Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 217290 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endang Setiawati
"Kanker payudara adalah adalah tumor ganas yang terbentuk dari sel-sel payudara
yang tumbuh dan berkembang tanpa terkendali sehingga dapat menyebar diantara
jaringan atau organ di dekat payudara atau ke bagian tubuh lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia menarche pada perempuan dengan kejadian kanker payudara di daerah perkotaan Indonesia dengan menganalisis data riset PTM tahun 2016. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel 34.635, sample diambil berdasarkan total sampling data yang masuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Analis bivariat menggunakan chi-Square dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi kanker payudara pada perempuan di daerah perkotaan Indonesia berdasarkan data riset PTM tahun 2016 sebesar 7,9%. Hasil analisis multivariate hubungan usia menarche dengan kejadian kanker payudara memiliki P value 0,539 OR 1,051 (0,897-1,232) yang berarti P value >0,05. Kesimpulannya, tidak ada hubungan antara usia menarche dengan kejadian kanker payudara berdasarkan data riset PTM tahun 2016 setelah di kontrol dengan variabel pendidikan, pekerjaan, riwayat kanker pada keluarga dan pola kebiasaan makan

Breast cancer is a malignant tumor that was formed from breast cells that grow
out of control so that it can spread between tissues or organs near the breast or to other parts of the body. This study aims to know the correlation between the age of menarche in women and the incidence of breast cancer in urban areas of Indonesia by analyzing data from the 2016 Non-Communicable Diseases research. Design of this research used cross sectional study, sample which suitable from inclusion and exclusion criteria was 34.635 respondens. Bivariate analysis used chi-square and multivariate analysis used logistic regression. The results showed the proportion of breast cancer in women in urban areas of Indonesia based on research data on Non-Communicable Diseases in 2016 was 7.9%. Multivariate analysis showed that relationship between the age of menarche and
the incidence of breast cancer P value 0.539 OR 1.051 (0.897-1.232) which means P value > 0.05. The conclusion, there was not a significant relationship between the age of menarche in women and the incidence of breast cancer in urban areas of Indonesia by analyzing data from the 2016 Non-Communicable Diseases research after being controlled with variables of education, occupation, family history of cancer and dietaryhabits.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Indah Kusuma Dewi
"Kanker serviks merupakan kanker yang berkembang di bagian serviks wanita. Hampir 99% kasus kanker serviks disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Kematian tertinggi akibat kanker pada perempuan di Indonesia berasal dari kanker payudara 22.692 (11,0%) kasus kematian dan kanker serviks 18.279 (8,8%) kasus kematian (WHO IARC 2018). Berdasarkan penelitian Dewi, 2017 kanker serviks paling banyak ditemukan pada usia dewasa, dengan status menikah, dan hidup di perkotaan. Jumlah penderita kanker di kota 6,6% lebih banyak dari yang di desa. Kasus kanker serviks sebanyak 543 di kota dan 384 di desa.Usia menarche merupakan salah satu faktor terjadinya lesi prakanker serviks. Usia menarche dini memiliki risiko 14 kali untuk mengalami kanker serviks (Reis, Beji, and Kilic 2011). Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2017 menyatakan bahwa Rentang usia pertama kali menstruasi wanita di Indonesia dari tahun ke tahun menurun dari usia 12 – 15 tahun menjadi 12 – 14 tahun. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan desain cross sectional study. Penelitian ini menggunakan data sekunder riset PTM tahun 2016. Jumlah sampel 9931 orang, yaitu memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis yang digunakan logistic regression.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari data riset Penyakit Tidak Menular (PTM) 2016 yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan. Pada penelitian ini tidak ada hubungan signifikan secara statistik antara usia menarche dengan kejadian lesi prakanker serviks dimana perempuan dengan usia menarche < 12 tahun terproteksi 1,025 kali (POR = 0,975; 95% CI 0,689 – 1,380, p-value 0,888) untuk mengalami lesi prakanker serviks dibandingkan perempuan yang mengalami usia menarche ≥ 12 tahun.

