Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190987 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mira Damayanti
"Latar belakang: Angka kejadian infeksi dapat diturunkan dengan pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dalam asuhan keperawatan secara komprehensif oleh Perawat. Pada kenyataannya asuhan keperawatan yang komprehensif pada pasien dengan risiko infeksi masih rendah. Perawat membutuhkan model peran yang baik dari kepala ruang dan fungsi manajemen kepala ruang memberi pengaruh positif pada pelaksanaan PPI.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis hubungan peran dan fungsi manajemen kepala ruang dengan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan.
Metode: Penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional dilakukan pada 221 perawat yang bekerja di rumah sakit pemerintah di Jakarta yang dipilih dengna menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian terdiri dari peran kepala ruang, fungsi manajemen kepala ruang, dan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan yang disebarkan pada responden melalui tautan google form. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen mendapatkan nilai r = 0,313-0,818 dan cronbach’s alpha = 0,922-0,945.
Hasil: Hasil penelitian ini mendapatkan ada hubungan peran kepala ruang dengan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan dengan kekuatan sedang dan arah positif  (p = 0,0001, r = 0,489), demikian juga  fungsi manajemen kepala ruang mempunyai hubungan dengan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan dengan kekuatan kuat dan arah positif  (p = 0,0001, r = 0,515. Faktor yang paling memengaruhi pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan yaitu fungsi pengorganisasian (nilai koefisien Beta = 1,145), fungsi pengendalian (nilai koefisien Beta = 1,125), peran decisional (nilai koefisien Beta = 1,145), dan peran interpersonal (nilai koefisien Beta = -1,010).
Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa peran dan fungsi manajemen kepala ruang berhubungan dengan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan. Faktor yang paling memengaruhi pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan adalah fungsi pengorganisasian. Rekomendasi yang diberikan yaitu meningkatkan peran dan fungsi kepala ruang dalam PPI terutama fungsi perngorgaisasian untuk mengoptimalkan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan dan peningkatan pelaksanaan PPI dalam asuhan keperawatan terutama pada tahap diagnosis keperawatan.

The incidence of infection can be reduced by implementing the Infection and Prevention Control (IPC) in comprehensive nursing care by nurses. In fact, comprehensive nursing care for patients with risk of infection is still low. Nurses need a good role model from the head nurse and the management function of the head nurse have a positive influence on the implementation of IPC.
Method: This study aimed to identify and analyze the relationship between the role and function of head nurse management and the implementation of IPC in nursing care. Quantitative research with cross sectional design was conducted on 221 nurses who worked in government hospitals in Jakarta who were selected using purposive sampling technique. The research instrument consisted of the role of the head nurse, the management function of the head nurse, and the implementation of IPC in nursing care which was distributed to respondents via the google form link.
Results: The results of the validity and reliability test of the instrument get r value = 0.313-0.818 and Cronbach's alpha = 0.922-0.945. The results of this study found that there was a relationship between the role of the head nurse and the implementation of IPC in nursing care with moderate strength and a positive direction (p = 0.0001, r = 0.489), and the management function of the head nurse had a relationship with the implementation of IPC in nursing care with strong strength and positive direction (p = 0.0001, r = 0.515. The factors that most influence the implementation of IPC in nursing care are the organizational function (Beta coefficient value = 1.145), control function (Beta coefficient value = 1.125), decisional role (Beta coefficient value = 1.145), and interpersonal roles (Beta coefficient value = -1.010).
Conclusions: This study concludes that the role and management function of head nurse are related to the implementation of IPC in nursing care. The factor that most influences the implementation of IPC in nursing care is the function of organization. This study recommend to increase the role and management function of the head nurse in IPC  to optimize the implementation of IPC in nursing care and increase the implementation of PPI in nursing care, especially nursing diagnosis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Agnes Defvi Romayanti
"Kinerja perawat pelaksana dalam pengelolaan mutu keperawatan belum optimal. Kinerja perawat pelaksana sebagai acuan keberhasilan dalam meningkatkan pelayanan keperawatan. Pelaksanaan mutu keperawatan di ruang rawat inap belum dipahami oleh perawat pelaksana. Kepala ruangan sebagai manajer keperawatan di ruangannya, menjalankan fungsi manajemen keperawatan. Pelaksanaan fungsi manajemen keperawatan di ruang rawat inap oleh kepala ruangan akan mempengaruhi kinerja perawat pelaksana dalam pengelolaan mutu keperawatan di ruang rawat inap. tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan fungsi manajemen kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana dalam pengelolaan mutu keperawatan di rawat inap. Penelitian ini cross sectional pada 167 perawat pelaksana di dua rumah sakit. Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan antara fungsi manajemen kepala ruangan terutama fungsi ketenagaan dan fungsi pengarahan dengan kinerja perawat pelaksana dalam pengelolaan mutu keperawatan (p < 0,001). Variabel yang dominan mempengaruhi kinerja perawat pelaksana yaitu fungsi ketenagaan dan fungsi pengarahan. Kepala ruangan perlu diberikan dukungan dan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan manajerial serta jenjang pendidikan guna meningkatkan mutu keperawatan di rumah sakit.

