Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185903 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Annisa
"

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan terapi pada anak. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa orang tua yang aktif terlibat dalam proses terapi anak cenderung memiliki anak yang menunjukkan perubahan signifikan dalam terapi. Sebagian besar orang tua memulai terapi untuk anak dengan ekspektasi tertentu yang dapat menghambat atau meningkatkan proses dan hasil terapi pada anak. Beberapa penelitian pada populasi dewasa menemukan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap hasil terapi diantaranya ekspektasi dan aliansi terapeutik. Akan tetapi, peneliti tidak menemukan banyak penelitian yang menguji hubungan antara ekspektasi orang tua dan aliansi terapeutik terhadap hasil terapi pada anak, terutama di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekspektasi orang tua terhadap hasil terapi pada anak melalui aliansi terapeutik sebagai mediator. Partisipan dalam penelitian ini adalah 83 orang tua dari anak yang berusia 1-16 tahun yang sedang menjalani terapi di klinik psikologi di wilayah Jabodetabek. Guna mengukur variabel yang diteliti, peneliti menggunakan instrumen penelitian meliputi Parent Expectancies for Therapy (PETS), Working Alliance Inventory-Short Revised (WAI-SR), dan Outcome Rating Scale (ORS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspektasi orang tua secara tidak langsung mempengaruhi hasil terapi pada anak melalui aliansi terapeutik.


Parents play a significant role in children's therapy outcomes. Many studies indicated that parents who engage actively in their children's therapy process tend to have children who make a significant improvement in their therapy. Most parents usually start therapy for their children with certain expectations that can either hinder or enhance the process and outcome of their children's therapy. Several studies on adults indicated factors contribute to the outcome of therapy: expectations and therapeutic alliance. Unfortunately, the researcher could not find many studies investigating the relationship between parental expectation and therapeutic alliance toward the outcome of children's therapy, especially in Indonesia. Thus, this study aims to investigate the effect of parental expectations toward therapeutic outcomes in children through a therapeutic alliance as a mediator. The participants were 83 parents of children between the ages of 1 to 16-year- old, who is undergoing therapy in Jabodetabek. In order to measure the variable being studied, the researcher used the following measuring tools: Parent Expectations for Therapy (PETS), Working Alliance Inventory-Short Revised (WAI-SR), and Outcome Rating Scale (ORS). The results of the study indicated that therapeutic alliance mediated parents' expectation toward children’s therapy outcomes.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Listiyani Wahyuningsih
"

Proses terapi pada anak-anak sangat membutuhkan keterlibatan orang tua. Orang tua lebih menyukai sesi terapi yang singkat dan memiliki kecenderungan untuk melakukan terminasi dini. Perlu adanya edukasi mengenai sikap dan perilaku yang diharapkan dalam proses terapi anak agar memperoleh hasil terapi yang optimal. Ekspektasi orang tua dianggap sebagai faktor yang berpengaruh terhadap hasil terapi anak. Akan tetapi hubungan antara ekspektasi orang tua dan hasil terapi pada anak masih belum konsisten. Diprediksi ada variabel lain yang memediasi hubungan keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji mekanisme hubungan antara ekspektasi orang tua dan hasil terapi anak melalui mediasi kepatuhan orang tua. Penelitian dilakukan melalui self report pada 83 orang tua dari klien berusia 0-16 tahun yang sedang menjalani proses terapi. Melalui analisis process mediasi (Hayes), tidak ditemukan adanya mediasi antara ekspektasi orang tua terhadap hasil terapi anak melalui kepatuhan orang tua.


Therapy services for children require parental involvement. Parents tend to prefer short and brief therapy, and they are more likely to do early termination. It is important to promote parents’ attitudes and behaviors in therapy to obtain the optimal result. Parents' expectations are deemed as a crucial predictor for the success of the outcome therapy. However, its effect is inconclusive, and other variables might mediate its relationship. In this study, we examine the mechanism between parents' expectations and the therapy outcome through the parents' adherence as the possible mediating factor.  We use self-report from 83 parents of children age 0 - 16 who are part of this therapy. We analyze the data by using the mediation PROCESS (Hayes). The result shows no significant relationship between the parents' expectations and the outcome of the therapy mediated by parents' adherence.