Cervical cancer is cancer that develops in the cervix of women. Almost 99% of cervical cancer cases are caused by the Human Papilloma Virus (HPV). The highest mortality from cancer in women in Indonesia came from breast cancer, 22,692 (11.0%) cases of death and cervical cancer, 18,279 (8.8%) cases of death (WHO IARC 2018). Based on Dewi's research, in 2017, cervical cancer was mostly found in adulthood, married, and living in urban areas. The number of cancer sufferers in cities is 6.6% more than in villages. There were 543 cervical cancer cases in cities and 384 in villages. Menarche age is a factor in the occurrence of cervical precancerous lesions. Early menarche age has 14 times the risk of developing cervical cancer (Reis, Beji, and Kilic 2011). The results of the Indonesian Demographic Health Survey in 2017 stated that the age range for the first time menstruation for women in Indonesia from year to year decreased from 12-15 years old to 12-14 years old. This type of research is quantitative, with a cross sectional study design. This study used secondary data from PTM research in 2016. The number of samples was 9931 people, which met the inclusion and exclusion criteria. The analysis used logistic regression. The data used in this study is secondary data from the 2016 Non-Communicable Diseases (PTM) research data organized by the Health Research and Development Agency of the Ministry of Health. In this study, there was no statistically significant relationship between the age of menarche and the incidence of cervical precancerous lesions where women with menarche age <12 years were protected 1.025 times (POR = 0.975; 95% CI 0.689 - 1.380, p-value 0.888) to experience cervical precancerous lesions. compared to women who experienced menarche ≥ 12 years."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hazella Rissa Valda Asari
"Kanker payudara adalah kanker yang paling umum didiagnosis pada wanita. angka kanker payudara di Indonesia mencapai 42,1 orang per 100 ribu penduduk. Rata-rata kematian akibat kanker ini mencapai 17 orang per 100 ribu penduduk. Obesitas dapat mewakili faktor risiko penting dari pengembangan kanker payudara. Prevalensi global kelebihan berat badan dan obesitas telah meningkat sebesar 27% pada usia dewasa dan 47% pada masa kanak-kanak selama dekade terakhir. Tujuan penelitian yaitu menganalisis hubungan obesitas dengan kejadian kanker payudara pada perempuan di Indonesia. Desain penelitian yaitu cross sectional dan menggunakan analisis regresi logistik dengan menggunakan data sekunder dari Riset Penyakit Tidak Menular Tahun 2016. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian ini berjumlah 27.186 orang. Hasil analisis menunjukkan proporsi perempuan obesitas yang mengalami kanker payudara adalah 0,9%. Hubungan antara obesitas dengan kanker payudara tidak terdeteksi setelah dikontrol oleh penggunaan kontrasepsi hormonal, usia, kebiasaan merokok, usia menarche, alkohol, dan aktivitas fisik. (POR=1,002 95% 0,777-1,291). Walaupun demikian, program intervensi untuk mengurangi masalah kesehatan kanker payudara dan obesitas perlu dilakukan mengingat proporsi kanker payudara dan obesitas yang terus meningkat.

Breast cancer is the most common cancer diagnosed in women. Breast cancer rate in Indonesia reaches 42.1 people per 100 thousand population. The average death rate from this cancer reaches 17 people per 100 thousand population. Obesity may represent an important risk factor for developing breast cancer. The global prevalence of overweight and obesity has increased by 27% in adulthood and 47% in childhood over the past decade. The research objective was to analyze the relationship between obesity and the incidence of breast cancer in women in Indonesia. The research design was cross sectional and used logistic regression analysis using secondary data from the 2016 Non-Communicable Disease Research. The sample that met the inclusion and exclusion criteria in this study was 27,186 people. The analysis showed that the proportion of obese women who had breast cancer was 0.9%. The relationship between obesity and breast cancer is not detected after being controlled by hormonal contraceptive use, age, smoking habits, age of menarche, alcohol, and physical activity. (POR=1.002 95% 0.777-1.291). However, intervention programs to reduce breast cancer health problems and obesity need to be carried out given the increasing proportion of breast cancer and obesity."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nuraini
"Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang prevalensinya meningkat dari tahun ke tahun, pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) merupakan program nasional yang diselenggarakan pemerintah sebagai salah satu upaya penanggulangan kanker payudara. Namun sampai tahun 2017 cakupan SADANIS hanya 5,91% hasil tersebut belum mencapai target minimal program. Tenaga kesehatan selain mempunyai tugas melakukan pemeriksaan SADANIS, juga berperan melakukan penyebaran informasi terkait kaker payudara secara luas.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan sumber informasi dari tenaga kesehatan dengan perilaku deteksi dini kanker payduara menggunakan metode pemeriksaan payudara klinis di daerah perkotaan Indonesia bedasarkan analisis data riset penyakit tidak menular tahun 2016. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel penelitian sebesar 12.336, sample diambil berdasarkan total samping data yang masuk dalam kriteria inklusi dan eklusi penelitian.