The performance nurse in nursing quality management has not been optimal. The performance nurse as a reference for success in improving nursing services. The implementation of nursing quality in the inpatient room has not been understood by the implementing nurse. The head nurse as a nursing manager in room, carries out the nursing management function. The nursing management function in the inpatient room by the head nurse will affect the performance of the implementing nurse in managing the quality of nursing in the inpatient room. The purpose of this study was to determine the relationship between the management function of the head nurse and the performance nurses in managing the quality of nursing in inpatients. This study was cross sectional on 167 nurses in two hospitals. The results showed that there was a relationship between the management function of the head nurse, especially the function of personnel and the function of direction, with the performance of nurse in managing the quality of nursing (p < 0.001). The dominant variables affecting the performance of nurse are the staffing function and the directive function. The head nurse needs to be given support and opportunities to improve managerial skills and education levels in order to improve the quality of nursing in hospitals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yopi Triana
"Keterbatasan kemampuan pengelolaan pemimpin merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya mutu pelayanan keperawatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang mempengaruhi kompetensi kepala ruangan dalam pelaksanaan fungsi pengarahan. Desain menggunakan survey dengan rancangan deskriptif korelasional, pada 98 kepala ruangan dan 196 ketua tim. Sampel diambil secara total dan instrumen riset berupa kuisioner. Analisis menggunakan uji Mann Whitney, Kruskall Wallis, Spearman Correlation, dan Regresi linear berganda. Variabel yang berhubungan dengan kompetensi kepala ruangan adalah masa kerja(p=0.0001), pelatihan manajemen ruangan(p=0.006) serta uraian tugas(p=0.008). Pelatihan merupakan faktor paling dominan yang mempengaruhi kompetensi kepala ruangan dalam melaksanakan fungsi pengarahan. Hasil penelitian merekomendasikan manajemen untuk merancang pelatihan serta menyusun uraian tugas sesuai dengan kompetensi kepala ruangan.

Limited ability of leadership in management is one factor contributing to the low quality of nursing care. This study aimed to analyze factors influencing head nurses competency in directing function. Design used survey with descriptive correlational, to 98 head nurses and 196 team leaders. Total sample with questionnaire as an instrument. Analysis using Mann Whitney test, Kruskal Wallis, Spearman Correlation, and Multiple Linear Regression. Variables that relate to head nurses competency is working period(p=0.0001), ward management training(p=0.006) and job description(p=0.008). Training is the most dominant factor influencing competency of head nurses in directing. Results of the study recommend management to design training and develop job descriptions according to the competence of the head nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T44611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Fitria Isnaputri
"Penulisan review ini membahas salah satu permasalahan penting sumber daya manusia rumah sakit yaitu retensi perawat. Tujuan dari penulisan adalah untuk mengetahui gambaran retensi, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi retensi perawat di rumah sakit. Jenis literatur yang digunakan berupa literatur elektronik yang didapat melalui database online dan website yakni PubMed, Garuda Ristekdikti, ProQuest, Willey Online Library, dan neliti.com. Peneliti mendapatkan 14 literatur dengan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Identifikasi inti pembahasan pada setiap literatur disajikan dalam tabel matriks yang secara garis besar memuat aspek gambaran retensi; faktor-faktor retensi diantaranya faktor organisasi dan pekerjaan, serta faktor karakteristik individu. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa retensi perawat dirumah sakit kurang kuat, ditunjukkan dari tingkat turnover yang mayoritas masih diatas 10% baik RS Swasta maupun RS Pemerintah di Indonesia dan luar Indonesia. Faktor pekerjaan dan organisasi yang secara signifikan mempengaruhi retensi dan paling dominan dibahas dari seluruh literatur adalah lingkungan kerja, sedangkan untuk faktor individu adalah masa kerja.

