Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162266 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meiske Flowerenta
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi atau peran trait kepribadian terhadap academic burnout pada siswa kelas 3 SMA Negeri di Jakarta, khususnya pada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama masa pandemi Covid-19. Dalam pelaksanaannya, PJJ memiliki dampak yang membuat pembelajaran menjadi kurang efektif, sehingga memengaruhi kondisi mental sosial emosional siswa. Kendala-kendala yang muncul dan beban tugas selama PJJ menyebabkan siswa dapat merasa lelah secara emosional, tidak merasa mampu dalam menyelesaikan tugas, dan menjadi tidak peduli terhadap kegiatan belajarnya. Dengan kata lain siswa mengalami academic burnout. Penelitian ini dilakukan pada 357 siswa kelas 3 SMAN di Jakarta. Academic burnout diukur dengan menggunakan Maslach Burnout Inventory – Student Survey (MBI-SS). Sementara itu kepribadian siswa diukur menggunakan IPIP-BFM-25. Hasil perhitungan Pearson correlation menunjukkan bahwa kelima trait kepribadian (extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional stability, dan intellect) memiliki hubungan yang negatif dan signifikan dengan academic burnout. Hasil analisis lanjutan menunjukkan bahwa kecuali trait extraversion, empat trait kepribadian lainnya memiliki kontribusi yang signifikan terhadap munculnya academic burnout pada siswa

This study aims to see the influence and contribution of personality traits on academic burnout in grade 12 public high school students in Jakarta, especially during the PJJ or Distance Learning period. Throughout its implementation PJJ has made learning less effective, thus affecting the social emotional state of students. Constraints and the workload during PJJ cause students to feel emotionally tired, incapable of completing assignments, and become indifferent towards their academic activities. In other words, students experience academic burnout. The study was conducted on 357 12th graders at SMAN in Jakarta. Academic burnout was measured using the Maslach Burnout Inventory - Student Survey (MBI-SS). Meanwhile, student personality is measured using IPIP-BFM-25. The results of the Pearson correlation calculation show that the five personality traits (extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional stability, and intellect) have a negative and significant relationship with academic burnout. Further analysis show that except for extraversion, four other personality traits have a significant contribution to the emergence of academic burnout in students"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiske Flowerenta
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi atau peran trait kepribadian terhadap academic burnout pada siswa kelas 3 SMA Negeri di Jakarta, khususnya pada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama masa pandemi Covid-19. Dalam pelaksanaannya, PJJ memiliki dampak yang membuat pembelajaran menjadi kurang efektif, sehingga memengaruhi kondisi mental sosial emosional siswa. Kendala-kendala yang muncul dan beban tugas selama PJJ menyebabkan siswa dapat merasa lelah secara emosional, tidak merasa mampu dalam menyelesaikan tugas, dan menjadi tidak peduli terhadap kegiatan belajarnya. Dengan kata lain siswa mengalami academic burnout. Penelitian ini dilakukan pada 357 siswa kelas 3 SMAN di Jakarta. Academic burnout diukur dengan menggunakan Maslach Burnout Inventory – Student Survey (MBI-SS). Sementara itu kepribadian siswa diukur menggunakan IPIP-BFM-25. Hasil perhitungan Pearson correlation menunjukkan bahwa kelima trait kepribadian (extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional stability, dan intellect) memiliki hubungan yang negatif dan signifikan dengan academic burnout. Hasil analisis lanjutan menunjukkan bahwa kecuali trait extraversion, empat trait kepribadian lainnya memiliki kontribusi yang signifikan terhadap munculnya academic burnout pada siswa.