Hasil penelitian ini menujukan bahwa prevalensi perilaku pemeriksaan payudara klinis pada perempuan usia 25-64 tahun yang memiliki pengetahuan baik terkait kanker payudara di daerah perkotaan Indonesia bedasarkan data riset PTM tahun 2016 sebesar 7,4% (916). Hasil multivariat hubungan sumber informasi dari tenaga kesehatan dengan perilaku deteksi dini kanker payudara memiliki P-value <0,000, Odds Ratio adjusted 2,02 (95% CI 1,757-2,337) ini berarti ada hubungan antara sumber informasi dari tenaga kesehatan dengan perilaku deteksi dini kanker payudara menggunakan metode pemeriksaan payudara klinis pada perempuan yang memiliki pengetahuan baik tentang payudara di daerah perkotaan Indoneisa. Perempuan yang memiliki pengetahuan baik tentang kanker payudara yang bersumber dari tenaga kesehatan memiliki peluang 2,02 kali lebih besar melakukan pemeriksaan payudara klinis dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan.

Cancer is one of the non-communicable diseases whose the prevalence is increasing year by year. Clinical breast examination (CBE) is a national program organized by the government as one of the efforts to overcome breast cancer. But until 2017 prevalence of CBE is only 5.91%, this results have not reached the program's minimum target. Besides having the task of doing CBE examinations, health workers also have the role of sharing information regarding breast cancer extensively.
This study aims to know the association between source of information from health workers with early detection of breast cancer used clinical breast examination in Indonesian urban areas based data analysis of non-communicable diseases research in 2016. Design of this research used cross sectional study, sample which suitable from inclusion and exclusion criteria was 12.336 respondents.
The results showed the prevalent of clinical breast examination in women aged 25-64 years with good knowledge about breast cancer was 7,4% (916). Multivariate analysis using logistic regression showed that there was a significant relationship between source of information from health workers with early detection of breast cancer used clinical breast examination in Indonesian urban areas, with p-value < 0,000 and Odds Ratio adjusted was 2,02 (CI 95% 1,757-2,337).
The conclusion was there was the significant relationship between source of information from health workers with early detection of breast cancer used clinical breast examination. Women who have knowledge of breast cancer from health workers had 2.02 more chance of doing clinical breast examinations than those who do not get information from health workers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Armenda
"Kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak ke-4 yang didiagnosis pada wanita di dunia. Kanker seviks utamanya disebabkan oleh infeksi virus Human Papilloma Virus (HPV) tipe high risk. Merokok merupakan salah satu kofaktor yang menyebabkan perkembangan infeksi HPV berkembang menjadi lesi prakanker dan kanker serviks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan merokok dengan terjadinya lesi prakanker serviks pada wanita usia 25-64 tahun di daerah perkotaan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan disain studi cross sectional dengan menggunakan data sekunder dari Riset PTM 2016, dengan jumlah sampel 37.972 responden. Hasil analisis multivariat menggunakan regresi logistik setelah dikontrol variabel kovariat menemukan bahwa pada wanita perokok aktif didapatkan POR 0,862 (95% CI: 0,687– 1,083) dan pada wanita mantan perokok didapatkan POR 0,927 (95% CI; 0,719-1,119) dengan pvalue > 0,05, yang dapat diartikan bahwa pada penelitian ini tidak terdapat hubungan bermakna secara statistik antara merokok aktif dan riwayat dulu pernah merokok dengan terjadinya lesi prakanker serviks. Hasil penelitian ini masih dipengaruhi oleh bias temporal sehingga penggunaan data dari desain cross sectional tidak bisa menjelaskan hubungan kausalitas antara merokok dengan lesi prakanker serviks.

