Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112152 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adam Imansyah Pandesenda
"Perancangan CMDB yang dilakukan di PT. XYZ bertujuan untuk membuat rekomendasi perbaikan CMDB yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang terjadi di dalam divisi service operation and management khususnya departemen change management. Pada tahap awal, dilakukan observasi beserta analisis sehingga didapatkan akar masalah yang menyebabkan CMDB tidak terdata dengan baik dan juga tidak up-to-date. Akar masalah yang diambil dalam penelitian ini yaitu sistem tata kelola CMDB pada departemen change management tidak sesuai dengan standar. Tahap-tahap yang dilakukan pada penelitian ini dimulai dengan melakukan analisis terhadap proses configuration management saat ini yang telah dilakukan oleh PT. XYZ. Setelah itu dilakukan analisis pengukuran dengan menggunakan metrik sehingga diperoleh hasil metrik yang termasuk ke dalam kategori berbahaya dan tidak. Kemudian berdasarkan hasil analisis kondisi saat ini dibuat rancangan perbaikan proses dan atributatribut CMDB dengan mengacu kepada model aktivitas configuration management yang terdapat di dalam modul service transition pada ITIL versi 3 sebagai best practice.

The CMDB design carried out at PT. XYZ aims to make recommendations for improving the CMDB which is expected to solve problems that occur in the service operation and management division, especially the change management department. In the early stages, observation and analysis were carried out so that the root of the problem that caused the CMDB was not recorded properly and was not up to date. The root of the problem taken in this study is that the CMDB management system in the change management department is not in accordance with the standard. The stages carried out in this study begin with an analysis of the current configuration management process that has been carried out by PT. XYZ. After that, analysis of measurements using metrics is carried out in order to obtain the metric results that are included in the dangerous category and not. Then, based on the results of the current condition analysis, a process improvement design and CMDB attributes are made by referring to the configuration management activity model contained in the service transition module in ITIL version 3 as best practice."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Budiwiyanto
"Penelitian ini merupakan penelitian relasi makna paradigmatik dengan topik konfigurasi leksikal eksonim verbal yang berendonim kaki dalam bahasa Indonesia. Tesis ini berusaha menemukan eksonim verbal yang berendonim kaki di dalam bahasa Indonesia, mengetahui jenis verba dalam hal aksionalitas, tata hubungan antareksonim, dan konfigurasi leksikalnya, baik pada setiap medan makna maupun secara keseluruhan. Analisis dilakukan berdasarkan konsep relasi makna dan konfigurasi leksikal dari Cruse (2004) dan konsep Aktionsart dari Riemer (2010). Penelitian ini menemukan 193 eksonim verbal yang berendonim kaki dalam bahasa Indonesia. Meronim kaki yang menjadi komponen makna dalam eksonim verbal ini ada delapan, yaitu paha, lutut, betis, punggung dan sisi kaki2, telapak kaki, jari kaki, kuku jari, dan kaki1. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa eksonim verbal yang berendonim kaki terdiri atas empat jenis verba, yaitu (i) verba keadaan, (ii) verba aktivitas, (iii) verba capaian, dan (iv) verba rampungan. Verba keadaan berjumlah 28 leksem; verba aktivitas berjumlah 113 leksem; verba capaian berjumlah 28 leksem; dan verba rampungan berjumlah 31 leksem. Ada tiga jenis hubungan makna di dalam eksonim verbal ini, yaitu (i) hubungan kehiponiman, (ii) hubungan pertelingkahan, dan (iii) hubungan kesinoniman. Penelitian ini juga menemukan bahwa di dalam konfigurasi leksikal eksonim verbal berendonim kaki ini terdapat beberapa rumpang leksikal, yaitu di dalam medan makna mengukur, memukul, menyentuh, meyodok, menjepit, dan mendudukkan.