This literature review is discussed about one of the important hospitals human resource problems, nurse retention. The purpose of this paper is to describe the retention, and identify the factors that influence the retention of nurses in the hospital. The type of literature used is electronic literature that collected through online databases and websites include PubMed, Garuda Ristekdikti, ProQuest, Willey Online Library, and neliti.com. Researchers obtained 14 literatures with qualitative and quantitative research methods. Identification of the main discussion in each literature is presented in a matrix table which outlines aspects of the retention picture; retention factors including organizational and work factors, as well as individual characteristics factors. The results of the study concluded that the retention of nurses in hospitals was not strong, as indicated by the turnover rate, the majority of which was still above 10%, both in private hospitals and government hospitals in Indonesia and outside Indonesia. Occupational and organizational factors that significantly affect retention and are the most dominant discussed from the entire literature are work environment, while for individual factors are years of service.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustan Azidin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruang dengan komitmen perawat pelaksana pada organisasi di Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskreptiif korelasi dengan rancangan cross sectional, dan jumlah sampel 119 perawat pelaksana dengan teknik pengambilan total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi manajemen yang mempunyai hubungan dengan komitmen perawat pelaksana pada organisasi adalah fungsi perencanaan (p=0,47, 95% CI=1,005-4,480), fungsi pengarahan (p=0,017, 95% CI=1,255-5,576), dan fungsi pengendalian (p=0,012, 95% CI=1,312-5,844). Sedangkan dari karakteristik individu yang terdapat hubungan adalah tingkat pendidikan (p=0,048, 95% CI=0,899-66,204). Faktor paling berhubungan adalah fungsi pengarahan setelah dikontrol variabel tingkat pendidikan. Kepala ruangan perlu memberikan motivasi dan memfasilitasi perawat pelaksana untuk meningkatkan komitmen pada organisasi.

This study aimed to determine the relationship between implementation of headnurse's management functions and the nurse's commitment to the organization at Bhakti Yudha Hospital Depok. This research was descriptive correlation study with cross-sectional design and 119 sample nurses working in hospital, recruited using total sampling technique. Results of this study indicated that the management functions which associated with the nurse's commitment were planning (p=0,47, 95% CI=1,005-4,480), directing (p=0,017, 95% CI=1,255-5,576), and controlling functions (p=0,012, 95% CI=1,312-5,844). The individual characteristics that associated with nurse's commitment was the education level (p=0,048, 95% CI=0,899-66,204). The most related factor was a directing function after it has been controlled by education level. Head nurse needs to motivate and facilitate nurses to develop and improve the commitment to organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Novi Sandra
"Perilaku etik perawat pelaksana menjadi perhatian kepala ruangan dalam memberikan pelayanan keperawatan. Kepala ruangan yang menjalankan fungsi dengan baik akan berpengaruh terhadap penerapan praktik keperawatan dan penerapan prinsip etik keperawatan. Metode penelitian ini, menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling dengan jumlah sampel 147 di rumah sakit X Tangerang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menggunakan uji chi-square dengan CI 95%, menunjukan hasil bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin (p-0,926), usia (p-0,438), tingkat pendidikan (p-0,983), jenjang karir (p-0,415), lama bekerja (p-0,353) dengan penerapan prinsip etik perawat. Terdapat hubungan signifikan antara fungsi perencanaan (p- 0,035), fungsi pengorganisasian (p-value 0,008), fungsi ketenagaan (p-value 0,001), fungsi pengarahan (p-0,002) serta fungsi pengendalian (p-value 0,008) dengan penerapan prinsip etik perawat.  Fungsi pengarahan kepala ruangan yang dilakukan dengan baik akan meningkatkan kesadaran penerapan prinsip etik dalam pelayanan keperawatan, maka perlu adanya optimalisasi fungsi kepala ruangan yang terencana dalam penerapan prinsip etik.