Cervical cancer is the 4-th most common type of cancer diagnosed in women in the world. Cervical cancer is mainly caused by high risk infection of Human Papilloma Virus (HPV). Smoking is one of the cofactors that cause the development of HPV infection into precancerous lesions and cervical cancer. The purpose of this study was to determine the relationship between smoking and the occurrence of cervical precancerous lesions in women aged 25-64 years in urban areas in Indonesia. This study used a cross-sectional study design using secondary data from the 2016 NCD’s Research, with total 37,972 subjects. The results of multivariate analysis using logistic regression shows that there was no significant assosiations between smoking and cervical precancerous lesions, with adjusted POR = 0.862 (95 % CI: 0.687–1.083) in current smoker and adjusted POR = 0.927 (95% CI; 0.719-1.119) for former smoker with a p-value > 0.05, which means that there is no relationship between current active smoking and former smoking with cervical precancerous lesions. This study was still influenced by temporal bias because of using data from a cross-sectional study is not valid to explain the causal relationship between smoking and cervical precancerous lesions."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraini Ramadhaningtyas
"Peningkatan pengendalian penyakit kanker merupakan strategi yang tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang menjadi masalah besar bagi kesehatan reproduksi perempuan. Lesi prakanker serviks merupakan bagian dari tahap awal perkembangan kanker serviks. Prevalensi lesi prakanker serviks pada perempuan di Indonesia mengalami peningkatan dari 4,94% pada tahun 2007-2014 pada Buletin Kanker (2015) menjadi 7% pada tahun 2016 (Riset PTM 2016). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku seksual dan karakteristik individu dengan kejadian lesi prakanker serviks di Indonesia. Desain penelitian cross sectional dengan menggunakan data sekunder Riset PTM 2016. Sampel dalam penelitian ini adalah perempuan usia 25-64 tahun di daerah perkotaan Indonesia yang menjadi subjek dalam Riset PTM 2016. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa karakteristik individu yang memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian lesi prakanker serviks adalah usia 45-54 tahun dan 55-64 tahun, pendidikan, sosial ekonomi menengah, dan adanya riwayat kanker serviks di keluarga. Sedangkan pada perilaku seksual, kebersihan alat kelamin memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian lesi prakanker serviks. Variabel yang tidak memiliki hubungan signifikan dengan kejadian lesi prakanker serviks adalah pekerjaan dan jumlah pasangan. Faktor dominan yang memiliki hubungan paling signifikan dengan kejadian lesi prakanker serviks adalah riwayat kanker serviks keluarga (OR = 2,075, 95% CI = 1,568-2,747).

