Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2548 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noviaji Joko Priono
2012
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Holilah
"Perawat merupakan tenaga kesehatan yang banyak menggunakan air dalam memberikan asuhan keperawatan autara lain untuk mencuci tangan. Salah satu usaha untuk sehubungan terjadinya krisis air akibat global warming dapat dilakukan dengan menggunakan hand rub untuk mencuci tangan.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perbandingan persepsi perawat tentang cuci tangan nnnggunakan air dan hand rub di ruang rawat inap rumah sakit. Desain penelitian deskriptif sederhana, menggunakan teknik stratified random sampling dengan 70 responden.
Hasil analisis memmjukkan perbandingan persepsi perawat tentang cuci tangan menggunakan air (95,6%) dan hand rub (95,7%) mayoritas positif dan perbedaannya kecil sekali. Penelitan ini merekomendasikan pentingnya perbedaan persepsi perawat tentang mencuci tangan menggunakan air dan hand rub untuk dapat merubah perilaku perawat mencuci tangan menggunakan hand rub pada kondisi-kondisi tertentu.

Health nurse is a lot of water associated with the use of nursing care, among others, to wash hands, one of the business in respect of a water crisis due to globai warming can reduce water usage by using a hand rub jbr hand washing.
This study aims to identify the comparative perceptions of nurses using a hand-washing and hand rub the water in the room Inpatient hospital. Simple descriptive research design, using stratified random sampling technique with 70 respondents.
The results of the analysis shows the comparison ofthe perception of nurses use hand-washing water (98.6%) and hand rub (95.7%) majority ofthe positive and very small dyferences. This research recommends the importance ofdWerences in the perception of nurses clean their hands using water and hand rub to be able to change the behavior of nurses clean their hands using the hand rub in certain conditions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5751
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Arinda Putri
"Indonesia masih memiliki prevalensi kasus infeksi parasit usus pada anak yang tinggi karena berbagai faktor seperti iklim dan suhu yang mendukung perkembangan parasit hingga sosioekonomi yang rendah. Anak-anak di TPA Bantar Gebang memiliki risiko lebih besar untuk terinfeksi oleh karena sanitasi lingkungan yang buruk sehingga menjaga kebersihan diri menjadi hal yang penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara angka infeksi parasit usus pada anak-anak di Bantar Gebang dan kebiasaan mencuci tangan yang termasuk pola hidup yang sehat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Pengambilan data dari 100 subjek penelitian dilakukan pada Mei 2012. Data diolah dengan program SPSS 21.0 dengan uji Fisher.
Hasil penelitian menunjukkan angka infeksi parasit usus pada anak-anak di TPA Bantar Gebang adalah 80% dengan parasit penyebab infeksi terbanyak adalah Blastocystis hominis (59%). Berdasarkan hasil perhitungan data, tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara angka infeksi parasit usus dengan kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar. Perlu dilakukan upaya untuk mengurangi angka infeksi melalui penyuluhan pola hidup bersih dan sehat oleh petugas kesehatan dan perbaikan sistem pengolahan sampah oleh pemerintah setempat.