 

 

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Wahyuningsih
"Peran Ekspektasi Orang Tua dalam Memoderasi Hubungan antara Parenting Self-Efficacy dan Hasil Terapi Anak = The Role of Parental Expectation in Moderating the Relationship Between Parenting Self-Efficacy and Children’s Therapy Outcome"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khadhra Ulfah
"Penelitian hasil terapi sudah banyak dilakukan pada psikoterapi orang dewasa, namun masih terbatas pada terapi anak baik dari segi kuantitas, kualitas, maupun fokus penelitian. Mengacu pada terapi dewasa, ekspektasi ditemukan memiliki hubungan dengan hasil terapi. Selain itu, faktor kesiapan juga ditemukan berperan dalam hasil terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ekspektasi orang tua dengan hasil terapi anak, dengan kesiapan orang tua untuk perubahan sebagai moderator. Penelitian ini dilakukan pada 51 orang tua dari anak dengan gangguan perkembangan yang mengikuti terapi di klinik tumbuh kembang di Jabodetabek dengan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu Parental Expectation for Therapy Scale untuk ekspektasi orang tua, Parental Readiness for Change Scale untuk kesiapan orang tua, dan Outcome Rating Scale untuk hasil terapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kesiapan orang tua untuk perubahan tidak memoderasi hubungan ekspektasi orang tua dan hasil terapi anak, namun ditemukan korelasi positif yang signifikan pada hubungan ekspektasi orang tua dan kesiapan orang tua untuk perubahan. Rekomendasi terkait metodologi penelitian, terutama sesi terapi, menjadi penting bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang serupa. Penelitian lebih lanjut terkait ekspektasi orang tua dan kesiapan orang tua juga dapat dilakukan dalam kaitannya dengan proses atau hasil terapi lainnya.

Research on the outcome therapy has been studied widely in adult psychotherapy, unfortunately it is still limited in child therapy both in terms of quantity, quality, and research focus. Referring to adult psychotherapy, expectations have long been found to have a relationship with outcome therapy. In addition, the readiness for change was also played a role in outcome therapy. This study aimed to investigate the relationship between parental expectation and children's outcome therapy, with parental readiness for change as moderator. Research was conducted on 51 parents having children with developmental disabilities who were undergoing therapy in developmental clinics in Jabodetabek using a purposive sampling technique. The instruments used were Parental Expectation for Therapy Scale for parental expectation, Parental Readiness for Change Scale for parental readiness, and Outcome Rating Scale for outcome therapy. The result indicated that there was no role of parental readiness for change in moderating parental expectations and outcome therapy. However, there is a statistically significant correlation between parental expectations and parental readiness for change. Recommendations regarding research methodology, especially therapy sessions, are essential for future researchers. Further research related to parental expectations and parental readiness for change can also be studied with other therapeutic processes or outcomes. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metty Widiastuti
"Di Indonesia diperkirakan 1% - 2% penduduk atau sekitar dua sampai empat juta jiwa mengalami masalah kesehatan jiwa. Gangguan jiwa tidak langsung berdampak terhadap kematian, tetapi akan menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi individu dan keluarga seperti timbulnya masalah finansial, ketakutan, perasaan bersalah, rasa malu, gangguan aktivitas sehari-hari, gangguan hubungan sosial dan gangguan fisik. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa perlu memadia, Salah satu caranya adalah terapi keluarga triangles. Terapi keluarga triangles adalah terapi keluarga yang dilakukan dengan melibatkan keluarga, klien dan petugas kesehatan untuk menyelesaikan masalah keluarga.
Tujuan penelitian: menjelaskan pengaruh terapi triangles terhadap kemampuan pengetahuan dan psikomotor keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
Metode penelitian: quasi eksperimen dengan penerapan terapi triangles. Analisis yang digunakan dependen dan independent sample t-Test, dan chi-square. Penelitian dilakukan di RSJ Bandung terhadap 48 klien yaitu 24 orang mendapat terapi keluarga triangles dan 24 orang tidak mendapat terapi keluarga triangles.
Hasil penelitian ditemukan bahwa terapi triangles meningkatkan kemampuan pengetahuan dan psikomotor keluarga secara bermakna. Kemampuan pengetahuan dan psikomotor keluarga yang mendapat terapi keluarga triangles lebih tinggi secara bermakna daripada keluarga yang tidak mendapatkan terapi keluarga triangles.
Rekomendasi hasil penelitian terapi keluarga triangles dijadikan Salah satu terapi spesialis pada keluarga yang mempunyai anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T22877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustikasari
"ABSTRAK
Penatalaksanaan klien dengan gangguan jiwa tidak terlepas dari empat peran perawat dalam merawat klien yaitu peran sebagai pelaksana, pendidik, pengelola dan peneIiti. Selain ke empat peran perawat tersebut juga harus didukung dengan kemampuan komunikasi yang terapeutik dari searang perawat. Sehingga dapat mendasari terjadinya perubahan perilaku klien, dan keterIibatan emosional klien dalam menjalankan terapi yang dilakukannya.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka diperlukan pengetahuan dan kemampuan perawat dalam melakukan asuhan keperawatan secara holistik, khususnya peran perawat dalam terapi somatik dan terapi psikofarmaka yang diberikan pada klien. Pada makalah ini akan dibahas peran perawat dalam terapi somatik (ECT) dan terapi psikofarmaka, khususnya peran perawat sebagai pelaksana dan pendidik."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ervan
"Defisit perawatan diri adalah salah satu gejala negatif dari skizoprenia, merupakan ketidakmampuan melakukan perawatan diri. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah memberikan gambaran penerapan terapi generalis, terapi aktivitas kelompok, terapi perilaku dan psikoedukasi keluarga terhadap tanda dan gejala serta kemampuan klien defisit perawatan diri. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik melalui pendekatan model stres adaptasi Stuart dan model adaptasi Roy di Rumah Sakit Jiwa. Penerapan terapi generalis dan terapi aktivitas kelompok pada 40 klien, dengan hasil 16 klien mengalami penurunan tanda dan gejala serta peningkatan kemampuan perawatan diri. Penerapan terapi perilaku dan psikoedukasi keluarga merupakan terapi lanjutan hanya terhadap 24 klien, hasilnya 23 klien mengalami penurunan tanda dan gejala serta peningkatan kemampuan klien dan keluarga dalam perawatan diri klien. Direkomendasikan kombinasi terapi perilaku dan psikoedukasi keluarga dengan pendekatan model stres adaptasi Stuart dan model adaptasi Roy menjadi standar terapi spesialis keperawatan jiwa untuk klien defisit perawatan diri.

