sosial, kelelahan, insomnia, kehilangan nafsu makan dan nyeri memiliki hubungan signifikan dengan dukungan dari pasangan dan teman, serta dukungan keluarga memiliki korelasi negatif dengan takut kambuh kanker. Kesimpulan dukungan sosial sebagai salah satu sumber daya terpenting untuk mengurangi ketakutan dan kualitas hidup. Hasil penelitian merekomendasikan penelitian selanjutnya untuk meneliti pengaruh data demografi dengan kualitas hidup pada penyintas kanker ginekologi.

Fear of cancer recurrence and sosical support can affect gynnecologi cancer survivors quality of life. The purpose of this study was examine the relationship between fear of cancer recurrence and social support with quality of life in gynecologic cancer survivors. A cross-sectional study was conducted with 106 partisipants. Data were collected using the Penn State Worry Questionnaire, Multidimensional Scale of Perceived Social Support, dan European Organization for Research and Questionnaire-C30. The result showed that there was a statisticaly significant corelation between engagement of worry and absence of worry with role functioning, cognitive functioning, fatique, pain, and financial difficulties, then there was a significant corelation between physical functioning, role, social, fatique, insomnia, loss appetite and pain with partner and friends supporting, also family supporting has a negative corelation with engagemen of worry. The conculsion is social support is an important resource that can decreased fear and increased quality of life. This study recommends further research to examine the affect participants demography with quality of life in gynecologic cancer survivors."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Sukyati
"ABSTRAK
Permasalahan utama penyintas kanker setelah selesai menjalani pengobatan adalah kesulitan beradaptasi terhadap kehidupan sebelumnya hal ini dikarenakan adanya efek fisik, emosional dan psikososial kanker yang tidak mereda ketika pasien mencapai remisi. kebutuhan yang utama yang dilaporkan oleh penyintas kanker ginekologi saat akhir masa pengobatan adalah ketakutan kambuh, yang dapat mengakibatkan buruknya kualitas hidup. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi faktor prediksi ketakutan kambuh penyintas kanker ginekologi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 90 orang yang sedang melakukan rawat jalan dan telah melakukan minimal satu kali pengobatan. Hasil penelitian ini yaitu teridentifikasinya karakteristik responden yang memengaruhi terjadinya ketakutan kambuh berdasarkan domain yaitu pada domain distress psikologis, karakteristik responden yang didapatkan yaitu pengobatan, pada domain kerusakan fungsi terdapat pekerjaan, pengobatan dan pendidikan, pada domain persepsi ditentukan oleh umur dan pada domain keyakinan diri ditentukan oleh umur, pekerjaan, pendidikan, pengobatan dan status pernikahan, domain strategi koping ditentukan oleh stadium dan tingkat pendidikan. Sedangkan karakteristik responden yang memengaruhi terjadinya kualitas hidup pada domain kesehatan umum ditentukan oleh pendidikan, pada domain faktor fungsional ditentukan oleh status pernikahan dan pekerjaan, dan pada domain gejala ditentukan oleh pekerjaan dan jenis pengobatan. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya melakukan asuhan keperawatan secara bio-psiko-sosio-spritual pada penyintas kanker ginekologi yang telah selesai menjalani pengobatan dengan memperhatikan karakteristik responden yang memengaruhi terjadinya ketakutan kambuh berdasarkan masing-masing domain.