Indonesia still has high prevalence of intestinal parasitic infections in children due to various factors such as climate and temperature which supports the development of parasites, to low socioeconomic class. Children in TPA Bantar Gebang have a greater risk for infection because of poor environmental sanitation, so that maintaining personal hygiene is important. The purpose of this study is to determine the relationship between the prevalence of intestinal parasitic infections in children in Bantar Gebang and the habit of washing hands as one of hygiene practices. The study design was cross sectional. The data was collected from 100 subjects in May 2012. The data was then processed with SPSS 21.0 program with Fisher test.
The results showed that intestinal parasite infection rates in children in TPA Bantar Gebang was 80% with the highest rate of infection caused by Blastocystis hominis (59%). Based on calculations, we found no significant association between the prevalence of intestinal parasitic infections and washing hands before eating and after defecation. Efforts should be made to reduce the number of infections through counseling about clean and healthy lifestyle by health workers and improvement of waste management system by the local government."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahardhika Setya Nugroho
"ABSTRAK
Nama : Mahardhika Setya NugrohoProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Analisis Praktik Cuci Tangan Perawat Ciputra HospitalCitraGarden Jakarta Tahun 2017Praktik cuci tangan merupakan faktor kunci dalam menurunkan dan mencegahHealthCare Associated Infections HCAI . Rendahnya praktik cuci tangan padaperawat menyebabkan HCAI di Ciputra Hospital CitraGarden Jakarta masih cukuptinggi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi variabel yang berpengaruh dalampraktik cuci tangan sesuai standar WHO di rumah sakit tersebut, menggunakan desainpotong lintang yang dilanjutkan dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitianmenunjukkan praktik cuci tangan sesuai standar WHO baik 88,6 dan pengetahuanmerupakan variabel yang paling dominan berkontribusi terhadap pelaksanaan praktikcuci tangan sesuai standar WHO. Disarankan untuk meningkatkan pengetahuandengan cara memberikan pelatihan yang spesifik terkait praktik cuci tangan.Kata Kunci : Praktik Cuci Tangan Perawat, HealthCare AssociatedInfections HCAI

ABSTRACT
Name Mahardhika Setya NugrohoStudy Program Hospital Administration ProgramTitle Analysis of Hand Washing Practice Among Nurses at CiputraCitraGarden Hospital Jakarta in 2017.Hand washing practice is one of the key factors to decrease and prevent HealthCareAssociated Infections HCAI . Poor hand washing practice among nurses causingHCAI rates are still high. This study aimed to identify the variables that are correlatedwith WHO rsquo s hand washing practice at Ciputra CitraGarden Hospital Jakarta in 2017.The design of the study was cross sectional, using quantitative approach, thenfollowed by qualitative approach. The result showed that WHO rsquo s hand washingpractice was good 88,6 and ldquo Knowledge rdquo is the most dominant factor contributedto the implementation of WHO rsquo s hand washing practice. It is suggested to gain more ldquo Knowledge rdquo on how to give trainings, especially with regards to hand washingpractice.Keywords Hand washing practice among nurse, HealthCare Associated Infections HCAI .
"
2017
T48644
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Firdaus
"Praktik cuci tangan merupakan faktor kunci dalam menurunkan dan mencegah infeksi terkait pelayanan kesehatan. Masih rendahnya praktik cuci tangan di kalangan petugas kesehatan menyebabkan angka infeksi di rumah sakit masih cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi elemen yang menjadi penyebab masih rendahnya praktik cuci tangan enam langkah melalui pendekatan elemen strategi implementasi multimodal WHO di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Mitra Medika Batanghari. Dengan pendekatan kualitatif, Hasil penelitian menunjukkan praktik cuci tangan enam langkah baik (89,6%) dan ketersediaan handrub berbahan dasar alkohol merupakan faktor yang paling dominan berkontribusi terhadap pelaksanaan praktik cuci tangan enam langkah.
Kata Kunci : Praktik Cuci Tangan, Strategi Implementasi WHO, infeksi terkait pelayanan kesehatan.