The ethical behavior of implementing nurses is a concern for the head nurses in providing nursing services. The Head nurse carries out the function properly will affect the application of nursing practice and the application of nursing ethical principles. This research method uses a quantitative approach with a cross-sectional design. Sampling with a total sampling technique with a total sample of 147 in Hospital X Tangerang. The resulted of the studi using the chi-square test with 95% CI, showed that there was no significant relationship between gender (0.926), age (0.438), education level (0.983), career path (0.415), length of work (0.353) with application of nursing ethical principles. There is a significant relationship between the functions of planning (p-value 0.035), organizing (p-value 0.008), staffing (p-value 0.001), actuacting (p-value 0.002) and controlling (p-value 0.008) with the application of nurse ethical principles. with the application of ethical principles of nurses. with the application of ethical principles of nurses. The function of Head Nurse that is done well will increase awareness of the application of ethical behavior in nursing services, it is necessary to optimize the function of the Head Nurse that is planned in the application of ethical principles."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Kurnia Sari
"Pelaksanaan peran dan fungsi managemen kepala ruang dalam penerapan keselamatan perawat dipengaruhi oleh karakteristik kepala ruang, faktor tuntutan kerja fisik, tuntutan kognitif, kepribadian, fisik organisasi, sosial organisasi, dan organisasi profesi. Tujuan penelitian ini untuk melihat faktor yang paling berpengauh terhadap pelaksanaan peran dan fungsi manajemen kepala ruang dalam penerapan keselamatan perawat. Penelitian menggunakan metode analitik korelatif. Sampel penelitian berjumlah 40 orang menggunakan teknik total sampling. Kepribadian, sosial organisasi dan organisasi profesi menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap pelaksanaan peran dan fungsi manajemen kepala ruang dalam penerapan keselamatan (p=0,004-0,043;CI=1,099-461,939). Faktor-faktor tersebut perlu mendapatkan perhatian dari manajemen RS dengan tetap melakukan evaluasi terhadap faktor lain agar kepala ruang mampu meningkatkan kinerjanya.

The implementation of managerial roles and functions in the applying safety is affected by the individual characteristics, physical work demands, cognitive task demands, personality, physical organizations, social organizations, and profession organizations. This study was aimed to investigate determinant factors for implementing roles and functions of management when head nurses employing nursing safety. This correlative analytical study involved 40 head nurses, recruited by using total sampling technique. Personality, social organizations and profession organizations were found to be the most influential factors (p=0,004-0,043;CI=1,099-461,939). These factors need to be considered by the hospital management while evaluating other factors to improve the head nurses? performances."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruswati
"Peran kepala ruang yang dijalankan dengan baik dapat menghasilkan keselamatan pasien yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan peran kepala ruang terhadap perilaku perawat dalam pelaksanaan keselamatan pasien. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 95 responden dengan tehnik convenience sampling. Hasil penelitian karakteristik perawat pelaksana rata-rata median umur 28,00 tahun, masa kerja 3,00 tahun, jenis kelamin mayoritas perempuan 75, 8, dan pendidikan mayoritas Diploma tiga keperawatan 83,2. Gambaran peran kepala ruang yang paling banyak dipersepsikan oleh perawat pelaksana adalah informational, sedangkan gambaran peran kepala ruang dipersepsikan optimal oleh perawat pelaksana. Gambaran perilaku perawat baik dalam melaksanakan keselamatan pasien. Tidak Ada hubungan antara peran kepala ruang terhadap perilaku perawat pelaksana p= 0,086. Saran untuk manajemen rumah sakit mengadakan pembinaan terhadap kepala ruang mengenai kemampuan pelaksanaan peran kepala ruang dan ditingkatkan melalui pendidikan secara formal ke jenjang Ners mengingat saat ini mayoritas perawat masih berpendidikan D3 keperawatan.

The Correlation between Head Nurse Role and Staff Nurses Behavior in Implementing Patient Safety Program The head nurse role that is well run can produce better patient safety. The purpose of this study is to examine the correlation between head nurse role and staff nurses behavior in implementing patient safety program. This is cross sectional using method. Ninety five respondents were recruited using convenion sampling technique. The result shows there characteristics of nurses and the average median age of 28.00 years, 3.00 years working period, the majority of female sex 75, 8, and three nursing education Diploma majority of 83.2. Overview of the head nurse role of the most widely perceived by nurses are informational, while overview the of the head nurse role optimal perceived by nurses. Overview good behavior of nurses in implementing patient safety. There is no relationship between the head nurses role of the behavior of nurses p 0.086. Recommendations for the hospital management to hold coaching of head nurses role regarding the implementation of the head nurses role capabilities and enhanced through formal education to the level of nurses since currently the majority educated nurses still three nursing diploma.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47105
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurdiana
"Kepala ruangan sebagai perawat manajer yang bersentuhan langsung dengan staf, melaksanakan strategi untuk meningkatkan retensi agar stafnya mempunyai keinginan untuk bertahan bekerja. Strategi yang telah dilaksanakan kepala ruangan seringkali kurang membuahkan hasil yang baik karena beberapa faktor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi kepala ruangan dalam meningkatkan retensi perawat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Penelitian ini menggunakan total sampling dari kepala ruangan sesuai kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan merupakan modifikasi dari instrumen strategi retensi perawat dan pengembangan dari beberapa sumber terkait.
Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara struktur organisasi, dukungan pimpinan, fungsi perencanaan, fungsi ketenagaan, dan fungsi pengendalian dengan strategi retensi p = 0,002 ndash; 0,044, ? = 0,05 . Faktor yang paling dominan mempengaruhi adalah dukungan pimpinan p = 0,032; OR = 2,817, 95 CI dan fungsi ketenagaan p = 0,042; OR = 2,714, 95 CI . Rekomendasi: Kepala ruangan perlu dukungan yang kuat dari pimpinan rumah sakit dalam melaksanakan strategi untuk meningkatkan retensi perawat.