Cancer control enhancement is a strategy carried out in the National Medium Term Development Plan (RPJMN) 2020-2024. Cervical cancer is a cancer that is a big problem for women's health. Cervical precancerous lesions are part of the early stage of the development of cervical cancer. The prevalence of cervical precancerous lesions in women in Indonesia has increased from 4.94% in 2007-2014 in the Cancer Bulletin (2015) to 7% in 2016 (NCD Research 2016). This study aims to determine the relationship of sexual behavior and individual characteristics with the incidence of cervical precancerous lesions in Indonesia. The study design was cross sectional by using secondary data from NCD Research 2016. The sample in this study were women aged 25-64 years in urban areas of Indonesia who were the subjects of the 2016 NCD Research. The results of multivariate analysis showed that the individual characteristics that had a significant relationship with the incidence of cervical precancerous lesions are aged 45-54 years and 55-64 years, education, middle socioeconomic, and a history of cervical cancer in the family. Meanwhile in sexual behavior, genital hygiene had a significant relationship with the incidence of cervical pecanceros lesions. The variables that did not have a significant relationship with the incidence of cervical precancerous lesions were occupation and number of sexual partner. The dominant factor that has the most significant relationship with the incidence of cervical precancerous lesions was a family history of cervical cancer (OR = 2.075, 95% CI = 1.568-2.747)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fitrianingsih Pujiano Agatha
"Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada perempuan di Indonesia. Berbagai faktor risiko dapat meningkatkan peluang terjadinya kanker payudara. Faktor hormonal dicurigai menjadi salah satu faktor penting dalam kejadian kanker payudara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia saat menstruasi pertama dengan kejadian kanker payudara di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 2010-2014. Penelitian ini adalah penelitian retrospektif dengan studi desain cross sectional dengan pengambilan sampel secara random sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 98 kasus. Data diambil dari Arsip Departemen Patologi Anatomik FKUI-RSCM dengan penelusuran di bagian Unit Rekam Medik dan Departemen Ilmu Bedah RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Sampel penelitian dianalisis dengan uji chi square kemudian uji Fisher. Hasil yang didapat adalah faktor risiko usia saat menstruasi pertama tidak berpengaruh terhadap kejadian kanker payudara di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 2010-2014 p>0,05.

Breast cancer is one of the most common cancer among Indonesian females. Many risk factors can increase the chance of developing breast cancer. Hormonal factor seems to play a role in many cases of breast cancer. The aim of this research is to determine the relationship between age at menarche and breast cancer in Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital Jakarta in 2010 2014. The retrospective research is using cross sectional design study with random sampling technique. There are 98 samples. The samples were taken in Archive Unit of Anatomical Pathology of FMUI with a further investigation in Medical Record Unit and Medical Department of Surgery in Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital Jakarta. The data were analyzed by using chi square test then Fisher test. There is no significant effect between age at menarche and breast cancer in Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital Jakarta in 2010 2014 p 0,05."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galila Aisyah Latif Amini
"Di Indonesia kanker payudara merupakan kanker terbanyak kedua sesudah kanker leher rahim. Faktor risiko kanker payudara bersifat multifaktor salah satunya adalah prilaku merokok pasif. Hubungan tentang merokok pasif dan kankerpayudara masih menjadi perdebatan, selain itu studi tentang hubungan keduanya masih sedikit dilakukan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara merokok pasif pada perempuan dengan kanker payudara. Menggunakan desain studi cross sectional dengan data skunder Riskesdas 2013. Sampel penelitian adalah perempuan berusia 15-54 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat kecenderungan lebih tinggi kejadian kanker payudara pada perokok pasif dibandingkan dengan bukan perokok pasif. Namun hubungan tersebut tidak bermakna secara statistik p= 0,171 OR 0,814; CI 0,6-1,09 .Hal ini dikarenakan banyak hal, antara lain pengkategorian perokok pasif yang masih kurang spesifik, dan tidak tergambarnya intensitas paparan rokok pasif. Selain itu Kanker payudara merupakan penyakit yang multifaktoral. Perlu paparan yang lama hingga terjadi mutasi DNA, inisiasi, promosi, progresi hingga akhirnya menjadi kanker. Untuk selanjutnya supaya dilakukan penelitian serupa dengan menggunakan desain studi kohort.

Cancer is one of the leading causes of death worldwide. In Indonesia, breast cancer is the second most common cancer after cervical cancer. Breast cancer risk factors are multi factors which one of them is the passive smoking behavior.The relationship between passive smoking and breast cancer is still conflicting.This study aims to determine the relationship between passive smoking in women with breast cancer. Used a cross sectional study design and data from Riskesdas by 2013. The study sample is women aged 15 54 years who meet the criteria of inclusion and exclusion.