This study aims to see the influence and contribution of personality traits on academic burnout in grade 12 public high school students in Jakarta, especially during the PJJ or Distance Learning period. Throughout its implementation PJJ has made learning less effective, thus affecting the social emotional state of students. Constraints and the workload during PJJ cause students to feel emotionally tired, incapable of completing assignments, and become indifferent towards their academic activities. In other words, students experience academic burnout. The study was conducted on 357 12th graders at SMAN in Jakarta. Academic burnout was measured using the Maslach Burnout Inventory - Student Survey (MBI-SS). Meanwhile, student personality is measured using IPIP-BFM-25. The results of the Pearson correlation calculation show that the five personality traits (extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional stability, and intellect) have a negative and significant relationship with academic burnout. Further analysis show that except for extraversion, four other personality traits have a significant contribution to the emergence of academic burnout in students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Purnomo
"Keluhan ketidaknyamanan muncul pada pelaksanaan Pembelajaran jarak jauh diterapkan selama pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keluhan ketidaknyamanan muskuloskeletal pada mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia tahun 2018 yang memiliki pengetahuan sebelumnya mengenai mekanika tubuh. Penelitian menggunakan desain cross-sectional, deskriptif kuantitatif, cluster random sampling, pada sebanyak 298 mahasiswa. Instrumen yang digunakan adalah Cornell Musculoskeletal Discomfort Questionnaire (CMDQ). Hasil penelitian menunjukkan beberapa responden mengalami keluhan muskuloskeletal pada punggung bawah (25.3%), pinggul (18.7%), dan leher (18.1%). Keluhan paling banyak dirasakan oleh responden perempuan dan yang memiliki indeks massa tubuh normal. Responden yang memiliki kebiasaan olahraga (65.8%), didominasi oleh olahraga aerobik (37.9%), frekuensi satu kali seminggu (48.5%), dan durasi 30-60 menit (89.8%) memiliki perilaku tubuh yang baik saat penggunaan laptop (57.7%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengalami keluhan muskuloskeletal. Rekomendasi dari penelitian ini, yaitu perlunya penerapan perilaku ergonomis saat penggunaan laptop selama pembelajaran jarak jauh dan pengaturan jadwal olahraga.

The musculoskeletal complaints emerge during the distance learning implementation in Covid-19 era. This study describes musculoskeletal discomfort complaints in students of the University of Indonesia Health Sciences 2018 who have prior knowledge about body mechanics. The study is a cross-sectional design and quantitative descriptive on 298 students. The instrument used in this research is Cornell Musculoskeletal Discomfort Questionnaire (CMDQ). The results illustrate several respondents experienced musculoskeletal complaints and most of them occurred in the lower back (25.3%), hips (18.7%), and neck (18.1%). Complaints are also mostly felt by women and normal body mass index respondents. Additionally, respondents who exercise regularly (65.8%), is dominated by aerobic exercise (37.9%), 1x frequency (48.5%), 30-60 minutes exercise duration (89.8%); have a good body behavior when using laptop (57.7%). In conclusion, most respondents experience musculoskeletal complaints. Recommendations from this study are the need to apply ergonomic behavior when using laptop and schedule regular execise."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husnul Muasyaroh
"Penggunaan metode pembelajaran jarak jauh dijenjang perguruan tinggi semakin meningkat terutama sebagai alternatif selama masa pandemi COVID-19. Kondisi ini mengharuskan mahasiswa memiliki kemampuan regulasi belajar secara mandiri yang baik. Penelitian terdahulu menemukan bahwa faktor individual seperti literasi digital, attitudes toward e-learning, dan task value berkorelasi positif dengan self-regulated learning. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara literasi digital dan self-regulated learning melalui attitudes toward e-learning dengan peran moderasi dari task value. Sebanyak 538 mahasiswa (17-25 tahun) dari 10 perguruan tinggi negeri berpartisipasi dalam penelitian ini. Literasi digital diukur menggunakan Self-Perceived Evaluations of Digital Literacy Competencies; attitudes toward e-learning diukur menggunakan E-Learning Attitudes Questionnaire; task value diukur menggunakan The Subjective Task Value (STV) Instrument; dan self-regulated learning diukur menggunakan Self-Regulated Online Learning Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa task value signifikan memoderasi hubungan antara literasi digital dan self-regulated learning melalui attitudes toward e-learning. Dengan demikian, literasi digital dapat mendukung kemampuan self-regulated learning melalui attitudes toward e-learning dan diperkuat dengan adanya task value pada mahasiswa yang mengikuti pembelajaran jarak jauh.