ABSTRACT
The main problem of survivors of cancer after completion of treatment is the difficulty of adapting to previous life this is due to the physical, emotional and psychosocial effects of cancer that does not subside when the patient reaches remission. The main need reported by survivors of gynecological cancer at the end of treatment is the relapse of fear, which can result in poor quality of life. The purpose of this study identifies the predictive factor of fear relapse survivors of gynecological cancers. This research use cross sectional research design. The number of respondents in this study were 90 people who were outpatient and had done at least one treatment. The result of this research is the identification of respondent characteristic that influences the happening of fear of relapse based on domain that is on psychological distress domain, the respondent characteristic is obtained that is treatment, on the domains of functional degradation there is occupation, treatment and education, at domain of perception determined by age and at self confidence domain determined By age, occupation, education, treatment and marital status, the domain of coping strategies is determined by the stage and level of education. While the characteristics of respondents that influence the quality of life in the general health domain are determined by education, the functional factor domain is determined by marital status and occupation, and in the symptom domain is determined by occupation and type of treatment. This study recommends the importance of performing nursing care bio psycho socio spiritual in survivors of gynecological cancer who have completed treatment with respect to the characteristics of respondents that affect the occurrence of fear relapse based on each domain"
2017
T47565
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wijayanti
"ABSTRAK
Kanker merupakan salah satu penyakit dengan angka kematian yang tinggi. Kasus
kanker di dunia tiap tahun terus meningkat. Kekambuhan akan kanker sendiri ini
menimbulkan ketakutan pada pasien. Takut kekambuhan kanker adalah salah satu
masalah psikologis yang paling penting diantara pasien kanker. dukungan sosial
merupakan strategi koping penting untuk dimiliki keluarga saat mengalami stress.
Dukungan sosial keluarga dapat berfungsi sebagai strategi preventif untuk
mengurangi stress dan konsekuensi negatifnya. Metode penelitian menggunakan
desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah sampel 153
penyintas kanker ginekologi menggunakan kuesioner ILES dan FCRI dan
dianalisis menggunakan korelasi pearson. Hasil penelitian diperoleh adanya
hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan ketakutan kambuh
penyintas kanker ginekologi dengan p value 0,001 dengan dukungan emosional
yang paling besar diterima oleh penyintas kanker. Kesimpulan semakin besar
dukungan sosial semakin berkurang ketakutan kambuh kanker, sehingga
diharapkan dukungan sosial lebih ditingkatkan pada penyintas kanker ginekologi.

ABSTRACT
Cancer is one disease with a high mortality rate. Cases of cancer in the world
each year continue to increase. This recurrence of cancer itself creates fear in the
patient. The fear of cancer recurrence is one of the most important psychological
problems among cancer patients. social support is an important coping strategy
for the family when it comes to stress. Family social support can serve as a
preventive strategy to reduce stress and its negative consequences. The research
method used a quantitative design with cross sectional approach, with the number
of samples of 153 survivors of gynecological cancer using the ILES and FCRI
questionnaires and analyzed using Pearson correlation. The result of the research
showed that there was a significant correlation between social support and fear of
relapse of gynecological cancer survivors with p value 0,001 with the greatest
emotional support received by survivors of cancer. Conclusions The greater the
social support the less the fear of recurrence of cancer, so it is expected more
enhanced social support in survivors of gynecological cancer."
2018
T49008
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mindyarina
"Faktor karakteristik usia, stadium kanker, jenis terapi, dan dukungan suami diprediksi telah memengaruhi timbulnya beragam permasalahan psikoseksual pada pasien kanker ginekologi dan kanker payudara. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi adanya hubungan karakteristik usia, stadium kanker, jenis terapi, dan dukungan suami dengan masalah psikoseksual pada pasien kanker ginekologi dan kanker payudara pasca terapi. Jenis penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dengan desain penelitian korelatif dan dengan pendekatan analitis kategorik. Sebanyak 61 responden dipilih dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara jenis terapi dengan masalah psikoseksual (p= 0,049; α= 0,05). Namun, hasil menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara usia (p= 0,368; α= 0,05), stadium kanker (p= 0,636, α= 0,05), dan dukungan suami (p=0,172, α= 0,05) dengan masalah psikoseksual. Hasil penelitian menyarankan diperlukan pembahasan/penelitian dengan studi kohort lebih lanjut mengenai hubungan faktor karakteristik dengan masalah psikoseksual.

Characteristic factors of age, cancer stage, types of treatment, and partner support has predicted influences psychosexual problems in patients with gynecological and breast cancer. This study aims to identify the assosiation of characteristics of age, stage of cancer, types of treatment, and partner support with psychosexual problems in post treatment gynecological and breast cancer patients. Cross-sectional study was used in this study. Study sample included 61 sample as respondents wich selected by consecutive sampling technique. The results showed that there was significant assosiation between types of treatment and psychosexual problem (p= 0.049; α= 0.05). But, there was no significant assosiation between age (p= 0.368, α = 0.05), cancer stage (p= 0.636, α= 0.05), and partner support (p= 0.172, α = 0.05) with psychosexual problem. Our findings suggest a need for cohort study to discusse later about the assosiation between the characteristics and psychosexual problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selly Kresna Dewi
"ABSTRAK
Salah satu masalah kesehatan yang disebabkan oleh penyintas kanker ginekologi adalah akibat kekambuhan. Takut kambuh kanker merupakan salah satu masalah psikologis yang paling penting di antara penyintas kanker. Tujuan penelitian ini adalah penyelidikan komprehensif tentang ketakutan kambuh para perempuan penyintas kanker ginekologi. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif kualitatif dengan analisis tematik yang menghasilkan tema-tema. Penelitian ini mengungkap berbagai pengalaman 10 partisipan yang mengalami kesulitan kambuh. Hasil temuan pada penelitian ini mengungkap berbagai macam pertanyaan mengenai kesulitan kambuh termasuk faktor pemicunya dan cara mengatasi kesulitan kambuh serta harapan tentang masa depan mereka setelah menyelesaikan terapi kanker.