The results showed that there was a higher incidence of breast cancer incidence in passive smokers compared with non passive smokers.However, this relationship was not statistically significant p 0.171 OR 0.814 CI 0.6 1.09 . This is because of many factors, among others, the categorization of passive smokers is still less specific, and not illustrated the intensity of exposure to passive cigarettes. In addition, breast cancer is a multifactoral disease. Need along exposure to DNA mutations, initiation, promotion, progression to eventually become cancer. Furthermore, a similar further study should be conducted using a cohort study design.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48511
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Aulia Rahman
"Kanker payudara adalah tumor ganas yang terbentuk dari sel-sel payudara yang tumbuh dan berkembang tanpa terkendali sehingga menyebar diantara organ-organ didekat payudara. Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan utama di dunia termasuk di Indonesia. Etiologi dari kanker payudara belum dapat dijelaskan akan tetapi ada beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor apa yang berhubungan dengan kanker payudara pada wanita usia 15-70 tahun di Indonesia dengan menganalisis data IFLS-5 tahun 2014. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel penelitian sebesar 14.474 (total sampling). Hasil penelitian ini menunjukan prevalensi kanker payudara pada wanita usia 15-70 tahun di Indonesia pada tahun 2014 sebesar 0,4. Hasil model akhir analisis multivariat didapatkan pendidikan memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian kanker payudara yang artinya responden yang berpendidikan rendah berpeluang 0,547 kali terjadi kanker payudara, sedangkan pada kontrasepsi hormonal tidak ada perbedaan antara yang menggunakan kontrasepsi hormonal dengan yang tidak menggunakan kontrasepsi hormonal.

Breast cancer is a malignant tumor that is formed from breast cells that grow and develop uncontrollably so that it spreads between the organs near the breast. Breast cancer is one of the major health problems in the world and including in Indonesia. The etiology of breast cancer has not been explained but there are several risk factors associated with the incidence of breast cancer. The purpose of this study was to determine what factors are associated with breast cancer in women aged 15-70 years in Indonesia by analyzing the 2014 IFLS-5 data. The design used in this study was cross sectional with a study sample of 14,474 (total sampling). The results of this study indicate the prevalence of breast cancer in women aged 15-70 years in Indonesia in 2014 by 0.4% The results of the final model of multivariate analysis that obtained education that had a significant relationship with cancer incidence associated with respondents who were low educated had a 0.547 chance of breast cancer, whereas for hormonal contraception there was no association with those using hormonal contraception who did not use hormonal contraception."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tadzkia Dara Ayunda
"Kasus kanker payudara di seluruh dunia mengalami peningkatan tajam dalam lima tahun terakhir terutama pada wanita. Dalam beberapa dekade terakhir, terjadi perubahan tren diet terjadi di berbagai negara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kaitan diet dengan kanker payudara pada wanita usia 15 tahun ke atas di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional dengan sumber data yang digunakan adalah data Riskesdas 2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan diet tidak sehat memiliki odds lebih tinggi untuk mengalami kanker payudara OR=1,14, serta faktor risiko lainnya adalah konsumsi makanan manis OR=1,53, berlemak OR=2,41, dan berkafein OR=2,22 setelah dikontrol oleh umur, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, penggunaan alat kontrasepsi hormonal, dan aktivitas fisik. Maka, dianjurkan kepada wanita usia 15 tahun ke atas di Indonesia untuk meningkatkan konsumsi sayur dan buah serta membatasi konsumsi makanan manis, berlemak, dan berkafein untuk mencegah kanker payudara. Kata Kunci:diet, kanker payudara, wanita.

Breast cancer cases in worldwide has increased sharply in the last ten years, especially in women. In recent decades, changes in diet trend occurred in various countries. The purpose of this study was to determine the dietary relationship to breast cancer in women aged 15 years and over in Indonesia. The study was conducted with a cross sectional design with the source of data used is Riskesdas 2013.
The results shows that women with unhealthy diets have higher odds of having breast cancer OR 1.14, as well as other risk factors are consumption of sweet foods OR 1.53, fat OR 2.41, and caffeine OR 2.22 after controlled by age, marital status, education, occupation, Residence, the use of hormonal contraception, and physical activity. Thus, it is recommended for women aged 15 years and over in Indonesia to increase fruit and vegetable consumption and limiting consumption of sugary foods, fatty foods, and caffeine to prevent breast cancer. Keywords diet, breast cancer, women.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S66461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>