Distance learning methods has massively been conducted by higher education institutions as an alternative during the COVID-19 pandemic. Distance learning requires students to have good self-regulated learning skills. Previous studies have found that learner factors such as digital literacy, attitudes toward e-learning, and task value were positively correlated with self-regulated learning. This study aimed to examine the relationship between digital literacy and self-regulated learning through mediation of attitudes toward e-learning with the role of task value as a moderator. The research samples involved 538 college students (17-25 years) from 10 public universities. Digital literacy was measured using the Self-Perceived Evaluations of Digital Literacy Competencies. While attitudes toward e-learning were measured using the E-Learning Attitudes Questionnaire. This study also performed the Subjective Task Value (STV) Instrument to measure task value and the Self-Regulated Online Learning Scale to measure self-regulated learning. The results show that task value significantly strengthened the relationship between digital literacy and self-regulated learning through mediation of attitudes toward e-learning. Hence, digital literacy can support self-regulated learning through mediation of attitudes towards e-learning and is strengthened by task values ​​of college students in distance learning."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranda Purnama Dinar
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kecerdasan emosi dapat memprediksi teacher well-being dalam konteks pembelajaran jarak jauh akibat pandemi Covid-19 di Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada guru sekolah dasar dan sekolah menengah di Indonesia (N = 494; M = 39,9 tahun). Alat ukur yang digunakan adalah Schutte Emotional Intelligence Scale oleh Schutte et al. (1998) dan Teacher Subjective Well-Being Questionnaire oleh Renshaw et al. (2015). Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosi secara signifikan dapat memprediksi teacher well-being F(1,492) = 108,469, p < 0,05. Kecerdasan emosi ditemukan memiliki effect size kecil terhadap teacher well-being. Hasil penelitian memiliki implikasi bahwa terdapat faktor lain yang berperan dalam teacher well-being. Hal ini dapat menjadi pertimbangan penelitian selanjutnya mengenai teacher well-being

This study aims to investigate the role of emotional intelligence in predicting teacher well-being in the context of online learning due to the Covid-19 pandemic in Indonesia. This research was conducted on elementary and secondary school teachers in Indonesia (N = 494; M = 39.9 years). The measuring instrument used is the Schutte Emotional Intelligence Scale from Schutte et al. (1998) and the Teacher Subjective Well-Being Questionnaire from Renshaw et al. (2015). Simple regression technique was used to analyze the data. The result of the analysis shows that emotional intelligence significantly predicts and has a small effect on teacher well-being F(1,492) = 108,469, p < 0,05. The results of the study have practical implications that can be considered for schools to carry out emotional intelligence development training for teachers. Furthermore, it is implied that other factors also play a role in teacher well-being and should be taken into consideration by future research on this topic"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktivani Budi Nur Fajri
"Kondisi pandemi Covid-19 memberikan beberapa dampak seperti dalam aspek kesehatan dan aspek pendidikan. Penyesuaian dalam bidang pendidikan yaitu dengan adanya pembelajaran jarak jauh. Hal ini merupakan hal yang baru, baik mahasiswa maupun dosen perlu beradaptasi dengan sistem ini, sistem ini menjadi stres baru bagi mahasiswa, baik untuk mahasiswa kesehatan maupun mahasiswa nonkesehatan. Mekanisme koping yang digunakan pun berubah menyesuaikan dengan kondisi yang ada, maka dari itu dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui perbandingan mekanisme koping mahasiswa kesehatan dan mahasiswa nonkesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif dengan metode cross sectional dan melibatkan 108 responden yang berasal dari program studi kesehatan dan nonkesehatan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Kuesioner yang digunakan yaitu kuesioner ways of coping scale untuk menentukan jenis koping yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mekanisme koping mahasiswa kesehatan dan nonkesehatan, responden mahasiswa kesehatan cenderung menggunakan emotion focused coping dan responden mahasiswa nonkesehatan cenderung menggunakan problem focused coping.

The Covid-19 pandemic has had several impacts, such as in the health and education aspects. Adjustment in the field of education is by distance learning. This is a new thing, both students and lecturers need to adapt to this system, this system becomes a new stress for students, both for health students and non-health students. The coping mechanisms used also change according to the existing conditions, therefore this study was conducted to determine the comparison of the coping mechanisms of health students and non-health students. This study is a comparative descriptive study with cross sectional method and involved 108 respondents from health and non-health study programs according to the inclusion and exclusion criteria. The questionnaire used is a questionnaire ways of coping scale to determine the type of coping used. The results showed that there were differences in the coping mechanisms of health and non-health students, health student respondents tended to use emotion focused coping and non-health student respondents tended to use problem focused coping.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvita Rahma Diella
"Kondisi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dapat memicu atau memperburuk academic burnout pada mahasiswa. Passion dalam belajar dapat membantu mahasiswa menghadapi tuntutan-tuntutan akademis agar terhindar dari kelelahan fisik dan emosional, serta tetap termotivasi melakukan tugas-tugas selama menjalani perkuliahan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara passion dalam belajar dan academic burnout serta kontribusi kedua tipe passion yaitu harmonious dan obsessive passion terhadap academic burnout. Partisipan penelitian ini sejumlah 201 mahasiswa S1/D4 tahun pertama sampai tahun terakhir yang sedang mengikuti PJJ di perguruan tinggi Jabodetabek. Pada penelitian ini academic burnout diukur menggunakan Maslach Burnout Inventory - Students Survei (Arlinkasari & Rauf, 2016), sedangkan passion dalam belajar diukur menggunakan Passion Scale (Marsh et al., 2013) yang diadaptasi ke dalam konteks akademis dan Bahasa Indonesia. Analisis data menggunakan teknik statistik Pearson product-moment correlation dan multiple linear regression. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi negatif dan signifikan (r = -.48, p<.01) antara passion dalam belajar dan academic burnout. Passion dalam belajar berkontribusi sebesar 21% terhadap penurunan academic burnout. Harmonious passion (β = -.40, p<.01) memiliki kontribusi lebih besar terhadap penurunan academic burnout dibandingkan obsessive passion (β = -.08, p>.05) yang artinya semakin tinggi harmonious passion mahasiswa dalam belajar, maka academic burnout nya akan semakin rendah.