Hand washing practice is key factor to decrease and prevent of health-care assosiated infections. Poor of hand washing practice among healthcare workers causing hospital infection rates are still high. This study aimed to identify the elements that cause the low six-step of hand washing practice through the element of WHO multimodal strategy implementation approach in Mitra Medika Batanghari Hospital. The design was cross-sectional, used quantitative approach, continued by qualitative approach. The results showed that the six-step of hand-washing practice was good (89,6%) and availability of alcohol based handrub to be the most dominant factor contributed to the implementation of six steps of hand washing practice.
Keywords: Hand washing practice, Implementation strategy WHO, Health-care assosiated infections."
2020
T54980
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Crisnah Indah
"Praktik cuci tangan merupakan faktor kunci dalam menurunkan dan mencegah
infeksi terkait pelayanan kesehatan. Masih rendahnya praktik cuci tangan di
kalangan petugas kesehatan menyebabkan angka infeksi di rumah sakit masih
cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi elemen yang menjadi
penyebab masih rendahnya praktik cuci tangan enam langkah melalui pendekatan
elemen strategi implementasi multimodal WHO di RS Islam Siti Khadijah.
Digunakan desain cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dilanjutkan
pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan praktik cuci tangan enam
langkah baik (61,9% ) dan ketersediaan air dan sabun merupakan faktor yang
paling dominan berkontribusi terhadap pelaksanaan praktik cuci tangan enam
langkah

Hand washing practice is key factor to decrease and prevent of health-care
assosiated infections. Poor of hand washing practice among healthcare workers
causing hospital infection rates are still high. This study aimed to identify the
elements that cause the low six-step of hand washing practice through the element
of WHO multimodal strategy implementation approach in Siti Khadijah Islamic
Hospital, Palembang in 2016. The design was cross-sectional, used quantitative
approach, continued by qualitative approach. The results showed that the six-step
of hand-washing practice was good (61.9%) and availability of water and soap to
be the most dominant factor contributed to the implementation of six steps of
hand washing practice
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni
"Perilaku cuci tangan tenaga kesehatan secara signifikan dapat menurunkan infeksi terkait perawatan kesehatan (heaIthcare-acquired infections/HAIs) termasuk COVID-19, merupakan Iangkah yang efektif, Iebih mudah dan Iebih murah, namun banyak faktor yang mempengaruhinya sehingga kepatuhan cuci tangan tenaga kesehatan terutama perawat pada masa pandemi COVID-19 masih cukup rendah. Tujuan penelitian ini adaIah untuk menganaIisis faktor determinan apa saja yang mempengaruhi kepatuhan perilaku cuci tangan perawat pada masa pandemi COVID-19 di RSUD dr Agoesdjam Ketapang. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan pendekatan kualitatif. Tehnik sampling berupa total sampling dengan jumlah responden sebanyak 103 orang. Instrumen pengumpulan data primer berupa kuesioner yang disebarkan dengan aplikasi google-form, dan data sekunder berupa hasil observasi IPCLN. Analisis data menggunakan Chi-square test. Hasil analisis mendapatkan perawat yang patuh cuci tangan sebanyak 71,8%, sedangkan hasil observasi IPCLN 83,1% (kepatuhan sedang). Terdapat hubungan antara fasilitas kebersihan tangan (faktor pemungkin), kebijakan RS, dukungan kepala ruang, supervisor dan rekan kerja (faktor penguat), dan kepatuhan perilaku cuci tangan perawat (p<0,000). Tidak ada hubungan antara karakteristik perawat, pengetahuan serta akses informasi (faktor predisposisi) dan kepatuhan perilaku cuci tangan perawat di RSUD dr Agoesdjam Ketapang. Strategi promosi kesehatan yang tepat diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan perilaku cuci tangan perawat.