ABSTRACT
Salah satu masalah kesehatan yang terjadi pada survivor kanker ginekologi adalah kambuh. Ketakutan kambuh adalah salah satu masalah psikologi yang paling penting di antara penderita kanker. Rasa takut kambuh ini akan muncul berbagai ekspresi. Puporse dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi secara mendalam tentang persepsi terhadap rasa takut kambuh pada penderita kanker ginekologi yang selamat. Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan Analisis Tematik yang menghasilkan tema. Studi ini mengungkap pengalaman sepuluh partisipan yang mengalami rasa takut kambuh. Temuan penelitian ini mengungkapkan berbagai ekspresi dari rasa takut yang kambuh termasuk faktor pemicu dan cara untuk mengatasi ketakutan yang meningkat dan diceritakan oleh peserta termasuk harapan tentang masa depan mereka setelah menyelesaikan terapi kanker."
2019
T53455
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Annisa
"ABSTRAK
Angka kesembuhan kanker pada anak di dunia, termasuk di Indonesia semakin meningkat seiring dengan kemajuan pengobatan dan perawatan pada anak kanker. Akan tetapi, penyintas kanker belum dapat lepas dari berbagai masalah baik fisik maupun psikososial, sehingga pelayanan kesehatan dan psikososial yang sesuai dengan kebutuhan mereka sangat penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kebutuhan pelayanan kesehatan dan psikososial yang tepat. Penelitian ini menggunakan studi kualitatif fenomenologi, dilakukan wawancara semi terstruktur terhadap delapan orang remaja penyintas kanker anak yang hasilnya kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik. Ada tujuh tema yang muncul dari hasil penelitian, yaitu: 1) kebutuhan pemeriksaan fisik secara kontinu, 2) kebutuhan edukasi pasien dan keluarga, 3) kebutuhan pelayanan kesehatan yang menyenangkan, 4) kebutuhan konseling psikologis, 5) kebutuhan dukungan dari teman dan keluarga, 6) kebutuhan dukungan dari sekolah, dan 7) kebutuhan pelayanan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja penyintas kanker di Indonesia memiliki kebutuhan pelayanan yang hampir sama dengan penyintas kanker anak secara global. Tema-tema tersebut dapat dijadikan acuan dalam melakukan asuhan keperawatan yang optimal dan sesuai kebutuhan remaja penyintas kanker.

ABSTRACT
Advances in childhood cancer treatment and therapy have improved the survival rates of childhood cancer survivors in the world as well as in Indonesia. However, as cancer survivors, they encounter physical and psychosocial problems and hence proper health facility and psychosocial support services are important. The aim of the research is to identify health facility & psychosocial services needed among adolescent childhood cancer survivors. The research used a phenomenological approach through semi-structured interview with eight adolescent childhood cancer survivors, the data was analyzed using thematic analysis. Seven themes of health facility and psychosocial services needs emerged from the analysis: follow-up care; education for patients and their families, comfort care from the clinical services, psychological counseling, support from family and friends, support from school and social services. The results show that adolescent childhood cancer survivors in Indonesia have similar services needs to ones in developed countries.The themes can be references for nurse to do optimal nursing care based on adolescent childhood cancer survivors needs."
2016
T46291
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Lina Anisa
"