Conditions of Distance Learning (PJJ) can trigger or worsen academic burnout in university students. Passion for studying can help university students face academic demands in order to avoid physical and emotional fatigue, and stay motivated to do assignments during their studies. This research was conducted to determine the relationship between passion for studying and academic burnout and the contribution of the two types of passion, namely harmonious and obsessive passion to academic burnout. Participants in this study were 201 S1 / D4 students from the first to the last year who were following PJJ at higher education in Jabodetabek. In this study, academic burnout was measured using the Maslach Burnout Inventory - Students Survey (Arlinkasari & Rauf, 2016), while passion for studying was measured using the Passion Scale (Marsh et al., 2013) which researchers adapted to the academic context and Indonesian language. Data analysis used statistical techniques Pearson product-moment correlation and multiple linear regression. The results showed a negative and significant correlation (r = -.48, p <.01) between passion for studying and academic burnout. Passion for studying contributed 21% to the decline in academic burnout. Harmonious passion (β = -.40, p <.01) has a greater contribution to reducing academic burnout than obsessive passion (β = -.08, p> .05) which means that the higher the students' harmonious passion for studying, the lower the academic burnout will be."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Rossallina
"Pandemi COVID-19 membuat berbagai pihak melakukan perubahan. Di dunia pendidikan, perubahan yang besar adalah bergantinya metode pembelajaran tatap muka menjadi metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Mahasiswa di tahun pertama perkuliahan, termasuk pihak yang turut terkena perubahan ini. Transisi dari SMA ke perguruan tinggi dapat menjadi tuntutan tersendiri, ditambah lagi mahasiswa baru juga perlu menyesuaikan diri dengan PJJ dan segala konsekuensinya. Hal tersebut dapat membawa dampak pada kesejahteraan psikologis mahasiswa. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh penyesuaian diri dalam memediasi hubungan dukungan sosial dan kesejahteraan psikologis. Pengambilan data dilakukan pada mahasiswa angkatan 2020 (N=605), dengan teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Psychological Well-being Scales dan College Student Social Support Scales (CSSSS) yang sudah diadaptasi kedalam Bahasa Indonesia, serta alat ukur Student Attitudes and Perception Survey (SAPS) Indonesia. Hasil uji regresi menunjukkan penyesuaian diri signifikan memediasi hubungan dukungan sosial dan kesejahteraan psikologis mahasiswa baru angkatan 2020 pada masa pandemi COVID-19. Semakin besar dukungan sosial yang diterima dari orang tua dan teman, maka akan membuat mahasiswa melakukan usaha-usaha penyesuaian diri, yang akan berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan psikologis