Health care handwashing behavior can significantly reduce health care-related infections (HAIs) incIuding Covid-19. It is an effective, easier and cheaper step, but many factors affect it so that the compIiance of hand washing heaIth workers during the Covid-19 pandemic is stiII quite low. The purpose of this study is to analyse what determinants factor that affect hand washing behavior compliance of nurses during the COVID-19 pandemic at dr Agoesdjam Ketapang Hospital. The study uses cross sectional design with a qualitative approach. The sampling technique used is total sampling with the number of respondents 103 people. The research instrument used is a questionnaire using google-form and IPCLN observation results. Data analysis using Chi-square test. The results of the analysis were obtained that nurses who obediently washed their hands are 71.8%, with IPCLN observation results of 83.1% (moderate compliance). There is a relationship between hand hygiene facility (the enabling factor) and hospital policy, room head support, supervisors and co-workers (the reinforcing factors) and nurse’s handwashing behavior compliance (p<0,000). There is no relationship between nurse characteristics, knowledge and access to information (the predisposing factors) and nurse’s handwashing behavior compliance at dr Agoesdjam Ketapang Hospital. Proper health promotion strategies are needed to improve compliance with nurses' handwashing behaviors. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Fitria
"Skripsi ini membahas mengenai perilaku cuci tangan perawat pelaksana di Unit perawatan intensif RSUD Budhi asih tahun 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh analisis gambaran perilaku cuci tangan perawat pelaksana. Apabila perilaku cuci tangan pada perawat sudah dilakukan secara optimal, hal ini dapat meminimalisir terjadinya infeksi nosokomial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk memperoleh analisis perilaku cuci tangan perawat pelaksana di Unit Perawatan Intensif. Data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara mendalam, observasi, telaah dokumen, serta referensi literature-literatur yang terkait dengan topik penelitian ini. Masalah yang di temukan di unit perawatan Intensif dari waktu ke waktu adalah perilaku cuci tangan perawat yang mencuci tangan belum sepenuhnya mengikuti prosedur yang ada.
Berdasarkan Hasil penelitian diperoleh bahwa perilaku cuci tangan perawat pelaksana di Unit perawatan Intensif masih belum optimal yang disebabkan oleh beberapa faktor yang saling terkait diantaranya adalah dari factor predisposisi (pengetahuan, sikap), faktor pemungkin (ketersediaan fasilitas), faktor penguat (Pendidikan dan pelatihan, SOP, Komunikasi). Dari hasil penelitian ini di peroleh bahwa perilaku cuci tangan perawat tergolong tidak baik maka di perlukan adanya peningkatan pengetahuan perawat melalui pendidikan dan pelatihan terkait cuci tangan, adanya SOP yang di sempurnakan dan sosialisasi terkait pentingnya cuci tangan serta dengan adanya pengawasan dari pihak internal rumah sakit sehingga diharapkan timbul kesadaran dan motivasi untuk melakukan cuci tangan yang benar sesuai prosedur.

This paper discusses the behavior of nursing hand -washing executor in the intensive care unit hospitals Budhi compassion in 2011. The purpose of this study was to obtain a picture analysis of hand-washing behavior of nurse executives. When hand-washing behavior in the nurse had done optimally, this can minimize the occurrence of nosocomial infections. This study used a qualitative approach to obtain the analysis of hand-washing behavior of nurse executive at the Intensive Care Unit. Data obtained on the basis of in-depth interviews, observation, document review, as well as literatureliterature references related to this research topic. The problems found in intensive care units from time to time hand washing is the behavior of nurses washed their hands have not fully follow the procedures. Based on the results obtained that the hand washing behavior of nurse executive in the Intensive care unit is still not optimal due to several interrelated factors which include the predisposing factors (knowledge, attitudes), enabling factors (availability of facilities), reinforcing factors (education and training, SOP, Communications).
From the results of this study was obtained that the behavior of nurses wash their hands properly then classified as not in need of increased knowledge and training of nurses through education related to hand washing, the SOP in the perfected and socialization-related importance of washing hands and with the supervision of the hospital so that the internal party expected to arise awareness and motivation to perform the correct hand washing procedure.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filia Sofiani Ikasari
"Anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang rentan tertular penyakit infeksi. Perilaku cuci tangan dapat menurunkan lebih dari setengah insidensi penyakit infeksi seperti ISPA dan diare, namun kelompok usia anak sekolah masih memperoleh capaian terendah untuk perilaku cuci tangan yang benar. Saat ini di Indonesia belum ada penggunaan peer-led approach yang secara spesifik ditujukan untuk meningkatkan perilaku cuci tangan pada anak dalam rentang usia sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh dari peer-led approach terhadap perilaku cuci tangan anak usia sekolah. Metode penelitian menggunakan desain quasi eksperimen dengan pre post control group. Sampel sebanyak 393 orang anak usia sekolah pada kelompok intervensi di Sekolah Dasar Negeri Jawa 2 Martapura dan sebanyak 393 orang anak usia sekolah pada kelompok kontrol di Sekolah Dasar Negeri Jawa 5 Martapura yang diambil dengan teknik simple random sampling. Data dianalisis menggunakan Mann Whitney test. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh peer-led approach terhadap perilaku cuci tangan anak usia sekolah (p value 0,001). Hasil penelitian ini merekomendasikan perlu adanya perawat komunitas untuk melaksanakan kegiatan peer-led approach serta memantau keberlanjutan kegiatan peer leader yang terintegrasi dalam pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah.