ABSTRAK 

Kecemasan dan depresi merupakan distres psikologis yang sering terjadi pada pasien kanker ginekologi. Hal tersebut disebabkan oleh koping yang maladaptif dan gangguan pada kesejahteraan spiritual pasien kanker ginekologi. Intervensi spiritual merupakan salah satu alternatif dalam meningkatkan koping dan kesejahteraan spiritual pasien kanker ginekologi guna menurunkan kecemasan dan depresi pada pasien kanker ginekologi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas intervensi spiritual terhadap kecemasan, depresi, koping dan kesejahteraan spiritual pada pasien kanker ginekologi. Desain penelitian ini adalah quasi experimental pre and post test design with control group pada 108 orang pasien di satu rumah sakit rujukan di Bandung, Jawa Barat. Metode sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS), Brief Cope dan Functional Assessment Chronic Illness Therapy Spiritual Well Being (FACIT Sp). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perubahan rerata skor kecemasan dan depresi pada kelompok intervensi setelah mendapatkan intervensi spiritual (p=0,001). Terdapat perbedaan rerata skor kecemasan dan depresi antara kelompok intervensi dan non intervensi (p=0,001). Perubahan rerata skor koping pada kelompok intervensi baik pada subskala problem focused coping (p=0,013) dan subskala emotion focused coping (p=0,001). Perubahan rerata kesejahteraan spiritual pada kelompok intervensi meliputi subskala meaning (p=0,031), faith (p=0,036) dan subskala peace (p=0,006) pada kelompok intervensi setelah mendapatkan intervensi spiritual. Penelitian juga menunjukkan bahwa setelah intervensi spiritual terdapat perbedaan rerata skor koping (p=0,004) dan kesejahteraan spiritual (p=0,001) antara kelompok intervensi dan non intervensi. Implikasi dari penelitian ini adalah dilakukannya intervensi spiritual sebagai bagian dari asuhan keperawatan holistik bagi pasien kanker khususnya kanker ginekologi.

Kata Kunci: depresi, intervensi spiritual, kanker, kecemasan, kesejahteraan, koping


ABSTRACT

Anxiety and depression are psychological distress that often occurs in gynecological cancer patients. This is caused by maladaptive coping and disruption to the spiritual well-being. Spiritual intervention is one alternative in improving coping and spiritual well-being of gynecological cancer patients to reduce anxiety and depression in gynecological cancer patients. The purpose of this study was to determine the effectiveness of spiritual interventions on anxiety, depression, coping and spiritual well-being in gynecological cancer patients. Design of this study was quasi experimental pre and post test design with a control group at 108 patients in a referral hospital in Bandung, West Java. Sampling methods was consecutive sampling. The instruments used in this study were the Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS), Brief Cope and Functional Assessment Chronic Illness Therapy Spiritual Well Being (FACIT Sp). Results showed that there was a change in the mean score of anxiety and depression in the intervention group after getting a spiritual intervention (p = 0.001). There were differences in mean scores for anxiety and depression between the intervention and non-intervention groups (p = 0.001). The average change in coping scores in the intervention group both on the problem focused coping subscale (p = 0.013) and the emotion focused coping subscale (p = 0.001). The mean changes in spiritual well-being in the intervention group included the subscale meaning (p = 0.031), faith (p = 0.036) and the peace subscale (p = 0.006) in the intervention group after receiving spiritual intervention. Research also shows that after spiritual intervention there are differences in mean coping scores (p = 0.004) and spiritual well-being (p = 0.001) between the intervention and nonintervention groups. The implication of this research is that spiritual intervention is part of holistic nursing care for cancer patients, especially gynecological cancer.

 