The COVID-19 pandemic causes various parties to make changes. In the world of education, the big change is the change of face-to-face learning methods to distance learning methods. Students in their first year of study are among those affected by this change. Transitioning from high school to tertiary education can be a special demand, plus new students also need to adjust to distance learning and all its consequences, this can have an impact on students' psychological well-being. This study aims to examine the role of adjustment in mediating the relationship between social support and psychological well-being. Data were collected from students of class 2020 (N=605), using convenience sampling techniques. The measuring instruments used are Psychological Well-being and College Student Social Support Scales (CSSSS) which have been adapted into Indonesian, as well as the Indonesian Student Attitudes and Perception Survey (SAPS) measurement tool. Regression analysis showed that self-adjustment significantly mediated the relationship between social support and the psychological well-being of new students of class 2020 during the COVID-19 pandemic. The more social support received from parents and friends, the more it encourages them to make efforts to adjust, which will affect the level of psychological well-being"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedicta Sharon
"Selama menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) di perguruan tinggi negeri Indonesia mengalami banyak kesulitan yang dapat mengakibatkan academic burnout. Academic burnout merupakan perasaan kelelahan akibat tuntutan akademik, perasaan sinis, serta ketidak yakinan akan kemampuan diri dalam memenuhi kewajiban sebagai seorang mahasiswa (Schaufeli et al., 2002). Salah satu faktor protektif academic burnout yaitu grit. Grit adalah minat dan kegigihan untuk mencapai tujuan jangka panjang (Duckworth et al., 2007). Penelitian ini ingin mengetahui apakah grit dapat memprediksi academic burnout pada mahasiswa RIK Perguruan Tinggi Negeri Indonesia selama PJJ dengan menggunakan Maslach Burnout Inventory – Student Survey (MBI-SS) dan Short Grit Scale (GRIT-S). Analisis regresi linear sederhana menunjukkan hasil bahwa grit dapat memprediksi secara signifikan academic burnout mahasiswa selama PJJ (N = 219, R2 = 0.27, p < .000). Pada penelitian ini ditemukan sebesar 27% grit dapat memprediksi academic burnout pada mahasiswa RIK di perguruan tinggi negeri Indonesia. Temuan ini dapat memberikan informasi sebagai pentingnya grit dalam mengantisipasi kecenderungan academic burnout bagi mahasiswa RIK perguruan tinggi negeri Indonesia.

During distance learning, health studies students in public university Indonesia go through some difficulties that cause academic burnout. Academic burnout is feeling exhausted due to academic demands, having cynical and feeling incompetent as college students (Schaufeli et al., 2002). One of the protective factor to academic burnout is grit. Grit is consistency of interest and perseverance to reach long-term goal (Duckworth et al., 2007). The study aims to investigate if grit can predict academic burnout in public university Indonesia health studies students during distance learning with use Maslach Burnout Inventory – Student Survey (MBI-SS) and Short Grit Scale (GRIT-S). With analyzed using simple linear regression showed that grit can significantly predict academic burnout in public university Indonesia health studies students during distance learning (N = 219, R2 = .27, p < .000). In this study also found 27% grit can predict academic burnout among health studies students in public university Indonesia. This study can give any information about the importance grit anticipate academic burnout for health studies students on public university Indonesia."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Fitria
"Penelitian ini berangkat dari rendahnya skor Indonesia di PISA 2018 yang berimplikasi kepada kompetensi siswa remaja di Indonesia yang sangat rendah apabila dibandingkan dengan kompetensi siswa remaja di seluruh dunia. Keterlibatan siswa di dalam kelas berperan penting dalam mengembangkan kompetensi yang dimiliki siswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran keterlibatan orang tua terhadap keterlibatan agentik siswa di dalam Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Partisipan merupakan 334 siswa kelas 12 SMA Negeri di Jabodetabek yang menjalani PJJ. Untuk mengukur keterlibatan orang tua digunakan Perception of Parents Scales (POPS) (Grolnick et al., 1991) dan Agentic Engagement Scales (AES) (Reeve, 2013) digunakan untuk mengukur keterlibatan agentik. Data penelitian dianalisis dengan regresi linier berganda untuk menguji peran keterlibatan orang tua terhadap keterlibatan agentik siswa. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan adanya kontribusi sebesar 4,2% keterlibatan orang tua terhadap keterlibatan agentik. Keterlibatan ibu memiliki peran yang lebih besar (β = .38, p<.01) terhadap keterlibatan agentik siswa jika dibandingkan dengan keterlibatan ayah (β = .07, p>.05). Hasil dan diskusi penelitian ini memberi masukan bahwa peran orang tua walaupun kecil, memiliki peran yang signifikan dalam keterlibatan anaknya di sekolah.

This research departs from the low score of Indonesia in PISA 2018 which has implications for the very low competence of adolescent students in Indonesia when compared to the competence of adolescent students around the world. Student engagement in the classroom plays an important role in developing student competencies. Therefore, this study aims to determine the role of parental involvement on student agentic engagement during distance learning. The participants were 334 grade 12 students at public high school in Jabodetabek who underwent distance learning. To measure parental interaction, we used Perceptions of Parents Scales (POPS) (Grolnick et al., 1991) and Agentic Engagement Scales (AES) (Reeve, 2013) were used to measure agentic engagement. The research data were analyzed by multiple linear regression to examine the role of parental involvement on student agentic engagement. The results of hypothesis testing show that there is a 4.2% contribution of parental involvement on agentic engagement. Mother's involvement had a greater role (β = .38, p<.01) on student agent engagement when compared to father's involvement (β = .07, p>.05). emphasize that the role of parents, although small, has a significant role in the engagement of their children in school."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>