This thesis is a research on a paradigmatic sense relation. The topic is lexical configuration on verbal exonyms of leg in Indonesian language. It aims at finding the verbal exonyms that related to leg as its endonym in Indonesian language, obtaining the verbal types of Aktionsart, discovering the sense relation among the exonyms, and determining the lexical configuration based on the semantic field and the verbal types. The analysis utilized the concept of sense relation and lexical configuration of Cruse (2004) and the concept of Aktionsart of Riemer (2010). This research found 193 verbal exonyms related to leg in Indonesian language. The meronyms of leg which become the semantic components of the verbal exonyms consist of eight parts: thigh, knee, calf, instep, sole, toe, nail, and leg. Moreover, the research discovered that the verbal exonyms comprise four types: (i) state verb, (ii) activity verb, (iii) achievement verb, and (iv) accomplishment verb. The state verb consists of 28 lexemes; activity verb consists of 113 lexemes; achievement verb consists of 28 lexemes; and accomplishment verb consists of 31 lexemes. Besides, there are three kinds of sense relation found within the verbal exonyms: (i) hyponymy, (ii) incompatibility, and (iii) synonymy. Furthermore, there are some lexical gaps within the lexical configuration, such as in semantic fields of measuring, hitting, poking, gripping, and seating."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28647
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sorrentino, Joseph
Boca Raton: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2009
658.404 SOR c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Erwien Nurwihatman, Author
"ABSTRAK
Sistem-sistem dynamically--bound adalah suatu sistem software yang memiliki kemampuan untuk mempersatukan komponen-komponen software (seperti:class dan library) selama waktu eksekusi. Dengan kemampuan ini sistem menjadi fleksibel, karena sistem tersebut dapat mengubah dirinya secara dinamis dan lambat laun terbentuk selama pengeksekusian.
Beberapa sistem dynamically-bound sangat fIeksibel, akan tetapi fleksibilitas tersebut terkadang mengakibatkan masalah yang berhubungan dengan pemilihan komponen secara dinamis, pengendalian perubahaan komponen, serta evaluasi konsistensi. Masalah yang diakibatkan adalah sama dengan masalah yang terkait dengan isu-isu dasar Software Configuration Management (SCM) yaitu: klasifikasi, versioning, validasi dan building.
Tesis ini melakukan penyelidikan SCM pada sistem-sistem dynamically-bound untuk membantu menyelesaikan masalah yang ditimbulkan di atas. Tesis ini menyajikan sebuah model untuk menjawab pertanyaan mengenai cara SCM diberlakukan dalam sistem-sistem dynamically bound, dan secara rinci mengenalkan perbedaan-perbedaan SCM generik dengan SCM konvensional. Disain yang dikembangkan dapat dijadikan referensi umum dan pendekatan dalam membangun SCM untuk kasus sistem-sistem dynamically- bound.
Studi kasus sistem-sistem dynamically-bound pada aplikasi browser Internet dilakukan menggunakan disain SCM untuk sistem-sistem dynamically-bound. Kebutuhan pembuatan versi serta konsistensi pada sistem tersebut ditunjukkan dengan formalisasi aljabar dan visualisasi.
Bibliografi: 27 (1984-1995)
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Almira
"Studi tentang konfigurasi atas dan bawah membawa sebuah teori bahwa posisi tubuh manusia memegang peranan penting Hal yang dirasakan oleh tubuh ataupun hanya sekedar di lihat memberikan persepsi Konfigurasi atas dan bawah yang timbul dari persepsi ini menghasilkan pengalaman ruang bagi manusia Pengalaman ruang baik yang timbul ketika tubuh diam ataupun bergerak ini dapat masuk ke dalam sebuah desain sebagai suatu mekanisme perancangan yang berfungsi untuk memaksimalkan aktivitas yang akan terjadi di dalam ruang yang di desain salah satu aktivitas yang dapat terjadi adalah berbelanja.

Study about above and below configuration brings a theory about how positions of the body have an important role Things that body feels even those that only been seen gives perception Above and below configuration that comes from human perception creates a space experience for people Space experience that comes when human body stands still or moves can comes into design as a design mechanism that serve to maximize an activity that will been done in that place one of activities that can happen is shopping
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi
"Proses perangkat lunak memainkan peranan penting dalam menghadapi kompleksitas yang ada dalam pengembangan perangkat lunak. Dalam lingkungan proyek, proses membantu perbaikan dalam memberikan perangkat lunak yang berkualitas tinggi dalam waktu dan biaya yang tepat. Penelitian ini melakukan penilaian terhadap kematangan proses Scrum dalam lingkungan proyek dalam organisasi pengembang perangkat lunak dengan studi kasus PT. Badr Interactive. Penilaian proses dilakukan menggunakan Standard CMMI Appraisal Method for Process Improvement SCAMPI kelas C berbasis Scrum Maturity Model yang sudah diperbarui.
Dari hasil penilaian, rekomendasi perbaikan disusun berdasarkan Lewin's Force Field Model dalam manajemen perubahan untuk membantu implementasi proses Scrum di proyek menjadi lebih baik lagi dan meningkatkan kemungkinan tingkat kesuksesan proyek di organisasi.
Hasil penilaian menggunakan Scrum Maturity Model level 2 dan level 3 memperlihatkan PT. Badr Interactive mendapatkan level kematangan 1 dengan nilai pencapaian sebesar 89.58 Fully Achieved untuk area tujuan 2.1 Basic Scrum Management, 85.71 Largely Achieved untuk area tujuan 2.2 Software Requirements Engineering, 88.89 Fully Achieved untuk area tujuan 3.1 Customer Relationship Management, dan 60.52 Largely Achieved untuk area tujuan 3.2 Iteration Management. Selanjutnya 16 rekomendasi perbaikan dibuat untuk mencapai kematangan proses Scrum yang lebih tinggi berdasarkan Scrum Maturity Model di proyek perangkat lunak lain berikutnya.