"
2019
T53063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulaika Rosalin
"Pendahuluan: Kanker ginekologi adalah kanker yang dimulai pada organ reproduksi wanita. Lima jenis utama kanker ginekologi adalah kanker serviks, kanker ovarium, kanker rahim, kanker vagina, dan kanker vulva. Nyeri kanker merupakan gejala yang umum terjadi pada pasien kanker, lebih dari 70% individu dengan kanker stadium lanjut menderita nyeri sedang hingga berat (Numeric Rating Scale, NRS ≥ 4) sehingga menimbulkan kesulitan dalam merawat diri sendiri dalam melanjutkan aktivitas hidup sehari-hari dan stress. Penggunaan opioid pada pasien yang mengalami nyeri kanker diketahui memberikan efek analgesia yang memadai untuk nyeri yang lebih berat, namun memiliki efek samping dan dapat menimbulkan kecanduan. Elektroakupunktur dapat berfungsi sebagai terapi komplementer untuk menghilangkan rasa sakit terkait kanker dan pengobatan kanker.
Metode: Uji klinis acak tersamar tunggal multisenter dilakukan pada 54 pasien nyeri kanker ginekologi yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak sesuai kriteria eksklusi. Subjek penelitian dirandomisasi menjadi 2 kelompok, yaitu 27 subjek kelompok elektroakupunktur dan terapi standar dan 27 subjek kelompok terapi standar. Kelompok elektroakupunktur dan terapi standar akan mendapatkan terapi satu kali sehari selama tiga hari berturut-turut, terapi selama 30 menit dengan gelombang continuous, frekuensi 2 Hz, titik akupunktur yang digunakan adalah LI4, PC6, ST36, SP6, LR3. Intensitas nyeri dengan skor VAS, kualitas hidup pasien dengan EORTC QLQ-C30 dan dosis analgetik merupakan luaran primer yang dinilai.
Hasil: Perbandingan rerata penururnan skor VAS hari pertama lebih besar pada kelompok terapi kombinasi elektroakupunktur dan terapi standar dengan nilai p = 0,009, Perbaikan skor kualitas hidup pada kelompok terapi kombinasi elektroakupunktur dan terapi standar lebih baik daripada kelompok terapi standar saja pada status fungsi fisik, fungsi model diri, fungsi emosi, fungsi kognitif, fungsi sosial, kelelahan, mual dan muntah, sesak nafas, nafsu makan dengan nilai p < 0,05. Sedangkan penilaian pada kelompok terapi kombinasi elektroakupunktur dan terapi standar pada hari pertama dan hari ketujuh didapatkan hasil bermakna pada status kesehatan menyeluruh, fungsi fisik, fungsi emosi, fungsi sosial, kelelahan, mual dan muntah, nyeri, insomnia, konstipasi, perbaikan nafsu makan dengan nilai p < 0,05. Serta penurunan total dosis anlagetik harian lebih besar pada kelompok terapi elektroakupunktur dan terapi standar.
Kesimpulan: Terapi kombinasi elektroakupunktur dan terapi standar dapat menurunkan skor VAS serta dosis analgetik harian disertai perbaikan pada kualitas hidup pasien.

Introduction: Gynecological cancer is cancer that starts in the female reproductive organs. The five main types of gynecological cancer are cervical cancer, ovarian cancer, uterine cancer, vaginal cancer, and vulvar cancer. Cancer pain is a common symptom in cancer patients, more than 70% of individuals with advanced cancer suffer from moderate to severe pain (Numeric Rating Scale, NRS ≥ 4) which causes difficulty in caring for themselves in continuing daily life activities and stress. . The use of opioids in patients experiencing cancer pain is known to provide adequate analgesia for more severe pain, but has side effects and can cause addiction. Electroacupuncture may serve as a complementary therapy for cancer-related pain relief and cancer treatment.
Methods: A multicenter single-blind randomized clinical trial was conducted on 54 patients with gynecological cancer pain who met the inclusion criteria and did not meet the exclusion criteria. The research subjects were randomized into 2 groups, namely 27 subjects in the electroacupuncture and standard therapy group and 27 subjects in the standard therapy group. The electroacupuncture and standard therapy groups will receive therapy once a day for three consecutive days, therapy for 30 minutes with continuous waves, frequency 2 Hz, the acupuncture points used are LI4, PC6, ST36, SP6, LR3. Pain intensity with VAS score, quality of life of patients with EORTC QLQ-C30 and analgesic dose were the primary outcomes assessed.
Results: Comparison of the mean reduction in VAS score on the first day was greater in the combination therapy group of electroacupuncture and standard therapy with a p value = 0.009, Improvement in score The quality of life in the combination therapy group of electroacupuncture and standard therapy was better than the standard therapy group alone in the status of physical function, self-model function, emotional function, cognitive function, social function, fatigue, nausea and vomiting, shortness of breath, appetite with a p value < 0.05. Meanwhile, the assessment in the combination therapy group of electroacupuncture and standard therapy on the first day and the seventh day showed significant results on overall health status, physical function, emotional function, social function, fatigue, nausea and vomiting, pain, insomnia, constipation, improvement in appetite with values p < 0.05. And the reduction in total daily analgesic dose was greater in the electroacupuncture therapy and standard therapy groups.
Conclusion: Combination therapy of electroacupuncture and standard therapy can reduce VAS scores and daily analgesic doses accompanied by improvements in the patient's quality of life.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>