Self-care deficit is one of the negative symptoms of schizophrenia, an inability to perform self-care. The purpose of writing this final scientific work is to provide a description of the application of generalist therapy, group activity therapy, behavior therapy and family psychoeducation for signs and symptoms as well as the client's ability to self-care deficit. The method used is descriptive analytic approach stress adaptation model of Stuart and Roy adaptation model at the Mental Hospital. Application of generalist therapy and groups therapeutic activity at 40 client, with the results of 16 clients decreased signs and symptoms as well as improving self-care ability. The application of behavior therapy and family psychoeducation is an advanced therapy only for 24 clients, the result is 23 clients decreased signs and symptoms as well as improving the ability of clients and families in self-care clients. Recommended combination of behavior therapy and family psychoeducation with stress adaptation model approach Stuart and Roy adaptation model become standard therapy for the soul of nursing specialist client self-care deficit."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anjas Surtiningrum
"Klien isolasi sosial memiliki jaringan sosial yang kecil, sehingga klien membutuhkan suport sistem yang mendukung terbentuknya jaringan sosial yang kondusif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi suportif terhadap peningkatan kemampuan bersosialisasi klien isolasi sosial di RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang. Desain penelitian quasi experimental, pre-post test with control group. Tempat penelitian di RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang. Sampel penelitian adalah seluruh klien isolasi sosial yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian membuktikan adanya pengaruh terapi suportif yang signifikan terhadap perubahan kemampuan bersosialisasi klien isolasi sosial pada kelompok intervensi. Disarankan terapi suportif digunakan sebagai terapi keperawatan dalam merawat klien isolasi sosial.

Social isolation's clients has a narrow space of social network that make them need a support system which supports the creation of a conducive social networks. The purpose of this study was to determine the effect of supportive therapy toward the increase of social ability of social isolation's clients. This research conducted a quasi-experimental, pre-post test with control group design. Research site was at Regional Mental Health Hospital dr. Amino Gondohutomo Semarang. The samples were all clients of social isolation who met the inclusion criteria. Result showed that there was a significant effect of supportive therapy to client's social skill ability in the intervention group. The recommendation of this study that can be applied for the next research was a supportive therapy for the social isolation's clients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rose, Sheldon D.
Englewood Cliff, New Jersey: Prentice-Hall, 1977
616.891 5 ROS g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New Jersey: John Wiley & Sons, 2003
616.89 COG
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>