Head nurse as a nurse manager in direct contact with staff, executes a strategy to increase retention so that his staff has a desire to survive. Strategies that have been implemented by head nurse are often poorly managed due to several factors. The purpose of this study was to identify factors that may influence the strategy in increasing nurse retention.
This research is descriptive research with cross sectional approach. This study used total sampling from head nurse according to inclusion criteria. The instrument used is a modification of the nurse 39 s retention strategy and development tool from several related sources.
The result showed that there was a significant relationship between organizational structure, leadership support, planning function, staffing function, and controlling function with retention strategy p 0,002 0,044, 0,05 . The most dominant factors influenced were leadership support p 0.032, OR 2.817, 95 CI and staffing function p 0.042 OR 2.714, 95 CI . Recommendations Nurse retention strategies conducted by head nurse need strong support from hospital management for their success in improving nurse retention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50547
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laurentia Dewi Fatmawati
"Nurse turn over merupakan tantangan bagi manajer untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan perawat di rumah sakit. Perawat baru mengalami masa transisi sebelum menjadi perawat yang kompeten. Preceptorship menjembatani gap antara teori dengan praktik dan mengurangi risiko "reality shock" yang terjadi ketika preceptee memasuki tempat kerja pertama kali. Keberhasilannya sangat bergantung pada preceptor sebagai pemandu preceptee. Intervensi pada penelitian ini dengan pelatihan preceptorship, yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh implementasi model preceptorship terhadap pengetahuan, kemampuan, dan sikap preceptor. Desain penelitian quasi eksperiment Non Randomized Control Group Pretest Postest Design dengan sampel 35 orang preceptor pada kelompok intervensi dan 35 orang preceptor pada kelompok kontrol, menggunakan teknik consecutive sampling. Data dianalisis menggunakan Uji Chi-square dan Mc Nemar.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang bermakna pada pengetahuan dan ketrampilan (p< =0,05), sedangkan sikap preceptor tidak ada perbedaan yang bermakna setelah mendapatkan implementasi model preceptorship (p> =0,05). Implikasi penelitian ini dapat mengurangi turn over dan meningkatkan kinerja preceptor sehingga akan menunjang kualitas pelayanan keperawatan. Rumah sakit diharapkan menerapkan preceptorship dengan menunjuk preceptor yang telah lulus pelatihan preceptorship melalui penugasan tertulis dilengkapi panduan serta supervisi sebagai upaya meningkatkan kompetensinya dalam memberikan bimbingan klinik kepada preceptee.

Nurse turn over is a callenge for the nurse manager to fulfill nurse in the hospital. new nurses as well as transition period before becoming experienced nurse. Preceptorship has bridged the gap between theory and practice as well as reduced the risk of ? reality shock? which always occur when preceptee first starting to work at the workplace. The success depends on how the preceptor acts as preceptee guide. The intervention of this research is preceptorship training to identify the effect of the implementation preceptorship model on the improvement of preceptor knowledge, skill, and attitude in hospital. Research design quasi experiment Non Randomized Control Group Pretest Postest Design with 35 samples of preceptor in intervention group and 35 samples in control group using sampling concecutive technique. Data analyze with Chi-square Test and Mc Nemar Test.
Research result shows there has been significant increase on preceptor knowledge and skill obtained after implementing preceptorship model (p<0,05) but not for attitude (p> =0,05). This research implication could reducing preceptor turn over and the improvement work performance so will be support quality of nursing services. Regarding that, the hospital applies preceptorship by designate preceptor was graduated preceptorship training that written assignment along with guidance and supervision as the efforts to enhanse their competency in providing clinical guidance to the preceptee.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46033
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>