Software process plays important role to face the complexity in developing software. In project environment, process helps improving in delivering high quality software in defined time and cost. This research appraised Scrum process maturity in project environment in software organization with case study PT. Badr Interactive. The process appraisal is done using Standard CMMI Appraisal Method for Process Improvement SCAMPI class C based on revised Scrum Maturity Model.
From the appraisal result, recommendation for improvement is developed based on Lewin's Force Field Model in change management to help the Scrum process implementation better and increase the chance of project success rate in the organization.
The result using Scrum Maturity Model level 2 and level 3 revealed that PT. Badr Interactive reached maturity level 1 with achievement score of 89.58 Fully Achieved for goal area 2.1 Basic Scrum Management, 85.71 Largely Achieved for goal area 2.2 Software Requirements Engineering, 88.89 Fully Achieved for goal area 3.1 Customer Relationship Management, and 60.52 Largely Achieved for goal area 3.2 Iteration Management. From this result, 16 recommendations for improvement are created to achieve higher Scrum process maturity based on Scrum Maturity Model in the next software projects.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Yasmina Zubaedah
"Disertasi ini membahas keterkaitan antara Strategi Bisnis, Inovasi, Konfigurasi Sumber Daya Organisasi dan pengelolaan Model Bisnis yang efektif. Investigasi keterkaitan antara hal-hal tersebut dilakukan melalui eksplorasi efek mediasi Tipe Inovasi dan efek mediasi Siklus Hidup Kapabilitas. Penelitian ini merupakan studi empiris atas pencapaian transformasi organisasi yang efektif. Pada akhirnya, pencapaian kinerja ditentukan oleh efektifitas proses adaptasi organisasi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang lestari.
Penelitian dilakukan melalui survei di tujuh (7) perusahaan di Indonesia yang bergerak di berbagai jenis bidang usaha. Perusahaan yang ikut dalam sampel adalah perusahaan terkemuka di industrinya masing- masing. Hasil akhir yang diperoleh adalah suatu kerangka kerja bagi perusahaan dalam mengelola konfigurasi organisasi yang tepat dalam beradaptasi untuk menghasilkan kinerja yang baik.

The following dissertation examines the relationships beween Business Strategy, Innovation, Firm Resource Configuration and the attainment of Effective Business Model. Examination on the relationships between constructs were conducted through explorations of the mediation effect of Innovation Type and mediation effect of Capability Lifecycle Path. This research study provides empirical evidence on the attainment of effective organization transformation. Ultimately, performance is determined by effective implementation of organizational adaptation in order to achieve Sustainable Competitive Advantage.
Research was based on a survey conducted on a total of seven (7) Indonesian firms in various lines of businesses. Sample firms are leading companies in their own related industries. In the end, the study provides a new framework for companies to manage the appropriate firm configuration to ensure adaptation leads to effectiveness.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandi Gunawan Septian
"Pengembangan perangkat lunak terkait erat dengan proses pengembangannya. Proses yang baik dapat meningkatkan kualitas perangkat lunak. Pada kasus perusahaan pengembang perangkat lunak berskala sangat kecil, pengembangan perangkat lunak harus berjalan baik demi keberlangsungan hidup perusahaan. PT TNISiber adalah perusahaan pengembang perangkat lunak berskala sangat kecil yang menghadapi masalah keterlambatan pengiriman perangkat lunak. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, perlu adanya rekomendasi peningkatan proses pengembangan perangkat lunak. Peningkatan proses perangkat lunak dilakukan dengan melakukan pengukuran tingkat kematangan menggunakan kerangka kerja ISO 29110 secara kualitatif. Hasil pengukuran tersebut kemudian dianalisis menggunakan perangkat Lean Six Sigma yaitu analisis kesenjangan, analisis sebab-akibat, dan analisis Pareto. Validasi terhadap rekomendasi peningkatan ini dilakukan dengan metode Delfi. Analisis-analisis ini menghasilkan 18 rekomendasi peningkatan yang mencakup domain (a) produk, (b) orang, (c) teknologi, dan (d) proses. Peningkatan-peningkatan ini mencakup proses Manajemen Proyek (PM) dan Implementasi Perangkat Lunak (SI). Peningkatan ini diharapkan dapat meningkatkan proses pengembangan perangkat lunak di PT TNISiber.