The health status of school-age children is important since they are the future generation of a country. School-age children still get the lowest achievement for washing their hands so that they are at risk of communicable diseases. The purpose of this study was to determine whether there was any influence of peer-led approach on hand washing behaviour of school-age children. The research method used a quasi-experimental design with a pre post control group involving 786 students. The intervention is given by educating the leader in the child`s group, then the peer leaders transfer the information to the member of the peer group within one month period. The result showed that there is a difference between intervention and control group in hand washing behaviour following the intervention (p: 0.001)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53995
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Oktavia
"Infeksi cacing usus yang ditransmisikan melalui tanah (Soil-transmitted helminthes, STH) yang terdiri dari Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan cacing tambang, masih sering ditemukan dalam masyarakat. Penyebaran infeksi cacing usus STH terjadi apabila adanya kontak dengan tanah yang terkontaminasi telur cacing, sehingga kebiasaan mencuci tangan memiliki peran dalam terjadinya infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan angka kejadian infeksi cacing usus STH dengan kebiasaan mencuci tangan siswa di SDN 09 Pagi Paseban. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Data diambil pada tanggal 8-10 Desember 2010 dengan meneliti 114 sampel feses siswa SDN 09 Pagi Paseban yang telah mengisi kuisioner.
Hasil menunjukkan 13 siswa (11,4%) terinfeksi dan 101 siswa (88,6%) tidak terinfeksi kecacingan, dengan infeksi Ascaris terbanyak yaitu sebanyak 8 (8,8%) orang siswa. Pada uji Fisher diketahui terdapat hubungan yang bermakan antara variabel kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dengan angka kejadian infeksi kecacingan (p=0,007) dan tidak terdapat hubungan bermakna antara variabel kebiasaan mencuci tangan selesai bermain (p=0,729). Sebagai kesimpulan, kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah bermain berhubungan dengan angka kejadian infeksi usus STH pada siswa SDN 09 Pagi Paseban tahun 2010.

Intestinal worm infection caused by soil-transmitted helminthes that consists of Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, and hookworm, still can be found in population. Soiltransmitted helminthes infection happens by contacting with soil that is infected by worm eggs, so the hand washing having have important role in spreading an infection. The objective of this study was to identify the association between soil-transmitted helminthes (STH) infection and hand wasing habits in students of elementary school 09 Pagi Paseban. This study used cross-sectional design. The data was taken on December 8-10, 2010, by identifying 114 feses sampels of the students of elementary school 09 Pagi Paseban who had filled the questionnaire.
The result shows 13 students (11,4%) were infected, and 101 students (88,6%) were not infected. Most of infection was caused by Ascaris lumbricoides, and was found in 8 students (8,8%). The Fisher test showed there is significant difference between the habits handwashing before eating with the number of soil-transmitted helminthes infection (p= 0.007) and there is no significant difference between the habits handwashing after playing with the number of soil-transmitted helminthes infection (p= 0.729) . As a conclusion, the habits handwashing before eating and after playing were related to the number of soil-transmitted helminthes infection in the students of elementary school 09 Pagi Paseban in 2010.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>