Software development is closely related to the software process. A good process can improve software quality. In the case of very small entity, software development must run well for the survival of the company. PT TNISiber is a very small entity that faces the problem of delays in software delivery. To solve this problem, it is necessary to recommend software process improvement. Improvements to the software process are carried out by measuring maturity levels qualitatively using ISO 29110 framework. The results of the measurements are then analyzed using the Lean Six Sigma tools, namely gap analysis, root cause analysis, and Pareto analysis. Validation process to the recommendations is performed using Delphi method. There are 18 recommendations within four domains namely (a) product, (b) people, (c) technology, and (d) process. The improvements span across two main processes within software development namely (a) Project Management (PM) and (b) Software Implementation (SI). The improvement recommendations could be made to improve the development process at PT TNISiber.

"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Adi Syaifullah
"Tanah longsor dianggap sebagai salah satu bencana hidrometeorologi yang paling berbahaya karena bisa menimbulkan beberapa kerugian, diantaranya korban jiwa dan luka-luka, kerusakan pada rumah dan infrastruktur. Faktor-faktor yang memicu longsor meliputi kemiringan lereng, kejenuhan air, porositas, dan permeabilitas. Parameter-parameter ini dianalisis dengan tujuan untuk mengidentifikasi sebaran bidang gelincir dan potensi longsor dengan memanfaatkan metode geolistrik. Penelitian ini dilaksanakan di Bendungan Manikin dengan total terdapat tiga lintasan geolistrik. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan konfigurasi dipol-dipol, dan hasilnya menunjukkan sebaran nilai resistivitas antara 1 hingga 36 Ωm pada kedalaman 0 hingga 5 meter, yang diduga sebagai endapan batu pasir yang terlapuk secara sempurna, resistivitas antara 36 hingga 720 Ωm pada kedalaman 1 hingga 20 meter yang diduga sebagai shale, dan resistivitas lebih dari 720 Ωm yang diduga sebagai shale. Dari hasil penampang ketiga lintasan, bisa ditemukan adanya dugaan bidang gelincir antara batu pasir dan shale yang terlapuk sempurna. Berdasarkan analisis tingkat kemiringan lereng, lokasi penelitian ini terletak pada lereng yang curam dengan tingkat kemiringan antara 25 hingga 45 derajat dan cenderung tidak stabil. Kemudian litologi yang diduga akan mengalami gelinciran adalah endapan shale yang terlapuk sempurna. Oleh karena itu, diharapkan melalui penelitian ini bisa memetakan potensi wilayah penelitian ini untuk mengalami tanah longsor.

Landslides are considered one of the most dangerous hydrometeorological disasters because they can cause several losses, including loss of life and injuries, damage to houses and infrastructure. Factors that trigger landslides include slope slope, water saturation, porosity and permeability. These parameters are analyzed with the aim of identifying the distribution of slip areas and potential landslides using geoelectric methods. This research was carried out on the side of the road around the Manikin Dam with a total of three geoelectric lines. Measurements were carried out using a dipole-dipole configuration, and the results showed a distribution of resistivity values ​​between 1 and 36 Ωm at a depth of 0 to 5 meters, which is thought to be completely weathered sandstone deposits, resistivity between 36 and 720 Ωm at a depth of 1 to 20 meters. which is suspected to be shale, and resistivity of more than 720 Ωm which is suspected to be colluvial shale. From the results of the cross-sections of the three tracks, it can be found that there is a suspected slip area between the sandstone and the sandstone which is completely weathered. Based on the analysis of the slope level, this research location is located on a steep slope with a slope of between 25 to 45 degrees and tends to be unstable. Then the lithology that is suspected to experience slipping is completely weathered colluvial shale deposits. Therefore, it is hoped that through this research we can map the potential of this research area to experience landslides."
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-Pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>